Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIW

DISUSUN OLEH
NAMA : SINTIA NANDARI
NOMOR : 33
KELAS : X-14 / UPW 1

SMK NEGERI 1 KARANGANYAR


TAHUN AJARAN 2017/2018
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi ialah Perjalanan proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi
antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga mudah dipahami. Komunikasi berasal
dari bahasa inggris yaitu communication atau communis yang berarti bersama atau sama.

UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi memiliki beberapa unsur, berikut ini unsur unsur komunikasi yaitu:
 Source
Source atau sumber adalah suatu dasar dalam penyampaian pesan guna memperkuat pesan
itu sendiri. Sumber komunikasi yaitu orang, lembaga, buku dan lain sebagainya.
 Komunikator
Komunikator adalah pelaku penyampai pesan berupa individu yang sedang berbicara atau
penulis, Dapat juga berupa kelompok orang ataupun organisasi komunikasi seperti televisi,
radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
 Pesan
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan tersebut memiliki
tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
 Saluran
Saluran (channel) adalah sebuah komunikator yang digunakan menyampaikan pesan.
Saluran komunkasi dapat berupa saluran formal dan saluran informal. Saluran formal
adalah saluran yang mengikuti garis wewenang suatu organisasi, seperti komunikasi antara
pimpinan dan bawahan, sedangkan saluran informal adalah saluran berupa desas-desus,
kabar burung dan kabar angin.
 Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi baik berupa individu, kelompok dan
massa
 Effect
Effect atau Hasil adalah hasil akhir dari komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan
sikap dan perilaku komunikan. Perubahan tersebut dapat sesuai dengan keinginan ataupun
tidak sesuai dengan keinginan komunikator.

TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
Beberapa teknik dalam komunikasi :
 Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
 Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
 Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran
lawan bicara.
 Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
 Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
 Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
 Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
 Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.
 Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan
kecemasan yang mengcerahkan.
 Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda diterima.
Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

BENTUK KOMUNIKASI
Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
1. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan
sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee
dan Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi nonverbal adalah :
a. Meyakinkan apa yang diucapkan
b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi non verbal dapat dikelompokkan
dalam beberapa bentuk :
a. Kinesics
Ialah komunikasi non verbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh
dibagi dalam lima kelompok yaitu :
 Emblems : isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh
gerakan badan
 Illustrators : gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu
 Affect display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
 Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala
 Adaptory : gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan
b. Gerakan mata
Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang.
c. Sentuhan
Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
d. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya.
e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam
sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan.
f. Postur tubuh
Manusia lahir dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing bentuk tubuh dapat
menggambarkan karakter orang yang bersangkutan.
g. Warna
Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek.
h. Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang
dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda.
i. Bau
Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa dipergunakan untuk
melambangkan status.
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan
secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Berdasarkan aktif atau pasifnya
peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni berbicara
dan menulis, serta mendengarkan dan membaca.

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI


1. Kurangnya Kecakapan
Penyampai yang kurang baik dalam menyampaikan pesan seperti gugup, berbicara terbata-
bata, gemetar, ataupun sikap lainnya, tak pelak akan mengesalkan si pendengar. Walaupun
pesan yang akan disampaikannya penting, namun dengan kemasan yang kurang menarik
audiens tentu kurang respon dengannya. Adapun cara mengatasinya si penyampai pesan
harus banyak berlatih agar lebih terampil berbicara.
2. Ketepatan Sikap
Sikap yang tidak tepat pada saat berkomunikasi juga mendukung penghalang komunikasi
yang efektif, contohnya adalah sikap meremehkan pendengar, ataupun sebaliknya sikap
meremehkan komunikator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalin sikap kooperatif,
(simpatik, memperhatikan dengan seksama) tentunya dibutuhkan komunikasi awal yang
baik.
3. Miskin Materi
Materi menjadi hal penting pada saat komunikasi, sedikitnya materi pembicaraan
mengakibatkan audiens cepat bosan, dan informasi yang disampaikan juga menjadi kurang
detail. Mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali menambah wawasan dan banyak
menimba ilmu.
4. Kurang Sensistif
Selain harus memiliki penguasaan materi yang baik, pemateri juga harus memahami siuasi
audiens, jangan sampai materi yang disampaikan menjadi mubazir karena tidak sesuai
dengan daya nalar penontonnya. Solusinya komunikator harus membiasakan diri dan
melihat sistem sosial yang ada di hadanpannya.
5. Kesalahan Bahasa
Bijak-bijaklah menggunakan bahasa, sebab bahasa yang memiliki makna ganda akan
menimbulkan salah tafsir bagi pendengar. Beberapa bahasa juga mungkin berbeda antara
satu wilayah dengan wilayah lain. Pemecahan masalahnya dengan menggunakan istilah
yang tidak ambigu, juga dengan memilih bahasa resmi saja.
6. Jarak
Jarak antara audiens dengan pemateri sedikit banyak akan mempengaruhi daya tangkap
indera pendengaran. Untuk mengatasinya gunakanlah media seperti handphone, internet,
speaker, dll.
7. Monoton
Komunikator yang berbicara terus menerus dan tidak memberikan kesempatan untuk
bertanya kepada komunikan akan menghambat komunikasi, karena tidak diketahui apakah
tujuan penyampaian sudah tercapai atau belum. Cata mengatasinya, berilah kesempatan
komunikan untuk mengungkapkan pendapatnya agar komunikasi menjadi lebih efektif.

PELAYANAN PRIMA
PENGERTIAN PELAYANAN PRIMA
Pelayanan prima adalah pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan sehingga dapat
menimbulkan rasa puas pelanggan. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan prima telah di
kembangkan konsep Total Quality Management (TQM), yaitu sistem manajemen yang
menyangkut semua manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas serta kuantitas
organisasi agar kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan terpenuhi.

JENIS-JENIS PELAYANAN PRIMA


Pelayanan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu...
1. Core Service
Core Service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan
produk utamanya, misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar.
2. Facilitating Service
Facilitating Service adalah fasilitas pelayanan plus kepada pelanggan, misalnya pelayanan
front office pada hotel.
3. Supporting Service
Supporting service merupakan pelayanan tambahan atau pendukung untuk meningkatkan
nilai pelayanan atau untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan dari pihak
pesaingnya, misalnya hotel dan restoran pada satu tempat.

KARAKTERISTIK PELANGGAN
 Pelanggan pemula, Jenis Pelanggan pemula cirinya adalah pelanggan yang datang banyak
bertanya. Dan Pelanggan pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang.
 Pelanggan curiga, ada Pelanggan yang datang dengan rasa curiga bahwa anda menjual
barang gelap dengan harga gelap dan untung anda berlipat. Jadi dia akan menawar di
bawah harga kepantasan.
 Tipe cerewet. Terkadang mereka ini banyak bicaranya. Tipe seperti ini cepat akrab dengan
siapa saja dan santai bicaranya.
 Tipe arogan dan sombong. Tipe orang ini sulit banget menerima pendapat orang lain dan
bangga pada diri sendiri. Orang ini terkadang suka membantah terhadap perkataan anda
dan senang memamerkan yang mereka miliki.
 Tipe kikir. Tipe ini mempertimbangkan untung rugi yang akan mereka dapatkan.
Perhitungan mereka sangat terperinci.
 Tipe pendiam. Mereka irit dalam bicara. Mereka terkadang bicara pada hal-hal yang
penting saja, namun dapat diandalkan karena mereka tipe banyak melakukan aksi.
 Tipe pembanding. Mereka adalah tipe yang sangat paham tentang produk/jasa yang anda
tawarkan, sehingga anda terkadang kesulitan menaklukan mereka.
 Pelanggan pengadu domba, ada jenis Pelanggan lain lagi, yaitu yang suka mengadu
domba. Mungkin karena menganggap anda adalah domba yang layak diadu-adu.
Pelanggan jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada
barang yang Anda tawarkan.
 Pelanggan yang selalu marah. Solusinya dengarkan pada saat mereka marah dan jangan
mencoba memberikan argumentasi yang terkesan anda membela diri namun dengarkan
saja dulu semua keluhannya dengan baik kemudian setelah suasa sudah mereda baru anda
jelaskan duduk persoalannya kemudian cari solusi jalan keluarnya.
 Pelanggan yang tidak sabar. Misalnya beli sprei maunya buru-buru melulu maka solusinya
adalah kasih penjelasan lama pembuatan dan pengirimannya, bagi orang yang tidak
sabaran dengan penjelasan tersebut bisa mengambil keputusan jadi atau tidaknya beli
sprei. Jika mereka jadi beli paling tidak sudah tahu dari awal sehingga mereka akan
menjadi sabar menanti.
TIPE-TIPE PELANGGAN
a. Pelanggan Pria
 Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkannya.
 Kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkannya.
 Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu).
 Mudah terpengaruh oleh penjelasan dan argumentasi yang obyektif.
b. Pelanggan Wanita
 Sangat bertele-tele dalam memilih barang.
 Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
 Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan
pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaannya.
 Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian,
tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.
 Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
 Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
 Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.
c. Pelanggan Remaja
 Mudah terpengaruh bujukan petugas.
 Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
 Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
 Agak boros dalam berbelanja.
d. Pelanggan Usia Lanjut
 Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas.
 Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkannya.
 Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman.
 Biasanya bersikap ramah dan ngemong pada petugas yang masih muda-muda.
 Cenderung ingin berlama-lama dan ngobrol dulu dengan petugas.
e. Pelanggan Anak-Anak
 Umumnya masih suka bermain-main
 Keinginannya terkadang tidak konsisten (suka berubah-ubah).
 Tidak pernah diam, selalu bergerak kesana-kemari.
 Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu.
f. Pelanggan Pasangan Bertunangan
 Suasana hati sedang diliputi kebahagiaan.
 Seia-sekata dan jarang terjadi perselisihan.
FUNGSI PELAYANAN PRIMA
 Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
 Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
 Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
 Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa.
 Memenangkan persaingan pasar.
 Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan.
 Memberikan keuntungan pada perusahaan.

TUJUAN PELAYANAN PRIMA


 Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan.
 Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera membeli barang/jasa
yang ditawarkan pada saat itu juga.
 Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap pelanggan terhadap
barang/jasa yang ditawarkan.
 Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian hari
terhadap produsen.
 Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.
 Untuk menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
 Untuk mempertahankan pelanggan.

CARA MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA


1. Pelatihan Pelayanan Prima
Buat pelatihan pelayanan pelanggan terutama bagi customer service supaya dapat
memberikan layanan yang cepat, tepat, dan efisien. Customer service perlu
memiliki product knowledge, harga, hingga aspek teknis dari produk sehingga mampu
memberikan pelayanan prima. Kemampuan komunikasi handal juga krusial dalam
memahami apa yang pelanggan inginkan dan dalam berbicara dengan mereka.
2. Pusatkan perhatian pada pelanggan
Perhatikan nada bicara, jadilah percaya diri tapi tidak dengan emosi jika pelanggan datang
membawa komplain. Dengarkan keinginan pelanggan dengan seksama dan catat segala
kebutuhan dengan kemampuan komunikasi yang prima. Dalam melayani, tempatkan
pelanggan di urutan pertama layaknya orang terdekat, seperti rekan sekerja atau pimpinan
di perusahaan Anda
3. Memberikan pelayanan yang efisien
Lakukan pada saat itu juga, jangan biarkan pelanggan menunggu karena mereka ingin
permasalahannya segera diselesaikan. Pelanggan akan puas dan percaya bahwa perusahaan
Anda kredibel dan bertanggung jawab tekait keluh kesah,saran, kritik mereka.
Siagakan supervisor untuk membantu costumer service jika mengalami kesulitan dalam
pertanyaan sulit dan teknis dari pelanggan.
4. Pendekatan Personal
Ingatlah nama setiap pelanggan meski jumlahnya banyak karena cara pendekatan personal
seperti ini ampuh menjaring pelanggan loyal. Selain itu, berikan ucapan selamat di momen
tertentu sebagai bentuk pelayanan prima dari Anda sehingga semakin setia terhadap
perusahaan.
5. Membina hubungan baik dengan pelanggan
Tunjukkan simpati, berbicara dengan penuh perasaan, dan berikan solusi untuk
menunjukkan bahwa Anda paham keinginan pelanggan. Mintalah feedback dari pelanggan
dalam bentuk survei kepuasan layanan agar bisa berbenah jika terdapat kekurangan dalam
layanan.
6. Mengalihkan pelayanan ke pihak lain
Bila pelanggan meminta pelayanan di luar keahlian Anda maka alihkan pelayanan tersebut
pada pihak lain yang memiliki kemampuan. Dengan pengalihan tersebut akan terlihat
bahwa perusahaan atau bisnisAnda telah bekerja dengan profesional. Hubungi pihak lain
mengenai permintaan pelanggan dan berikan nomor kontak kepada pelanggan agar mereka
mudah berhubungan.

BEKERJA DALAM TIM


PENGERTIAN KELOMPOK
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam
jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat
berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.

KARAKTERISTIK KELOMPOK
1) Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non
verbal.
2) Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui
menjadi anggota suatu kelompok
3) Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok
secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4) Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5) Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat
membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK


Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965).
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan
menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum
saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka
hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.
Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada
tahap ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan
mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung
satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

KEKUATAN TEAM WORK


Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk
mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan
bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan
dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari
teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal
dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan.
Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas
segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
o Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan
kepentingan.
o Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
o Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
apa yang saya tidak bisa.
o Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
o Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
o Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi
minus jika tidak ada saling pengertian.
o Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal
sukses bersama.
o Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan
segera terealisasi.
o Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama
bermuara kemana?
o Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
o Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan
kerjasama.
o Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak
perlu waktu yang lama.
o Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.

PRINSIP BEKERJA DALAM TIM


1. Saling Menghargai
Sikap saling menghargai antarsesama anggota tint membuat tiap anggota tim dapat
memahami setiap perbedaan yang ada. Sikap iri hati dan prasangka buruk dapat dihindari,
sehingga memungkinkan seluruh anggota tim mengeluarkan semua kemampuannya. Ini
karena anggota tim yakin setiap anggota pasti akan memberikan respon yang baik, kalau
pun tidak setuju pastinya tidak akan menjatuhkan satu dengan yang lain.

Namun demikian, jika prinsip ini tidak diterapkan atau bahkan sudah berkurang,
bersiaplah untuk suatu kemunduran baik perlahan-lahan maupun sekaligus. Pemimpin
yang pandai untuk menggerakkan anggota tim diperlukan agar sikap menghargai selalu
timbul.
2. Mempunyai Komitmen dan Kepentingan yang Sama
Sebelum suatu tim bergerak tentunya sudah harus ada komitmen yang sungguh-sungguh
dari seluruh anggota. Komitmen ini haruslah berdasarkan kepentingan yang sama,
sehingga jelas bagi seluruh anggota bahwa pekerjaan dilakukan sesuai komitmen yang
telah disepakati.
3. Mengembangkan Peraturan yang jelas dan Transparan
Peraturan yang jelas harus ada dalam suatu tim. Peraturan yang kurang jelas akan
menyulitkan anggota tim. Konflik akan mudah muncul dan tindakan-tindakan yang kurang
terpuji akan makin sering dilakukan oleh anggota tim apabila tidak ada peraturan yang
jelas dan transparan.
4. Mampu Mengendalikan Diri dan Menjaga
Keseimbangan Antara Emosi dan Pikiran Setiap anggota tim pastinya berbeda dalam
mengendalikan emosi dan pikiran. Mungkin ada yang emosinya hanya datar-datar saja,
tetapi ada juga yang emosinya meledak-ledak. Setiap anggota tim harus mampu
mengendalikan emosi dan pikirannya.
5. Harus Saling Mendukung
Saling mendukung antaranggota tim merupakan salah satu modal penting dalam
mengembangkan suatu tim. Karena hal ini akan membuat anggota tim menjadi lebih
bersemangat dalam bekerja. Keberhasilan satu anggota tim merupakan keberhasilan
bersama, sebaliknya kekurangan satu anggota tim juga merupakan kekurangan bersama.
6. Bersikap Terbuka dan Saling Percaya
Bersikap terbuka memungkinkan seluruh anggota tim mengetahui apa yang dilakukan oleh
anggota lain. Sehingga sesama anggota dapat memberikan masukan yang positif dan
membantu memecahkan masalah-masalah dalam tim. Tanpa adanya keterbukaan dan
saling percaya, akan sulit bekerja dalam satu tim. Rasa saling percaya antarsesama
anggota tim merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim agar tim
mampu bekerja secara efektif.
7. Produktivitas
Tim seyogyanya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan.
Melalui saling berbagi sumber daya, keterampilan, pengetahuan, dan kepemimpinan, maka
bekerja dalam tim akan lebih efektif daripada perorangan.
8. Selalu Berkonsultasi
Sebelum Memutuskan Hal ini harus dilakukan agar keputusan yang diambil memang
berdasarkan kesepakatan bersama, bukan semata-mata keputusan pribadi. Juga agar
keputusan yang diambil sudah berdasarkan pertimbangan dari anggota tim yang lebih tahu
atau ahli dalam hal-hal tertentu. Pengambilan keputusan tentu saja berdasarkan tugas dan
tanggung jawab tiap anggota. Namun penting untuk selalu berkonsultasi dengan sesama
anggota tim.
9. Evaluasi
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia. Kekurangan dan kelebihan pasti selalu melekat
pada setiap individu maupun tim. Penilaian atau evaluasi sangat perlu dilakukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang sudah dilakukan. Sehingga dengan
adanya evaluasi akan dapat diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan pengkajian
dalam evaluasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai