OLEH :
Muhammad Alfia Rahman
2001252
TD 3.3
1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Besaar Teknik Rekayasa ASDP di
semester 5 D4 Transportasi Darat STTD berjudul “MACAM MACAM, KEGUNAAN DAN
KE EFEKTIVITASAN MOVABLE BRIDGE TERHADAP DERMAGA DERMAGA
DI PERAIRAN KAPAL INDONESIA”
Penyusunan tugas besar ini telah penulis lakukan semaksimal mungkin, namun
mengingat keterbatasan pengetahuan dan waktu, penulis menyadari bahwa laporan ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu, penuis mengharapkan kritik dan saran membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan tugas besar ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya sebagai
pembelajaran pengetahuan Movable Bridge.
Kotabaru Oktober 2022
2
DAFTAR ISI
BAB I ………………………………………………………………………………….. 4
BAB II ………………………………………………………………………………… 7
BAB IV ……………………………………………………………………………….. 14
BAB V ………………………………………………………………………………… 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
I 1. Latar Belakang
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan lokasi kegiatan manusia,
barang-barang dan jasa. Transportasi memiliki peranan signifikan dalam aspek-aspek
sosial, ekonomi, lingkungan, politik dan pertahanan keamanan. Oleh karena itu,
pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang dan
menggerakkan dinamika pembangunan, karena transportasi berfungsi sebagai
katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Transportasi sungai, danau dan penyeberangan merupakan tiga jenis angkutan
yang mempunyai banyak persamaan. Ketiga jenis angkutan tersebut merupakan
angkutan perairan, yang memerlukan sarana dan prasarana yang sama, seperti kapal
dan dermaga. Walupun ketiganya banyak mempunyai persamaan, namun ketiganya
tidak membentuk suatu jaringan. Masing-masing jenis angkutan tersebut merupakan
angkutan tersendiri atau justru merupakan bagian dari jaringan transportasi yang lain.
Angkutan penyeberangan pada umumnya merupakan bagian dari sistem jaringan jalan
atau jalan kereta api. Angkutan sungai merupakan angkutan dari dan ke pedalaman
dengan terminal di pantai/pelabuhan. Sedangkan, angkutan danau pada umumnya
merupakan angkutan lokal yang menghubungkan satu pantai dengan pantai yang lain
dari danau yang bersangkutan.
Prasarana bongkar muat pada pelabuhan-pelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan merupakan konstruksi yang berfungsi sebagai media bagi kendaraan
dan atau penumpang yang akan masuk kapal maupun keluar dari kapal. Konstruksi ini
berfungsi pula sebagai tempat untuk meletakkan pintu rampa kapal.
Movable Bridge adalah jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut,
agar kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga ataupun sebaliknya.
4
1. Memperaktekan teori yang didapat selama perkuliahan dalam hal pengumpulan
data, analisi, penyadian, mengidentifikasi serta mendapatkan solusi dari
permasalahan yang ada.
2. Mendaptkan data tentang Movable Bridge transportasi angkutan sungai danau dan
perairan
I 3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada penelitian sebagai berikut :
1. Bagian pada Movable bridge
2. Cara kerja movable bridge
3. Kegunaan movable bridge
4. Keefektivitasan movable bridge
I 4. Sistematikan Penulisan
Dalam penulisna sistematika penelitian ini sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruanglingbu
serta sistematika penulisan laporan
BAB II GAMBARAN UMUM
Berisikan kondisi geografis, wilayah administrative, penduduk di wilayah
kabupaten kotabaru, kondisi transfortasi, kondisi wilayah kajian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan alur piker penelitian dan metode penelitian
BAB IV
Brisisakn pembahasan pembahasan
BAB V
kesimpulan
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
Kotabaru ke Ibukota Negara (Jakarta) adalah +1711 km arah barat daya. Batas
administrasi wilayah Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut :
7
LUAS JARAK KE
NO KECAMATAN IBUKOTA WILAYAH IBUKOTA
(Km2) KABUPATEN
Pulau Laut
9 337,64
Tengah Salino 40
Kelumpang
10 279,66
Selatan Pantai 28,8
Manunggal
14 1.042,38
Sungai Durian Lama 202
8
Kelumpang
15 349,29
Tengah Tanjung Batu 211
Tanjung
18 391,87
Pamukan Selatan Samalantakan 96
Gunung Batu
19 488,89
Sampanahan Besar 260
TOTAL 9.422,46
9
berada pada kondisi baik, 185,48 km jalan berada pada kondisi sedang, 290,31
km berada pada kondisi rusakdan 5999,72 km berada pada kondisi rusak berat.
a. Lalu Lintas Jalan
Kabupaten Kotabaru terletak di Pulau Kalimantan dan di pulau Pulau
Laut merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Selatan yang saling
berinteraksi dan berintegrasi. Transportasi Kabupaten Kotabaru merupakan
bagian dari sistem transportasi regional, dalam penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan Kabupaten Kotabaru tidak bisa lepas dari daerah/kota-
kota lain di sekitarnya. Bus, angkutan kota, sepeda motor adalah beberapa
contoh sarana perhubungan darat yang banyak terdapat di Kabupaten
Kotabaru. Bus hanya dipakai sebagai sarana penghubung antar pulau atau
antar kota. Sedangkan jenis sarana yang digunakan di dalam kota hanyalah
angkutan perkotaan, angkutan pedesaan, sepeda motor, sarana lainnya
seperti becak, dan sebagainya.
b. Kondisi Jalan
Jaringan jalan adalah merupakan komponen pokok transportasi yang ada
di Kabupaten Kotabaru, selain itu ada juga transportasi laut dan
penyeberangan sungai danau. Melihat dari pola jaringan jalan dapat
disimpulkan bahwa pola jaringan jalan di Kabupaten Kotabaru cenderung
berpola grid yang didukung pola linier. Pola ini mempunyai kelebihan dan
kelemahan tersendiri dari segi pengaturan dan aksesibilitas lalu lintas.
Kelebihan dari pada pola jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kotabaru
yang lebih cenderung berpola grid adalah adanya penyebaran lalu lintas
yang hampir merata bila dibandingkan dengan jaringan jalan yang
cenderung berpola radial.
10
II.5. KONDISI WILAYAH KAJIAN
11
BAB III
METODOLOGI
12
BAB IV
PEMBAHASAN MATERI
IV.1. DERMAGA
Dermaga adalah tempat kapal berlabuh atau sandar untuk melakukan bongkar
muat barang, baik untuk kepentingan ekspor maupun impor. Dermaga merupakan
bagian dari struktur besar sebuah pelabuhan. Pelabuhan sendiri adalah tempat yang
terdiri atas daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan pengusahaan, yang dipergunakan sebagai tempat bersandar.
Dermaga dalam artian lainnya merupakan jembatan atau struktur memanjang yang
digunakan kapal-kapal untuk berlabuh. Erat kaitannya dengan Indonesia yang dikenal
sebagai Negara Maritim, dermaga memegang peran penting dalam kegiatan ekonomi
dan transportasi Indonesia.
13
• Menjaga kelancaran, keselamatan, ketertiban setiap kegiatan yang ada di dermaga
atau pelabuhan.
Tipe-tipe Dermaga :
1. Dermaga Pelabuhan Laut
a. Quay/wharf (memanjang)
Wharf merupakan dermaga yang paralel dengan garis pantai dan
biasanya berimpit dengan garis pantai. Wharf juga dapat berfungsi
sebagai penahan tanah yang ada di belakangnya.
14
kapal. Jetty digunakan untuk merapat kapal tanker atau kapal
pengangkut gas alam, yang mempunyai ukuran sangat besar..
c. Dolphin/trestle
Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa
dolphin diatas tiang pancang. Biasanya dilokasi dengan pantai yang
landai, diperlukan jembatan trestle sampai dengan kedalaman yang
dibutuhkan.
15
3. Untuk dermaga penyeberangan
a. Dermaga Tipe Plengsengan
b. Dermaga Tipe Moveable Bridge (MB)
IV.2. PELABUHAN
Pelabuhan adalah terminal dan area di mana kapal memuat atau melepaskan
muatan baik di tempat berlabuh, jangkar, pelampung, atau sejenisnya, dan juga harus
mencakup tempat-tempat biasa di mana kapal menunggu giliran mereka atau
diperintahkan atau wajib me nunggu giliran mereka tidak masalah jarak dari daerah itu.
Biasanya memiliki antarmuka dengan bentuk transportasi lain dan dengan demikian
menyediakan layanan penghubung; atau sisi kiri kapal / pesawat saat menghadap ke
depan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, pelabuhan
diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Sedangkan pengertian
dari kepelabuhanan menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintaskapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intramoda dan/atau
antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah.
16
IV.3. MOVABLE BRIDGE
IV.4. Bagian bagian Movable Bridge di Pelabuhan penyebrangan tanjong Serdang kotabaru
Beberapa bagian yang penting dari Moveable Bridge (MB) dengan fungsinya, yaitu:
17
1. Angkur dudukan kontruksi jembatan
As dipasang sebagai poros atau pusat jembatan bergerak naik dan turun,
pada sisi luar as dilapisi dengan bronze sebagai lapisan antara as dan kontruksi
jembatan agar tidak terjadi aus pada kontruksi.
3. Ruang Kontrol
18
Balok pengangkat ini dipasang melintang pada kontruksi movable
bridge sebagai penghubung clevis cylinder hydrolik bagian bawah.
6. Dudukan Tiang Penggantung Hidrolik
Tiang penggantung hydrolik dan Balok penggantung cylinder hydrolik
sebagai penghubung clevis cylinder hydrolik bagian atas.
7. Suckle Penggantung Cylinder Hydrolik
Penggantung hydrolik berbentuk U ini kecuali sebagai penggantung
clevis hydrolik bagian atas juga sebagai penghilang gaya yang tidak lurus
terhadap cylinder hydrolik, karena adanya gerakan naik turun dan kanan kiri
dari jembatan.
8. Hydraulik Cylinder
Hydrolik cylinder ini dipasang menggantung pada balok penggantung
hydrolik, dengan menggunakan hydrolik power unit dan dihubungkan dengan
pipa-pipa stainles, diberi tekanan fluida untuk mengangkat dan menurunkan
kontruksi sampai pada level yang diinginkan.
9. Roda Pemandu Kontruksi
Roda pemandu ini dipasang disisi kanan dan kiri dari kontruksi jembatan
untuk mengkondisikan kontruksi jembatan tetap pada posisi tengah-tengah dan
membatasi gerakan geser kekanan dan ke kiri jembatan.
19
IV.5. Cara kerja movable bridge
a. Naikkan MCB Utama phase pada panel control diposisi ON. Putar
RETURN SWITCH ke kanan (lampu control UP nyala) sampai posisi
JEMBATAN/MB pada ketinggian yang dikehendaki.
b. Pindahkan dan masukkan PIN penahan/stopper pada lubang PIN kiri dan
kanannya pada ketinggian jembatan yang dikehendaku.
c. Putar RETURN SWITCH ke kiri (lampu DOWN nyala) pelan-pelan sampai
PIN kiri dan kanannya menumpu pada masing-masing dudukan PIN-nya.
Dan rantai electric tackle dalam keadaan BEBAS (tidak menahan beban tapi
tidak longgar).
d. Bila ketinggian MB yang dikehendaki jarak lubang PIN awal ke lubang PIN
yang dikehendaki lebih dari satu lubang, pada waktu pengoperasianya
disarankan PIN tersebut selalu terpasang pada lubang pinnya satu tingkat
diatasnya.
e. Bila jembatan/MB dalam keadaan statis/tetap sebaiknya fuse/MCB pada
posisi OFF.
20
b. Lepaskan PIN penahan/stopper sebelah kiri dan kanan dari posisinya.
Pindahkan dan masukkan PIN tersebut pada lubang PIN satu tingkat
diatanya.
c. Putar RETURN SWITCH ke kiri (lampu control DOWN nyala), turunkan
perlahan-lahan jembatan/MB sampai PIN sebelah kiri dan kanannya
menumpu pada kedudukan PIN-nya. Perhatikan rantai tackle harus keadaan
BEBAS (tidak menahan beban tapi tidak longgar)
d. Lakukan proses 2&3 tersebut diatas sampai pada ketinggian yang
dikehendaki. Bila ketinggian MB yang dikehendaki jarak lubang PIN awal
ke lubang PIN yang dikehendaki jaraknya lebih dari 1 (satu) lubang, (waktu
pengoperasiannya disarankan PIN tersebut selalu terpasang pada lubang
PIN satu tingkat diatasnya).
e. Bila jembatan/MB dalam keadaan statis/tetap dan pin mistar sudah
menumpu pada tumpuannya sebaiknya MCB Utama 32A/3 phase pada
posisi OFF/turun.
21
BAB V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Berdasarkan seluruh pengamatan dan pembahasan yang disajikan, Adapun
kesimpulan yang didapat adalah
1. Pelabuhan penyebrangan tanjong Serdang kabupaten kotabaru memiliki movable
brigde yang dilengkapi penggerang MB
2. Pada perancangannya dibuat biar bisa mengikuti pasang surut air laut Adapun rung
kendali mengatur ketinggian naik turunnya pasang surut airlaut pada jembatan.
3. Memiliki bagian bagian penting seperti ruang control, balok oengangkat, jembatan,
roda pemandi kontruksi, as Movable Brige, hydrulik cylinder.
4. Memiliki tingakt keefektifitasan yang bagus sebagai sarana dalam memperlancar
berpergian dan perputaran roda ekonomi masyarakat kotabaru.
22
23