KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................I
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................II
BAB I - PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Identitas Perusahaan .......................................................................................................1
1.2 Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ...................................................................................1
1.3 Deskripsi Kegiatan ...........................................................................................................3
1.4 Kemajuan Docking / Galangan Kapal............................................................................4
1.5 Perkembangan Lingkungan Sekitar...............................................................................5
BAB II - PELAKSANAAN DAN EVALUASI ..........................................................................................7
2.1 Pelaksanaan Pemantauan ..............................................................................................7
2.1.1 Jenis dan Sumber Dampak Yang Dipantau..................................................................7
2.1.2 Parameter Lingkungan Hidup Yang Ditelaah ...............................................................8
2.1.3 Metode Pengukuran ...........................................................................................................9
2.1.4 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup .......................................................................10
2.2 Hasil Pemantauan.........................................................................................................11
2.2.1 Kualitas Udara Ambien....................................................................................................11
2.2.2 Kebisingan..........................................................................................................................13
2.2.3 Kualitas Air .........................................................................................................................14
2.2.4 Sosial Ekonomi Masyarakat ...........................................................................................20
2.2.5 Sampah Domestik ............................................................................................................21
2.2.6 Limbah B3...........................................................................................................................21
2.3 Evaluasi...........................................................................................................................21
2.3.1 Evaluasi Kecenderungan ..............................................................................................21
2.3.2 Evaluasi Tingkat Kritis ...................................................................................................27
2.3.3 Evaluasi Penaatan........................................................................................................28
BAB III - KESIMPULAN.........................................................................................................................29
LAMPIRAN - LAMPIRAN ......................................................................................................................30
BAB I - PENDAHULUAN
Koordinat (UTM)
No. meter Timur meter Utara
1 227733,000 9642707,000
2 227796,969 9642767,338
3 227795,646 9642905,583
4 227714,287 9642863,911
5 227767,000 9642826,000
6 227533,708 9642715,083
7 227451,687 9642666,135
8 227505,265 9642556,994
9 227596,547 9642595,359
Sumber : PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard, 2019
Duta Bahari Menara Line Dockyard terletak pada lahan seluas ± 44.830 m²,
dimana luas lahan yang sudah existing untuk kegiatan Docking atau Galangan
Kapal ini seluas 14.911 m². Kegiatan Galangan Kapal dan Docking Kapal PT.
Duta Bahari Menara Line Dockyard dalam upaya pengembangan usaha, baik
dibidang manajemen maupun sumber daya manusia, upaya–upaya yang
dilakukan oleh perusahaan antara lain menambah fasilitas kerja, perbaikan
sarana - sarana dan mendatangkan tenaga - tenaga ahli dalam bidang industri
docking. Pelaksanaan kegiatan PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard meliputi
empat tahap kegiatan yaitu tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi, tahap
operasi dan tahap pasca operasi. Tahap prakonstruksi meliputi kegiatan
persiapan dan survei, perijinan, pembukaan dan pematangan lahan. Tahap
konstruksi meliputi kegiatan penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja
konstruksi, mobilisasi peralatan dan pengadaan material bangunan,
pembangunan galangan kapal serta fasilitas penunjang, pembangunan fasilitas
penunjang, pengadaan alat produksi, Tahap operasi meliputi kegiatan
penerimaan tenaga kerja/karyawan, pengoperasian galangan kapal, proses
produksi, sumber air dan penggunaannya, sumber energi, penggunaan bahan
baku (solar, oli dan plat/besi bekas), sistem proteksi terhadap kebakaran,
penggunaan bahan bakar, pelumas dan penanganannya. Untuk penanganan oli
bekas maupun plat/besi bekas yang dihasilkan akan direduksi ulang seperti
tangki BBM atau rumah trafo las.
Kebutuhan solar setiap bulan untuk operasional genset sebanyak 4.000
liter/bulan sehingga penggunaan bahan bakar berupa solar tidak ada yang
tersisa, sedangkan untuk oli bekas pelumas yang dihasilkan perbulan sekitar
200 liter/bulan. oli bekas yang dihasilkan tersebut Sebagian akan digunakan
untuk pelumasan peralatan-peralatan produksi docking kapal, sehingga oli
bekas yang dihasilkan dari operasional genset Sebagian habis dipakai untuk
pelumasan alat-alat produksi (direduksi ulang) dan sisanya akan bekerjasama
dengan pihak ketiga yang mempunyai izin dari KLH.
m2. Untuk pengunaan lahan disesuaikan dengan rencana kerja dari pihak
perusahaan (site plan). Untuk area docking kapal dilakukan penggalian
selanjutnya bagian dasar diratakan dan dipasang kayu galam/cerucuk
kemudian dilakukan pengecoran.
Adapun lokasi kegiatan Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line
Dockyard dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut ini :
Gambar 1.2 Lokasi Kegiatan Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
2.1.1.2Kebisingan
Dampak kebisingan yang dipantau kebisingan yang bersumber dari
kegiatan konstruksi dan operasional Docking/galangan kapal PT. Duta Bahari
Menara Line Dockyard.
2.1.1.3Kualitas Air
Dampak terhadap kualitas air yang dipantau bersumber dari kegiatan
konstruksi dan operasional Docking/galangan kapal PT. Duta Bahari Menara
Line Dockyard terhadap penggunaan bahan-bahan yang dapat mencemari
perairan sekitar, akibat dari kegiatan konstruksi dan operasional berupa
ceceran BBM maupun oli pelumas.
2.1.1.5Sampah Domestik
Dampak terhadap sampah domestik yang dipantau bersumber dari kegiatan
operasional Docking/galangan kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
terhadap dihasilkannya sampah domestik.
2.1.1.6Limbah B3
Dampak terhadap Limbah B3 yang dipantau bersumber dari kegiatan
Docking/galangan kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard terhadap
Parameter kualitas udara yang ditelaah meliputi debu, udara. Total Suspended
Particulate (TSP) serta parameter iklim setempat meliputi temperatur,
kelembaban, arah angin dan cuaca dengan mengacu pada Peraturan
Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2007 tentang Baku Mutu
Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
2.1.2.2Kebisingan
2.1.2.3Kualitas Air
Parameter kualitas air yang ditelaah mengacu pada beberapa kriteria berikut :
a. Kualitas air permukaan (sungai) mengacu pada kriteria kualitas air kelas I
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (Lampiran
VI Baku Mutu Air Sungai dan Sejenisnya).
b. Parameter yang menjadi indikator dalam penerapan kualitas air antara lain :
TDS, TSS, pH, Besi, Cadmium, Sulfat, COD dan BOD.
2.1.2.5Sampah Domestik
Dampak terhadap sampah domestik ditelaah, berapa banyak tumpukan
sampah yang dihasilkan.
2.1.2.6Limbah B3
Dampak terhadap Limbah B3 ditelah dengan berapa banyak dan jenis apa saja
limbah B3 yang di hasilkan.
Data kualitas udara dari hasil pengukuran dibandingkan dengan Baku Mutu
Udara Ambien menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 53
Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan.
2.1.3.2Kebisingan
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan menggunakan sound level meter
(skala A) yang diarahkan pada sumber kebisingan selama 10 menit untuk
setiap pengukuran, pembacaan dilakukan setiap 5 detik. Pengukuran
kebisingan dilakukan pada lokasi sesuai dengan arahan UPL.
2.1.3.3Kualitas Air
Metode pengambilan contoh air permukaan dilakukan dengan metode
preservasi contoh air untuk analisis sifat fisik-kimia air di laboratorium
dilakukan menggunakan metode Standar Nasional Indonesia SNI 06-6989.9-
2004 dan seterusnya. Ringkasan metode analisis contoh air tersebut
Tabel 2-2. Daftar Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air yang Dipantau
Parameter Spesifikasi Metode Keterangan
Sifat Fisika
Data kualitas air dianalisis dan dievaluasi dengan metode komparatif terhadap tolak
ukur dampak, yaitu Baku Mutu Kualitas Air Sungai Kelas I yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021.
2.1.3.5Sampah Domestik
Dampak terhadap sampah domestik ditelah dengan melihat langsung.
2.1.3.6Limbah B3
Dampak terhadap Limbah B3 ditelah dengan melihat langsung.
(SO2 dan NO2) dilakukan di area lokasi kegiatan Docking/galangan kapal PT.
Duta Bahari Menara Line Dockyard yaitu pada lokasi jalan masuk.
2.1.4.2 Kebisingan
Pengukuran kebisingan dilakukan di area lokasi kegiatan Docking/galangan
kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard atau sama dengan lokasi
pengukuran kualitas udara.
2.1.4.3Kualitas Air
Kualitas air permukaan dipantau pada badan air/perairan sungai barito bagian
hulu dan bagian hilir lokasi kegiatan Docking/galangan kapal PT. Duta Bahari
Menara Line Dockyard.
2.1.4.4Sosial Ekonomi Masyarakat
Desa Ujung Panti Ujung Kecamatan Alalak Kabupaten barito Kuala.
2.1.4.6Limbah B3
Tempat pembuangan limbah PT. Dutabahari Menara Line Dockyard.
Keterangan : *) = Pergub. Kalsel Nomor 53 Tahun 2007 tentang Baku Mutu udara
Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan.
UA-1 = Jalan Masuk Lokasi kegiatan
Konsentrasi kualitas udara berupa debu (TSP) yang terukur di pada jalan
masuk sebesar 62,0 µg/Nm3, sedangkan nilai konsentrasi gas udara yang
terukur untuk parameter NO2 sebesar <4,4 µg/Nm3 dan parameter SO2 sebesar
<26,4 µg/Nm3.
Tabel 2-4. Hasil Pengukuran dan Pemantauan Terhadap Kondisi Iklim Sesaat
Semester.II Tahun 2023 di Lokasi Kegiatan Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari
Menara Line Dockyard.
Kondisi Pengukuran Baku Mutu*)
Angin
No. Cuaca Temp. Kelemb.
Lokasi Kec.
Arah (oC) (%)
(km/jam)
1. Servis/Perbaikan Cerah Utara 0,8 29,8 o 81,2
Laporan UPL/UKL Semester –2 Tahun 2023 14
Laporan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
Semester II Tahun 2023
kapal tongkang
Sumber : Data Primer Hasil Pengukuran Semester II Tahun 2023
2.2.2 Kebisingan
Tingkat kebisingan lingkungan yang terukur pada semester II tahun 2023 ini di
lokasi Kegiatan Docking/Galangan PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard,
nilai kebisingan yang terukur masih berada di bawah tingkat kebisingan
berdasarkan Pergub. Kalsel Nomor 53 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan yaitu sebesar 70 dBA untuk kawasan
industry, dengan nilai kebisingan yang terukur sebesar 60,8 dBA.
Berdasarkan nilai kebisingan yang terukur dari tabel diatas pada lokasi
servis/Perbaikan Kapal Tongkang yaitu sebesar 60,8 dBA pada semester II
tahun 2023. tingkat kebisingan yang terukur masih berada di bawah baku mutu
berdasarkan Pergub. Kalsel Nomor 53 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan sebesar 70 dBA untuk kawasan industri.
Kebisingan yang terukur tersebut bersumber dari kegiatan operasional
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard maupun
kegiatan yang ada disekitarnya.
Gambar 2.1 Grafik perbandingan tingkat kebisingan yang terukur pada Semester II
Tahun 2023 di lokasi kegiatan Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line
Dockyard dengan baku mutu kebisingan.
Lokasi Pengukuran
Baku
No Parameter Air Permukaan S atuan S emester II Tahun 2023
Mutu Air
KA-1 (hulu) KA-2 (hilir)
Fisika
1 S uhu ⁰C 28,1 28,0 Devias i3
2 Zat P adat Ters us pens i (TS S ) mg/L 16 12 40
3 Zat P adat Terlarut (TDS ) mg/L 78 94 1000
Kimia
4 Air R aks a (Hg) mg/L 0,0056 0,0524 0,001
5 Ars en₅ (As ) mg/L <0,007 <0,007 0,05
6 F lourida (F ) mg/L <0,0242 <0,0242 1
7 BOD ₃ mg/L <0,93 <0,93 2
8 C OD ₂ mg/L 14,5 26,2 10
9 Nitrat (NO -N) mg/L 0,64 0,65 10
10 Nitrit (NO -N)₄ mg/L 0,0384 0,0509 0,06
11 pH - 5,83 5,05 6-9
12 S ulfat (S O )₃ mg/L 17.00 18 300
13 Oks igen Terlarut (DO)
₃ mg/L 4,1 4,3 6
14 Amonia (NH -N) ₄ mg/L <0,027 0,03 0,1
15 Kes adahan (C aC O ) mg/L 23,7 27,3 -
16 Zat Organik (KMnO ) mg/L 16,5 17,9 -
17 Bes i (F e) mg/L 0,57 0,39 0,3
18 C admium (C d) mg/L <0,001 <0,001 0,01
19 Mangan (Mn) mg/L 0,10 0,10 0,1
Sumber : *) Data Primer hasil pengukuran semester II Tahun 2023
**) Baku Mutu Air Permukaan Kelas I berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.22 Tahun 2021 (Lampiran VI)
2.2.3.1 TSS
Hasil pengukuran parameter TSS pada lokasi KA-1 sebesar 16 mg/l
dan lokasi KA-2 sebesar 12 mg/L ,nilai parameter TSS tersebut pada
lokasi KA-1 dan KA-2 masih berada dibawah nilai baku mutu air
permukaan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.22 Tahun 2021 tentang baku mutu air sungai sebesar 40 mg/L.
2.2.3.2 TDS
Parameter TDS yang terukur Semester II Tahun 2023 pada lokasi KA-1
Laporan UPL/UKL Semester –2 Tahun 2023 17
Laporan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
Semester II Tahun 2023
sekitar lokasi kegiatan PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard yang
terukur pada lokasi KA-1 sebesar 23,7 mg/L dan lokasi KA-2 sebesar
27,3 mg/L.
Jumlah tenaga kerja PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 2-7 Rekapitulasi Karyawan PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard berdasarkan
daerah - Semester II Tahun 2023
berada pada titik strategis yang mudah dijangkau oleh para karyawan.
2.2.6 Limbah B3
Dari hasil pengamatan langsung, limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. Duta
Bahari Menara Line Dockyard relatif sedikit dan dikelola dengan baik oleh
pihak manajemen PT. DMLD. Penyediaan TPS LB3 masih bersifat sementara,
karena masih dalam tahap konstruksi sedangkan operasional masih sangat
sedikit, karena sarana prasarana masih belum terbangun seluruhnya.
2.3 Evaluasi
2.3.1 Evaluasi Kecenderungan
Hasil pengukuran pada semester II Tahun 2023 sebesar 62,0 µg/Nm3 di mana
hasil tersebut lebih Tinggi dari hasil pengukuran parameter debu (TSP) pada
semester I Tahun 2023 sebesar 27,5 µg/Nm3 dan berada dibawah ambang batas
baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan
Selatan Nomor 05 Tahun 2007 yaitu sebesar 230 µg/Nm³. Kenaikan nilai
parameter debu yang terukur kemungkinan disebabkan pengaruh kecepatan
angin yang mengakibatkan butiran debu di permukaan dataran tanah ikut
terangkat keudara dan sekitarnya. Juga diakibatkan oleh pengoperasian alat berat di
sekitar pengambilan sampel sehingga menimbulkan debu berlebih. Diliihat dari hasil
pengukuran kecepatan angin di mana kecepatan angin pada semester II tahun 2023
sebesar 0,8 m/det lebih rendah dari semester I tahun 2023 sebesar 1,45 m/det.
Gambar 2.2 Grafik Evaluasi Kecenderungan Konsentrasi Nitrogen Dioksida (NO2) di lokasi .kegiatan
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard Semester I Tahun 2023 dan
Semester II Tahun 2023 dengan Baku Mutu
Gambar 2.3 Grafik Evaluasi Kecenderungan Konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) di lokasi kegiatan
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard Semester I Tahun 2023 dan
Semester II Tahun 2023 dengan Baku Mutu
Tabel 2-9 Hasil pengkuran tingkat kebisingan dilokasi kegiatan Docking/Galangan kapal
PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard pada semester Semester II 2023 dan Semester
I tahun 2023 dengan baku mutu.
Kebisingan (dBA)
No. Lokasi BTK*)
Semester I Tahun 2023 Semester II Tahun 2023
Servis/Perbaikan
1 60,5 60,8 70
kapal tongkang
Sumber: Data Primer Hasil Pengukuran Semester I Tahun 2023 dan Semester II Tahun 2023
Keterangan : *) = Pergub. Kalsel Nomor 53 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan
Baku Tingkat Kebisingn.
Gambar 2.4 Grafik Evaluasi Kecenderungan Tingkat Kebisingan di lokasi kegiatan Docking/Galangan Kapal
PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard Semester I Tahun 2023 dan Semester II Tahun 2023 dengan
Baku Mutu.
Tingkat kebisingan yang terjadi di lokasi kegiatan Docking/Galangan Kapal PT.
Laporan UPL/UKL Semester –2 Tahun 2023 25
Laporan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
Semester II Tahun 2023
Duta Bahari Menara Line Dockyard dominan disebabkan oleh aktivitas dari PT.
Duta Bahari Menara Line Dockyard dan aktivitas disekitarnya, nilai kebisingan
yang terukur pada Semester I Tahun 2023 sebesar 60,5 Dba dan pada semester
II Tahun 2023 adalah sebesar 60,8 dBA dan nilainya masih berada dibawah nilai
baku mutu menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 53 Tahun
2007 yaitu sebesar 70 dBA.
Tabel 2-10. Perbandingan hasil permukaan Air (TSS) Semester II 2023 dan
Semester I tahun 2023 dengan baku mutu.
Stasiun
Periode Satuan BMA*
KA-1 KA-2
Semester I tahun 2023 mg/L 14 15
40
Semester II tahun 2023 mg/L 16 12
Ket : KA-1= Sungai Barito Bag. Hulu
KA-2= Sungai Barito Bag. Hilir
* Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021
Tabel 2-13 Perbandingan hasil pemantauan kualitas air (Fe) Semester II 20223 dan
Semester I tahun 2023 dengan baku mutu.
Stasiun
Periode Satuan BMA*
KA-1 KA-2
Semester I tahun 2023 mg/L 1,270 1,250
0,3
Semester II tahun 2023 mg/L 0,57 0,39
Ket : KA-1= Sungai Barito Bag. Hulu
: KA-2= Sungai Barito Bag. Hilir
* peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021
pemantauan KA-1 dan KA-2 tetapi berada dibawah baku mutu yang
dipersyaratkan menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun
2021. Perbandingan hasil pemantauan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2-14. Perbandingan hasil pemantauan kualitas air (Mn) Semester II 2023
dan Semester I tahun 2023 dengan baku mutu.
Stasiun
Periode Satuan BMA*
KA-1 KA-2
Semester I tahun 2023 mg/L <0,0365# <0,0365#
0,1
Semester II tahun 2023 mg/L 0,10 0,10
Ket : KA-1= Sungai Barito Bag. Hulu
: KA-2= Sungai Barito Bag. Hilir
* peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021
Hasil pemantauan parameter BOD Semester II tahun 2023 pada lokasi KA-1
sebesar <0,93 mg/L dan KA-2 <0,93 mg/L jika dibandingkan dengan hasil
pemantauan Semester I tahun 2023 nilai BOD yang terukur cenderung
mengalami kenaikan tetapi berada dibawah nilai baku mutu yang
dipersyaratkan menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22
Tahun 2021
Tabel 2-15. Perbandingan hasil pemantauan kualitas Air (BOD) Semester II 2023 dan
Semester I tahun 2023 dengan baku mutu.
Stasiun
Periode Satuan BMA*
KA-1 KA-2
Semester I tahun 2023 mg/L <0,28 <0,93#
2
Semester II tahun 2023 mg/L <0,93 <0,93
Ket : KA-1= Sungai Barito Bag. Hulu
: KA-2= Sungai Barito Bag. Hilir
* peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021
Hasil pemantauan parameter COD Semester II tahun 2023 pada lokasi KA-1
sebesar 14,5 mg/L dan KA-2 sebesar 26,2 mg/L jika dibandingkan dengan
hasil pemantauan semester I tahun 2023 nilai COD yang terukur cenderung
mengalami penurunan tetapi diatas nilai baku mutu yang dipersyaratkan
menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021.
Tabel 2-16. Perbandingan hasil pemantauan kualitas Air (COD) Semester II 2023 dan
Semester I tahun 2023 dengan baku mutu.
Stasiun
Periode Satuan BMA*
KA-1 KA-2
sebesar 62,0 µg/Nm3 dan parameter gas berupa NO₂ sebesar <4,4 µg/Nm3
dan SO₂ sebesar <26,4 µg/Nm3.
1. Hasil pengukuran kualitas udara ambien pada Semester II Tahun 2023 ini baik
parameter debu maupun gas yang terukur nilainya masih berada di bawah baku mutu
berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 53 Tahun 2007 tentang
Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Konsentrasi udara
ambien baik berupa kadar debu maupun gas yang terukur di lokasi kegiatan
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard ini selain dipengaruhi
oleh aktivitas yang terjadi di lingkungan PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard juga
dipengaruhi oleh faktor iklim dan kondisi cuaca yang sangat berperan dalam fluktuasi
kualitas udara.
2. Tingkat kebisingan yang terukur pada Semester II Tahun 2023 di lokasi kegiatan
Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard nilai kebisingan yang
terukur yaitu sebesar 60,8 dBA, berada di bawah nilai baku mutu yang dipersyaratkan
berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 53 Tahun 2007 tentang
Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan yaitu sebesar 70 dBA.
3. Hasil pemantauan semester II Tahun 2023, pada stasiun pemantauan di sekitar lokasi
kegiatan Docking/Galangan Kapal PT. Duta Bahari Menara Line Dockyard
menunjukkan nilai parameter kualitas air pada PT. Duta Bahari Menara Line sebagian
besar parameter air yang terukur memenuhi nilai baku mutu yang dipersyaratkan
berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021, adapun
untuk parameter yang masih di atas baku mutu itu di sebabkan oleh beberapa hal,
contohnya seperti parameter COD, pH dan kadar Besi. Tingginya parameter tersebut
tidak disebabkan dari aktivitas kegiatan Docking/Galangan Kapal, melainkan aktivitas
lainnya yang ada di sepanjang sungai Barito.