Anda di halaman 1dari 10

Perwakilan Konsuler (Perwakilan Non Diplomatik)

Rochimudin | Thursday, 18 April 2013 | 15:05 | Materi Kelas XI HI

Kunjungan Konjen RI ke Shimane


Jepang
(www.indonesia-osaka.org)
Perwakilan Konsuler adalah perwakilan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan
non politik dengan negara lain yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah negara
penerima. Ada konsuler yang bersifat tetap dan ada konsuler kehormatan. Tugas pokok konsul
kehormatan adalah menghubungkan perdagangan ke dua negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji,
melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.
Fungsi perwakilan konsuler:
1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang

perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.


2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam

wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah
kerjanya.
5.

Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol, komunikasi


dan persandian.

6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan


rumah tangga perwakilan Konsuler.
Perwakilan konsuler yaitu perwakilan suatu negara di negara lain dalam bidang non
politik. Dalam arti nonpolitis, hubungan satu negara dengan negara lain diwakili oleh
Korps Konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai berikut:
Konsul Jenderal
Konsul Jenderal membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara.
Konsul dan Wakil Konsul
Tugasnya mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada
konsul jenderal. Kantornya bernama Konsulat. Wakil konsul diperbantukan kepada
konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler. Kantornya
bernama Vice Konsulat.
Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan
dengan kekonsulan.

Tugas perwakilan konsuler adalah mengurusi kepentingan negara dan warga negara di
negara lain menyangkut:
1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan
ekspor

komoditas

nonmigas,

promosi

perdagangan,

mengawasi

pelayanan,

pelaksanaan perjanjian perdagangan dan lain-lain.


2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-menukar pelajar,
mahasiswa, dan lain-lain.
3. Bidang-bidang lain seperti :
1. Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa
ataudokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim;
2. Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi
administratif lainnya;
3. Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau
badan lain di negara penerima.
KERJASAMA BIDANG SOSIAL

Komunitas Sosial Budaya ASEAN


Kerjasama di bidang sosial- budaya menjadi salah satu titik tolak utama untuk meningkatkan
integrasi ASEAN melalui terciptanya a caring and sharing community, yaitu sebuah
masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial-budaya mencakup
kerjasama di bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam, kesehatan,
pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan serta Yayasan ASEAN.
KERJASAMA SOSIAL DAN BUDAYA
Kerjasama di bidang sosial-budaya menjadi salah satu titik tolak utama untuk meningkatkan
integrasi ASEAN melalui terciptanya a caring and sharing community, yaitu sebuah
masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial-budaya mencakup
kerjasama di bidang kepemudaan, perempuan, kepegawaian, penerangan, kebudayaan,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam,
kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan serta Yayasan
ASEAN.

Komunitas

Sosial

Budaya

ASEAN

(ASEAN

Socio-Cultural

Community)

Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASSC) merupakan


bagian dari tiga pilar penting yang saling terkait dan saling melengkapi dalam kerangka
pembentukan komunitas ASEAN tahun 2015. Bersama-sama dengan Pilar Komunitas Politik dan
Keamanan ASEAN (ASEAN Political and Security Community) dan Pilar Komunitas Ekonomi
ASEAN (ASEAN Economic Community), Pilar Sosial Budaya ASEAN dibentuk dengan tujuan
untuk mempercepat proses pengintegrasian di ASEAN dalam rangka mendukung upaya
mewujudkan perdamaian di kawasan, meningkatkan kesejahteraan serta memperkokoh
persaudaraan di kalangan masyarakat ASEAN. Komunitas Sosial Budaya ASEAN bersifat
terbuka dan bergerak berdasarkan pendekatan kemasyarakatan (People-Centered approach): dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Komunitas sosial budaya ASEAN
mencakup kerjasama yang sangat luas dan multi-sektor, mulai dari upaya pengentasan
kemiskinan,

penanganan

isu

kesehatan,

ketenagakerjaan,

kepemudaan,

pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, penanggulangan narkoba, kerjasama pegawai negeri,


kerjasama pendidikan, penerangan, kebudayaan, lingkungan hidup, iptek hingga kerjasama
penanganan kebencanaan. Dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang keberadaan ASEAN
(ASEAN Awareness).
a)

Kerjasama Pemajuan Perempuan


Isu mengenai perempuan mulai diangkat pada ASEAN Women Leaders Conference di
Jakarta pada bulan Desember 1975. Pertemuan pertama ASEAN Standing Committee di
Manila tahun 1975 membentuk ASEAN Sub-Committee on Women (ASW). Selanjutnya
pada Pertemuan ke-20 ASW tahun 2001, ASW ditingkatkan statusnya menjadi ASEAN
Committee on Women (ACW).
Dari sisi perkembangan regional policy framework, terdapat tiga deklarasi penting ASEAN
yang terkait dengan isu perempuan dan telah disahkan, yakni:
i.

Declaration on the Advancement of Women in ASEAN, tahun 1988;

ii. The Declaration against Trafficking in Persons Particularly Women and Children, tahun
2004; dan
iii. The Declaration on the Elimination of Violence against Women (DEVAW), tahun
2004.
b)

Kerjasama Bidang Pemuda


Kerjasama ASEAN di bidang kepemudaan dimulai sejak diselenggarakannya Konferensi
Pemuda tanggal 15-17 September 1975. Dalam perkembangannya, telah dibentuk Expert
Group on Youth dan disepakatinya Declaration of Principles to strengthen ASEAN
Collaboration on Youth pada tahun 1983. Tahun 1998 Expert Group on Youth berubah nama
menjadi ASEAN Sub-Committee on Youth (ASY). Selanjutnya pada tahun 2001, status ASY
ditingkatkan menjadi ASEAN Senior Officials Meeting on Youth (SOMY). Kegiatan dalam
bidang kepemudaan juga melibatkan LSM dengan dibentuknya Committee for ASEAN
Youth Cooperation (CAYC).

c)

Kerjasama Bidang Penanggulangan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan


Peredaran

Gelap

Narkotika

dan

Obat-obat

Terlarang

(P4GN)

Secara umum, inti dari kerjasama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN diarahkan pada upaya realisasi
komitmen A Drug Free ASEAN 2015 (Kawasan Bebas Narkoba ASEAN 2015), yang
dipertegas dalam Rencana Aksi Komunitas Sosial-Budaya. Upaya di tingkat regional
tersebut diselaraskan dengan langkah-langkah di tingkat nasional yang menetapkan
pencapaian Kawasan Bebas Narkoba Indonesia 2015.
d) Kerjasama

Bidang

Yayasan

ASEAN

(ASEAN

Foundation)

Pembentukan Yayasan ASEAN merupakan tindak lanjut dari keputusan para Pemimpin
ASEAN pada KTT ke-5 di Bangkok tahun 1995. Maksud pembentukan Yayasan ASEAN
adalah untuk meningkatkan posisi kerjasama sosial budaya yang diharapkan dapat
memberikan kemakmuran bagi ASEAN, melalui pembangunan SDM, peningkatan Iptek dan
kesadaran sosial. MoU pendirian Yayasan ASEAN, ditandatangani oleh para Menteri Luar
Negeri ASEAN, pada 15 Desember 1997 di Kuala Lumpur.
d) Kerjasama Bidang Kepegawaian dan Administrasi
Dibentuknya ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) pada tahun 1981
mempunyai tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman kerja serta memperbaiki
efisiensi dan efektivitas manajemen publik yang dalam fungsinya memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun mekanisme ACCSM meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:
konferensi/seminar tingkat para pimpinan (pejabat tinggi pemerintahan) maupun pakar
dibidang pelayanan umum, pertukaran kunjungan antara pejabat pemerintahan, pelatihan
dan penelitian dibidang administrasi publik dan hal lain yang berhubungan dengan kebijakan
pegawai di lingkungan ASEAN.
Pada tahun 2007 2008 Indonesia menjadi Ketua ACCSM ke-14. Sesuai usulan Indonesia,
tema the 14th ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) adalah Developing
Corporate Culture in Public Service towards ASEAN Community 2015.

Contoh Hubungan Internasional


Contoh Hubungan Internasional - Hubungan Internasional atau Kerja sama internasional
adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Hubungan
Internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan,
kebudayaan, dan ekonomi yang berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.

Contoh Hubungan Internasional


Berdasarkan dalam bentuknya, Contoh Hubungan Internasional kerja sama ekonomi
internasional terbagi dalam 4 (empat) macam, yaitu sebagai berikut :
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama
ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab Saudi.
Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta menjalin hubungan
kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Pemerintah Indonesia sendiri telah
mentandatangani perjanjian perdagangan dan ekonomi di Kawasan Asia Pasifik dengan 14
negara, di Afrika dan Timur Tengah dengan 10 negara, di Eropa Timur dengan 9 negar, di Eropa
Barat dengan 12 negara dan di Amerika Latin dengan 7 negara.
2. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah atau
sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan bebas antara negara di
suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB melalui
pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur dan Amerika Latin. Komisi
ini mengembangkan kebijakan bersama untuk masalah pembangunan khususnya pada bidang
ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada hubungan dengan lokasi negara serta
berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber daya alam dan pemasaran. Contoh-contoh
bentuk kerja sama semacam ini, antara lain:

ASEAN
ASEAN (Association of South East Asia Nations) atau Perbara (Perhimpunan BangsaBangsa Asia Tenggara) dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Pembentukan kerja sama
ini ditandai dengan Deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967, yang ditandatangani oleh
empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri, yaitu:

APEC
APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) atau kerja sama ekonomi kawasan Asia
Pasifik. Kerja sama ini pertama kali dicetuskan oleh mantan Perdana Menteri Australia,

Bob Hawke. Kerja sama ekonomi ini adalah forum kerja sama ekonomi terbuka,
informal, tidak mengikat, dan tetap berjalan searah dengan aturan WTO (World Trade
Organization) serta berbagai perjanjian internasional.
3.

Kerja sama multilateral


Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan beberapa negara. Contoh kerja
sama ini antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.

4.

Kerja sama internasional


Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-negara diseluruh dunia. Sedangkan
bentuk kerja sama dibidang lain, seperti :
1. Kerja sama dibidang ekonomi, misalnya FAO, IMF, IBRD, UNCTAD.
2. Kerja sama dibidang sosial, misalnya ILO, IRO, UNICEF, WHO.
3. Kerja sama dibidang kebudayaan, misalnya pendidikan, IPTEK.
4. Kerja sama dibidang pertahanan, misalnya SEATO, ANZUS, NATO, CENTO.

Pentingnya kerja sama internasional bagi suatu Negara


Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan
internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang
merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia.
Setiap negara tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang berbeda. Halhal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama internasional.
Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling
menguntungkan
Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :

Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.

Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan


perdamaian dunia.

Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Fungsi kerja sama antar bangsa antara lain :

Saling menghargai dan menghormati ideology masing-masing.

Saling menguntungkan kedua belah pihak dalam meningkatkan kesejahteraanekonomi.

Meningkatkan penerapan iptek serta menanggulangi hal-hal yang dapat merusakbudaya.

Meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan.

Mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Manfaat secara Global Indonesia melakukan hubungan kerjasama internasional yaitu:

Mempertahankan kemerdekaan Bangsa dan menjaga keselamatan Negara

Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar


kemakmuran rakyat apabila barang tersebut belum bisa diproduksi di dalam Negeri.

Meningkatkan perdamaian Internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia


dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar
kemakmuran rakyat.

Meningkatkan kemakmuran segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul


di dalam Pancasila sebagai dasar falsafah Negara RI.

Menciptakan kesepahaman dan koordinasi yang lebih terarah untuk bekerjasama dengan
lembaga-lembaga mitra secara bilateral, regional dan internasional dalam meningkatkan
saling pengertian dalam upaya menjaga keamanan kawasan, integrasi wilayah dan
pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional.

Menyusun kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan
Organisasi Security/Economic/Sociocultural Community.

Memantapan kerjasama internasional di bidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya


serta bagi pencapaian tujuan pembangunan sosial ekonomi yang disepakati secara
internasional termasuk Millenium Development Goals (MDGs).

Dapat memberi fasilitas jaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan berbasiskan


inisiatif masyarakat secara luas.

Dapat menambah fasilitas untuk memperluas jaringan dan peningkatan pemanfaatan


Sister City antara kota-kota dan propinsi di Indonesia dengan kota-kota dan
propinsi/distrik di mancanegara yang sudah berkembang dan maju.

Meningkatkan upaya penanggulangan kejahatan lintas batas negara seperti terorisme,


pencucian uang, kejahatan narkotika, penyelundupan dan perdagangan manusia melalui
kerjasama bilateral, regional dan multilateral yang dilakukan secara inklusif, demokratis
dan sejalan dengan prinisp-prinsip hukum internasional.

Menambah keikutsertaan dalam menciptakan perdamaian dunia

Berusaha mengatasi ketinggalannya dengan bantuan serta kerja sama dengan Negara
maju.

Kemajuan kekuatan militer.

Dapat menjelaskan dalam menanggulangi penyelundupan manusia yang modus


operandinya memiliki kesamaan antar satu negara dengan negara lain.

Peningkataan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan
teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang pertanian.

Dapat menginvestasi dan energi diharapkan bisa lebih berkembang lagi.

Meningkatkan perekonomian kedua negara.

Membuka lapangan kerja yang memang dibutuhkan untuk mengurangi pengangguran


yang terus meningkat dewasa ini.

Kerja sama yang dilakukan oleh setiap bangsa dapat meliputi berbagai bidang, antara lain
sebagai berikut:
1. Bidang ideologi, yang perlu dilakukan yaitu saling menghormati dan tidak

salingmempengaruhi.
2. Bidang politik, yakni saling menghormati sesuai dengan kepribadian bangsanya.
3. Bidang ekonomi, akan terjadi hubungan perdagangan ekspor dan impor.
4. Bidang sosial budaya, dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah pengaruhbudaya.
5. Bidang hankam, dilakukan dengan mengadakan latihan perang bersama.

Manfaat hubungan internasional dilihat dari berbagai bidang antara lain adalah :

Manfaat ideologi, yakni untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup


bangsa dan Negara

Manfaat politik, yakni untuk menunjang pelaksanaan kebijakan politik dan


hubungan luar negeri yang di abdikan untuk kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan pembangunan di segala bidang.

Manfaat ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan pembangunan


ekonomi nasional.

Manfaat

sosial-budaya,

yakni

untuk

menunjang

upaya

pembinaan

dan

pengembangan nilai-nilai sosial budaya bangsa dalam upaya penanggulangan


terhadap setiap bentuk ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan kejahatan
internasional, dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional.

Manfaat perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk menunjang upaya


pemeliharaan dan pemulihan perdamaian, keamanan dan stabilitas internasional.

Manfaat

kemanusiaan,

yakni

untuk

menunjang

upaya

pencegahan

dan

penanggulangan setiap bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-akibatnya.

Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Negara itu sendiri di
forum internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat
internasional.

Dampak kerja sama ekonomi antarnegara dalam perekonomian Indonesia


Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang sifatnya regional
maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.
Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi antarnegara:
#Dampak positif

Meningkatkan Keuangan Negara, Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan


banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini
Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang
digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis
dapat meningkatkan keuangan negara.

Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi, Kerja sama ekonomi dapat


menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang
sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam
menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain.
Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya
akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

Meningkatkan Investasi, Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang
mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya
investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran
dapat berkurang.

Menambah Devisa Negara, Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang


perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor
barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga
dapat memperlancar pembangunan negara.

Memperkuat Posisi Perdagangan, Persaingan dagang di tingkat internasional sangat


berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap
negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut
perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya.
Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor
dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.

#Dampak Negatif

Ketergantungan dengan Negara Lain, Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri
daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan
menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.

Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia, Sikap ketergantungan


yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang
melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat
campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.

Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia, Alih teknologi yang timbul dari kerja sama
ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika
hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi
banyaknya pengangguran.

Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif, Barang-barang impor yang masuk ke


Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor.
Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.

Contoh Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara lain, diantaranya:


*Kerjasama Indonesia Australia
Pemerintah Australia dan Indonesia hari Senin menandatangani proyek kerjasama untuk
mencegah masalah perdagangan manusia di kawasan Asia Tenggara. Proyek ini menitikberatkan
pemberian bantuan pada aparat hukum Indonesia dalam menangani kejahatan perdagangan
manusia.
*Kerjasama Indonesia Thailand
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian,
terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian
dalam bidang pertanian.

*Kerjasama Indonesia Malaysia


Indonesia dan Malaysia memandang perlunya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan,
investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka
segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS dan
IMT-GT).
Di masa datang, kerjasama bidang perdagangan, investasi dan energi diharapkan bisa lebih
berkembang lagi sekaligus meningkatkan perekonomian kedua negara serta membuka lapangan
kerja yang memang dibutuhkan untuk mengurangi pengangguran yang terus meningkat dewasa
ini.
*Kerjasama Militer Indonesia Amerika Serikat
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat menerima kunjungan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Donald Rumsfeld, meminta dan berharap agar normalisasi
hubungan militer Indonesia-AS yang sudah berjalan penuh dapat berlangsung permanen.
Harapan ini bisa dipahami mengingat, pertama, hubungan kerja sama bidang pertahanan kedua
negara memang dinamis. Contoh Hubungan Internasional Kecenderungan ini bisa dilihat dari
pengalaman, saat Presiden Soekarno menyatakan perang dengan Belanda untuk pembebasan
Irian Barat, AS tidak memenuhi permintaan Indonesia. Penolakan ini disebabkan sikap politik
AS lebih berpihak ke Belanda sebagai bagian dari NATO.
Bagi Indonesia, sebagai Negara yang juga terlibat dalam hubungan antar Negara, hubungan
internasional memiliki arti penting tersendiri. Arti penting hubungan internasional bagi Indonesia
antara lain karena lingkup hubungannya mencakup semua interaksi yang berlangsung lintas batas
negara. Dalam konsep baru hubungan internasional, berbagai organisasi internasional,
perusahaan, organisasi nirlaba, bahkan perorangan bisa menjadi aktor yang berperan penting
dalam politik internasional. Sehingga jelaslah hubungan internasional sangat penting bagi
Indonesia.
Demikian postingan penulis.web.id kali ini tentang Contoh Hubungan Internasional, semoga
dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda dalam membuat makalah tentang hubungan
internasional. Saya mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan artikel ini, Semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya.

Anda mungkin juga menyukai