KELOMPOK 6
SMP NEGERI 1
TULUNGAGUNG 2023
TARI BARONG BALI
LAPORAN KARYA WISATA
Penulis :
1. Arinda novebrista putrisya. (12)
2. Febbe jonasya avrilita. (17)
3. Hasna Andrea fredelina. (19)
4. Jessica nayla putri. (22)
5. Kandella lintang ghanitri. (23)
Karya tulis ini dibuat sebagai persyaratan untuk mengikuti penilaian akhir semester kelas
VIII tahun pelajaran 2022/2023.
Disetujui dan disahkan pada:
Hari. : Sabtu
Tanggal. :
Pembina I Pembina II
Guru bahasa Wali kelas
Indonesia
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Laporan karya wisata tari Barong Bali “ ini dengan baik tanpa halangan.
Sholawat serta salam selalu tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kami tunggu syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Suka dan duka yang kami alami adalah kita harus mengantri untuk mengambil foto
bersama barong.selain itu,kami harus berebut tempat yang strategis. Tetapi, kita sangat
menikmati pertunjukan yang disuguhkan dengan baik. Serta kami dapat mengetahui
sejarah tari barong.
Terselesaikanya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. sujito, M.Pd selaku kepala SMP Negeri 1 Tulungagung yang telah
memberi izin untuk mengadakan karya wisata untuk menambah wawasan kami
tentang Bali.
2. Ibu Anik Purwani, M.PD selaku pembina 1 yang telah memberikan bimbingan
kepada kami, sehingga laporan ini terselesaikan dengan baik.
3. Ibu Asih Sri cahyono Putro, S.PD selaku wali kelas VIII-C yang telah membantu dan
memberikan bimbingan kepada kami.
4. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan laporan ini.
Laporan ini berisi tentang perjalanan kamu ke Bali. Serta menceritakan sejarah
dan alur cerita Tari barong Bali. Kami mengharap segala kritik dan saran yang
membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf
sebesar-besarnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesan dan pengalaman yang didapat selama menjalani karya wisata ........... 49
B. Saran untuk semua pihak
..................................................................................................... 50
C. Daftar pustaka .............................................................................................. 51
D. Lampiran ...................................................................................................... 53
Vi
PROFIL PENULIS
Penulis laporan kegiatan karya wisata ini terdiri dari beberapa siswa kelas 8C SMPN 1
TULUNGAGUNG yang terletak di jalan Jendral basuki rahmad 96. Berikut adalah profil penyusun
laporan karyawisata yang dilaksanakan di Bali.
Username Ig : @Riiiindaa
Username Ig : @ Idkc_ky
Username Ig : @ Na.hasnna
Username Ig : @Delaaapan
Username Ig : @ Jssicany
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Permasalahan
Adapun rumusan permasalahan, sebagai berikut:
1. Apa itu tari barong?
2. Bagaimana sejarah tari barong?
3. Siapa tokoh" penting sejarah tari barong?
4. Bagaimana pementasan tari barong
5. Apa kesan dan pesan terhadap tari barong?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan karya adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui apa itu tari barong
2. mengetahui sejarah dan jenis" tari barong
3. mengetahui perlengkapan dan babak pementasan tari barong
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya adalah sebagai berikut :
1. siswa-siswa menjadi tahu dan mengenal tari barong
2. sebagai generasi penerus, siswa-siswa mampu melestarikan tari
barong sebagai salah satu warisan budaya
3. siswa-siswa dapat menikmati dan menyaksikan penampilan budaya
daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perjalanan Singkat Karya Wisata
Perjalanan singkat karya wisata
B. Uraian Objek Wisata
1. Pengenalan dan letak pementasan tari barong
Keberadaan agama Hindu di Bali sudah bersatu dengan adat
atau budaya Bali, dengan adanya percampuran itu, maka Bali
memiliki budaya yang sangat khas dan religius dalam berbagai
upacara-upacara keagamaan, selain memberikan sesaji-sesaji
masyarakat Bali juga memberikan pertunjukan seni tari sebagai
salah satu media ritual keagamaan. “Tari Bali di kelompokan
menjadi tiga kelompok yaitu, Wali (sakral), Bebali (ritual), dan
Balih-balihan (hiburan)” (Bandem, 2000, h.50).
2. Sejarah tari barong
Sebelum mengenal sejarah tentang tari barong alangkah lebih
baiknya kita mengenal sekilas tentang sejarah pulau Bali
dikarenakan daya tarik yang dipersembahkan oleh seni tari
barongnya.ari Barong adalah salah satu kebudayaan yang sering
diasosiasikan dengan hal spiritual. Bila melihat sejarahnya, tarian ini
menggambarkan pertempuran klasik antara kebaikan dengan
kejahatan. Dalam kepercayaan masyarakat Bali, Barong merupakan
salah satu tokoh yang wujudnya menyerupai singa. Barong dianggap
sebagai raja roh yang mewakili kebajikan atau dikenal juga sebagai
sosok malaikat pelindung. Barong ini memiliki sosok musuh
bebuyutan bernama Rangda (dalam bahasa Jawa artinya janda).
Rangda dikenal juga sebagai ratu iblis yang memimpin para pasukan
penyihir jahat di muka bumi.
Dalam drama tarinya, cerita Barong yang berusaha
melenyapkan sihir Rangda, sebab makhluk tersebut sedang berusaha
menguasai dunia lewat ilmu hitamnya. Lalu, para pria akan
bertarung satu sama lain menggunakan keris belati, namun saat
Barong muncul keris tersebut tiba-tiba berubah arah dan malah
menusuk diri mereka sendiri.
Setelah itu, para pemain mulai mengalami kesurupan. Melihat
kondisi tersebut, Barong berusaha keras untuk mengalahkan Rangda
agar kondisi alam kembali seimbang. Pada akhirnya, dalam cerita
tersebut Barong berhasil mengalahkan Rangda. Kemudian para
pemain yang kesurupan tadi perlahan mulai sadar dan seperti terlahir
kembali (reinkarnasi) berkat percikan air suci.
BABAK KEDUA
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba dihadapan Patih. Salah
satu pengikut Rangda berubah menjadi setan (Semacam Rangda) dan
memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang
menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui Patih
dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
BABAK KETIGA
Sahadewa adalah anak dari Dewi Kunti. Dewi Kunti berjanji
akan menyerahkan Sahadewa kepada Rangda sebagai korban.
Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya
Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan memasukkan roh jahat
kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan
berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada
Patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan Patih
tersebut tak luput dari kemasukkan roh jahat oleh setan mengikuti
perintah Dewi Kunti membuang Sahadewa ke hutan dan
mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
BABAK KEEMPAT
Dewa Siwa datang,ia memberikan keabadian kepada
Sahadewa tanpa sepengetahuan Rangda. Tak lama kemudian Rangda
datang untuk membunuh Sahadewa tapi betapa terkejutnya Rangda
yang tak berhasil membunuh Sahadewa yang telah diberi kekebalan
yang dianugrahi oleh Dewa Siwa. Karena putus asa,Rangda
menyerah kepada Sahadewa. Dia memohon untuk diselamatkan agar
dapat masuk surga. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Sahadewa.
Akhirnya Rangda masuk surga.
BABAK KELIMA
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap
Sahadewa. Terjadi perkelahian antara Kalika dan Rangda. Kalika
berubah menjadi “Babi Hutan”. Didalam pertarungan antara tersebut
Sahadewa mendapat kemenangan. Kalika(Babi hutan) tidak putus
asa. Dia berubah menjadi “Burung” tetapi tetap bisa dikalahkan oleh
Sahadewa. Dan akhirnya Kalika(Burung) berubah rupa menjadi
Rangda. Kerena Rangda sangat sakti maka Sahadewa berubah
menjadi Barong. Karena sama-sama sakti pertarungan antara Barong
melawan Rangda tersebut tidak ada yang menang. Dengan demikian
pertarungan ini berlangsung terus abadi antara “Kebajikan” melawan
“Kebatilan”. Pengikut-pengikut Sahadewa(Barong) dengan
membawa keris ikut melawan Rangda. Mereka semua tidak berhasil
melumpuhkan kesaktian Sang Rangda. Karena kagum pada
kesaktian Rangda maka pengikut-pengikut Barong menujuk dada
mereka dengan keris yang mereka bawa. Pertunjukan diakhiri
dengan penujukan keris ke dada tersebut. Hal itu dilakukan untuk
menunjukkan bahwa pengikut Barong juga kuat seperti halnya
Rangda.
7. Musik pengiring