(1)
| NIK. 230700323
Abstrak
desain
urban
arsitektural
dan
perencanaan pelabuhan sebagai tempat
wisata dengan injeksi aktivitas baru yang
di terjemahkan dalam fasilitas wisata
pelabuhan dengan konsep Placemaking.
Placemaking berperan sebagai
wadah
untuk menampung kegiatan wisata, sosiokultural masyarakat dan basis dari
kegiatan
di
pelabuhan
untuk
menghidupkan kegiatan selama 24 jam
dengan perencanaan skenario kegiatan.
Maksud perlakuan ini juga sebagai
interpretasi pernyataan akan kebenaran
teori dibidang arsitektur dan konsep
pariwisata pelabuhan yang memiliki nilai
rekreasi, kenyamanan, pendidikan dan
pengalaman.
Lokasi
Perencanaan
berlokasi
di
Wilayah
Administratif Desa Pedungan, Kecamatan
Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Saat ini
Benoa
merupakan
pelabuhan
Jurnal ARSITEKTUR 02 | 1
Nama Penulis 1
Isu
Bagaimana
merencananakan
dan
menempatkan fasilitas wisata yang tepat
Nama Penulis 1
Sosial-Kultural
Artikel Skenario Desain Fasilitas Wisata Dengan Pendekatan Placemaking Di Pelabuhan Benoa
Pariwisata
Mewadahi
kegiatan
rekreasi
dan
pariwisata. Tempat ini merupakan area
berkumpul dan bersosialisasi antara
pengunjung serta tempat untuk mewadahi
komunitas seni yang sering menggunakan
pelabuhan
sebagai
tempat
untuk
berkumpul. Terdiri dari plaza, playground,
boardwalk yang menerus sepanjang tepi
pantai dan promenade sebagai ruangruang terbuka dan penghubung antar
bangunan.
Sedangkan
untuk
bangunannya sendiri terdiri dari Aquarium
& museum, market festival, tent caf,
gazebo, food area dan public boat.
3.
Komersial Umum
Komersial Khusus
Marina
Kolaborasi Konsep
Perencanaan kawasan di Pulau Bali tidak
terlepas dari konsep Arsitektur Tradisional
Bali. Konsep ini mempunyai pirinsip
penyesuaian sebagai bentuk keleluasaan
untuk
melakukan
reintrepertasi
dan
improvisasi
secara
terus
menerus,
sehingga menjadikan tradisi sebagai
warisan yang lentur, fleksibel dan
menjawab kebutuhan jaman. Konseptual
perancangan arsitektur tradisional Bali
berdasarkan pada nilai tata ruang.
Nama Penulis 1
b.
c.
sebagai
Simulasi Desain
Proses perancangan perencanaan fasilitas
wisata Pelabuhan Benoa ini terbagi dalam
3 tahap, yakni zoning, blok plan/ siteplan
dan
tatanan
masa
(arsitektural).
Jurnal ARSITEKTUR 02 | 5
Artikel Skenario Desain Fasilitas Wisata Dengan Pendekatan Placemaking Di Pelabuhan Benoa
Gambar
6.
Masterplan
Pelabuhan Benoa.
6 | Jurnal ARSITEKTUR 02
Fasilitas
wisata
Zona 2 ( pariwisata)
:museum
&
aquarium, plaza sebagai orientasi ,
dermaga penyewaan boat, plaza, public
utility, retail/ kios yang difokuskan pada
kios makanan nusantara yang dilengkapi
dengan deretan gazebo sebagai ruang
tunggu
dan
bersantai
keluarga,
playground, amphiteater sebagai sarana
untuk memfokuskan kegiatan bersama
seperti konser dan pentas seni, boardwalk,
promenade dan parkir.
Nama Penulis 1
Zona
4
(komersial
khusus)
:yacht
clubbouse, docking yacht kecil, docking
sailling yach, docking yacht besar, hotel,
bar, boardwalk, promenade, kolam pasir.
Zona 5 (marina)
:terminal
penumpang (office, information center
dan fasilitas termnal lain), landmark
pelabuhan, dermaga cruise.
Jurnal ARSITEKTUR 02 | 7
Artikel Skenario Desain Fasilitas Wisata Dengan Pendekatan Placemaking Di Pelabuhan Benoa
melalui
keunikan
yang
Pelabuhan Benoa, yakni :
muncul
di
1.
2.
3.
4.
Daftar Pustaka
Bohl, Charles C. 2002. Placemaking :
Developing Town Centers, Main Streets,
And Urban Villages. Urban Land Institute
West Washington.
Brown, Lance Jay, FAIA. Dixon, David, FAIA.
Gilham, Oliver, AIA. 2009. Urban Design :
8 | Jurnal ARSITEKTUR 02