Anda di halaman 1dari 14

PERANAN TARI KECAK SEBAGAI

DAYA TARIK WISATAWAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Oleh:
1. Francesco Totti Samuely 07 XI MIPA 4
2. Hilman Kherlambang 08 XI MIPA 4
3. Mohamad Rizal Yunan 15 XI MIPA 4
4. Tegar Ghalih Erlangga 27 XI MIPA 4

SMA NEGERI 2 KOTA TEGAL


TAHUN AJARAN
2019/2020
PERANAN TARI KECAK SEBAGAI
DAYA TARIK WISATAWAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Oleh:
1. Francesco Totti Samuely 07 XI MIPA 4
2. Hilman Kherlambang 08 XI MIPA 4
3. Mohamad Rizal Yunan 15 XI MIPA 4
4. Tegar Ghalih Erlangga 27 XI MIPA 4

SMA NEGERI 2 KOTA TEGAL


TAHUN AJARAN
2019/2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah berjudul “PERANAN TARI KECAK SEBAGAI DAYA TARIK


WISATAWAN” telah disahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Mengetahui, Disetujui oleh


Kepala SMA Negeri 2 Tegal Pembimbing

Sri Ningsih,M.Pd. Yunita Puspitasari,S.Pd


NIP.197502042007012 009

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kemurahan, kemudahan dan petunjuk yang telah diberikan
Allah SWT kepada kami dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis tentang
“Peranan Tari Kecak sebagai Daya Tarik Wisatawan” dengan segala rintangan
dan hambatan yang telah kami lewati.
Makalah ini disusun bertujuan untuk melaporkan hacil pencarian kami
dalam mengenal, mengamati, dan menganalisis segala aspek dalam Tari Kecak.
Selain itu, tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan tugas Bahasa
Indonesia. Laporan ini diperuntukan sebagai sumber wawasan dan pengetahuan
dibidang kesenian.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan
dukungan yang diberikan kepada kami. Ucapan terima kasih khususnya kepada:
1. Ibu Sri Ningsih,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tegal yang telah
mendukung dan merestui karya tulis ini.
2. Ibu Yunita Puspitasari,S.Pd selaku Guru Bahasa Indonesia XI MIPA 4 yang telah
memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini.
3. Orang tua dan saudara-saudara kami yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi.
4. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam penulisan kerya tulis ini.
Kami menyadari tidak sempurnanya karya tulis ini, baik dari segi penulisan,
bahasa, ataupun penulisannya dikarenakan keterbatasan pengetahuan, sarana dan
sumber daya lainnya. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menyempurnakan
karya tulis kami yang sederhana ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi
pembaca, pelajar, dan masyarakat pada umumnya.

Tegal, …. April 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Pengesahan..................................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................... iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
BAB I Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan....................................................................................... 3
2.1 Sejarah Tari Kecak................................................................................ 3
2.2 Nilai- nilai yang Terkandung pada Tari Kecak..................................... 3
2.3 Ciri Khas Tari Kecak yang menjadi Daya
Tarik Wisatawan Asing dan Domestik................................................. 5
2.4 Fungsi Tari Kecak di Bali sebagai Daya
Tarik Wisatawan Asing dan Domestik................................................. 5
2.5 Dampak yang diperoleh pada Tari Kecak di Bali
sebagai Daya Tarik Wisatawan Asing dan Domestik.......................... 6
BAB III Penutup........................................................................................... 7
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................................... 7
3.2 Populasi dan Sampel............................................................................. 7
3.3 Sumber Data.......................................................................................... 7
3.4 Metode Pengumpulan Data................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek sosial budaya
yang beragam banyaknya. Secara spesifik, keadaan budaya Indonesia sangat
kompleks, mengingat penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30
kesatuan suku bangsa. Indonesia memiliki 67 budaya yang terbesar dari barat
sampai ketimur Nusantara.
Dari pernyataan diatas Indonesia adalah negara yang memiliki begitu
banyaknya kebudayaan yang menjadikan sebuah perbedaan diantara pulau-
pulaunya. Mulai dari suku, adat istiadat, agama, kesenian, dan lain-lain.
Perbedaan inilah yang akan menjadikan negara kita yang indah nan permai ini
menjadi berwarna.
Setiap pulau memiliki kekhasan tersendiri. Salah satunya adalah pulau
Bali. Bali adalah pulau di Indonesia yang terletak di ujung barat kepulauan Sunda
kecil antara pulau Jawa ke arah Barat dan pulau Lombok kearah Timur. Tradisi
masyarakat Bali sangat beragam dan menarik termasuk Tari Kecak. Seni dan
tradisi ini kental dengan adat dan kebiasaan sosial agama masyarakat sekitar.
Banyaknya wisatawan asing dan domestic yang dating kesana salah satunya
adalah karena tertarik dengan adanya kesenian Tari Kecak yang dianggap sangat
menarik.
Selain itu latar belakang penulis yang tertarik pada dunia kesenian telah
memberi dorongan tersendiri dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
karena penulis tertarik terhadap kesenian Tari Kecak yang berada dikawasan Bali,
karena tarian unik yang dibawakan oleh laki-laki.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa hal yang perlu
diumumkan dalam permasalahan. Adapun rumusan permasalahan yang penulis
kaji adalah sebagai berikut:

1
1. Bagaimana sejarah tari Kecak?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam tari Kecak?
3. Apa saja ciri khas tari Kecak di Bali sebagai daya tarik wisatawan asing
dan domestik?
4. Apa fungsi tari Kecak di Bali sebagai daya tarik wisatawan asing dan
domestik?
5. Apa dampak yang dihasilkan pada tari Kecak di Bali sebagai daya tarik
wisatawan asing dan domestik?

1.3 Tujuan Penelitian


Bertolak dari permasalahan yang penulis angkat maka penulis menyusun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui sejarah tari Kecak.
2. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada tari Kecak di Bali
3. Mengetahui ciri khas tari Kecak di Bali sebagai daya tarik wisatawan asing
dan domestik.
4. Mengetahui fungsi tari Kecak di Bali sebagai daya tarik wisatawan asing
dan domestik.
5. Mengetahui dampak yang dihasilkan pada tari Kecak di Bali sebagai daya
tarik wisatawan asing dan domestik.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan karya tulis adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui sejarah asal-usul Tari Kecak.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Tari Kecak.
3. Memperkenalkan siswa-siswi pada dunia kesenian.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah tari Kecak
Tak diketahui secara pasti darimana tarian Kecak berasal dan dimana
pertama kali berkembang. Namun ada suatu macam kesepakatan pada
masyarakat Bali, Kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertujukan di
Bona, Gianyar, Sebagai pengetahuan tambahan Kecak pada awalnya
merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan suara yang
membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi
tarian Sanghyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam
pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an astist dari desa Bona, Gianyar
mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian
cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang
yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat, sehingga tari ini
akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan.
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan
alternatif: Ketjak, Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan seni
khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh
laki-laki.

2.2 Nilai- nilai yang terkandung pada tari Kecak


Tari Kecak merupakan salah satu bentuk dari tari Bali, yaitu tari-tarian
yang dapat dipersembahkan dalam rangkaian upacara Panca Yajna, maupun
hanya sebagai liburan.
Tari Kecak dipandang dari sejarahnya berasal dari tari Sanghyang yang
biasanya berfungsi sebagai sarana pengusir penyakit dan juga sebagai sarana
pelindung masyarakat Bali terhadap ancaman kekuatan jahat. Tentunya tarian
ini mengandung banyak nilai-nilai, baik dalam filsafat maupun seni budaya.

3
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam tari Kecak adalah:
1. Nilai Religius
Masyarakat Bali mempercayai tari Kecak sebagai salah satu tarian
ritual memanggil dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana
pelindung dari kekuatan jahat. Dalam hal ini masyarakat Bali sangata
mempercayai dewinya untuk melindungi dirinya dari ancaman-ancaman.
Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual ini adalah Dewi Suprabha atau
Tilotama.
2. Nilai Estetika
Dalam sebuah karya tulis pasti mempunyai nilai estetika atau
keindahan. Hal ini dapat kita lihat dari Gerakan penari kecak,
kekompakan semua penarinya. Keselarasan antara lagu dan Gerakan
yang terlihat sangat ritmis mesipun tanpa musik apapun.
Di dalam perkembangan tari Kecak tidak hanya sebagai tarian suci
atau sakral seperti diatas. Akan tetapi juga menjadi sebuah drama tari
pertunjukan yang menceritakan kisah Ramayana maupun Mahabarata.
Hal ini tentunya berpengaruh pada nilai-nilai yang ingin disampaikan
pada penikmat tari Kecak.
3. Nilai Moral
Dalam adegan-adegan tari Kecak yang mengambil cerita
Ramayana terdapat banyak sekali nilai-nilai moral yang dihadirkan,
seperti : kesetiaan Shinta pada suaminya (Rama), kesetiaan Laksamana
pada kakaknya. Nilai moral juga terlihat pada burung Garuda yang ingin
menolong Shinta dari sengkeraman Rahwana sampai ia mengorbankan
sayapnya. Dalam cerita tersebut Rahwana sebagai pemegang sifat buruk,
tamak, serakah, dan sebaginya. Bahkan ia mengambil apa yang bukan
miliknya secara paksa. Kesetiaan juga terlihat pada adik kandung
Rahwana yang bernama Kumbakarna meskipun ia tidak menyukai
tindakan kakaknya, akan tetapi ia tetap membantu kerajaannya berperang
melawan pasukan Rama sebagai bukti kesetiaan pada negara.

4
2.3 Ciri Khas Tari Kecak yang menjadi Daya Tarik Wisatawan Asing dan
Domestik
Di Bali terdapat sejenis tarian yang cukup unik, dan dimainkan terutama
oleh laki-laki yang jumlah pemainnya mencapai puluhan atau lebih penari.
Mereka duduk berbaris dan melingkar dengan irama tertentu menyerukan
suara “cak” sambal mengangkat kedua tangan.
Ciri khas tari Kecak ini juga menjadi ikon sebagai daya tarik wisatawan di
Bali karena tarian ini mengandung makna yang sangat bagus. Keistimewaan
tari Kecak yaitu tidak mengandalkan alat music untuk mengiringi tarian,
melainkan paduan suara para penarinya. Tari Kecak juga dikenal dengan
sebutan tari Kecak dan Api. Pertunjukan terakhir ini semaca, bonus yang
mengundang decak kagum para penonton. Wisatawan juga berminat
menyaksikan tari Kecak dapat memilih satu diantara tiga lokasi pertunjukan,
antara lain di Pura Luhur Uluwatu, di Desa Batunulan, serta di Jalan
Hanoman.

2.4 Fungsi Tari Kecak di Bali sebagai Daya Tarik Wisatawan Asing dan
Domestik
Di Indonesia ada banyak sekali tari daerah di setiap daerah mempunyai
ciri-ciri tari yang berbeda- beda sesuai dengan budaya daerah tersebut. Fungsi
dan kegunaan tari ini yaitu sebagi tradisi ritual yang biasa di jalan di Bali.
Adapun fungsi yang dapat menarik wisatawan asing dan domestik di Bali
mereka bias menyaksikan para penari yang dapat memukau penonton yang
langsung melihat penampilan tari Kecak.
Tari Kecak juga merupakan ikon penting bagi daerah Bali yang menjadi
asset budaya yang dapat dikembangkan melalui bidang pariwisata. Dan
apabila sebuah negara bisa melestarikan budayanya maka negara itu akan
dihargai oleh negara lain, melalui kesenian inilah Indonesia dapat diakui oleh
Mancanegara.

5
2.5 Dampak yang diperoleh pada Tari Kecak di Bali sebagai Daya Tarik
Wisatawan Asing dan Domestik
Dalam segala hal tentu ada yang namanya dampak, baik dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak positif dan negatif yang dihasilkan nya
antara lain;
A. Dampak positif
Adapun dampak yang diperoleh dalam tarian ini adalah sebagai berikut:
● Tari kecak dikenal oleh wisatawan asing
● Membawa citra tari kecak lebih baik
● Menjadi salah satu pertunjukan bagi wisatawan asing di Bali
B. Dampak negatif
Dampak negatif yang diperoleh sebagai berikut :
● Tari kecak masih mengandung unsur mistis sehingga memengaruhi tingkat
keimanan seseorang
● Ketakutan akan pengeksploitasian Tari Kecak oleh wisatawan

6
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut pengumpulan data dan
analisis yang diperlukan. Dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berarti
metode penelitian merupakan suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris dan
objektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun. Metode yang digunakan dalam
suatu penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperlukan.
Oleh karena itu, dalam memilih metode penelitian hendaknya harus dapat dan
sesuai dengan kebutuhan karena berhasil tidaknya penelitian bergantung pada
sesuai tidaknya memilih dan menerapkan metode penelitiannya.

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini bertempat di Bali. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai
tanggal 20-23 Maret 2020.

3.2 Populasi dan Sampel


A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari
penelitian ini, maka penelitian ini mengambil populasi dari para penari tari Kecak
atau orang-orang yang melakukan pertunjukkan tari Kecak.
B. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil sampel sebanyak 2 orang dari penari tari Kecak.

3.3 Sumber Data


Dalam hal ini sumber data yang diguanakan peneliti adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang sudah tersedia berupa sumber-sumber dari website,
karya ilmiah PPT/PDF, maupun dokumen lainnya yang terkait dengan penelitian
ini.

7
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode penumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini
adalah metode angket. Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soal serta
bersangkutan dengan masalah yang diteliti untuk diisi oleh pihak-pihak yang
dimaksud oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai