Anda di halaman 1dari 2

Pelatihan Kader Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Status

Gizi Balita

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini.
Stunting menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal. Saat ini,
stunting telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen perencanaan dan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Beberapa strategi percepatan yang direncanakan diantaranya
adalah peningkatan survei gizi termasuk pemantauan pertumbuhan, peningkatan akses dan
mutu layanan masyarakat serta peningkatan peran masyarakat melalui upaya kesehatan
berbasis masyarakat seperti Posyandu. Kader merupakan pihak yang berperan dalam
pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan stunting. Kader kesehatan diharapkan aktif
dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. Keterampilan pengukuran antropometri
merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki kader untuk melakukan pemantauan
pertumbuhan dan status gizi balita. Kader juga diharapkan mampu mengajak keluarga untuk
membawa balita ke posyandu sebagai upaya meningkatkan akses ke layanan kesehatan

Sebagai salah satu upaya tersebut, Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Agil
Dhiemitra Aulia Dewi, S. Gz., MPH dari Program Studi Gizi menginisasi sebuah pengabdian
masyarakat di Dusun Banyumeneng, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman yang dilakukan bersama dengan tim mahasiswa KKN Tematik Stunting Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta yang diketuai oleh Purbaningrum dari Program Studi Fisioterapi.
Kegiatan dilakukan selama satu bulan dari 13 Juni 2022 sampai 11 Juli 2022. Salah satu
kegiatan pada tanggal 26 Juni 2022 melakukan pelatihan kader yang berjudul “Pelatihan
Kader Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Status Gizi Balita” kepada kader
posyandu di Dusun Banyumeneng dan dilanjutkan pembagian booklet “Buku Panduan
Pengukuran Antropometri dan Penilaian Status Gizi” serta pembagian pita LILA untuk
dibagikan pada setiap posyandu. Pembagian booklet dilakukan langsung pada kader pelatihan
yang datang. Selain pembagian booklet dan pita LILA, dalam pelatihan kader juga dilakukan
praktik langsung mengenai pengukuran antropometri yang benar. Sebagai tanggapan, pihak
Dusun Banyumeneng mengatakan: “Terima kasih dan apesiasi kepada Ibu Agil Dhiemitra
Aulia Dewi, S. Gz., MPH dan tim KKN Tematik Stunting Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
yang sudah memberikan kontribusi besar untuk masyarakat terutama dalam hal pengukuran
status gizi di Dusun Banyumeneng berupa pelatihan kader dan booklet. Insya Allah sangat
bermanfaat untuk kami kedepannya”.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini maka disarankan supaya pelatihan kader posyandu
perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan supaya dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakan mengenai penting pemantauan pertumbuhan balita. Selain
itu, perlu dilengkapi peralatan pengukuran antropometri yang cukup supaya dapat menilai
status gizi dengan baik dan benar. Pelatihan untuk keterampilan menilai perkembangan balita
juga diperlukan karena stunting juga berakibat pada perkembangan balita.

Anda mungkin juga menyukai