wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah
kerjanya.
5.
Tugas perwakilan konsuler adalah mengurusi kepentingan negara dan warga negara di
negara lain menyangkut:
1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan
ekspor
komoditas
nonmigas,
promosi
perdagangan,
mengawasi
pelayanan,
Komunitas
Sosial
Budaya
ASEAN
(ASEAN
Socio-Cultural
Community)
penanganan
isu
kesehatan,
ketenagakerjaan,
kepemudaan,
pemberdayaan
ii. The Declaration against Trafficking in Persons Particularly Women and Children, tahun
2004; dan
iii. The Declaration on the Elimination of Violence against Women (DEVAW), tahun
2004.
b)
c)
Gelap
Narkotika
dan
Obat-obat
Terlarang
(P4GN)
peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN diarahkan pada upaya realisasi
komitmen A Drug Free ASEAN 2015 (Kawasan Bebas Narkoba ASEAN 2015), yang
dipertegas dalam Rencana Aksi Komunitas Sosial-Budaya. Upaya di tingkat regional
tersebut diselaraskan dengan langkah-langkah di tingkat nasional yang menetapkan
pencapaian Kawasan Bebas Narkoba Indonesia 2015.
d) Kerjasama
Bidang
Yayasan
ASEAN
(ASEAN
Foundation)
Pembentukan Yayasan ASEAN merupakan tindak lanjut dari keputusan para Pemimpin
ASEAN pada KTT ke-5 di Bangkok tahun 1995. Maksud pembentukan Yayasan ASEAN
adalah untuk meningkatkan posisi kerjasama sosial budaya yang diharapkan dapat
memberikan kemakmuran bagi ASEAN, melalui pembangunan SDM, peningkatan Iptek dan
kesadaran sosial. MoU pendirian Yayasan ASEAN, ditandatangani oleh para Menteri Luar
Negeri ASEAN, pada 15 Desember 1997 di Kuala Lumpur.
d) Kerjasama Bidang Kepegawaian dan Administrasi
Dibentuknya ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) pada tahun 1981
mempunyai tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman kerja serta memperbaiki
efisiensi dan efektivitas manajemen publik yang dalam fungsinya memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun mekanisme ACCSM meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:
konferensi/seminar tingkat para pimpinan (pejabat tinggi pemerintahan) maupun pakar
dibidang pelayanan umum, pertukaran kunjungan antara pejabat pemerintahan, pelatihan
dan penelitian dibidang administrasi publik dan hal lain yang berhubungan dengan kebijakan
pegawai di lingkungan ASEAN.
Pada tahun 2007 2008 Indonesia menjadi Ketua ACCSM ke-14. Sesuai usulan Indonesia,
tema the 14th ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) adalah Developing
Corporate Culture in Public Service towards ASEAN Community 2015.
ASEAN
ASEAN (Association of South East Asia Nations) atau Perbara (Perhimpunan BangsaBangsa Asia Tenggara) dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Pembentukan kerja sama
ini ditandai dengan Deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967, yang ditandatangani oleh
empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri, yaitu:
APEC
APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) atau kerja sama ekonomi kawasan Asia
Pasifik. Kerja sama ini pertama kali dicetuskan oleh mantan Perdana Menteri Australia,
Bob Hawke. Kerja sama ekonomi ini adalah forum kerja sama ekonomi terbuka,
informal, tidak mengikat, dan tetap berjalan searah dengan aturan WTO (World Trade
Organization) serta berbagai perjanjian internasional.
3.
4.
Menciptakan kesepahaman dan koordinasi yang lebih terarah untuk bekerjasama dengan
lembaga-lembaga mitra secara bilateral, regional dan internasional dalam meningkatkan
saling pengertian dalam upaya menjaga keamanan kawasan, integrasi wilayah dan
pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional.
Menyusun kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan
Organisasi Security/Economic/Sociocultural Community.
Berusaha mengatasi ketinggalannya dengan bantuan serta kerja sama dengan Negara
maju.
Peningkataan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan
teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang pertanian.
Kerja sama yang dilakukan oleh setiap bangsa dapat meliputi berbagai bidang, antara lain
sebagai berikut:
1. Bidang ideologi, yang perlu dilakukan yaitu saling menghormati dan tidak
salingmempengaruhi.
2. Bidang politik, yakni saling menghormati sesuai dengan kepribadian bangsanya.
3. Bidang ekonomi, akan terjadi hubungan perdagangan ekspor dan impor.
4. Bidang sosial budaya, dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah pengaruhbudaya.
5. Bidang hankam, dilakukan dengan mengadakan latihan perang bersama.
Manfaat hubungan internasional dilihat dari berbagai bidang antara lain adalah :
Manfaat
sosial-budaya,
yakni
untuk
menunjang
upaya
pembinaan
dan
Manfaat
kemanusiaan,
yakni
untuk
menunjang
upaya
pencegahan
dan
Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Negara itu sendiri di
forum internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat
internasional.
Meningkatkan Investasi, Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang
mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya
investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran
dapat berkurang.
#Dampak Negatif
Ketergantungan dengan Negara Lain, Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri
daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan
menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia, Alih teknologi yang timbul dari kerja sama
ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika
hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi
banyaknya pengangguran.