DISUSUN OLEH
NAMA : SINTIA NANDARI
NOMOR : 33
KELAS : X-14 / UPW 1
UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi memiliki beberapa unsur, berikut ini unsur unsur komunikasi yaitu:
Source
Source atau sumber adalah suatu dasar dalam penyampaian pesan guna memperkuat pesan
itu sendiri. Sumber komunikasi yaitu orang, lembaga, buku dan lain sebagainya.
Komunikator
Komunikator adalah pelaku penyampai pesan berupa individu yang sedang berbicara atau
penulis, Dapat juga berupa kelompok orang ataupun organisasi komunikasi seperti televisi,
radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
Pesan
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan tersebut memiliki
tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
Saluran
Saluran (channel) adalah sebuah komunikator yang digunakan menyampaikan pesan.
Saluran komunkasi dapat berupa saluran formal dan saluran informal. Saluran formal
adalah saluran yang mengikuti garis wewenang suatu organisasi, seperti komunikasi antara
pimpinan dan bawahan, sedangkan saluran informal adalah saluran berupa desas-desus,
kabar burung dan kabar angin.
Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi baik berupa individu, kelompok dan
massa
Effect
Effect atau Hasil adalah hasil akhir dari komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan
sikap dan perilaku komunikan. Perubahan tersebut dapat sesuai dengan keinginan ataupun
tidak sesuai dengan keinginan komunikator.
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
Beberapa teknik dalam komunikasi :
Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran
lawan bicara.
Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.
Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan
kecemasan yang mengcerahkan.
Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda diterima.
Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
BENTUK KOMUNIKASI
Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
1. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan
sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee
dan Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi nonverbal adalah :
a. Meyakinkan apa yang diucapkan
b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi non verbal dapat dikelompokkan
dalam beberapa bentuk :
a. Kinesics
Ialah komunikasi non verbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh
dibagi dalam lima kelompok yaitu :
Emblems : isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh
gerakan badan
Illustrators : gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu
Affect display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala
Adaptory : gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan
b. Gerakan mata
Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang.
c. Sentuhan
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
d. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya.
e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam
sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan.
f. Postur tubuh
Manusia lahir dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing bentuk tubuh dapat
menggambarkan karakter orang yang bersangkutan.
g. Warna
Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek.
h. Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang
dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda.
i. Bau
Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa dipergunakan untuk
melambangkan status.
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan
secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Berdasarkan aktif atau pasifnya
peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni berbicara
dan menulis, serta mendengarkan dan membaca.
PELAYANAN PRIMA
PENGERTIAN PELAYANAN PRIMA
Pelayanan prima adalah pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan sehingga dapat
menimbulkan rasa puas pelanggan. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan prima telah di
kembangkan konsep Total Quality Management (TQM), yaitu sistem manajemen yang
menyangkut semua manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas serta kuantitas
organisasi agar kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan terpenuhi.
KARAKTERISTIK PELANGGAN
Pelanggan pemula, Jenis Pelanggan pemula cirinya adalah pelanggan yang datang banyak
bertanya. Dan Pelanggan pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang.
Pelanggan curiga, ada Pelanggan yang datang dengan rasa curiga bahwa anda menjual
barang gelap dengan harga gelap dan untung anda berlipat. Jadi dia akan menawar di
bawah harga kepantasan.
Tipe cerewet. Terkadang mereka ini banyak bicaranya. Tipe seperti ini cepat akrab dengan
siapa saja dan santai bicaranya.
Tipe arogan dan sombong. Tipe orang ini sulit banget menerima pendapat orang lain dan
bangga pada diri sendiri. Orang ini terkadang suka membantah terhadap perkataan anda
dan senang memamerkan yang mereka miliki.
Tipe kikir. Tipe ini mempertimbangkan untung rugi yang akan mereka dapatkan.
Perhitungan mereka sangat terperinci.
Tipe pendiam. Mereka irit dalam bicara. Mereka terkadang bicara pada hal-hal yang
penting saja, namun dapat diandalkan karena mereka tipe banyak melakukan aksi.
Tipe pembanding. Mereka adalah tipe yang sangat paham tentang produk/jasa yang anda
tawarkan, sehingga anda terkadang kesulitan menaklukan mereka.
Pelanggan pengadu domba, ada jenis Pelanggan lain lagi, yaitu yang suka mengadu
domba. Mungkin karena menganggap anda adalah domba yang layak diadu-adu.
Pelanggan jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada
barang yang Anda tawarkan.
Pelanggan yang selalu marah. Solusinya dengarkan pada saat mereka marah dan jangan
mencoba memberikan argumentasi yang terkesan anda membela diri namun dengarkan
saja dulu semua keluhannya dengan baik kemudian setelah suasa sudah mereda baru anda
jelaskan duduk persoalannya kemudian cari solusi jalan keluarnya.
Pelanggan yang tidak sabar. Misalnya beli sprei maunya buru-buru melulu maka solusinya
adalah kasih penjelasan lama pembuatan dan pengirimannya, bagi orang yang tidak
sabaran dengan penjelasan tersebut bisa mengambil keputusan jadi atau tidaknya beli
sprei. Jika mereka jadi beli paling tidak sudah tahu dari awal sehingga mereka akan
menjadi sabar menanti.
TIPE-TIPE PELANGGAN
a. Pelanggan Pria
Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkannya.
Kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkannya.
Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu).
Mudah terpengaruh oleh penjelasan dan argumentasi yang obyektif.
b. Pelanggan Wanita
Sangat bertele-tele dalam memilih barang.
Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan
pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaannya.
Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian,
tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.
Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.
c. Pelanggan Remaja
Mudah terpengaruh bujukan petugas.
Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
Agak boros dalam berbelanja.
d. Pelanggan Usia Lanjut
Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas.
Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkannya.
Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman.
Biasanya bersikap ramah dan ngemong pada petugas yang masih muda-muda.
Cenderung ingin berlama-lama dan ngobrol dulu dengan petugas.
e. Pelanggan Anak-Anak
Umumnya masih suka bermain-main
Keinginannya terkadang tidak konsisten (suka berubah-ubah).
Tidak pernah diam, selalu bergerak kesana-kemari.
Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu.
f. Pelanggan Pasangan Bertunangan
Suasana hati sedang diliputi kebahagiaan.
Seia-sekata dan jarang terjadi perselisihan.
FUNGSI PELAYANAN PRIMA
Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa.
Memenangkan persaingan pasar.
Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan.
Memberikan keuntungan pada perusahaan.
KARAKTERISTIK KELOMPOK
1) Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non
verbal.
2) Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui
menjadi anggota suatu kelompok
3) Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok
secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4) Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5) Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat
membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Namun demikian, jika prinsip ini tidak diterapkan atau bahkan sudah berkurang,
bersiaplah untuk suatu kemunduran baik perlahan-lahan maupun sekaligus. Pemimpin
yang pandai untuk menggerakkan anggota tim diperlukan agar sikap menghargai selalu
timbul.
2. Mempunyai Komitmen dan Kepentingan yang Sama
Sebelum suatu tim bergerak tentunya sudah harus ada komitmen yang sungguh-sungguh
dari seluruh anggota. Komitmen ini haruslah berdasarkan kepentingan yang sama,
sehingga jelas bagi seluruh anggota bahwa pekerjaan dilakukan sesuai komitmen yang
telah disepakati.
3. Mengembangkan Peraturan yang jelas dan Transparan
Peraturan yang jelas harus ada dalam suatu tim. Peraturan yang kurang jelas akan
menyulitkan anggota tim. Konflik akan mudah muncul dan tindakan-tindakan yang kurang
terpuji akan makin sering dilakukan oleh anggota tim apabila tidak ada peraturan yang
jelas dan transparan.
4. Mampu Mengendalikan Diri dan Menjaga
Keseimbangan Antara Emosi dan Pikiran Setiap anggota tim pastinya berbeda dalam
mengendalikan emosi dan pikiran. Mungkin ada yang emosinya hanya datar-datar saja,
tetapi ada juga yang emosinya meledak-ledak. Setiap anggota tim harus mampu
mengendalikan emosi dan pikirannya.
5. Harus Saling Mendukung
Saling mendukung antaranggota tim merupakan salah satu modal penting dalam
mengembangkan suatu tim. Karena hal ini akan membuat anggota tim menjadi lebih
bersemangat dalam bekerja. Keberhasilan satu anggota tim merupakan keberhasilan
bersama, sebaliknya kekurangan satu anggota tim juga merupakan kekurangan bersama.
6. Bersikap Terbuka dan Saling Percaya
Bersikap terbuka memungkinkan seluruh anggota tim mengetahui apa yang dilakukan oleh
anggota lain. Sehingga sesama anggota dapat memberikan masukan yang positif dan
membantu memecahkan masalah-masalah dalam tim. Tanpa adanya keterbukaan dan
saling percaya, akan sulit bekerja dalam satu tim. Rasa saling percaya antarsesama
anggota tim merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim agar tim
mampu bekerja secara efektif.
7. Produktivitas
Tim seyogyanya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan.
Melalui saling berbagi sumber daya, keterampilan, pengetahuan, dan kepemimpinan, maka
bekerja dalam tim akan lebih efektif daripada perorangan.
8. Selalu Berkonsultasi
Sebelum Memutuskan Hal ini harus dilakukan agar keputusan yang diambil memang
berdasarkan kesepakatan bersama, bukan semata-mata keputusan pribadi. Juga agar
keputusan yang diambil sudah berdasarkan pertimbangan dari anggota tim yang lebih tahu
atau ahli dalam hal-hal tertentu. Pengambilan keputusan tentu saja berdasarkan tugas dan
tanggung jawab tiap anggota. Namun penting untuk selalu berkonsultasi dengan sesama
anggota tim.
9. Evaluasi
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Kekurangan dan kelebihan pasti selalu melekat
pada setiap individu maupun tim. Penilaian atau evaluasi sangat perlu dilakukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang sudah dilakukan. Sehingga dengan
adanya evaluasi akan dapat diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan pengkajian
dalam evaluasi tersebut.