Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TARI PENDET

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Seni Budaya

DISUSUN OLEH :
1. MUTIARA INDAH I.
2. INDAH NUR J.
3. RIZKI CANDRA F.
4. RIA NUR A.
5. ARIS BUDI R.

SMK KOSGORO 3 KEDAWUNG


2016 / 2017

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Tari Pendet" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Seni Budaya dengan judul " Tari Pendet ". Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah
ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL ...... i
KATA PENGANTAR ........ ii
DAFTAR ISI .............. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
BAB III KATA PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 8
B. Saram dan Kritik .......................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bali sebagai daerah tujuan utama wisata di Indonesia tidak hanya menyediakan
keindahan alam saja namun juga keindahan budaya seperti tari-tarian. Seiring
perkembangan zaman, seni budaya tari perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Masuknya
budaya-budaya baru ke era globalisasi ini membuat seni tari menjadi sesuatu yang
kurang diminati.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan
dipura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski
tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Untuk melestarikan kembali kebudayaan
tari di Indonesia, kita perlu mempelajari kembali jenis-jenis tari. Untuk itu dalam
paper ini saya akan membahas lebih dalam tentang Tari Pendet.

B. Rumusan Masalah
1. Menetahui Sejarah Tari Pendet?
2. Menetahui Perkembangan Tari Pendet?
3. Menetahui Fungsi Tari Pendet?
4. Menetahui Ragam Gerak Tari Pendet?
5. Menetahui Kostum Yang Digunakan Dalam Tari Pendet?
6. Menetahui Musik Iringan Tari Pendet?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini yaitu untuk:
1. Mengetahui dan mempelajari lebih jauh tentang keistimewaan tari Pendet.
2. Untuk memberikan sedikit pemahaman mengenai tari pendet, dengan harapan
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Pendet


Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk
yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang di
temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Tarian
ini diciptakan oleh I Wayan Rindi (? - 1967). Ada dua seniman kelahiran Desa Sumertha,
Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini.
Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang
dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang
bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi
sebagai tari penyambutan. I Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena
kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi
penerusnya.
Tari Pendet merupakan sebuah tari sajian untuk para leluhur ( Bhatara dan Bhatari).
Tari ini dipentaskan di halaman pura, menghadap ke sebuah pelinggih, dimana Bhatara dan
Bhatari itu bersemayam. Pendet dilakukan oleh para wanita dengan memakai pakaian adat.
Para enari membawa bokor yang berisi canang sari, bunga-bunga dan kwangen. Sebagian
diantara mereka juga membawa alat-alat upacara seperti : sangku, kendi dan pasepan. Tari
ini dilakukan secara massal dan dipimpin oleh seorang pemangku(pemimpin upacara)
dengan membawa sebuah pasepan atau alat pedudusan yang diberi menyan dan dibakar.
Pada bagian akhir dari tariannya, para penari meletakkan saji-sajian, canang sari dan
kwangen itu pada pelinggih dan ada juga yang menaburkan bunga kepada Bhatari sebagai
suatu penghormatan. Tari inidiiringi dengan gambelan gong kebyar.

B. Perkembangan Tari Pendet


Sumber inspirasi lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang
disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta
mengumandangkan puja mantranya dan dan sesuai pementasan topeng sidakarya; teater
sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar
hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti

5
Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung biasanya secara khusus menampilkan
ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau
secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.
Aktivitas mendet yang secara etimologis berasal dari mendak (menyambut) itu,
penarinya tak selalu dipersiapkan secara khusus, umumnya dapat dibawakan oleh seluruh
partisipan, pria-wanita tua dan muda.
Ketika gamelan sudah melantunkan gending papendetan, mereka yang ingin ngayah
mendet; menari secara tulus akan bergantian tampil di halaman suci pura, bisa secara solo,
berpasangan, atau juga masal. Para remaja yang masih energik sering dapat disaksikan
mamendet dengan menari sesungguh-sungguhnya. Semuanya dilakukan dalam bingkai
berkesenian sebagai sebuah persembahan yang bermakna kegirangan menyongsong
kehadiran para dewa.
Sebagai seni tari sub kebudayaan Indonesia, tari Bali yang dibawakan kaum hawa itu
menjadi jempatan toleransi dalam realita kebhinekaan kita mengapresiasi suatu ekspresi
kesenian. Sebagai sebuah nilai estetik dan kultural Nusantara, tari Pendet telah menyemai
komunikasi universal dengan bangsa-bangsa lain yang berkontribusi pada harkat dan
martabat Indonesian di mata dunia.
Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet yang dulunya
sebagai sarana upacara sehingga berkembang menjadi sarana hiburan semata yaitu ucapan
selamat datang, taburan bunga disebarkan di hadapan para tamu sebagai ungkapan
selamat datang. Meski demikian, tarian ini tetap mengandung muatan-muatan sakral dan
religius.
Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian dari budayanya amat
disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir
untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak
cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan nilai spiritualnya
yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Namun
dengan adanya kasus ini, Sutapa yang juga dosen tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali
berharap pemerintah mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warisan budaya
nasional dari tangan jahil negara lain.

6
C. Fungsi Tari Pendet
Fungsi Tari Pendet Sakral
Tari Pendet dalam tari sakral memiliki fungsi sebagai sarana upacara, dimana
gerakkannya yang sangat sederhana. Setiap sikap tangan dengan gerakan tubuh
memiliki makna dan kekuatan tertentu sehingga tarian ini tidak hanya menampilkan
keindahan rupa atau pakaian, tetapi mempunyai kekuatan sekala dan niskala.
Fungsi Tari Pendet Profan
Tari Pendet dalam tari profan memiliki fungsi sebagai hiburan di masyarakat ataupun
untuk menyambut tamu-tamu(Penyambutan Selamat Datang), yang gerakkannya sedikit
susah yang lebih anggun.

D. Ragam Gerak Tari Pendet


Macam-Macam Gerakan Kaki
Macam-macam gerakan kaki yang disebut Gegajalan pada tari Pendet terdiri dari
berbagai bentuk seperti berikut :
1. Tampak Sirangpada = Telapak kaki sama serong
2. Ngembang = Berjalan
3. Ngandang Arep = Berjalan ke muka
4. Milpil = Berjalan cepat
5. Nyregseg = Bergeser cepat

Macam-Macam Gerakan Tangan


Fungsi gerakan tangan disebut pepiletan dalam tari pendet terdapat macam-macam yang
sebagai berikut :
1. Luk Nagasatru = Haluan tangan berputar ke dalam
2. Luk Nerudut = Haluan tangan seiring

Macam-Macam Gerakan Jari


Fungsi gerakan jari disebut tetanganan yang terdiri dari berbagai macam tersebut di
bawah ini :
1. Nyakupbawa = Jari dicakup
2. Ulap-ulap = Melmbai-lambai

Macam-Macam Gerakan Badan

7
Fungsi gerakan badan disebut leluwesan terdiri dari bermacam-macam gerakan seperti
dibawah ini :
Ngejatpala = Pangkal lengan bergetar

Macam-Macam Gerakan Mimik


Fungsi gerakan mimik disebut entiah-tjerengu terdiri dari ber-macam macam bentuk
sebagi tersebut di bawah ini :
1. Luru = riang gembira
2. Kenjungmanis = tersenyum

Macam-Macam Gerakan Leher


Fungsi gerakan leher disebut dedengkek terdiri dari bermacam-macam bentuk sebagai
tersebut di bawah ini :
1. Uluwangsul = leher bergeleng halus
2. Ngotag = menggeleng gelengkan leher(keras)

Gerakan Mata
1. Nyeledet(kanan/kiri)
2. Ngelier

KOMPOSISI DAN GERAKAN DASAR TARI PENDET


Susunan gerakan dasar tari Pendet diurutkan sebagai berikut :
1. Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.
2. Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.
3. Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-
turut).
4. Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.
5. Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.
6. Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
7. Ngelung rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik kanan dan
kiri.
8. Ngumbang ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.
9. Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.
10. Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu beranjak 2 terus berjalan.
11. Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan
ngumbang luk penyalin.
12. Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerka nyakup bawa.

8
Adapun mengenai susunan atau komosisi tabuhnya adalah sebagai berikut :
1. Pengawit irama pelan.
2. Pengentrag irama cepat.
3. Pengandeg irama pelan.
4. Pengentrag irama cepat dan keras.

E. Kostum (Tata Busana)


1. Desain Kepala
- Rambut diikat dengan pusung gonjer. Kalau rambutnya pendek bisa dibantu dengan
antol.
- Rambut yang sudah di gonjer di hiasi dengan bunga jepun, bunga kamboja, mawar,
jempaka(campuran antara bunga asli dan imitasi).
- Wajah rias dengan secantik mungkin. Yang intinya mempertajam garis-garis muka
supaya jelas kelihatan dari jarak yang jauh.
- Memakai subeng.

2. Desain Badan
a. Pakaian Dalam dari Tari Pendet
- Tapih
- Sabuk Stagen (panjangnya kurang lebih 8 m)
b. Pakaian Luar dari Tari Pendet
- Kamen Prade
- Sabuk Prade
- Kancrik Prade(selendang) yang ukurannya 2 - 3m
- Gelang (Perak/imitasi)
3. Properti
Properti yang dibawa yaitu bokor yang berisi canang/bunga-bunga ditambah dengan
hiasan janur.

F. Musik Iringan
Gamelan yang dipakai untuk mengiringi Tari Pendet adalah seperangkat Gambelan
Gong Kebyar. Yang terdiri dari :
a. Gangsa dan Kenyur
- 4 buah gangsa Pemade,
- 4 buah gangsa Kantil,
- 2 buah gangsa Ugal,
- 2 buah kenyur,
- 2 buah gangsa Jublag, dan
- 2 buah gangsa Jegogan.

9
b. Gambelan lainnya
- 1 Tungguh Reog,
- 1 Tungguh Tropong,
- 2 buah kendang lanang dan wadon. ( lanang untuk pria dan wadon untuk
perempuan),
- 1 buah Kajar,
- 1 buah Pangkon,
- 1 cengceng ricik,
- 2 buah gong lanang dan wadon,
- 1 buah Kempur,
- 1 buah Kenong,
- 5 buah Suling,
- 2 buah Rebab, dan
- 1 buah bebende.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan
dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski
tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari
ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).
Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk
yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang
saya temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet.
Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali.
Adalah dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi
dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Merekalah yang mengubah tarian
ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di
berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya. Tari Pendet pada awalnya
merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi
umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan
maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di
pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai
tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali
mengubah Pendet menjadi tarian ucapan selamat datang, meski tetap mengandung
anasir yang sakral-religius.sejarah tari pendet ragam gerak teri pendet musik iringan tari
pendet

B. Saran dan Kritik


1. Saran
Dengan telah dibuatnya makalah kesenian yang berjudul Kesenian Tradisional
tari Pendet semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun dan para
pembaca umumnya.

11
Disamping itu dengan adanya makalah ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan sekaligus melestarikan kesenian tradisional dan tentunya dapat
menyusun makalah yang lebih baik dari makalah yang kami buat.
kebudayaan berharga yang patut kita jaga dan kita lestarikan sebagai aset dan
kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain untuk menjaga identitas bangsa, jgn
sampai pula kebudayaan negara kita di klaim oleh negara tetangga (malaysia)
maupun negara2 lain. oleh sebab itu, adab baiknya kita menghargai warisan budaya
bangsa ini sebaik-baiknya. Dan dapat menanamkan rasa cinta terhadap kesenian
tradisional Bangsa Indonesia, mempererat tali persatuan dan kesatuan.
2. Kritik
Tari tidak mengalami perubahan dalam geraknya sehingga terkesan klasik dari
zaman ke zaman.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://purnamiap.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tari-pendet-lengkap.html
https://id.scribd.com/doc/290027920/Makalah-Tari-Pendet
http://banu11ips2-5.blogspot.co.id/2013/11/contoh-makalah-tari-pendet.html

13

Anda mungkin juga menyukai