SOAL
Pak Sulton adalah guru SDN Tambakrejo II kelas 6, ia hafal benar tidak semua siswa tertarik
mata pelajaran matematika. Kata sebagian siswa matematika itu sulit, menjemukan, penuh rumus dan
lain-lain. Ia pernah bertanya, kog bisa begitu? Pak Sulton kemudian mengajak rekan guru lain di sekolah
yang sama untuk menjawab pertanyaan tersebut, mereka menganalisis masalah. Mereka, mencari akar
penyebab masalah. Mereka mengembangkan angket, wawancara dan lembar observasi. Sebelum
dibagikan ke siswa semua instrument diteliti, dicek, apakah sudah baik, mengukur apa yang diukur,
instrument tersebut valid dan dan bisa dipercaya.
Hasil angket, wawancara dan observasi menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasakan
materi Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan kongkrit. Pak
Sulton ingat teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika dihadapkan ke hal-hal kongkrit dan
menantang. Pak Sulton memutuskan untuk memanfaatkan mainan anak yang dapat menggambarkan
permainan matematika. Setiap kali mengajar, Pak Sulton selalu membawa beberapa mainan dan barang-
barang yang diperlukan agar pembelajaran matematika menjadi lebih kongkrit dan dia meminta salah
satu rekan guru untuk mengamati perilakunya saat dia mengajar.
Setiap usaia pelajaran Pak Sulton tidak lupa untuk meminta komentar siswa, setiap topik bahasan
selesai, Pak Sulton mengadakan ulangan. Hasil ulangan dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling sulit,
mudah. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya. Namun sebagai guru
matematika kelas 6 SDN Tambakrejo II, ia belum puas karena tidak seluruh siswa memperoleh nilai di
atas batas kemampuan minimal yang diharapkan (75).
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)/I
(satu) Pertemuan Ke- 2
Waktu Pertemuan : 2 × 35 Menit
I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Tahapan Alokasi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan • Ketua kelas memimpin do’a 10 Menit
• Siswa mendengarkan penjelsan guru tentang tahapan
pembelajaran yang akan digunakan yaitu dengan
menggunakan model kooperatif tipe TGT
Inti • Siswa membentuk kelompok secara heterogen 50 Menit
• Media Pembelajaran kongkrit yaitu buah-buahan serta
alat yang bakal digunakan selama proses belajar
berlangsung dan LKS
• Siswa melakukan praktek dan mengerjakan LKS sesuai
dengan petunjuk
• Setiap kelompok mengirimkan perwakilan ke meja
turnamen
• Setelah selesai setiap perwakilan kembali ke kelompok
asal dan menyerahkan nilainya untuk dijumlahkan dan
ditulis di papan tulis
• Siswa membahas hasil tunamen dan memberitahukan
kelompok terbaik sekaligus memberikan reward kepada
kelompok tersebut.
• Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
Penutup • Siswa menyimpulkan bersama materi hari ini 10 Menit
• Siswa diberi PR
• Siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca
hamdalah dan mengucapkan salam
IX. Penilaian
Teknik penilaian : Tes
tertulis Bentuk instrumen:
Soal Esay Soal Evaluasi
1. Pada pecahan, bilangan yang berada di bawah dinamakan….
1
2. Pecahan 2 dibaca…..
8
2
5. Gambarkan bentuk pecahan 2 …
4
1. Penyebut
2. Dua satu per delapan
2
3. 3
6
1
4. 1
4
5.
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas