Anda di halaman 1dari 9

Jakarta berawal dari sebuah pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa dan berada dibawah

kekuasan dinasti Pajajaran, yaitu kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat. Sunda Kelapa
adalah kota niaga dan menjadi pusat perdagangan internasional pada masa itu. Portugis
merupakan bangsa pertama yang menginjakan kakinya di Sunda Kelapa pada tahun 1522
sebagai utusan Gubernur Malaka. Stelah mengadakan perjanjian mereka mendirikan
Benteng di dekat muara Sungai Ciliwung atas izin penguasa Sunda Kelapa.

Tahun 1527 orang-orang Portugis tersebut kembali dengan membawa sebuah armada
kecil tanpa mengetahui bahwa Sunda Kelapa sudah jatuh ke tangan Fatahillah, maka
terjadilah pertempuran di sekitar Teluk Jakarta yang akhirnya dimenangkan oleh
Fatahillah. Dan atas prakarsanya pada tanggal 22 Juni 1527 nama Sunda Kelapa diubah
menjadi Jayakarta yang artinya kemengan yang sempurna.

Daya tarik Sunda Kelapa sebagai pelabuhan dagang membuat bangsa-bangsa Belanda
dan Inggris datang ke Jayakarta untuk melakukan misi dagang, dengan memanfaatkan
setiap pengaruh dari setiap konflik yang terjadi antara penguasa lokal untuk mendapatkan
keuntungan.

Belanda pertama kali datang ke Jakarta tahun 1596 dibawah pimpinan Cornelis de
Houtman setelah mendirikan Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC). Hingga awal
abad ke-16 para pedagang dari Belanda membuka pos perdagangan di Jayakarta. Pada
akhir tahun 1618, Inggris menduduki pos perdagangan Belanda setelah berhasil
mengambil simpati masyarakat setempat. Dibawah kepemimpinan Jan Pieterzoon Coen,
perusahaan dagang Belanda atau VOC merebut kota Jayakarta dan mengganti namanya
menjadi Batavia pada tahun 1619 dengan demikian Belanda memulai penjajahannya atas
Indonesia selema lebih 3,5 abad sampai dengan kedatangan bala tentara Jepang pada
tahun 1942.

"Setelah Batavia jatuh ketangan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah menjadi
Jakarta. Setelah Jepang menyerah kepada tentara sekutu pada tahun 1945, maka bangsa
Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Setelah proklamasi kemerdekaan tahun
1945, Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian pada tahun 1950 menjadi Kotapraja dibawah pimpinan Walikota. Pada tahun
1964 statusnya dinaikkan setingkat menjadi provinsi dan disebut Daerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta dibawah pimpinan Gubernur. Setelah diberlakukannya otonomi daerah,
pada tahun 1999 Jakarta dikukuhkan menjadi Provinsi DKI Jakarta."

Jakarta sebagai Kota Metropolitan dengan penduduk lebih 9 juta jiwa, Jakarta bukanlah
kota santai seperti kebanyakan kota pariwisata pada umumnya. Namun Jakarta adalah
kota yang paling lengkap memiliki sarana, prasarana dan fasiltas pariwisatanya dibanding
kota-kota lain di Indonesia.

Taman rekreasi, museum, pusat perbelanjaan megah, gemerlap hiburan malam yang tak
pernah tidur-membuat Jakarta menjadi kota pariwisata yang penuh pesona.
Dengan ratusan hotel dan losmen serta ribuan restoran dan warung makan, transportasi
yang menjangkau seluruh sudut kota yang selalu siaga selama 24 jam sehari, anda tidak
perlu cemas akan kenyamanan selama tinggal di Jakarta.

Rimba beton gedung pencakar langit, silang susun jalan layang serta hiruk pikuk lalu-
lalang kendaraan yang tak menyisakan jarak, dipadu dengan beragam pesona obyek
wisata dan rekreasi memberi anda kenangan indah yang tak akan terlupakan.

JAKARTA KOTA KESEMPATAN

Jakarta merupakan Ibukota Republik Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan sekitar
13.000 pulau dan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Negara Kesatuan Republik
Indonesia memiliki kebhinekaan dalam suku bangsa, bahasa, budaya, serta adat dan
agama. Kebhinekaan tersebut tercermin pula di ibukota negara, Jakarta. Jakarta- yang
dewasa ini berpenduduk hampir sepuluh juta jiwa - merupakan salah satu kota di Asia
yang paling sering dibicarakan dengan berbagai alasan yang wajar. Jakarta telah
berkembang secara luar biasa dan akan berada pada kedudukan terdepan dan
bertanggungjawab di Asia pada dasawarsa-dasawarsa mendatang. Jakarta mempunyai
kedudukan khas, baik sebagai ibukota negara maupun ibukota daerah swatantra. Jakarta
juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya dengan berbagai sarana terbaik di
Indonesia dalam bidang pendidikan, budaya, olah raga, dan kesehatan. Jakarta merupakan
gerbang utama Indonesia. Letaknya yang strategis di Kepulauan Indonesia, menyediakan
layanan angkutan darat, udara, dan laut terbaik di Indonesia.

JAKARTA KOTA PEMERINTAHAN

Berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk, Jakarta berkedudukan sebagai propinsi,
setingkat dengan propinsi lain yang ada di Indonesia. Sebagai sebuah propinsi, Jakarta
dikepalai oleh seorang Gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri. Dengan memiliki posisi ganda
sebagai kota propinsi dan ibukota negara, Jakarta memperoleh status sebagai Daerah
Khusus Ibukota ( DKI ).Badan Perencana Pembangunan Daerah ( BAPPEDA )
menetapkan kebijakan - yang merupakan petunjuk bagi badan-badan pemerintah daerah -
serta membantu Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan mengenai perencanaan strategis,pembangunan, dan keuangan untuk
wilayah DKI Jakarta. DKI Jakarta terdiri dari lima Kotamadya dan satu Kabupaten
Administratif, yang berkedudukan sebagai daerah swatantra tingkat dua, di bawah
pengawasan kantor Gubernur. Kelima kotamadya tersebut adalah Jakarta Utara, Jakarta
Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Tiap kotamadya dikepalai oleh seorang Walikota yang membantu mempersiapkan
perencanaan wilayahnya, sedangkan Kepulauan Seribu dikepalai oleh seorang Bupati
bertanggung jawab dalam bidang keuangan. Masing-masing wilayah kota membawahi
sejumlah kecamatan dan kelurahan. Di seluruh DKI Jakarta terdapat 43 kecamatan dan
265 kelurahan. Selain itu terdapat juga organisasi-organisasi kemasyarakatan yakni
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), yang berada di bawah yurisdiksi kecamatan.
JAKARTA KOTA SEJARAH

Pengetahuan awal mengenai Jakarta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti yang
ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta sampai dengan
awal kedatangan para penjelajah Eropa dapat dikatakan sangat sedikit.

Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang
tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda,
beribukota Pajajaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota
Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa
pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda
usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa.
Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal
inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang
pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta.

Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip
dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk
melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di
sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai
kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-
kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat
mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda
memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya.
Wilayah ini dinamakan Weltevreden. Semangat nasionalisme Indonesia di canangkan
oleh para mahasiswa di Batavia pada awal abad ke-20.

Sebuah keputusan bersejarah yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda
berisi tiga buah butir pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung
bahasa persatuan : Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama
Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno
membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih
untuk pertama kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun
1949. Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ).
Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia. Hal ini
mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan
negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk
mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan
mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya
yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu
metropolitan terkemuka pada abad ke-21.

JAKARTA KOTA NIAGA & PERDAGANGAN

Tak diragukan lagi, Jakarta merupakan pusat ekonomi utama Indonesia. Beragam jenis
kegiatan perdagangan dan industri penting berhasil menarik penanaman modal - baik
dalam negeri maupun internasional - menyemarakan dunia perniagaan dan perdagangan.
Beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Pusat telah menetapkan rangkaian kebijakan yang
dimaksudkan untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi Jakarta, termasuk
penyempurnaan dalam runtunan ekspor, tatacara penanaman modal, dan penyederhanaan
peraturan di bidang perbankan. Sektor swasta memperoleh dukungan penuh pemerintah
termasuk dukungan keuangan untuk berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan sehingga
kini dapat berperan sebagai penting dalam pembangunan nasional.

JAKARTA KOTA BUDAYA & PARIWISATA

Nama baik Jakarta sebagai " Kota Wisata " berkembang cepat seiring dengan
pertambahan sarana pariwisata baru, pusat-pusat hiburan, serta hotel dan restoran bertaraf
internasional. Jakarta juga memiliki banyak tempat bersejarah dan warisan budaya.
Pariwisata merupakan salah satu industri jasa yang pertumbuhannya paling cepat dan
mempunyai banyak peluang untuk terus berkembang. Jakarta memiliki Convention
Center baru yang anggun dengan ruangan berdaya tampung 3000 peserta. Dengan terus
meningkatkan beragam sarana. Jakarta semakin dapat menarik perhatian dunia untuk
menyelenggarakan acara-acara internaional yang bergengsi. Berbagai macam sarana dan
prasarana yang dibangun di kota Jakarta menunjukan bahwa Pemerintah berusaha untuk
mensejajarkan Jakarta dengan kota-kota besar lainnya di dunia.

JAKARTA, KOTA DALAM DERAP LANGKAH PEMBANGUNAN

Keberhasilan lima Pelita yang terangkum dalam Pembangunan Jangka Panjang ( PJP) I
menempatkan Ibukota Jakarta senantiasa berada pada jalur pembangunan. Kini, dalam
Pelita VI yang menandai dimulainya PJP II, Jakarta terus memperkuat landasan negara -
dan juga landasan pembangunan kota - sehingga rakyat Indonesia dapat terus tumbuh
menuju masyarakat adil dan makmur.

Berbagai program memberi gambaran lebih positif mengenai kota Jakarta. Aspek yang
sangat menggembirakan di bidang perumahan adalah Program Perbaikan Kampung ,
sebuah proyek peningkatan taraf hidup masyarakat urban dan menciptakan lingkungan
hidup lebih baik dengan biaya rendah.Setelah pemerintah melakukan langkah awal ,
program ini menjadi unsur pendorong efektif untuk menumbuhkan peran serta rakyat dan
sumbangan kalangan swasta dalam mendukung upaya perbaikan taraf hidup
masyarakat.Perhatian tidak hanya dititikberatkan pada masalah fisik, tetapi juga meliputi
masalah - masalah sosial dan ekonomi.

Program Perbaikan Kampung telah memperoleh penghargaan dari beberapa lembaga


dunia. Garis - garis besar kebijaksaan terpadu ibukota secara keseluruhan telah
dituangkan didalam Rencana Induk Jakarta.Rencana Induk yang dewasa ini dimiliki
Pemerintah Daerah DKI Jakarta mencakup pembangunan Jakarta dari 1985 sampai
dengan tahun 2002. Pemerintah DKI Jakarta telah pula menetapkan Rencana Strategis
(RENSTRA) sebagai pelengkap Rencana Induk.

RENSTRA menggariskan tugas - tugas khusus dan tujuan yang akan dilakukan selama
masa bakti Gubernur yang sekarang ini memegang tampuk pimpinan. Pemerintah DKI
Jakarta membuktikan tingkat swdaya yang tinggi dalam membiayai rencana - rencana
jangka panjang , menengah dan pendek.Hal ini terbukti sebagiaan besar Anggaran
Daerah berasal dari sumber - sumber yang digali dari daerah sendiri. Sosok Jakarta
tengah berubah dengan cepat . Prasarana kota mengalami banyak perbaikan . Jalan- jalan
bebas hambatan , jalan layang dan jalan susun sangat luar biasa membantu kelancaran
arus lalu lintas. Perbaikan sarana kepentingan umum, seperti persediaan air yang lebih
baik serta ribuan sambungan telepon baru, telah pula dilaksanakan.

Bandar Udara Soekarno-Hatta di Cengkareng melayani lalu-lintas udara dalam negeri dan
internasional. Angkutan laut beroperasi melalui pelabuhan-pelabuhan Tanjung Priok,
Sunda Kelapa dan Kali Baru. Tanjung Priok, pelabuhan utama untuk perdagangan
internasional, kini sedang dalam proses perluasan. Iklim sosial, ekonomi, dan budaya
Jakarta- berkat dukungan pertumbuhan - dinamis benar-benar matang untuk melangkah
maju menuju tahap tinggal landas pembangunan nasional.

Sejarah Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500
tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat
perdagangan internasional yang ramai.

Pelabuhan Sunda Kelapa

Terletak di muara sungai Ciliwung dan merupakan pelabuhan tertua di Indonesia yang
telah melakukan aktifitas perekonomian sejak zaman Hindu Pajajaran abad 14 dan masih
tetap berjalan hingga kini. Di dermaga berjajar kapal tradisional Bugis jenis “ phinisi”
yang melakukan bongkar muat barang. Kapal – kapal kayu ini dahulu sanggup
mengarungi samudera sampai ke Madagaskar.

Museum Bahari

Berada di Pasar Ikan No. 1, tidak jauh dari pelabuhan Sunda Kelapa, musium Bahari
menempati gedung tua bekas benteng Cuylenburg yang dahulunya merupakan gudang
rempah – rempah VOC dan dibangun tahun 1652. Museum ini menyajikan berbagai
model perahu dan kapal tradisional Indonesia seperti kapal perang dari maluku “Kora –
Kora” perahu layar tiang panjang dari Bugis “Phinisi” dan juga “Sarkopagus” yaitu
kuburan yang berbentuk perahu dari suku Batak.

Juga dipamerkan pula berbagai jenis biota laut yang telah diawetkan seperti : kerang,
penyu dan satwa langka laut lainya. Aneka peralatan navigasi dan peralatan kebaharian
lainya juga banyak dipamerkan di sini.

Di depan museum Bahari terdapat menaa syahbandar yang dibangun pada tahun 1839
dan berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar masuk pelabuhan sunda
kelapa kala itu.
Museum Sejarah Jakarta.

Berada di J. Taman Fatahillah No.1 dan awalnya merupakan gedung balaikota


(Staadhuis) pertama di Batavia yang dibangun pada tahun 1627. Tahun 1970 gedung ini
dipugar dan pada tanggal 14 april 1974 resmi dijadikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.

Museum Taman Prasasti

Semula lahan yang terletak di Tanah Abang I ini adalah taman pemakaman umum yang
bernama “Kebon Jahe Kober” dengan luas 5,5 Hektar dan dibangun pada tahun 1795
untuk menggantikan kuburan di samping gereja Nieuw Hollandsce Kerk (kini musium
wayang) yang sudah penuh. Sejak tanggal 9 juli 1977 pemakaman ini ditutup dan
dijadikan Museum Taman Prasasti.

Koleksi prasasti, nisan dan makamyang berjumlah 1.372 buah kebanyakan terbuat dari
batu dan perunggu. Di sini dapat disaksikan makam beberapa tokoh Belanda seperti A.V
Michiels (terkenal pada perang buleleng), Dr. H.F. Roll (pendiri STOVIA atau sekolah
kedokteran pada zaman Belanda), J.H.R Kohler (terkenal pada perang aceh), Olivia
Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles) dan Kapitan Jas yang makamnya
diyakini oleh sebagian orang dapat memberika kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan
kebahagiaan. Karena perkembangan kota, luas museum kini dierkecil menjadi tinggal 1,3
Hektar.

Museum Satriamandala

Terletak di Jalan Gatot Subroto No.14 dan merupakan tempat ntuk lebih mengenal
sejarah perkembangantentara Indonesia dari jaman perjuangan kemerdekaan hingga
jaman reformasi. Pada sebelah kanan bangunan mseum sartiamandala, terdapat museum
Waspada Purbawisesa.

Koleksi yang trdapatdi museum ini berupa pesawat tempur, tank dan aneka jenis senjata
berat dan ringan, lambang dan simbol – simbol kemiliteran, diorama serta masih banyak
lagi. Terdapat pula ruang Jendral Urip Sumiharjo dan ruang Jenderal Sudirman yang
koleksinya antara lain tandu yang digunakan pada masa perang gerilya di daerah
Yogyakarta.

Monumen Proklamator

Terletak di halaman gedung perintis kemerdekaan, Jl. Proklamasi No. 56 yang semula
merupakan rumah kediaman Ir. Soekarno presiden RI pertama. Monumen ini didirikan
pada tahun 1980 dengan patung Soekarno dan Moh Hatta terbuat dari perunggu yang
masing – masing berukuran 46 meter dan 43 meter dengan berat 1-2 ton untuk setiap
patungnya. Di depanya terdapat replika naskah proklamasi dari perunggu dengan ukuran
60 x 90 Cm yang merupakan pembesaran 200 kali dari ukuran aslinya.

Gedung Kesenian Jakarta.

Banguanya bergaya neo-renaisance yang didirikan pada tahun 1821 adalah sebagai
gedung kesenian atau pada zaman belanda namanya Schouwburg.

Di gedung ini sering diadakan pagelaran kesenian baik tradisional maupun seni
kontemporer dan modern.

Gedung Arsip Nasional

Dibangun oleh Renier de Klerk seorang anggota dewan Hindia Belanda yang kemudian
diangkat menjadi Gubernur jenderal (tahun 1777 – 1780) sebagai rumah peristirahatan di
Molenvelt West.

Bangunan ini selanjutnya dijadikan gedung arsip nasional dan terletak di Jl. Gajah Mada
No. 111. Arsitektur dan perabotan rumah yang ada di dalamnya masih tetap
dipertahankan seperti aslinya.

Gedung Joeang ‘45

Dibangun tahun 1939, bangunan yang berada di Menteng Raya No. 31 yang mulanya
merupakan hotel Schomper pada zaman Belanda. Kala itu hotel ini merupakan salah satu
hotel termewah di Jakarta dengan interior yang megah. Setelah beberapakali berganti
fungsi, akhirnya gedung ini dijadikan Museum.

Koleksi yang ditampilkan antara lain berupa peralatan perang gerilya, atribut dan
seragam ketentaraan masa lalu, bendera kesatuan laskar, foto – foto serta lukisan –
lukisan yang menggambarkan para pejuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari
tangan penjajah.

Mesjid Istiqlal

Merupakan mesjid negara yang letaknya di sebelah timur laut dari monumen nasional
(monas). Dibangun pada tahun 1964 arsiteknya seorang kristen bernama Federick
Silaban. Mesjid terbesar di Indonesia ini mampu menampung lebih dari 100.000 jema’ah
sekaligus.
Museum Wayang

Terletak di jalan Pintu Besar Utara No. 27, sebelah barat dari musium sejarah Jakarta.
Menempati lahan bekas gereja Belanda Oude Hollandsche Kerk (1640 – 1732) dan gereja
Niew Hollandsche Kerk (1736 – 1808) yang kemudian hancur akibat gempa bumi.

Bangunan yang nampak saat ini didirikan pada tahun 1912 sebagai gudang milik
perusahaan Geo Wehry. Setelah beberapakali berpindah kepemilikan serta berubah
fungsi, akhirnya pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai Museum Wayang.

Koleksi yang terdapat di museum Wayang berupa enis dan bentuk wayang dari berbagai
daerah di Indonesia, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang rumput, wayang beber,
topeng – topeng serta perangkat gamelan. Wayang serta boneka dari berbagai negara
seperti Cina, Inggris, Kamboja, Malaysia dan Thailand ikut melengkapi koleksi di
museum ini.

Museum senirupa & keramik

Bangunan yang semula dikenal sebagai “gedung bicara” atau Raad Van Justice di zaman
kolonial belanda ini terletak Jl. Pos Kota No.2 yang berdiri sejak tahun 1870 dan
akhirnya pada tanggal 20 Agustus 1976 resmi difungsikan sebagai Museum Senirupa
Dan Keramik.

Selain merupakan ruang pameran dari para seniman lukisan terkemuka dan para
pematung yang ada di Indonesia, museum ini juga menyimpan aneka koleksi keramik
baik yang berasal dari berbagai darah yang ada di Indonesia maupun dari manca negara.

Keramik Plered Kosongan, Lombok, serta keramik dari Asia dan Eropa turut melengkapi
koleksi museum.

Museum Tekstil

Museum yang terletak di Jl. KS Tubun No.4 dan dibangun pada abad ke 19 ini semula
merupakan rumah tinggal bangsawan perancis. Setelah beberapakali berpindah
kepemilikan dan fungsinya, pada tahun 1975 diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta
yang selanjutnya dijadikan Museum Tekstil.

Museum Nasional

Gedung ini didirikan oleh sebuah lembaga ilm pengetahuan Bataviasche Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 17778, terletak di Jl. Medan Merdeka Barat
No.12.
Museum yang menyimpan 109.342 koleksi benda budaya ini didepanya terdapat sebuah
patung gajah yang terbuat dari perunggu hadiah dari raja Chulalongkorn dari Siam
(Thailand) saat mengunjngi Batavia pada tahun 1871. Oleh sebab itu museum nasional
juga dikenal sebagai Museum Gajah.

Di museum ini tersimpan koleksi benda pra-sejarah seperti alat-alat yang terbuat dari
batu, tulang, tanduk dan kerang. Juga terdapat berbagai koleksi benda – benda keramik
abad 5 hingga 15 yang berasal dari daratan Asia, Eropa maupun Persia.

Berbagai benda relief sejarah yang berasal dari abad 16 hingga 19 tersimpan dengan rapi,
disamping koleksi perabotan peninggalan orang belanda.

Terdapat pula koleksi perhiasan emas, berlian serta batu mulia, pusaka dan singgasana
para raja serta berbagai perabot yang terbuat dari emas milik bangsawan masa lalu.

Monumen Nasioal (Monas)

Berada tepat di jantung kota Jakarta, Monas yang memiliki taman seluas 80 Hektar ini
merupakan titik nol hitungan pemetaan jakarta. Diarsiteki oleh Sudarsono dan F Silaban
dengan konsultan Ir. Rooseno, tugu setinggi 137 Meter ini resmi dibuka pada tanggal 12
Juni 1975 atau hampir 14 tahun sejak pemancangan tiang oleh presiden Soekarno pada
tahun 1961.
Dibangun dengan dana hasil sumbangan masyarakat Indonesia ketika itu, Monas yang
dirancang mampu bertahan selama 1000 tahun merupakan monumen untuk mengenang
semangat perjuangan kemerdekaan dan peringatan guna meningkatkan patriotisme
bangsa Indonesia, yang dilambangkan dalam bentuk lidah api terbuat dari perunggu
seberat 143 ton dan dilapisi dengan 35 Kg emas murni.

Di ruang bawah monumen terdapat museum diorama yang menggambarkan perjalanan


sejarah bangsa Indonesia dari masa perjuangan merenut kemerdekaan hingga masa orde
baru . juga terdapat ruang kemerdekaan dimana kita dapat mendengarkan rekaman suara
bung Karno saat membaca naskah proklamasi di pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.
dengan lift yang berkapasitas 8 orang, pengunjung dapat mencapai puncak monumen dan
menyaksikan panorama kota Jakarta.

Taman di sekitar monas saat ini menjadi lebih sejuk, bersih dan rapi dengan aneka
tumbuhan hijau serta adanya satwa rusa totol yang memberi keindahan alam tersendiri.
Pada hari minggu pagi banyak masyarakat yang memanfaatkan kawasan ini untuk
berolahraga nersama keluarga atau berkeliling dengan menggunakan delman.

Anda mungkin juga menyukai