Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ANALISIS PERMASALAHAN NON KLINIS

Dosen Pembimbing: Juliarni Siregar, M.Psi, Psikolog

Oleh :

Indah Yusdanisa

188110085

PRODI ILMU PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2020
ANALISIS KASUS NON KLINIS

Di indonesia dalam pendidikannya terdapat beberapa pelajaran wajib yang


diantaranya terdapat pelajaran matematika. Tujuan dari mempelajari matematika
yaitu mengajarkan siswa agar mampu memenuhi atau memecahkan masalah
dalam segi kehidupan seperti menghitung, mengolah berkaitan dengan angka,
menfasirkan data, bahkan pelajaran matematika juga diperlukan untuk memahami
bidang studi fisika, kimia dan ekonomi dan bidang studi lainnya. Tidak dapat di
hindari jika matematika selalu ada dalam segi kehidupan karena untuk
memecahkan masalah sosial juga menggunakan statistik yang berkaitan dengan
matematika.

Namun tidak semua anak yang menyukai pelajaran matematika, banyak


sekali anak-anak yang menghindar dari pelajaran berhitung-hitung ini terjadi
karena beberapa faktor diantaranya karna tidak suka berhitung dengan angka,
lebih menyukai pelajaran lain atau seni dan sastra, tidak di ajarkan secara konkret,
dan menurut beberapa ahli karena adanya kekeliruan cara mengajar bahkan
adanya pengalaman tidak baik saat belajar matematika.

Dari data liputan6.com Fahrur Hadi Siwoyo, pencetus metode matemetika


dasyat mengatakan bahwa 9 dari 10 anak Indonesia tidak suka pelajaran
matematika, lantaran peserta didik menganggap bahwa matematika adalah
pelajaran tersulit dan rata-rata gurunya galak dan keras dalam mendidik. Inilah
yang membuat anak tidak suka belajar matematika, dan dibalik itu banyak
dilakukan metode – metode pengajaran yang unik agar anak menyukai
matematika.

Membuat anak untuk menyukai pelajaran matematika dapat menggunakan


teori klasikal kondisioning oleh Ivan Pavlov, yang dimana untuk membentuk
perilaku agar anak suka belajar matematika di beri perlakuan atau stimulus
menyenangkan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Untuk itu pada kasus non klinis ini atau khususnya pendidikan dengan
masalah pada anak yang tidak menyukai pelajaran matematika karna adanya
pengalaman tidak baik saat belajar matematika, akan di analisis dengan
menggunakan teori Ivan Pavlov yaitu Classical Conditioning dalam
penyelesaiannya dimana pada teori pavlov perilaku seseorang dapat terbentuk jika
diberi perlakuan berulang-ulang. Artinya untuk membentuk perilaku agar anak
suka belajar matematika di beri perlakuan atau stimulus menyenangkan yang
dilakukan secara berulang-ulang.

PENYELESAIAN MENGGUNAKAN KLASIKAL KONDISIONING

1. DINAMIKA ANAK TIDAK SUKA BELAJAR MATEMATIKA


1. Matematika (CS) = Biasa Saja
2. Dimarahi (UCS) = Tidak suka (UCR)
3. Matematika (CS) + Dimarahi (UCS) = Tidak suka
4. Matematika (CS) = Tidak suka (CR)

Penjelasan :

1. Sebelumnya Anak biasa saja terhadap pelajaran matematika.


Terdapat Conditioned Stimulus atau rangsangan netral berupa pelajaran
matematika yang menghasil respon biasa saja.
2. Terdapat UnConditioned Stimulus atau rangsangan yang telah dipelajari berupa
guru marah yang menghasilkan UnConditioned Respon atau respon yang telah
dipelajari yaitu respon takut.
3. Setelah itu, Conditioned Stimulus atau Rangsangan netral disertai
UnConditioned Stimulus atau rangsangan yang dipelajari yang dilakukan
berulang ulang menghasilkan UnConditioned Respon.
Dimana anak belajar matematika dan mendapatkan perilaku di tegur dan
dimarahi oleh guru secara berulang-ulang menghasilkan respon takut atau tidak
suka.
4. Akhirnya , Saat anak belajar matematika tanpa dimarahi akan menghasilkan
Condition Respon yaitu respon tidak suka pada matematika. Nah inilah
dinamika mengapa banyak anak tidak menyukai belajar matematika.
2. PENYELESAINNYA
1. Matematika (CS) =Tidak suka
2. Games (UCS) = suka (UCR)
3. Matematika (CS) + Games (UCS) = Suka (UCR)
4. Matematika (CS) = Suka (CR)

Penjelasan:

1. Anak tidak suka belajar matematika.


2. Diberikan stimulus yang dapat membentuk perilaku yaitu games yang
menghasilkan Respon yg telah dipelajari yaitu rasa suka atau senang.
3. Agar anak suka belajar matematika maka pada saat anak belajar
matematika di beri stimulus menyenangkan yaitu dengan sambil bermain
game yang dilakukan berulang ulang agar menghasilkan rasa suka atau
senang saat belajar matematika.
4. Sehingga saat anak belajar matematika tanpa adanya bermain games anak
menghasilkan respon suka atau senang saat belajar matematika.

KESIMPULAN

Pada teori klasikal kondisioning Ivan Pavlov untuk membentuk perilaku di


beri perlakuan atau stimulus yang di inginkan dalam membentuk perilaku yang
dilakukan secara berulang-ulang. Dapat disimpulkan bahwa anak akan menyukai
pelajaran matematika jika di beri perlakuan atau stimulus yang menyenangkan
secara berulang-ulang. Sementara banyak anak yang tidak menyukai matematika
karena mendapatkan stimulus atau perlakuan yang tidak menyenangkan secara
berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai