Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PERJALANAN

STUDY TOUR KE PULAU BALI

Disusun oleh :

Nama : Shafa’ Salsabilla


Absen : 31………..……..
…………………..Kelas .: XI IPS 2……….

SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA


20 Februari 2023-25 Februari 2023
KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat melakukan Study Budaya di Pulau Bali dan
dapat menyelesaikan laporan perjalanan ini dengan tepat waktu tanpa adanya halangan suatu
apapun. Shalawat serta salam tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan penuh berkah.
            Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan Study Budaya, hingga terwujudnya laporan
ini tak terlepas dari fasilitas, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
pihak yang mendukung berlangsungnya kegiatan Study Budaya di Pulau Bali.
            Saya menyadari bahwa laporan perjalanan yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan,
mulai dari kata-kata yang kurang efektif, dan struktur kalimat yang kurang benar. Oleh
karena itu, saya mengucapkan minta maaf kepada para pembaca atas kesalahan-kesalahan
yang saya tulis. Tak lupa, saya juga dengan senang hati menerima saran ataupun pendapat
dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan yang ada dalam laporan ini. Saya berharap
bahwa laporan yang saya buat ini dapat membantu dan memiliki manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 10 April 2023

Shafa’ Salsabilla
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………
BAB 2 : ISI
A. Tanah Lot…………………………………………………………………………………...
B. Pantai Pandawa………………………………………………………………………..........
C. Tanjung Benoa………………………………………………………………………….......
D. Culture Park Garuda Wisnu Kencana………………………………………………………
E. Desa Panglipuran……………………………………………………………………………
F. Khrisna……………………………………………………………………………………...
G. Puja Mandala………………………………………………………………………………..
H. Pantai Jimbaran……………………………………………………………………………..
I. Tanjung Benoa……………………………………………………………………………...
J. Free Time…………………………………………………………………………………...
K. Joger………………………………………………………………………………………...
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga
merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia,
pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini
terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih
kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa
Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan.

Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas


penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para
wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.

Dari deskripsi di atas,  dapat disimpulkan bahwa Pulau Bali merupakan salah satu
destinasi wisata yang bagus di Indonesia. Selain itu, Bali mempunyai daya tarik tersendiri
bagi turis domestik maupun mancanegara. Hal-hal itulah yang mendorong
dilaksanakannya Study Tour di Pulau Dewata setiap tahunnya.
Sehubungan dengan Study Tour  ini, kami mendapat tugas dari pihak sekolah untuk
membuat laporan perjalanan Study Tour mengenai objek-objek wisata di Pulau Dewata dan
beserta kebudayaannya.

B.     Rumusan Masalah
1. Dimana saja objek wisata yang dikunjungi?
2. Apa saja adat dan kebiasaan yang berlaku di Pulau Bali?
3. Apa manfaat adanya Study Tour di Pulau Bali?
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan perjalanan ini adalah sebagai berikut :
1.   Memenuhi tugas dari pihak sekolah,
2.   Mengulas lebih dalam mengenai adat dan budaya masyarakat Bali,
3.   Mengetahui lebih dalam objek wisata yang dikunjungi, dan
4.   Menambah wawasan mengenai sejarah kebudayaan di Pulau Bali.
BAB 2
ISI
            Study Tour  di Pulau Bali tahun ajaran 2022/2023 dilaksanakan pada hari Senin, 20
Februari 2023 hingga hari Sabtu, 25 Februari 2023 atau selama 6 hari. Study Tour ini diikuti
oleh hampir seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Yogyakarta. Pada Study Tour ini, kami
mengunjungi banyak objek wisata. Berikut adalah objek-objek wisata yang kami kunjungi:
A. Tanah Lot
Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang
terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di
atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura
Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa
penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam.
Sejarah :
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -
15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra
melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau
sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam
menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok –
pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah
laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan
tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban Tabanan.
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang
ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban
Sakti, menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk
burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha
dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan
batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu
karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah
lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang
Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama
dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang
Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki
kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah
Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa
Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian
yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.
Legenda :
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa,
yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan
ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu,
penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para
pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha
menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu
ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah
selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara
ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti
ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular
cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.
Renovasi :
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat ombak dan angin.
Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai
Bali melakukan memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing
di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata
mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.
Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada
tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah
Lot. Selain itu, bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung
hantaman gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian
alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama
dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di
bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan
diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan
Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman Japan Bank for
International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi
bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta
penataan jalan dan taman di kawasan tanah lot.
Lokasi :
Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13 kilometer di
sebelah selatan Kota Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang
menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.
Hari Raya :
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain
pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya
pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir.

B. Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten
Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai
Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang
pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut
secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma
Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Pantai Pandawa atau kalau orang bule nyebutnya Pandawa beach ini terletak di Desa
Kutuh, Kabupaten Badung. Jarak tempuh pantai pandawa jika dari airport Ngurah Rai
adalah 18 km. Kurang lebih satu jam tergantung kemacetan di perjalanan. Saat sobat
keluar dari jalan utama sobat masih sejauh kurang lebih 1,5 km sebelum akhirnya sampai
di bibir pantai.
Satu hal yang menarik mengenai letak dari lokasi pantai pandawa ini adalah pantai ini
berada di balik tebing. Inilah salah satu alasan mengapa pantai ini di sebut dengan secret
beach, atau pantai tersembunyi. Dari julukannya saja sobat tentu sudah tergoda untuk
segera mengepak koper dan bertamasya ke pantai Pendawa di Bali ini. Banyak orang
memang menilai pantai pandawa di bali ini sebagai sebuah surga yang tersembunyi.
Sepanjang perjalanan menyusuri tebing, saat sudah mendekati pantai, sobat akan bisa
menemukan patung panca pandawa, atau pandawa lima, yaitu lima ksatria pandawa yang
merupakan tokoh utama dari kisah Mahabarata yang terkenal itu. Dan saat sobat akhirnya
sampai di pantainya, sobat akan menemukan ketenangan dan kesejukan pantai bali yang
masih alami. Tiket masuk pantai pandawa hanya Rp 5.000,- saja per orang, dan ditambah
Rp 5.000 lagi untuk kendaraan beroda empat.

Filosofi Patung Pandawa Lima Di Tebing Pantai Pandawa Bali :


Bukan tanpa alasan tebing di sepanjang jalan menuju pantai pandawa ini dibuatkan
patung para tokoh pewayangan pandawa lima. Sobat ingat siapa saja tokoh dari wayang
pandawa lima? Yang suka nonton wayang, atau sinetron dari India pastinya tahu.
Ya, sesuai dengan tokoh pandawa lima, pada tebing di sepanjang jalan menuju pantai ini
dibuat patung-patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa secara berurutan.
Keberadaan patung-patung ini diabil dari salah satu penggalan kisah mahabarata saat
kelima pendawa ini dikurung dalam Goa gala-gala. Kelima pandawa berhasil selamat
setelah mereka membuat sebuah terowongan yang berujung ke sebuah hutan belantara. Di
hutan ini, kemudian keluarga pandawa mendirikan kerajaan Amertha.
Cerita itulah ini yang menjadi inspirasi oleh masyarakat sekitar pantai pandawa. Mereka
melambangkan filosofi dari keberadaan pantai pandawa yang dulunya tersembunyi di
balik tebing, hingga akhirnya dibuatkan jalan sehingga kini pantai pandawa ini bisa
memberi manfaat dan seolah menjadi kerajaan baru bagi masyarakat sekitar.

Sejarah Pantai Pandawa Bali :


Seperti sudah wisatalicious sebut di atas, nama pantai pandawa megandung makna
tersendiri terkait sejarah pantai ini. Sebelum menjadi buah bibir seperti saat ini, pantai
pandawa merupakan pantai yang indah dan alami, namun tersembunyi. Julukan secret
beach sangat sesuai untuk pantai ini kala itu. Wisatawan yang datang ke pantai ini
biasanya hanya tahu mengenai pantai ini dari mulut ke mulut. Ditambah, akses masuk ke
pantai ini terbilang sulit.
Nama asli dari pantai pendawa ini adalah pantai melasti. Dahulunya di pantai pandawa ini
sering diadakan upacara Melasti, yang merupakan bagian dari upacara hari raya Nyepi
bagi umat Hindu. Pada upacara ini, umat Hindu akan bersembahyang di tepi pantai
dengan tujuan untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu.
Memang, salah satu hal yang menarik setiap berkunjung ke pantai di Bali adalah sobat
bisa melihat langsung betapa kuatnya budaya Hindu dan bagaimana mereka menjaga
tradisi tersebut dengan baik. Lewat kekuatan budaya inilah akhirnya Bali menjadi tujuan
wisata dunia seperti saat ini. Berbicara tentang pantai indah di Bali dengan nilai budaya
yang juga masih kental terasa sobat harus datang ke Uluwatu. di sana ada pantai dengan
pura di atas tebing.
Kembali ke sejarah pantai pantai pandawa, pada sekitar tahun 2010, wisatawan terutama
asing, semakin penasaran dengan secret beach ini, karena di samping tempatnya yang
masih alami, dan pasir putihnya yang halus, ombak pantai ini juga cocok untuk
berselancar atau surfing.
Akhirnya Pada tahun 2012 tepatnya tanggal 27 Desember diadakanlah Pandawa Beach
Festival yang Pertama di Pantai Melasti atau Secreet Beach saat itu juga pantai ini resmi
berganti nama dengan Nama PANTAI PANDAWA, yang melambangkan sebuah filosofi
seperti pandawa yang sudah disebut di atas. Pemerintah juga membuatkan jalan yang baik
agar orang bisa dengan mudah dating ke pantai ini. Benar-benar sesuai dengan filosofi
pandawa yang harus membuat terowongan untuk membuat kerajaan baru.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk
budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke
garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis
hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi
pengambilan gambar untuk sinetron FTV.

C. Culture Park Garuda Wisnu Kencana


Berdasarkan data Dinas Pariwisata Badung, patung GWK berdiri di atas bukit batu kapur
setinggi 263 meter di atas permukaan laut yang berada di Kawasan Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana seluas sekitar 250 hektar. Patung megah maskot Bali ini
diresmikan Presiden Jokowi pada 22 September 2018.
Ketinggian Patung GWK mencapai 121 meter dengan berat 4.000 ton yang terbuat dari
bahan tembaga, baja, dan kuningan. Dengan ketinggian yang melebihi Patung Liberty (93
meter), membuat patung GWK dapat terlihat dari radius hingga 20 km sehingga dapat
dilihat dari Kuta dan Nusa Dua.
Patung GWK adalah patung Dewa Wisnu yang menunggang Burung Garuda. Dibangun
setinggi 75 meter, dengan pondasi 70 meter tinggi sayap burung Garuda yang
membentang selebar 66 meter. Patung yang merepresentasikan Dewa Wisnu sedang
menunggangi Burung Garuda ini dibuat oleh I Nyoman Nuarta dalam waktu hingga 28
tahun.
ide pembangunan patung GWK oleh I Nyoman Nuarta telah muncul sejak tahun 1989.
Setahun kemudian pada 1990, usulan Nyoman Nuarta pun disetujui oleh Presiden
Soeharto. Pembangunan berjalan sampai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan
tujuh tahun kemudian pada 8 Juni 1997.
Imbas krisis moneter 1997-1998, proyek pembangunan patung GWK sempat dihentikan
sementara. Pembangunan dilanjutkan kembali pada 2013 hingga akhirnya diresmikan
tahun 2018 oleh Presiden Jokowi. Hal ini berarti bahwa sejarah patung GWK oleh I
Nyoman Nuarta butuh waktu 28 tahun hingga akhirnya terwujud.

D. Desa Panglipuran
Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat yang ada di Bali yang berlokasi di
Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli yang telah mendapat
penghargaan kalpataru dari pemerintah. Pengertian kalpataru sendiri adalah penghargaan
yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan
lingkungan hidup di Indonesia.
Menurut penduduk setempat, kata penglipuran sendiri diambil dari kata Pengeling Pura
yang artinya tempat suci untuk mengenang para leluhur. Ya masyarakat disana memang
sangat menjunjung tinggi amanat dari para leluhur-leluhurnya dulu. Ciri khas yang sangat
nampak dari desa ini yaitu arsitektur bangunan tradisional yang rata-rata memiliki bentuk
yang sama yaitu bentuk atap dan juga tata letak ruangan.
Mungkin tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan sesama warga sehingga
kebersamaan mereka tetap terjaga, selain itu mereka juga memiliki konsep berpadu
dengan suasanan alam.
Selain mendapat penghargaan kalpataru, Desa ini juga mendapat predikat sebagai desa
wisata oleh pemerintah Kabupaten Bangli pada tahun 1955, semenjak itulah desa ini
mulai banyak dikunjungi oleh para wisatawan hingga sekarang ini.
Suasanan Bali sangat kental sekali di Desa Penglipuran ini. Kerukunan, kebersamaan dan
keramahan penduduk lokal membuat para pengunjung merasa nyaman ketika berada di
Desa ini. Para penduduk juga tidak keberatan untuk membantu para pengunjung.
Jika Anda berada di desa ini, Anda akan disuguhi suasana yang sejuk, bersih dan juga
rapi. Walaupun bangunan-bangunan yang ada disana dibuat dengan tradisional, tetapi
penduduk setempat sangat menjaga kebersihan desa mereka.
Hal unik dari desa Penglipuran ini adalah tata kelola ruang desa yang sangat terlihat.
Dibagian utara terdapat pura Penataran yang letaknya lebih tinggi dari rumah adat
mereka. Sedangkan bagian tengah desa ini terdapat rumah-rumah penduduk.
Desa Wisata ini memiliki luas 112 hektar yang mana 40% digunakan sebagai lahan untuk
hutan bambu. Desa tersebut dihuni sekitar 226 keluarga yang kebanyakan berprofesi
sebagai petani, pengrajin bambu dan berternak.
Terdapat lahan bambu yang sangat luas, meskipun begitu, penduduk tidak boleh
sembarangan dalam menebang pohon bambu tersebut, harus meminta izin kepada tokoh
masyarakat sekitar.
Selain memiliki budaya menghormati antar sesama, desa ini juga menjunjung tinggi
keberadaan wanita. Ya disana terdapat aturan yang melarang suami untuk menikah lebih
dari satu atau poligami. Jika seorang laki-laki ketahuan berpoligami maka akan mendapat
sanksi beruba dikucilkan.
Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian, bagi yang ketahuan mencuri,
akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang
berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan
mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.

E. Khrisna
Krisna merupakan pusat oleh – oleh khas Bali yang cukup terkenal dan memiliki 4
cabang di Pulau Bali, yaitu : 
Krisna 1                 : di Jl. Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali.
Krisna 2                 : di Jl. Nusa Tambangan 160 A Denpasar, Bali.
Krisna 3                 : di Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base, Kuta, Bali.
Rama Krisna         : di Jl. Raya Tuban No. 2x, Bali
Awalnya, pendiri Krisna yaitu Gusti Ngurah Anom mendirikan suatu usaha Konfeksi
pada tahun 1990 yang diberi nama Cok Konfeksi. Bersama istrinya, Gusti Ngurah Anom
bekerja keras untuk memajukan usaha Konfeksi ini dengan gigih. Karena perkembangan
Cok Konfeksi yang pesat, Gusti Ngurah Anom berinisiatif untuk mendirikan suatu sentral
oleh – oleh yang menjual berbagai macam produk khas Bali hasil karya Cok Konfeksi.
Dan pada tahun 2007, Beliau pun mendirikan Krisna yang pertama.
Krisna merupakan salah satu pusat oleh-oleh yang berada di Bali tepatnya berlokasi di
jalan Nusa Indah Denpasar. Pertama kali dibuka pada tanggal 16 Mei 2001. Disini juga
sering digunakan sebagai tujuan wisata study tour dari lembaga-lembaga pendidikan dari
dalam maupun luar Pulau Bali. Ada juga cabang Krisna ke dua yang berdoro pada tanggal
16 Mei 2008 yang terletak di jalan Nusa Kambangan Denpasar. Krisna dua ini sering
menjadi tujuan wisata belanja karena lokasinya yang strategis yaitu berada di pusat kota
sehingga memudahkan anda untuk berbelanja atau hanya sekedar jalan-jalan. Produk
unggulan Krisna seperti design kartu bali yang unik dan lucu, dan dibuat sendiri dengan
trade mark “Cok Konveksi”.
Kualitas di Krisna sendiri juga sangat baik dan tidak mengecewakan, meskipun demikian
jangan kwatir karena soal harganya sangat terjangkau dan tidak beda jauh dengan toko-
toko lainnya. Aneka cendera matanya juga beraneka ragam mulai dari T-Shirt, kerajinan
tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, seni pahat, anyaman, lukisan, sampai
cemilan, dan masih banyak lainnya. Jika anda tour murah ke Bali jangan sampai
melewatkan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan Krisna sendiri. Lokaslokasi cabang
nya juga sangat strategis dan mudah ditempuh. Dekat pula dengan lokasi wisata lainnya
dan hanya beberapa menit saja. Anda juga tidak perlu khawtir untuk bermalam di Bali
karena banyak penginapan disewakan disini, mulai dari villa, kostan harian sampai hotel
berbintang seperti, Puri Dibia, The Bale, Rama Candidasa.

F. Puja Mandala
Penduduk Bali memang sangat terkenal dengan sikap ramah tamahnya. Meskipun
penduduk disini memiliki keyakinan yang berbeda-beda, tetapi mereka tetap hidup
dengan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya. Keragaman dalam
kerukunan tersebut dapat melahirkan suatu kompleks tempat peribadatan yang bernama
Puja Mandala di Nusa Dua Bali.
Kompleks ini merupakan lokasi tempat peribadatan yang terdiri dari lima tempat ibadah
dari lima agama yaitu agama Islam, Protestan, Katholik, Hindu, dan Buddha. Di tempat
ini, para pengunjung bisa melihat indahnya keharmonisan dalam berbagai macam
keragaman.
Selain itu, kompleks peribadatan ini juga dapat memberikan pelajaran berupa pentingnya
dan indahnya toleransi di antara perbedaan keyakinan umat yang satu dengan umat yang
lainnya seperti implementasi dari sila pertama pancasila. Karena pada hakikatnya, seluruh
warga Indonesia harus menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Sejarah Puja Mandala :
Kompleks tempat peribadatan ini mulai dibangun pada tahun 1994 di atas sebuah tanah
hibah dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang memiliki luas dua
hektar. Perusahaan ini merupakan pihak pengelola daerah Nusa Dua yang telah mampu
dan berhasil menjadikan Nusa Dua menjadi salah satu dari tujuan wisata di Bali.
Kompleks peribadatan Puja Mandala kemudian disahkan secara resmi pada tahun 1997
oleh Menteri Agama yang menjabat saat itu yaitu Tarmidzi Taher setelah melewati waktu
penggarapan selama dua hingga tiga tahun. Ide pembangunan kompleks ini berasal dari
Menteri Pariwisata yang saat itu di jabat oleh Joop Ave.
Pada mulanya hal tersebut berawal dari keinginan umat Islam untuk mendirikan sebuah
masjid di kawasan Nusa. Kemudian, inisiatif tersebut diterima dengan baik oleh Joop Ave
yang kemudian mengusulkan untuk membangun tempat peribadatan lima agama dalam
satu kompleks. Kompleks tempat peribadatan ini dibuat sebagai simbol kerukunan antar
umat beragama di Bali.
Puja Mandala awalnya dibangun dengan tujuan sebagai fasilitas ibadah bagi wisatawan
yang sedang menginap atau berlibur di daerah Nusa Dua. Namun seiring berjalannya
waktu, kompleks peribadatan ini dijadikan sebagai salah satu tempat kunjungan utama
bagi wisatawan di Nusa Dua.
Kompleks tempat peribadatan ini juga sering disebut sebagai miniature kerukunan umat
beragama di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan adanya sebuah hubungan yang harmonis
serta semangat menjunjung tinggi rasa kebersamaan yang berasal dari diri masyarakat
pendukung dibangunnya Puja Mandala.
Meskipun proyek ini terlihat berjalan lancar, namun tetap saja terdapat kendala saat
pembangunan kompleks akan dilakukan. Saat surat keputusan perijinan pembangunan
diberikan, terdapat dua menteri yang kurang setuju sehingga memberikan syarat jika ingin
pembangunan ini diteruskan.
Syarat yang diberikan adalah terdapat 500 warga sekitar lokasi pembangunan yang
mendukung pembangunan kompleks peribadatan ini. Selanjutnya, permasalahan ini
disampaikan ke pemerintah pusat dan telah terselesaikan. Sehingga, pembangunan
kompleks peribadatan ini menjadi terlaksana.

G. Pantai Jimbaran
Pantai Jimbaran Bali merupakan salah satu pantai pasir putih yang dilengkapi dengan
pemandangan sunset indah. Saking menawannya, setiap harinya pantai ini banyak
dikunjungi wisatawan. Selain itu, pantai yang satu ini juga terkenal dengan wisata
kulinerannya. Wisata kuliner bermula dari inovasi perkampungan nelayan di Jimbaran
yang menjual ikan hasil tangkap di laut dalam bentuk ikan yang di asap menggunakan
sabut kelapa. Hal itu menjadikan ikan menjadi matang sempurna daripada ikan bakar
menggunakan api besar. 
Ikan asap itu akan sangat nikmat jika dalam penyajiannya dilengkapi dengan sambal yang
menggunakan bahan-bahan mentah atau sering disebut sambal matah. Perlu diketahui,
sebelum wisata kuliner ikan bakar di Jimbaran mendunia, pantai ini hanya menawarkan
wisata air. Sebagian besar nelayan setempat hanya menjual minuman sambil membawa
bekal ikan bakar untuk dimakan sendiri
Pantai Jimbaran terus berevolusi, pantainya yang begitu bersih, dengan pasir putih, dan
pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan, maka banyak investor asing atau
dalam negeri yang berinvestasi untuk pembangunan hotel, villa ataupun restoran
berstandar international di Jimbaran Bali.
Pada tahun 1988, menjadi awal perkembangan objek wisata Jimbaran. Selanjutnya, pada
tahun 1992, dibangunlah salah satu hotel bintang lima yang mendunia yakni Four Seasons
Jimbaran. Tidak hanya perkembangan fasilitas mewah yang berkembang, mata
pencaharian penduduk setempat pun mulai beralih, yang tadinya nelayan, banyak yang
membuka pekerjaan di bidang pariwisata. 

H. Tanjung Benoa
Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Bali.
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau
wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata
bahari yang tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat
wisata Tanjung Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang
sering digunakan sebagai tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai
ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat
penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak
kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat
ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing,
rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju
Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan
sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata
bahari di Bali. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca
alias glass bottom yang memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali
yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp 50.000 per orang.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal
istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi
wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau
terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas
wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4
sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang
lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir
pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut
dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya
masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa
Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah
Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah
luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75
hektar.

I. Free Time
Free Time adalah waktu luang yang diberikan panitia Study Tour kepada siswa-siswi.
Siswa-siswi bebas melakukan aktivitas apapun dengan maksimal radius jarak 2 km jika
berpergian dan batasan waktu selama 6 jam. Saya melakukan Free Time dengan berenang
di Hotel Ramada dan jalan-jalan di sekitar hotel yaitu ke Transmart Bali.

J. JOGER
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum

pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai

dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika
kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu

akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung – Pasar

Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan

diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan

dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama,

seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana

dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada

tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota

Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap “lain daripada yang lainya”

(suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka)

dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi

yang berbau ” public domain”. Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu itupun saya

(untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri),

merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf maupun kata untuk

diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu

bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih lima huruf

berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka waktu itu sedang

kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang

sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan

juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikat/ niat/

hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang

terdalam untuk mengenang dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan

teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an)

yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan

kami(saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya

dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ) itu adalah merupakan

penggabungan antara dua huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan

tiga huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang

benar-benar berbunyi baru ( murni hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public

domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak

di dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan
bunyi JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER ),

nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum

publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu

itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER juga sudah

langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini (ma’af!) masih

perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,yaitu “ART & BATIK SHOP

JOGER” yang yang kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah

sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami

tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai moral, nilai-

nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai “pengusaha yang

seniman” atau “seniman yang pengusaha” justru dengan senantiasa

bersikap BAJU2RA6BER alias

bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggungjawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur

dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko

kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama)

maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan

kelestariannya secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan. Demikianlah, dulu

sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat,

mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta

menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama

besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau

kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas

Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun

permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan

sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang

harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke

sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk

punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer),

Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-

Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek

dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai


komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut

sebagai Pabrik Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian

serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.

BAB 3
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para
pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan dan
lainnya, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan
laporan ini.
A.    Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah saya sampaikan, maka disimpulkan bahwa :
1.   Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan
dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan
devisa negara pada umumnya.
2.   Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu
daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun
internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi
sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa
bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan
inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang
menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.
B.  Saran
Untuk pihak Pariwisata :
1.   Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki
pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan
perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian dan
pengembangan pariwisata.
2.   Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat
parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi
kemajuan jasa pariwisata Bali.
Untuk Guru :
1.   Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta
disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dengan terbuka, selalu
mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
Untuk Siswa :
1.   Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif
dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.
2.   Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa
menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa.
Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan aset budaya bangsa yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bali
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Bratan
http://www.1001wisata.com/krisna-bali/
https://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Theodorus_Wuliandi
http://bali.panduanwisata.id/uncategorized/berburu-oleh-oleh-khas-bali-di-cening-ayu/
http://atikaranti.blogspot.co.id/2015/02/contoh-laporan-hasil-study-tour-ke-bali.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Benoa,_Kuta_Selatan,_Badung
http://pariwisata-pulaubali.blogspot.co.id/2009/01/pulau-penyu.html
http://tempatwisatadibali.id/pantai-pandawa-bali/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Pandawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Barong_Bali
http://www.desapenglipuran.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
https://jogerbali.wordpress.com/2011/03/22/sejarah-joger/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai