Anda di halaman 1dari 16

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4

GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK


F:\logo-unindra-indraprasta-pgri-bw-grayscale-balad-bk (1).jpg

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER 2.3.1 PENGERTIAN PANGGUNG


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Teater merupakan gedung atau ruangan tempat pertunjukan Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi FAKULTAS

film, sandiwara, dan sebagainya atau dapat juga dikatakan sebagai ruangan besar dengan deretan antara kerja penulis lakon, sutradara, dan actor ditampilkan di hadapan penon- FTMIPA
kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah: pementasan ton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar PRODI
drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama. (KBBI, 2016) penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan ARSITEKTUR
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan langsung dengan pertunjukan, maksud tersebut pekerja teater mengolah dan menata panggung sedemikian SEMESTER
sedangkan “drama” berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan. rupa untuk mencapai maksud yang dinginkan. Seperti telah disebutkan di atas
Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas 2 panggung dan disaksikan bahwa banyak sekali jenis panggung tetapi dewasa ini hanya tiga jenis panggu- MATA KULIAH
oleh penonton. Jika “drama” adalah lakon dan “teater” adalah pertunjukan maka ng yang sering digunakan. Ketiganya adalah panggung proscenium, panggung
“drama” merupakan bagian atau salah satu unsur dari “teater”. (Santosa, 2008) thrust, dan panggung arena. Dengan memahami bentuk dari masingmasing
DOSEN
panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar
2.2 TINJAUAN RUANG PERTUNJUKAN lakon yang akan disajikan dengan baik.
Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi). Gambaran ASLAB
Menurut Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia nomor 17 tahun 2015 tentang standar usaha tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak
gedung pertunjukan seni, Usaha Gedung Pertunjukan Seni adalah penyediaan tempat didalam ruangan hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau NAMA
atau diluar ruangan yang dilengkapi fasilitas untuk aktivitas penampilan karya seni. piranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung.
Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik NPM
2.2.1 TEATER DAN JUMLAH PENDUDUK sutradara, dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu,
sebelum melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu
Di Jerman, Swiss dan Australia terdapat ketergantungan karakteristik antara luas wilayah, ukuran mempelajari panggung pertunjukan. (Santoso, 2008)
KELAS

teater, dan jenis teater. (Neufert E. , 2002)


<50.000 penduduk : Gedung Pertunjukan Lokal (Gedung Utama 500-600 tempat duduk)
JUDUL GAMBAR
50.000 – 100.000 : Gedung pertunjukan local dengan teater kota. Untuk drama dan operet, sesekali
untuk opera. ANALISA KONSEP
100.000 – 200.000 : Teater tiga sektor, 700-800 tempat duduk.
200.000 – 500.000 : Ruang opera kecil 800 – 1000, ruang drama 600 – 800 tempat duduk. 1 .Analisa Non Fisik
500.000 – 1.000.000 : ruang opera 1000 – 1400 tempat duduk dan beberapa teater eksperimental.
≥1.000.000 : Gedung opera besar 1400 – 2000 tempat duduk. 1.1. Analisa Pengguna Bangunan
Pengguna bangunan pada gedung pertunjukan musik diantaranya adalah :
2.2.2 TEATER BERDASARKAN KAPASITAS SKALA

1. Pengelola dan Karyawan


Jenis teater juga dapat diklasifikasikan menurut kapasitas penonton yang ditampungnya (Ham, 1987) : Semua pihak yang bertanggung jawab, mengatur, mengontrol dan mengorgani-
CATATAN

• Sangat Besar sasikan pagelaran, serta memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pengun-
Teater yang memiliki 1500 kursi penonton atau lebih. jung.
• Besar
Teater yang memiliki 900 - 1500 kursi penonton. 2. Pemain Musik (Musisi)
• Sedang Musikus atau musisi adalah orang yang memainkan alat musik seperti gitar atau
Teater yang memiliki 500-900 kursi penonton. piano dan sebagainya atau orang yang menyanyi. Dari setiap musisi ini memiliki
• Kecil karakter yang berbeda – beda tergantung dari latar belakang pendidikan, pengala-
man dan tingkat bermain musiknya. Mereka (musisi) berpendapat bahwa keberhasi-
Teater yang memiliki kurang dari 500 kursi penonton. lan bermain musik tidak hanya berdasarkan keahlian bermain musik dan latihan
NILAI PARAF
saja, akan tetapi didukung oleh suasana dan kondisi di dalam ruang auditorium,
2.3 TINJAUAN PANGGUNG sehingga suara yang dihasilkan dapat maksimal.

Panggung merupakan ruang yang cukup vital dalam sebuah gedung pertunjukan. Dalam panggung 3. Pengunjung
terjadi aktivitas yang menyangkut penampil dan penoton. Semua pihak baik itu perorangan atau kelompok yang datang untuk berkunjung
1.3 ANALISA ALUR KEGIATAN
1.2. Analisa Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
F:\logo-unindra-indraprasta-pgri-bw-grayscale-balad-bk (1).jpg

1. Pengelola
Analisa kegiatan pada Gedung Konser Musik ini dikelompokkan menjadi
beberapa kegiatan disetiap fasilitas, pengguna dan ruang yang mengakomo-
dasinya. FAKULTAS

FTMIPA
PRODI

ARSITEKTUR
SEMESTER

MATA KULIAH

DOSEN

ASLAB

NAMA
2. Musisi
NPM

KELAS

JUDUL GAMBAR

3. Pengunjung

SKALA

CATATAN

NILAI PARAF
ANALIASA PERANCANGAN
F:\logo-unindra-indraprasta-pgri-bw-grayscale-balad-bk (1).jpg

1. Analisa Fisik Tapak


FAKULTAS
1.1Lokasi Tapak Berada diprovinsi jawa Barat Tepat nya : FTMIPA
  

PRODI
P



  








  
    


 








  




 
 
 






 

   
      

- Lokasi :









 



 


















 





ARSITEKTUR





 








































-Luasan Lahan :

























































SEMESTER






 











 

  










-KDB :



















 














  
 










 
 










 


 


 







 




















 





  


  





 


 















 


T














 














  

  


  










 





 
  



 

















 







  


-KLB :






 








 


















 






















 

















 













  
  








 














 





 

 




 













 

 





  


 
 







 


 
 




  

 






MATA KULIAH



   



 













 


 






 











  






  








  


 

  






  

  










-Batas Lahan Perancangan

 






  







  

 




 





 







 




A





  



 










 













  






  
 





 
 















 






 



 





 





 




 













 




  













 




 
 











  



 


  




 



 

  



 








  

 







 















 




  


DOSEN

















 













 














 










  


 



K






 











 


 









    
    
   

  
  



  


 



 


 












  


  



  




sebelah utara :




 
  
     

  













  







 
  


  














  


 
 









  

  




  








  


 










  


  










  


  


 
  


  


  



  

 
 







 

 
  


 


 





 

 
 




  
 








   


 
 

  

 



 




 
          

   
 


  





sebelah timur :




        




  

  







 






  

  


 









  

 



O










 



  

  



ASLAB


 

 










  



  






 
  













  




 

  
        


   


       


  











 




  
 







 







 







 




  







 











sebelah selatan:
 

 









 




  












  

  





  

  


  

   



  










 

  



 







 


 





 









 
  



  


 


  

  


 






  

 











 

  



  


  


 
   
  



  


  






 

 
 

  









 

 

 




 





 





  


T


  








  



  
 


 

 







  

  










 







  





 


 








sebelah barat :





  

 





 






   


 


 
 



 



  

  
  


 







 








   


NAMA



  
 



  









 



 








 


 


 


 



 






  


 


 




  




   




 


 
 





  






 


  



 






  

  
  








  








  


  














 





 




 



  



 

  








 

  











 


  


   

 
  



 




  




  
 
 
  

  








B










 





 

 















 



  




 



 



  
 



















 


 























Lokasi tapak di Jl. Raya tajur ini termasuk wilayah yang stategis













NPM





















 














 

 



 






























O







 





 





 


















yang terletak dikawasan kotamadya. wilayah ini juga terdapat
































































































  




 


















 




   


adanya beberapa hotel yang berada tidak jauh dar lokasi tapak.





 


KELAS
















 

Anda mungkin juga menyukai