Oleh :
211010429
Fakultas Hukum
Pekanbaru
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, serta
Karunianya yang tak ternilai dan tidak dapat dihitung sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Literasi Data Dalam Bidang
Hukum. Makalah ini menjelaskan tentang Literasi Data Penerapannya Dalam
Bidang Hukum.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Kami berharap semoga makalah tentang Literasi Data Dalam
Bidang Hukum ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………......................................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………...................................3
3.1 Kesimpulan………………………...........................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam Undang-Undang No 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan
literasi dimaknai sebagai “kemampuan untuk memaknai informasi secara
kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya”.
Literasi juga memiliki peranan yang penting terhadap bidang hukum.
Secara tidak langsung dengan adanya literasi data banyak orang memaknai
informasi secara kritis untuk menghindari pelanggaran hokum mengenai UU
ITE atau Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah undang-
undang yang mengatur mengenai informasi elektronik dan juga transaksi
elektronik. Informasi elektronik disini adalah sebagai satu ataupun kumpulan
data elektronik, tapi tidak terbatas pada tulisan saja.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Merriam Webster
Menurut kamus online MerriamWebster, pengertian literasi adalah
suatukemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang
dimana di dalamnyaterdapat kemampuan membaca, menulis dan juga
mengenali serta memahami ide-idesecara visual.
5. UNESCO
Menurut UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and
CulturalOrganization), arti literasi adalah seperangkat keterampilan
nyata, terutamaketrampilan dalam membaca dan menulis, yang
terlepas dari konteks yang manaketrampilan itu diperoleh serta
siapa yang memperolehnya.
6. Alberta
Menurut Alberta, arti literasi adalah kemampuan membaca dan
menulis,menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis
dalam memecahkanmasalah, serta kemampuan berkomunikasi secara
efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat.
4
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah
masyarakatsecara luas.
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang
sehingga lebih bermanfaat.
5
dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorangdalam
membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
2. Literasi PerpustakaanLiterasi perpustakaan adalah kemampuan dalam
memahami dan membedakan karyatulis berbentuk fiksi dan non-fiksi,
memahami cara menggunakan katalog dan indeks,serta kemampuan
memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis
dan penelitian.
3. Literasi MediaLiterasi media adalah kemampuan dalam mengetahui
dan memahami berbagai bentukmedia (media elektronik, media
cetak, dan lain-lain), dan memahami cara penggunaansetiap media
tersebut.
4. Literasi TeknologiLiterasi teknologi adalah kemampuan dalam
mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan
teknologi (misalnya hardware dan software), mengerti
caramenggunakan internet, serta memahami etika dalam
menggunakan teknologi.
5. Literasi VisualLiterasi visual adalah pemahaman yang lebih
kemampuan dalam menginterpretasi danmemberi makna dari suatu
informasi yang berbentuk gambar atau visual. Literasivisual hadir
dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa ‘dibaca’ dan artinya bias
dikomunikasikan dari proses membaca.
6
memaknai informasi secara kritis untuk menghindari pelanggaran hokum
mengenai UU ITE atau Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik adalah undang-undang yang mengatur mengenai informasi
elektronik dan juga transaksi elektronik. Informasi elektronik disini
adalah sebagai satu ataupun kumpulan data elektronik, tapi tidak terbatas
pada tulisan saja.
Literasi hukum adalah suatu jenis literasi yang melihat
pengetahuan, keterampilan dan kecakapan terkait hukum yang dimiliki
seseorang dalam melaksanakan hal-hal terkait hukum.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum
menurut Soerjono Soekanto, yakni sebagai berikut:
1) Pengetahuan tentang kesadaran hukum, secara umum jika ada
peraturan perundang-undangan yang telah disahkan, maka dengan
sendirinya peraturan tersebut itu akan tersebar luas dan diketahui oleh
masyarakat umum. Dalam hal ini setiap orang dianggap tahu hukum dan
tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar
atau melihat peraturan tersebut, tetapi alasan demikian masih sering
ditemukan dalam suatu golongan masyarakat tertentu.
2) Pengakuan terhadap ketentuan-ketentuan hukum, pengakuan
masyarakat terhadap ketentuan-ketentuan hukum berarti bahwa
masyarakat mengetahui isi dan kegunaan dari norma-norma hukum
tertentu. Dalam artian, ada suatu derajat pemahaman terhadap ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku. Namun hal ini belum merupakan jaminan
bahwa warga masyarakat yang mengakui ketentuan-ketentuan hokum
tertentu tersebut akan dengan sendirinya mematuhinya, tetapi perlu
diakui juga bahwa orang-orang yang memahami suatu ketentuan hukum
tertentu adakalanya cenderung untuk mematuhinya.
3) Penghargaan terhadap ketentuan-ketentuan hukum, Penghargaan atau
sikap terhadap ketentuan-ketentuan hukum, yaitu sampai sampai sejauh
mana suatu tindakan atau perbuatan yang dialarang oleh hukum dapat
diterima sebagian besar warga serta bagaimana reaksi masyarakat yang
7
didasarkan pada sistem norma atau nilai yang berlaku. Masyarakat
mungkin mematuhi atau menentang hukum dikarenakan kepentingan
mereka terjamin pemenuhannya.
4) Kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan-ketentuan hukum, salah
satu tugas hukum yang terpenting adalah mengatur kepentingan-
kepentingan seluruh warga masyarakat. Kepentingan seluruh warga
masyarakat tersebut lazimnya bersumber dari norma atau nilai yang
berlaku, yaitu anggapan mengenai apa yang baik yang harus dilakukan
dan apa yang buruk yang harus dihindari.
5) Ketaatan masyarakat terhadap hukum, ketaatan masyarakat terhadap
hukum sedikit banyaknya bergantung pada apakah kepentingan-
kepentingan warga masyarakat dalam bidang-bidang tertentu dapat
ditampung oleh ketentuanketentuan hukum atau tidak. Ada pula suatu
anggapan bahwa kepatuhan hukum disebabkan karena adanya rasa takut
pada sanksi, karena ingin memelihara hubungan baik, karena
kepentingannya terlindungi, dan karena cocok dengan nilai yang
dianutnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10