Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PLKJ TENTANG SEJARAH JAKARTA

NAMA : AGUNG WIRAYOGI


KELAS : XII-IPA E
NO ABSEN : 02

Alamat: Jl Bakti IV 1 Kompl Pajak RT 001/09, Kemanggisan, Palmerah,jakarta barat


Kota: Jakarta Kode Pos: 11480 Phone: 021 5327162 - 021 5349215 - 021 53653884 - 021
53653885 Fax: 021 5327115
Sejarah Kota Jakarta
Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta di kawasan Sungai Ciliwung,
dengan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya sebagai sejarah asal usul Kota
Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting sejak abad ke 12 hingga abad
ke 16.

Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis sudah bercokol didaratan Malaka.


Perhatian orang-orang Portugis untuk berdagangan, mendapat sambutan baik Raja
Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk mendapat bantuan dalam
menghadapi orang-orang islam yang pada waktu itu pengikutnya sudah banyak di Banten
dan di Cirebon. Pada waktu itu secara bersamaan Demak sudah menjadi Pusat kekuasaan
islam.

Kemudian di adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran dengan orang
Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis di
bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai
Ciliwung, menandai perjanjian itu.

Tetapi perjanjian itu tidak dapat diterima oleh kerajaan islam di Demak. Yang
saat itu berada di puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bala
tentaranya di bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.

Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun
1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-sisa
armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah
mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang artinya “Kemanangan Yang
Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya
hari tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.

Keragaman Penduduk

Terusan Suez di buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran dari Eropa ke
Asia. Sejak saat itu banyak orang-orang Belanda datang ke Indonesia. Mereka datang
dengan membawa keluarganya dan membawa hasil-hasil teknologi waktu itu antara lain
mobil, sepeda motor dan kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah ada sejak
tahun 1869.

Indonesia pada waktu itu menjadi tujuan dari impian orang Belanda. Karena
beranggapan disinilah mereka bisa menjadi kaya, karena tanahnya yang subur
menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet dan bahan tambang untuk
diangkut ke Eropa.
Para tenaga kerja yang bisa dikerjakan mengolah kekayaan alam, pihak Belanda
mengambil orang pribumi yang semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih
kurang memadai oleh orang Belanda, sehingga di import orang-orang keeling (India) di
samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan
deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin
menyusut di tahun sejarah hingga sekarang ini keturunannya hanya tinggal sedikit di
Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yang bekerja di perkebunan.

Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya sejak abad ke 15.
Umumnya datang untuk berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial
Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.

Sejarah 13 Kali Perubahan Nama Kota Jakarta


Usia Jakarta nyaris 5 abad. Dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung,
Jakarta kini berkembang menjadi kota metropolis. Tidak ada lagi rawa-rawa. Sejauh mata
memandang, hanyalah gedung-gedung pencakar langit.

Jakarta yang kini menginjak usia 484 tahun sudah 13 kali berganti nama. Data
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, cikal bakal Jakarta adalah sebuah kota
bernama Kalapa. Laporan para penulis Eropa di abad 16 menyebutkan, Kalapa saat itu
menjadi bandar utama kerajaan Hindu bernama Sunda yang ibukotanya Padjajaran.

Namun pada 22 Juni 1527, Fatahillah yang kemudian menjadi penguasa mengganti nama
Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Sesuai Keputusan DPR Kota Sementara No.
6/D/K/1956, tanggal itu kemudian dicanangkan sebagai hari jadi kota Jakarta.

Berikut nama-nama yang pernah menjadi sebutan untuk Jakarta:

1.Pada Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran
2.Tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta
3.Tanggal 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama
Stad Batavia
4.Tanggal 1 April 1905 berubah nama menjadi ‘Gemeente Batavia’
5.Tanggal 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia
6.Tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi
7.Pada September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota
Jakarta
8.Tanggal 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan Pre Federal berubah nama menjadi
Stad Gemeente Batavia
9.Tanggal 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj’a Jakarta
10. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai daerah swatantra dinamakan Kota
Praja Djakarta Raya
11. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
12. 12. Tanggal 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama
Jakarta.
13. Tahun1999, melalaui UU No 34 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan otonominya tetap berada di tingkat provinsi
dan bukan pada wilayah kota. Selain itu wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6, yakni 5
wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif Kepulauan Seribu

Masa Prasejarah
Di beberapa tempat di Jakarta seperti Pasar Minggu, Pasar Rebo, Jatinegara, Karet,
Kebayoran, Kebon Sirih, Kebon Nanas, Cawang, Kebon Pala, Rawa Belong, Rawa Lefe,
Rawa Bangke, ditemukan benda-benda pra sejarah seperti kapak, beliung, gurdi, dan
pahat dari batu. Alat-alat tersebut berasal dari zaman batu atau zaman neolitikum antara
tahun 1000 SM. Jadi, pada masa itu sudah ada kehidupan manusia di Jakarta.

“Dan seperti daerah latnnya, di Jakarta juga ditemukan prasasti. Prasasti Tugu
ditemukan di Cilineing. Prasasti itu sarat informasi tentang Kerajaan Tarumanegara
dengan Raja Purnawarman. Menurut prasasti itu, Jakarta merupakan wilayah Kerajaan
Tarumanegara, kerajaan tertua di Puiau Jawa, di samping Bogor, Banten, Bekasi sampai
Citarum di sebelah timur dan Giaruten," kata Muhammad isa Ansyari SS.
KESIMPULAN
- Kota jakarta berdiri karena penyerangan Kerajaaan Islam Demak, yang di pimpin oleh
menantu Sultan Deman Fatahillah kepada Portugis yang berada di Sunda Kelapa. Lalu
Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa dan memberikan nama
baru yaitu Jayakarta
- Pada tahun 1870 orang-orang Belanda datang ke Indonesia dengan maksud ingin
memperkaya diri mereka.
- Jakarta yang telah berusia 484 tahun ini telah berganti nama sebanyak 13 kali
- Di jakarta banyak juga ditemukan benda-benda prasejarah

Daftar Pusaka
- http://www.gudangmateri.com/2010/06/sejarah-kota-jakarta.html
- http://rengkodriders.wordpress.com/2012/04/11/sejarah-13-kali-perubahan-nama-kota-
jakarta/
- http://duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-jakarta.html

Anda mungkin juga menyukai