Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN WIDYA WISATA

KE BALI
(Disusun untuk memenuhi tugas akhir sekolah)

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Nurita Lativiani
Siti Aisyah
Febriyan
M. Ilham
Mochamma Rio. S

SMP NEGERI 2 KLAKAH LUMAJANG


2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Widya Wisata ke Bali yang disusun untuk
memenuhi salah satu tugas akhir sekolah.
Pada kesempatan ini tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam membimbing penyusunan laporan hasil
kegiatan ini dari awal sampai akhir yaitu
1. Bapak Drs.Gundik Sujoko,selaku Kepala SMP Negeri 2 Klakah.
2. Ibu. Umi Widarti, S.Pd, Selaku Wali Kelas IX C.
3. Ibu. Emiliana Utik, S E, selaku guru Bahasa Indonesia kelas IX C.
4. Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu kami menyelesaikan laporan hasil kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa laporan hasil kegiatan ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan ini.

Penyusun,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................1
1.3 Jadwal kegiatan................................................................1
BAB II URAIAN KEGIATAN
2.1 Tanah Lot..........................................................................3
2.2 Bedugul..............................................................................8
2.3 Teman Jogger....................................................................11
2.4 Cening Ayu...................................................................12
2.5 Tari Barong dan Keris............................................13
2.7 Monumen Perjuangan Rakyat Bali.................21
2.8 Pantai Pandawa.................................................................23
2.9 Krisna.................................................................................28
BAB III PENUTUP
3.1 Sinpulan.............................................................................30
3.2 Saran...................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................32

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 ALASAN
Pada hakekatnya study tour adalah wisata sambil belajar, belajar di alam
terbuka dengan menjadikan objek-objek wisata sebagai wahana. Aatau memupuk rasa
saling menghargai, melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, serta memahami sejarah
perjuangan bangsa sebagai suatu upaya untuk memelihara kesegaran jasmani dan
rohani.
Study tour atau widya wisata merupakan salah satu upaya dalam membina
siswa untuk menambah bahkan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang kepariwisataan.
Kegiatan pariwisata ini dilaksanakan oleh SMP Kanisius Raden Patah
Semarang, kelas II, yang pelaksanaannya pada tahun pelajaran 2009 2010, pada
tanggal 13 Juli 2009. Dengan tujuan wisata Pulau Bali.
Sehubungan dengan hal di atas, penulis mencoba melaporkan hasil pengamatan
selama penulis berada di objek wisata dan menjadi laporan widya wisata.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan laporan widya wisata ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang wisata
2. Menuangkan hasil pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung
ke dalam bentuk laporan
3. Mempraktekkan Ilmu dalam hal penyusunan laporan
4. Sebagai bekal pengetahuan yang sangat berharga sebelum masuk pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I
PENDAHULUAN
1.2

Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak

pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan adiang
maupan domestik yang dating mengunjungi Bali. Mereka tidak hanya tertarik pada
keinfahan alamnya saja, Tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat
Bali yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik meskipun banyak kebudayaan
asing masuk ke Bali.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan
masyarakat Bali dan obyek wisata yang ada di Bali. Disamping itu penulis juga ingin
mengetahui mengapi pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional dan apa yang
membuat wisatawan lebih pertarik pada pulau Bali, padahal banyak pulau-pulau lain
di Indonesia.

1.2

Tujuan Penulisan
Adapun penulis menyusun karya tulis ini sebagai berikut:

Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di


SMA (Sekolah Menengah Atas) 3 Pemalang

Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Bali

Untuk mempraktekan teori yang didapat dari sekolah

1.3 Jadwal Kegiatan


Hari/Tanggal
Hari Ke 1

Waktu

Kegiatan
Lumajang - Bali

22 Desember 2016

Pemberangkatan dari
15.00-16.00

Hari Ke 2
23 Desember 2016

tempat yang di

sepakati
19.30-05.00
Menuju Bali
Tanah Lot, Makan, Bedugul, Makan,

Hari ke-3

Jogger,Cening Ayu, Hotel


06.00-08.00
Tanah Lot
Makan Pagi di Resto
08.00-09.00
Agung Bali
Bedugul (sholat Jumat
11.00-13.00
bersama)
Makan Siang Di RM
14.00-15.00
Saras
15.00-17.00
Jogger
17.00-18.00
Cening Ayu
Check in hotel+makan
19.00
malam
Makan Pagi, Tari barong dan keris,

24 Desember 2016

Bajrasandi, makan, Pandawa Beach,


Krisnha, Makan
07.00-08.00
Makan Pagi
09.00-11.30
Tari Barong dan Keris
12.00-13.00
Bajrasandi
14.00-14.30
Makan
15.00-16.00
Pandawa Beach
17.30-18.30
Krisna
Makan dan
18.30-20.00

Melanjutkan pulang ke
Lumajang
Tiba di SMP Negeri 2

Hari ke-4
22.00-06.00
25 Desember 2016

Klakah

BAB II
URAIAN KEGIATAN

2.1 Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia.


Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak
di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip
dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari
pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat
pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai
tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Sejarah Pura

Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan


legenda, dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang
Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang
Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari
pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah
Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik
dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam
menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu

berhasil sampai ke pelosok pelosok desa yang ada di


pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang
Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali,
maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar
tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang
bernama desa Beraban
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa
Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang
Hyang

Nirartha

Hindu. Bendesa

dalam
Beraban

menyebarkan
Sakti,

agama

menganut

aliran

monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi diatas
batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang
pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai cara
Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang
Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda
Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat
bermeditasinya)

ke

tengah

pantai

dengan

kekuatan

spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang


artinya batu karang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti
mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha

dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama


Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan
meninggalkan

di
desa

Nirartha memberikan
Beraban.

Keris

menghilangkan

sejarah

Tanah

Beraban,
sebuah

tersebut
segala

keris

memiliki
penyakit

Lot,

sebelum

Dang

Hyang

kepada

bendesa

kekuatan
yang

untuk

menyerang

tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan
upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan
sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk
desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat
pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan
mereka hidup dengan saling menghormati.

Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang


brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang
Nirartha

yang

berhasil

menguatkan

kepercayaan

penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad


Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu,
penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben
merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi
untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan

Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi


sebelumnya

ia

dengan

kekuatannya

memindahkan

Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut)


dan

membangun

pura

di

sana.

Ia

juga

mengubah

selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih


ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk
jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti

ikan,

warna

hitam

berbelang

kuning

dan

mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.


Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi
pengikut Danghyang Nirartha.

Renovasi

Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan


pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu,
pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah
Pantai

Bali

melakukan

memasang

tetrapod

sebagai

pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling


pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot
juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu
tujuan wisata di bali.
Renovasi

pertama

dilakukan

sejak

tahun

1987

sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini,


pemecah

gelombang

(tetrapod)

seberat

dua

ton

diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran


beton

serta

dinding

buatan

juga

dibangun

sebagai

pelindung

hantaman

gelombang.

Namun,

peletakan

tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di


sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan
melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada
tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di
bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan
dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun
1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan
Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana
bantuan

pinjaman

Cooperation
pekerjaan

(JBIC)
meliputi

Japan
sebesar

Bank

for

International

miliar.

Keseluruhan

Wantilan,

Pewaregan,

Rp95

bangunan

Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta


penataan jalan dan taman di kawasan tanah lot.

Lokasi

Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri,


Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota
Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain
yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut.
Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut
Pura Karang Bolong.

2.2 Danau Bedugul

Danau Bedugul Dan Pura Ulun, Pura ini terdapat di


dataran tinggi Bedugul Kabupaten Tabanan. Suatu Dataran tinggi
sebagai daerah wisata unggulan Pulau Balidwipa, nama lain Bali di
saat lalu. Di daerah berhawa sejuk ini Anda di sajikan pesona
keindahan

Danau

Bratan

sekalian

nikmati

beberapa

produk

kerajinan serta hasil kebudayaan orang-orang agraris Tabanan.


Terdapat di dataran tinggi, mengakibatkan tempat ini benarbenar sejuk serta terkadang di selimuti kabut. Keindahan alam
pegunungan

serta

Danau

Beratan

yang

bersih

benar-benar

menakjubkan, di tengahnya ada suatu pura Ulun Danu yang disebut


tempat pemujaan pada Sang Hyang Dewi Danu untuk pemberi
kesuburan. Ini yaitu tempat wisata yang bakal benar-benar sayang
sekali jika Anda terlewat waktu datang ke Bali.

Suasananya di pinggir danaunya seakan ada pada zaman


silam, kabut perlahan-lahan terangkat dari atas danau yang dingin,
lalu panorama di baliknya yaitu rimba berbukit yang hijau. Sapuan
angin pada permukaan danau, mengantarkan riak kecil ketenangan.
Saat mendung datang maka situasi kabut melingkupi pura,
menyebabkan kesan magis yang lain. Ada ketenangan yang damai
serta susah Anda dapatkan ditempat lain.

Bedugul tempat Pura Ulun Danu ada itu sesungguhnya nama


suatu desa serta bukan hanya nama danau, bukan hanya nama
pura, maupun nama pasar. Asumsi itu nampak lantaran tak hanya
untuk suatu desa, dalam suatu area yang lebih kurang berdiameter
5 km, ada banyak jenis tempat yang menarik untuk dikunjungi
dengan cara sekalian hingga orang umumnya menamakannya
Bedugul.

Dengan cara lebih pas, Bedugul yaitu nama desanya, sedang


danaunya bernama Danau Beratan. Danau ini yaitu danau terluas

ke-2 sesudah Danau Batur yang luas 1. 607, 5 ha. Sedang nama
pura-nya yaitu Pura Ulun Danu. Pura ini yaitu Pura Subak yang
disungsung oleh beberapa petani, lantaran danau Beratan yaitu
sumber mata air irigasi untuk sawah beberapa petani.

Untuk satu diantara ikon pulau Bali, Anda pasti mengetahui


pura suci ini, sekurang-kurangnya bisa melihatnya dari gambar duit
kertas Rp50. 000, 00. Pura Ulun Danu Beratan ada di pinggir Danau
Beratan. Di depan halaman samping kiri dari Pura Ulun Danu
Beratan ada suatu sarkopagus serta suatu papan batu yang datang
dari saat kebiasaan megalitik, seputar 500 SM. Ke-2 artefak itu saat
ini

diletakkan

masing-masing

diatas

babaturan

(teras).

Diprediksikan bahwasanya lokasi Pura Ulun Danu Beratan sudah


dipakai untuk tempat untuk melakukan aktivitas ritual dari zaman
megalitik.

Pura Ulun Danu Beratan ini telah ada sebelum saat th. 1556.
Pura Ulun Danu lalu di bangun oleh Raja Mengwi I Gusti Agung Putu
th. 1633 yang berarsitektur kombinasi Hindu-Budha serta ditandai
dengan stupa Budha. Sejak pendirian pura itu termasyurlah
kerajaan Mengwi, serta I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya
I Gusti Agung Sakti.

2.3

TEMAN JOGER

Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang


sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh
wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat
diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung.
Bangunan Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan
yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan
barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada

lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel
dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran / majalah
lokal, nasional dan internasional.
Selama ini Joger sangat idendik dengan T-shirt / kaos khas Bali
dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebernya masih
banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah
tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan
desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan
karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya.
a. Sejarah
Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini
yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabatnya
yang berasal dari Jerman yaitu Gerhard yang memberinya
modal usaha.
Pak joger yang merupakan adik kandung Jaya Suprana
direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik CV Wiras
Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos
dan pernak-pernaik khas Joger dan Jok Mah Li (Pojok mahal
sekali yaitu barang-barang luar negeri yang dijual dengan
harga miring). Barang-barang yang dijual ditokonya ada
sekitar 10.000 macam. Gerainya selalu penuh dengan
wisatawan yang dengan bangga memakai kaos-kaos yang
bertuliskan
b.

kata-kata

bijak

ciptaan

pak

Joger,

diantaranya : Belanja tidak belanja tetap thank you.


Lokasi
Teman Joger dibangun di desa Luwus, di tepi Jalan Raya
Luwus Bedugul.

2.4

Cening Ayu

Sebagai lokasi wisata terkenal sampai ke mancanegara,


tentunya Bali juga menyediakan oleh-oleh khas Bali yang bisa
dibawa pulang oleh para pengunjungnya. Keragaman dan kekayaan
adat-istiadat, budaya, tradisi, tak jarang menjadi sepercik ide bagi
para pengrajin di Bali untuk kemudian mencipatakan benda-benda
kreatif yang memiliki nilai jual tinggi. Sungguh segala apapun yang
tersangkut

dengan

Bali

bisa

menjadi

lahan

bisnis

yang

menggiurkan!
Cening Ayu merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh
yang menawarkan berbagai produk yang selama ini menjadi ciri
khas Bali. Berbagai oleh-oleh bisa pengunjung dapatkan mulai dari
cemilan, baju kaos, batik, kerudung. Adapun yang menjadi keunikan
dan pembeda Cening Ayu dengan tempat penjualan oleh-oleh Bali
lainnya yakni disini barang-barang yang dijual lebih fokus kepada
kaos lukis yang secara konvensional kaos-kaos itu dilukis oleh
tangan-tangan terampil para pengrajin Bali.
Selain kaos terdapat kerudung yang dilukis juga. Bagi
pengunjung

datang ke tempat ini

bisa

menyaksikan secara

langsung para seniman lukis tersebut melukis baju kaos dan


kerudung, tinggal di siapkan motif apa yang senangi bagi yang ingin
memesan. Jadi, Anda bisa dengan leluasa ikut terlibat dalam
menunjang ide lukisan kaos yang ingin Anda miliki tersebut.

Lokasi
Cening Ayu terletak di Jalan Raya Celuk No 6x, Gianyar, Provinsi Bali
Indonesia.
2.5 TARI BARONG DAN KERIS
Tarian
"Kebajikan"

barong

menggambarkan

melawan

"Kebatilan"

pertarungan

barong

adalah

antara
makhluk

mithologi melukiskan "Kebajikan" dan Rangda adalah yang maha


dahsyat menggambarkan "Kebatilan".
GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat,
kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan
sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.
Mereka bertemu dengan kera dan akhimya berkelahi, dimana kera
dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
BABAKPERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikutpengikut dari rangda sedang mencari pengikut-pengikut Dewi
Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.
BABAKKEDUA
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang pengikut
Rangda

berubah

memasukkan

roh

menjadi
jahat

setan

kepada

(semacam
pengikut

Dewi

Rangda)
Kunti

dan
yang

menyebabkan mereka bisa menjadi maratitr* Keduanya menemui


patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.

BABAKKETIGA
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi
Kunti telah berjanji kepada rangda untuk menyerahkan Sahadewa
sebagai korban . Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati
mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan
(semacam

rangda)

menyebabkan

memasuki

roh

jahat

kepadanya,

yang

Dewi Kunti bisa menjadi marah dan berniat

mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya


untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan patih inipun tak
luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan
mengikatnya di muka Sang Rangda.
BABAKKEEMPAT
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada
Sahadewa

dan

keabadian

kemudian

datanglah

ini

Rangda,

tidak

diketahui

untuk

oleh Rangda

mengoyak-koyak

dan

membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena


kekebalan

yang

menyerahkan

dianugrahkan

kepada

oleh

Sahadewa

Dewa
dan

Siwa,

memohon

Rangda
untuk

diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga.


Permintaan ini. dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda
mendapat sorga.
BABAKKELIMA
Kalika

adalah

seorang

pengikut

Rangda

menghadap

Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika


merubah rupa menjadi "Babi Hutan" dan di dalam pertarungan

antara Sahadewa melawan "Babi Hutan", Sahadewa mendapat


kemenangan kemudian Kalika (Babi Hutan) ini merubah menjadi
"Burung" tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (Burung)
berabah rupa lagi menjadi Rangda . Oleh karena saktinya Rangda
ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya
Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena sama saktinya
maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada
yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian
ini berlangsung terus abadi "Kebajikan" melawan "Kebatilan"
kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing
dengan

kerisnya

yang

hendak

menolong

Barong

dalam

pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya pun tidak


berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.
Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni
pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali
yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat
dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali
ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal,
Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong
Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan
Barong Gagombrangan.

Sejarah

Barong bali dipercaya sebagai metamorfosis dari


barong ponorogo atau Reog, oleh raja Airlangga saat
mengungsi ke pulau Bali untuk menyelamatkan diri. selain
barong ponorogo yang dibawa ke bali, melainkan juga
seperti seni sastra, aksara jawa, serta keagamaan.
Dalam perkembangannya barong ponorogo di rubah
bentuk dan cerita sesuai kondisi masyarakat di bali yang
diperuntukan untuk kegiatan spiritual keagamaan.
Pengaruh yang di dapat pada barong Bali bisa di
lihat pada bentuk barong ponorogo saat tampil tanpa
mahkota merak (Kucingan) dan pada Topeng Rangda yang
mendapat pengaruh dari topeng bujang ganong. Serta
kelompok orang orang yang mendalami ilmu kesaktian
pada orang tua yang mendapat pengaruh pada perilaku
kegiatan nyata warok muda dan warok tua yang sakti
mandraguna yang saat ini masih terjaga di Ponorogo,
meskipun

kegiatan

kalangan tertentu.

tersebut

saat

ini tertutup untuk

Dengan begitu, muncul jenis barong bali dengan


berbagai kepala hewan seperti Babi, Gajah, Anjing dan
Burung yang menjadi kebanggaan tiap-tiap kota di bali.

Mitos

Masyarakat

Bali percaya bahwa mahluk-mahluk

halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede Mecaling,


penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana
di Pura Dalem Ped, Nusa Penida. Saat itu, seorang pendeta
sakti menyarankan masyarakat untuk membuat patung
yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi
besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya keliling
desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus
ketakutan

melihat

bentuk

tiruan

bos

mereka,

lalu

menyingkir. Hingga kini, di banyak desa, secara berkala


masyarakat mengarak Barong Landung untuk menangkal
bencana.

Jenis Barong Bali


Barong Ket atau Barong Keket
adalah

barong

yang

sosoknya

menjulang

tinggi.

Sosoknya menyerupai manusia dengan tinggi dua kali


tinggi badan orang dewasa. Sosok laki-laki dinamakan
Jero Gede, sedangkan pasangannya disebut Jero Luh.
Konon, barong jenis dibuat untuk mengelabui mahlukmahluk halus yang menebar bencana. Barong Ket

adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali


dan paling sering dipentaskan. Barong ini juga memiliki
pebendaharaan gerak tari yang paling lengkap. Dari
wujudnya, Barong Ket merupakan perpaduan bentuk
antara singa, macan,sapi dan naga. Badan Barong Ket
dihiasi dengan kulit berukiran rumit dan ratusan kaca
cermin berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu bagai
permata dan tampak berkilauan ketika tertimpa cahaya.
Bulu Barong Ket terbuat dari kombinasi perasok (serat
daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Ada pula yang
mengganti ijuk dengan bulu burung gagak.
Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari yang disebut
Juru Saluk atau Juru Bapang. Juru Bapang pertama
menarikan bagian kepala, Juru Bapang yang lainnya di
bagian ekor. Biasanya Barong Ket ditarikan berpasangan
dengan Rangda, yaitu sosok seram yang melambangkan
adharma (keburukan). Barong Ket sendiri dalam tarian
tersebut melambangkan dharma (kebajikan). Pasangan
Barong Ket dan Rangda melambangkan pertempuran
abadi andara dua hal yang berlawanan (rwa bhineda) di
semesta raya ini. Tari Barong Ket diiringi dengan
gamelan Semar Pagulingan.
Barong Bangkal
Adalah barong yang menyerupai babi dewasa. Di Bali,
babi dewasa jantan dinamakan bangkal, sedangkan

yang betina dinamakan bangkung. Itu sebabnya barong


jenis

ini

disebut

juga

dengan

Barong

Bangkung.

Biasanya Barong Bangkal dipentaskan dengan cara


ngelelawang atau menari dari pintu ke pintu berkeliling
desa pada saat perayaan hari raya Galungan-Kuningan.
Barong ini ditarikan oleh dua orang penari dengan
iringan gamelan batel/tetamburan.
Barong Landung
Barong Landung ditarikan oleh seorang. Ada sebuah
lubang di bagian perut barong sebagai celah pandangan
sang penari. Di beberapa tempat di Bali ada juga
Barong Landung yang tak hanya sepasang. Barongbarong tersebut diberi peran seperti Mantri (raja), Galuh
(permaisuri), Limbur (dayang) dan sebagainya. Musik
pengiring tarian Barong Landung adalah gamelan Batel.
Melihat

Barong

Landung,

kamu

mungkin

teringat

dengan Ondel-ondel. Ya, barong ini sangat mirip dengan


tarian khas Betawi itu.
Barong Macan
Seperti namanya, barong ini menyerupai seekor Macan.
Jenis barong ini cukup terkenal di kalangan masyarakat
Bali. Pementasan barong ini sama dengan barong
bangkal, yakni ngelawang berkeliling desa. Adakalanya
pementasan barong ini dilengkapi dengan dramatari
semacam Arja (opera tradisional Bali). Barong macan

ditarikan oleh dua penari dengan iringan musik gamelan


batel.
Barong Kedingling
Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada
juga yang menyebutnya barong Nong nong Kling.
Secara bentuk, barong jenis ini berbeda jauh dengan
barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai
kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan
oleh

seorang

penari.

Tokoh-tokoh

dalam

barong

Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam Wayang


Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun
adalah lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama
pada

adegan

perangnya.

Pementasan

barong

kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang


dari rumah ke rumah berkeliling desa pada perayaan
hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukan Barong
Kedingkling

diiringi

dengan

gamelan

batel

atau

babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan


reyong). Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah
Gianyar, Bangli dan Klungkung.
Barong Gajah
Barong Gajah tentu saja menyerupai Gajah. Barong ini
ditarikan oleh dua orang. Karena barong ini termasuk
jenis yang langka dan dikeramatkan, masyarakat Bali
pun jarang menjumpai barong jenis ini. Sekali waktu,
pada saat-saat khusus, barong ini dipentaskannya

secara ngelewang dari pintu ke pintu berkeliling desa


dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Barong
Gajah terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan
Bangli.
Barong Asu
Barong Asu menyerupai anjing. Sama seperti Barong
Gajah, Barong Asu juga termasuk jenis barong yang
langka. Barong ini hanya terdapat di beberapa desa di
daerah Tabanan dan Badung. Biasanya dipentaskan
dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada hari-hari
tertentu dengan iringan gamelan batel atau tetamburan
atau Balaganjur.
Barong Brutuk
Barong Brutuk termasuk jenis tarian langka yang
ditarikan hanya pada saat-saat khusus. Barong ini
memiliki

bentuk

yang

lebih

primitif

dibandingkan

dengan jenis barong Bali yang lain. Topeng barong ini


terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari
keraras atau daun pisang yang sudah kering. Barong ini
melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring
Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura
Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang
telah disucikan, yang masing-masing membawa cambuk
yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura.

Barong

yang

ditarikan

dengan

iringan

gamelan

Balaganjur atau Babonangan ini hanya terdapat di


daerah Trunyan-Kintamani, Bangli.

Tipe barong
Barong singa adalah barong paling umum ditemukan di
Bali.

Di

Bali

masing-masing

kawasan

memiliki

roh

penjaga di hutan atau tanahnya. Masing-masing roh


pelindung ini digambarkan dalam bentuk satwa tertentu,
Yaitu:
1. Barong Ket: barong singa, barong paling umum dan
melambangkan roh kebaikan.
2. Barong

Landung:

barong

berwujud

raksasa,

dipengaruhi budaya Tionghoa dan bentuknya mirip


Ondel-ondel Betawi
3. Barong Celeng: barong berbentuk babi hutan
4. Barong Macan: barong berbentuk macan atau harimau
5. Barong Naga: barong berbentuk naga atau ular
2.6 MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI

a.

Legenda
Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus
pada tahun 1980 yang berawal dari ide Prof. Dr. Ida Bagus

Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia mencetuskan


ide

awalnya

tentang

museum

dan

monumen

untuk

perjuangan rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan


sayembara desain monumen, yang dimenangkan oleh Ida
Bagus Yadnya, dia adalah seorang mahasiswa jurusan
arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan

batu

pertama dan selama kurang lebih 13 tahun pembangunan


monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen
selesai. Setahun kemudian, pengisian diorama dan penataan
lingkungan monumen dilakukan. Pada bulan September
2002, SK Gubernur Bali tentang penunjukan Kepala UPTD
Monumen dilaksanakan.
Dan akhirnya, pada tanggal 1 Agustus 2004, pelayanan
kepada

masyarakat

dibuka

secara

umum,

setelah

sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian monumen


dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati
Soekarnoputri.
Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Renon yang
tentunya sangat menarik perhatian bagi semua orang karena
tempatnya yang terawat dengan baik dan bersih dan
lengkap dengan menara yang menjulang ke angkasa yang
mempunyai

arsitektur

khas

Bali

yang

indah.

Lokasi

monumen ini juga sangat strategis karena terletak di depan


Kantor Gubernur Bali yang juga di depan Gedung DPRD
Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon.
Tempat

ini

merupakan

tempat

pertempuran

jaman

kemerdekaan antara rakyat Bali melawan pasukan penjajah.

Perang ini terkenal dengan sebutan Perang Puputan


yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan
untuk memberi penghormatan pada para pahlawan serta
merupakan lambang penghormatan atas perjuangan rakyat
Bali.
Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk
menghormati para pahlawan serta merupakan lambang
persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari
generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta
lambang

semangat

untuk

mempertahankan

keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat


dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang
agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang
menjulang setinggi 45 meter.
Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu
pada saat Pemutaran Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa
dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci
Kehidupan.
Dinamakan

Museum

Bajra

Sandi

karena

bentuk

museum ini seperti Bajra atau Genta yang dipakai oleh para
pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan japa
mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu. Adapun
bagian-bagian yang penting dalam museum ini adalah
sebagai berikut :

Bangunan Museum yang menjulang melambangkan


Gunung Mandara Giri

Guci Amertha dilambangkan dalam bentuk Kumba


(periuk) tepat bagian atas museum.

Naga yang melilit museum melambangkan Naga


Basuki yang digunakan sebagai tali dalm pemutaran
Mandara Giri.

Kura-kura yang terdapat di bagian bawah museum


merupakan simbul dari Bedawang Akupa yang digunakan
sebagai alas pemutaran Mandara Giri.

Kolam yang terdapat disekeliling museum merupakan


simbul dari Lautan Susu yang mengelilingi Mandara Giri
tempat

beradanya

Air

Suci

Kehidupan

atau

Tirtha

Amertha.
b.

Lokasi
Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada
persis di depan Kantor Gubernur Bali, atau tepatnya di
Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar. Luas bangunan
monumen itu adalah 4.900 m2 (70 m x 70 m) dan luas
tanah 138.830 m2.

2.7 Pantai Pandawa

Pantai Pandawa di Bali merupakan satu pantai baru yang


sedang menjadi primadona dan buah bibir orang saat berbicara
mengenai tempat wisata di daerah Bali. Jika sobat membandingkan
dengan pantai -pantai lain di bali semisal pantai Kutha dan Sanur,

atau tanah lot, tentu nama pantai Pandawa masih terdengar asing.
Namanya juga pantai baru, wajar jika sobat mungkin baru-baru ini
saja mendengar nama pantai pandawa. Kali ini, wisatalicious.com
akan membahas mengenai pantai Pandawa di Bali ini, beserta
dengan sejarah, pesona tebingnya, dan juga sebutan sebagai secret
beach.

Letak Dan lokasi Pantai Pandawa Bali

Pantai Pandawa atau kalau orang bule nyebutnya


Pandawa beach ini terletak di Desa Kutuh, Kabupaten
Badung. Jarak tempuh pantai pandawa jika dari airport
Ngurah Rai adalah 18 km. Kurang lebih satu jam
tergantung kemacetan di perjalanan. Saat sobat keluar
dari jalan utama sobat masih sejauh kurang lebih 1,5 km
sebelum akhirnya sampai di bibir pantai.
Satu hal yang menarik mengenai letak dari lokasi
pantai pandawa ini adalah pantai ini berada di balik
tebing. Inilah salah satu alasan mengapa pantai ini di
sebut dengan secret beach, atau pantai tersembunyi.
Dari julukannya saja sobat tentu sudah tergoda untuk
segera mengepak koper dan bertamasya ke pantai
Pendawa di Bali ini. Banyak orang memang menilai
pantai pandawa di bali ini sebagai sebuah surga yang
tersembunyi.

Sepanjang perjalanan menyusuri tebing, saat sudah


mendekati pantai, sobat akan bisa menemukan patung
panca pandawa, atau pandawa lima, yaitu lima ksatria
pandawa yang merupakan tokoh utama dari kisah
Mahabarata yang terkenal itu. Dan saat sobat akhirnya
sampai

di

pantainya,

sobat

akan

menemukan

ketenangan
dan kesejukan pantai bali yang masih alami. Tiket
masuk pantai pandawa hanya Rp 5.000,- saja per orang,
dan ditambah Rp 5.000 lagi untuk kendaraan beroda
empat.

Filosofi Patung Pandawa Lima Di Tebing Pantai


Pandawa Bali
Bukan tanpa alasan tebing di sepanjang jalan
menuju pantai pandawa ini dibuatkan patung para tokoh
pewayangan pandawa lima. Sobat ingat siapa saja tokoh
dari wayang pandawa lima? Yang suka nonton wayang,
atau sinetron dari India pastinya tahu.

Ya, sesuai dengan tokoh pandawa lima, pada tebing


di sepanjang jalan menuju pantai ini dibuat patungpatung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa
secara berurutan. Keberadaan patung-patung ini diabil
dari salah satu penggalan kisah mahabarata saat kelima
pendawa ini dikurung dalam Goa gala-gala. Kelima
pandawa berhasil selamat setelah mereka membuat
sebuah terowongan yang berujung ke sebuah hutan
belantara. Di hutan ini, kemudian keluarga pandawa
mendirikan kerajaan Amertha.
Cerita

itulah

masyarakat

ini

sekitar

yang

menjadi

pantai

inspirasi

pandawa.

oleh

Mereka

melambangkan filosofi dari keberadaan pantai pandawa


yang

dulunya

tersembunyi

di

balik

tebing,

hingga

akhirnya dibuatkan jalan sehingga kini pantai pandawa


ini bisa memberi manfaat dan seolah menjadi kerajaan
baru bagi masyarakat sekitar.

Sejarah Pantai Pandawa Bali

Seperti sudah wisata licious sebut di atas, nama


pantai pandawa mengandung makna tersendiri terkait
sejarah pantai ini. Sebelum menjadi buah bibir seperti

saat ini, pantai pandawa merupakan pantai yang indah


dan alami, namun tersembunyi. Julukan secret beach
sangat sesuai untuk pantai ini kala itu. Wisatawan yang
datang ke pantai ini biasanya hanya tahu mengenai
pantai ini dari mulut ke mulut. Ditambah, akses masuk ke
pantai ini terbilang sulit.
Nama asli dari pantai pandawa ini adalah pantai
melasti. Dahulunya di pantai pandawa ini sering diadakan
upacara Melasti, yang merupakan bagian dari upacara
hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Pada upacara ini, umat
Hindu akan bersembahyang di tepi pantai dengan tujuan
untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di
masa lalu.
Memang, salah satu hal yang menarik setiap
berkunjung ke pantai di Bali adalah sobat bisa melihat
langsung betapa kuatnya budaya Hindu dan bagaimana
mereka menjaga tradisi tersebut dengan baik. Lewat
kekuatan budaya inilah akhirnya Bali menjadi tujuan
wisata dunia seperti saat ini. Berbicara tentang pantai
indah di Bali dengan nilai budaya yang juga masih kental
terasa sobat harus datang ke Uluwatu. di sana ada pantai
dengan pura di atas tebing.
Kembali ke sejarah pantai pantai pandawa, pada
sekitar tahun 2010, wisatawan terutama asing, semakin
penasaran dengan secret beach ini, karena di samping

tempatnya yang masih alami, dan pasir putihnya yang


halus, ombak pantai ini juga cocok untuk berselancar
atau surfing.
Akhirnya Pada tahun 2012 tepatnya tanggal 27
Desember diadakanlah Pandawa Beach Festival yang
Pertama di Pantai Melasti atau Secreet Beach saat itu
juga pantai ini resmi berganti nama dengan Nama PANTAI
PANDAWA, yang melambangkan sebuah filosofi seperti
pandawa yang sudah disebut di atas. Pemerintah juga
membuatkan jalan yang baik agar orang bisa dengan
mudah dating ke pantai ini. Benar-benar sesuai dengan
filosofi pandawa yang harus membuat terowongan untuk
membuat kerajaan baru.

Berwisata Ke Pantai Pandawa

Banyak hal yang bisa sobat lakukan saat berwisata


ke pantai pandawa ini. Pertama tentu saja pengalaman
menarik saat menyusuri tebing sepanjang alan menuju
pantai. Kemudian berhenti dan berfoto dengan patung
pandawa lima.
Saat tiba di pantai, sobat akan bisa bersantai dan
menikmati lembutnya pasir putih, langit biru dan angina
yang sejuk. Sobat bisa menyewa kursi untuk berjemur
berserta payung dengan harga Rp 50.000 saja tanpa

batas waktu penggunaan. Setelah sejenak bersantai


sobat bisa menikmati beragam aktifitas air di pantai ini.

Pantai ini ombaknya cukup tenang sehingga cocok


untuk berenang. Di pantai ini juga tersedia jasa sewa
kano. Untuk penyewaan 1 kano sobat akan dikenakan
biaya Rp 50.000/jam sudah termasuk jaket pelampung.
Satu kano bisa dinaiki 2 orang.
Di sisi pantai pendawa bagian timur merupakan
favorit bagi para peselancar, jika sobat ingin mencoba
olah raga ini, sobat bisa ke lokasi pantai pendawa bagian
ini.

2.8 KRISNA

a.

Sejarah
Perkembangan sebuah perusahaan atau seseorang yang
menjadi sukses, sering dilatar belakangi oleh kisash miris,
hal-hal seperti itulah merupakan ramuan obat pahit

sebagai cambuk memacu keingininan untuk selalu tegar


terhadap rintangan. Kisah seperti itu terjadi juga pada
perintis toko oleh-oleh khas Bali yang terkenal dengan
nama Krisna. Berawal dari kisah sedihnya seseorang
yang bernama Gusti Ngurah Anom saat lulus SMP,
berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
bangku SMA, tapi keinginan ini harus dikubur dalam-dalam
karena orang tuanya memutuskan memberhentikannya
karena tidak mampu membiayainya.
Dengan rasa sedih, jengah dan mangkel berkecamuk
mencoba mengadu keberuntungan ke Kota Denpasar ,
berjalan kaki berkilo-kilometer, menahan haus dan lapar,
sampai diterima sebagai pegawai bersih-bersih mobil
pada

sebuah hotel di kawasan objek wisata Sanur,

menjadi karyawan garment dan setelah melepaskan masa


lajangnya mendirikan konveksi kecil-kecilan dan dari
sinilah akhirnya memberikan ide untuk mendirikan toko
oleh-oleh khas Bali bernama Krisna. Kisah insfiratif ini
memang menarik sekali.
Toko oleh-oleh ini didirikan pada tahun 2007 di Nusa
Indah

Denpasar

berkembang

dengan

sangat

bagus,

apalagi tempatnya berdekatan dengan objek wisata taman


budaya

Art

Centre,

tempat

yang

sering

dikunjungi

wisatawan saat perjalanan tour di Bali saat melakukan


perjalanan city tour ke kota Denpasar, ditambah lagi event
tahunan Pesta Kesenian Bali, digelar selama sebulan
disetiap tahunnya saat liburan sekolah. Lokasi yang

strategis, harga sesuai kualitas adalah aset utama bagi


b.

sebuah perusahaan.
Lokasi
di jalan Nusa Indah no.77 Denpasar, beberapa cabang
dibuka lagi seperti jalan Nusa Kambangan Denpasar, jalan
Sunset Road Kuta dan jalan Raya Tuban.
BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat


kesimpulan sebagai berikut :

Pulau Bali adalah salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki


keindahan dan keunikan yang hanya dapat ditemukan di Bali.

Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali


membuat wawasan peserta Study Tour akan kebudayaan
Nusantara bertambah.

Objek wisata di Pulau Bali memiliki karakteristik yang menarik


perhatian wisatawan domestic maupun mancanegara dan
membuat Pulau Bali semakin terkenal serta membuat Bali
sebagai salah satu objek wisata Internasional.

Selain karakteristik Bali yang unik, keramahan masyarakat


Bali juga membuat objek wisata disini semakin diminati serta
membuat nama Bali menjadi semakin terkenal.

Sebagai objek wisata Internasional, Bali membuat Indonesia


semakin terkenal serta menghasilkan devisa yang besar bagi
Indonesia.

Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali


membuat wawasan peserta Study Tour akan kebudayaan
Nusantara bertambah, dan membuat kami semakin bangga
akan kebudayaan Indonesia yang memilik filosofi yang sangat
tinggi.

Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki


banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang khas khususnya
budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena itu, banyak wisatawan
domestik maupun luar negeri yang ingin mengunjungi pulau ini.
Tujuan mereka datang berkunjung salah satunya adalah untuk
melihat dari dekat bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan
mempelajari budaya budaya Bali khususnya seni tari dan seni
pahat.
Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas ada
juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu upacara adat yang
dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang mayoritas
beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang meninggal sering
sekali diadakan Upacara Ngaben atau pembakaran mayat. Upacara
Ngaben ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara masal atau
secara individual bagi keluarga yang mampu. Kebanyakan dalam
pelaksanaan Upacara Adat sering disajikan tarian tarian khas dari
Pulau Bali.

SARAN
Bagi sekolah

1. Sekolah

diharapkan

dapat

menganjurkan

kepada

biro

perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan cermat,


agar peserta Study Tourdapat mengikuti Study Tour dengan
teratur.
2. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi
siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk
mengikuti Study Toursehingga tidak ada siswa-siswi yang
tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.
3. Untuk

kunjungan

tempat

wisata

hendaknya

waktunya

diperpanjang, agar para peserta dapat memperoleh banyak


informasi sekaligus puas menikmati objek tersebut.

Bagi guru pendamping


1. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa
melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal.
2. Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih
dapat membawa diri untuk bersikap dalam bergaul.
3. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan
murid yang kurang sehat selama perjalanan.
4. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswasiswi selama Study Toursehingga dapat lebih akrab.
5. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat
dan mencemarkan nama baik sekolah.
6. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar
dugaan yang bersifat mengganggu program Study Tour.

Bagi siswa
1. Siswa

diharapkan

tidak

hanya

memanfaatkan Study

Toursebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana


belajar untuk menambah wawasan.
2. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study
Tourberjalan lancar.
3. Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour,
serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro
tour,

guru

pembimbing

dan tour

guidedemi

keamanan

pribadi.
4. Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga
dan pribadi masing-masing, agar tidak membebani guru
pembimbing.
5. Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian
objek-objek wisata yang dikunjungi.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot
http://alfitoriq.wordpress.com/laporan-karya-wisata-ke-bali/
http://taribarong.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Wisnu_Kencana
foursquare.com

Artikel non-personal, 26 Agustus 2009, Tanah lot, Wikipedia


Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot
http://desawisata.web.id/atraksi/83/seni-pertunjukan-taribarong/?lang=id

Anda mungkin juga menyukai