Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Gudang Timur Batavia yang terletak di daerah Jakarta Utara merupakan gudang
rempah-rempah atau gudang logistik milik VOC pada zaman penjajahan Belanda pada
tahun 12 Maret 1619 atau abad ke 17 yang didirikan oleh Jan Pieterszoon Coen. Namun
karena bangkrut dan berakhirnya kekuasaan VOC pada 31 Desember 1799, pada tahun
1808 Gubernur Jenderal Daendels memerintahkan untuk membongkar tembok beserta
isinya. Daendels kemudian memindahkan pusat pemerintahan Hindia Belanda ke
Weltevreden yang sekarang berada di kawasan Jakarta Pusat. Pasca-kemerdekaan
Indonesia, Soekarno memerintahkan agar seluruh bangunan peninggalan Belanda di
Tanah Air harus dikosongkan, begitu pula dengan gudang ini.
Saat ini. Kondisi sekitar Gudang Timur masih tidak ada perubahan dan masih
sama seperti dahulu. Bagian halaman Gudang Timur masih menjadi tempat parkir
truk-truk besar, serta digunakan juga sebagai “kuburan” dari mobil-mobil rongsokan
dengan tampilan rumput-rumput ilalang yang mulai tinggi, akar pohon yang mulai
merambat pada bangunanan.
Gudang Timur Batavia yang terletak di Jl. Tongkol No.8, RT.8/RW.4, Ancol, Kec.
Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430. Dengan Luas Lahan
444,19 m². Berikut peta lokasi bangunan Gudang Timur Batavia :
Gambar 2.1. Lokasi Gudang Timur Batavia
Sumber: google.co.id
Pada Fasad dinding gedung ini bernama Graanpakhuizen yang berarti "biji-bijian"
dan berfungsi sejak abad ke 17 (1652) sebagai tempat penyimpanan logistik pangan dan
komoditas seperti beras, jagung, biskuit, rempah-rempah, kacang-kacangan, teh dan
kopi. Selain itu, gedung ini juga sempat menjadi tempat menyimpan kerajinan keramik
dan porselen. Kasteel Batavia Timur, dikelilingi Benteng dengan empat bastion (kubu
pengintaian), yakni Parrel (barat laut), Saphier (timur laut), Robijn (tenggara) dan
Diamant (barat daya). Saat ini kastel tersebut pernah dipakai untuk kepentingan syuting
film dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan
(SK) Gubernur DKI Jakarta No. 1363 Tahun 2018.
Dengan cara mengisi dengan aktivitas atau kegiatan baru yang bermaksud untuk
menghidupkan penggunaan bangunan tersebut.
Menjadikan Gudang Timur Batavia sebagai wadah atau ruang kreatif bagi
muda-mudi dengan konsep sebagai berikut:
Konsep pada perancangan interior melibatkan panca indra pada manusia untuk
dapat merasakan pengalaman langsung sejarah dari keberadaan Gudang Timur Batavia
dengan menampilkan identitas dari bangunan tersebut. Konsep ini menjadi awal dari
penggunaan fungsi baru baik terhadap kebutuhan ruang interior.
Pada interior bangunan mengusung tema klasik dan menerapkan suasana ruang
melalui penggabungan 2 gaya yaitu, Indische Empire Style dan Tradisional Indonesia
untuk menambah dan memperkuat kesan sejarah, serta memberikan respon terhadap
kebutuhan panca indra pada tubuh dengan mengingat kembali sejarah yang pernah ada.
Pendengaran: Menggunakan musik lampau (vintage atau retro) yang dapat memberikan
kesan intim pada interior serta adanya kilas balik bagi memori pengunjung.
Penciuman: Memberikan aroma wangi yang unik sebagai identitas dari keberadaan
Gudang Timur Batavia. Sebelumnya, gedung ini dimanfaatkan sebagai gudang logistik
pangan dan komoditas rempah-rempah, kopi, maupun teh, maka dapat menggunakan
salah satu atau beberapa aroma tersebut pada fungsi ruang baru pada gedung tersebut.
Gambar 2.7. Kafe Dengan Tema Kolonial dan Makanan Khas Indonesia
Sumber: Google.com
Pengecap: Menghadirkan fungsi ruang baru sebagai kafe yang menjual makanan dan
minuman seperti kopi, teh, dan menu makanan dengan cita rasa khas Indonesia.
Gambar 2.8. Kafe Dengan Tema Kolonial dan Makanan Khas Indonesia
Sumber: Google.com
Peraba: Indra yang bekerja merupakan kulit, dimana pengunjung dapat merasakan 2
sensasi. dengan ruangan tertutup menggunakan AC (Air Conditioner) dan ruangan semi
outdoor memberikan kesan natural.
2.5. Moodboard dan Color Scheme
https://travel.kompas.com/read/2022/06/10/163100027/situs-sejarah-sisa-gudang-timur-ka
steel-batavia-kini-memprihatinkan?page=all
https://voi.id/memori/176598/gudang-timur-batavia-bangunan-cagar-budaya-di-jakarta-yan
g-tak-terpelihara
https://binus.ac.id/bandung/2021/07/apa-itu-adaptive-reuse/
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/purwarupa/article/view/3887/4356