Anda di halaman 1dari 5

A.

RINGKASAN BUKU 1

BAB 1. Definisi Literasi

1. Definisi Literasi Menurut UNESCO

Pengertian literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata, khususnya


keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks di mana keterampilan
itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Pemahaman orang tentang makna literasi
sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan
juga pengalaman.

Dalam kamus online Merriam-Webster, pengertian Literasi adalahkualitas atau


kemampuan “melek aksara” yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis serta
kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (video,
gambar).

Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi adalah kemampuan


individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya, bukan
hanya kemampuan baca tulis.

National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai kemampuan individu


untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.

2. Definisi Litersi Menurut World Economic Forum

a. Literasi adalah kemampuan untuk membaca, memahami, dan menggunakan


bahasa tulis.
b. Literasi numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan angka- angka dan
symbol- symbol lain dalam rangka memahami dan mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif.
c. Literasi saintifik adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan
prinsip- prinsip saintifik untuk memahami lingkungan dan menguji hipotesis.
d. Literasi Kebudayaan dan kewarganegaraan adalah kemampuan untuk memahami,
mengapresiasi, menganalisis, dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai
kemanusiaan.

3. Definisi Literasi di Amerika


Amerika pada tingkat nasional saat ini tidak mempunyai definisi literasi yang
baku. Institut literasi nasional mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk
membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa inggris, sertaan berhitung dan
memecahkan masalah pada tingkat kemahiran yang di perlukan untuk melakukan
pekerjaan dan hidup di masyarakat dalam mencapai tujuan dan mengembangkan
kemampuan dan potensinya ( National Literacy Act, Sec 3)

BAB II

Gerakan Literasi di Indonesia.

A. Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan Literasi di sekolah dilakukan dengan menampilkan praktik- praktik baik dan
menjadikannya sebagai kebiasaan serta budaya di lingkungan sekolah. Baik pendidik
maupun tenaga kependidikan maupun tenaga kependidikan memiliki kewajiban moral
sebagai teladan. Litrasi juga diintrgrasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Literasi menjadi
bagian tak terpisahkan dari semua rangkaian kegiatan siswa dan guru baik di dalam maupun
di luar kelas.

Pelaksanaan gerakan literasi di sekolah memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut,


yaitu :

1. berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksikan.


2. Bersifat berimbang.
3. Terintegrasi dengan kurikulum.
4. Kegiatan membaca dan menulis di lakukan di manapun.
5. Mengembangkan budaya lisan.
6. Mengembangkan kesadaran pada keberagaman.

Gerakan literasi disekolah di bagi menjadi 6 bagian, yaitu:

1. Literasi Bahasa.
2. Literasi Numerasi.
3. Literasi Sains.
4. Literasi Digital.
5. Literasi Finansial.
6. Literasi dan Kewarganegaraan.

B. Gerakan Literasi Keluarga


Literasi secara umum dipahami sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan
informasi, mencari, memperoleh, mengolah dan menginformasikan kembali informasi, atau
dengan kata lain literasi erat kaitannya dengan pengelolaan informasi. Peran keluarga Sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan literasi. Kkeluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat, dalam konteks pendidikan, menjadi lingkungan pembelajaran pertama dan
utama bagi anak- anak.

Semua informasi, Pengetahuan, Pengalaman, nilai- nilai yang diterima oleh anggota
keluarga di lingkuan lain ( sekolah dan masyarakat ) akan disaring, disesuaikan, dan
dikuatkan. Bila sebuah keluarga memiliki bacaan dalam bentuk koleksi di sudut baca atau
perpustakaan keluarga, itu dapat dijadikan sebagai bagian dari pengembangan literasi
keluarga.

C. Gerakan Literasi Masyarakat

Literasi adalah poros pendidikan sepanjang hayat bagi masyarakat. Pelaksanaan program-
program- program literasi merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan membangun
pengetahuan dan belajar bersama di masyarakat terus berdenyut dan berkelanjutan. Kegiatan
yang dikembangakan di gerakkan literasi masyarakat adalah kegiatan yang mencakup enam
literasi yaitu:

1. Literasi Bahasa
2. Literasi Numerik
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kearganegaraan.

D. Pendukung Gerakan Literasi

Dalam pelaksanaan gerakan literasi, dibutuhkan aspek pendukung pelaksanaan aktivitas


dan programnya, baik itu di sekolah, keluarga, maupun masyarakat, dengan porsi yang
berbeda- beda. Bentuk- bentuk dukungan, antara lain, sebagai berikut.

1. Pengembangan Koleksi Bacaan


2. Pengadaan dan Penyusunan Pustaka
3. Kebutuhan dan Sumber Dana
4. Prasarana dan Sarana Pendukung
5. Pustaka dan Akses Bahan Bacaan.
6. Pengelolaan Teknologi Informasi
7. Jaringan dan Kemitraan

BAB III

Literasi dan Kelisanan

A. Literasi dan Kelisanan

Menulis dan berbicara memiliki metode yang berbeda, tetapi keduanya sama- sama
menjadi media untuk mengartikulasikan gagasan. Literasi selalu berkembang dalam konteks
kelisanan. Sebuah karya tulis dibuat dari gagasan yang didialogkan dengan orang lain, lalu
tumbuh dan disempurnakan dengan pertukaran pemikiran. Setelah selesai ditulis, sebuah
karya terus akan menjadi bahan dialog.

Kebanyakan anak- anak tak begitu begitu beruntung. Ketika memasuki sekolah, mereka
harus melafalkan bacaan tanpa makna seperti “ ini budi ” yang harus dieja sempurna.Mereka
dinilai dari seberapa baik dan lancer mereka mengeja .

Membaca buku kepada anak sering dianggap sebagai kegiatan praliterasi belaka.
Artinya, buku dibacakan kepada anak semata untuk mengenalkan mereka kepada konsep
cetak, format bacaan, alphabet, dan bahasa tulisan.

Meningkatkan pemahaman terhadap bacaan sering dianggap sebagai tugas guru bahasa.
Ini ironis karena teks padat informasi yang mendiskusikan topic abstrak yang kompleks
sering ditemukan dalam buku teks. Dalam mencerna teks yang padat ini, anak dibiarkan
untuk melakukannya sendiri tanpa dibimbing dan diperkenalkan kepada strategi membaca
untuk memahaminya.

BAB IV

STANDAR KOMPETENSI LITERASI MAHASISWA

Ada beberapa standar kompetensi informas sudah popular dan dikembangkan oleh
asosiasi perpustakan yang didisain khusus untuk perguruan tinggi yaitu association of college
and research libraries (ACRL) yang merupakan divisi dari American library association (ALA)
dan the society of college, national and university libraries (SCONUL) wilayah united kingdom
dan irlandia.
Setiap standar disiplin memiliki perbedaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan dari bidang tersebut. Standar disiplin ini dirancang oleh komite dari
ACRL/instruction section information literacy in the disciplines dengan cara mengumpulkan data
lierasi informasi dari berbagai sumber seperti lembaga akreditasi,asosiasi profesi, dan lembaga
pendidikan tinggi nasional dan internasional.

 Menemukan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efesien.

 Mengevaluasi informasi dan sumber secara kritis dan menggabungkan beberapa


informasi menjadi basis pengetahuan dan sistem nilai.

 Secara individu maupun kelompok menggunakan informasi untuk mencapai tujuan.

 Menggunakan informasi dengan memahami isu terkait budaya, ekonomi, hukum, dan
sosial terkait penggunaan informasi..

BAB V

KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA DAN LITERASI BERBAHASA INDONESIA

Keterampilan berbahasa terdiri atas 4 aspek yaitu keterampilan menyimak atau


mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca
(reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills).

Terlepas dari apa pengertian literasi berbagai referensi, pada subab kali ini literasi
diartikan sebagai kemampuan mengungkapkan dan mengolah huruf-huruf yang terbaca. Literasi
adalah suatu kegiatan membaca lalu menterjemahkannya dengan otak tentang apa isi bacaan
yang dibaca lalu mengimplementasikannya.

1. Judul : Literasi Bahasa Indonesia


2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Drs. Sanggup Barus , M. Pd
4. Penerbit : Universitas Negeri Medan
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2018
7. ISBN :

Anda mungkin juga menyukai