No Absen: 16
Kelas: IX
DAFTAR ISI
Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
A. Objek-Objek yang Dikunjungi
1. Pura Ulun Danu Danau Bedugul
2. Pantai Kuta
3. Wisata Tari Barong dan Keris
4. Tanjung Benua
5. Puja Mandala
6. Pantai Pandawa
7. Tanah Lot
B. Penutup
1. Simpulan
2. Saran
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kegiatan Literasi Budaya ini sudah menjadi agenda rutin tahunan SMP N 1
Pengasih, kegiatan Literasi Budaya dilakukan pada saat siswa duduk dibangku
kelas VIII. Kegiatan ini dilakukan untuk membuka wawasan para siswa tentang
pengetahuan di luar kelas serta menambah wawasan tentang budaya Indonesia.
Namun pada kali ini kegiatan Literasi Budaya dilakukan pada saat siswa duduk
dibangku kelas IX dikarenakan pada saat siswa dibangku kelas VIII sedang ada
wabah virus COVID-19 dan dilarangnya berpergian jauh keluar kota sehingga
tidak dapat dilakukannya kegiatan Literasi Budaya. Pada tahun 2022 atau pada
saat siswa sudah naik kelas IX, wabah virus COVID-19 sudah mereda dan
sudah diperbolehkannya berpergian jauh keluar kota, oleh karena itu banyak
permohonan dari para siswa untuk kegiatan Literasi Budaya dilaksanakan. Para
siswa mengajukan permohonannya melalui OSIS untuk diteruskan kepada
kepala sekolah dan guru-guru. Setelah adanya rapat, kegiatan Literasi Budaya
diizinkan umtuk dilaksanakan dan kegiatan Literasi Budaya dapat dilakukan
pada 19-23 November 2022, tempat yang dituju pada kegiatan ini adalah Bali
atau sering disebut Pulau Dewata. Bali sering disebut Pulau Dewata karena
kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk
dewata penjaga di berbagai tempat di bali. Bali dijadikan tempat tujuan
kegiatan karena ada berbagai macam tempat yang bisa menambah pengetahuan
siswa, baik budaya, sejarah, tempat penting, dll.
Dalam kegiatan ini seluruh siswa diwajibkan membuat laporan perjalanan
Literasi Budaya yang menjelaskan tentang objek-objek yang dikunjungi sebagai
pertanggung jawaban dan sebagai media pembelajaran bagi para siswa peserta
kegiatan Literasi Budaya.
2. Tujuan
a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bali.
b. Mengenalkan siswa dengan budaya Bali.
c. Memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar secara langsung
dengan sumber ajar.
d. Memberikan pengalaman kepada para siswa peserta Literasi Budaya
e. Rekreasi sebelum PAS dan ASPD
A. Objek-Objek yang Dikunjungi
1. Pura Ulun Danu Danau Beratan Bedugul
Danau Beratan atau lebih dikenal oleh wisatawan Danau Bedugul, Danau
Bedugul terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan. Danau Bedugul terletak pada ketinggian 1.031 mpdl, sehingga
meskipun cuaca cerah suasana disekitar danau terasa sejuk. Kenapa Danau
Bedugul dinamakan Bedugul karena masyarakat yang ada di kawasan Bedugul
terdapat 2 agama yaitu Islam dan Hindu. Asal nama Bedugul berasal dari
gabungan kata “bedug” dan “kul-kul”, dua kata tersebut merupakan dua buah
alat musik yang digunakan untuk mengumpulkan masyarakat menuju ke tempat
ibadah. “Bedug” digunakan masyarakat yang beragama Islam untuk
mengumpulkan masyarakat menuju ke Masjid, sedagkan “kul-kul” digunakan
masyarakat yang beragama Hindu untuk mengumpulkan masyarakat menuju ke
Pura. Hal ini dapat dibuktikan dengan adannya Masjid dipinggir jalan dan Pura
dipinggir danau. Nama Pura tersebut adalah Pura Ulun Danu, Pura Ulun Danu
didirikan oleh I Gusti Agung Putu pada tahun 1634. Pura tersebut didirikan
untuk menandai kemenangannya pada saat berperang melawan I Gusti Ngurah
Batu setelah bertapa di puncak Gunung Mangu untuk memohon pencerahan
dan kesaktian.
2. Pantai Kuta
Tanah Lot berada di Kematan Kediri, Kabupaten Tabanan, Pura Tanah Lot
adalah salah satu Pura yang sangat disucikan di Bali. Disini terletak dua Pura
yang terletak di atas batu besar. Salah satunya terletak di atas bongkahan batu
dan satunya terletak di atas tebing. Tanah Lot yang terdiri dari dua kata, yaitu
kata “Tanah’ ditafsirkan sebagai karang tampak seperti pulau. “Lot” memiliki
makna laut. Jadi Tanah Lot yang berarti pulau kecil mengambang di laut.
B. Penutup
1. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan Literasi Budaya ini para siswa dapat menambah
pengetauhan dan berkesempatan melihat budaya Bali. Kegiatan ini sangat
mengesankan karena selain berekreasi kita juga dapat belajar.
2. Saran
Kami berharap kegiatan Literasi Budaya kini bisa dilakukan secara rutin setiap
tahun dengan tujuan yang berbeda-beda. Bagi para siswa yang akan melakukan
kegiatan Literasi Budaya ketika kita sedang berada di kota lain untuk ingatlah
jaga lisan, tingkah laku, serta patuhi peraturan yang ada, karena dengan adanya
perbedaan budaya kita tidak tau apa yang akan terjadi jika melakukan hal yang
kurang mengenakan bagi mereka.