Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KARYA

TARI ONDEL-ONDEL

Disusun Oleh :
̶ Arthur Dwie Yurinda (02)
̶ I Gusti Agung Putu Krishna Aditya Pratama (10/11)
̶ I Made Sukma Yasa (00/00)
̶ I Negah Mas Waranugraha (00/00)
̶ I Putu Bagus Purnama Dharma Putra (00/00)
̶ Komang Kshama Ari Sucahya (00/00)

SMA NEGERI 2 TABANAN


Tahun Ajaran 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai Tari Serimpi
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakanmakalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalahini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalahini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritikyang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkanuntuk penyempurnaan
makalah . Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita sekalian.

Tabanan, 27 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
Bab 1 : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................2
Bab 2 : Pembahasan
2.1. Pengertian Sejarah Tari Ondel-Ondel..................................................3
2.2. Sejarah Tari Ondel-Ondel....................................................................3
2.3. Fungsi Tari...........................................................................................5
2.4. Bentuk dan Jenis Tari.......................................................................... 5
2.5. Nilai Estetis Tari..................................................................................5
2.6. Tari Kreasi Ondel-Ondel.....................................................................6
Bab 3 :Penutup
3.1. Kesimpulan

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama pada
seni tari.Bahkan pada setiap daerah yang ada di Indonesia telah menetapkan tari
khas daerahnyamasing-masing. Begitu pun tari dalam pendidikan dan
keterampilan diberikandisekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak
pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan belajardengan seni,
belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Peranan ini tidak bisadiberikan
oleh mata pelajaran lain.
Seni tari dalam ranah pendidikan dapat megembangkan kreativitas dan
kebebasandalam ekspresi. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya
komunikasiyang aman antara guru dan siswa. Kenyamanan psikologis siswa
juga penting untukmenumbuhkan tindakan kreatif. Pada proses pembelajaran
tari kreatif, aspek kreativitasmemiliki pengaruh yang besar dalam terciptanya
suatu karya, ditunjang oleh aspek-aspek perkembangan lain yang sejalan
dengan karakteristik yang dimiliki siswa.Tari yang kreatif membantu
perkembangan kognitive, afektive, physikal dansosial. Memvisualisasikan ide
dan gagasan dalam bentuk gerak melaluitubuh merupakan pijakan dasar dalam
mempersiapkan tari. Guru yang bertindaksebagai pembimbing dapat
memberikan beberapa stimulus musikal untuk didengarkan dan dipilih oleh
siswa. Disini anak dapat mengemukakan ide-ide dan gagasannya dalam
menciptakan gerak untuk divisualisasikan. Untuk melahirkan tari kreatif yang
sangat mendukung diperlukan seorang guru tari yang memahami akan
pembelajaran tari bagi kepentingan pendidikan, sehingga diperlukan seorang
guru tari yang tidak hanya sekedar menguasai berbagai keterampilan tari tetapi
juga guru tari yang memahamifilosifis mengajar, kurikulum yang
dikembangkan, materi pembelajaran, metode,strategi, evaluasi dan sumber
belajar yang digunakan oleh guru.

1
1.2. Rumusan Masalah
a. Pengertian Tari Ondel-Ondel
b. Sejarah Tari Ondel-Ondel
c. Fungsi Tari Ondel-Ondel
d. Bentuk dan Jenis Tari
e. Nilai Estetis Tari
f. Tari Kreasi Ondel-Ondel Berdasarkan Iringan

2
Bab II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tari Ondel-Ondel


Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering
ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel
memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak
cucunya atau penduduk suatu desa.
Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5
meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang
disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian
wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk.
Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah,
sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak
persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
2.2. Sejarah Tari Ondel-Ondel
Dahulu Ondel- Ondel, dikenal dengan sebutan Barongan. Istilah
barongan ini asal katanya adalah dari kalimat ajakan yang dalam bahasa
betawi berbunyi “Ngarak bareng nyok..!!”. Dari kalimat ajakan inilah
kemudian berkembang menjadi nama sebutan untuk boneka raksasa
tersebut menjadi Barongan dan akhirnya menjadi Ondel- Ondel.
Menurut cerita yang berkembang, dahulu banyak terdapat penyakit
yang tidak diketahui oleh masyarakat betawi. Penyakit tersebut diyakini
karena ulah dari roh jahat yang datang ke kampung. Karena masalah ini,
masyarakat kemudian melaksanakan sebuah ritual yang melibatkan
sebuah boneka raksasa bertampang menyeramkan yang sedang
menghisap ganja. Dan setelah boneka itu di arak keliling kampung oleh
masyarakat sekitar, penyaki itu pun kemudian hilang. Dari sinilah
kemudian Ondel- Ondel digunakan sebagai boneka penolak bala dan
wabah penyakit oleh masyarakat betawi. Karena masyarakat setempat
menjadikan Ondel- Ondel sebagai personafikasi dari nenek moyang atau
leluhur yang akan melindungi mereka.
Tapi menurut catatan sejarah boneka raksasa semacam Ondel-
Ondel tidak hanya ada di Batavia yang merupakan cikal bakal Jakarta.
Seorang pedagang asal Ingris, W. Scott, mencatat dalam bukunya dan
menuliskan bahwa boneka semacam Ondel- Ondel sudah ada sejak

3
sebelum tahun 1600-an. Namun karena Scott tidak mengerti tentang
bahasa Betawi pada saat itu, catatan yang dibuatnya hanyalah
berdasarkan apa yang dilihatnya secara kasat mata dan gambar yang
dibuatnya sendiri.

Gambar 1.Foto Ondel-Ondel Pada Zaman Dahulu

Perbedaan bahasa ini juga pernah dialami oleh seorang asing asal
Amerika, E.R. Schidmore, yang datang berkunjung ke Batavia. Pada saat
kunjungannya, dia melihat sebuah pertunjukan tari- tarian jalanan yang
melibatkan boneka raksasa. Namun karena perbedaan budaya, tradisi dan
keterbatasan dalam penerjemahan bahasa, sehingga dalam bukunya yang
berjudul “Batavia, The Garden Of The East”, tidak dituliskan jenis tarian
apa yang dimaksudkan.
Dalam hal pembuatan, membuat Ondel- Ondel pun harus melewati
ritual sakral yang tidak bisa sembarangan. Sang pengrajin, sebelum
memulai membuat Ondel- Ondel, haruslah mempersiapkan beberapa
syarat dan sesajian seperti kemenyan, kembang 7 rupa dan lain- lain. Hal
ini dipercaya mampu menolak roh jahat masuk ke dalam boneka.
Pembuatan Ondel- Ondel seperti ini berlangsung sampai dengan
tahuan 1980- an. Namun setelah masa itu terdapat pergeseran ritual dan
fungsi dari Ondel- Ondel sehingga juga terjadi penggeseran proses
pembuatannya. Tradisi yang sudah turun temurun ada mulai dilupakan
dan ditinggalkan. Sama seperti tradisi Ondel- Ondel yang pada awalnya
meminta mandat atau ganja sebelum pertunjukan, maka mandat tersebut
diganti menjadi rokok lisong.
Seiring perkembangan zaman, Ondel- Ondel pun digunakan unuk
menambah semarak pesta rakyat, hajatan penikahan dan khitanan, serta
penyambutan tamu kehormatan dan acara peresmian lainnya. Dan Ketika
masa kepemimipinan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (1966-1977),
Ondel-Ondel dijadikan sebagai boneka seni khas Betawi. Ketika
melakukan pertunjukan, dengan menggoyang-goyangkan badan dan

4
kepala yang menoleh ke kiri dan ke kanan, Ondel-Ondel sering kali
diiringi musik khas Betawi saeperti tanjidor, pencak Betawi, bende,
ningnong, rebana, dan ketimpring.
2.3. Fungsi Tari
Awal mulanya pertunjukan ondel-ondel ini berfungsi sebagai
penolak bala dari gangguan roh halus yang mengganggu. Namun
semakin lama tradisi tersebut berubah menjadi hal yang sangat bagus
untuk dipertontonkan, dan kebanyakan acara tersebut kini di adakan pada
acara penyambutan tamu terhormat, dan untuk menyemarakkan pesta-
pesta rakyat serta peresmian gedung yang baru selesai dibangun.
Disamping untuk memeriahkan arak-arakan pada masa yang lalu
biasa pula mengadakan pertunjukan keliling, “Ngamen”. Terutama pada
perayaan-perayaan Tahun Baru, baik masehi maupun Imlek. Sasaran
pada perayaan Tahun Baru Masehi daerah Menteng, yang banyak dihuni
orang-orang Kristen.Pendukung utama kesenian ondel-ondel petani yang
termasuk “abangan”, khususnya yang terdapat di daerah pinggiran kota
Jakarta dan sekitarnya.
2.4. Bentuk dan Jenis Tari
Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi 3 yaitu tari rakyat,
tari klasik, dan tari kreasi baru. Menurut kelompok kami, Tari Ondel
ondel termasuk tari kreasi baru karena menurut analisis kami tari ini
mengikuti perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak
menghilangkan nilai nilai tradisi itu sendiri.

2.5. Nilai Estetis Tari

5
Estetis atau Estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni

Wiraga

Menilai Karya
Wirama
Seni

Wirasa

Tari Kreasi Ondel-Ondel


GERAK 1

Wiraga : Sikap Berdiri sambil Melaimbaikan tangan


Wirama : Iringan tari Ondel ondel tempo agak cepat
Wirasa : Ceria

6
GERAK 2

Wiraga : Sikap
Wirama : Iringan lagu Ondel Ondel agak cepat
Wirasa : Ceria

GERAK 3

Wiraga : Sikap Jalan Ke Segala arah dengan mengangkat selendang


Wirama : Iringan Tari Ondel ondel agak cepat
Wirasa : Ceria

7
GERAK 4

Wiraga : Sikap Jalan ditempat dengan menggerakan tangan kanan dan kiri secara bergantian
Wirama : Iringan tari Ondel ondel agak cepat
Wirasa : Ceria

GERAK 5

Wiraga : Sikap Jalan Ke Segala arah dengan mengangkat selendang


Wirama : Iringan Tari Ondel ondel agak cepat
Wirasa : Ceria

8
9

Anda mungkin juga menyukai