TUGAS 3
Pak Sulton adalah guru SDN Tambakrejo II kelas 6, ia hafal benar tidak semua siswa
tertarik mata pelajaran matematika. Kata sebagian siswa matematika itu sulit,
menjemukan, penuh rumus dan lain-lain. Ia pernah bertanya, kog bisa begitu? Sulton
kemudian mengajak rekan guru lain di sekolah yang sama untuk menjawab
pertanyaan tersebut, mereka menganalisis masalah.
Hasil angket, wawancara dan observasi adalah sebagian besar siswa merasakan materi
Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan
kongkrit. Pak Sulton ingat teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika
dihadapkan ke halhal kongkrit dan menantang. Mereka memutuskan untuk
memanfaatkan mainan anak yang dapat menggambarkan permainan matematika.
Setiap kali mengajar, Pak Sulton selalu membawa beberapa mainan dan barang-
barang yang diperlukan agar pembelajaran matematika menjadi lebih kongkrit dan dia
meminta salah satu rekan guru untuk mengamati perilakunya saat dia mengajar.
Setiap usaia pelajaran Pak Sulton tidak lupa untuk meminta komentar siswa, setiap
topik bahasan selesai, Pak Sulton mengadakan ulangan. Hasil ulangan dianalisis,
tentang ketuntasan, soal paling sulit, mudah. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai
melaporkan tindakannya. Namun sebagai guru matematika kelas 6 SDN Tambakrejo
II, ia belum puas karena tidak seluruh siswa memperoleh nilai di atas batas
kemampuan minimal yang diharapkan (75).
Pertanyaan: