Anda di halaman 1dari 20

tinggi berpengaruh pula pada kualitas lingkungan hidup

DESIGN BRIEF terutama pada pusat-pusat aktivitas. Salah satu pendorong


hal ini adalah karena minimnya ruang untuk refresing bagi
PENDAHULUAN
warga bersama keluarga kota sekedar untuk melepas
1.1 LATAR BELAKANG kepenatan dari kesemrawutan suasana jalan kota.
Pengembang berlomba menangkap kebutuhan ini di dalam
Kota Palangka Raya atau yang dikenal dengan kota cantik di ruang komersial yang mereka hadirkan. Salah satunya
pulau kalimantan yang juga memiliki banyak pesona alam dan dengan menciptakan ruang terbuka yang nyaman dan aman
budaya yang masih kental, dengan jumlah penduduk di tahun 2013 yang dilewatkan di tengah ruang ritel mereka yang sekarang
yang mencapai 244.500 orang, terdiri dari 125.000 (51,12%) laki- sering disebut dengan istilah City Walk. City Walk
laki dan 119.500 (48,88%) perempuan (sementara ini). Dan kota sebenarnya tak lebih dari koridor jalan yang dikhususkan
Palangka Raya juga merupakan salah satu wilayah yang masih untuk deretan toko.
minim objek wisatanya, padahal jika dilihat dari sumber daya kota
Palangka Raya memiliki arti penting, karena sektor andalan Secara konsep tujuan City Walk adalah memberi ruang
nantinya, dan diharapkan mampu mengikuti perkembangan publik terbuka bagi masyarakat pejalan kaki sebagai tempat
bangunan dengan cara usaha ekonomi daerah multi sektor, serta wisata belanja, dan tempat wisata keluarga. Dengan konsep
memperdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, City Walk, kawasan Palangka Raya diharapkan bebas dari
memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi bagi kendaraan bermotor.
pendapatan daerah. Hal ini akan menarik banyak wisatawan termasuk
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, tingkat warga kota Palangka Raya sendiri, karena berwisata di
kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat. Peningkatan kawasan ini akan terasa lebih nyaman tanpa lalu lalang
kebutuhan manusia menyebabkan semakin tingginya mobilitas kendaraan bermotor. disekitar City Walk. Penataan tempat
manusia. Mobilitas penduduk yang tinggi menjadikan semakin parkir kendaraan bermotor yang selama ini yang sebenarnya
komplek persoalan yang dihadapi masyarakat, baik dari sisi merupakan areal pejalan kaki, akan membuat kota tersebut
personal maupun sosial. Bahkan tingkat mobilitas yang begitu terasa lebih luas bagi para wisatawan/pejalan kaki.
Masyarakat dapat menggunakan transportasi bersepeda
selama berkeliling di sekitar City Walk. 1.2 RUMUSAN MASALAH

Rencana penataan kawasan kota Palangkaraya, tersebut  Bagaimana merancang City Walk di kota Palangka Raya
tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi, tapi juga  Bagaimana mendesain yang sesuai keinginan perancang,
penyediaan arena publik yang representatif. Penataan kawasan klien, dan juga yang sesuai dengan tema perancangan
tersebut dimaksudkan untuk memberi akses lebih bagi para
 Bagaimana memadukan tempat rekreasi, tempat makan, dll
pejalan kaki. Dengan konsekuensi yang ada, pemerintah dituntut
dalam satu zona kawasan di City Walk
menata ruang parkir dan pedagang kaki lima disepanjang Jalan
kawasan tersebut dengan tetap mengedepankan kepentingan 1.3 TUJUAN
bersama, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan jika
nanti kelak City Walk Palangka Raya benar-benar terealisasi. Kota Palangka Raya memiliki banyak potensi budaya
Karena lahannya terbatas, maka yang paling memungkinkan alam sebagai daya tarik rekreasi dengan tetap menjaga
adalah pengembangan ke bawah. Untuk itu investor kelestarian lingkungan tentunya. Selain itu juga untuk untuk
menawarkan konsep pembangunan parkir bawah tanah. Di menyelenggarakan fasilitas rekreasi, akomodasi, budaya serta
kawasan tersebut juga akan dibangun pertokoan. Sebab jika penunjang lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan rekreasi
hanya mengandalkan pendapatan dari parkir, sulit mencapai yang senantiasa berkembang.
break event point.
1.4 SASARAN

Tercapainya City Walk yang sesuai tema perancangan


dan juga sesuai keinginan perancang dan klien.
DESKRIPSI CITY WALK DESKRIPSI KLIEN

CITYWALK dikenal dengan istilah mall atau pedestrian. Alamat : Gedung Waskita,Jln M.T. Haryono,Kav.
Pedestrian berasal dari kata latin pedos yang artinya kaki. Pejalan 10 Jakarta
kaki sebagai istilah aktif, adalah orang yang bergerak atau
berpindah dari suatu tempat titik tolak ke tempat tujuan tanpa Kode Pos : 13340
menggunakan alat yang bersifat mekanis (kecuali kursi roda). Website : http://www.waskita.co.id
Jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki, adalah tempat atau jalur
khusus bagi para pejalan kaki. Nama lengkap : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

Berada diantara jl. Yos Sudarso, jl. M.H Thamrin, jl. Status : Tercatat
Baban I, dan jl. Lambung Mangkurat di kota Palangka Raya Formulir Hukum : Public Limited Company
merupakan jalur dimana akan dibangunnya City Walk tersebut. Status operasional : Operasional
EMISid : 3743537
Dengan melakukan pengumpulan data, observasi ISIN : ID1000126105
lapangan dan analisis, dihasilkan fungsi city walk yang akan Tahun Pendirian : 1 Januari 1961
dibangun di kota palangka Raya nantinya akan meliputi : sebagai
jalur pedestrian fasilitas pejalan kaki, sebagai unsur keindahan Kegiatan Utama : Konstruksi Pembangunan non Hunian
kota, sebagai media interaksi sosial, sebagai sarana konservasi Konstruksi Jalan, Jalan Layang dan Jembatan.
kota, sebagai tempat bersantai dan bermain, sebagai
Deskripsi Perusahaan : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)
penghubung fasilitas kota, dan sebagai tempat parkir.
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi
sebagai kontraktor umum untuk kegiatan konstruksi yang
seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan,
sistem got, dan pabrik. Beberapa prestasi WSKT meliputi
penyelesaian Bandara Internasional Soekarno-Hatta, BNI City
(bangunan pencakar langit), Gedung Kantor Bank Indonesia, ,
Mandiri Plaza Tower, dan Shangri-La Hotel. WSKT didirikan pada
tahun 1961.
Visi, Misi, Budaya Dan Motto Berikut Beberapa Contoh Hasil Karya PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk :
o Visi

Menjadi perusahaan indonesia terkemuka


dibidang industri konstruksi, rekayasa, investasi,
infrastuktur dan property/relity.

o Misi
Meningkatkan nilai perusahaan yang berkelanjutan
melalui :
1. SDM yang kompeten
2. Sistem dan teknologi yang terintegrasi
Graha Niaga Tower Shangri-La Hotel
3. Sinergi dengan mitra usaha
4. Inovasi
5. Diversvikasi usaha
o Budaya Perusaaan

Integrity, Profersionalism, Team Work,& Excellence.

o Motto

Maju Dengan Karaya bermutu.

BN I

Mandiri Plaza Tower BNI City

(gedung pencakar langit)


STUDI LITERATUR sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi terselenggaranya
interaksi antar pengunjung dan pedagang. Menurut
Pengertian City Walk Maithland (1987).
Dalam bahasa baku urban design,city walk dikenal Berdasarkan bentuknya mall terdiri dari tiga jenis
dengan istilah mall atau pedestrian. Pedestrian berasal dari kata dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing, yaitu:
latin Pedos yang artinya kaki. Pedestrian dapat berupa trotoar,
alun-alun dan sebagainya. Shivani (1985) dan Lynch (1987)  Open Mall (Mall Terbuka), adalah mall tanpa penutup
mengemukakan bahwa pedestrian bagian dari public space dan atap. Keuntungan dari open mall ini adalah kesan luas
merupakan aspek penting sebuah urban space, baik berupa dan perencanaan teknis yang mudah sehingga biaya
square (lapangan-open space) maupun street (jalan-koridor). Jika lebih murah. Kerugiannya adalah kendala pada
jalan dirancang sebagai public space berarti memberikan porsi climatic control berpengaruh terhadap kenyamanan
yang dominan bagi pejalan kaki dan membatasi fungsi kendaraan dan kesan kewadahan kurang.
bermotor. Pengembangan ruas jalan menjadi public space ini  Enclosed Mall (Mall Tertutup), adalah mall dengan
dapat menggunakan pendekatan city walk atau mall. Mall berarti penutup atap. Keuntungannya dari segi kenyamanan.
sebuah plaza umum, jalan-jalan umum atau sekumpulan sistem Kerugiaannya adalah biaya yang mahal dan kesan
jalan dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk ruang yang kurang luas. c. Integrated mall, adalah
pejalan kaki. Menurut Rubenstain (1978) mall adalah sebagai penggabungan antara mall terbuka dan mall
suatu area pergerakan dengan pola linier pada suatu area pusat tertutup. Biasanya berupa mall tertutup dengan
bisnis kota atau Central Bussiness Distric yang lebih akhiran mall terbuka. Berdasarkan dari cara pola
diorientasikan bagi pejalan kaki, berbentuk pedestrian dengan penataannya, menurut Rubenstein (1987) mall dapat
kombinasi plaza dan ruang-ruang interaksional. Sedangkan dibedakan menjadi :
menurut Maitland (1987), mall adalah pusat perbelanjaan yang o Full Mall, diperoleh dengan menutup suatu
didalamnya terdapat suatu atau beberapa department store jalan yang sebenarnya difungsikan untuk
besarsebagai daya tarik dari beberapa retail kecil dan rumah kendaraan, dan diubah menjadi jalan untuk
makan dengan tipologi bangunan seperti toko-toko yang pejalan kaki atau plaza dengan jenis
menghadap kekoridor utama mall atau pedestrian yang perkerasan yang berbeda, dan dilengkapi
merupakan unsur utama dari shopping mall, dengan fungsi sbgai dengan pepohonan, penerangan dan elemen
ruang luar lainnya.
o Transit Mall, dibuat dengan memindahkan City Walk Sebagai Ruang Terbuka
kendaraan pribadi dan kendaraan angkutan dari
jalan yang sudah ada, dan hanya mengizinkan Ruang terbuka publik merupakan ruang atau wadah
sarana transportasi umum seperti bus, taxi dan untuk aktivitas sosial yang melayani dan juga mempengaruhi
kendaraan umum lainnya pada jalan tersebut. kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka juga merupakan
Parkir ditepi jalan (on-street parking) dilarang, wadah dari kegiatan fungsional maupun aktivitas ritual yang
jalur pejalan kaki diperbesar dan dilengkapi juga mempertemukan sekelompok masyarakat dalam rutinitas
elemen. ruang luar seperti paving, bangku dan normal kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan
tempat duduk, pohon-pohon, pencahayaan periodik (Carr,1992). Dengan adanya pertemuan antar
buatan, patung, air mancur. manusia, maka akan timbul bermacam-macam aktifitas di
ruang tersebut. Ruang terbuka harusnya menjadi ruang kota
mudah dicapai oleh semua orang dan terkesan terbuka dan
masih dapat dirasakan pengaruh dari alam misalnya : angin,
o Semi Mall, Pada mall jenis ini, jumlah lalu lintas matahari, suara, dan air hujan.
dan kendaraan parkir dikurangi,jalur untuk
pejalan kaki diperluas serta dilengkapi dengan
taman dan pepohonan, penerangan dan elemen
luar lainnya.

Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan


bahwa City Walk merupakan ruang terbuka yang berbentuk
koridor bagi pejalan kaki dan yang menghubungkan beberapa
massa bangunan dengan fungsi komersial dan ritel yang
ada.Setiap persimpangan koridor City Walk bisa digunakan
sebagai ruang terbuka untuk panggung pertunjukan, dan juga
berfungsi sebagai penghubung atau penyatu massa bangunan City Walk sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi
yang terpecah.
City Walk Sebagai Fungsi Komersial

Kegiatan komersial merupakan wadah kegiatan


perniagaan, pembelian atau penjualan barang dan jasa
khususnya secara besar-besaran baik nasional maupun
internasional (Winardi, kamus ekonomi 1976). Fasilitas komersial
adalah segala yang memudahkan sarana dan prasarana untuk
melakukan kegiatan perniagaan atau perdagangan baik itu
barang ataupun jasa (Poerwadarminta 1970). Orientasi dari
fasilitas komersial adalah keuntungan finansial yang akan
City walk sebagai fungsi komersial
dihasilkan dengan adanya kegiatan pedagangan dan kegiatan
perekonomian didalamnya, dengan prinsip ekonomi Sasaran fasilitas komersial dapat dicapai dengan
“pengeluaran sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan memperhatikan citra bangunan, yang mana perlu
sebesar-besarnya”. Sesuai pengertian diatas, fasilitas komersial diperhatikan adalah :
mempunyai sifat (skripsi Pranantyo Harwantono) :
o Clarity (kejelasan)
1. Marketable, yaitu dapat dipasarkan o Boldness (kemencolokan)
2. Profitable, yaitu mendapatkan keuntungan o Intimacy (keakraban)
3. Manageable, yaitu mudah dikelola o Flexibility (fleksibilitas)
4. Adjustable, yaitu mudah disesuaikan dengan kebutuhan o Eficiency (efisien)
5. Sustainable, yaitu mempunyai keberlangsungan o Inventiveness (kebaruan)

Klasifikasi fasilitas komersial : City Walk Sebagai Tujuan Perbelanja

1. Fasilitas komersial untuk menjual barang, yaitu fasilitas Pusat perbelanjaan merupakan wadah/ruang
komersial yang menjual barang produk-produk berupa terjadinya kegiatan niaga dalam suatu lingkup kawasan
barang. maupun kota, dan tercipta transaksi jual beli dan kegiatan
2. Fasilitas komersial yang memberikan pelayanan jasa. didalamnya.
Penataan menjadi bagian dari suatu proses
penyelenggaraan pemerintah dimana dalam proses
penataan tersebut dapat menjamin terwujudnya tujuan
pembangunan nasional. Kebutuhan suatu penataan pada
berbagai tingkat wilayah pada dasarnya tidak dapat
dilepaskan dari semakin permasalahan pembangunan.

Permasalahan pembangunan ini tidak terlepas dari


City Walk sebagai pusat perbelanjaan peran penataan ruang. Penataan ruang menjadi sangat
penting karena dengan penataan ruang tersebut dapat
Selain itu, pusat perbelanjaan dapat juga diartikan sebagai
menjamin terciptanya keadaan masyarakat yang tertib dan
sebuah kompleks toko-toko dan ritel-ritel dan fasilitas yang
teratur. Keadaan masyarakat yang tertib dan teratur akan
berhubungan dengan perbelanjaan yang direncanakan sebagai
mampu mendukung terselenggaranya pembangunan.
kelompok yang menyatu untuk memberikan kenyamanan
maksimum dalam berbelanja untuk para pelanggan dan a. Penataan Ruang
keterbukaan maksimum juga untuk barang dan jasa. Secara
umum pusat perbelanjaan mempunyai pengertian sebagai suatu Penataan ruang adalah suatu sistem proses
wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan
lingkungan setempat, selain berfungsi sebagai tempat untuk pengendalian pemanfaatan ruang. Hal tersebut merupakan
berkumpul, berekreasi, atau rileks. Maka sebagai kesimpulan ruang lingkup penataan ruang sebagai objek Hukum
pusat perbelanjaan adalah suatu lingkup kawasan dengan Administrasi Negara.
bangunan komersial yang dirancang dan direncanakan beserta
1. Asas dan Tujuan Penataan Ruang
fasilitas pendukungnya untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan dalam melakukan aktivitas perdagangan. Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 ditegaskan bahwa penataan ruang diselenggarakan
Penataan
berdasarkan asas:
Penataan merupakan suatu proses perencanaan dalam
1) Keterpaduan
upaya meningkatkan keteraturan, ketertiban, dan keamanan.

GJNJJHUUGADADADADAD
2) Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan STUDI PRESEDEN
3) Keberlanjutan
4) Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan Braga City Walk
5) Keterbukaan dengan penataan ruang.
6) Kebersamaan dan kemitraan
7) Perlindungan kepentingan umum
8) Kepastian hukum dan keadilan
9) Akuntabilitas

Klasifikasi Penataan Ruang

1. Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem


wilayah dan sistem internal perkotaan. Braga City Walk
2. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri
dari kawasan lindung dan kawasan budi daya. Membicarakan tempat wisata di Bandung yang
paling terkenal di saat ini, rasanya akan terasa
3. Penataan ruang berdasarkan wilayah administrasi terdiri
hambar alias tidak lengkap jika kita tidak
atas penataan ruang wilayah nasional, penataaan ruang membahas dan mengenal lebih dekat seperti apa
wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah itu Braga City Walk Bandung. Anda boleh saja tahu
kabupaten/kota. dan tidak bosan setiap kali liburan ke bandung
4. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas untuk mengunjungi tempat wisata yang namanya
penataan ruang kawasan perkotaan, dan penataan ruang sejenis seperti Cihampelas Walk atau Ciwalk yang
kawasan perdesaan. sangat tersohor sebagai tempat hang out berkelas
saat ini di kota Bandung, tapi anda akan menyesal
5. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri
jika anda tidak pernah tahu sejarah jalan yang kini
atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penatan terdapat pusat wisata terfavorit wisatawan dalam
ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang dan luar negeri yaitu Braga City Walk.
kawasan strategis kabupaten/kota.
Braga City Walk adalah sebuah kawasan wisata terpadu atau dikenal dengan bahasa modern nya Mixed Use Development yang
berlokasi di jalan Braga No 99 – 101 Bandung, yang mana di dalam kawasan wisata ini terdapat fasilitas lengkap dan modern yang
diperuntukkan untuk kenyamanan setiap pengunjung yang datang ke sana seperti para pelancong seperti pusat perbelanjaan ( Shooping
Mall ), Pusat Hiburan, Condominium serta Hotel.

Salah satu hal istimewa yang tetap dipertahankan dari ciri khas jalan braga dengan hadirnya Braga City walk ini adalah, di sekitar pusat
wisata terpadu ini tetap dipertahankannya sejumlah bangunan kuno yang berarsitektur seni tinggi khas bangunan eropa zaman dulu Art
Deco, yang lokasinya sering dijadikan sebagai objek pemotretan bagi para fotographer profesional untuk foto prewedding atau modeling
maupun ajang selfie sejumlah wisatawan.

Popularitas kawasan wisata Braga City walk saat ini, telah menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata di kota Bandung yang paling
banyak diburu tidak hanya oleh warga bandung sendiri, namun juga oleh wisatawan dalam negeri dan juga mancanegara. Hal itu bisa
anda saksikan langsung faktanya, tempat ini akan sangat dipadati oleh pengunjung ketika kahir pekan, terlebih di waktu musim liburan
panjang.

Sebagaian besar pengunjung yang datang ke objek wisata di kota Bandung ini bukan saja hanya untuk keperluan berbelanja karena ada
tempat shopingnya, akan tetapi lebih dari itu tidak sedikit yang datang bersama keluarga hingga pasangan untuk kumpul-kumpul, hingga
cuci mata atau sekedar jalan-jalan menikmati eksotisme dan romantisme Jalan Braga seperti di waktu sore apalagi di malam hari.

Contoh Beberapa Fasilitas Wisata Menarik di Braga City Walk :


Braga City Walk adalah sebuah kawasan wisata terpadu atau dikenal dengan bahasa modern nya Mixed Use Development yang
berlokasi di jalan Braga No 99 – 101 Bandung, yang mana di dalam kawasan wisata ini terdapat fasilitas lengkap dan modern yang
diperuntukkan untuk kenyamanan setiap pengunjung yang datang ke sana seperti para pelancong seperti pusat perbelanjaan ( Shooping
Mall ), Pusat Hiburan, Condominium serta Hotel.

Salah satu hal istimewa yang tetap dipertahankan dari ciri khas jalan braga dengan hadirnya Braga City walk ini adalah, di sekitar pusat
wisata terpadu ini tetap dipertahankannya sejumlah bangunan kuno yang berarsitektur seni tinggi khas bangunan eropa zaman dulu Art
Deco, yang lokasinya sering dijadikan sebagai objek pemotretan bagi para fotographer profesional untuk foto prewedding atau modeling
maupun ajang selfie sejumlah wisatawan.

Popularitas kawasan wisata Braga City walk saat ini, telah menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata di kota Bandung yang paling
banyak diburu tidak hanya oleh warga bandung sendiri, namun juga oleh wisatawan dalam negeri dan juga mancanegara. Hal itu bisa
anda saksikan langsung faktanya, tempat ini akan sangat dipadati oleh pengunjung ketika kahir pekan, terlebih di waktu musim liburan
panjang.

Sebagaian besar pengunjung yang datang ke objek wisata di kota Bandung ini bukan saja hanya untuk keperluan berbelanja karena ada
tempat shopingnya, akan tetapi lebih dari itu tidak sedikit yang datang bersama keluarga hingga pasangan untuk kumpul-kumpul, hingga
cuci mata atau sekedar jalan-jalan menikmati eksotisme dan romantisme Jalan Braga seperti di waktu sore apalagi di malam hari.

Contoh Beberapa Fasilitas Wisata Menarik di Braga City Walk :

.
1. Wisata Belanja di Mall Braga City Walk

Dengan tersedianya fasilitas Braga City Walk Mall terutama sejumlah shopping centre di dalamnya, maka sudah bisa
dipastikan anda akan bisa mendapatkan berbagai macam produk atau barang-barang terbaru yang sedang anda cari dan
butuhkan untuk keperluan sehari-hari. Dengan dukungan fasilitas tempat wisata belanja di Bandung yang sangat modern dan
sangat lengkap sekali seperti aneka produk fashion, elektronik dan yang lainnya.

2. Wisata Hiburan di Cinema 21 Braga City Walk

Keguiatan seru dan sangat menarik yang bisa lakukan sehabis kegiatan shopping ria di sini, maka kegiatan asyik lainnya itu
adalah mencari pusat hiburan yang bisa melepas rasa lelah dan capai sehabis berkeliling area pusat belanja. Dan jika belum tahu
tempat hiburan di bandung Braga City Walk yang paling digemari dan diburu oleh pengunjung berusia muda dan juga keluaraga
adalah adanya salah satu Bioskop di Bandung yang terkenal yaitu Braga City Walk Cinema XXI, yang siap dengan sajian film-film
terbaru baik dalam negeri, asia hingga Hollywood.

3. Wisata Kuliner – Makan di Braga City Walk

berbagai macam menu kuliner untuk memanjakan perut anda supaya tidak keroncongan, mulai dari makanan khas bandung,
indonesian food, Asian food hongga western di sejumlah tenant atau food Court yang banyak tersedia di sana.

4. Penginapan – Hotel di Braga City Walk

Pusat wisata ini merupakan kawasan terpadu, yang sangat memperhatikan akan semua kebutuhan dan kenyamanan
pengunjung selama beraktifitas wisata di sini tanpa harus ke luar kawasan, maka di Braga City Walk ini pun telah dibangun
beberapa Hotel yang bisa anda gunakan sebagai tempat penginapan di Bandung, yang akan memberikan kenyamanan dan
keamanan pengunjungbermalam atau beristirahat selama liburan di Bandung, seperti Aston Braga Hotel & Residence, Grand
Royal Preanger, Gino Feruci Braga Hotel, dan masih banyak lagi.
Skema Konektivitas Antara Keinginan Dari Cita – Cita Perancang Dengan Pendekaan/Tema Arsitektur Yang Bisa Mewujudkannya

Keinginan Klien :

1. Agar perusahaan menjadi lebih terkenal


dengan dibangunnya citywalk tersebut Hasil :
2. Menambah inovasi baru Dari hasil skema disamping, salah satu
3. Menguntungkan dan menambah pendekatan yang dapat mewujudkan keinginan klien
penghasilan perusahaan dan perancang ialah :
4. Bertambahnya pengalaman
5. City Walk yg akan dibangun bisa o Pendekatan Arsitektur : Arsitektur Modern
bersaing dengan yang lainnya.
1. Arsitektur Modern serasa lebih coccok
karena memiliki nilai Arsitektur yang lebih baik
dan lebih dapat mewujudkan keinginan klien dan
perancang.
Keinginan Perancang : o Tema Perancangan : Green
Architecture
1. Memiliki ciri khas tersendiri dari kota
Palangkaraya dan memberikan kenyamanan Tema perancangan City Walk terebut yang
dan keamanan untuk semua aspek diperoleh yaitu dengan memperhatikan keinginan
2. Bentuk dan desain bangunan bisa bersaing dan kenyamanan masyarakat dalam semua aspek,
bangunan modern citywalk lainnya meliputi kebersihan, fasilitas, tampilan visual,
3. Memberikan pesan dan kesan positif pada hiburan, dan terutama penghijauan alami seperti
masyarakat tentang citywalk penambahan vegetasi di sekitarnya dan taman.
4. Membuat desain citywalk yang modern dan
terkesan alami.
PERMASALAHAN DESAIN

Metode Perancangan

1. Pengmpulan dan Pencarian Data : - Studi literatur


- Studi Preseden
2. Analisa : Menstruktukan data dari sumber Studi Literatur dan Studi Preseden.
3. Karya Tulis : Pemprograman Dari Desain Gambar.

4. Tujuan Perancangan : Green City Walk

5. Gaya Arsitektur : Arsitektur Modern


.
KRITERIA DESAIN

1.) Palangka Raya City Walk


- Bisa memberikan sarana hiburan dan saranan berbelanja yang nyaman bagi masyarakat agar bisa mewujudkan cita-cita
klien dan perancang.
- Memberikan tampilan City Walk yang lebih modern dengan fasilitas yang mumpuni.
2.) Area Parkir
- Sirkulasi keluar masuk kawasan mudah dan lancar.
- Aman, Terarahkan, dan tidak membingunkan.
3.) Pusat Perbelanjaan
- Penataan saranan seperti mall, restorant, dan lainnya tertata rapi sehingga mudah ditelusuri.
- Untuk memudahkan bertransaksi maka terdapat ATM Center di area City Walk.

- Desain tampilan bangunan dan area menarik dari luar dan dalam agar bisa memantapkan daya tarik visual.

4.) Kawasan Terbuka Hijau

- Memberikan suasana hijau yang nyaman dengan dibangunya taman – taman di area City Walk.

- Pola penataan kawasan terbuka hijau tertata rapi bersama area bangunan.

- Tersedia pedestrian bagi pejalan kaki.


PERUMUSAN PROGRAM AKTIVITAS DAN RUANG 1. Usia :

A. DESKRIPSI AKTIVITAS PELAKU - Anak –anak (5-13 tahun)

1. Pelaku - Remaja (14-24 tahun)

a. Pengelola - Deawas (25-50 tahun)

Adalah pihak yang bertanggung jawab atas - Lanjut Usia


pengelolaan kegiatan, baik administratif maupun 2. Asal-usul :
operasional/fungsional, yang dibedakan dalam tingkatan yaitu :
- Berasal dari dalam kota
1) Pimpinan : Direktur, waki, sekretaris dan yang
bertanggung jawab langsung kepada direktur. - Berasal dari luar kota
2) Kepala Bagian : Keuangan, Operasional, Keamanan, 3. Ekonomi :
Pemasaran, Pemeliharaan dan kebersihan.
- Ekonomi menengah keatas
b. Teknisi/Servis
- Ekonomi menengah kebawah
Adalah pihak yang melakukan kegiatan operasional
seperti : Kebersihan, Utilitas, Pemeliharaan dan perawatan. B. DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG

c. Penyewa a. Fasilitas Umum :


 Perbelanjaan :1. Retail 2. Gudang 3. Sirkulasi
Adalah pihak yang menyewa retail-retail di dalam area
4. Pusat Informasi 5. Toko 6.Hall
city walk untuk berjualan
 Ruang Terbuka :1. Sirkulasi 2. Koridor 3. Taman
d. Pengujung
4. Pedestrian 5. Stage
Adalah pihak yang melakukan kegiatan baik berbelanja,
b. Fasilitas Pendukung :
atau sekedar rekreasi di city walk, yang di bedakan berdasarkan
usia, asal-usul, ekonomi.  Pelayanan :1.Toilet 2. ATM 3. Mushola
4. Pusat informasi 5.Pos keamanan
6. Parkir
 Teknisi : Ruang yang mengelola kegiatan
utilitas mekanikal elektrikal.
KEBUTUHAN FASILITAS

Kebutuhan fasilitas pendukung yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Kantor Pengelola : Bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk mengelola city walk

2. Restoran/Cafe : Sebagai tempat pengunjung waktu membeli makanan dan minuman

3. Mall : Sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi.

4. Retail : Toko-toko kecil dan besar yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat

5. Hall : Ruang terbuka yang dapat digunakan sebagai panggung pertunjukan

6. Koridor/Pedestrian : Sebagai aksesbilitas utama bagi pengunjung yang memghubungkan langsung ruang terbuka dan bangunan-
bangunan di city walk

7. Area Parkir : Tempat parkir kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat

8. ATM Center : Tempat dimana menyediakan mesin ATM untuk mempermudah pengunjung dalam melakukan transaksi

9. Pos Keamanan : Tempat pelayanan pengunjung demi menciptakan rasa aman bagi pengunjung di city walk
KEBUTUHAN TEKNIS B. Sistem struktur

A. Sistem Utilitas Menggunakan sistem struktur grid di dasarkan pada


Sistem utilitas berikut adalah sistem utilitas yang akan di pembagian pertokoan.
terapkan pada sistem utilitas di dalam bangunan utama yaitu pusat
 Pondasi foot plat jika kondisi tanah baik
perbelanjaan/mall.
 Pondasi tiang pancang jika keadaan tanah kurang baik
1. Sitem pencahayaan alami untuk digunakan pada siang hari di
pusat perbelanjaan dengan menggunakan konsep skylight  Lantai menggunakn material seperti vynil atau
keramik dan paving untuk bagian luar
2. Sistem penghawaan alami untuk di luar ruangan dan penghawaan
buatan di dalam gedung  Dinding dengn material kaca sebagai salah satu
pembatas dan pelapis bangunan utama
3. Sistem jaringan listrik yang bersumber dari PLN.
4. Sistem aliran air bersih distribusi dari PDAM
5. Sistem pembunagan air kotor, menggunakan pipa-pipa dan di
alirkan ke septictank
6. Sistem penangkal petir
7. Sistem pemadam kebakaran dan pendeteksi kebakaran.
(Hydrant,Sprinkler)
8. Sistem komunikasi internal, meliputi : telepon, faxsmile dan
koneksi internet.
9. Sistem komunikasi massal, meliputi : audio dan visual digunakan
untuk memberi informasi secara massal
10. Sistem transportasi (Ekskalator, dan koridor)
11. Sistem keamanan di dalam dan luar bangunan, menggunakan cctv.
12. Sistem pengelolaan sampah, disediakannya tempat sampah yang
dikelompokkan.
STUDY BANDING

Lumas Dubai City Walk Select City Walk

Nira Dubai City Walk Jumeirah City Walk


Meraas City Walk Universal Olando City Walk

Anda mungkin juga menyukai