Oleh :
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 1
A. Sejarah dan Perkembangan Tari Rejang Teratai Putih ...................................................... 1
B. Sinopsis Tari Rejang Teratai Putih .................................................................................... 2
C. Karakteristik Tari Rejang Teratai Putih............................................................................. 2
D. Iringan Tari Rejang Teratai Putih ...................................................................................... 2
E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Rejang Teratai Putih ....................................... 3
F. Properti Tari Rejang Teratai Putih ..................................................................................... 3
G. Struktur Gerak Tari Rejang Teratai Putih ......................................................................... 4
H. Ragam Gerak Tari Rejang Teratai Putih ......................................................................... 10
I. Pola Lantai Tari Rejang Teratai Putih .............................................................................. 13
J. Tata Rias Wajah dan Rambut Tari Rejang Teratai Putih ................................................. 15
K. Tata Rias Busana Tari Rejang Teratai Putih ................................................................... 16
L. Kegunaan Produk ............................................................................................................. 18
M. Isian Video ...................................................................................................................... 18
2
PEMBAHASAN
Beranjak dari hal tersebut, dalam penuangan musik iringan tarinya kala itu
disajikan oleh Sekaa Gong Gita Widya Kencana (GWK) dengan komposer Putu
Dicky Ariyana dan dengan koreografer Bapak Ketut Rena, pada saat menggarap
beberapa karya-karya Beliau dan menurut Beliau Bapak Ketut Rena mengatakan
orang-orang di Sekaa Gong Gita Widya Kencana (GWK) memiliki potensi pemain
gamelan yang sangat baik dan sangat semangat dalam proses apapun. Disamping
itu Beliau mengatakan bahwa Putu Dicky Ariyana selaku komposer sangat serasi
dan mempunyai pemikiran yang baik dan kreatif dalam bekerjasama dengan Bapak
Ketut Rena dan dapat menangkap serta mewujudkan ide dari penggarapnya
(Wawancara I Ketut Rena dan Putu Dicky Ariana, 6 Desember 2021).
1
B. Sinopsis Tari Rejang Teratai Putih
2
E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Rejang Teratai Putih
Dalam Tari Rejang Teratai Putih terdapat nilai-nilai yang terkandung
didalamnya diantaranya : Terdapat nilai pengabdian, nilai ketulusan, dan nilai
keikhlasan yang dalam hal ini penari mengabdi sepenuhnya dan setulusnya untuk
Tuhan Yang Maha Esa melalui gerakan tarian. Kemudian nilai keindahan dapat
terlihat dari estetika gerak dari tari rejang ini yang lebih bermakna dan
menyimbolkan bunga teratai. Terdapat pula nilai persembahan dan nilai sujud
bhakti yang dipersembahkan melalui beberapa gerak persembahan yang disusun
sedemikian rupa baik dari tandang, tangkis, dan tangkep. Nilai kesucian terletak
pada perumpamaan bahwa meskipun bunga teratai tumbuh di tempat yang kotor
namun tetap dalam keadaan bersih dan suci, dari hal ini terlihat dari penggunaan
kostum yang berwarna putih dan kuning sebagai etika dalam menarikan tarian
rejang ini agar tetap terjaga kesuciannya sebagai tarian upacara. Dan terdapat pula
nilai kebersamaan dan sukacita yangdalam hal ini dapat dilihat dari jumlah orang
yang menarikan tarian ini tidak dibatasi dan kebersamaan lebih terjalin serta rasa
sukacita muncul dalam mempersembahkan tarian ini kepada Tuhan.
3
G. Struktur Gerak Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tarian ini struktur yang digunakan tetap berpijak pada pola tari
tradisi pada umumnya hanya saja pada tari rejang secara umum terdapat tiga
struktur dan gerakan sebagai berikut :
4
4. Setelah metayungan posisi kembali
ke agem tengah dengan kaki sirang
pada dilanjutkan gerakan nyegut
5. Lalu di ulang kembali dengan pola
gerak dan hitungan yang sama
sebanyak 3 kali pengulangan.
6. Pada pengulangan ketiga dihitungan
2 kali 8 dengan musik yang semakin
pelan, dilanjutkan ke gerakan dengan
maju kaki kanan dan tutup kaki kiri
(hingga membentuk posisi sirang pada)
dengan posisi tangan ngukel kedepan
sambil memutarkan bagian selendang
yang dipegang.
7. Dilanjutkan dengan gerakan
ngentung selendang satu persatu
dimulai dari kanan dan kiri dengan
posisi kepala dan badan melihat
selendang kekanan dan ke kiri
8. Mejalan ngegol sebanyak 1 kali 4
dengan posisi kedua tangan menyatu
didepan wajah dan sedikit ditekuk
hingga telapak tangan menghadap
keatas
9. Pada hitungan 5 kali 8 lanjutannya
adalah tangan memutar keluar diakhiri
dengan posisi tangan manganjali dan
nyegut
10. Dilanjutkan dengan badan ngenjot
kemudian buka tangan kanan lalu
ngukel ke samping kanan dengan posisi
badan agak rebah ke kanan dan kaki
kiri didepan (agak menyilang dengan
5
kaki kanan) lalu kembali ke agem
tengah tutup kanan.
11. Dilanjutkan dengan pola gerak
yang sama namun di balik saja ke kiri
dan diulang sebanyak 4 kali 8.
12. Kemudian dilanjutkan ke gerakan
tangan ngukel ke atas satu persatu
diikuti gerakan miles kanan dan kiri
secara bergantian lalu transisi berputar
ke samping kiri sambil mejalan ngegol
dan kedua tangan mekar keatas,
dilanjutkan gerak tangan manganjali
diakhiri dengan nyegut.
13. Lanjut pada gerakan nyemak
selendang kiri dengan mejalan ngegol
dimulai kaki kiri dengan hitungan 1
kali 8 lalu posisi kaki kanan didepan
dan tangan diayunkan kebawah.
Dilanjutkan pada hitungan 2 kali 8 ke
pola gerak yang sama namun sekarang
nyemak selendang kanan.
14. Pada saat kedua selendang telah
diayunkan kebawah lalu pada hitungan
3 kali 8 kedua tangan manganjali
sambil memegang selendang diulangi
gerakan ngayun selendang kekiri.
15. Dilanjutkan gerakan ngentung
selendang kembali dari kanan ke kiri
kemudian transisi berputar dari kiri
kedepan dengan tangan ngagem kanan
sambil mejalan ngegol dan diakhiri
gerakan manganjali dan nyegut.
6
(pola gerakan ini diulangi kembali
dengan arah hadap ke kanan
kemudian setelah itu kembali
ketengah. Pada pengulangan
terakhir atau ketiga transisi
berputar full sebelum gerakan
mengayunkan selendang)
16. Setelah itu dilanjutkan dengan
gerakan ngepyuk tangan ke kanan dan
ke kiri, lalu transisi berputar ke pojok
kiri dan dilanjutkan gerakan
pengadeng.
Pengadeng 1. Diawali dengan posisi tangan
manganjali dengan kaki sirang pada
dan gerakan ngileg-ileg.
2. Dilanjutkan dengan gerakan ngukel
tangan kiri keatas dengan posisi kaki
maju kanan
3. Dibalas dengan gerakan ngukel
tangan kanan keatas dengan posisi kaki
kiri maju
4. Kemudian posisi tangan kanan
ngagem dan tangan kiri mahpah biu
kebawah (ngambil lamak/nyambir)
diikuti maju kaki kanan
5. Kemudian nyalud kiri kembali posisi
tangan mahpah biu kebawah dan
diakhiri tutup kaki kiri sirang pada.
6. Dilanjutkan dengan gerakan tangan
menabur bunga secara simbolis lalu
tangan manganjali
7
(Gerakan dengan pola ini diulang 2
kali disetiap arahnya dengan motif
gerak yang sama)
7. Kemudian transisi berputar dengan
tangan agem kanan lalu beralih ke
pojok kanan dengan pengulangan
gerak yang sama.
8. Setelah pengulangan gerak
dilanjutkan dengan transisi putar
ketengah dengan tangan agem kiri
Pekaad (Ngubeng) 1. Diawali dengan gerakan ngeteb
kanan dan ngeteb kiri kemudian kedua
tangan kembali menyatu di depan
wajah dilanjutkan manganjali dan
nyegut
(Gerakan pepeson dari bagian 10
hingga posisi pengulangan gerak
ketengah)
2. Setelah gerakan ngentung selendang
bagian ketiga atau terakhir dilanjutkan
ke transisi berputar kekiri dan
membentuk posisi dua lingkaran kecil
didalam dan lingkara besar diluar dan
tangan manganjali
3. Dilanjutkan dengan tangan ngepyuk
kanan dan kiri kemudian tangan kiri
mekar dibalas tangan kanan, kemudian
tangan kiri ngagem dan dibalas dengan
tangan kanan ngagem dengan posisi
kaki maju 4 langkah dan berhenti pada
saat tangan kanan ngagem dilangkah ke
4 kemudian ngukel dan tangan
manganjali lalu nyegut.
8
4. Kemudian kedua tangan mengambil
selendang dan tangan menyatu didepan
wajah dengan telapak tangan keatas.
5. Dilanjutkan gerakan ngubeng atau
ngider buana dengan posisi tangan satu
persatu dibuka dari kanan ke kiri
hingga kedua tangan membentang ke
samping atau mahpah biu samping,
kemudian kembali menyatu dari kanan
ke kiri di depan wajah, kemudian
ngukel dari kanan ke kiri di depan
wajah dan pada saat pengulangan pola
tangan membentang kanan, penari
belok ke kanan setiap gerakan itu.
6. kemudian setelah belok ke kanan
pengulangan ke-3 baru berjalan
melingkar dengan pola tangan tetap
sama disetiap hitungan 1 kali 8 nya
hingga akhir tarian.
9
H. Ragam Gerak Tari Rejang Teratai Putih
Dalam hal ini akan dijelaskan secara rinci mengenai ragam gerak tari
rejang teratai putih.
10
Mejalan Ngegol Gerakan kaki berjalan dengan di angkat
dari kanan ke kiri atau sebaliknya
diikuti dengan gerakan tangan dengan
berbagai motif dan kepala digelengkan
ke kanan dan ke kiri atau sebaliknya
mengikuti gerakan kaki.
Nyegut Gerakan menganggukkan kepala dari
bawah ke atas.
11
Nyalud Bawah Gerakan tangan kiri nyalud dengan
telapak tangan menghadap kebawah
lalu keatas kemudian dinaikkan sedikit
hingga di depan dada. Serta posisi
tangan kanan ngagem.
Ukel/Ngukel Gerakan memutarkan berkelangan
tangan yang disesuaikan dengan motif
motif tangan yang ada
12
Ngepyuk Gerakan menepuk paha diimbangi
dengan gerak badan dari kiri ke kanan
diiikuti dengan posisi kaki miles. Dan
badan direbahkan bersamaan dengan
kaki miles.
13
4. Selanjutnya penari bergerak
membentuk pola lantai 2
berbanjar dengan 4 orang di
bagian kanan dan 4 orang
dikiri.
14
J. Tata Rias Wajah dan Rambut Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tarian aslinya Rejang Teratai Putih menggunakan tata rias
minimalis dan tidak terlalu mencolok namun hal ini disesuaikan pula dengan
kebutuhan masyarakat yang menarikan tarian ini. Sedangkan pada tata rias rambut
dari tarian ini yang pada aslinya ditarikan oleh ibu-ibu Pinandita Sanggraha
Nusantara (PSN) menggunakan sasak sanggul Bali yang dihiasi dengan bunga
teratai dibagian kanan kepala dan dimodifikasi menggunakan bunga jepun
secukupnya dan hiasan bunga ratna disebelah kiri kepala penari. Namun saat ini
karena banyak yang menarikan tarian ini maka hiasan kepalanya dapat disesuaikan
dan tetap dengan norma kesopanan, misalnya disesuaikan dari model rambut yang
disasak setengah bagian kemudian diisikan poni dan dibelakangnya diikat dengan
bentuk yang rapi dengan hiasan yang tetap sesuai pernyataan sebelumnya. Berikut
adalah tata rias wajah dan rambut dari Tari Rejang Teratai Putih :
15
K. Tata Rias Busana Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tata busananya dominan berwarna putih dan kuning sesuai denan
karakteristiknya dan tidak menutup kemungkinan memakai busana lain asalkan
tetap mengedepankan etika dan norma-norma busana tari untk upacara keagamaan
tentunya. Berikut tata rias busana tari rejang teratai putih :
16
5. Selendang Kuning Selembar kain dengan panjang 1
sampai 2 meter dengan lebar kurang
lebih 10 centimeter yang diikat diperut
yang biasanya wajib dikenakan
masyarakat bali dalam kegiatan ibadah
di Pura yang bermakna sebagai
pengikat niat buruk dalam jiwa
manusia agar tidak timbul aura negatif
dan juga sebagai pemisah antara tubuh
bagian atas yang lebih suci dengan
tubuh bagian bawah. Dalam tarian ini
dipilih selendang kuning sebagai
lambang dari sari bunga teratai putih.
6. Hiasan Bunga Ratna di Kepala Hiasan ini berfungsi sebagai estetika
dari kepala bagian kiri supaya tidak
terlalu terkesan kosong dan monoton.
7. Hiasan Busung dan Bunga Ratna di Hiasan ini dijepitkan dibaju bagian
Dada tengah seperti penggunaan bros namun
didalam rejang ini digunakan dari
bahan alam supaya menambah kesan
estetika dan menutupi bagian belahan
dada yang terlihat agar terkesan lebih
sopan saat menarikannya.
17
8. Subeng Hiasan anting-anting Bali yang
dipasangkan ditelinga.
L. Kegunaan Produk
Perlu diketahui bahwa Tari Rejang dapat ditarikan oleh wanita-wanita
Bali pada umumnya dan lebih sering digunakan dalam upacara keagamaan di Bali,
khususnya Tari Rejang Teratai Putih ini. Tarian ini sangat layak dikembangkan
karena memiliki pembendaharaan gerak yang sangat sederhana dan mudah untuk
dipelajari, selain itu estetika dari tarian ini sangat terlihat dari setiap gerakannya
serta kostumnya yang sederhana namun memiliki arti penting didalamnya sehingga
sesuai dengan pernyataan sebelumnya maka video pembelajaran ini dapat ditujukan
dan dipelajari oleh siapa saja khususnya kepada wanita-wanita yang berusia
berapapun baik kalangan anak-anak remaja hingga ibu-ibu.
M. Isian Video
Bagian Isi Video
Bagian 1 Opening dengan menampilkan
perkenalan kelompok dan tujuan
hingga kegunaan video pembelajaran
ini
Bagian 2 Menampilkan deskripsi sejarah tari
rejang teratai putih hingga
perkembangannya diisikan dubbing
suara dan video-video slideshow
Bagian 3 Dilanjutkan pada proses
pembelajarannya dengan menampilkan
ragam gerak yang ada dalam tari rejang
teratai putih diisikan dubbing
18
Bagian 4 Menampilkan struktur dan pola gerak
yang ada dalam setiap ragam geraknya
Bagian 5 Menampilkan proses tata rias wajah
dari tari rejang teratai putih serta make
up yang digunakan
Bagian 6 Menampilkan proses tata rias rambut
serta alat yang digunakan
Bagian 7 Menampilkan proses penggunaan
kostum tari rejang teratai putih dan foto
kostumnya
Bagian 8 Menampilkan pola lantai yang ada
dalam tari rejang teratai putih
Bagian 9 Menampilkan video lengkap tari rejang
teratai putih
Bagian 10 Penutup dengan ucapan terimakasih
dan harapan kedepan
19