OLEH
KELAS 2B/KELOMPOK 1
Denpasar
2021
1
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ..............................................................................................................3
B. PEMBAHASAN .................................................................................................................5
SIMPULAN .............................................................................................................................13
2
A. PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam arti luas kebebasan dapat di artikan sebagai suatu kegiatan yang
menyangkut semua urusan mulai dari sekecil-kecil sampai sebesar –besarnya
sesuai keingian , baik induvidu maupun kelompok namun tidak bertentangan
dengan norma-norma , aturan-aturan, dan perundang-undanganya yang berlaku.
Kesadaran ini menuntut manusia untuk membawa dirinya dengan penuh
ketekunan dan keuletan dalam mencapai keberhasilan dan kebahagiaan ,
kemampuan manusia adalah akumulasi dari perjuangannya dalam menghadapi
tantangan kehidupan. Pilihan manusia satu-satunya adalah mempersiapkan dirinya
dengan menumbuhkan sikap mental dan perbuatan yang benar-benar untuk di
tuntut memangkitkan kemampuan dari dalam dirinya sendiri , berkaitan dengan
hal tersebut maka makalah ini akan membahas tentang kebebasan dan tanggung
jawab manusia
3
Rumusan masalah :
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lainnya sebagai berikut:
4
B. PEMBAHASAN
a) Pengertian Kebebasan
5
orang lain membiarkan kita bebas. Maka kebebasan manusia juga berarti bahwa
kemungkinan-kemungkinannya untuk bertindak tidak dibatasi oleh orang lain.
a. Kebebasan Fisik
Artinya kita bebas untuk menggerakkan anggota tubuh kita, kebebasan fisik
manusia dilanggar oleh paksaan fisik, oleh pemerkosaan, oleh segala bentuk
kekerasan fisik. Misalkan kalau kita ditahan, diborgol atau dipaksa.
b. Kebebasan Psikis
Kebebasan psikis berbeda dengan kebebasan fisik karena tidak dapat secara
langsung dilanggar oleh orang lain, secara tidak langsung kebebasan psikis dapat
saja dkurangi dan dikacaukan dengan cara melalui manipulasi informasi yang kita
proleh, dan terutama melalui tekanan psikis seperti ancaman, siksaan, sugesti, dan
juga berbagai obat bius.
c. Kebebasan Normatif
Yaitu orang yang tidak terkena larangan dan tidak berada di bawah suatu
kewajiban adalah bebas dalam arti normatif.
d. Kebebasan Moral
e. Kebebasan yudiris
Kebebasan ini berkaitan dengan hukum dan harus di jamin oleh hukum ,
kebebasan ini di dasari dari aspek-aspek dari hal manusia sebagaimana
tercantumpada deklarasi universal tentang hak asasi manusia HAM yang di
deklarasikan oleh PBB pada tahun 1948
6
f. Kebebasan Sosial Politik
7
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiapp orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusian mengenai dirinya sendiri. Contohnya: Rudi membaca sambil berjalan.
Meskipun sebentar-bentar ia melihat ke jalan tetap juga ia lengah dan terperosok
ke sebuah lubang. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekuensi
tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung jawab ia sendiri akan
kelengahannya.
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi denhan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya:
Safi’i terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina orang lain yang
mungkin lebih sederhana dari pada dia. Karena ia termasuk dalam orang yang
keya dikampungnya. Ia harus bertanggung jawab atas kelakuannya tersebut.
8
Sebagai konsekuensi dari kelakuannya tersebut, Safi’i dijauhi oleh masyarakat
sekitar.
Suatu kenyataan lagi, bahwa setiiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada negara. Contohnya: Dalam novel “Jalan Tak
Ada Ujung” karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik,
terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan
guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kali perbuatan
itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak bila diminta
penjelasan tentang tingkah laku atau perbuatannya. Dalam tanggung jawab
terkandung pengertian penyebab. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang
disebabkan olehnya. Orang yang tidak menjadi penyebab suatu akibat maka dia
tidak harus bertanggung jawab juga. Tanggung jawab bisa berarti langsung atau
9
tidak langsung. Kebebasan mengandaikan tanggung jawab. Tanpa tanggung
jawab,kebebasan menjadi lepas kendali, dimana kebebasan dilahirkan dan
tanggung jawab di tuntut. Kebebasan membuat orang bertanggung jawab terhadap
tindakan sejauh tindakan itu dikehendaki, bahwa walaupun kesalahan dan
tanggung jawab dari suatu tindkan dapat berkurang atau kadang-kadang karena
ketidaktahuan, kelalaian, paksaan dengan kekerasan, ketakuatan, kelekatan yang
tidak teratur, atau kebiasaan.
Salah satu pilar demokrasi adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Prinsip ini
mempertimbangkan pemahaman bahwa kebebasan itu tidak pernah absolut. Batas
dari kebebasan adalah tanggung jawab itu sendiri. Selama berpegang pada prinsip
tersebut, kemerdekaan atau kebebasan tidak akan berubah menjadi sikap
semaunya sendiri. Bebas dan bertanggung jawab bagaikan dua sisi dari sekeping
uang logam. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Kebebasan yang melekat pada diri
orang percaya tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab untuk menjaga
kekudusan dalam hidupnya. Anugerah Tuhanlah yang menjadi alasannya.
10
Salah satu kendala pemecahan masalah ini adalah pemahaman aparat pemerintah
mengenai prinsip-prinsip hak kebebasan beragama yang masih minim Kerukunan
umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat
adanya toleransi agama. Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian
dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya dalam
masalah agama. Lalu, adakah pentingnya kerukunan umat beragama di Indonesia
? Jawabannya adalah iya. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat
penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang
kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya
masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama.Walau mayoritas
penduduk Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga
dianut penduduk ini. Kristen, Khatilik, Hindu, dan Budha adalah contoh agama
yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia. Setiap agama tentu punya aturan
masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk
berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus
menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi
satu kesatuan yang utuh.
11
b. Kebebasan dan Tanggung Jawab Berpendapat
Manusia di ciptakan oleh tuhan dan karuniai kehendak bebas. Inilah yang
membedakan manusia dengan ciptaan lainnya, Manusia bebas untuk memilih dan
menentukan arah hidupnya. Namun, kehendak bebas yang di anugrahkan tuhan
menyampaikan kebebasan hati. Tuhan kehendak bebas dalam diri manusia agar ia
bertanggung jawab terhadap pilihan – pilhannya. Namun esensi dari kebebasan
adalah BEBAS BERTANGGUNG JAWAB. Bebas menulis dan bebas berbicara
adalah hak dasar yang melekat pada diri setiap orang. Namun harus bertanggung
jawab dengan apa yang di bicarakan atau ditulis karena indonesia adalah negara
hukum maka dari itu kita bertanggung jawab untuk terus menjaga persaudaraa di
tengah-tengah isu SARA , memperjuangkan toleransi beragama di tengah
merebaknya intoleransi
12
SIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15