BALI
“Explore the Island of the Gods”
Disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Menulis Laporan
Studi Kenal Alam Lingkungan ke Bali dan Surabaya
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan karunia-Nya
Laporan Perjalanan studi tur sederhana ini dapat terselesaikan secara maksimal dan didukung
oleh keluarga kami, bapak dan ibu guru panitia penyelenggara studi tur serta (guru
pembimbing). selaku pembimbing, telah memberikan banyak inspirasi untuk penulisan
laporan ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Studi Kenal Alam Lingkungan
dengan tanpa hambatan yang berarti.
Adapun maksud dari penyusunan laporan ini adalah memenuhi tugas menulis Studi
Kenal Alam Lingkungan. Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dalam kesempatan yang berbahagia ini
kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Bapak Drs. H. Sarbawa, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 2 Pare yang telah
menghaturkan kami untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik dan benar.
Bapak Drs. Sukaji, M.Si., selaku Waka kesiswaan yang telah memberikan
pandangan-pandangan demi kesuksesan acara ini.
(guru pembimbing), selaku guru pembimbing yang telah membimbing kami hingga
laporan ini terselesaikan dengan baik.
Teman-teman panitia, Biro Ega tur, serta tur gaet yang telah bekerja sama dengan
kompak sehingga pelaksanaan Studi tur ini berjalan dengan harapan kita bersama.
Semoga semua pihak yang telah memberikan segala jasa, bantuan serta kebaikan
dalam penyusunan laporan ini bermanfaat bagi kepanitiaan berikutnya.
Laporan ini memberikan banyak sekali tambahan wawasan dan pengetahuan kepada
siswa siswi SMA Negeri 2 Pare, khususnya bagi kami selaku penulis. Dalam menyusun
laporan ini, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan diri kami.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Harapan kami, semoga laporan ini membawa
manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekadar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota
Surabaya dan pulau Bali, untuk menumbuhkan daya nalar, kreativitas dan pola berpikir.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Pare, 29 Juni 2022
Penyusun
VISI-MISI SMA NEGERI 2 PARE
1. VISI :
Terwujudnya insan yang unggul dalam prestasi santun dalam berbudi, berbudaya
lingkungan dan berdaya saing global
2. MISI :
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak
BAB I
PENDAHULUAN
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau
terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali , wilayah
Provinsi Bali juga terdiri dari pulau - pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa
Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok . Ibukota provinsinya ialah
Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini . Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk
agama Hindu . Di dunia , Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai
hasil seni budayanya , khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia . Bali juga
dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.3 Penghargaan
Juara 1 lomba business model canvas creativepreneur festival
Top 10 pada gallery masterchef indonesia seoson 9 tahun 2022
Juara 1 lomba debat nasional pshycodebate
Juara 1 pekan olahraga mahasiswa provinsi jatim 2022
Juara 1 tourism battle of wits
2nd winner indonesia international youth music olymips
Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia.Tanah Lot salah
satu pura penting bagi umat Hindu Bali dan lokasi pura terletak di atas batu besar
yang berada di lepas pantai. Pura Tanah Lot merupakan ikon pariwisata pulau Bali.
Karena saking terkenalnya tempat wisata di Bali ini, maka hampir setiap hari, objek
wisata ini selalu ramai dengan kunjungan wisatawan. Aktivitas wisatawan yang saat
berada di kawasan Pura, sebagian besar akan jalan-jalan, foto-foto. Beberapa
wisatawan ada yang duduk santai, sambil menikmati jagung rebus sambil menunggu
keindahan pemandangan sunset Tanah Lot.
Pura dibangun pada dua tempat yang berbeda. Satu pura terletak di atas
bongkahan batu besar, dan satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut
mirip dengan tempat wisata Pura Luhur Uluwatu Bali. Tebing inilah yang
menghubungkan pura dengan daratan. Serta bentuk tebing melengkung seperti
jembatan. Selain itu, Pura Tanah Lot merupakan bagian dari Pura kayangan Jagat di
Bali, di tujukan sebagai tempat memuja dewa penjaga laut. Pada saat air laut pasang,
pura akan kelihatan di kelilingi air laut. Di bawahnya terdapat gua kecil yang di
dalamnya ada beberapa ular laut. Sedangkan pada saat air laut pasang, wisatawan
dapat berjalan mendekati lokasi pura.
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legende, dikisahkan pada
abad ke-15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang
Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau
sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam
menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok
-pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci
dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar
tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban
Tabanan. Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang
sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agamaHindu.
Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme. Dang Hyang Nirartha
melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang
pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin
mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legende Dang Hyang Nirartha
memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan
spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batu karang yang
berada di tengah lautan. Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui
kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk
memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang
Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut
memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura
Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk
desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasilpanen
pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.
2.3 Bedugul
Bedugul merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, 48 kilometer di sebelah utara
Kota Denpasar atau 20 kilometer sebelah selatan Singaraja yang berada di ketinggian
1.500 m di atas permukaan laut. Tempat wisata utama di Bedugul adalah Pura Ulun
Danu Bratan dan Kebun Raya Bali. Tempat wisata ini juga terdapat 3 danau kawah,
yaitu Danau Bratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan.
Sejarah nama “Bedugul” diambil dari dua kata “Bedug” karena keberadaan
kelompok komunitas Muslim di sekitar Bedugul dan “Kul” dari kul-kul yang
merupakan alat komunikasi tradisional untuk orang Bali yang fungsinya hampir sama
dengan kentongan. Kisah sejarah lainnya adalah asal-usul nama “Bedugul”, yaitu
pada zaman kuno ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan secara
tidak sengaja terlihat oleh penduduk setempat sementara mereka mengatakan
“bedogol sang Raja terlihat” sehingga kata bedogol tersebut sekarang menjadi
Bedugul.
Pura Ulun Danu Beratan adalah salah satu pura hindu yang terletak di kawasan
wisata Bedugul. Pura ini sangat unik karena lokasi pura berada di tengah danau. Pada
saat air danau naik, Pura Ulun Danu Beratan akan terlihat terapung pada permukaan
air danau. Sejarah Pura ini berawal dari adanya sebuah kuil bernama Pura Ulun Danu.
Di halaman depan candi, tepat di sisi kiri Ulun Danu Beratan, ada sarkofagi dan papan
batu yang diperiksa dari zaman megalitik sekitar 500 tahun SM.
Dalam pengusiran Babad Mengwi, ia menjelaskan bahwa I Gusti Agung Putu,
yang merupakan pendiri kerajaan Mengwi mendirikan sebuah kuil di tepi Danau
Beratan, sebelum ia mendirikan Pura Taman Ayun. Di Lontar Babad Mengwi tidak
disebutkan secara pasti kapan ia mendirikan Pura Ulun Danu Beratan. Akan tetapi,
yang ditemukan dalam pengusiran Babad Mengwi adalah pendirian Pura Taman
Ayun, yang upacaranya diadakan di Anggara Kliwon Medangsia di Saka Sad Bhuta
Yaksa Dewa yaitu Saka pada 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam
pengusiran tersebut, dilihat bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun
Saka 1556 oleh I Gusti Agung Putu. Sejak berdirinya candi, kerajaan Mengwi telah
menjadi terkenal dan I Gusti Agung Putu menerima gelar bangsanya “I Gusti Agung
Sakti” yang diberikan oleh rakyatnya.
Kawasan Pura Ulun Danu di danau Beratan Bedugul ini memiliki 5 buah
kompleks pura dan satu stupa Budha. Hal ini, menandakan saat berdirinya Pura Ulun
Danu sudah terjadi akulturasi budaya Hindu dengan Budha. Lima kompleks pura
tersebut di antaranya adalah Pura Penataran Agung menjadi tempat pemujaan Tri
Purusha Siwa, yaitu Dewa Siwa, Sadha Siwa, dan Parama Siwa, Pura Dalem Purwa
sebagai istana Bhatari Durga dan Dewa Ludra, Pura Taman Beji sebagai tujuan
upacara Melasti dan memohon Tirta Amertha, Pura Lingga Petak yang terletak di
tengah danau sebagai sumber utama air dan kesuburan sebagai istana Dewi Sri dan
Pura Prajapati sebagai istana Dewi Durga.
Saat berada di Bedugul, kita bisa menikmati keindahan alamnya yang masih
asri. Sembari melihat-lihat, kita juga bisa berswafoto karena banyak spot-spot yang
indah dan menarik. Selain itu, di kawasan Danau Beratan Bedugul juga ada wisata air,
seperti parasailing, bermain kano, jetski, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, di
sekitar pintu masuk Bedugul juga banyak pedagang yang beraneka ragam dan
terdapat juga masjid.
2.4 Joger
Pusat perbelanjaan Oleh-Oleh Joger atau yang biasa disebut juga sebagai
pabrik katakata unik dan menggelitik ini berlokasi di Jalan Raya Kuta yang lokasinya
tidak begitu jauh dari lokasi Bandara Internasional Ngurah Rai. Joger merupakan
pusat oleh-oleh yang di setiap harinya selalu dipenuhi oleh berbagai jenis wisatawan,
salah satunya adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali dan mencari suatu
souvenir yang menarik untuk dibawa ke daerah asalnya. Karena kuatnya unsur kata-
kata dan sudah terkenalnya Joger, sehingga hal tersebut menjadikan Pusat Oleh-Oleh
Joger menjadi salah satu minat belanja bagi wisatawan. Oleh karenanya maka peneliti
melakukan penelitian mengenai pengaruh harga dan citra merek terhadap minat
belanja wisatawan domestik pad Pusat Oleh-Oleh Joger, Kuta, Bali.
Pantai Tanjung Benoa adalah wahana bermain air yang paling populer di
Benoa Bali. Wisata ini terletak di kawasan wisata Nusa Dua Bali, tepatnya di
Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Luas area
Tanjung Benoa sekitar 2,4 kilometer persegi. Tempat ini merupakan surganya wahana
air, seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying
fish, snorkeling, dan masih banyak lagi. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau
Penyu, yaitu tempat hidup dan penangkaran penyu. Selain penyu, ada juga kura-kura,
berbagai jenis ikan, ular, burung hantu, burung mutiara, monyet, iguana, kelelawar,
buaya, dan jalak bali.
Menurut sejarah, pada tahun 1546 kawasan Pantai Tanjung Benoa merupakan
pelabuhan kecil yang dikenal dengan nama “Benoa” dan digunakan para pedagang
dari China untuk bertransaksi jual beli dagangan, seperti keramik dan kain sutra.
Selanjutnya, banyak warga China yang akhirnya menetap di Bali. Sebelum
berkembang menjadi kawasan wisata seperti sekarang, dulunya Tanjung Benoa
merupakan perkampungan nelayan dan pelabuhan yang digunakan kapal asing untuk
berlabuh di Bali. Hingga saat ini, telah menjadi kawasan wisata tempat dari hotel-
hotel mewah, spa, tempat shopping untuk oleh-oleh khas Bali, dan restoran berstandar
international.
Pantai Tanjung Benoa ini memiliki daya tarik tersendiri, yakni memiliki pasir
putih, air laut yang tenang dengan kedalaman sekitar 6 meter, pohon palem, dan
kelapa di daerah sekitar pantai. Selain itu, air laut di pantai Tanjung Benoa sangat
terpengaruh akan pasang surut. Bentuk area Tanjung Benoa berupa semenanjung.
Karena itu, Tanjung Benoa memiliki dua garis pantai yang berbeda. Satu garis pantai
menghadap ke timur dan yang lagi satu menghadap ke barat. Hal ini, membuat Pantai
Tanjung Benoa tidak kalah menarik dari wisata bahari lain yang ada di Bali dan cocok
untuk aktivitas wisata air.
Selanjutnya, terdapat juga Pulau Penyu, yaitu tempat penangkaran Penyu hijau
yang termasuk kategori satwa langka dan dilindungi. Pulau Penyu terletak di Desa
Tanjung Benoa. Awal mula ceritanya, dulu hewan penyu era tahun 1990 hingga 1999
penyu hijau ini sudah hampir mencapai kepunahannya di Bali. Sebab, Penyu Hijau ini
menjadi santapan konsumsi. Selain itu, Upacara Ritual di pura-pura Bali yang
menjadikan Penyu salah satu hewan kurban yang wajib ada.
Untuk menuju Pulau Penyu Tanjung Benoa Bali ini, harus menaiki perahu dari
pesisir Pantai Tanjung Benoa Watersport. Menuju ke lokasi menggunakan glass
bottom boat. Glass bottom boat merupakan sejenis perahu dengan kapasitas 8 hingga
10 orang. Bagian lantai perahu terbuat dari kaca tembus pandang sehingga kita dapat
dengan mudah melihat dasar laut dan pemandangan terumbu karang serta ikan warna-
warni. Setelah itu, barulah dilanjutkan jalan ke Pulau Penyu yg hanya ditempuh dalam
10 menit atau sejauh 300—500 meter dari pesisir Pantai Tanjung Benoa.
Puja mandala merupakan pusat peribadatan di mana lima tempat ibadat agama
(Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Hindu). Tempat peribadatan tersebut berdampingan
satu sama lain. Kelimanya adalah: Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Maria
Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Protestan GKPB jemaah Bukit
Dua, dan Pura Jagatnatha. Kompleks ini terletak di Jalan Nusa Dua, Kelurahan Benoa,
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Bandung, Provinsi Bali. Puja mandala berlokasi
di Jalan Nusa Dua, Kuta Selatan, Benoa, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali
80361. letaknya sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama menuju pantai
nusa dua.
Puja mandala dibangun sejak tahun 1994. luas bangunan puja mandala adalah
2 hektare. luas tersebut dibagi rata untuk 5 tempat peribadatan. selain untuk beribadat,
puja mandala juga digunakan sebagai tempat wisata.
Awal mula dibangun, bangunan itu hendak dinamai Altar pancasila. namun,
karena kurangnya persamaan paham akhirnya diubah. kemudiaan penamaan tersebut
diserahkan utuh pada penduduk hindu di nusa dua. Akhirnya disepakati nama tersebut
"Puja Mandala". “Puja” artinya penyembahan, sedangkan “Mandala” berarti
lingkaran, sehingga “Puja Mandala” berarti lingkaran pemujaan dalam suatu kesatuan.
GWK digagas oleh seniman Nyoman Nuarta, Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi ketika itu Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana,
dan Gubernur Bali dia Bagus Oka. Pada tahun 1990 ide ini disetujui oleh presiden
Soeharto, namun ide pembangunan terhenti karena krisis moneter pada tahun 1998,
selain sempat terhenti, pembangunan patung GWK juga sempat menuai kontroversi
dari pemuka Hindu di Bali. Namun setelah dilakukan dialog proses tetap dilanjutkan.
Kemudian pada tahun 2013 manajemen kepemilikan Yayasan Garuda Wisnu Kencana
Bali diambil alih oleh PT. Alam sutra Realty Indonesia yang merupakan perusahaan
pengembang properti di Indonesia.
Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan
tinggi 121 meter dan lebar 65 meter. sedangkan untuk konstruksi patung dibuat
dengan material tembaga dan kuningan, ditopang 21.000 batang baja dengan berat
total 2.000 ton dan jumlah baut sebanyak 170.000 buah. Patung ini dikabarkan dapat
terlihat dari jarak 20km, kamu dapat melihat patung ini dari Kuta, Sanur, Nusa Dua
hingga Tanah Lot. Patung GWK ini juga dianggap sebagai simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia.
Toko Krisna memang populer dan menjadi tempat wisata belanja wajib bagi
mereka yang liburan ke pulau Dewata Bali, selain karena harga lebih murah, tempat
belanjanya nyaman, juga karena lokasi Toko Krisna strategis, berdekatan dengan jalur
wisata dan tempat rekreasi.
a. Denpasar, di jalan Nusa Indah no 77, tempat ini menjadi cikal bakal berdirinya
Toko Krisna, didirikan pada tanggal 16 Mei 20017. Lokasinya strategis di
pusat Kota, berdekatan dengan objek wisata Taman Budaya Art Center.
b. Denpasar, di Jalan Nusa Kambangan 160 A, masih berada di pusat kota
Denpasar namun lokasi ini lebih berdekatan dengan pusat pariwisata Bali
lainnya seperti Kuta, Legian dan Seminyak, didirikan pada tanggal 16 Mei
2008
c. Kuta, di jalan Sunset Road 88 – Kuta Badung, lokasinya strategis di jalan raya
utama Sunset Road, berdekatan dengan pusat pariwisata Bali, dan berada pada
jalur keramaian, sehingga tempat ini selalu ramai pembeli, didirikan pada
tanggal 16 Mei 2009.
d. Kuta, di jalan Raya Tuban no 2X – Kuta Badung, Toko Krisna ini paling
spesial buka 24 jam, sehingga paling ramai dan populer, lokasinya hanya 5
menit berkendaraan menuju Bandara Ngurah Rai, sehingga setiap saat anda
bisa berkunjung ke tempat ini, didirikan tanggal 1 November 2010.
e. Singaraja, di Jalan Raya Seririt desa Temukus, merupakan Toko Krisna ke 5
dan paling muda, lokasinya menjadi satu dengan tempat rekreasi Krisna
Funtastic Land berdekatan dengan objek wisata Lovina, sehingga anda yang
mengagendakan tour di Bali menuju arah Utara atau jurusan pariwisata Lovina
di Buleleng, akan lebih mudah menemukan oleh-oleh khas Bali.
f. Gianyar, Jalan Raya Blangsinga, desa Saba, kecamatan Blahbatuh. Lokasi
toko Krisna ini berdekatan dengan destinasi wisata air terjun Blangsinga.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pulau Bali adalah salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki keindahan dan
keunikan yang hanya dapat ditemukan di Bali .
2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan
peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah .
3. Objek wisata di Pulau Bali memiliki karakteristik yang menarik perhatian
wisatawan domestic maupun mancanegara dan membuat Pulau Bali semakin
terkenal serta membuat Bali sebagai salah satu objek wisata Internasional .
4. Selain karakteristik Bali yang unik , keramahan masyarakat Bali juga
membuat objek wisata disini semakin diminati serta membuat nama Bali
menjadi semakin terkenal .
5. Sebagai objek wisata Internasional , Bali membuat Indonesia semakin terkenal
serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia .
6. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan
peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah , dan membuat
kami semakin bangga akan kebudayaan Indonesia yang memilik filosofi yang
sangat tinggi .
7. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya
- budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat
mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda -
bedakan golongan , ras , suku , adat - istiadat , kebudayaan dan agama .
8. Masyarakat Bali sangat menjaga adat istiadat dan kebudayaan mereka , hal ini
dibuktikan dengan tradisi di Bali yang sangat kental , dan semua pohon yang
di tutup dengan kain hitam putih .
SARAN
1. Sebaiknya kunjungan wisata diperpanjang sehingga informasi yang didapat
lebih beragam
2. Guru pendamping lebih memperhatikan sikap siswa saat di tempat wisata agar
tidak terjadi hal diluar dugaan
3. Siswa harus lebih mendisiplinkan diri agar kegiatan berjalan dengan lancar 2.
Biro perjalanan diharapkan mengatur jadwal dengan cermat sehingga tidak
ada keterlambatan waktu