Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia ibu kota provinsi ini adalah Denpasar dan
merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Secara strategis Bali terletak di Bali
terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim
tropis seperti bagian Indonesia yang lain dan berada di antara pulau Jawa dan pulau Lombok.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Bali atau Pulau Bali merupakan salah
satu pulau terindah yang terdapat di Indonesia dan menyediakan berbagai tempat wisata menarik
dan unik. Selain itu pulau Bali sendiri memiliki ragam budaya. Kebudayaan,kesenian dan pantai
yang ada di pulau Bali inilah menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi para wisatawan untuk
berkunjung ke Bali. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Lokasi-lokasi wisata yang sering dikunjungi di Denpasar atau Bali adalah Kuta dan
sekitarnya seperti Legian dan Seminyak, daerah timur kota seperti Sanur, pusat kota seperti
Ubud, dan di daerah selatan seperti Jimbaran, Nusa Dua dan Pecatu. Dan tempat wisata menarik
yang ada di Bali yaitu Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, Pantai Padang-Padang, Danau Beratan
Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura
Besakih, Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan masih
Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali terbagi menjadi dua yaitu suku Bali Aga yang
merupakan penduduk asli Bali, kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Trunyan. Kemudian
Suku Bali Mojopahit yang merupakan Bali Hindu atau Bali keturunan dari kerajaan Mojopahit.
Kebudayaan Bali dapat dikatakan masih khas atau asli karena masyarakatnya sangat memegang
teguh budaya dari nenek moyang mereka dan belum terpengaruh oleh budaya lain.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Asal usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang migrasi:
gelombang pertama terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di
Nusantara selama zaman prasejarah; gelombang kedua terjadi secara perlahan selama
gelombang terakhir yang berasal dari Jawa. Ketika Majapahit runtuh pada abad ke-15—
kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali. Bangsa ini juga memiliki kehidupan
yang teratur dan membentuk suatu persekutuan hukum yang dinamakan thana atau dusun
yang terdiri dari beberapa thani atau banua. Persekutuan hukum inilah yang diperkirakan
penduduk asli pulau Bali yang disebut Orang Bali Mula atau ada juga yang menyebutnya
Bali Aga. enduduk asli suku Bali Aga ini bermukim di pegunungan karena
masyarakatnya menutup diri dari pendatang yang mereka sebut dengan Bali Hindu, yakni
daerah di pegunungan ialah tempat suci karena daerah tersebut banyak sekali puri dan
kuil yang dianggap suci oleh masyarakat Bali. Selain suku Aga yang ada di Bali, ada pula
suku Bali Majapahit.Suku ini berasal dari pendatang Jawa yang sebagian besar tinggal di
Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah.Masyarakat suku Bali ini berasal dari
masyarakat Jawa pada kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu.Mata
pencaharian dari masyarakat suku ini ialah bercocok tanam.Suku ini juga menjadi salah
Pendapat lain mengatakan bahwa, asal-usul suku Bali terbagi ke dalam tiga
Hindu di Nusantara
ketika Majapahit runtuh pada abad ke-15 seiring dengan Islamisasi yang terjadi di Jawa
membentuk sinkretisme antara kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.
Upacara Mekotek
yang juga di kenaldengan istilah ngerebek. Mekotek ini adalah warisan leluhur, adat
budaya dan tradisi yang secara turun temurun terus dilakukan umat Hindu di Bali. Pada
perang yang melintas di Munggu yang akan berangkat ke medan laga, juga penyambutan
pasukan saat mendapat kemenangan perang Blambangan pada masa kerajaan silam.
Dahulunya upacara ini menggunakan tombak yang terbuat dari besi. Namun seiring
perkembangan zaman dan untuk menghindari peserta yang terluka maka sejak tahun
1948 tombak besi mulai diganti dengan tombak dari bahan kayu pulet. Tombak yang asli
dilestarikan dan disimpan di pura. Mekotek sendiri diambil dari kata tek-tek yang
merupakan bunyi kayu yang diadu satu sama lain sehingga menimbulkan bunyi. Perayaan
upacara Mekotek selalu dilakukan oleh warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung, Bali, pada setiap Hari Raya Kuningan. Selain sebagai simbol
kemenangan,Mekotek juga merupakan upaya untuk menolak bala yang pernah menimpa
desa puluhan tahun lalu. Upacara ini Makotek ini diikuti sekitar 2000 penduduk Munggu
yang terdiri dari 15 banjar turun ke jalan dari umur 12 tahun hingga 60 tahun. Mereka
mengenakan pakaian adat madya dengan hanya mengenakan kancut dan udeng batik dan
membawa selonjoran kayu 2 meter yang telah dikuliti. Pada tengah hari seluruh peserta
berkumpul di pura Dalem Munggu yang memanjang. Disana dilakukan upacara syukuran
bahwa selama 6 bulan pertanian perkebunan dan segala usaha penduduk berlangsung
pawai menuju ke sumber air yang ada di bagian utara kampung. Warga kemudian terbagi
dalam beberapa kelompok . Di setiap pertigaan yang dilewati masing masing kelompok
yang terdiri dari 50 orang akan membuat bentuk segitiga menggabungkan kayu-kayu
tersebut hingga berbentuk kerucut lalu mereka berputar, berjingkrak dengan iringan
gamelan. Pada saat yang tepat seorang yang dianggap punya nyali sekaligus punya kaul
akan mendaki puncak piramid dan melakukan atraksi entah mengangkat tongkatnya atau
dengan kelompok yang mendirikan tumpukan kayu yang lain. Sesampai di sumber air,
tameng suci, segala perangkat upacara yang dibawa dari Pura Dalem diberi tirta air suci
dan dibersihkan. Kemudian mereka melakukan pawai kembali ke Pura Dalem untuk
menyimpan semua perangkat yang dibawa berkeliling tadi. Ini adalah suatu aktraksi adat
budaya yang saat menarik untuk anda saksikan,yang hanya ada di Bali pulau Dewata.
Sebagian besar dari orang Bali menganut agama Hindu-Bali. Walaupun demikian,
adapula suatu golongan kecil orang-orang Bali yang menganut agama Islam,Kristen dan
kedalamnya sejak dahulu kala. Di berbagai daerah di Bali, tentu terdapat juga berbagai
variasi lokal dari agama Hindu-Bali itu, walaupun dalam masa yang akan datang, variasi
itu akan berkurang karena adanya proses modernisasi yang dialami oleh agama Hindu-
Bali itu dan karena ada pengaturan dari atas yang dilaksanakan oleh jawatan agama
Bagian Hindu, serta oleh majelis agama yang disebut Parisada Hindu Dharma.
adanya satu Tuhan, dalam bentuk konsep Trimurti, Yang Esa, Trimurti ini mempunyai
tiga wujud atau manifestasi, ialah wujud Brahmana, yang menciptakan, wujud Wisnu,
yang melindungi serta memelihara, dan wujud Siwa, yang melebur segala yang ada.
Disamping itu orang Bali juga percaya kepada berbagai Dewa dan Ruh yang lebih rendah
dari Trimurti dan yang mereka hormati dalam berbagai upacara bersaji. Agama Hindu
juga menganggap penting konsepsi mengenai Ruh abadi (atman), adanya buah dari setiap
perbuatan (karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (unarbawa). Dan kebebasan jiwa dari
lingkarang kelahiran kembali (moksa). Semua ajaran-ajaran itu termasuk kitab-kitab suci
Tempat melakukan agama di Bali pada umumnya disebut Pura. Tempat ibadah ini
bersifat umum, artinya untuk semua golongan seperti Pura Besakih, yang ada
berhubungan dengan kelompok sosial setempat seperti Pura Desa (Khayangan Tiga), Ada
yang berhubungan dengan organisasi dan kumpulan-kumpulan khusus seperti Subak dan
Seka, kumpulan tari-tarian dan ada yang merupakan tempat pemujaan leluhur dari Klen-
Klen Besar. Adapun tempat-tempat pemujaan leluhur dan klen kecil serta keluarga luas,
adalah tempat-tempat sajian rumah yang disebut Sangga. Demikian di Bali itu ada
sendiri, yang telah ditentukan dengan sistem tanggalnya sendiri-sendiri. Bali dipakai dua
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa data fakta yang kami paparkan diatas dapat diketahui bahwa Suku Bali
memiliki beragam budaya unik dan beragam budaya bervariasi. Masyarakat Bali juga
membantu generasi muda untuk tetap melestarikan budaya Bali, Masyarakat disana sebagai
warga desa harus menaati adat-adat atau melaksanakan kegiatan keagamaan dan kebudayaan
Bali. Dengan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tesebut, maka akan mempermudah generasi
B. SARAN
Bagi masyarakat Bali wajib menaati aturan-aturan yang tertulis dalam awing-awing serta
menaati ajaran kitab Weda dengan baik. Masyarakat sebaiknya senantiasa mejaga
transmigrasi. Dan orangtua selalu mengajarkan kebudayaan Bali pada anak sejak kecil
agar ia dapat menjadi orang yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku pada
masyarakat Bali.
DAFTAR PUSTAKA
http://maalikghaisan.blogspot.com/2017/09/kebudayaan-masyarakat-bali.html
http://ciputrauceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-benar-beserta-pedoman-
pembuatan-makalah
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-suku-bali/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ajaran_Siwa-Buddha