Anda di halaman 1dari 14

i

PE N GANTAR

Laporan ini kami buat untuk memenuhi permintaan dari pihak perencana/ pemberi tugas

untuk melakukan penyelidikan tanah pada proyek PERENCANAAN PEMB. BENDUNG, yang

berlokasi di Jl. Raya Beringkit, Mengwi, Badung - Bali. Pelaksanaan fisik pengujian lapangan

kami lakukan pada tanggal 19 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium

serta analisis data dan penyelesaian pelaporannya.

Demikianlah kami sampaikan laporan ini agar dapat diterima dengan baik, atas perhatian

dan kerjasamanya kami mengucapkan terimakasih.

Denpasar, Desember 2017

Penyusun,
ii

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Maksud dan Tujuan..................................................................................................1


1.2 Lingkup Pekerjaan.......................................................................................................1
1.2.1 Pekerjaan Lapangan.........................................................................................1
1.2.2 Pekerjaan Laboratorium..................................................................................2
II. HASIL PENGUJIAN 3

2.1 Pekerjaan Bor dan Tes SPT..........................................................................................3


III. ANALISIS DATA 4

3.1 Analisis Daya Dukung Tanah Dari Hasil SPT..................................................................4


(Tabel.1) Hasil Analisa Daya Dukung Ijin Tanah Berdasarkan Tes SPT.........................5
3.2 Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal Berdasarkan Data SPT.........................6
(Tabel.2) Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal berdasarkan Data SPT............7
3.3 Analisis Daya Dukung Tanah Berdasarkan Data Lab....................................................8
(Tabel.3) Hasil Analisis Daya Dukung Ijin Tanah Berdasarkan Data Lab.....................9
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 10

V. PENUTUP 11

LAM P I RA N - LA M P I RA N

- Boring Profile
- Resume Hasil Pengujian Tanah
- Lampiran Data Lab.
- Sket Lay Out Investigasi Tanah
- Dokumentasi
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan mengadakan penyelidikan tanah ini adalah untuk mengidentifikasi,

mengkaji dan memberikan pertimbangan pemecahan terhadap permasalahan tanah yang ada pada lokasi

proyek.

Dalam kaitan perencanaan pondasi bangunan tentu saja kita harus mengadakan penyelidikan

tanah untuk mengetahui karakteristik tanah baik secara fisik maupun mekanis, dan dari hasil analisis

data tanah yang didapatkan melalui pengujian laboratorium dan pengujian lapangan, dapat ditentukan

nilai “daya dukung ijin tanah” ,yaitu kemampuan tanah untuk dapat dengan aman mendukung beban

konstruksi yang ada melalui pondasi bangunan. Dari nilai daya dukung ijin tanah inilah selanjutnya

dapat dilakukan analisis untuk menentukan desain pondasi yaitu mengenai kriteria/jenis

pondasi,ukuran/dimensi pondasi,serta kedalaman pondasi.

1.2 Lingkup Pekerjaan

1.2.1 Pekerjaan Lapangan

Lingkup pekerjaan terdiri atas pengeboran sebanyak 1 titik dengan kedalaman sampai

mencapai 10 meter. Pengambilan sampel disturbed /undisturbed diambil pada saat pengeboran untuk

keperluan penyelidikan laboratorium. Tes SPT (Standar Penetrasi Tes) dilakukan pada lubang bor pada

interval 2.0 meter. Adapun titik lokasi pengujiannya dapat dilihat pada sket lay out pada lampiran.
2

1.2.2 Pekerjaan Laboratorium

Lingkup pekerjaan pengujian sampel di laboratorium meliputi :

 Kadar air (

 Berat isi (

 Berat Jenis ( Gs )

 Direct Shear / UCT :

- Kohesi (C)

- Sudut Geser ( 


3

II. HASIL PENGUJIAN

2.1 Pekerjaan Bor dan Tes SPT

Pengeboran dilakukan dengan menggunakan pengeboran manual atau dengan metode coring

menerus. SPT digunakan untuk menghitung sifat dinamis tanah seperti sudut gesekan internal (ϕ), SPT

dilakukan pada lubang bor dengan menggunakan pukulan berulang dari palu seberat 63.5kg. Menurut

Terzaghi & Peck (1967) membagi hubungan antara nilai N SPT dengan relatif kepadatan tanah sebagai

berikut :

Pada titik uji B.1 :

0.00 – 0.50 meter, Lanauan, bercampur sampah organik, warna coklat

0.50 – 1.50 meter, Lanau lempungan, konsistensi rendah, warna coklat

1.50 – 5.50 meter, Lempungan, konsistensi rendah, lunak, warna keabuan, nilai uji SPT (N): 4

5.50 – 10.0 meter, Cadas, tekstur halus berpasir, sangat padat, berlanau, warna kehitaman,

nilai uji SPT (N): 32 - 36


4

III. ANALISIS DATA

3.1 Analisis Daya Dukung Tanah Dari Hasil SPT

Dalam hal analisis daya dukung tanah, kami memakai rumus Meyerhof yang berlaku untuk

pondasi dangkal / telapak

dengan rumus sbb:

a)  ijin = N/0,05 (1+0,33Df/B)........................................................(kN/m2 )

dengan ketentuan : B < = 1,20 meter , Df/B maksimum berharga = 1

b)  ijin = N/0,08 (1+0,3/B)2.............................................................( kN/m2 )

dengan ketentuan : B > 1,20 meter

dimana :

 ijin : Daya dukung tanah yang diijinkan pada penurunan pondasi yang diijinkan sebesar

1inchi. ...........................................................................................(kN/m2)

N : Nilai Jumlah pukulan SPT

B : Ukuran lebar dari pondasi...............................................................( meter)

Df : Kedalaman pondasi......................................................................(meter)

Berikut adalah hasil analisis daya dukung ijin tanah dengan asumsi ukuran lebar pondasi sesuai dengan

ketentuan rumus diatas : (tabel.1)


5

(Tabel.1) Hasil Analisa Daya Dukung Ijin Tanah Berdasarkan Tes SPT
6

3.2 Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal Berdasarkan Data SPT

Daya dukung untuk pondasi tiang tunggal di hitung berdasarkan daya dukung ujung tiang

berdasarkan nilai ( N ) atau jumlah pukulan pada ujung tiang dengan nilai rata-rata (N) sepanjang

tiang , menggunakan rumus Wesley :

Q sp = (fb x Ab) / Fb + ( fsx As ) / Fs

Qsp = Daya dukung vertikal yang diijinkan untuk sebuah tiang tunggal (kN)

fb = Intensitas tahanan ujung tiang (kN/m2)

Ab = Luas penampang ujung tiang (m2)

fs = Intensitas tahanan geser tiang (kN/m2)

As = Luas selimut tiang (m2)

Fb = Faktor keamanan (diambil 3)

Fs = Faktor keamanan (diambil 5)

Intensitas tahanan ujung tiang :

Karakteristik butiran tanah :

halus / sedang : fb = 40 N D/B < = 400 N (kN/m2)

kasar : fb = 40 N D/B < = 300 N (kN/m2)

berbatu : fb = 12 N D/B < = 130 N (kN/m2)

Intensitas tahanan geser tiang :

Untuk tiang pancang :

diameter besar : fs = 2 N

diameter kecil : fs = N

Untuk tiang bor : fs = 0,67 N

N = Nilai SPT ujung tiang yang tidak dikoreksi

N = Nilai SPT rata-rata sepanjang tiang yang tidak dikoreksi

D = Panjang tiang (m)

B = Diameter tiang (m)

Selanjutnya analisa (lihat tabel 2 )


7

(Tabel.2) Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal berdasarkan Data SPT
8

3.3 Analisis Daya Dukung Tanah Berdasarkan Data Lab.

Dalam hal analisis daya dukung tanah berdasarkan sifat teknis tanah, kami membatasi tinjauan

hanya untuk daya dukung jenis pondasi langsung yang relatif dangkal / pondasi telapak.

Rumus yang kami pakai adalah rumus dari Terzaghi dengan memakai pola keruntuhan geser umum

yang berlaku untuk tanah-tanah yang kondisinya padat / kenyal / kaku /kompak.

Pola keruntuhan : geser umum

Rumus Terzaghi :

 ult. = C. Nc +   h .Nq + 0,5 . B .N

 ijin = q ult. /3

 ult. = Daya dukung ultimate tanah............................................. [ kg/cm2]

 ijin = Daya dukung ijin tanah..................................................... [ kg/cm2]

C = Nilai kohesi tanah dari hasil pengujian geser........... ........ [ kg/cm2]

= Berat volume tanah.rata-rata diatas telapak pondasi........... [ kg/cm3]

= Berat volume tanah dibawah / pada telapak....................... [ kg/cm3]

h = Kedalaman pondasi dari muka tanah./ kedalaman pengambilan sampel... [m ]

B = Lebar pondasi...................................................................... [m ]

Nc , Nq , N = Faktor daya dukung tanah dari Terzaghi yang besarnya tergantung dari sudut gesek

tanah ()

Pola keruntuhan : geser lokal

Apabila tanahnya lunak / remah / lepas, dipakai pola keruntuhan geser lokal yang ketentuannya adalah :

- nilai kohesi tanah C = 2/3 C

- Faktor daya dukungnya adalah faktor daya dukung Terzaghi untuk pola keruntuhan geser lokal yaitu :

Nc , Nq , N yang nilainya lebih kecil dari ketentuan keruntuhan pola geser umum sesuai dengan tabel faktor

daya dukung dari Terzaghi

Selanjutnya hasil daya dukung ijin tanah untuk setiap kedalaman sampling tertera pada tabel :

(tabel . 3)
9

(Tabel.3) Hasil Analisis Daya Dukung Ijin Tanah Berdasarkan Data Lab
10

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil investigasi/penyelidikan tanah yang kami lakukan dengan menggunakan uji boring, SPT

dan pengujian laboratorium maka, dalam kaitannya dengan kedalaman pondasi yang akan direncanakan

untuk bangunan jembatan direkomendasikan sbb :

Pondasi Tiang Bored/Staruss Pile dari beton Bertulang, dengan ketentuan :

Kedalaman pondasi (Df) : -8.0 meter dari permukaan tanah posisi uji boring

Jika dimensi tiang ( Ø ) : 40 cm

Daya Dukung Axial Tiang Tungal (Qsp) : 36 ton (Tabel.2)

Tegangan ijin tanah (σ) : 5.23 kg/cm2

Jika menggunakan kelompok tiang/ pile group maka jarak minimal antar tiang dari as ke as adalah 3x

diameter tiang dan maksimal 6x diameter tiang.

Muka Air Tanah ( MAT ) belum terdeteksi hingga lubang pengeboran -10 meter.

Denpasar, Desember 2017

Analyser,

(Dewa Ketut Sadiadnya, ST)

Hp. 08123932319

V. PENUTUP
11

Demikianlah laporan hasil penyelidikan tanah ini kami buat. Kami bersedia memberikan

tanggapan apabila dari pihak yang berkepentingan menganggap perlu untuk mendiskusikan isi laporan

ini lebih lanjut.

Sebagai akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan dan

kesempatan yang telah diberikan kepada kami dalam ikut berpartisipasi pada kegiatan proyek ini.
LA M P I R A N - LA M P I R A N

- Boring Profile
- Resume Hasil Pengujian Tanah
- Lampiran Data Lab.
- Sket Lay Out Investigasi Tanah
- Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai