Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER T.A. 2020/ 2021

Nama : Nabila Hasna Qutratuain


NIM : 1910801074
Kelas : Psikologi B
Mata Kuliah : Psikologi Klinis
Dosen : Andhita Dyorita Kh.,M.Psi, Psi

1. Kemajuan teknologi tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat, berbagai


aspek kehidupan semakin mudah dengan hadirnya teknologi. Meskipun begitu,
kemajuan tekonologi juga tentu membawa beberapa dampak negatif salah satunya
bagi kesehatan mental. Jelaskan apa yang Anda pahami hubungan antara teknologi
dan kesehatan mental!
Jawab : Penggunaan teknologi/ media digital yang berlebihan mampu mempengaruhi
kesehatan mental. Hal ini disebabkan karena adanya kecanduan ketika menggunakan
teknologi saat ini terutama handphone. Dari ketergantungan maupun kecanduan
menggunakan teknologi/ media digital inilah yang nantinya dapat mengubah cara berpikir
individu, cara individu berinteraksi dengan orang lain, dan perkembangan dalam diri
individu tersebut.

2. Sebutkan (minimal 3) gangguan yang diakibatkan oleh teknologi, sertakan contoh


nyata yang ada di masyarakat sekitar Anda!
Jawab :
1. Nomophobia, yaitu kecemasan yang timbul karena tidak dapat menggunakan
smartphone dan seseorang yang terkena gangguan ini tidak bisa jauh dari
smartphonenya. Contoh nyata: Teman saya bernama S mengalami gangguan
nomophobia, hal ini dibuktikan dengan adanya aspek yang mendukung dari setiap
kegiatannya tersebut. S mengalami kecemasan apabila dirinya jauh dari smartphone,
tidak dapat mengoperasikan smartphone, bahkan ia mengalami kebingungan dan
kecemasan ketika jaringan di smartphonenya terganggu. S ini memiliki gangguan
nomophobia karena terdapat beberapa faktor, salah satunya yaitu karena ia anak
tunggal dan ketika dirumah ia hanya bermain dengan smartphonenya saja. Ia
mengatakan bahwa dirumahnya ada tv dan radio juga, namun ia lebih tertarik pada
smartphonenya karena smartphonelah yang selalu dibawanya kemana-mana.

2. Narsistic personality, yaitu kecenderungan terhadap narisme yang tinggi/ memiliki


minat selfie dan kecenderungan narsis yang tinggi. Contoh nyata: Teman dekat saya
yang bernama G memiliki gangguan narsistik, hal ini telah dibuktikan dengan adanya
sapek-aspek yang mendukung mengenai kecenderungannya tersebut. G itu
mengalami narsistik karena adanya kepercayaan diri yang tinggi, dirinya ingin
dikenal dan diberi pujian oleh orang lain atas bentuk rupanya, dll. G mengalami
narsistik itu semenjak ia duduk dibangku SMA karena ia ingin menunjukkan dan
berharap diberi pujian oleh orang lain bahwa ia memiliki rupa yang cantik dan manis.

3. Obsessive Compulsive Disorder/ OCD, yaitu gangguan dimana ia ingin terlihat


sempurna namun dirinya sendiri tidak percaya diri dan ia akan berusaha untuk bisa
sempurna dengan berbagai jenis editan disetiap fotonya tersebut. Contoh nyata: A
memiliki gagguan OCD, karena ia setiap memposting foto dalam sosial medianya itu
pasti sebelumnya diberi editan yang banyak dari berbagai aplikasi agar terihat
sempurna ketika diposting. A memang orangnya ingin selalu terlihat sempurna
dihadapan orang lain namun ia tidak percaya diri dengan penampilan dan rupanya
tersebut, sehingga setiap ia ingin menunjukkan fotonya di berbagai sosial media itu ia
pasti menggeditnya dengan sedemikian rupa hingga detail. A memiliki ketelitian
yang sangat detail sekali, bahkan ketika ada 1 titik yang berbeda itu pasti ia
menyadarinya dan mengaturnya ulang.

3. Jelaskan yang Anda pahami tentang peran support system pada ibu hamil
(trimester ketiga) dan ibu bersalin!
Jawab : Support system adalah dukungan baik dari suami maupun keluarga, dukungan ini
sangat diperlukan oleh ibu hamil pada trimester ketiga/ sebelum melahirkan dan ibu ketika
bersalin. Ibu hamil maupun ibu bersalin ini membutuhkan dukungan karena kondisi perasaan
pada dirinya karena dihantui oleh rasa takut ketika melahirkan, rasa sakit ketika melahirkan,
rasa khawatir akan keselamatan dirinya dan bayi,dll. Ibu hamil ini memiliki perasaan yang
sensitif sehinggga support system ini sangat penting dan utama. Dukungan inilah yang
membuat ibu hamil/ bersalin merasa diperhatikan dan juga di sayang oleh suaminya ataupun
keluarganya, dan hal ini bisa meredam perasaan-perasaan negatif yang muncul pada ibu
hamil maupun ibu bersalin tersebut.

4. Neuropsikologi merupakan psikologi terapan yang mempelajari hubungan antara


fungsi otak, syaraf dan perilaku. Jelaskan yang Anda pahami bagaimana pikiran
dapat mempengaruhi emosi dan perilaku manusia!
Jawab : Dalam tubuh manusia terdapat berjuta-juta saraf yang saling berhubungan antara
yang satu dengan yang lain dan saraf itu berhubungan langsung ke otak. Pemikiran manusia
itu di lakukan diotak manusia dan otak manusia akan menyerap dan merespon pemikiran itu
dan kemudian menimbulkan perilaku/ tindakan. Otak besar memiliki kegunaan sebagai pusat
berfikir, setelah itu otak besar meneruskan pada hipotalamus sebagai tempat untuk
memutuskan perhatian dan emosi. Sehingga berpikir ini memiliki keterkaitan dengan emosi
yang ditimbulkan karena terdapat saraf yang menghubungkan antara kedua hal tersebut.

5. Psikologi Forensik meruapakan salah satu bagian dari Psikologi Klinis. Jelaskan yang Anda
pahami, mengapa seorang psikolog mempunyai peran dalam dalam proses asessmen,
persidangan, pasca keputusan, peradilan anak serta pada kasus-kasus perdata!
Jawab :
1. Psikolog memiliki kompetensi dalam asesmen: Hal ini karena psikologlah yang
mendeteksi ada/ tidaknya keterbatasan intelektual tersangka, asesmen ini yang
melihat gambaran akan adanya kondisi tang beresiko/ berbahaya tidak selama
dilakukan penyidikan, psikolog memiliki peran untuk mendeteksi kondisi ketenangan
tersangka, psikolog juga memiliki peran untuk mencari motif yang dilakukan
tersangka dengan sesungguhnya, dan psikolog yang mendeteksi ada/ tidaknya
malingering/ tersangka yang pura-pura sakit.

2. Psikolog memiliki kompetensi dalam persidangan/ pengadilan: Psikolog dalam


persidangan ini memiliki peran untuk memberikan keterangan secara lisan sebagai
saksi ahli terkait hasil pemeriksaan sebelumnya,psikolog juga yang memberi
keterangan secara lisan untuk menjadi saksi ahli atas kompetensinya sebagai ahli, dan
psikolog juga mampu menjadi hakim ad hoc.

3. Psikolog memiliki kompetensi pasca putusan: Psikolog melakukan asesmen psikologi


pertama masuk dan intervensi saat tersangka sudah menjadi warga binaan di lapas,
psikolog juga melakukan asesmen pada saat dilakukan pembebasan bersyarat,
melakukan pendampingan kepada keluarga binaan saat menjelang dilakukan
pembebasan bersyarat, psikolog juga melakukan pendampingan psikologis terhadap
terpidana mati, dan advokasi pada petugas lapas.

4. Psikolog memiliki kompetensi psikologi pada peradilan anak: psikolog memiliki


peran untuk memediasi dan advokasi kepada tersangka dan saksi korban anak/ remaja
beserta keluarganya saat pengambilan keputusan, psikolog juga melakukan peran
berupa mendampingi secara psikologid saat di LPKS, melakukan asesmmen dan
intervensi saat di LPKS, dan psikolog itu menjadi tim diversi.

5. Psikolog memiliki kompetensi pada kasus perdata: Psikolog melakukan


pendampingan dan pemeriksaan psikologis dalam penanganan kasus perdata antara
tergugat/ penggugat yang melibatkan saksi anak.
6. Dalam beberapa kajian disebutkan mengenai peran spiritualitas dalam
kesejahteraan manusia berfungsi untuk menurunkan masalah mental seperti
depresi, kecemasan, post trauma dan sebagainya. Jelaskan menurut pendapat dan
pemahaman Anda mengenai Psikoterapi Agama dalam meningkatkan
psychological well being!
Jwab: Psikoterapi Agama adalah terapi yang dilakukan untuk mengatasi gangguan jiwa
melalui suatu proses yang dinamakan individualisasi. Individualisasi adalah membuat jarak
fisik melalui beberapa tahap perkembangan manusia. Psikoterapi agama dalam
meningkatkan psychological well being ini dapat dilakukan dengan terapi dzikir, terapi
sholat, terapi memaafkan, dll.

7. Sebutkan dan jelaskan konsep sehat dan sakit dalam berbagai perspektif
menurut pemahaman Anda !
Jawab : Sehat dan sakit adalah kondisi dimana fisik individu itu sedang dalam kondisi fisik,
mental, sosial, maupun spititual yang baik atau sedang dalam kondisi yang lemah. Konsep
sehat dan sakit dari berbagai perspektif:
1. Biologis (Medis)
Biologis ini merupakan kondisi fisik kita dalam keadaan normal (sehat)/ menurun
(sakit). Individu yang mengalami kondisi biologis menurun itu menyebabkan
timbulnya suatu penyakit yang harus ditangani dalam bidang medis.
2. Psikologis (Mental)
Psikologis merupakan kondisi mental seseorang itu dalam kondisi yang baik/ buruk.
Kondisi psikologis ini ditangani oleh seorang psikolog/ psikiater.
3. Sosiologis (Antar Manusia)
Sosiologis adalah kondisi relasi individu dengan orang lain atau dapat dikatakan antar
manusia. Kondisi ini dapat berubah menjadi buruk ketika seseorang memiliki
kesenjangan dengan orang lain. Namun sosiologis ini dapat menjadi baik ketika
individu memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain.
4. Spiritual (Hubungan Transedensi)
Spiritual adalah kondisi keagamaan yang terdapat pada diri manusia. Spiritual ini
dapat menjadi baik ketika seseorang memiliki hubungan antara makhluk dan
penciptanya dengan baik, namun spiritual ini dapat menjadi buruk ketika seseorang
tidak memiliki keyakinan yang penuh pada penciptanya/ agamanya.

Anda mungkin juga menyukai