KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak terkait atas bantuan data,
informasi dan kepercayaan yang telah diberikan kepada PT. Parama Krida Pratama untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Erwin Sepriyanto, ST
Team Leader
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
DAFTAR ISI
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan pekerjaan ............................................................................ 2
Tabel 2. Koordinat dan elevasi BM terpasang .................................................................. 5
Tabel 3. Panjang pantai di Kota Denpasar ........................................................................ 8
Tabel 4. Panjang pantai di Kabupaten Badung ............................................................... 12
Tabel 5. Panjang pantai di Kabupaten Tabanan ............................................................. 17
Tabel 6. Panjang pantai di Kabupaten Gianyar .............................................................. 20
Tabel 7. Panjang pantai di Kabupaten Karangasem ....................................................... 23
Tabel 8. Panjang pantai di Kabupaten Jembrana ............................................................ 27
Tabel 9. Panjang pantai di Kabupaten Klungkung ......................................................... 31
Tabel 10. Panjang pantai di Kabupaten Buleleng ........................................................... 36
Tabel 11. Rekapitulasi hasil penilaian kerusakan pantai dan prioritas penanganannya . 43
Tabel 12. Panjang dan laju erosi pantai di Provinsi Bali ................................................ 47
Tabel 13. Panjang dan laju erosi pantai di Provinsi Bali ................................................ 49
Tabel 14. Panjang penanganan erosi pantai di Provinsi Bali .......................................... 49
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
BAB I
PENDAHULUAN
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
BAB II
SURVEY DAN INVENTARISASI PANTAI
2.1 Umum
Pelaksanaan survey yang dilakukan meliputi pelaksanaan pemasangan BM dan
survey inventarisasi kondisi pantai. Pemasangan BM dilakukan dengan memasang 30
buah patok BM yang tersebar di Provinsi Bali dimana patok ini nantinya dapat digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan perencanaan ataupun konstruksi sebuah bangunan
pengaman pantai.
Sedangkan pelaksanaan survey inventarisasi kondisi pantai dilakukan untuk
mengetahui kondisi pantai terkini di masing-masing Kabupaten/Kota. Dari hasil survey
ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penilaian kondisi kerusakan pantai dan
penentuan prioritas penanganan pantai tersebut. Pada subbab selanjutnya akan dijelaskan
mengenai proses dan hasil dari masing-masing survey yang dilakukan.
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
4
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
5
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
A. DESKRIPSI LOKASI :
01. Desa : Sanur 03. Kab/Kota : Denpasar
02. Kecamatan: Denpasar Selatan 04. Provinsi : Bali
(1/2)
Gambar 5. Deskripsi BM (1/2)
6
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
C. FOTO BM
(Kenampakan BM)
7
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
8
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
(Pantai Tangtu yang berpasir hitam) (Pantai Sanur yang berpasir putih)
Gambar 8. Pantai berpasir di Kota Denpasar
9
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
(kawasan Tahura)
(kawasan keagamaan)
Gambar 10. Pemanfaatan pantai di Kota Denpasar
10
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
2. Membangun struktur pelindung tebing berupa revetment pada Pantai Tangtu hingga
Padang Galak dan pembangunan seawall pada kawasan Pulau Serangan dan beberapa
bagian di Pantai Sanur.
Gambar 12. Pembangunan revetment pada Pantai Tangtu dan Padanggalak sebagai
pencegah erosi
3. Pelestarian hutan mangrove untuk mencegah erosi pada kawasan Teluk Benoa dan
Serangan.
11
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
12
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
13
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Pada Kab.Badung, terdapat juga pantai berpasir hitam keabuan yaitu Pantai Brawa
hingga Pererenan. Pantai-pantai ini merupakan pantai yang mendapat suplesi sedimen
dari beberapa sungai yang bermuara dan aktifitas biota laut dilokasi tersebut. Berikut
adalah dokumentasi pantai berpasir hitam di Kab.Badung.
14
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
15
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
(erosi pada isian pasir Pantai Kuta) (erosi tebing di Pantai Cemagi)
Gambar 20. Permasalahan pantai di Kab.Badung
Berdasarkan permasalahan diatas, hingga saat ini pemerintah telah berusaha
menangani erosi yang terjadi di pantai Kab.Badung dengan melakukan peremajaan pantai
(beach nourishment) pada Pantai Nusa Dua dan Kuta, dan pembangunan revetment dan
seawall pada beberapa lokasi untuk mencegah terjadinya gerusan tebing.
16
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
17
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
18
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
kini sudah dilakukan perlindungan berupa pembuatan submerged breakwater dan tebing
buatan (artificial rock) disekitar tebing pura. Berikut adalah dokumentasi pantai
bertebing di Kab.Tabanan.
19
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
20
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
21
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
22
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
23
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
24
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
(pantai berpasir putih Pantai virgin, Bugbug) (pantai berpasir hitam, Yeh Malet,Antiga
Gambar 33. Pantai berpasir (sandy beach) di Kab.Karangasem
25
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
26
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
27
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
28
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
gunung dimasa lalu yang terbawa ke pantai melalui sungai. Pantai berpasir hitam di
Kab.Jembrana yang paling populer adalah Pantai Medewi yang digunakan sebagai objek
wisata.
29
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
30
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
31
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
32
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
33
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
34
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
35
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
36
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
No Nama Ruas Pantai Desa Garis Pantai Citra SPOT 2015 (km)
43 Pacung Pacung 4.42
44 Sembiran Sembiran 0.87
45 Julah Julah 0.86
46 Bondalem Bondalem 2.88
47 Tejakula Tejakula 4.47
48 Les Les 2.14
49 Penukutan Penukutan 2.20
50 Sambirenteng Sambirenteng 2.86
51 Tembok Tembok 4.78
Total 171.80
Sumber: Hasil analisa,2015
Berdasarkan jenisnya, pantai di Kab.Buleleng dapat dikategorikan sebagai pantai
berpasir (sandy beach) dan pantai berbatu (cobble beach). Pantai berpasir di
Kab.Buleleng dominan berupa pasir hitam (vulkanis). Namun pada Pantai Pemuteran
hingga Sumber Klampok merupakan pantai berpasir putih. Berikut adalah kondisi pantai
di Kab.Buleleng.
37
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
38
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
39
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
40
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
41
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
BAB III
ANALISA DATA
42
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Tabel 11. Rekapitulasi hasil penilaian kerusakan pantai dan prioritas penanganannya
Lingkungan
Sedimentasi
Erosi
No Nama Ruas Pantai Desa Panjang (km)
I KOTA DENPASAR
1 Tangtu-Padanggalak Kesiman Kerthalangu 0.87 (B) (E) (E)
2 Padanggalak Kesiman Petilan 1.77 (B) (E) (E)
3 Sanur Sanur Kaja 1.92 (A) (E) (E)
4 Sanur Sanur 3.88 (A) (E) (E)
5 Sanur Sanur Kauh 2.00 (A) (E) (E)
6 Mangrove Sidakarya 1.50 (E) (E) (E)
7 Mangrove Sesetan 0.95 (E) (E) (E)
8 Benoa Pedungan 10.59 (D) (E) (E)
9 Benoa Pemogan 3.78 (D) (E) (E)
10 Serangan Serangan 18.91 (B) (E) (E)
II KAB.BADUNG
1 Nusa Dua Tanjung Benoa 10.41 (A) (E) (E)
2 Nusa Dua Benoa 13.75 (B) (E) (E)
3 Pandawa Kutuh 3.78 (B) (E) (E)
4 Unggasan Unggasan 2.96 (D) (E) (E)
5 Pecatu Pecatu 15.76 (D) (E) (E)
6 Jimbaran Jimbaran 9.79 (C) (E) (E)
7 Kedonganan Kedonganan 4.70 (B) (E) (E)
8 Kuta Tuban 5.40 (A) (E) (E)
9 Kuta Kuta 5.02 (A) (E) (E)
10 Kuta Legian 1.90 (A) (E) (E)
11 Seminyak Seminyak 2.14 (A) (E) (E)
12 Brawa Kerobokan Kelod 1.47 (A) (D) (E)
13 Brawa-Seseh Tibubeneng 1.33 (A) (E) (E)
14 Canggu Canggu 1.89 (A) (E) (E)
15 Canggu Buduk 0.54 (A) (E) (E)
16 Pererenan Pererenan 0.71 (B) (E) (E)
17 Cemagi Cemagi 2.26 (B) (D) (E)
III KAB.GIANYAR
1 Siyut Tulikup 1.12 (A) (D) (E)
2 Lebih Lebih 1.00 (A) (D) (C)
3 Masceti Medahan 2.55 (C) (E) (E)
4 Keramas Keramas 1.02 (A) (D) (E)
5 Pering / Segara Wilis Pering 1.29 (C) (E) (E)
6 Saba Saba 1.09 (C) (E) (E)
7 Purnama Sukawati 2.03 (C) (E) (E)
8 Gumicik Ketewel 3.32 (B) (E) (E)
9 Gumicik Batubulan 0.85 (B) (E) (E)
43
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Lingkungan
Sedimentasi
Erosi
No Nama Ruas Pantai Desa Panjang (km)
IV KAB.TABANAN
1 Nyanyi-Tanah Lot Beraban 3.18 (A) (E) (E)
2 Kedungu Belalang 0.99 (C) (E) (E)
3 Pangkung Tibah Pangkung Tibah 2.18 (C) (E) (E)
4 Yeh Gangga Sudimara 2.16 (B) (E) (E)
5 Kelating Kelating 1.39 (C) (E) (E)
6 Pasut Tibu Biyu 2.36 (D) (E) (E)
7 Beraban Beraban 1.19 (D) (E) (E)
8 Tegal Mengkeb Tegal Mengkeb 2.07 (D) (E) (E)
9 Berembeng Berembeng 0.15 (C) (E) (E)
10 Soka Antap 6.70 (B) (E) (E)
11 Lalanglinggah Lalang Linggah 4.80 (D) (E) (E)
12 Selabih Selabih 3.01 (D) (E) (E)
V KAB.KARANGASEM
1 Tianyar Tianyar Barat 4.26 (D) (E) (E)
2 Tianyar Tianyar Tengah 0.52 (C) (E) (E)
3 Tianyar Tianyar Timur 4.23 (D) (E) (E)
4 Kubu Sukadana 5.05 (D) (E) (E)
5 Kubu Batu Ringgit 2.32 (C) (E) (E)
6 Kubu Kubu 1.15 (B) (E) (E)
7 Tulamben Tulamben 7.33 (B) (E) (E)
8 Tulamben Datah 2.06 (B) (E) (E)
9 Labasari Labasari 1.62 (B) (E) (E)
10 Purwakerti Purwakerti 3.67 (B) (E) (E)
11 Bunutan Bunutan 10.62 (C) (E) (E)
12 Amed Seraya Timur 5.81 (C) (E) (E)
13 Amed Seraya 5.35 (C) (E) (E)
14 Ujung Seraya Barat 2.58 (C) (E) (E)
15 Ujung Tumbu 0.51 (C) (E) (E)
16 Jasri Karangasem 1.00 (C) (E) (E)
17 Jasri Subagan 1.72 (C) (E) (E)
18 Perasi Pertima 0.67 (C) (E) (E)
19 Perasi-Candidasa Bugbug 8.85 (A) (E) (E)
20 Candidasa Nyuh Tebel 2.81 (A) (E) (C)
21 Candidasa-Buitan Manggis 2.80 (A) (E) (C)
22 Labuhan Amuk Ulakan 1.72 (B) (E) (E)
23 Yeh Malet Antiga 3.80 (E) (E) (E)
24 Padangbai Padangbai 5.64 (D) (E) (E)
VI KAB.BULELENG
26 Kalibubuk Kalibubuk 2.07 (B) (E) (E)
44
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Lingkungan
Sedimentasi
Erosi
No Nama Ruas Pantai Desa Panjang (km)
45
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Lingkungan
Sedimentasi
Erosi
No Nama Ruas Pantai Desa Panjang (km)
46
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
47
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
BAB IV
ANALISA ABRASI PANTAI
4.1 Umum
Abrasi/erosi adalah peristiwa terkikisnya tepi pantai disebabkan oleh beberapa
faktor, baik faktor alam ataupun akibat campur tangan manusia. Faktor alam yang
memperngaruhi proses abrasi adalah terjadinya gelombang tinggi saat musim tertentu
yang disertai dengan kondisi pasang tertinggi. Sedangkan faktor manusia yang
mempengaruhi terjadinya abrasi adalah adanya kegiatan penambangan pasir dan karang
yang menyebabkan berkurangnya suplai sedimen, pembuatan struktur menjorok ke laut
yang berdampak pada terganggunya transpor sedimen, serta pembangunan bangunan
pantai yang tidak sesuai dengan kaedah teknis yang malah memperparah kondisi erosi di
lokasi tersebut. Dalam bab ini akan dikaji sejauh mana erosi yang terjadi di pantai
Provinsi Bali serta penanganan yang telah dilakukan.
Berdasarkan gambar diatas, selanjutnya dihitung rerata dari garis A-B-C-D dan
dibagi selisih tahun 2009-2015 sebagai berikut:
Perubahan Rerata = (A+B+C+D)/4
= (7.73+3.04+3.92+1.92)/4
= 4.15 m
Laju Erosi = Perubahan Rerata/(2015-2009)
= 4.15/7
= 0.59 m/tahun
48
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Dengan cara yang sama dihitung untuk eluruh ruas pantai di Provinsi Bali sehingga
diketaui perubahan garis pantai dan laju perubahannya.
49
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
50
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
51
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Gambar 63. Pengambilan batu di pantai berdampak pada berkurangnya sedimen pantai
52
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Rawan erosi
Pelabuhan Gunaksa
53
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
akibat erosi. Saat ini struktur revetment yang dibangun secara bertahap dari 2007 hingga
2012 secara fungsi telah mampu menahan laju erosi yang terjadi. Sedangkan pada Pantai
Keramas, terdapat beberapa seawall yang dibangun swadaya oleh pemilik villa untuk
melindungi propertinya. Beberapa seawall mengalami kerusakan akibat tidak
berimbangnya dimensi seawall dengan tinggi gelombang yang terjadi. Berikut adalah
kondisi di dua pantai tersebut.
54
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Sedangkan pada Pantai Brawa, erosi terjadi dibeberapa titik yang ditandai dengan
terjadinya enscrubment. Kondisi pantai yang landai menyebabkan rayapan gelombang
mampu mengikis tebing pantai. Berikut adalah dokumentasi erosi yang terjadi di Pantai
Brawa.
55
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
56
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
Berdasarkan hasil analisa, ruas pantai di Kab.Jembrana yang memiliki laju erosi
besar adalah pada ruas Pantai Pengambengan hingga Tuwed. Penyebab erosi sepanjang
ruas ini adalah terganggunya transpor sedimen diakibatkan laju sedimen terhalang oleh
struktur pelabuhan Pengambengan. Berdasarkan permodelan numeris, diketahui bahwa
fenomena pergerakan sedimen pada ruas ini tergolong longshore sedimen transport
seperti hasil model berikut.
Keterangan:
: arah sedimen
: arah gelombang
Gambar 72. Pergerakan sedimen yang terhalang yang berdampak terjadinya erosi
Dari gambar diatas terlihat bahwa arah gelombang dari Tenggara akan menyebabkan
suplai sedimen dari Sowan Perancak bergerak menyusur pantai. Namun keberadaan
Pelabuhan Pengambengan menghalangi transpor sedimen tersebut sehingga sedimen
tertahan di updrift pelabuhan. Sedimen yang tertahan menyebabkan supplai sedimen di
bagian downdrift menjadi berkurang sehingga erosi terjadi pada Pantai Cupel hingga
Tuwed. Konsekuensi lain dari penempatan pelabuhan ini adalah kolam pelabuhan akan
cepat mengalami pendangkalan dan sebagai upaya agar keseimbangan sedimen tetap
terjaga diperlukan kegiatan sand by passing yaitu memindahkan pasir yang terakumulasi
ke downdrift pelabuhan secara rutin. Namun hal ini akan memerlukan biaya yang cukup
besar karena dilakukan secara rutin. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah
melalui BWS-BP melakukan pembangunan revetment di area downdrift yang tererosi
yaitu pada pantai Baluk Rening, dan Cupel. Ini merupakan langkah cepat untuk
mencegah makin parahnya erosi akibat dampak pelabuhan.Berikut adalah dokumentasi
revetment yang dibangun pada lokasi tersebut.
57
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil survey,pengumpulan data dan analisa yang dilakukan, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisa perubahan garis pantai hasil citra (2009 dan 2015),
diperoleh panjang pantai dan erosi yang terjadi pada masing-masing pantai.
Sedangkan data pengamanan pantai diperoleh dari data Dinas Pu Kabupaten/Kota dan
data milik Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Berikut adalah rekapitulasi hasil analisa
dan pengumpulan data.
Panjang Laju Belum Prioritas
Tererosi Tertangani
No Kabupaten Pantai Erosi Tertangani Erosi di
(km) (km)
(km) (m/thn) (km) Provinsi
1 Buleleng 172.30 69.96 1.21 41.09 28.87 7
2 Karangasem 86.07 40.98 2.11 9.01 31.97 2
3 Klungkung 113.40 25.77 1.66 11.99 13.78 6
4 Gianyar 14.28 10.48 3.20 5.52 4.96 1
5 Denpasar 46.16 11.26 1.07 12.13 0.00 8
6 Badung 83.79 23.01 1.96 13.36 9.65 4
7 Tabanan 30.18 12.51 1.99 6.88 5.63 3
8 Jembrana 87.17 21.86 1.67 2.86 19.00 5
Total 633.35 215.82 102.83 113.85
2. Dari analisa data dan survey lapangan, diketahui bahwa hampir seluruh pantai di Bali
mengalami erosi. Penyebab utama terjadinya erosi adalah terjadinya gelombang
tinggi pada musim tertentu, akibat berkurangnya suplai sedimen dari sungai, dan
akibat beberapa bangunan yang mengganggu keseimbangan pantai.
3. Penanganan erosi pantai di Provinsi Bali secara umum adalah pembangunan
revetment dari batu alam (rubble mound). Penanganan ini efektif dalam
mempertahankan garis pantai.
58
RINGKASAN EKSEKUTIF
Studi Updating Abrasi Pantai di Provinsi Bali
59