Anda di halaman 1dari 3

Asal Mula Gamelan Gong Kebyar Banjar Minggir Padang Sambian

Putu Gde Chaksu Raditya Uttama

202009041

Gong kebyar dipakai untuk mengiringi tari kebyar dan concert gamelan semata-mata. Tari
kebyar tercipta di Singaraja pada tahun 1915. Seorang tokoh tari kebyar yang terkenal dari Jagaraga
(Singaraja) ialah I Wayan Wandres yang berhasil menciptakan tari kebyar legong yaitu ditarikan oleh
dua orang penari wanita. Kemudian pada tahun 1925 seorang penari jauk yang bernama I Maryo dari
Tabanan Menciptakan sebuah tari kebyar duduk atau kebyar trompong, dimana tari ini merupakan
interprestasi dari pada musiknya.

Gamelan gong kebyar tak lain dari pada gong gede yang dihilangkan beberapa instrumennya,
diantaranya ialah terompong. Gangsa jongkok yang berbilah lima dalam gong gede diubah menjadi
gangsa gantung dan memakai sepuluh bilah. Ceng-ceng yang terdiri dari lima sampai enam set, pada
gong kebyar dipakai satu set saja. Kendang yang semula dimainkan dengan memakai panggul,
sekarang diganti dengan tangan saja. Dengan demikian berjenis-jenis perbendaharaan bunyi kendang
bisa ditimbulkan. Gong kebyar memakai laras pelog lima nada, tetapi tiap-tiap instrumen terdiri dari
sepuluh sampai dua belas bilah.

Bentuk lagu-lagu gong kebyar lebih bebas dalam komposisi, kendatipun pada bagian-bagian
tertentu masih dipergunakan hokum-hukum tabuh klasik seperti tabuh dua, tabuh telu, dan
sebagainya. Lagulagunya sering diambil dari repertoire klasik namun diolah dan diberi warna, diedit
lagi, disesuaikan dengan warna kebyar yang lebih banyak memakai permainan rytme. Tempo yang
cepat bisa diubah seketika dan terjadi pada satu gongan (ostinato). Mantranya tidak tetap dan bagian-
bagian lagunya merupakan fragmen-fragmen tertentu. Biasanya tema yang sama dimainkan dua kali,
yaitu sekali cepat dan sekali lambat.

Sejarah dan Asal Mula Gamelan Gong Kebyar Di Banjar Minggir

Di Desa Padangsambian Tengah tepatnya di Banjar Minggir, terdapat Sekeha Gong yang
bernama Sekeha Gong “Dharma Suci”. Konon sekeha ini sudah berdiri pada tahun 1959 yang
dipimpin oleh Bapak I Made Riko (alm) yang berasal dari desa itu sendiri, Sekeha tersebut memiliki 1
(satu) barungan gamelan gong kebyar.
Pada tahun 1960, masyarakat di Banjar Minggir Padangsambian membeli Barungan Gamelan
Gong Kebyar dengan Pelawah Gamelan dari Kayu Ketewel, dan Don Bilah Gamelan dari bahan
Kerawang yang dibeli di daerah Banjar Belaluan Sadmerta tepatnya di lingkungan Bapak I Wayan
Beratha (alm). Masyarakat Di Banjar Minggir dapat membeli Barungan Gamelan Gong Kebyar ini
dengan mencari dana dari hasil Menanam Padi Di Sawah, dengan mencangkul, menanam bibit padi
hingga memanen padi menjadi beras. Sehingga pada saat itu masyarakat di Banjar Minggir bisa
membeli Barungan Gamelan Gong Kebyar ini.

Instrumentasi (alat-alat) Gamelan Gong Kebyar di Banjar Minggir

- 2 Gong (Lanang dan Wadon)

- 1 Kempur

- 1 Kempli

- 2 Ugal (Lanang dan Wadon)

- 4 Gangsa Pemade

- 4 Gangsa Kantilan

- 2 Penyacah

- 2 Jublag

- 2 Jegog

- 2 Kendang (Lanang dan Wadon)

- 1 Riyong

- 1 Klentong

- 1 Terompong

- 1 Kajar

- 1 Kecek

- Suling
Fungsi Gamelan Gong Kebyar di Banjar Minggir

Gamelan Gong Kebyar di Banjar Minggir biasanya digunakan sebagai pengiring upacara
upacara adat seperti Odalan dan lainnya. Selain itu, Gamelan ini biasanya digunakan sebagai
pengiring dalam Tarian saat dilakukannya pengayahan. Terkadang gamelan ini bisa juga digunakan
mengiringi suatu pementasan atau mengiringi acara pernikahan atau manusa yadnya.

Karena gamelan gong kebyar ini sangatlah netral dalam artian, dapat mengiringi segala
kegiatan baik ritual (panca yadnya kecuali pitra yadnya) maupun non ritual seperti event event besar
pesta kesenian bali.

Pengelola Gamelan Gong Kebyar di Banjar Minggir

Yang mengayomi Gamelan Gong Kebyar di Banjar Minggir Padangsambian yakni Due Sekaa
Mangku Pura Dalem Danu Taman Suci Banjar Minggir Padangsambian dan juga Sekeha Gong
“Dharma Suci” Banjar Minggir Padangsambian.

Anda mungkin juga menyukai