Anda di halaman 1dari 21

Tugas Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran

Video Pembelajaran Tari Rejang Teratai Putih

Oleh :

1. Michelin Gaudilia Amat (202009027)


2. Putu Gde Chaksu Raditya Uttama (202009041)
3. Ida Bagus Wiratama (202009047)
4. Pande Putu Thara Ari Putra (202009048)

Pendidikan Seni Pertunjukan

Institut Seni Indonesia Denpasar

Tahun Ajaran 2020/2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 1
A. Sejarah dan Perkembangan Tari Rejang Teratai Putih ...................................................... 1
B. Sinopsis Tari Rejang Teratai Putih .................................................................................... 2
C. Karakteristik Tari Rejang Teratai Putih............................................................................. 2
D. Iringan Tari Rejang Teratai Putih ...................................................................................... 2
E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Rejang Teratai Putih ....................................... 3
F. Properti Tari Rejang Teratai Putih ..................................................................................... 3
G. Struktur Gerak Tari Rejang Teratai Putih ......................................................................... 4
H. Ragam Gerak Tari Rejang Teratai Putih ......................................................................... 10
I. Pola Lantai Tari Rejang Teratai Putih .............................................................................. 13
J. Tata Rias Wajah dan Rambut Tari Rejang Teratai Putih ................................................. 15
K. Tata Rias Busana Tari Rejang Teratai Putih ................................................................... 16
L. Kegunaan Produk ............................................................................................................. 18
M. Isian Video ...................................................................................................................... 18

2
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Tari Rejang Teratai Putih

Khasanah tari rejang semakin kaya dengan rampungnya sebuah garapan


tari rejang bernama Rejang Teratai Putih oleh Bapak Ketut Rena, yang bermula dari
gagasan Bendahara Korwil Bali Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) yakni Jro
Mangku Ayu Trimayukti yang kala itu menceritakan bunga teratai putih yang suci
meski tumbuh ditelaga yang kotor dan berlumpur. Dalam hal ini Bapak Ketut Rena
sebagai penggarap mengatakan bahwa belakangan ini tari rejang sangat booming
dan hampir seluruh ibu-ibu PKK serta anak-anak muda ngayah menarikan tari
rejang. Dari hal tersebut tergagaslah ide serta konsep dari Jro Ayu kepada Bapak
Ketut Rena untuk membuat sebuah tari ritual sebagai simbol dan ikon dari para
Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) yang nantinya akan dipersembahkan saat
terdapat upacara keagamaan.

Beranjak dari hal tersebut, dalam penuangan musik iringan tarinya kala itu
disajikan oleh Sekaa Gong Gita Widya Kencana (GWK) dengan komposer Putu
Dicky Ariyana dan dengan koreografer Bapak Ketut Rena, pada saat menggarap
beberapa karya-karya Beliau dan menurut Beliau Bapak Ketut Rena mengatakan
orang-orang di Sekaa Gong Gita Widya Kencana (GWK) memiliki potensi pemain
gamelan yang sangat baik dan sangat semangat dalam proses apapun. Disamping
itu Beliau mengatakan bahwa Putu Dicky Ariyana selaku komposer sangat serasi
dan mempunyai pemikiran yang baik dan kreatif dalam bekerjasama dengan Bapak
Ketut Rena dan dapat menangkap serta mewujudkan ide dari penggarapnya
(Wawancara I Ketut Rena dan Putu Dicky Ariana, 6 Desember 2021).

Dalam perkembangannya, saat ini Rejang Teratai Putih masih eksis


bukan hanya dikalangan para pinandita saja, namun juga sudah berkembang dan
ditarikan oleh Ibu-Ibu dan anak-anak usia remaja dalam kegiatan upacara
keagamaan. Dan saat ini karya-karya Bapak Ketut Rena banyak dijadikan karya
tulis oleh beberapa mahasiswa sebagai skripsi atau tugas akhir perkuliahan. Namun
dalam pertunjukannya perlu diingat bahwa ini merupakan tarian ritual bukan tarian
pertunjukan yang dikomersilkan.

1
B. Sinopsis Tari Rejang Teratai Putih

Tari Rejang Teratai Putih menggambarkan tentang keindahan bunga


teratai sebagai simbol kesucian untuk persembahan kepada sang pencipta alam
semesta, berdasarkan rasa Bhakti dan tulus ikhlas melalui ungkapan gerak simbolis
yang mengandung makna persembahan.

C. Karakteristik Tari Rejang Teratai Putih


Dalam karakteristiknya, Tari Rejang Teratai Putih lebih menggunakan
gerakan simbolis, sederhana, dan mudah dilakukan atau ditarikan siapa saja
dikarenakan tarian ini merupakan tarian ritual. Tarian ini dapat di tarian oleh anak-
anak remaja bahkan ibu-ibu dalam suatu upacara keagamaan. Selain itu, dalam tata
busananya terdapat ke-khasan tersendiri dan terkait dengan ide dan konsepnya yang
termotivasi dari pernyataan bahwa bunga teratai meski tumbuh dilumpur namun
bunganya tetap suci dan indah. Dari hal inilah kostumnya lebih menggunakan
warna yang dominan putih sebagai perumpamaan bunganya dan kuning dari
selendangnya sebagai sari bunganya.

D. Iringan Tari Rejang Teratai Putih


Musik pengiring yang digunakan dalam Tari Rejang Teratai Putih dengan
menggunakan media ungkap Gong Kebyar dengan komposer Putu Dicky Ariyana
dan Sekaa Gong Gita Widya Kencana (GWK). Karena sebagian besar Banjar
maupun Pura di Bali memiliki gamelan gong kebyar sebagai salah satu sarana untuk
mengiringi upacara serta acara ritual lainnya, mengiringi suatu acara kesenian, dan
masih banyak lagi. Gong kebyar pula sangat mudah diaplikasikan khususnya
sebagai alat pengiring tari karena sangat lumrah dikalangan masyarakat dan dapat
dinikmati secara luas pula oleh masyarakat. Dengan demikian gong kebyar sebagai
alat pengiring dari tari rejang teratai putih agar nantinya tarian ini mudah dipelajari
oleh masyarakat dan dapat dikembangkan serta ditampilkan diacara ritual
keagamaan dan juga dapat dipahami dengan mudah segi motif iringannya oleh
masyarakat karena melodi serta harmonisasinya sangat sederhana dan mudah
dipelajari masyarakat luas hanya dengan memanfaatkan media elektronik serta
mendengarkannya lewat audiovisual.

2
E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Rejang Teratai Putih
Dalam Tari Rejang Teratai Putih terdapat nilai-nilai yang terkandung
didalamnya diantaranya : Terdapat nilai pengabdian, nilai ketulusan, dan nilai
keikhlasan yang dalam hal ini penari mengabdi sepenuhnya dan setulusnya untuk
Tuhan Yang Maha Esa melalui gerakan tarian. Kemudian nilai keindahan dapat
terlihat dari estetika gerak dari tari rejang ini yang lebih bermakna dan
menyimbolkan bunga teratai. Terdapat pula nilai persembahan dan nilai sujud
bhakti yang dipersembahkan melalui beberapa gerak persembahan yang disusun
sedemikian rupa baik dari tandang, tangkis, dan tangkep. Nilai kesucian terletak
pada perumpamaan bahwa meskipun bunga teratai tumbuh di tempat yang kotor
namun tetap dalam keadaan bersih dan suci, dari hal ini terlihat dari penggunaan
kostum yang berwarna putih dan kuning sebagai etika dalam menarikan tarian
rejang ini agar tetap terjaga kesuciannya sebagai tarian upacara. Dan terdapat pula
nilai kebersamaan dan sukacita yangdalam hal ini dapat dilihat dari jumlah orang
yang menarikan tarian ini tidak dibatasi dan kebersamaan lebih terjalin serta rasa
sukacita muncul dalam mempersembahkan tarian ini kepada Tuhan.

F. Properti Tari Rejang Teratai Putih


Tari rejang teratai putih tidak menggunakan properti di dalamnya karena
tarian rejang secara umum menggunakan gerakan sebagai persembahannya kepada
Tuhan. Dan penata dalam tarian ini lebih menggunakan hal-hal yang sederhana
seperti memainkan selendang dalam penyajian tariannya sebagai unsur estetikanya.
Selain pada estetika, selendang memiliki filosofi yang tinggi dalam unsur
keagamaan di Bali

3
G. Struktur Gerak Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tarian ini struktur yang digunakan tetap berpijak pada pola tari
tradisi pada umumnya hanya saja pada tari rejang secara umum terdapat tiga
struktur dan gerakan sebagai berikut :

Struktur Tarian Pola Gerak


Pepeson 1. Diawali dengan kedua tangan
memegang selendang dengan posisi
tangan kiri sirang susu dan tangan
kanan mahpah biu kebawah (posisi
kedua tangan seperti gerakan ngisi
lamak/nyambir pada tari condong),
kemudian mejalan ngegol sebanyak 1
kali 8,
2. Kemudian pada hitungan 2 kali 8
posisi kedua tangan berganti dengan
posisi tangan kiri mahpah biu kebawah
(ngisi lamak/nyambir) dan posisi
tangan kanan mahpah biu ke samping
kanan dengan tetap mejalan ngegol,
3. Masuk pada awal hitungan 3 kali 8
posisi kedua tangan kembali keposisi
awal dan berhenti mejalan ngegol
kemudian dilanjutkan dengan gerakan
metayungan ke kanan dan ke kiri
dengan mengayunkan tangan kanan
diikuti dengan kaki kanan dan kiri maju
secara bergantian (sedikit menyilang
dengan kaki sebelahnya) dan
bersamaan dengan ayunan tangan
kanan, dan posisi tangan kiri tetap
ngagem

4
4. Setelah metayungan posisi kembali
ke agem tengah dengan kaki sirang
pada dilanjutkan gerakan nyegut
5. Lalu di ulang kembali dengan pola
gerak dan hitungan yang sama
sebanyak 3 kali pengulangan.
6. Pada pengulangan ketiga dihitungan
2 kali 8 dengan musik yang semakin
pelan, dilanjutkan ke gerakan dengan
maju kaki kanan dan tutup kaki kiri
(hingga membentuk posisi sirang pada)
dengan posisi tangan ngukel kedepan
sambil memutarkan bagian selendang
yang dipegang.
7. Dilanjutkan dengan gerakan
ngentung selendang satu persatu
dimulai dari kanan dan kiri dengan
posisi kepala dan badan melihat
selendang kekanan dan ke kiri
8. Mejalan ngegol sebanyak 1 kali 4
dengan posisi kedua tangan menyatu
didepan wajah dan sedikit ditekuk
hingga telapak tangan menghadap
keatas
9. Pada hitungan 5 kali 8 lanjutannya
adalah tangan memutar keluar diakhiri
dengan posisi tangan manganjali dan
nyegut
10. Dilanjutkan dengan badan ngenjot
kemudian buka tangan kanan lalu
ngukel ke samping kanan dengan posisi
badan agak rebah ke kanan dan kaki
kiri didepan (agak menyilang dengan

5
kaki kanan) lalu kembali ke agem
tengah tutup kanan.
11. Dilanjutkan dengan pola gerak
yang sama namun di balik saja ke kiri
dan diulang sebanyak 4 kali 8.
12. Kemudian dilanjutkan ke gerakan
tangan ngukel ke atas satu persatu
diikuti gerakan miles kanan dan kiri
secara bergantian lalu transisi berputar
ke samping kiri sambil mejalan ngegol
dan kedua tangan mekar keatas,
dilanjutkan gerak tangan manganjali
diakhiri dengan nyegut.
13. Lanjut pada gerakan nyemak
selendang kiri dengan mejalan ngegol
dimulai kaki kiri dengan hitungan 1
kali 8 lalu posisi kaki kanan didepan
dan tangan diayunkan kebawah.
Dilanjutkan pada hitungan 2 kali 8 ke
pola gerak yang sama namun sekarang
nyemak selendang kanan.
14. Pada saat kedua selendang telah
diayunkan kebawah lalu pada hitungan
3 kali 8 kedua tangan manganjali
sambil memegang selendang diulangi
gerakan ngayun selendang kekiri.
15. Dilanjutkan gerakan ngentung
selendang kembali dari kanan ke kiri
kemudian transisi berputar dari kiri
kedepan dengan tangan ngagem kanan
sambil mejalan ngegol dan diakhiri
gerakan manganjali dan nyegut.

6
(pola gerakan ini diulangi kembali
dengan arah hadap ke kanan
kemudian setelah itu kembali
ketengah. Pada pengulangan
terakhir atau ketiga transisi
berputar full sebelum gerakan
mengayunkan selendang)
16. Setelah itu dilanjutkan dengan
gerakan ngepyuk tangan ke kanan dan
ke kiri, lalu transisi berputar ke pojok
kiri dan dilanjutkan gerakan
pengadeng.
Pengadeng 1. Diawali dengan posisi tangan
manganjali dengan kaki sirang pada
dan gerakan ngileg-ileg.
2. Dilanjutkan dengan gerakan ngukel
tangan kiri keatas dengan posisi kaki
maju kanan
3. Dibalas dengan gerakan ngukel
tangan kanan keatas dengan posisi kaki
kiri maju
4. Kemudian posisi tangan kanan
ngagem dan tangan kiri mahpah biu
kebawah (ngambil lamak/nyambir)
diikuti maju kaki kanan
5. Kemudian nyalud kiri kembali posisi
tangan mahpah biu kebawah dan
diakhiri tutup kaki kiri sirang pada.
6. Dilanjutkan dengan gerakan tangan
menabur bunga secara simbolis lalu
tangan manganjali

7
(Gerakan dengan pola ini diulang 2
kali disetiap arahnya dengan motif
gerak yang sama)
7. Kemudian transisi berputar dengan
tangan agem kanan lalu beralih ke
pojok kanan dengan pengulangan
gerak yang sama.
8. Setelah pengulangan gerak
dilanjutkan dengan transisi putar
ketengah dengan tangan agem kiri
Pekaad (Ngubeng) 1. Diawali dengan gerakan ngeteb
kanan dan ngeteb kiri kemudian kedua
tangan kembali menyatu di depan
wajah dilanjutkan manganjali dan
nyegut
(Gerakan pepeson dari bagian 10
hingga posisi pengulangan gerak
ketengah)
2. Setelah gerakan ngentung selendang
bagian ketiga atau terakhir dilanjutkan
ke transisi berputar kekiri dan
membentuk posisi dua lingkaran kecil
didalam dan lingkara besar diluar dan
tangan manganjali
3. Dilanjutkan dengan tangan ngepyuk
kanan dan kiri kemudian tangan kiri
mekar dibalas tangan kanan, kemudian
tangan kiri ngagem dan dibalas dengan
tangan kanan ngagem dengan posisi
kaki maju 4 langkah dan berhenti pada
saat tangan kanan ngagem dilangkah ke
4 kemudian ngukel dan tangan
manganjali lalu nyegut.

8
4. Kemudian kedua tangan mengambil
selendang dan tangan menyatu didepan
wajah dengan telapak tangan keatas.
5. Dilanjutkan gerakan ngubeng atau
ngider buana dengan posisi tangan satu
persatu dibuka dari kanan ke kiri
hingga kedua tangan membentang ke
samping atau mahpah biu samping,
kemudian kembali menyatu dari kanan
ke kiri di depan wajah, kemudian
ngukel dari kanan ke kiri di depan
wajah dan pada saat pengulangan pola
tangan membentang kanan, penari
belok ke kanan setiap gerakan itu.
6. kemudian setelah belok ke kanan
pengulangan ke-3 baru berjalan
melingkar dengan pola tangan tetap
sama disetiap hitungan 1 kali 8 nya
hingga akhir tarian.

9
H. Ragam Gerak Tari Rejang Teratai Putih
Dalam hal ini akan dijelaskan secara rinci mengenai ragam gerak tari
rejang teratai putih.

Ragam Gerak Deskripsi


Pejalan Agem Tangan Kanan Gerakan yang diawali dengan posisi
tangan kiri ngagem sirang susu, dan
tangan kanan mentang keatas dan
ditekuk dilanjutkan dengan mejalan
ngegol.
Pejalan Agem Tangan Kiri Gerakan dengan pola yang sama
dengan pejalan agem tangan kanan
namun yang membedakan sekarang
tangan kanan mentang menekuk ke atas
kemudian tangan kiri mahpah biu ke
samping kiri.
Mahpah Biu Pola gerak tangan yang didasari dari
meluruskan tangan kemudian ditekuk
hingga membentuk sudut siku-siku.
Gerakan ini bisa dilakukan dengan
tangan mengarah ke depan, ke sudut,
ke samping.
Pejalan Metayungan Gerakan yang diawali dengan tangan
mengayun ke samping lalu kedepan
dada dan diakhiri dengan gerakan
nyeugt dan diakhiri dengan posisi
nyegut sirang pada
Tapak Sirang Pada Posisi kaki sedikit serong ke sudut
kanan dan kiri dengan jarak kaki satu
kepal tangan.

10
Mejalan Ngegol Gerakan kaki berjalan dengan di angkat
dari kanan ke kiri atau sebaliknya
diikuti dengan gerakan tangan dengan
berbagai motif dan kepala digelengkan
ke kanan dan ke kiri atau sebaliknya
mengikuti gerakan kaki.
Nyegut Gerakan menganggukkan kepala dari
bawah ke atas.

Mentang Depan Gerakan tangan seperti posisi tangan


ngocok langse namun dalam tari rejang
teratai putih, gerakan ini dilakukan
sambil memegang selendang
Ngentung Selendang Gerakan membuang selendang dari
kanan dan kiri dengan posisi tangan
mahpah biu ke samping kanan dan kiri
dan posisi kaki sirang pada serta diikuti
gerakan badan dan kepala saat
selendang dilepaskan
Mentang Atas Gerakan atau pose tangan seperti
mentang kedepan tadi hanya saja
telapak tangan perlu dihadapkan
keatas. Sehingga siku diposisi bawah.
Tangan Manganjali Gerakan atau pose tangan ini seperti
pada gerakan tari puspanjali dengan
menyatukan punggung tangan kanan
dan kiri ditengah-tengah dengan jari
tangan kiri menghadap kebawah dan
jari tangan kanan mengadap ke atas.
Ngenjot Gerakan badan yang di gerakkan ke
atas dan kebawah diimbangi dengan
posisi badan ngaed.

11
Nyalud Bawah Gerakan tangan kiri nyalud dengan
telapak tangan menghadap kebawah
lalu keatas kemudian dinaikkan sedikit
hingga di depan dada. Serta posisi
tangan kanan ngagem.
Ukel/Ngukel Gerakan memutarkan berkelangan
tangan yang disesuaikan dengan motif
motif tangan yang ada

Tangan Mekar Gerakan tangan yang ditekuk hingga


telapak tangan menghadap keatas dan
posisi tangan membentuk desain
menyudut.
Nyerigsig Gerakan kaki digerakan ke kanan dan
ke kiri dengan tempo cepat diimbangi
dengan gerakan badan sesuai dengan
arah hadapnya.
Ileg-ileg Gerakan kepala dan dagu yang
diayunkan ke kanan dan kekiri.
Ngentung Bunga Gerakan ngentung bunga merupakan
gerakan menghaturkan bunga sebagai
media ungkap persembahan. Dalam hal
ini posisi kaki tegak lurus dan ngaed,
kemudian tangan kanan menyentuh
telapak tangan kiri
Ngenjet Gerakan yang dilakukan bersamaan
dengan kuliah dibagian pepeson tadi
namun badan di genjotksn ke atas dan
ke bawah nemun tetap dengan posisi
ngaed.

12
Ngepyuk Gerakan menepuk paha diimbangi
dengan gerak badan dari kiri ke kanan
diiikuti dengan posisi kaki miles. Dan
badan direbahkan bersamaan dengan
kaki miles.

I. Pola Lantai Tari Rejang Teratai Putih


Pada umumnya Tari Rejang Teratai Putih yang ditarikan secara masal atau
banyak orang, mempergunakan pola lantai dengan barisan berbanjar atau
memanjang kebelakang atau disesuaikan pula dengan kondisi tempat menari.
Namun dalam video pembelajaran kali ini dengan jumlah penari yang sedikit
dibuatkan pola lantai yang lebih bervariasi sebagai berikut :

No. Pola Lantai Keterangan


1. Pepeson Diawali dengan penari keluar
dengan pola lantai berbentuk
garis lurus memanjang
kebelakang.

2. Kemudian penari bergerak ke


kanan dan ke kiri hingga
membentuk pola lantai
dengan bentuk A yang dari
depan melebar dan semakin
kebelakang semakin
menyempit.

3. Pengadeng Dilanjutkan dengan penari


bergerak membentuk pola
lantai lurus 4 bersaf dengan 4
orang berderet di depan dan 4
orang dibelakang

13
4. Selanjutnya penari bergerak
membentuk pola lantai 2
berbanjar dengan 4 orang di
bagian kanan dan 4 orang
dikiri.

5. Pekaad Penari bergerak membentuk


posisi lingkaran besar

6. Dilanjutkan penari bergerak


membentu posisi 2 lingkaran
yakni lingkaran kecil dibagian
dalam dan lingkaran besar
dibagian luar sebagai simbol
dari pengider buana.

7. Diakhiri dengan posisi lurus


menghadap kebelakang.

14
J. Tata Rias Wajah dan Rambut Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tarian aslinya Rejang Teratai Putih menggunakan tata rias
minimalis dan tidak terlalu mencolok namun hal ini disesuaikan pula dengan
kebutuhan masyarakat yang menarikan tarian ini. Sedangkan pada tata rias rambut
dari tarian ini yang pada aslinya ditarikan oleh ibu-ibu Pinandita Sanggraha
Nusantara (PSN) menggunakan sasak sanggul Bali yang dihiasi dengan bunga
teratai dibagian kanan kepala dan dimodifikasi menggunakan bunga jepun
secukupnya dan hiasan bunga ratna disebelah kiri kepala penari. Namun saat ini
karena banyak yang menarikan tarian ini maka hiasan kepalanya dapat disesuaikan
dan tetap dengan norma kesopanan, misalnya disesuaikan dari model rambut yang
disasak setengah bagian kemudian diisikan poni dan dibelakangnya diikat dengan
bentuk yang rapi dengan hiasan yang tetap sesuai pernyataan sebelumnya. Berikut
adalah tata rias wajah dan rambut dari Tari Rejang Teratai Putih :

15
K. Tata Rias Busana Tari Rejang Teratai Putih
Dalam tata busananya dominan berwarna putih dan kuning sesuai denan
karakteristiknya dan tidak menutup kemungkinan memakai busana lain asalkan
tetap mengedepankan etika dan norma-norma busana tari untk upacara keagamaan
tentunya. Berikut tata rias busana tari rejang teratai putih :

Nama Busana Deskripsi


1. Baju Kebaya Putih Model Kartini Baju yang biasanya dipergunakan oleh
perempuan bali dalam kegiatan ibadah
di Pura.

2. Kamen Putih Sebuah kain penutup bagian kaki yang


dibentuk melingkari pinggang dengan
ujung kamen dilipat ke kiri dan dibuat
sedikit lebih tinggi dari tapih sekiranya
sejajar dengan betis pada bagian
bawahnya.
3. Tapih Putih Sebuah kain yang dibuat model sarung
untuk menutupi bagian mata kaki
penari dan menambah kesan estetika
saat digabungkan dengan kamen.

4. Pending Ikat pinggang yang diukir dan dicat


prada yang digunakan sebagai hiasan
dipinggang untuk menutupi bagian
selendang yang dirasa kurang rapi.

16
5. Selendang Kuning Selembar kain dengan panjang 1
sampai 2 meter dengan lebar kurang
lebih 10 centimeter yang diikat diperut
yang biasanya wajib dikenakan
masyarakat bali dalam kegiatan ibadah
di Pura yang bermakna sebagai
pengikat niat buruk dalam jiwa
manusia agar tidak timbul aura negatif
dan juga sebagai pemisah antara tubuh
bagian atas yang lebih suci dengan
tubuh bagian bawah. Dalam tarian ini
dipilih selendang kuning sebagai
lambang dari sari bunga teratai putih.
6. Hiasan Bunga Ratna di Kepala Hiasan ini berfungsi sebagai estetika
dari kepala bagian kiri supaya tidak
terlalu terkesan kosong dan monoton.

7. Hiasan Busung dan Bunga Ratna di Hiasan ini dijepitkan dibaju bagian
Dada tengah seperti penggunaan bros namun
didalam rejang ini digunakan dari
bahan alam supaya menambah kesan
estetika dan menutupi bagian belahan
dada yang terlihat agar terkesan lebih
sopan saat menarikannya.

17
8. Subeng Hiasan anting-anting Bali yang
dipasangkan ditelinga.

L. Kegunaan Produk
Perlu diketahui bahwa Tari Rejang dapat ditarikan oleh wanita-wanita
Bali pada umumnya dan lebih sering digunakan dalam upacara keagamaan di Bali,
khususnya Tari Rejang Teratai Putih ini. Tarian ini sangat layak dikembangkan
karena memiliki pembendaharaan gerak yang sangat sederhana dan mudah untuk
dipelajari, selain itu estetika dari tarian ini sangat terlihat dari setiap gerakannya
serta kostumnya yang sederhana namun memiliki arti penting didalamnya sehingga
sesuai dengan pernyataan sebelumnya maka video pembelajaran ini dapat ditujukan
dan dipelajari oleh siapa saja khususnya kepada wanita-wanita yang berusia
berapapun baik kalangan anak-anak remaja hingga ibu-ibu.

M. Isian Video
Bagian Isi Video
Bagian 1 Opening dengan menampilkan
perkenalan kelompok dan tujuan
hingga kegunaan video pembelajaran
ini
Bagian 2 Menampilkan deskripsi sejarah tari
rejang teratai putih hingga
perkembangannya diisikan dubbing
suara dan video-video slideshow
Bagian 3 Dilanjutkan pada proses
pembelajarannya dengan menampilkan
ragam gerak yang ada dalam tari rejang
teratai putih diisikan dubbing

18
Bagian 4 Menampilkan struktur dan pola gerak
yang ada dalam setiap ragam geraknya
Bagian 5 Menampilkan proses tata rias wajah
dari tari rejang teratai putih serta make
up yang digunakan
Bagian 6 Menampilkan proses tata rias rambut
serta alat yang digunakan
Bagian 7 Menampilkan proses penggunaan
kostum tari rejang teratai putih dan foto
kostumnya
Bagian 8 Menampilkan pola lantai yang ada
dalam tari rejang teratai putih
Bagian 9 Menampilkan video lengkap tari rejang
teratai putih
Bagian 10 Penutup dengan ucapan terimakasih
dan harapan kedepan

19

Anda mungkin juga menyukai