Anda di halaman 1dari 57

Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian

KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.1. VISI KAWASAN


Visi - Menciptakan ruang kota berkualitas, berkaraker dan manusiawi
yang dapat memperkuat identitas dan citra Kota Muara Bulian
sebagai Taman Rekreasi, dengan mengembangkan sarana bisnis
dan rest area serta wisata bantaran Sungai Batanghari, sekaligus
menciptakan tempat (place) yang nyaman dan aman, dengan
tetap memelihara kelestarian warisan budaya.
Misi
Penataan fungsi dan kegiatan koridor, melalui penataan:
Jalan Arteri Primer (jl. Gajahmada) sebagai jalan antar kota;
Jalan Bantaran Sungai Batanghari sebagai jalur wisata tepian
sungai
Memperjelas elemen-elemen koridor jalan utama;
Menciptakan generator-generator aktifitas seperti rekreasi air tepian
sungai, pujasera - PKL, fasilitas pendukung wisata, pedestrian, dll.
Meningkatkan akses koridor
Meningkatkan dan memanfaatkan potensi jalur tepian sungai
Pengaturan moda transportasi, pola parkir dan penataan simpang
Peningkatan kualitas jalan (khususnya pada tepian sungai);
Peningkatan kualitas pedestrian dan pedestrian linkage;
Meningkatkan ruang terbuka hijau
Menghubungkan antar ruang hijau (jalur hijau, taman kota, dsb);
Meningkatkan kualitas area bantaran sungai sebagai area
konservasi, sekaligus sebagai taman kota dan rekreasi air;
Meningkatkan kualitas nodes (monument dan simpang SPBU)
sebagai gerbang kawasan
Penataan massa bangunan
Memperkuat citra arsitektur lokal pada bangunan-bangunan publik

MS LAPORAN AKHIR 2- 1
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Visi - Menciptakan suatu ruang kota berkualitas, berkaraker dan manusiawi yang dapat memperkuat identitas dan citra Kota Muara
Bulian sebagai Taman Rekreasi, sekaligus menciptakan tempat (place) yang nyaman bagi pengguna dengan tetap menjaga
lingkungan serta memelihara kelestarian warisan budaya.

Kawasan lindung bantaran


Ke Muara
sungai
Jambi

BBC Skala &


Perkantor karakter
manusiawi
Permukiman an
campuran (kantor
Jalan Arteri Primer Bupati)
Lintas Sumatera
Ruang Sosial Ruang
wadah interaksi Budaya
Hutan Permukimasosial - rekreasi pusat budaya
Kota n
Perumaha
Dana n Kawasan
u
Rekrea (perumnas Perencanaan
si )
Pasa budaya Pembangunan
r berkelanjutan
Built-up area Kehidupan
Ke Muara Dana kelestarian alam
dan ekonomi
Tebo u/ Open space dan budaya
rawa

Pembangunan
Infrastructur
supply-
partisipatif
demand antar stakeholder

Gambar 2.1. Visi Misi Pengembangan

MS LAPORAN AKHIR 2- 2
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.1.1. Tujuan Pengembangan


Tujuan yang akan dicapai dari visi tersebut di atas adalah, Kawasan
perencanaan diharapkan dapat berperan sebagai ruang publik yang
berkarakter budaya dan berskala manusia, dengan fungsi sebagai :
Daya tarik sekaligus magnet kegiatan bagi para pengunjung, yang
berkarakter budaya dan berperan sebagai ruang sosial masyarakat
kota, sekaligus sebagai tempat rekreasi
Kawasan perdagangan yang diarahkan pada perdagangan eceran
formal dan informal, ekonomi kecil dan menengah yang berbasiskan
masyarakat.
Kawasan Wisata Budaya yang berkarakter khas lokal
Kawasan lindung

2.1.2. Sasaran dan Strategi Pengembangan


A. Sasaran
Pengembangan zona ekonomi dengan memberikan ruang yang
representatif bagi sektor ekonomi kecil dan menengah serta
sektor informal
Menyediakan fasilitas sosial dan pelayanan umum, khususnya
pada zona-zona perkampungan / permukiman
Membuat lebih banyak ruang terbuka hijau, termasuk di
sepanjang jalur-jalur pejalan kaki, untuk memberikan keteduhan
dan kenyamanan, serta menciptakan hubungan antar ruang
terbuka dengan pedestrian linkage
Pelestarian kawasan bantaran sungai Batanghari sebagai
daerah/ ruang terbuka sekaligus area rekreasi air.
Pemanfaatan lahan-lahan kosong sesuai dengan strategi
pengembangan kawasan mendukung wisata kawasan tepian
sungai dan rest area
Meningkatkan kemudahan dan keamanan pergerakan lalulintas
dan jalur transportasi umum serta pengaturan parkir, penyediaan
jalur pejalan kaki dan streetscape kawasan serta penyediaan
infrastruktur publik

MS LAPORAN AKHIR 2- 3
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

B. Strategi
Memperluas dan menciptakan kantong-kantong kegiatan ekonomi
Konsolidasi, mengembangkan dan memberdayakan potensi, aset-
aset dan sumber daya yang ada
Memantapkan lingkungan berkelanjutan antara natural
environment dan sosial environment.
Dekonsentrasi fungsi-fungsi kegiatan dan pemanfataan lahan
secara rasional makro mezzo mikro
Menyediakan paket-paket investasi, sirkulasi lalu lintas parkir
pedestrian dan transportasi umum
Konsistensi, partisipasi dan manajemen yang transparan di antara
stakeholders pemerintah swasta masyarakat

2.1.3. Konsep Perancangan Kawasan


Kota Muara Bulian dalam kedudukannya sebagai ibukota kabupaten dan
Pusat Pemerintahan menjadikan kawasan-kawasan di sekitar kota
tumbuh dan berkembang secara pesat. Perkembangan tersebut dapat
dilihat di sepanjang koridor Jalan Gajahmada, yang telah tumbuh dan
berkembang sebagai pusat kegiatan perkotaan, terutama pada Bulian
Business Centre, sebagai pusat perdagangan. Sepanjang koridor
tersebut telah tumbuh dan berkembang perdagangan dan jasa maupun
permukiman, terjadi percampuran kegiatan berskala lokal dan regional
serta terjadi perubahan pemanfaatan lahan dengan intensitas tinggi.

Kawasan perencanaan merupakan wilayah dengan tingkat aksesibilitas


tinggi dan merupakan pusat pelayanan dan kegiatan bagi wilayah
perkotaan serta sebagai simpul tujuan dan distribusi barang dan jasa bagi
kawasan di sekitarnya bahkan dalam konteks regional. Pertumbuhan dan
perkembangan kawasan tidak dapat terpisahkan dalam konteks tumbuh
dan berkembangnya kota Muara Bulian, sehingga terjadi elemen-elemen
pembentuk kawasan, yang dapat dirumuskan hakekat dari kawasan
tersebut sebagai berikut :

1. Guna Lahan
Kawasan perencanaan sebagai kawasan strategis, yang mewadahi
berbagai macam fungsi yaitu, perdagangan dan jasa, permukiman,
transportasi, pendidikan, rekreasi dan konservasi lingkungan.

MS LAPORAN AKHIR 2- 4
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2. Peran Ekonomi
Kawasan perencanaan merupakan pusat kegiatan perekonomian bagi
wilayah disekitarnya. Perkembangan ekonomi formal maupun informal
didalamnya telah berperan sebagai salah satu penyangga
perekonomian kota dan membuka banyak peluang kerja bagi
masyarakat banyak.

3. Peran Budaya dan Konservasi Lingkungan


Memberi ruang dan wadah kegiatan tradisi budaya yang merupakan
salah satu daya tarik dan karakteristik sosial masyarakatnya, termasuk
di dalamnya upaya konservasi lingkungan di bantaran sungai
Batanghari, sekaligus merupakan potensi wisata.

A. Dasar Pertimbangan
Dasar pertimbangan dalam menyusun konsep perancangan kawasan ini
adalah mengoptimalkan fungsi kawasan dengan mengarahkan beberapa
bagian kawasan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Setiap bagian
kawasan diarahkan untuk memberikan kekuatan karakter yang
mendukung citra kawasan melalui peningkatan kualitas lingkungan
kawasan yang terbentuk.
Beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Strategi pengembangan tata ruang Kota Muara Bulian yang telah
disusun sebelumnya yang menetapkan Kota Muara Bulian sebagai
pusat pemerintahan, pelayanan regional sosial dan ekonomi, serta
pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa.
2. Pengembangan kota sebagai upaya konsolidasi kawasan pusat
kota dengan cara melakukan penyebaran fungsi-fungsi pusat kota,
perbaikan dan pengembangan sequence kawasan kota.
3. Kebijakan tata ruang kota dengan memperhatikan sektor-sektor yang
menjadi prioritas penanganan kawasan, pemerataan pembangunan,
pemberdayaan ekonomi kerakyatan serta konservasi lingkungan
4. Optimalisasi fasilitas sarana dan prasarana kota.
5. Potensi-potensi dan permasalahan yang ada pada kawasan.

Pada bagian tertentu kawasan, koridor ruas jalan dan simpul-simpulnya


serta area yang menjadi pelingkupnya perlu diarahkan dan diberikan
penekanan agar dapat memberikan karakter, nilai, maupun citra atau

MS LAPORAN AKHIR 2- 5
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

image tertentu, sehingga mudah dikenali dan memberikan kesan


mendalam bagi pengguna maupun orang yang melintasi Kota Muara
Bulian. Sepanjang jalan koridor kawasan perlu penataan, dengan
mengatur dan mengorganisasi secara visual koridor jalan tersebut, dan
menyediakan suatu framework yang berperan memperkuat eksistensi
kawasan serta menciptakan citra kawasan di masa depan. Framework,
merupakan kerangka konsep struktur kawasan yang membentuk definisi
terhadap kawasan.

Usaha ini dilakukan untuk lebih memberdayakan kawasan melalui


pengolahan potensi-potensi yang ada dengan memperhatikan fungsi
perkotaan modern dan tetap konsisten dalam setting arsitektural yang
kontekstual dengan lingkungan (sosial dan budaya kawasan). Untuk
membentuk dan memperkuat visual wajah jalan yang serasi dan
memperkuat kawasan, maka perlu dibuat suatu panduan perancangan
untuk mengarahkan perubahan wajah jalan.

B. Konsep Penataan
Kawasan perencanaan memiliki makna strategis terkait dengan struktur
keruangan yang terintegrasi dalam pengembangan seluruh kawasan
dalam skala mezo maupun makro. Konsep utama penataan kawasan
perencanaan adalah memadukan seluruh komponen-komponen
perancangan kawasan yang ada dan mengoptimalkan setiap elemen-
elemen urban menjadi lebih berpotensi dalam menghidupkan kawasan.

Penataan kawasan perencanaan pada hakekatnya diarahkan untuk


mengendalikan dan meningkatkan fungsi kawasan sebagai kawasan
perkotaan yang semakin berkembang pesat. Fungsi kawasan
ditingkatkan melalui serangkaian penataan kegiatan yang diikuti penataan
bangunan dan lingkungan. Bagian kota yang berfungsi sebagai generator
diarahkan sebagai embrio perkembangan dan pertumbuhan kawasan
sekitarnya yang lebih terarah dan terkendali. Bagian-bagian kawasan
yang pasif dihidupkan dan dikembangkan sehingga dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Upaya penataan
ini juga memperhatikan keselarasan dengan lingkungan, budaya kondisi
sosial, manajemen sistem lalu lintas dan kontekstual dengan arsitektur
setempat.

MS LAPORAN AKHIR 2- 6
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.2. KAJIAN TAPAK DAN KONTEKS LINGKUNGAN

2.2.1. Karakteristik Kota Muara Bulian


Kota Muara Bulian adalah Ibukota Kabupaten Batanghari yang secara
geografis kedudukan Kabupaten Batanghari terletak di bagian timur
Provinsi Jambi dan berada diantara 115 - 22 Lintang Selatan dan
diantara 10230' - 10430' Bujur Timur, dengan batas-batas administratif
wilayah Kabupaten Batanghari adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi


dan Kabupaten Tebo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Musi
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tebo

Luas Wilayah Kabupaten Batanghari adalah 5.180,35 km, terdiri dari 8


Kecamatan, yaitu Kecamatan: Bajubang, Batin XXIV, Maro Sebo Ilir, Maro
Sebo Ulu, Mersam, Muara Bulian, Muara Tembesi dan Pemayung,
dengan ibukota Kabupaten berkedudukan di Muara Bulian.

Kota Muara Bulian berada pada wilayah administrasi Kecamatan Muara


Bulian, yang secara administrasi wilayah desa, terdiri dari beberapa
wilayah Desa/ Kelurahan, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.1.
Wilayah Administrasi Desa/ Kelurahan di Kec. Muara Bulian

NO DESA/ KELURAHAN LUAS %


(Ha) Luas Kec.

1 Desa Kilangan 781.50 5.73


2 Keluarahan Muara Bulian 1.820.00 13.35
3 Keluarahan Rengas Condong 1.875.00 13.76
4 Keluarahan Pasar Baru 1.405.00 10.31
5 Keluarahan Sridadi 5.850.00 42.92
6 Desa Rambahan 658.00 4.83
7 Keluarahan Teratai 1.240.00 9.10
Jumlah 13.629.50 100.00

Sumber : RDTR KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

MS LAPORAN AKHIR 2- 7
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Batas geografis Kota Muara Bulian pada Kecamatan Muara Bulian,


terletak diantara:
1 40 22 Lintang Selatan sampai dengan 1 45 15 Lintang
Selatan
103 13 44 Bujur Timur sampai dengan 103 18 03 Bujur Timur

Dengan batas-batas fisik adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Batanghari
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kilangan
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sridadi
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Buluh

Sedangkan Batas administrasi Kota Muara Bulian mencakup 4 (empat)


Kelurahan meliputi: sebagian Kelurahan Pasar Baru, sebagian Kelurahan
Muara Bulian, sebagian Kelurahan Rengas Condong dan sebagaian
Kelurahan Teratai, dengan luas wilayah sekitar 3.824,42 Ha.

Tabel 2.2.
Batas Wilayah Administrasi Kota Muara Bulian
NO KELURAHAN/DESA Luas Wilayah (%)
(sebagian) (Ha)
1 KEL. PASAR BARU 451,84 11,814
2 KEL. MUARA BULIAN 1.115,58 29,169
3 KEL. RENGAS CONDONG 1.370,40 35,832
4 KEL. TERATAI 886,60 23,182
JUMLAH 3.824,42 100,000
Sumber : RDTR KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

Kawasan perencanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)


Kawasan Kota Muara Bulian berada di pusat kota, dengan luas
keseluruhan kawasan perencanaan berkisar antara 60 Ha 70 Ha,
sementara batas wilayah Desain Kawasan Kota Muara Bulian adalah
bagian dari wilayah perencanaan RTBL dengan luas wilayah lebih kurang
10 Ha.

Gambaran secara umum wilayah perencanaan Desain Kawasan Kota


Muara Bulian Kabupaten Batanghari, secara makro maupun mikro
dijelaskan pada peta-peta berikut:

MS LAPORAN AKHIR 2- 8
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 9
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Gambar 2.2. Peta Batas Administrasi Propinsi Jambi

MS LAPORAN AKHIR 2- 10
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

KOTA MUARA
BULIAN

MS LAPORAN AKHIR 2- 11
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009
Gambar 2.3. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Batanghari

Delineasi RTBL Kota Muara Bulian

KAWASAN
RTBL
60 Ha

MS LAPORAN AKHIR 2- 12
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009
Gambar 2.4. Peta Wilayah Administrasi Kota Muara Bulian

MS LAPORAN AKHIR 2- 13
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

KAWASAN
STUDI
10 Ha

Gambar 2.5. Peta Batas Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota Muara Bulian, tahun 2008
MS LAPORAN AKHIR 2- 14
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Bulian Business Centre

SUNGAI BATANGHARI BBC

Jln. Gajahmada

DELINEASI KAWASAN
10 12 Ha

Gambar 2.6. Peta Delineasi Rencana Desain Kawasan Kota Muara Bulian
MS LAPORAN AKHIR 2- 15
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.2.2. Karakteristik Kawasan Perencanaan


Batas kawasan perencanaan adalah bagian Pusat Kota Muara Bulian, pada
koridor utama jalan arteri primer (lintas Sumatra) jalan Gajah Mada,
dimulai dari simpang BBC ke utara/ barat sepanjang 1 km ke arah utara
sampai tepian Sungai Batanghari. Luas keseluruhan kawasan perencanaan
10 Ha. Pada kawasan perencanaan terdapat 7 segmen yang masing-
masing mempunyai potensi dan karakter yang berbeda, untuk
dikembangkan, yaitu:
1. Kawasan Simpang BBC Monumen - Pertokoan BBC (zero ground)
2. Area Rekreasi Tepi Sungai Batanghari (rest area)
3. Kawasan Perdagangan/ komersial sepanjang jl. Gajahmada
4. Taman Kota - Jembatan Lama dan waduk di Anak Sungai Batanghari
5. Kawasan Lindung dan Permukiman Bantaran Sungai Batanghari
6. Permukiman Campuran - Pertokoan
7. Node Simpang Barat

MS LAPORAN AKHIR 2- 16
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 17
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 18
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 19
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 20
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 21
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 22
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

MS LAPORAN AKHIR 2- 23
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.3. KAJIAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN DAERAH


2.3.1. Kebijakan Pembangunan Kota Muara Bulian
Beberapa prinsip dasar yang menjadi pedoman kebijakan pembangunan
di Muara Bulian antara lain (sumber: RDTR Kota Muara Bulian 2005):
1. Pembangunan Kota muara Bulian perlu secara terus menerus
dimantapkan keserasian dan keselarasan antara pembangunan
daerah dan pembangunan nasional, yang berarti bahwa untuk setiap
program pembangunan di daearah, secara simultan harus
dipertimbangkan kepentingan sektoral serta dipertimbangkannya
kondisi, potensi, kepentingan, prioritas dan aspirasi masyarakat.
2. Kota Muara Bulian perlu pemantapan keserasian laju pembangunan
antar wilayah yang mengarah pada upaya lebih mempercepat laju
pembangunan wilayah yang kurang berkembang. Sebagai
konsekuensinya adalah penajaman prioritas pembangunan.
3. Mengingat kemampuan sumber daya yang terdapat di Kota Muara
Bulian, maka usaha-usaha pembangunan perlu didasarkan pada
konsepsi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development) sehingga dapat menjamin keseimbangan antara
perkembangan penduduk dan kegiatannya dengan kemampuan
sumber daya yang ada serta keseimbangan lingkungan.

Sebagai pusat utama di Kabupaten Batanghari, serta sejalan dengan


fungsi dan kedudukannya seperti tersebut diatas, maka pembangunan
Kota Muara Bulian diarahkan kepada:
Pemantapan keterkaitan antar wilayah (interregional linkages) dengan
kota-kota lainnya, di Kabupaten Batanghari dan Propinsi Jambi,
melalui pengembangan transportasi darat dan angkutan sungai.
Penyediaaan prasarana perkotaan sesuai dengan fungsi dan
besarnya kota, melalui pembangunan prasarana kota
Peningkatan peran swasta dalam pembangunan prasarana dan
sarana perkotaan
Pengembangan kegiatan ekonomi kota (industri dan jasa) untuk
memacu pertumbuhan ekonomi daerah
Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian tata ruang kota.

MS LAPORAN AKHIR 2- 24
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.3.2. Fungsi dan Peran Kota Muara Bulian


Kota Muara Bulian sebagaimana ditetapkan dalam RDTR adalah sebagai
pusat sekunder Satuan Wilayah Pembangunan Propinsi Jambi.
Penentuan fungsi dan peran Kota Muara Bulian didasarkan pada kajian-
kajian yang sudah dilakukan, yaitu:
1. Kebijakan perwilayahan maupun sektoral Kabupaten Batanghari,
yang ditujukan pada pengembangan wilayah Kota Muara Bulian
2. Potensi dan permasalahan yang dimiliki Kota Muara Bulian, yang
dapat dikembangkan dan ditanggulangi sehubungan dengan
kepentingan pengembangan Kota Muara Bulian, saat sekarang
maupun masa yang akan datang
3. Antisipasi terhadap bentuk-bentuk perencanaan maupun pelaksanaan
yang akan dikembangkan, yang secara pasti akan membawa dampak
terhadap perubahan pola tata ruang wilayah dan strategi
pembangunan dan pengembangan perwilayahannya.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka fungsi dan peranan yang


diemban Kota Muara Bulian ditentukan sebagai berikut:
a. Kota Muar Bulian dalam sistem perwilayahan Kabupaten Batanghari
ditetapkan sebagai kota dengan hirarki tertinggi (hirarki I) yang
melayani daerah lainnya dalam lingkup regional Kabupaten
Batanghari Sebagai kota dengan hirarki I, maka fungsi-fungsi yang
dikembangkan untuk Kota Muara Bulian meliputi:
Pusat pelayanan wilayah belakang (hinterland)
Pusat komunikasi dan transportasi antar wilayah
Pusat kegiatan industry dan ekonomi
Pusat permukiman
Kawasan pendidikan
Kawasan konservasi

Pengembangan fungsi-fungsi diatas sifatnya adalah peningkatan dari


fungsi-fungsi yang tumbuh dan berkembang selama ini.

b. Pengembangan potensi kota, seperti terdapatnya terminal regional,


potensi sumber pertambangan galian tipe C, potensi kegiatan
perdagangan dan jasa, kegiatan industry dan lain-lain.

MS LAPORAN AKHIR 2- 25
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Secara konseptual suatu kota pada dasarnya memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi internal dan fungsi eksternal. Fungsi internal adalah mengurus
kebutuhan warganya sendiri, yaitu dengan memperhatikan bagaimana
kota menyediakan segala fasilitas sosial ekonomi, diantaranya:
- Tempat kegiatan pelayanan pemerintahan/ perkantoran
- Tempat berlangsungnya kegiatan permukiman penduduk
- Tempat kegiatan perdagangan dan jasa
- Tempat kegiatan transportasi, dengan skala pelayanan lokal
- Tempat kegiatan sosial (pendidikan, kesehatan dan peribadatan)
sedangkan fungsi eksternal adalah sebagai pendorong dan pemberi
pelayanan terhadap unsur-unsur perkembangan daerah yang
dupengaruhinya secara luas, diantaranya:
- Pusat administrasi pemerintahan tingkat kabupaten Batanghari
- Pusat kegiatan perdagangan dan jasa, terkait kegiatan ekonomi dan
sosial wilayah meliputi peperbankan, komunikasi dan pariwisata
- Pusat kegiatan industri, dengan produk berorientasi ekspor maupun
lokal dan regional
- Pusat pelayanan sosial, yang meliputi jangkauan pelayanan
fungsional untuk wilayah Kabupaten Batanghari, dengan kegiatan
menonjol yaitu pendidikan tinggi dan rumah sakit wilayah
- Simpul jasa transportasi wilayah dan antar wilayah, yang meliputi
transporatasi jalan raya dan transportasi sungai
- Pusat kegiatan dan orientasi budaya wilayah, terutama berkaitan
dengan kedudukannya sebagai salah satu pusat permukiman tua di
Kabupaten Batanghari
-
2.3.3. Kebijakan Penggunaan Ruang Kota Muara Bulian
Rencana pemanfaatan ruang kota memperlihatkan proporsi pemanfaatan
ruang secara umum dalam proses pengembangan kota bagi penyusunan
rencana yang lebih detil dan teknis.
Prinsip dalam rencana pemanfaatan ruang Kota Muara Bulian adalah
sebagai berikut:
1. Mengakomodasi semaksimal mungkin bentuk pemanfaatan ruang
yang telah ada dan meminimalkan pergeseran atau mengganti bentuk
pemanfaatan yang ada.

MS LAPORAN AKHIR 2- 26
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2. Arah perkembangan fisik adalah ekspansi dari pemanfaatan ruang


yang ada sekarang, yang relative mengarah ke semua arah. Untuk itu
pengembangan jaringan jalan akan memegang peranan yang penting.
3. Mekanisme perkembangan fisik dapat berlangsung dengan dua cara,
yaitu secara berkesinambungan (continguous development) dan
secara melompat (skipped development)
4. Konsentrasi pemanfaatan ruang mencirikan adanya fungsi-fungsi
tertentu secara dominan, baik primer maupun sekunder. Konsentrasi
yang dimaksud baik bersifat mengelompok/ blok, maupun linier/
memanjang (misalnya pada jalan-jalan utama kota).

Unsur-unsur utama dari pemanfaatan ruang Kota Muara Bulian terdiri


dari: perumahan, perdagangan dan jasa, fasilitas umum, pemerintahan
atau perkantoran, konservasi dan ruang terbuka hijau.

A. Perumahan
Sejalan dengan kebijakan pembangunan perumahan, maka pola
pembangunan perumahan dengan perbandingan > 1 (kavling besar) :
3 (kavling sedang) : 6 (kavling kecil), dengan luasan kavling yaitu:
500m2, 300 m2 dan 200 m2 , dalam hal ini belum termasuk kebutuhan
lahan untuk jalan, fasilitas umum dan sarana lingkungan serta
kelengkapan lain di dalam lingkungan perumahan.
Pengembangan pembangunan perumahan lebih diarahkan kea rah
pinggiran kota dalam rangka pemerataan kepadatan penduduk dan
pemerataan pembangunan. Dalam kaitan ini perlu diantisipasi
kebutuhan sarana prasarana pendukung agar penyebaran
pamanfaatan ruang dapat berfungsi dengan baik.

B. Perdagangan dan Jasa


Perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa telah menyebar
keluar dari central business district ke arah bagian kota lainnya.
Namun demikian pusat kegiatan masih berada di sekitar jalan utama,
terutama jalan Gajah Mada dan jalan Jenderal Sudirman. Kebijakan
pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa utama (skala
regional) diarahkan tetap pada central business district dan pada
wilayah pengembangan bagian kota lainnya. Sedangkan pada skala
lokal mengikuti persebaran perkembangan di lingkungan perumahan.

MS LAPORAN AKHIR 2- 27
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

C. Industri dan Pergudangan


Kegiatan industri di Kota Muara Bulian dilihat dari skala investasi dan
kegiatannya berupa kelompok industri kecil dan menengah.
Kelompok industri kecil dan menengah, yaitu kelompok industri yang
bersifat consumen oriented, seperti industri makanan dan minuman,
perabotan rumah tangga dsb. Kebijakan pengembangan industry
adalah sebagai berikut:
- Lokasi peruntukan industri dan pergudangan diarahkan pada
pinggiran Kota Muara Bulian
- Pengembangan zona industri pada kawasan pinggiran harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
. lokasi yang berdekatan dengan sungai dan rawa tidak
memanfaatan sempadan sungai dan rawa
. limbah yang berasal dari industry harus ditangani dengan baik,
agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
- Industri dengan skala relatif kecil, namun mempunyai dampak
terhadap lingkungan diarahkan sesuai kecenderungan saat ini,
tetapi pengolahan limbah harus dilakukan dengan baik.
- Industri kerajinan dan rumah tangga yang bersifat non polutif
dapat dikembangkan pada kawasan perumahan dan pusat kota.
- Industri yang berada di sekitar sempada Sungai Batanghari
maupun berada di kawasan ruang terbuka hijau, secara bertahap
dipindahkan pada kawasan industri yang diarahkan pada RDTR
- Pergudangan kering lokasinya diarahkan disekitar jalan regional
kelurahan Sridadi, sesuai arahan RDTR Kota Muara Bulian.

D. Fasilitas Umum
Pelayanan fasilitas umum (pendidikan dan kesehatan) sifatnya masih
dalam peningkatan pelayanan, belum kepada pengembangan dan
perluasan atau pemindahan, sehingga lokasinya masih tetap.
Untuk fasilitas umum dengan skala pelayanan local, pengembangan
dan perletakannya mengikuti perkembangan penduduk dan kawasan
perumahan yang harus dilayani, meliputi fasilitas:
- Pendidikan: SLTA (umum dan kejuruan) SLTP, SD dan TK
- Kesehatan: Puskesmas, Poliklinik, Rumah Bersalin dsb.
- Lapangan Olah Raga dan Taman sesuai kebutuhan lingkungan

MS LAPORAN AKHIR 2- 28
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

E. Perkantoran
Kawasan perkantoran (pemerintah) sudah dikonsentrasikan pada
kelurahan Rengas Condong dan tertata baik. Guna memberikan
aksesibilitas dalam keterkaitan antar instansi pemerintah, maka
pengembangan lokasi kegiatan perkantoran tetap diarahkan pada
kawasan yang sudah terkonsentrasi tersebut. Sedangkan untuk
kantor dengan pelayanan lebih rendah, seperti kecamatan dan
kelurahan ditempatkan sesuai dengan pusat-pusat BWK. Dan untuk
kantor khusus, karena kekhasan sifat dan bentuk pelayanannya,
dapat dikembangkan pada lokasi khusus yang relevan untuk itu.

F. Ruang Terbuka Hijau


Sesuai dengan Instruksi Mendagri No. 14 Tahun 1988 tentang
Penataan Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan, maka arahan
untuk RTH Kota Muara Bulian adalah sebagai berikut:
1. Taman Kota
Taman kota dikembangkan untuk skala fungsional kota maupun
lingkup permukiman dan perumahan, mulai dari Bagian Wilayah
Kota, lingkungan permukiman maupun unit lingkungan
perumahan. Sebagai acuan standar untuk lingkup 250 penduduk
disediakan taman lingkungan seluas 250 m2, untuk lingkup 2500
penduduk disediakan taman seluas 1.250 m2.
2. Lapangan Olah Raga
Fasilitas Olah Raga yang termasuk RTH adalah olah raga outdoor,
yaitu: lap. Voley, Sepakbola dan stadion, sesuai skala layanannya.
3. Jalur Hijau
RTH ini terintegrasi dengan kawasan lindung setempat atau
konservasi dan jalur hijau jalan
4. Rekreasi Kota
RTH rekreasi dapat dikembangkan terpisah atau terintegrasi
dengan RTH lainnya, seperti Taman Wisata Hutan Lindung, rest
area, taman kota, taman aneka ria dsb.
5. Pertanian
RTH pertanian termasuk hutan kota adalah kawasan perkotaan
yang belum dimanfaatkan untuk kawasan terbangun. Namun
demikian perlu upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan
MS LAPORAN AKHIR 2- 29
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

agar tidak terjadi konversi lahan pertanian / kehutanan yang


produktif untuk pembangunan permukiman
6. Pemakaman
RTH pemakaman dialokasikan pada setiap Bagian Wilayah Kota
7. Pekarangan
Sehubungan dengan BCR atau KDB (koefisien Dasara
Bangunan), maka diarahkan agar lahan yang tidak tertutup
dengan bangunan dimanfaatkan sebagai taman pekarangan.
8. Hutan Kota
RTH hutan kota diarahkan sesuai yang ada sekarang yaitu pada
bagian barat laut Kota Muara Bulian, pada Kelurahan Muara
Bulian

G. Konservasi
Penentuan konservasi dimaksudkan agar kelestarian lingkungan di
Kota Muara Bulian tetap terjaga, sesuai konsep pembangunan
berwawasan lingkungan. Kawasan konservasi di Kota Muara Bulian
meliputi:
1. Sempadan sungai Batanghari, sekurang-kurangnya 100 m dari
tepi sungai waktu ditetapkan
2. Sempadan sungai-sungai kecil ditetapkan 50 m dari tepi sungai
3. Rawa yang terdapat di alur sungai Batanghari, Kelurahan Pasar
baru, Kelurahan Muara Bulian, Kelurahan Rengas Condong dan
Kelurahan teratai, ditetapkan seluas kawasan rawa yang ada.
Pada kenyataanya perkembangan kota dan pembangunan fisik oleh
masyarakat telah merambah wilayah-wilayah yang dikonservasi
tersebut. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah penanganan
secara lebih bijaksana untuk menyelamatkan kawasan lindung
tersebut, yaitu dengan:
a. Pada area yang masih kosong atau terdapat bangunan-bangunan
liar dan bersifat temporer, maka dapat diterapkan secara efektif
fungsi konservasi tersebut
b. Untuk kegiatan yang telah terbangun dengan permanen, perlu
dilakukan seleksi untuk menentukan mana yang akan
dipertahankan dan mana yang akan dipindahkan (dikembalikan ke

MS LAPORAN AKHIR 2- 30
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

fungsi lindung). Cara dan saat pemindahan perlu adanya


perumusan lebih lanjut, untuk menghindari gejolak sosial.
c. Untuk bangunan atau kegiatan yang dipertahankan, disyaratkan
agar memperhatikan dan menjaga fungsi lindung yang ada
d. Untuk bangunan perumahan yang sudah terlanjur di kawasan
konservasi (sempadan sungai) dibatasi perkembangannya, serta
tidak diijinkan adanya pembangunan baru.

H. Rencana Obyek Khusus


Rencana obyek khusus yang akan dikembangkan di Kota Muara
Bulian adalah Kawasan Khusus sekitar bantaran Sungai Batanghari.
Kawasan sekitar bantaran Sungai Batanghari adalah kawasan
konservasi, yang dapat dikembangkan sebagai taman rekreasi (air),
tanpa menghilangkan fungsi utama. Sebagai fungsi konservasi
sekaligus taman rekreasi air, maka perlu penataan lansekap yang
dapat memberikan nuansa Kota Bulian sebagai Kota Taman.

Memeperhatikan kondisi eksisting kawasan sekitar bantara sungai,


maka diperlukan penanganan antara lain: pelebaran jalan kawasan,
sehingga memudahkan akses pengunjung baik dari sisi timur maupun
barat (menjadi jalur alternative wisata tepian sungai Batanghari);
pelestarian jalur tepia sungai (sempadan sungai) agar bebas
bangunan, dan hanya diperuntukan taman bermain, dermaga, dan
jalur pejalan kaki (pedestrian ways) yang teduh dan nyaman.

Disamping itu perlu dipikirkan pengembangan sarana pendukung


wisata tepian sungai, seperti warung cenderamata, restoran dan cafe,
serta taman bermain dan rest area.

Konsep yang dapat dikembangkan adalah Ruang Terbuka Hijau


Biru, sebagai waterfront (riverfront - blue space). Konsep taman ini
digabung dengan pembangunan DAM pada aliran anak sungai
Batanghari melalui jembatan lama, yang juga dikembangkan sebagai
taman rekreasi tepian sungai.

MS LAPORAN AKHIR 2- 31
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.4. KAJIAN ASPEK TEKNIS, LINGKUNGAN DAN EKONOMI

2.4.1. Aspek Teknis


A. Kondisi Fisik Dasar

1. Topografi dan Morfologi


Kondisi Topografi Ketinggian rata-rata wilayah perkotaan Muara
Bulian berada antara 18 35 meter diatas permukaan laut dengan
morfologi wilayah: datar, datar berombak dan berombak berbukit.
Kemiringan lahan yang terdapat di wilayah perencanaan cukup
bervariasi, yaitu berkisar 0 40%, dengan sebaran kemiringan lahan
adalah 0 3 % pada sisi utara berbatasan dengan sungai Batanghari.
Kemiringan 3 15 % terdapat di sebelah Timur dan Tenggara wilayah
kota

2. Kondisi Geologi dan Jenis Tanah


Aspek Geologi sangat erat kaitannya dengan kajian jenis batuan.
Kepadatan dan sebaran suatu jenis bahan galian sangat tergantung
pada karakteristik geologi. Secara umum wilayah perencanaan
terbentuk dari jenis batuan geologi Aluvium dan Formasi Palembang.
Dengan melihat kriteria kamampuan lahan perkotaan berdasarkan
kondisi geologi dan sifat-sifat tipikal tanah, dapat dikemukakan bahwa
jenis batuan yang diklasifikasikan sebagai kawasan yang mempunyai
kemampuan lahan yang baik dan sedang, baik dilihat dari kuat geser,
daya dukung untuk konstruksi, karakteristik pemadatan, ketahanan
terhadap pemipaan dan penggunaan umum (kestabilan).

Kemampuan lahan di kawasan perencanaan dapat diklasifikasikan


sebagai kawasan yang cocok (layak) bagi pengembangan
pembangunan fisik kota, dimana kawasan tersebut mempunyai
kemampuan yang baik, sehingga biaya pembangunan fisik relatih
rendah dan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Satuan lahan dan tanah yang ada di wilayah perencanaan meliputi


jenis podsolik dan alluvial. Tekstur tanah yang ada dikategorikan
bertekstur halus, berada di tepian kiri kanan Sungai Batanghari,
Sungai Bulian dan Sungai Darat. Kedalaman efektif tanah hampir
seluruhnya merupakan kawasan dengan kedalaman efektif > 90 cm.

MS LAPORAN AKHIR 2- 32
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

3. Kondisi Hidrologi
Kondisi hidrologi dipengaruhi oleh Sungai Batanghari dan anak
sungainya, Sungai Bulian, Sungai Darat, Sungai Mandi dan Sungai
Pinang Merah. Disamping dimanfaatkan untuk kebutuhan penduduk
sehari-hari (MCK dan sumber air baku) juga untuk kegiatan
pengairan. Selain sungai, sumber air bersih lainnya yang telah
dimanfaatkan selama ini adalah air tanah dalam (sumur gali dan bur),
dengan kedalaman berkisar antara 5 10 meter.

4. Klimatologi
Iklim di wilayah perencanaan dipengaruhi oleh curah hujan, karena
paling bervariasi menurut skala waktu, letak lokasi dan ketinggian
suatu tempat, sedangkan temperatur tidak banyak bervariasi. Hal ini
terjadi karena perbedaan letak, kelembaban udara, cahaya, arah dan
kecepatan angin. Curah hujan rata-rata di kota Muara Bulian dan
Kabupaten Batanghari pada umumnya = 2.500 3.000 mm/tahun,
dengan suhu rata-rata 180 C 320 C.

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan pada wilayah perencanaan secara umum
didominasi lahan kosong, yang meliputi: sawah, ruang terbuka hijau,
tegalan dan rawa seluas 3.569,77 Ha, kemudian diikuti permukiman,
perkantoran, perdagangan dan terminal seluas 254,69 Ha. Pola
penggunaan lahan secara irnci disajikan dalam tebel berikut ini:
Tabel 2.3. Pola Penggunaan Lahan di kota Muara Bulian
NO Jenis Guna Lahan Luas Wilayah Prosentase
(Land Use) (Ha) (%)
1 Permukiman dan lain-lain 245,54 6,4200
2 Perkantoran dan Pemerintahan 4,90 0,1300
3 Perdagangan dan jasa 4,09 0,1100
4 Terminal 0,16 0,0042
5 Sawah, RTH, Ladang, Rawa 3.569,77 93,3400
JUMLAH 3.824,42 100 %
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

Sebagian besar wilayah terbangun yang mendominasi wilayah


perencanaan merupakan kawasan dengan peruntukan lahan
permukiman, juga pendidikan, perdagangan jasa dan bangunan
umum. Kondisi bangunan-bangunan yang ada merupakan bangunan
permanen dengan kondisi baik dan terawat.

MS LAPORAN AKHIR 2- 33
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Pengaturan intensitas penggunaan lahan berhubungan dengan


tingkat kepadatan bagunan dan juga juga ditentukan oleh Koefisien
Lantai Bangunan (KLB) dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian intensitas
penggunaan lahan adalah:
Kepadatan bangunan yang diharapkan, apakah rapat atau
renggang
Koefisien dasar bangunan yang ditetapkan
Fungsi bangunan sehubungan dengan kemungkinan ruang parkir
Ketinggian bangunan yang diharapkan

Unsur lain yang peru diperhatikan adalah:


1. Bangunan Sistem Blok (Block System)
Bangunan yang kegiatannya tidak secara langsung mewakili
fasilitas jalan umum, dilengkapi dengan pengadaan open space
dan ruang parkir yang cukup
2. Bangunan Langsung (Building Street)
Bangunan untuk kegiatan tidak mempunyai ruang parkir khusus
tetapi memanfaatkan tepi jalan (on street parking)

Rencana intensitas penggunaan lahan yang ditetapkan, dijelaskan


dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.4.
Intensitas Penggunaan Lahan di Kota Muara Bulian
No. Tipe Bangunan KDB KLB IPL
1 Perumahan:
Rumah Mewah 0,4 0,5 0,4 1,0 5,0 6,3
Rumah Sedang 0,5 0,6 0,5 1,2 5,3 6,6
Rumah Kecil 0,6 0,8 0,6 1,6 5,6 7,0
2 Pertokoan:
Building street 0,8 1,0 0,4 3,0 6,0 7,9
Building Block 0,4 0,5 0,4 1,5 5,0 6,9
3 Jasa Komersial:
Building street 0,8 1,0 0,8 2,0 6,0 7,3
Building Block 0,4 0,5 0,4 1,0 5,0 6,3
4 Bangunan Perkantorasn 0,4 0,6 0,4 1,8 5,0 7,2
5 Bangunan Umum 0,4 0,6 0,4 1,2 5,0 6,6
6 Bangunan Sosial 0,4 0,6 0,4 1,2 5,0 6,6
7 Industri/ Pergudangan 0,4 0,8 0,4 1,6 5,0 7,0
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

MS LAPORAN AKHIR 2- 34
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

C. Sarana dan Prasarana


1. Pendidikan
Salah satu program pokok pembangunan Kabupaten Batanghari
adalah meningkatkan pembangunan sektor pendidikan formal mulai
dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan
pendidikan non formal berupa pendidikan dan latihan berbagai
bidang. Jumlah sarana pendidikan di wilayah Kota Muara Bulian
ditunjukkan dalam table berikut ini:

Tabel 2.5.
Fasilitas Pendidikan Di Kota Muara Bulian
Kelurahan
NO JENIS USAHA Pasar Muara Rengas
Teratai Jumlah
Baru Bulian Condong
1 Perguruan Tinggi - 1 - 3 4
2 Pesantren - - 1 1 2
3 SLTA 1 3 2 3 9
4 SLTP - - 3 1 4
5 SD 1 3 5 5 14
6 TK 1 3 2 1 7
7 kursus - 2 5 2 9
8 Jumlah 3 12 18 16 49
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

2. Kesehatan
Fasililitas kesehatan di wilayah perencanaan meliputi: Rumah Sakit,
Puskesmas, Balai Pengobatan dan Praktek Dokter.

Tabel 2.6.
Fasilitas Kesehatan Di Kota Muara Bulian
Kelurahan
NO JENIS Pasar Muara Rengas
Teratai Jumlah
Baru Bulian Condong
1 R S U Pusat - - 1 - 1
2 Lab. - - 1 - 1
Kesehatan
3 Puskesmas - - 1 - 1
4 Praktek Dokter - 2 2 1 5
5 Apotik - - 3 - 3
6 Pustu - - - - -
7 Poliklinik - - 3 2 5
8 Posyandu 1 4 - 2 7
9 Toko Obat 3 1 1 1 6
10 Jumlah 4 7 12 6 29
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

MS LAPORAN AKHIR 2- 35
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

3. Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan/ perkantoran di Kota Muara Bulian yaitu:
- Kantor Bupati di Kel. Muara Bulian
- Kantor Dinas Instansi di Kel. Rgs Condong dan M. Bulian
- Kantor Polres di Kel. Teratai
- Kantor PLN di Kel. Rengas Condong
- Kantor Telkom di Kel. Muara Bulian
- Kantor POS di Kel. Rengas Condong
- Kantor PDAM di Kel. Rengas Condong
- Kantor Pemadam Kebakaran di Kel. Muara Bulian
- Kantor Kec. Muara Bulian di Kel. Rengas Condong
- Kantor Polsek di Kel. Pasar Baru
- Kantor Koramil di Kel. Muara Bulian
Perkantoran untuk skala pelayanan lokal dan kelurahan, berlokasi di
wilayah kelurahan masing-masing.

4. Fasilitas Perdagangan dan Jasa


Fasilitas perdagangan dan jasa pada umumnya menempati lokasi di
tepi-tepi jalan utama yang memiliki kemudahan aksesibilitas. Jenis
dan jumlah fasilitas perdagangan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.7. Fasilitas Perdagangan dan Jasa Di Kota Muara Bulian


Kelurahan
NO JENIS USAHA Pasar Baru Muara Rengas
Teratai Produksi
Bulian Condong
1 Per-Bank-an - 1 1 - -
2 Niaga - - 2 - -
3 Hotel/ Losmen - 1 1 - -
4 Pasar Induk 1 - - - -
5 Pasar Umum - 1 - - -
6 Pergudangan - - - 1 -
7 Servis Sepeda - 2 1 - 4.033
8 Servis Motor 1 9 8 2 7.044
9 Percetakan - 1 3 - 5.585
10 Servis TV/ radio - 4 - - 317
11 Salon - 3 - - 1.274
12 Photocopy - 8 1 - 3.526
13 Cas Accu 1 1 - - 1.016
14 Tambal Ban 1 2 - 1 630
15 Photo Studio - - 2 - 7.499
16 Pangkas rambut - 6 - - 3.588
17 Perhiasan - 4 - - 8.595
18 Reklame - 2 - - 350
19 Kasur - 1 - - 65
20 Servis Mobil 1 2 2 1 495
21 Aneka Servis 1 1 - - 150
22 Las Teralis 1 - - 4 3.910
23 Jasa Jahit 3 11 1 2 4.020
24 Sulam - 2 - - 89
Jumlah 10 62 22 11
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

MS LAPORAN AKHIR 2- 36
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

5. Fasilitas Peribadatan
Pada umumnya penduduk Kota Muara Bulian adalah mayoritas
pemeluk agama islam dengan jumlah fasilitas peribadatan sebagai
berikut :

Tabel 2.8. Fasilitas Peribadatan Di Kota Muara Bulian


Kelurahan
NO JENIS Pasar Muara Rengas
Teratai Jumlah
Baru Bulian Condong
1 Masjid 1 6 6 6 19
2 Kuburan 2 2 1 1 6
3 Mushola 4 3 6 8 21
4 Gereja - - - - -
5 Jumlah 7 11 13 15 46
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

6. Fasilitas Ruang Terbuka Hijau dan Rekreasi


Fasilitas ruang terbuka hijau pada wilayah perencanaan berupa
lapangan olahraga, taman kota dan hutan kota, dengan rincian
sebagai berikut:

Tabel 2.9. Fasilitas RTH dan Rekreasi Di Kota Muara Bulian


Kelurahan
NO JENIS Pasar Muara Rengas
Teratai Jumlah
Baru Bulian Condong
1 Taman (THR) - - 1 - 1
2 Lap. Basket - 1 2 1 4
3 Lap. Sepakbola - 1 2 2 5
4 Lap. 1 2 7 3 13
Bulutangkis
5 Lap. Volley 3 7 5 4 19
6 Stadion OR - - - 1 1
7 Hutan Kota - 1 - - 1
10 Jumlah 4 12 17 11 44
Sumber : RDTRK KOTA MUARA BULIAN 2005-2014

2.4.2. Aspek Lingkungan

A. Kepadatan, Intensitas dan Penggunaan Lahan

Jumlah penduduk di Kota Muara Bulian pada tahun 2007 tercatat 26.457
jiwa dan pada tahun 2014 mencapai pertumbuhan sebanyak 42.192 jiwa,
dengan angka pertumbuhannya mencapai 7,03 % per-tahun,
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini:

MS LAPORAN AKHIR 2- 37
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Tabel 2.10.
Proyeksi Perkembangan dan Kepadatan Penduduk Kota Muara Bulian 2014
LUAS TAHUN (jiwa) Ke-
NO KELURAHAN/DESA (Ha) padat-
2007 2008 2009 2010 2014 an
1 PASAR BARU 451,00 2.067 2.224 2.392 2.573 3.296 7,3
2 MUARA BULIAN 1.115,58 10.754 11.568 12.444 13.386 17.150 15
3 RENGAS CONDONG 1.370.40 8.444 9.083 9.771 10.511 13.467 10
4 TERATAI 886,60 5.192 5.585 6.007 6.462 8.279 9,3
Jumlah 3.824,42 26.457 28.460 30.614 32.932 42.192 11
Pertumbuhan (%) 7,03 7,04 7,03 7,04 7.03
Sumber : analisis studio, 2009

Kepadatan terbesar ada di kelurahan Muara Bulian, yang dalam hal ini
adalah termasuk kawasan perencanaan, yakni 15 jiwa/ Ha.
Sedangkan berdasarkan RDTRK Kota Muara Bulian, kepadatan di
kawasan kota direncanakan: a) kepadatan tinggi > 100 jiwa/Ha, b)
kepadatan sedang 50 100 jiwa/Ha dan kepadatan sedang < 50 jiwa/Ha.

Rencana intensitas penggunaan lahan berdasarkan RDTRK Kota Muara


Bulian 2005 2014 ditetapkan seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.11
Intensitas Penggunaan Lahan di Kota Muara Bulian
No. Tipe Bangunan KDB KLB IPL
1 Perumahan:
Rumah Mewah 0,4 0,5 0,4 1,0 5,0 6,3
Rumah Sedang 0,5 0,6 0,5 1,2 5,3 6,6
Rumah Kecil 0,6 0,8 0,6 1,6 5,6 7,0
2 Pertokoan:
Building street 0,8 1,0 0,4 3,0 6,0 7,9
Building Block 0,4 0,5 0,4 1,5 5,0 6,9
3 Jasa Komersial:
Building street 0,8 1,0 0,8 2,0 6,0 7,3
Building Block 0,4 0,5 0,4 1,0 5,0 6,3
4 Bangunan Perkantorasn 0,4 0,6 0,4 1,8 5,0 7,2
5 Bangunan Umum 0,4 0,6 0,4 1,2 5,0 6,6
6 Bangunan Sosial 0,4 0,6 0,4 1,2 5,0 6,6
7 Industri/ Pergudangan 0,4 0,8 0,4 1,6 5,0 7,0
Sumber : RDTRK Muara Bulian, 2005

Pola penggunaan lahan pada umumnya adalah pola linier, terutama


disepanjang jalan utama, serta pada kawasan-kawasan tertentu
membentuk pola memusat (konsentrik) dan memencar membentuk
klaster-klaster.

MS LAPORAN AKHIR 2- 38
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Kondisi topografi wilayah perencanaan yang relatif datar dengan


kemiringan 0 3%, relatif mudah dan leluasa dalam pengembangan fisik
kota, seperti yang telah berkembang secara linier disepanjang jalan utama
lintas Sumatera.

Pola linier terbentuk karena intensitas perkembangan yang mengikuti


jaringan jalan utama regional, terutama fungsi-fungsi permukiman
campuran. Sedangkan pada pola konsentrik lebih dipengaruhi aktivitas
yang sifatnya memusat dan mengelompok pada kawasan, antara
kawasan perkantoran, kawasan perdagangan BBC. Pola memencar
terlihat pada beberapa kawasan yang dipengaruhi oleh kegiatan penduduk
yang berorientasi terhadap tempat kegiatannya yaitu kegiatan mengolah
kebun dan kehutanan.

Berdasarkan struktur penggunaan lahan pada kawasan, memperlihatkan


perkembangan dan pertumbuhan kegiatan (penggunaan lahan) yang
cukup cepat dan padat, dengan fungsinya masing-masing dan selintas
memberikan kesan penggunaan lahan yang teratur. Seperti nampak di
jalan Gajahmada dan jalan Sudirman cenderung berkembang pusat
perdagangan dan jasa, sedangkan perkantoran mengelompok di jalan
Sudirman.

Pada kondisi lain, pola penggunaan lahan didominasi penggunaan ladang,


kebun dan hutan. Penggunaan lahan seperti ini banyak terdapat di
poinggiran kota dan bagian dalam. Perubahan dan pemanfaatan lahan
inipun harus dibatasi dan mempertimbangkan fungsinya sebagai hutan
lindung maupun daerah resapan air, juga daerah bantara sungai harus
tetap dipertahankan fungsinya dengan pengaturan pamanfaatan lahan
dan garis sempadan sungai.

Kondisi perkembangan penggunaan lahan pada wilayah perencanaan,


diperlihatkan pada peta berikut ini:

MS LAPORAN AKHIR 2- 39
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Rest Area tepi Ke Muara


sungai Jambi
Pemanfaatan bantaran
sungai untuk rekreasi
Monum
Jalan Lokal en
Sekunder 6 m Kawasan lindung bantaran
sungai BBC

Pengembangan kegiatan
pendukung rekreasi tepian
sungai
Penataan simpang BBC
Monumen sebagai
landmark kawasan kota

Penataan Permukiman
campuran Jalan Arteri Primer
Lintas Sumatera
Jembata
(jl. Gajahmada) 16
SPBU n m
Penataan Jembatan Lama sebagai
Perubahan fungsi intensitas
area rekreasi waduk dan jalur lambat
tinggi dari hunian ke komersial
(motor) seta taman kota diselitar
secara linier
waduk/ sungai

Pengembangan magnet Intensitas


kegiatan aktivitas Pemanfaatan
perdagangan besar - mall Lahan
Ke Muara
Tebo

Gambar 2.7. Peta Analisis Intensitas dan Penggunaan Lahan

MS LAPORAN ANTARA 2 - 40
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

B. Jaringan Jalan dan Pergerakan


Jaringan jalan yang melalui wilayah perencanaan terdiri dari: jalan Regional/
Negara yang menghubungkan Kota Muara Bulian dengan Kota Jambi dan
Kota Muara Tebo, jalan Propinsi, yang menghubungkan wilayah Kota Muara
Bulian ke Kota Jambi melalui jalur Selatan dan jalan Kabupaten yang
menghubungkan berbagai wilayah di dalam Kota Muara Bulian.

Pola jaringan jalan cenderung memanjang dan membentuk simpul di pusat


kawasan Kota Muara Bulian. Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan sosial
ekonomi dan lingkungan permukiman cenderung terpusat dan berorientasi
terhadap jaringan jalan yang telah ada. Padahal jalan-jalan utama tersebut
adalah jalan penghubung antar kota-kota kabupaten di wilayah Sumatera,
sehingga membentang secara linier.

Sedangkan pola jalan di dalam lingkungan perkotaan, cenderung dibuat


mengikuti pola pertumbuhan kawasan-kawasan, sehingga tidak jelas pola
yang terjadi. Pola grid terbentuk terutama pada kawasan-kawasan
permukiman yang relatif padat. Sedangkan pada kawasan permukiman yang
belum begitu padat, pola grid belum terbentuk dengan baik. Pada masa
mendatang penataan pola jalan yang mempermudah dan mempercepat
pergerakan, seperti pola grid perlu untuk dikembangkan.
Berdasarkan kualitas jalannya, kondisi jalan yang ada di wilayah perencanaan
pada umumnya mempunyai kualitas perkerasan yang baik, dengan jenis
perkerasan aspal. Namun demikian terdapat jalan penghubung antar wilayah
di dalam kota yang kondisinya kurang baik dengan jembatan yang rusak
Untuk sistem transportasi yang dominan untuk mendukung aktivitas pendudu
sehari-hari adalah transportasi darat. Angkutan antar kabupaten dilayani
kendaraan bus, sedangkan dalam kota dilayani angkutan kota dan ojek.
Untuk angkutan pedesaan dan antar kecamatan dilayani angkutan umum
pedesaaan, meskipun jumlahnya terbatas. Sementara untuk sarana
pendukung transportasi terdapat teminal skala regional (untuk angkutan
umum antara kabupaten) dan terminal kota (untuk angkutan kota).

Satu hal yang harus diperhatikan adalah tempat parkir disepanjang jalan
utama regional. Meskipun badan jalan masih relatif luas, namun perlu
pengaturan sistem parkir untuk menumbuhkan kedisiplinan penggunaan jalan
bagi masyarakat secara umum.

MS LAPORAN ANTARA 2 - 41
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Peningkatan dan penataan akses jalan


menjadi 10m sebagai jalur rekreasi Area rekreasi Ke Muara
tepi sungai dan rest area serta lokal Jambi
menciptakan pedestrian ways yang
nyaman
Monum
en
Jalan Lokal Kawasan lindung bantaran
Sekunder 6 sungai BBC
m Jalan
Lingkungan
Penataan Node
sebagai penanda

Permukiman
campuran Jalan Arteri Primer
Lintas Sumatera
Jembata (jl. Gajahmada)
n Penataan
16 m Koridor jalan utama
menjadi lebar 20 m untuk
SPBU mendukung zona perdagangan dan
jasa serta menciptakan
keterhubungan pedestrian ways
Penataan Node secara nyaman sepanjang koridor
sebagai penanda

Ke Muara
Tebo

Gambar 2.8. Peta Analisis Jaringan Jalan dan Pergerakan

MS LAPORAN ANTARA 2- 42
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

C. Ruang Terbuka Hijau dan Rekreasi


Kota Muara Bulian pada umumnya didominasi penggunaan lahan perkebunan
penduduk dan semak belukar/ belum termanfaatkan. Untuk jangka panjang
perlu diperhatikan pelestarian dan penataannya agar lebih estetis dan
ekonomis. Sedangkan fasilitas ruang terbuka hijau, pada umumnya terdapat
pada sebagian areal perkotaan yang berfungsi sebagai taman kota, median
jalan, taman hijau kawasan perumahan, lapangan olah raga serta tempat
bermain play groun, juga berupa makam penduduk.

Beberapa ruang terbuka yang bersifat lapangan olah raga, berada pada lokasi
kelembagaan/ instansi. Sedangkan ruang terbuka hijau yang bersifat public
adalah taman kota, hutan kota, jalur hijau jalan perkotaan dan bantaran sungai
(sungai). Khusus ruang terbuka untuk hutan kota dan danau yang ada di dalam
bagian wilayah perencanaan, selain sebagai ruang terbuka hijau juga
diarahkan untuk taman rekreasi alam, dengan pengembangan terbatas,
mengingat sebagai kawasan dilestarikan.

Kawasan terbuka yang lain adalah tepian/ bantara Sungai Batanghari yang kini
telah banyak dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan bermukim. Sesuai
dengan ketetapan Pemda setempat, sungai Batanghari masuk dalam kawasan
lindung/ konservasi, maka kegiatan di dalamnya harus dibatasi sesuai
ketentuan yang berlaku, seperti sempadan sungai kategori besar (100 m).

Penataan lingkungan ruang terbuka hijau di Kota Muara Bulian diarahkan:


1. Kawasan Presepasi hutan kota sebagai kawasan perlindungan,
perlu dilakukan penataan agar pembangunan di kawasan ini dapat
terkendalikan.
2. Kawasan pinggiran/ Bantara Sungai Batanghari, yang sampai
dengan saat ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk yang bermukim
disepanjangan aliran sungai, dibatasi oengembangannya.
3. Koridor Kota Jalan Sudirman, kota Muara Bulian seperti
belevard jalan, dan didalam areal pusat lingkungan (perkantoran,
permukiman)

Untuk pohon penghijauan maka perlu dibedakan sebagai berikut: pohon


peneduh digunakan pohon yang berdaun rindang dan punya bentangan lebar,
sebagai pengarah digunakan pohon yang kurus dan tinggi, sebagai buffer

MS LAPORAN ANTARA 2 - 43
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

digunakan jenis pohon rendah yang berdaun lebat. Sedangkan ground cover
digunakan jenis rumput yang sesuai kondisi setempat.

MS LAPORAN ANTARA 2 - 44
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Pengembangan Ruang Terbuka Area rekreasi


Ke Muara
Hijau sepanjang Koridor Jalan, Pengembangan Rest Area dan rekreasi air
serta bantaran sungai Jambi
dan tepian sungai Batanghari

Ruang Terbuka Biru tepian Sungai (blue Monum


space), dengan pengembangan terbatas en
(river front) Kawasan lindung bantaran sungai BBC
Jalan Lokal
Sekunder

Permukiman
Jembata
campuran Jalan Arteri Primer
n
Lintas Sumatera
(jl. Gajahmada)
SPBU
16 m
Pengembangan Ruang Terbuka
Hijau Taman Kota di kiri kanan Pengembangan Ruang Terbuka
bantaran sungai dan sekitar Hijau sepanjang Koridor Jalan,
jembatan Boulevard, kawasan perdagangan

Ke Muara
Tebo

Gambar 2.9. Peta Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kawasan Rekreasi

MS LAPORAN ANTARA 2 - 45
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

D. Jaringan Utilitas
1. Air Minum
Secara umum kebutuhan Air bersih pada wilayah perencanaan yang dilayani
oleh PDAM Tirta Batanghari, melalui PDAM Induk Muara Bulian, PDAM Unit
Pelayanan Perumnas dan UP Sridadi, telah cukup memenuhi. Kondisi
topografi dan lapisan tanah di lokasi memungkinkan mengambil sumber air
baku dengan memanfaatkan sumber air permukaan, seperti Sungai Batanghari
dan Sumur Bor

2. Listrik
Pelayanan jaringan listrik dari PLN untuk wilayah perencanaan sudah
terpenuhi, termasuk wilayah pinggiran kota, yaitu desa-desa disekitar Kota
Muara Bulian. Pemeliharaan lampu-lampu jalan, penerangan taman kota serta
penerangan fasilitas umum, perlu menjadi perhatian pihak Pemda.
Pendistribusian tenaga listrik dan gardu induk/gardu penghubung sampai ke
pelanggan melalui jaringan distribusi sebagai berikut:
Jaringan distribusi tegangan rendah.
Jaringan distribusi listrik tegangan menengah.
Gardu Distribusi,

3. Telepon
Pelayanan telepon didistribusikan oleh PT. TELKOM pelayanan Muara Bulian,
dengan kapasitas sambungan 1.715 satuan sambungan, dan jumlah
pelanggan 1.529 sambungan.
Sampai dengan saat ini sistem jaringan Telepon Kota sudah dalam kondisi
jenuh dimana pelayanan jaringan kabel udara dalam kondisi sesuai dengan
perencanaan. Untuk membantu sistem pelayanan Telpon Kabel udara saat ini
adalah dengan memperkenalkan sistem telpon tanpa kabel (selular).

4. Drainase
Saluran drainase dan rioolering kota sepanjang jalan-jalan utama telah ada
sistem drainasi yang baik dengan kapasitas memadahi, kecuali di sepanjang
jalan local tepian sungai, mengingat status jalannya. Peningkatan jalan di
sepanjang tepian sungai sekaligus perencanaan drainasenya. Air hujan dan
air buangan masih menjadi satu mengalir menuju Sungai Batanghari sebagai
tempat pembuangan terakhir.

MS LAPORAN ANTARA 2 - 46
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

5. Limbah
Utilitas pembuangan air limbah merupakan jaringan semua jenis air buangan
(air kotor) baik dari rumah tangga, limbah padat kotoran manusia, limbah
industri. Pengelolaan limbah manusia saat ini dilakukan secara individual dan
semi komunal oleh masyarakat melalui sarana jamban keluarga, jamban
sederhana dan sarana MCK. Adapun permasalahan yang timbul di wilayah
perencanaan akibat belum tersedianya jaringan limbah adalah :
a. Sebagian masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah
menggunakan sungai sebagai tempat membuang hajat, selain itu, bagi
yang mempunyai closet langsung membuang limbahnya ke sungai.
b. Sistem pembuangan yang ada masih dibuang ke Septic Tank dan
ditimbun dibelakang rumah. Hal ini memberikan dampak kurang baik bagi
lingkungan karena lumpur Septic Tank memiliki BOD yang tinggi.
Untuk menghindari tercemarnya air sungai, maka sebaiknya sebelum
disalurkan ke sungai, diupayakan proses penjernihan dengan sumur resapan
dan kolam-kolam, mengingat wilayah kota masih terbuka. Model kolam
penjernihan dengan kolam-kolam terbuka dan menggunakan ikan sebagai
media uji coba.

6. Sampah
Sistem pembuangan sampah di wilayah permukiman dan kawasan
perdagangan di Kota Muara Bulian, dikoordinasi oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan. Selain itu bagi penduduk di perkampungan masih membuang
sampah dengan cara menimbun dan membakar di pekarangan rumah
masing-masing. Penanganan sampah pada lokasi-lokasi aktivitas public,
seperti pasar, pertokoan/ kawasan bisnis, perlu disediakan TPS container,
yang secara periodic diangkut oleh petugas kebersihan.
Sesuai dengan rencana Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT)
pelayanan tempat sampah untuk daerah komersial, kantor dan tempat umum
dilayani 100%. Sedangkan untuk kawasan permukiman dilayani:
a. kepadatan penduduk >100 jiwa/Ha akan dilayani 100% dengan
pertimbangan kebutuhan yang mendesak.
b. Kepadatan penduduk 50-100 jiwa/Ha akan dilayani bagi
mereka yang mau dan mampu membayar restribusi.
c. Kepadatan penduduk <50 jiwa/Ha tidak dilayani kecuali telah
ada pelayanan dan perumahan dengan pendapatan tinggi.
MS LAPORAN ANTARA 2 - 47
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Area rekreasi Ke Muara


lokal Jambi

Monum
Jalan Lokal Kawasan lindung bantaran sungai en
Sekunder 6 m BBC

Jaringan Air Bersih


Permukiman
Jaringan Listrik
campuran Jalan Arteri Primer
Jaringan Telepon
Lintas Sumatera
Jembata
Pengaturan Utilitas: (jl. Gajahmada)
n 16
Jaringan primer (air.mListrik dan telepon) di
kembangkan melintas sepanjang jalan yang melingkupi
SPBU kawasan
Perlu disediakan TPS/ container sampah di setiap
bangunan publik skala besar, di pusat perdagangan, area
rekreasi, perumahan permukiman
Pengembangan drainase pada sisi luar jaringan
jalan, baik jalan-jalan perkotaan maupun jalan lokal di
kawasan rekreasi
Pembuangan ke arah sungai sebaiknya dilakukan
Ke Muara dengan system penyaringan agar kondisi air sungai tidak
Tebo tercemar

MS LAPORAN AKHIR 2- 48
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

Gambar 2.10. Peta Analisis Jaringan Utilitas

MS LAPORAN AKHIR 2- 49
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5. PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Prinsip perencanaan dan perancangan kawasan pada dasarnya berpijak
pada 7 (tujuh) elemen pembentuk ruang kota, sebagai berikut: Struktur
Kawasan, Konektivitas dan Pergerakan, Pemintakatan dan Tata Guna
Lahan, Kepadatan dan Intensitas, Ruang Terbuka Hijau dan Lansekap,
Elemen Ruang Luar (landmark, node, distrik, vista dll), dan Pembagian
Blok Kaveling. Masing-masing elemen tersebut dijabarkan dalam peta
konsep penataan ruang kota Muara Bulian.

Konsep perancangan kawasan diarahkan sesuai dengan karakternya, sisi


bagian utara di sepanjang tepian sungai Batanghari diarahkan untuk
pengembangan wisata tepian sungai dan perkampungan tradisional,
sedangkan sisi bagian selatan di sepanjang koridor jalan utama areteri
primer (Gajahmada) diarahkan untuk pengembangan sektor komersial
perdagangan dan jasa, keduanya membentang dari Timur (simpang BBC)
ke Barat (SPBU) sebagai berikut :

NOD
Monume
E
n
BB
C

Waduk

Jembata
n
Permukim NOD
an E
campuran
SPB
U

NOD
E

Gambar. 2.11. Konsep Penataan Kawasan

MS LAPORAN AKHIR 2- 50
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.1. Struktur Kawasan

STRUKTUR KAWASAN
PERENCANAAN
KOTA MUARA BULIAN
Key
BB plan :
C

Waduk
Penataan
Permukiman Jembatan
campuran
SPB
U

MS LAPORAN AKHIR 2- 51
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.2. Konektivitas dan Pergerakan

Node Persimpangan (BBC-


Monumen):
Penataan lansekap
persimpangan
Pengaturan arah pejalan kaki
Penataan Monumen sebagai
landmark
Pengembangan kegiatan
pendukung rekreasi tepian sungai

Node Jembatan (jalan Sungai):


Menciptakan ruang terbuka/
taman di kiri kanan sungai
Penataan lansekap bantaran
sungai
Pengaturan arus jalur lambat/
motor melalui jalur jembatan lama
Penataan jembatan lama
sebagai landmark

Node Persimpangan:
Penataan lansekap
persimpangan
Pengaturan arah
pejalan kaki

MS LAPORAN AKHIR 2- 52
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.3. Pemintakatan dan Tata Guna Lahan

Kawasan Lindung Bantaran Sungai: Kawasan fasilitas rekreasi,


dikembangkan sebagai ruang dengan ketinggian 1 s/d 2 lantai,
terbuka hijau, taman, pedestrian dan seperti: arena bermain, rest area,
area rekreasi bantaran sungai wisata air, artshop, restaurant dll.
dengan pengembangan terbatas

Kawasan permukiman
campuran penunjang rekreasi,
dengan ketinggian 1 s/d 2 Kawasan Perdagangan
lantai, seperti: homestay, Pertokoan BBC
cottage dll.

Kelompok Bangunan Komersial


Perdagangan modern dengan
ketinggian s/d 3 lantai 14m
Pertokoan, kantor swasta, bank
dll.
Kawasan Bantaran Sungai dan
waduk:
dikembangkan sebagai ruang terbuka
hijau, taman kota dan pedestrian
ways dengan pengembangan terbatas

Kawasan perdagangan dan


permukiman campuran, dengan
ketinggian sedang s/d 2 lantai
Seperti toko, warung makan,
bengkel, SPBU dan mall sbg node

MS LAPORAN AKHIR 2- 53
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.4. Kepadatan dan Intensitas

MS LAPORAN AKHIR 2- 54
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.5. Ruang Terbuka Hijau dan Lansekap

Kawasan Lindung Bantaran Sungai:


dikembangkan sebagai ruang
terbuka hijau, taman, pedestrian dan
area rekreasi bantaran sungai
dengan pengembangan terbatas
Penataan kawasan bantaran sungai
berupa penghijauan penahan erosi,
penghijauan peneduh dan n estetika

Penataan kawasan bagian dalam jalan


berupa, penghijauan peneduh dan
sebagai estetika kawasan

Lansekap di kiri kanan sepanjang


koridor jalan dari simpang BBC
sampai jembatan, berupa tanaman
pengarah dan estetika lingkungan /
dikombinasi dengan tanaman
peneduh pejalan kaki jenis
tanaman disesuaikan dengan
karakter lokal, dan tidak mudah
rontok daunnya

Kawasan Bantaran Sungai dan


waduk:
dikembangkan sebagai ruang terbuka
hijau, taman kota dan pedestrian
ways dengan pengembangan terbatas
Lansekap di kiri kanan sepanjang
koridor jalan dari simpang sampai
jembatan, berupa tanaman peneduh
pejalan kaki dan sebagai estetika
lingkungan / kawasan jenis
tanaman disesuaikan dengan
karakter lokal, rindang dan tidak
mudah rontok daunnya

MS LAPORAN AKHIR 2- 55
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.6. Elemen Ruang Luar

MS LAPORAN AKHIR 2- 56
Penyusunan D e s a i n K a w a s a n Kota Muara Bulian
KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI - 2009

2.5.7. Pembagian Blok Kaveling

BB
C

MS LAPORAN AKHIR 2- 57

Anda mungkin juga menyukai