Anda di halaman 1dari 15

ETIKA SOSIAL

KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB

OLEH

KELAS 2B/KELOMPOK 1

IDA BAGUS WIRATAMA (202009047)


PANDE PUTU THARA ARI PUTRA (202009048)
I GEDE ARI WEDANTA (202009049)

Fakultas Seni Pertunjukan

Institut Seni Indonesia

Denpasar

2021

1
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ..............................................................................................................3

 Latar Belakang .................................................................................................................3

 Rumusan Masalah : ..........................................................................................................4

 Tujuan Penulisan ..............................................................................................................4

B. PEMBAHASAN .................................................................................................................5

 Kebebasan dan Tanggung Jawab .....................................................................................5

 hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab .........................................................8

 Kebebasan dapat Berdiri sendiri tanpa Tanggung Jawab! ...............................................9

 Contoh kasus Hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab................................10

SIMPULAN .............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................143

2
A. PENDAHULUAN

 Latar belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang juga sebagaimananya juga


makhluk lainya yang ada di bumi ini, setiap manusia memiliki ciri-ciri yang
membedakan dengan makhluk lainnya, manusia merupakan makhluk yang
mempunyai pola pikir ulah, pikiran dan tingkah laku yang mempunyai banyak
sekali keinginan dan juga dorongan nafsu ( dorongan untuk berkuasa, dorongan
seks, dorongan untuk terkenal, cemburu, rakus dengki dan tamak) sehingga pada
manusia perlu adanya pengaturan hukum , tata tertin, adat istiadat, agama,
pendidikan, moral, norma, dan nilai. Pada sisi lain manusia adalah makhluk yang
luar biasa yang dapat bicara dengan sopan santun, dapat menciptakan sesuatu,
bersifat jujur,dapat menyayang dan berkorban
Manusia bebas dalam memanfaatkan anugrah limpah kemampuan kehendak
(free will) dan bebas bertindak melaksanakan kemampuan kekuasaannya (free act)
, tetapi selaku makhluk ciptaanNya seperti juga alam semesta beserta isinya selalu
tunduk pada hukum-hukum kehidupan ciptaan tuhan baik secara sukarela maupun
terpaksa. Tanggung jawab sepenuhnya atas perbuatannya yang lalu sebagai faktor
–faktor kehidupan yang lalu dan juga perbuatan yang dilakukan manusia pada
kehidupan sekarang.

Dalam arti luas kebebasan dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang
menyangkut semua urusan mulai dari sekecil-kecil sampai sebesar –besarnya
sesuai keingian , baik induvidu maupun kelompok namun tidak bertentangan
dengan norma-norma , aturan-aturan, dan perundang-undanganya yang berlaku.
Kesadaran ini menuntut manusia untuk membawa dirinya dengan penuh
ketekunan dan keuletan dalam mencapai keberhasilan dan kebahagiaan ,
kemampuan manusia adalah akumulasi dari perjuangannya dalam menghadapi
tantangan kehidupan. Pilihan manusia satu-satunya adalah mempersiapkan dirinya
dengan menumbuhkan sikap mental dan perbuatan yang benar-benar untuk di
tuntut memangkitkan kemampuan dari dalam dirinya sendiri , berkaitan dengan
hal tersebut maka makalah ini akan membahas tentang kebebasan dan tanggung
jawab manusia

3
 Rumusan masalah :

1. Apakah pengetian Kebebasan dengan Tanggung Jawab!


2. Bagaimanakah hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab!
3. Apakah Kebebasan dapat Berdiri sendiri tanpa Tanggung Jawab!
4. Apa Contoh kasus Hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab!

 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lainnya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kebebasan dengan tanggung jawab!


2. Untuk mengetahui hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab!
3. Untuk mengetahui apakah kebebasan dapat berdiri sendiri tanpa tanggung
jawab
4. Untuk mengetahui contoh nyata kasus hubungan antara kebebasan dan
tanggung jawab!

4
B. PEMBAHASAN

a) Pengertian Kebebasan

Dalam filsafat, pengertian kebebasan adalah kemampuan manusia untuk


menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna positif, dan sebagai
konsekuensi dari adanya potensi manusia untuk dapat berpikir dan berkehendak.
Sudah menjadi kodrat manusia untuk menjadi makhluk yang memiliki kebebasan,
bebas untuk berpikir, berkehendak, dan berbuat. Manusia dikatakan bebas
mengandung dua pengertian, yaitu ia mampu untuk menentukan diri sendiri dan ia
tidak dibatasi oleh orang lain atau masyarakat dalam kemungkinannya untuk
menentukan diri itu. Kebebasan pertama bersifat positif dimana sebagai suatu
kemampuan yang ada pada manusia, kebebasan yang kedua bersifat negatif
dimana tidak adanya pembatasan, kedua segi kebebasan itu perlu dibedakan tetapi
tidak dapat di pisahkan karena kedua-duanya merupakan satu kebebasan manusia.
Makna kebebasan adalah tanda martabat manusia sebagai makhluk yang tidak
hanya alamiah dan terikat pada kekuatan-kekuatan alam,melainkan karena akal
budinya mengatasi kebatasan alam.

1) Bebas untuk menentukan Diri Sendiri

Binatang tidak menentukan sendiri kelakuannya, melainkan dikemudikan oleh


dorongan-dorongan naluri dan pola-pola bereaksi yang khas baginya. Lain halnya
manusia, dalam bertindak ia selalu mengambil suatu sikap, sikap itu
ditentukannya oleh dirinya sendiri. Dalam menentukan sikap sendiri ia mengalami
kebebasannya. Ia menentukan dirinya sendiri mau bagaimana dan ia mengarahkan
dirinya sendiri

2) Bebas dari Pembatasan

Bahwa kebebasan manusia tidak hanya tergantung dari dirinya sendiri,


biasanya baru disadari apabila orang lain membatasnya. Misalnya kalau lapangan
yang selalu digunakan untuk bermain bola, pada suatu pagi dipagari oleh pemilik,
apakah dan sejauh mana kita menentukan diri sendiri, tergantung dari sejauh mana

5
orang lain membiarkan kita bebas. Maka kebebasan manusia juga berarti bahwa
kemungkinan-kemungkinannya untuk bertindak tidak dibatasi oleh orang lain.

a. Kebebasan Fisik

Artinya kita bebas untuk menggerakkan anggota tubuh kita, kebebasan fisik
manusia dilanggar oleh paksaan fisik, oleh pemerkosaan, oleh segala bentuk
kekerasan fisik. Misalkan kalau kita ditahan, diborgol atau dipaksa.

b. Kebebasan Psikis

Kebebasan psikis berbeda dengan kebebasan fisik karena tidak dapat secara
langsung dilanggar oleh orang lain, secara tidak langsung kebebasan psikis dapat
saja dkurangi dan dikacaukan dengan cara melalui manipulasi informasi yang kita
proleh, dan terutama melalui tekanan psikis seperti ancaman, siksaan, sugesti, dan
juga berbagai obat bius.

c. Kebebasan Normatif

Yaitu orang yang tidak terkena larangan dan tidak berada di bawah suatu
kewajiban adalah bebas dalam arti normatif.

d. Kebebasan Moral

Dalam cakupan luas Tercapai karena kemampuan untuk menentukan sendiri


sesuatu tanpa di hambat oleh sebab luar misalnya ancamam yang bertindak secara
batin (interior) pada pikiran (imajinasi) sedangkan dalam cakupan sempit tercapai
kemampuan untuk memutuskan sendiri sesuatu tanpa berpapasan dengan
kewajiban yang bertentangan

e. Kebebasan yudiris

Kebebasan ini berkaitan dengan hukum dan harus di jamin oleh hukum ,
kebebasan ini di dasari dari aspek-aspek dari hal manusia sebagaimana
tercantumpada deklarasi universal tentang hak asasi manusia HAM yang di
deklarasikan oleh PBB pada tahun 1948

6
f. Kebebasan Sosial Politik

Dalam perspektif etika kebebasan Merupakan kebebasan yang bisa di bagi


anatara sosial – politik dan kebebasan individual. Subjek kebebasan sosial –
politik disebut bebas bangsa dan rakyat , kebebasan sosial – politik sebagian
besarnya merupakan produk perkembangan sejarah , atau persisnya produk
perjuangan sepanjang sejarah.

b) Pengertian Tanggung Jawab

Selanjutnya kebebasan sebagaimana disebutkan di atas itu di tantang jika


berhadapan dengan kewajiban moral. Sikap moral yang dewasa adalah sikap
bertanggung jawab.Tak mungkin ada tanggung jawab tanpa ada kebebasan. Di
sinilah letak hubungan kebebasan dan tanggung jawab. Dalam filsafat, pengertian
tanggung jawab adalah kemampuan manusia yang menyadari bahwa seluruh
tindakannya selalu mempunyai konsekuensi. Perbuatan tidak bertanggung jawab,
adalah perbuatan yang didasarkan pada pengetahuan dan kesadaran yang
seharusnya dilakukan tapi tidak dilakukan juga.

Dengan demikian, Tanggung jawab sendiri merupakan implementasi


kodrat manusia sebagai makhluk social. Maka demi kebaikan bersama, maka
pelaksanaan kebebasan manusia harus memperhatikan kelompok social dimana ia
berada. Dalam kerangka tanggung jawab ini, kebebasan mengandung arti: (1)
Kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri, (2) Kemampuan untuk
bertanggung jawab, (3) Kedewasaan manusia, dan (4) Keseluruhan kondisi yang
memungkinkan manusia melakukan tujuan hidupnya. Tingkah laku yang
didasarkan pada sikap, sistem nilai dan pola pikir berarti tingkah laku berdasarkan
kesadaran, bukan instintif, melainkan terdapat makna kebebasan manusia yang
merupakan obyek etika. Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis
tanggung jawab, yaitu :

7
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiapp orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusian mengenai dirinya sendiri. Contohnya: Rudi membaca sambil berjalan.
Meskipun sebentar-bentar ia melihat ke jalan tetap juga ia lengah dan terperosok
ke sebuah lubang. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekuensi
tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung jawab ia sendiri akan
kelengahannya.

2. Tanggung Jawab kepada Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-


ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab
ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Contohnya: Dalam
sebuah keluarga biasanya memiliki peraturan-peraturan sendiri yang bersifat
mendidik, suatu hal peraturan tersebut dilanggar oleh salah satu anggota keluarga.
Sebagai kepala keluarga (Ayah) berhak menegur atau bahkan memberi hukuman.
Hukuman tersebut merupakan tanggung jawab terhadap perbuatannya.

3. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi denhan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya:
Safi’i terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina orang lain yang
mungkin lebih sederhana dari pada dia. Karena ia termasuk dalam orang yang
keya dikampungnya. Ia harus bertanggung jawab atas kelakuannya tersebut.

8
Sebagai konsekuensi dari kelakuannya tersebut, Safi’i dijauhi oleh masyarakat
sekitar.

4. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa setiiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada negara. Contohnya: Dalam novel “Jalan Tak
Ada Ujung” karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik,
terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan
guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kali perbuatan
itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

c) hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab secara sempit yaitu suatu usaha seseorang yang


diamanahkan, harus dilakukan. Tanggung jawab merupakan amanah. Secara luas
tanggung jawab diartikan sebagai usaha manusia untuk melakukan amanah secara
cermat, teliti, memikirkan akibat baik dan buruknya, untung rugi dan segala hal
yang berhubungan dengan hal tersebut secara transparan menyebabkan orang
percaya dan yakin, sehingga perbuatan tersebut mendapat imbalan baik maupun
pujian dari orang lain. Tanggung jawab berkaitan dengan “penyebab”. Yang
bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau yang melakukan tindakan.
Tidak ada tanggungjawab tanpa kebebasan dan sebaliknya. Bertanggung jawab
berarti dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang
dilakukan. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang
tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab tetapi juga harus menjawab.

Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak bila diminta
penjelasan tentang tingkah laku atau perbuatannya. Dalam tanggung jawab
terkandung pengertian penyebab. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang
disebabkan olehnya. Orang yang tidak menjadi penyebab suatu akibat maka dia
tidak harus bertanggung jawab juga. Tanggung jawab bisa berarti langsung atau

9
tidak langsung. Kebebasan mengandaikan tanggung jawab. Tanpa tanggung
jawab,kebebasan menjadi lepas kendali, dimana kebebasan dilahirkan dan
tanggung jawab di tuntut. Kebebasan membuat orang bertanggung jawab terhadap
tindakan sejauh tindakan itu dikehendaki, bahwa walaupun kesalahan dan
tanggung jawab dari suatu tindkan dapat berkurang atau kadang-kadang karena
ketidaktahuan, kelalaian, paksaan dengan kekerasan, ketakuatan, kelekatan yang
tidak teratur, atau kebiasaan.

d) Kebebasan dapat Berdiri sendiri tanpa Tanggung Jawab

Kebebasan mengandaikan tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab,kebebasan


menjadi lepas kendali, dimana kebebasan dilahirkan dan tanggung jawab di tuntut.
Kebebasan membuat orang bertanggung jawab terhadap tindakan sejauh tindakan
itu dikehendaki, bahwa walaupun kesalahan dan tanggung jawab dari suatu
tindkan dapat berkurang atau kadang-kadang karena ketidaktahuan, kelalaian,
paksaan dengan kekerasan, ketakuatan, kelekatan yang tidak teratur, atau
kebiasaan.

Salah satu pilar demokrasi adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Prinsip ini
mempertimbangkan pemahaman bahwa kebebasan itu tidak pernah absolut. Batas
dari kebebasan adalah tanggung jawab itu sendiri. Selama berpegang pada prinsip
tersebut, kemerdekaan atau kebebasan tidak akan berubah menjadi sikap
semaunya sendiri. Bebas dan bertanggung jawab bagaikan dua sisi dari sekeping
uang logam. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Kebebasan yang melekat pada diri
orang percaya tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab untuk menjaga
kekudusan dalam hidupnya. Anugerah Tuhanlah yang menjadi alasannya.

e) Contoh kasus Hubungan antara Kebebasan Dan Tanggung Jawab

a. Kebebasan dan Tanggung Jawab Beragama

Selama bertahun-tahun ini banyak kasus pelanggaran atas kebebasan beragama


dan berkeyakinan yang tidak tertangani sehingga akhirnya menumpuk begitu saja.

10
Salah satu kendala pemecahan masalah ini adalah pemahaman aparat pemerintah
mengenai prinsip-prinsip hak kebebasan beragama yang masih minim Kerukunan
umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat
adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian
dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam
masalah agama. Lalu, adakah pentingnya kerukunan umat beragama di Indonesia
? Jawabannya adalah iya. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat
penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang
kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya
masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama.Walau mayoritas
penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga
dianut penduduk ini. Kristen, Khatilik, Hindu, dan Budha adalah contoh agama
yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan
masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk
berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus
menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi
satu kesatuan yang utuh.

Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh


pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat
beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah “Tri kerukunan” Kemajemukan
bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis , budaya, suku, dan agama.
Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai
dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan
konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di
masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam
satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan
wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir
pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku -suku
di Indonesia. Maka dari itu bagaimana kita sebagai manusia yang berada di dalam
sebuah negara yang kebinekaannya tinggi dapat mempertanggung jawabkan
perbedaanras, suku, dan agama agar bias menjadi satu kesatuan demi menciptakan
sebuah Negara yang aman damai dan sejahtera.

11
b. Kebebasan dan Tanggung Jawab Berpendapat

Manusia di ciptakan oleh tuhan dan karuniai kehendak bebas. Inilah yang
membedakan manusia dengan ciptaan lainnya, Manusia bebas untuk memilih dan
menentukan arah hidupnya. Namun, kehendak bebas yang di anugrahkan tuhan
menyampaikan kebebasan hati. Tuhan kehendak bebas dalam diri manusia agar ia
bertanggung jawab terhadap pilihan – pilhannya. Namun esensi dari kebebasan
adalah BEBAS BERTANGGUNG JAWAB. Bebas menulis dan bebas berbicara
adalah hak dasar yang melekat pada diri setiap orang. Namun harus bertanggung
jawab dengan apa yang di bicarakan atau ditulis karena indonesia adalah negara
hukum maka dari itu kita bertanggung jawab untuk terus menjaga persaudaraa di
tengah-tengah isu SARA , memperjuangkan toleransi beragama di tengah
merebaknya intoleransi

c. Kebebasan dan Tanggung Jawab Berpendidikan

Konsep kebebasan dalam berpendidikan adalah pendiidkan yang mampu


menumbuhkan suasana humoris dan mampu mengembalikan tujuan pendidikan
yaitu sebagai alat untuk memanusiakan manusia, pendidikan pembebasan muncul
sebagai kritik dasar atas konsep pendidikan tradisional atau pendidikan gaya
bank,dengan itu pendidikan tidak lagi memaknai sebagai alat penimbun
pengetahuan tetapi sebagai alat menghantarkan manusia kembali kepada kodrat
kemanusiaanya dengan itu perlu juga di imbangi dengan tanggung jawab di
karenakan tanggung jawab, sebagaimana hal ini juga ingin kita tunjukan kepada
diri kita sendiri disamping kepada anak- anak tentunya juga perlu imbangny
proses , dalam hal itu , disini dalam peristiwa yang tercipta lewat upaya sadar dan
tujuan keinginan menuai hasil secara baik dari misi yang kita tanamkan
sebelumnya baik dari sikap, moral, etika sosial, dan pengentahuan

12
SIMPULAN

Dari pembahasan dalam makalah di atas dapat di simpulkan bahwa manusia di


katakan bebas apabila ia terikat pada aturan-aturan. Apabila ia tidak mengakui
hal itu maka ia tetap tidak bebas , karena dikuasai kecendrungan dan
senantiasa yang di pengaruhi dan terikat pada hukum yang lebih tinggi dan
tidak memaksa manusia , sebaliknya aturan memberikan kebebasan untuk
menerima atau tidak menerima aturan tersebut, meskipun kebebasan
merupakan kenyataan yang begitu penting, sehingga tegak runtuhnya
kesusilaan tergantung pada pengakuan atau pengingkaran atas kebebasan dan
tanggung jawab

13
DAFTAR PUSTAKA

Adiwiyanto, a. (2001). melatih Anak Bertanggung Jawab ,Jakarta.Mitra Utama


Tamara Bryant, Pam Schiller 2002,6 Modal Dasar Bagi Anak. Jakarta,PT
,Elex MediaKomputindo.

Bdk, D. ,. (n.d.). Filsafat Kebebasan ,Kanisius , Yogjakarta ,Bdk, Nusa Putra


(1994) , pemikiran Soedjatmoko Tentang Kebebasan , Gramedia Pustaka
Utama , Jakarta.

Bdk, L. L. (n.d.). Manusia Sebuah Misteri : Sintesa Filosofis Tentang Makhluk


Paradoksal , Pusat Bahasa Departenen Pendidikan Nasional, kamus besar
Bahasa Indonesia , Jakarta.

Dphanurabone. (n.d.). Kebebasan dan Tanggung jawab. Retrieved from Melalui


http://dpchanurabone.blogspot.com/2011/04/kebebasan-
tanggungjawab.html>(02/08/2011).

14
15

Anda mungkin juga menyukai