Di susun Oleh :
Khairani 219110282
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami ucapkan puji syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang anjungan seni idrus tintin di Kota Pekanbaru.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Kami berharap semoga makalah ilmiah tentang anjungan seni
idrus tintin di Kota Pekanbaru ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………......................................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………...................................3
3.1 Kesimpulan………………………...........................................................7
3.2 Saran…………………….........................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bangunan ini akan membantu wisatawan memahami kekayaan dan
keragaman budaya.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dua tahun kemudian, ia memulai karir PNS sebagai Kepala Dinas
Sosial Kewedanan Pulau Tujuh. Namun, dia memutuskan untuk
mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin. Ia lebih memilih
menekuni seninya dengan meluncurkan perusahaan teater informal. Dia
sangat terlibat dalam bidang teater dengan memperkenalkan teater
kreatifnya. Salah satu dari manuskripnya yang terkenal adalah manuskrip
berjudul Patient. Karena kesuksesannya, ia dan kelompok teaternya sering
diundang oleh pemerintah daerah untuk tampil di acara-acara.
Kemudian dalam tahun 1959, Idrus Tintin merantau ke Pulau Jawa
buat menambah wawasannya akan teater. Di Jawa beliau mulai berkenalan
menggunakan artis teater yang populer dan ternama. Setelah setahun
merantau, beliau balik ke Rengat kemudian menikah. Selama beberapa
tahun sampai tahun 1965, dia menerima prestasi pada bidang teater. Salah
satu prestasi yg dicapainya merupakan menjadi Aktor Terbaik yang
diselenggarakan sang Pemerintah Provinsi Riau dalam sebuah Festival
Drama.
Riau merupakan provinsi yg dominan penduduknya orisinil
Melayu. Hal ini ditunjukkan berdasarkan bangunan-bangunan eksklusif
yang mempunyai ke-khasan melayunya. Bangunan spesial melayu,
identik menggunakan dijumpainya Selembayung atau ornament yg
menyilang diujung genting atau atap. Ukiran selembayung ini
mengandung makna pengakuan Tuhan Yang Maha Esa. Pengertian lain
merupakan melambangkan bulan sabit yg menaruh penjelasan ke seisi
rumah. Sementara itu, sebagian lainnya menyebut tabrakan selembayung
melambangkan tanduk kerbau, fauna yang membantu penduduk pada
memasak pertaniannya.
Salah satu bangunan menggunakan kekhasan akan melayu
merupakan bangunan megah Anjung Seni Idrus Tintin. Bangunan megah
ini didirikan sang Saleh Djasit, sewaktu dia masih menjabat menjadi
Gubernur Riau. Anjung Seni Idrus Tintin terletak pada Kompleks Bandar
Seni Raja Ali Haji Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. Gedung
4
Anjung Seni Idrus Tintin semenjak didirikan dalam memahami 2007 nir
mempunyai pengelola. Gedung Anjung Seni Idrus Tintin eksklusif berada
dibawah pengurusan Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif Provinsi Riau.
Dengan syarat semakin hari bangunan megah itu nir terawat, maka pihak
Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif Provinsi Riau menduga perlunya
sebuah badan pengelola buat mengelola gedung Anjung Seni Idrus Tintin,
sebagai akibatnya dibentuklah pengelola gedung Anjung Seni Idrus Tintin.
Saat ini Anjung Seni Idrus Tintin sudah dikelola sang Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Bandar serai yg dibawah supervisi eksklusif Dinas
Pariwisata & Ekonomi Kreatif Provinsi Riau. UPT. Bandar Serai ini
sendiri baru terbentuk dalam Akhir Bulan April 2015 (Yuliani & Mariata,
2016).
Gedung Anjung Seni Idrus Tintin sekarang sudah dipakai para artis
buat menampilkan pertunjukan seni musik, teater, & seni tari. Potensi
yang dimiliki Riau bahkan, Anjung Seni Idrus Tintin pernah dijadikan
menjadi lokasi penyelenggaraan program Festival Film Indonesia (FFI)
dalam 2007. Dengan pengelolaan yang baik, pariwisata boleh sebagai jalan
buat melestarikan bangunan Anjung Seni Idrus Tintin. Pengembangan
yang dilakukan sang banyak sekali pihak wajib membuahkan bangunan
megah ini buat layak dikunjungi rakyat lokal juga wisatawan luar. Namun,
berdasarkan output pengamatan penulis, bangunan Anjung Seni Idrus
Tintin masih kurang diminati sang wisatawan. Hal ini kentara terlihat
berdasarkan jumlah pengunjung yg tiba & penyelenggaraan pertunjukan
yg sedikit.
5
digunakan sebagai tempat Festival Film Indonesia (FFI) 2007. Gedung
Idrus Tintin Art Anjung telah digunakan oleh seniman sebagai tempat
untuk pertunjukan seni, musik, teater dan tari.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
AJ, Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.