KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SATKER BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATRA VII
PERENCANAAN DAN PROGRAM
Alamat : Jalan Batanghari No. 25 Bengkulu |Telp. : (0736) 341405 | Fax : (0736) 341405
LAPORAN INTERIM
PAKET PEKERJAAN :
DED AIR BAKU IKK KEDURANG ILIR DAN IKK BUNGA MAS
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
Nomor Kontrak : HK.02.03/142/PPK-PP/Satker-BWS.S VII/2015
Tanggal : 30 Mei 2015
Tahun Anggaran : 2015
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Pekerjaan " DED Air Baku IKK Kedurang Ilir dan IKK Bunga Mas Kabupaten
Bengkulu Selatan" dilaksanakan berdasarkan Kontrak Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor :
No. HK.02.03/142/PPK‐PP/Satker‐BWS.S VII/2015, Tanggal 30 April 2015, Satuan Kerja
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII c.q : Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan
Program dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No. 161/SPMKPPK‐PP/Satker‐BWS.S
VII/2015, Tanggal 05 Mei 2015. Untuk memenuhi Kontrak Pekerjaan tersebut diatas,
maka bersama ini kami sampaikan ”Laporan Interim”
Tujuan dari laporan ini adalah untuk evaluasi dan monitoring tentang kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan.
Demikian Laporan Interim ini disusun dengan harapan dapat dipergunakan untuk
memberikan informasi kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Atas perhatian dan kepercayaan yang telah diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Bengkulu, September 2015
PT. Satria Bumistrata Service
(Ir. Djaenal Fanani T.L)
Team Leader
i
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. .................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... vii
ii
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
iii
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
iv
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 1 : Peta Lokasi IKK Kedurang Ilir dan Ikk Bunga Mas ..................................... 1-4
Gambar 2 3 : Peta potensi bahan galian pertambangan Kabupaten Bengkulu Selatan . 2-9
Gambar 2 10 : Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan .......................... 2-39
Gambar 3 1 : Kondisi Rencana Bendung Intake dan Bak Air dekat Bendung Batau Balai
di Sungai Air Bengkenang ............................................................................... 3-5
Gambar 3 2 : Kondisi Rencana Bendung Kedurang serta Intake dan Bak Air dan IPA
Batu Ampar. ....................................................................................................... 3-7
Gambar 3 3 : Rencana Penyediaan Air Baku Untuk Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga
Mas .................................................................................................................... 3-10
Gambar 3 5 : Kurva debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2012-2014)................. 3-14
Gambar 4 3 : Contoh Hasil Perhitungan Distribusi Curah Hujan Tr=100 tahun ............ 4-8
Gambar 4 5 : Bentuk Hidrograf HSS ITB-1 dan HSS ITB-2 (tak berdimensi) ................ 4-13
v
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 4 7 : Model Skematisasi HEC-HMS untuk DAS Sungai Bengkenang ............. 4-17
Gambar 4 8 : Hidrograf Banjir DAS Bengkenang (Kala Ulang 2 Tahun) ....................... 4-17
Gambar 4 12 Flow duratio curve sungai bangkenang di bendung Bengkenang .......... 4-22
Gambar 5 3 : Diagram Alir Proses Simulasi Dengan Program EPANET ......................... 5-5
Gambar 5 4 : Contoh Model EPANET jaringan pipa distribusi Air bersih ...................... 5-9
Gambar 5 6 : Contoh Fluktuasi tinggi tekan pada (Vol=1000 m3) .................................. 5-10
Gambar 5 7 : Contoh Fluktuasi Tinggi Tekan/Head pada beberapa titik ..................... 5-10
Gambar 5 8 : Contoh Fluktuasi Debit pada beberapa ruas pipa. ..................................... 5-11
vi
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
DAFTAR TABEL
Tabel 2 1 : Nama Ibukota Kecamatan dan wilayah Kecamatan 2013 ................................ 2-2
Tabel 2 2 : Luas daerah menurut kelompok ketinggian dan kecamatan .......................... 2-3
Tabel 2 3 : Persentase luas daerah menurut kelompok ketinggian dan kecamatan........ 2-4
Tabel 2 4 : Luas daerah menurut jenis tanah Kabupaten Bengkulu Selatan .................... 2-4
Tabel 2 5 : Luas daerah menurut tekstur tanah dan Kecamatan........................................ 2-5
Tabel 2 6 : Persentase luas daerah menurut tekstur tanah dan kecamatan ...................... 2-5
Tabel 2 7 : Hari Hujan, Curah Hujan, dan Indeks Curah Hujan di Kota Manna Tahun
2013........................................................................................................................... 2-6
Tabel 2 8 : Keadaan Suhu di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 .......................... 2-7
Tabel 2 9 : Rata-rata Kelembaban Udara di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 . 2-7
Tabel 2 10 : Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan ......... 2-8
Tabel 2 11 : Luas Daerah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2012 ....................................................................................... 2-10
Tabel 2 12 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Menurut
Kecamatan Tahun 2012 ....................................................................................... 2-11
Tabel 2 13 : Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga
Menurut Kecamatan Tahun 2012 ....................................................................... 2-11
Tabel 2 14 : Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012 ................................... 2-12
Tabel 2 15 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2012 .............................................................................................. 2-13
Tabel 2 16 : Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 ................................... 2-13
Tabel 2 17 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan TK
S/d Madrasah Tahun 2013 ................................................................................. 2-14
Tabel 2 18 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
SMP s/d SMU Tahun 2013 ................................................................................. 2-15
vii
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
viii
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2 36 : Letak geografis menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Bunga Mas ........ 2-32
Tabel 2 37 : Jumlah penduduk Kecamatan Bunga Mas 2007 - 2013 .................................. 2-33
Tabel 2 38 : Arahan Fungsi Kawasan ..................................................................................... 2-34
Tabel 3 1 : Jenis dan Kondisi Pipa Transmisi Eksisting Distribusi Manna-Bunga Mas .......
.................................................................................................................................. 3-3
Tabel 3 2 : Koordinat (X,Y) dan Ketinggian (Z) Titik BM dan CP.................................... 3-11
Tabel 3 3 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2012) ................................. 3-15
Tabel 3 4 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2013) ................................. 3-15
Tabel 3 5 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2014) ................................. 3-16
Tabel 4 1 : Karakteristik DAS .................................................................................................. 4-1
Tabel 4 2 : Data Hujan Harian Maksimum Daerah Studi ................................................... 4-3
Tabel 4 3 : Hasil Perhitungan Curah Hujan Maksimum Rencana (mm/jam) ................. 4-5
Tabel 4 4 : Hasil Uji Kecocokan Chi Kuadrat ........................................................................ 4-7
Tabel 4 5 : Hasil Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov ....................................................... 4-7
Tabel 4 6 : Hasil Perhitungan Distribusi Curah Hujan ........................................................ 4-8
Tabel 4 7 : Nilai CN Tiap Jenis Tanah .................................................................................... 4-9
Tabel 4 8 : Distibusi Infiltrasi (SCS) dan Hujan Efektif DAS Sungai Air Bengkenang ........
................................................................................................................................ 4-10
Tabel 4 9 : Resume Perhitungan Debit Banjir ..................................................................... 4-19
Tabel 4 10 : Resume Debit Andalah Sungai Bengkenang ................................................... 4-20
Tabel 5 1 : Koefisien Kekasaran Pipa berdasar Rumus Hazen-Williams .......................... 5-7
Tabel 5 2 : Koefisien Kehilangan Minor ................................................................................. 5-8
ix
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
BAB 1
PENDAHULUAN
Permasalahan ketersediaan air dewasa ini lazim terjadi di berbagai kawasan. Hal ini
dapat diatasi dengan beberapa alternatif yang salah satu diantaranya adalah dengan
membangun prasarana untuk pemenuhan air baku masyarakat. Bangunan prasarana
tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan air bagi masyarakat dan bila
ketersediaan air memenuhi dapat digunakan untuk berbagai keperluan selain untuk air
minum yaitu untuk irigasi, peternakan, perikanan, energi listrik dan sebagainya.
Dengan adanya pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan yang terus
meningkat dari tahun ketahun sebagai dampak pertumbuhan penduduk dan
pengembangan aktivitasnya maka pengelolaannya perlu direncanakan secara matang
dan menyeluruh serta melibatkan masyarakat agar setelah prasarana tersebut dibangun
masyarakat dapat ikut serta memelihara keberlangsungan prasarana tersebut agar
dapat bertahan sesuai dengan umur rencana.
Pembangunan prasarana air baku mulai dari bangunan utama dan jaringannya
merupakan salah satu bagian kegiatan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII dalam rangka
memenuhi 5 pilar dalam Undang Undang SDA yaitu aspek konservasi, pendayagunaan,
pengendalian daya rusak air, kelembagaan dan sistem informasi. Oleh karena itu dalam
penyediaan prasarana jaringan air baku tersebut kelima aspek tersebut perlu
diperhatikan agar pembangunan prasarana air baku tersebut tidak berdampak degatif
dikemudian hari dan menghasilkan outcome bagi masyarakat sekitarnya.
Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Data sumber air yang menunjukkan adanya potensi dan berlokasi di Kabupaten
1‐1
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Bengkulu Selatan adalah dari beberapa sumber air sungai yang semuanya mempunyai
aliran kontinyu sepanjang tahun. Ketersediaan air di beberapa lokasi dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai keperluan selain air baku untuk air
minum, irigasi, perikanan, energi listrik skala kecil.
Untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih tersebut dan usaha untuk
meningkatkan kesehatan penduduk dan perekonomian serta taraf hidup masyarakatnya,
maka Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal SDA, Balai Wilayah Sungai Sumatera
VII, bermaksud mengadakan Detail Engineering Desain (DED) untuk Penyediaan Air Baku
serta merencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu sarana sumber air baku untuk kebutuhan penduduk, pertanian dan
keperluan lainnya.
Dengan kondisi tersebut diatas, Tahun Anggaran 2015 Balai Wilayah Sungai Sumatera VII
merencanakan tindak lanjut yaitu merencanakan kegiatan DED Air Baku IKK Kedurang Ilir
dan IKK Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan.
1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan pekerjaan DED Air Baku IKK Kedurang Ilir dan IKKBunga Mas
adalah Untuk menyusun Detail Engineering Desain Air Baku IKK Kedurang Ilir dan IKK
Bunga Mas yang akurat, tepat, ekonomis dan komprehensif yang selanjutnya akan
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan fisik/konstruksi.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan DED Air Baku IKK Kedurang Ilir dan IKK Bunga Mas Kabupaten
Bengkulu Selatan adalah untuk mendapatkan cetak biru berupa gambar desain
bangunan prasarana serta jaringan air baku sampai ke bangunan distribusi air baku yang
nantinya digunakan untuk acuan dalam pelaksanaan pembangunan lengkap dengan
spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, estimasi volume dan anggaran biaya serta
sistem operasi dan pemeliharaan setelah selesainya prasarana air baku tersebut.
1.2.3 Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah:
1‐2
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
DED Air Baku IKK Kedurang Ilir dan IKK Bunga Mas memberikan gambaran umum
pengelolaan Sumber Daya Air khususnya pendayagunaan sumber daya air sebagai acuan
untuk menunjang prosedur kegiatan fisik dan persyaratan yang berlaku secara nasional.
Pekerjaan ini diharapkan memberikan manfaat pada para pemilik kepentingan
(stakeholder) dan masyarakat di wilayah terkait.
I. Tahap I : Kegiatan Persiapan, terdiri dari :
a. Kegiatan Persiapan, yang meliputi :
i. Penyiapan personil (tenaga ahli dan tenaga pendukung).
ii. Penyiapan peralatan dan fasilitas.
iii. Persiapan administrasi.
iv. Koordinasi dengan Instansi terkait
b. Penyusunan Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
c. Kegiatan Pengumpulan data, yang meliputi data‐data sebagai berikut :
i. Pengumpulan hasil studi terdahulu
ii. Pengumpulan peta‐peta
1‐3
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Lokasi pekerjaan terletak di IKK Kedurang Ilir dan IKK Bunga Mas kabupaten Bengkulu
Selatan. Kondisi lokasi pekerjaan titunjukan pada gambar
1‐4
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
LOKASI
Gambar 1‐1 : Peta Lokasi IKK Kedurang Ilir dan Ikk Bunga Mas
Sistematika penyajian Laporan Pendahuluan ini disajikan dalam 6 bab sebagai berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini diterangkan tentang hal umum seperti latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup dan lain‐lain mengenai pekerjaan ini.
BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH
Pada bab ini menguraikan mengenai gambaran umum lokasi pekerjaan yaitu IKK
Kedurang Ilir dan IKK Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan.
BAB 3. HASIL SURVEY LAPANGAN
Pada bab ini menguraikan mengenai hasil survey primer dan sekunder yang telah
dilakukan oleh konsultan, yaitu survey topografi dan investigasi lapangan sebagai survey
primer.
1‐5
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
BAB 4. ANALISA HIDROLOGI
Pada bab ini diuraikan mengenai analisa hidrologi yang tediri dari analisa debit banjir
dan analisa debit andalan.
BAB 5. PERENCAAN SISTEM
Pada bab ini Konsultan menyajikan perencanaan system yang nantinya akan
diaplikasikan sebagai jaringan air baku bagi Kedurang Ilir dan Bunga Mas. Pada bab ini
pun akan dilakukan analisa jaringan perpipaan menggunakan software EPANET.
1‐6
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
BAB 2
GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah
administrasinya mencapai kurang lebih 1.186,10 km2. Terletak pada 4010‘ LS ‐ 4032’ LS
dan 102048’ BT ‐ 103016‘ BT. Adapun batas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan adalah
sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang ± 40 km.
Sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan ± 47,96 km.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur ± 43 km.
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia ± 40,52 km.
Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi atas 11 (sebelas) kecamatan, yaitu
Kecamatan Manna, Kecamatan Bunga Mas, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pasar
Manna, Kecamatan Kedurang, Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Seginim, Kecamatan
Air Nipis, Kecamatan Pino, Kecamatan Ulu Manna, dan Kecamatan Pino Raya. Adapun
luas dan persentase masing‐masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
2‐1
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐1 : Nama Ibukota Kecamatan dan wilayah Kecamatan 2013
Bila dilihat berdasarkan tabel diatas, kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Ulu
Manna dengan luas wilayah adalah 236,92 km2 atau sebesar 19,97% dari total luas
Kabupaten Bengkulu Selatan. Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil
adalah Kecamatan Pasar Manna dengan luas wilayah adalah 5,84 km2 atau sebesar
0,49% dari total luas Kabupaten Bengkulu Selatan.
Gambar 2‐1 : Peta Orientasi wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan
2‐2
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐2 : Peta Wilayah Administratif Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.2 Topografi
Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu :
1. Jalur pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai daerah
dataran rendah luasnya mencapai 50,93%.
2. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai daerah
perbukitan luasnya mencapai 43%.
3. Jalur ketiga daerah dataran tinggi, terletak disebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit
Barisan luasnya mencapai 6,07%.
Tabel 2‐2 : Luas daerah menurut kelompok ketinggian dan kecamatan
2‐3
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐3 : Persentase luas daerah menurut kelompok ketinggian dan kecamatan
2.1.3 Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari : Tanah Alluvial 1,01%, Regosol
2,87%, Asosiasi Pedsolik Merah‐Kuning‐Latosol 53,68%, Latosol 24,09%, dan Asosiasi
Pedsolik‐Coklat‐Podsol‐Litosol 18,36%.
Tabel 2‐4 : Luas daerah menurut jenis tanah Kabupaten Bengkulu Selatan
2‐4
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐5 : Luas daerah menurut tekstur tanah dan Kecamatan
Tabel 2‐6 : Persentase luas daerah menurut tekstur tanah dan kecamatan
2‐5
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.5 Iklim
Iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup
tinggi, yaitu : total curah hujan dalam 1 (satu) tahun sebesar 4.461 mm dimana total hari
hujan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 212 hari. Jumlah hari hujan terendah terjadi pada
bulan Maret sebanyak 6 hari, sedangkan hari hujan tertinggi terjadi pada bulan
Nopember sebanyak selama 25 hari.
Suhu rata‐rata yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah 270C, suhu
maksimum rata‐rata yang terjadi adalah 320C, dan suhu minimum rata‐rata yang terjadi
adalah 220C. Sedangkan rata‐rata kelembaban udara yang terjadi di Kabupaten bengkulu
Selatan adalah 85,8%.
Tabel 2‐7 : Hari Hujan, Curah Hujan, dan Indeks Curah Hujan di Kota Manna Tahun 2013
Sumber : Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika Propinsi Bengkulu (Stasiun
Klimatologi KL I Pulau Baai)
2‐6
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐8 : Keadaan Suhu di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013
Sumber : Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika Propinsi
Bengkulu (Stasiun Klimatologi KL I Pulau Baai)
Tabel 2‐9 : Rata‐rata Kelembaban Udara di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013
Sumber : Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika Propinsi
Bengkulu (Stasiun Klimatologi KL I Pulau Baai)
2‐7
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.6 Hidrologi
Kabupaten Bengkulu Selatan dilalui oleh beberapa sungai besar yang bermuara di
Samudera Indonesia, yaitu antara lain : Sungai Air Manna, Sungai Air Bengkenang, dan
Sungai Air Kedurang. Selain ketiga sungai tersebut, sungai‐sungai lain yang terdapat di
Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu : Sungai Air Maras, Sungai Air Selali, Sungai Air Pino,
Sungai Air Delengau, Sungai Air Nipis, dan Sungai Air Sulau. Adapun bagian hulu dari
sungai ini berada di daerah perbukitan yang merupakan daerah tangkapan (catchment
area) yang kondisinya masih asri/ alami.
2.1.7 Geologi
Jenis batuan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain : Alluvium, Batuan
Breksi Gunung Api, Formasi Bintunan, Formasi Hulu Simpang, Formasi Lemau, Formasi
Sebalat, Formasi Serai, Formasi Simpang Aur, Granit, dan Satuan Gunung Api Lava
Andesit‐basalan.
2.1.8 Pertambangan
Potensi bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah batu
gamping, batu serak/batu tulis, pasir lempungan, poshpat guano, granit, diorit, andesit,
marmer (marble), mineral sulfida, batu rijang, mineral ubahan, batuan piroklastik, biji
besi, minyak, pasir besi dan emas. Untuk lebih jelasnya mengenai potensi dan lokasi
bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
2‐8
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐10 : Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan
No Bahan Galian Lokasi
1 Batu Gamping Desa Batu Ampar, Kec. Kedurang, Disekitar Air Bengkenang, Hulu
Air Luwangan, Pematang Gaung
2 Batu Serak/Batu Tulis Desa tg. Tengah, Kec. Air Nipis
3 Pasir Lempungan Di Air Tebu Telur, Kec. Seginim (Desa Tg. Tengah)
4 Posphat Guano Gua dekat pertemuan Air Kedurang dan Air Cawang Alun ‐ Hulu
Sungai Kedurang
5 Granit Bukit Lekendi, Bukit Raja Mandara, Kec. Kedurang, Kec.Air Nipis,
Kec. Ulu Manna
6 Diorit Sebelah utara dan timur Bukit Rajamandara
7 Andesit Bukit Rajamandara (2000 Ha)
8 Marmer Desa Sukarami, Kec. Air Nipis
9 Mineral Sulfida Kec. Pino, Seginim dan Kedurang
10 Batu Rijang Hulu Air Bengkenang, Kec. Air Nipis
11 Mineral Ubahan Dijumpai ditempat penyelidikan di Kec. Pino, Seginim dan
Kedurang dan di hulu Air Bengkenang
12 Batuan piroklastik Di sekitar Air Manna dekat Masat, Kec. Pino
13 Biji Besi Perbatasan Bengkulu Selatan – Lahat, Kec. Ulu Manna, Kec. Air
Nipis.
14 Minyak (blok Bengkulu) Kab. Bengkulu Selatan/Seluma‐Kaur
15 Pasir Besi Pantai Selali ‐ Pantai Sulau, Kec. Pino Raya, Kec. Kedurang Ilir
16 Emas Kec. Seginim, Kec. Air Nipis, Kec. Ulu Manna.
Sumber : Dinas Energi dan Sumberdaya mineral Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐3 : Peta potensi bahan galian pertambangan Kabupaten Bengkulu Selatan
2‐9
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.9 Kependudukan
Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan, dimana perencanaan disusun
untuk kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati
secara rasional baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.
Berdasarkan data dalam buku Kabupaten Bengkulu Selatan Dalam Angka Tahun 2014,
jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak
146.891 orang yang terdiri dari laki‐laki 73.929 orang dan perempuan 72.962 orang.
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebesar 36.111 rumah
tangga. Dengan distribusi penduduk menurut kecamatan terbesar adalah Kecamatan
Kota Manna sebanyak 27.957 orang. Sedangkan Jumlah penduduk terkecil adalah
Kecamatan Bunga Mas dengan jumlah penduduk sebanyak 5.950 orang.
Kepadatan penduduk per km2 di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah 124 orang per km2,
dimana Kecamatan Pasar Manna adalah kecamatan terpadat dengan 3.076 orang per
km2, sedangkan kecamatan yang kecil kepadatannya yaitu Kecamatan Ulu Manna
sebesar 31 orang per km2.
2‐10
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐11 : Luas Daerah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2012
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐11
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐12 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2‐13 : Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata‐rata Anggota Rumah Tangga
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐12
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.10 Ketenagakerjaan
Berdasarkan Sakernas 2012, sebanyak 59,77% penduduk usia 10 tahun keatas adalah
angkatan kerja sisanya sebanyak 40,23% bukan angkatan kerja. Bukan angkatan kerja ini
meliputi penduduk usia 10 tahun ke atas yang mengurus rumah tangga, sekolah, lainnya
selain kegiatan pribadi dan tidak ada aktifitas. Dari penduduk yang bekerja, sebanyak
58,6% bekerja di sektor pertanian sedangkan sisanya bekerja disektor non pertanian.
Pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten
Bengkulu Selatan tahun 2013 sebanyak 1.202 orang dengan perincian menurut
pendidikan yaitu SD sebanyak 4 orang, SMP sebanyak 15 orang, SMU sederajat sebanyak
499 orang dan Sarjana Muda sebanyak 236 orang dan Sarjana/ Master sebanyak 448
orang.
Tabel 2‐14 : Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐13
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐15 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2‐16 : Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐14
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.11 Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari 47 buah Taman
Kanak‐Kanak (TK), 2 buah Raudhatul Atfal (RA)/Bustanul Atfal (BA), 123 buah Sekolah
Dasar (SD), 11 buah Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 buah Sekolah Luar Biasa (SLB), 36 buah
Sekolah Menengah Pertama (SMP), 4 buah Madrasah Tsanawiyah (MTS), 14 buah
Sekolah Menengah Umum (SMU), 5 buah Madrasah Aliyah (MA), 6 buah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Sekolah Teknik Menengah (STM)/Kejuruan, 2 buah
Akademi/PT, dan 5 buah pondok pesantren.
Tabel 2‐17 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
TK S/d Madrasah Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐15
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐18 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
SMP s/d SMU Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2‐19 : Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kecamatan
MA s/d Universitas Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐16
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.12 Kesehatan
Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki Rumah Sakit Umum sebanyak 1 unit. Untuk
Puskesmas tersedia sebanyak 14 unit, Puskesmas Pembantu tersedia sebanyak 41 unit,
Rumah Bersalin sebanyak 2 unit, Apotik sebanyak 18 unit, Toko Obat sebanyak 3 unit,
Optik sebanyak 3 unit, dan Posyandu sebanyak 191 unit.
Tabel 2‐20 : Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan dan Jenis Fasilitas
Kesehatan Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2.1.13 Pertanian
Luas panen bersih tanaman padi di Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2013 adalah
seluas 18.793 ha padi sawah dan 358 ha padi.
Tanaman perkebunan di Kabupaten Bengkulu Selatan yang paling dominan yaitu
tanaman kelapa sawit dengan luas tanam sebesar 13.729,87 ha. Selanjutnya tanaman
karet dengan luas tanam sebesar 4.608 ha, tanaman kopi seluas 2.716,5 ha, coklat seluas
1.464 ha, dan kelapa dengan luas 951 ha.
2‐17
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐21 : Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaan Lahan dan
Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2‐22 : Luas Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Jenis Penggunaan Lahan dan
Kecamatan Tahun 2013
2‐18
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Tabel 2‐23 : Luas Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Jenis dan Kecamatan Tahun
2013
2‐19
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐20
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.14 Kehutanan
Luas hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan menurut Dinas Kehutanan dan ESDM
Kabupaten Bengkulu Selatan adalah 48.293,96 ha, terbagi menjadi kawasan suaka alam
0,01%, hutan lindung (HL) 66,72%, hutan produksi terbatas (HPT) 29,59% dan hutan
produksi tetap (HPT) 3,21%. Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan
adalah HP. Air Bengkenang, HPT. Bukit Rabang, HPT. Peraduan Tinggi, HPT. Air Kedurang,
HL. Bukit Sanggul, HL. Bukit Raja Mendara, dan HL. Bukit Riki.
Tabel 2‐24 : Luas dan Persentase Hutan Menurut Fungsinya di Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐21
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐25 : Letak Hutan Menurut Wilayah dan Desa Terdekat di Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2013
Sumber : Dinas Kehutanan dan ESDM Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐4 : Peta Tutupan Lahan Kabupaten bengkulu Selatan
2‐22
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.15 Transportasi
Di Kabupaten Bengkulu Selatan transportasi yang tersedia yaitu prasarana jalan yang
melayani pergerakan internal dan yang menghubungkan antar wilayah yang ada di
Kabupaten Bengkulu Selatan. Jaringan jalan tersebut berupa jalan arteri, jalan kolektor
dan jalan lokal.
Panjang jalan di Kabupaten Bengkulu Selatan menurut jenis permukaan dan
pemerintahan yang berwenang di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2013 adalah jalan
negara 110,477 km, jalan propinsi 125,60 km, dan jalan kabupaten 728,23 km. Panjang
jalan di Kabupaten Bengkulu Selatan menurut kondisi jalan yaitu 663,765 km dalam
keadaan baik, 64,465 km dalam kondisi sedang.
Tabel 2‐26 : Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Pemerintahan yang
Berwenang di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
2‐23
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐27 : Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Kabupaten
Bengkulu Selatan Tahun 2011 – 2013 (km)
Sumber : Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka Tahun 2014
Luas wilayah Kecamatan Kedurang Ilir adalah 58,2 km2 atau 4,91% dari luas Kabupaten
Bengkulu Selatan. Wilayah administrasi Kecamatan Kedurang Ilir terdiri dari 12 desa
yaitu Desa Lubuk Ladung, Desa Air Sulau, Desa Suka Jaya, Desa Sukaraja, Desa Limus,
Desa Penindaian, Desa Padang Bindu, Desa Nanjungan, Desa Pagar Banyu, Desa
2‐24
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Sukarami, Desa Betungan, dan Desa Karang Caya. Secara keseluruhan, wilayah
Kecamatan Kedurang Ilir ini memilikii topografis dataran dan ada tiga desa merupakan
wilayah pesisir.
Tabel 2‐28 : Status pemerintahan dan klasifikasi Perkotaan/Pedesaan menurut
Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedurang Ilir 2014
2‐25
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐5 : Peta Kecamatan Kedurang ilir
2.2.2 Topografi
Topografi Kecamatan Kedurang Ilir dapat dikatakan relatif datar dengan kemiringan
antara 0 – 8%. Kecamatan kedurang ilir mempunyai ketinggian antara 0 – 1000 m
dengan persentase tertinggi sebesar 46.25 % di ketinggian 0 – 100 m. Dengan tekstur
tanah halus sampai agak kasar.
Tabel 2‐29 : Kecamatan Kedurang Ilir menurut tekstur tanah (Ha) dan persentasenya (%)
2‐26
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐30 : Luas Kecamatan Kedurang Ilir menurut ketinggian (Ha) dan Persentasenya (%)
Tabel 2‐31 : Letak geografis menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedurang Ilir 2013
2.2.3 Hidrologi
Kecamatan Kedurang Ilir dilalui oleh satu sungai besar, yaitu Sungai Air Kedurang.
Panjang sungai ini dari hulu sampai bermuara ke Samudera Indonesia adalah 35,8 km.
Adapun bagian hulu dari sungai ini berada di daerah perbukitan yang merupakan daerah
tangkapan (catchment area) yang kondisinya masih asri/ alami. Selain Sungai Air
Kedurang, sungai‐sungai yang berada di Kecamatan Kedurang Ilir adalah Sungai Rarai
dan Sungai Air Martam yang bermuara di Samudera Indonesia.
2.2.4 Kependudukan
Menurut BPS Kabupaten Bengkulu Selatan jumlah penduduk Kecamatan Kedurang Ilir
tahun 2013 adalah 7,327 jiwa dengan jumlah laki‐laki 3734 jiwa dan jumlah perempuan
sebanyak 3593 jiwa.
2‐27
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐32 : Jumlah penduduk Kecamatan Kedurang Ilir 2013
Kecamatan Bunga Mas terdiri dari 10 desa dan belum ada Kelurahan. Ibukota
pemerintahan atau kantor kecamatan terletak di dusun Padang Rasau yang merupakan
bagian dari Desa Tanjung Tebat.
2‐28
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐33 : Status pemerintahan dan klasifikasi Perkotaan/Pedesaan menurut
Desa/Kelurahan di Kecamatan Bunga Mas 2013
2‐29
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐6 : Peta Kecamatan Kedurang ilir
2.3.2 Topografi
Topografi Kecamatan Bunga Mas dapat dikatakan relatif datar. Hal ini dikarenakan
memiliki kemiringan antara 0 – 150 atau 45,86% dengan ketinggian 0 – 100 m diatas
permukaan laut. Kecamatan Bunga Mas terbagi dalam tiga kelompok ketinggian yaitu, 0
– 100 m DPL luasnya mencapai 894 Ha, 100 – 500 m DPL luasnya mencapai 1,576 Ha dan
500+ m DPL luasnya 1,038 Ha.
Tabel 2‐34 : Kecamatan Bunga Mas menurut tekstur tanah (Ha) dan persentasenya (%)
2‐30
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐35 : Luas Kecamatan Kedurang Ilir menurut ketinggian (Ha) dan Persentasenya (%)
Tabel 2‐36 : Letak geografis menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Bunga Mas
2.3.3 Hidrologi
Kecamatan Bunga Mas dilalui oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Air Bengkenang dan
Sungai Air Kedurang. Panjang Sungai Air Bengkenang ini dari hulu sampai bermuara ke
Samudera Indonesia adalah 61,4 km. Adapun bagian hulu dari sungai ini berada di
daerah perbukitan yang merupakan daerah tangkapan (catchment area) yang kondisinya
masih asri/ alami. Sedangkan penjelasan mengenai Sungai Air Kedurang dapat dilihat di
pembahasan Kecamatan Kedurang.
2.3.4 Kependudukan
Menurut BPS Kabupaten Bengkulu Selatan jumlah penduduk Kecamatan Bunga mas
tahun 2013 adalah 6,001 jiwa dengan jumlah laki‐laki 2995 jiwa dan jumlah perempuan
sebanyak 3006 jiwa.
2‐31
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐37 : Jumlah penduduk Kecamatan Bunga Mas 2007 ‐ 2013
1. Sebagai alokasi ruang untuk kawasan budidaya bagi berbagai kegiatan sosial,
2. Ekonomi dan kawasan lindung bagi pelestarian Lingkungan dalam wilayah
Kabupaten, mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang,
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk dua puluh tahun, dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang skala besar pada wilayah
kabupaten.
Penetapan kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagaimana telah diatur dalam
Undang‐undang Nomor 26 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997
dan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990. Batasan mengenai kawasan lindung dan
budidaya adalah sebagai berikut :
2‐32
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Berdasarkan penetapan kawasan hutan di Propinsi Bengkulu (dalam RTRWP Bengkulu),
kawasan hutan meliputi kawasan hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi
terbatas maupun taman nasional yang mengacu pada peraturan menteri kehutanan,
tanpa mengubah fungsi dan penggunaan ruangnya. Walaupun begitu, saat ini
merupakan kawasan lindung, hutan produksi maupun hutan produksi terbatas oleh
pemerintah daerah dalam rangka memaksimalkan fungsi dan pemanfaatan ruang yang
berkelanjutan dan berkesinambungan (lihat Gambar 2.4.).
2‐33
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 2‐38 : Arahan Fungsi Kawasan
Hirarki
No. Ibukota Kecamatan Fungsi Utama
Fungsi
2‐34
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Hirarki
No. Ibukota Kecamatan Fungsi Utama
Fungsi
Permukiman pedesaan
Pertambangan golongan c
7. Simpang Pino PPK Perkebunan
Pariwisata buatan
(Kecamatan Ulu Pino)
Industri pengolahan hasil pertanian
Permukiman pedesaan
Pertambangan golongan c
8. Lubuk Ladung PPK Pertanian
Perkebunan
(Kecamatan Kedurang
Kawasan hutan konservasi
Ilir)
Peternakan
Perikanan darat
Permukiman pedesaan
Pertambangan
9. Gindo Suli PPL Peternakan
Perikanan darat
(Kecamatan Bunga
Pertanian tanaman pangan
Mas)
Perkebunan
Permukiman pedesaan
Pertambangan
10. Tanjung Negara PPL Perkebunan
Kehutanan
(Kecamatan Kedurang)
Pertanian
Perikanan darat
Permukiman pedesaan
Pertambangan
11. Suka Negeri PPL Perkebunan
Pertanian
(Kecamatan Air Nipis)
Perikanan
Peternakan
Kehutanan
Permukiman pedesaan
Pertambangan galian c
Pertambangan
Sumber : RTRW Kabupaten Bengkulu Selatan
2‐35
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
a. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten
Kondisi objektif hirarki pusat‐pusat permukiman eksisting, kebijakan penataan ruang
nasional dan propinsi yang menempatkan Kota Manna sebagai PKW dan Masat sebagai
PKL. Hirarki pusat‐pusat permukiman saat ini (eksisting) adalah sebagai berikut :
Kawasan permukiman perkotaan (ibukota kecamatan) :
Kayu Kunyit,
Kota Manna,
Pasar Manna.
Kawasan permukiman pedesaan (ibukota kecamatan) :
Simpang Pino,
Tanjung Negara,
Suka Negeri,
Pasar Baru – Seginim,
Masat,
Pasar Pino,
Gindo Suli,
Lubuk Ladung.
Untuk sistem perkotaan Bengkulu Selatan, pusat‐pusat perkotaan yang perlu didorong
ataupun dikendalikan pertumbuhannya adalah :
Manna, kawasan perkotaan Manna yang terdiri dari 3 wilayah yaitu Manna, Kota
Manna, dan Pasar Manna merupakan wilayah yang saat ini pertumbuhannya
perlu didorong namun di satu sisi juga perlu dibatasi. Perlu didorong mengingat
statusnya sebagai PKW, namun sarana dan prasarana yang ada saat ini belum
memadai sebagai kota dengan status PKW. Sementara juga perlu dibatasi agar
pembangunan‐pembangunan di masa mendatang tidak merusak Lingkungan
karena pembangunan yang ada harus tetap melihat daya dukung dan daya
tamping lingkungannya.
2‐36
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Kota dengan status PPL, kota‐kota ini harus didorong pertumbuhannya agar
pembangunan lebih merata dan dapat dirasakan oleh semua pihak.
b. Rencana Sistem Jaringan Prasarana
Terdiri atas :
Rencana sistem jaringan transportasi (rencana pengembangan jaringan jalan,
rencana pengembangan terminal, dan rencana pengembangan pelabuhan
nelayan),
Rencana sistem jaringan listrik,
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi,
Rencana pengembangan sumber daya air (jaringan air minum, dan jaringan
irigasi),
Rencana sistem jaringan prasarana lainnya (pengelolaan sampah).
Pola pemanfaatan tata ruang Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Gambar
2‐8.
2‐37
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐7 : Peta Kelerengan Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 2‐8 : Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Selatan
2‐38
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
BAB 3
HASIL SURVEY LAPANGAN
Berdasarkan Gambaran sistem penyediaan air baku eksisting yang ada di Kecamatan
Kedurang Ilir dan Kecamatan Bunga Mas, diketahui bahwasanya penyediaan air baku
dikedua kecamatan tersebut belum optimal. Maka dari itu perlu direncanakan suatu
sistem penyediaan air baku yang tepat sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan
sebesar‐besarnya oleh penduduk di kecamatan Kedurang Ilir dan Kecamatan Bunga Mas.
1) Secara umum Kecamatan Kedurang sudah dilayani oleh PDAM Tirta Manna Unit
Kedurang, akan tetapi baik IPA maupun jaringan perpipaan sudah tidak berfungsi
lagi. PDAM Tirta Manna Unit Kedurang nantinya direncanakan melayani Kecamatan
Kedurang Ilir.
2) Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Manna Unit Kedurang adalah
berasal dari anak sungai Air Kedurang yang terletak di Desa Batu Ampar Kecamatan
Kedurang berada pada ketinggian 242 m dpl dengan kapasitas produksi terpasang
adalah sebesar 5 lt/dt. Disaat musim kemarau, sumber air yang digunakan debitnya
tidak mencukupi untuk kebutuhan air penduduk di Kecamatan Kedurang
3) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Batu Ampar PDAM Tirta Manna Unit Kedurang berada
pada ketinggian 237 m dpl dengan kapasitas produksi 5 lt/dt dan tidak berfungsi
dengan baik, Instalasi ini menggunakan sistem paket yang dibangun pada tahun 1996
3‐1
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
dengan jarak ± 3.800 m dari sumber air baku dengan sistem pengalirannya adalah
secara gravitasi
4) Resevoar distribusi di Desa Batu Ampar berada dekat dengan IPA dengan kapasitas
50 m³. Resevoar Batu Ampar berada pada ketinggian 237 m dpl. Jarak antara
resevoar dengan Jembatan Muara Kedurang (rencana koneksi pipa dengan Desa Air
Sulau Kecamatan Kedurang Ilir dan Kecamatan Bunga Mas) adalah 18.270 m.
5) Jenis pipa transmisi dari intake ke instalasi adalah GIP dengan dia. 150 mm. Untuk
pipa distribusi dari Resevoar Batu Ampar ke daerah pelayanan Kecamatan Kedurang
(Desa Rantau Sialang adalah pipa PVC dengan dia 150 mm. Kondisi pipa transmisi
dan distribusi sudah tidak berfungsi dengan baik
6) Berdasarkan kondisi eksisting yang ada dan Master Plan Air Minum Kabupaten
Bengkulu Selatan Tahun 2013 – 2027, sumber air baku yang digunakan tidak bisa
digunakan lagi secara teknis (kualitas dan kontinuitas). Untuk itu dibutuhkan sumber
air dari Sungai Air Kedurang. Sungai Air Kedurang dipilih karena dianggap cocok
untuk dilakukannya pengaliran secara gravitasi dan terpenuhi secara teknis (kualitas,
kuantitas dan kontinuitas). Dimana dalam peruntukannya direncanakan untuk
Kecamatan Kedurang Ilir.
7) Untuk mencukupi kebutuhaan air di Kecamatan Kedurang Ilir, maka diperlukan
optimalisasi kapsitas produksi eksisting dan penambahan kapasitas produksi sebesar
20 lt/St
1) Secara umum Kecamatan Bunga Mas belum dilayani oleh PDAM Tirta Manna.
Sedangkan nantinya Kecamatan Bunga Mas akan dilayani oleh PDAM Tirta Manna
Unit Air Nipis
2) Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Manna Unit Air Nipis adalah
berasal dari Sungai Air Bengkenang tepatnya berada di Desa Sukarami Kecamatan Air
Nipis yang berada pada ketinggian 352 m dpl. Kapasitas produksi Sungai Air
3‐2
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Bengkenang saat ini adalah ± 30 lt/dt. Sungai Air Bengkenang merupakan pemasok
air baku bagi instalasi pengolahan Sukarami untuk wilayah pelayanan Kecamatan Air
Nipis, Kecamatan Seginim, dan Kecamatan Manna. Dimana jalur perpipaan
Kecamatan Bunga Mas direncanakan akan dikoneksikan dengan Kecamatan Manna
3) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sukarami PDAM Tirta Manna Unit Air Nipis berada
pada ketinggian 231 m dpl dengan kapasitas produksi 30 lt/dt dan berfungsi dengan
baik. Instalasi ini menggunakan sistem paket yang dibangun pada tahun 2008 dengan
jarak ± 4.100 m dari sumber air baku dengan sistem pengalirannya adalah secara
gravitasi,
4) Resevoar distribusi di Desa Sukarami berada didekat IPA dan berjumlah 2 (dua) buah
dengan kapasitas masing‐masing 100 m³. Sedangkan reservoir penyangga berada di
Desa Jeranglah Kecamatan Manna dengan kapasitas 250 m³. Reservoar Jeranglah
berada pada ketinggian 82 m dpl dan jarak 26.684 m dari sumber air baku. Jarak
antara reservoar dengan Ibukota Kecamatan Manna (Kayu Kunyit / Simpang Tugu)
adalah 3.180 m.
5) Jenis pipa transmisi dan distribusi yang digunakan cukup beragam yaitu pipa GIP dan
PVC. Pipa transmisi air baku dari intake ke instalasi adalah pipa GIP dengan dia. 200
mm. Sedangkan pipa transmisi air minum dari instalasi ke resevoar Jeranglah
menggunakan pipa GIP dan PVC dengan dia.200 mm dan dia. 150 mm. Untuk pipa
distribusi dari resevoar Jeranglah ke Kayu Kunyit adalah pipa PVC dengan dia. 150
mm. Sedangkan jaringan pipa yang sudah terbangun di Kecamatan Bunga Mas belum
difungsikan semenjak dibangun pada tahun 2010 dan tahun 2011.
Tabel 3‐1 : Jenis dan Kondisi Pipa Transmisi Eksisting Distribusi Manna‐Bunga Mas
JENIS DAN
NO LOKASI KETERANGAN
DIAMETER PIPA
Simpang Kayu Kunyit ‐ SPBU
1 PVC dia.150 mm Pipa Tua (1986)
Tanjung Raman Kec. Manna
SPBU Tanjung Raman ‐
2 Jembatan Air Bengkenang Kec. PVC dia.50 mm Pipa Tua (1986)
Manna
Jembatan Air Bengkenang ‐ Kec Pipa Baru
3 PVC dia.100 mm
Bunga Mas (2010 ‐ 2011)
Sumber : Master Plan Air Minum Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 – 2027
3‐3
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Berdasar uraian dalam studi terdahulu, konsultan didampingi oleh direksi pekerjaan
telah melakukan survey identifikasi lapangan. Hasil survei lapangan di Lokasi Kegiatan
yaitu Kecamatan Nipis dan Kecamatan Kedurang.
Survei Lapangan mula‐mula dilakukan di Kecamatan Nipis. Perjalanan dari Kota Bengkulu
menuju Kecamatan Nipis ditempuh dalam waktu ±3 jam. Jika diukur dari kota Manna ‐
Lokasi Kecamatan Air Nipis ± 33.8 Km dengan waktu tempuh ± 35 Menit.
Dari staf dinas Cipta Karya Kota Manna diperoleh informasi bahwa IPA Existing (atau
lebih tepatnya reservoir pengumpul) di Bendung Air Bengkenang Batubalai merupakan
Proyek Cipta Karya yang seharusnya mampu mengalir hingga ke IPA Pintu Langit. Namun
akibat terjadi banjir intake yang lama rusak, sehingga dipindahkan tidak jauh dari
bendung Air Bengkenang.
Dari staf dinas PU Cipa Karya Kota Manna terdapat dua usulan alternative lokasi Intake,
yaitu
1) Rencana intake air baku di Hulu Bendung Air Bengkenang Jarak dari Bendung ± 250
m terletak di desa Sukarami Kecamatan Nipis.
2) Rencana intake air baku ke II di Hulu Bendung 100 m dari Bendung Bengkenang.
Untuk Rencana IPA pihak Cipta Karya mengusulkan agar memperbaiki IPA Existing Air
Bengkenang yang berada di desa Sukarami Kecamatan Nipis, beberapa meter di hulu
Bendung Air Bengkenang.
3‐4
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Bendung Batu Balai Elevasi ± 348 m, Koordinat Mercu Bendung Batu Balai di Sungai Air
4o 21’ 23,76” LS dan 103o7’ 52,55” BT Bengkenang
Pengukuran Debit di Sungai Bengkenang di Hulu Pipa Yang rusak Menuju Intake Yang sudah
Bendung Batubalai Rusak
Gambar 3‐1 : Kondisi Rencana Bendung Intake dan Bak Air dekat Bendung Batau Balai
di Sungai Air Bengkenang
3‐5
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Survei Lapangan selanjutnya dilakukan di Kecamatan Kedurang. Perjalanan dari Kota
Bengkulu menuju Kecamatan Nipis ditempuh dalam waktu ±3 jam. Jika diukur lokasi
bendung Batu Balai ‐ Lokasi Kegiatan ± 8.5 Km waktu tempuh ± 5 Menit.
Dari staf Dinas Cipta Karya kota Manna diperoleh informasi bahwa System penyediaan
ait baku untuk Kecamatan Kedurang Ilir yang diusulkan berasal dari Sungai Air Kedurang,
Desa Batu Ampar Kec. Kedurang. Air baku diambil dari Pembuatan Bendung baru
disungai kedurang (elevasi +237 m), yang berada didalam kawasan perkebunan milik
warga setempat yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki melintas kebun kopi warga.
Air dari bendung Kedurang selajutnya dilakukan Pemasangan pipa transmisi air baku dari
Intake di bendung Kedurang, menuju IPA Batu Ampar sepanjang ± 5 km. Saat ini IPA
Batu Ampar mendapat pasokan dari Intake Pucuk (Existing) sumber air baku yang
dialirkan ke IPA Batu Ampar. Menurut informasi dari Operator dan Pengawas IPA jika
musim kemarau panjang Intake Pucuk debit airnya berkurang. Air bersih dari IPA Batu
Ampar ditampung di reservoir dan selanjutnya dialirkan Kecamatan Kedurang Ulu dan
Kedurang Hilir.
Kelebihan alternative ini adalah, air baku sungai kedurang dilokasi ini adalah volumenya
yang melimpah dan sangat bersih karena bersumber dari DAS yang sebagian besar
berada di Kawasan Hutan Lindung. Karena elevasi bendung Kedurang dilokasi ini lebih
tinggi dari IPA Batu Ampar (+219 m), air dari Intake Kedurang dapat dibawa ke IPA Batu
Ampar.
Kelamahan usulan ini ada diperlukan bendung baru di sungai Air Kedurang, dengan
adanya bendung ini investasi menjadi lebih mahal, selain itu selisih elevasu yang hanya
18 meter dengan jarak 5 km, tekanan sisa di IPA Batu Ampar diperkirakan relative kecil.
Mengingat elavasi areal sekitar IPA Batu Ampar relative Datar, maka diperlukan mompa
untuk mendistribusikan air besirsi untuk lokasi Batu Ampar namun bisa dialirkan untk
kecamatan kedurang ilir. Selain itu karena IPA Batu Ampar saat ini hanya berkapasitas
produksi terpasang adalah sebesar 5 lt/St, jika alternatif ini dgunakan maka perlu
peningkatan kapasitas terpasang IPA menjadi 50 lt/s dan penambahan volume reservoir
3‐6
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
air bersih. Kelamahan lain adalah pada saat terjadi ganguan di IPA Batu Ampar maka
supply air bersih ke Kecamatan Kedurang Ilir akan terganggu.
Pengambilan Contoh Air Sungai Kedurang pada Pengukuran Debit di Sungai Kedurang pada
lokasi Rencana Intake lokasi Rencana Intake
Intake Pucuk (Existing) sumber air baku yang Kondisi IPA Batu Ampar
dialirkan ke IPA Batu Ampar
Bangunan IPA Desa Batu Ampar, Elevasi 261 m, Kondisi IPA Existing
Koordinat 4o 24’ 45,93” LS, 103o8’ 23,23” BT
Gambar 3‐2 : Kondisi Rencana Bendung Kedurang serta Intake dan Bak Air dan IPA
Batu Ampar.
3‐7
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Berdasarkan hasil studi terdahulu dan hasil kujungan lapangan dan diskusi dengan
direksi dan staf PDAM Tirta Mana/Cipta Karya Kabupaten Bengkulu Selatan, dalam
perencanaan ini diusulkan beberapa alternative system penyediaan air baku untuk
Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga Mas adalah sbb.
System penyediaan air baku untuk Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga Mas yang
diusulkan dalam perencanaan ini Sumber air baku berasal dari Sungai Air Bengkenang,
Desa Batu Balai, Kecamatan Air Nipis. Air baku untuk Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga
Mas diambil dari Pembuatan Bendung baru disungai Ar Bengkenang (elevasi +241 m).
Air baku dari bendung Bengkenang untuk Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga Mas
dialirkan melalui dua jalur pipa yang terpisah, satu jalur pipa sepanjang 5.0 km
mengalirkan air baku ke IPA Seginim di Sukarami nantinya dapat terkoneksi ke Resevoar
Jerangka yang nantinya akan dapat melayani kebutuhan Air Baku IKK Bunga Mas. Jalur
pipa lain direncanakan akan membawa pasokan air baku ke IPA Batu Ampar sepanjang ±
7.5 km. Air bersih dari IPA Batu Ampar ditampung di reservoir dan selanjutnya dialirkan
Kecamatan Kedurang Ulu dan Kedurang Hilir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 3‐3.
Dari koordinasi dengan Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Selatan,
adanya keinginan untuk mengatasi permasalahan kebutuhan air minum di Kabupaten
Bengkulu Selatan dengan memaksimalkan intake air baku di Air Bengkenang Batu Balai,
sehingga airnya dapatdi distribusikan bukan hanya untuk melayani Kecamatan Nipis,
Kecamatan Seginim, Kecamatan Manna, saja namun juga dapat melayani Kecamatan
Pino, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pasar Manna, Kecamatan Pino dan Kecamatan
Pino Raya, jika IPA di Pintu Langit dapat diairi, selain itu untuk Kecamatan Bunga Mas
dapat dilayani juga melalui IPA Jerangla dan akan terkoneksi dengan IPA dari Kedurang,
dimana IPA Kedurang ini akan mensuplai air baku untuk Kecamatan Kedurang Ilir.
3‐8
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 3‐3 : Rencana Penyediaan Air Baku Untuk Kecamatan Kedurang Ilir dan Bunga Mas
3‐9
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Selama pelaksanaan pengukuran Kerangka Dasar Horizontal dan Vertikal, beberpa titik
BM dan CP baru telah dibuat untuk membantu pengecekan koordinat hasil pengukuran
dan membantu pada saat pelaksanaan konstruksi. Koordinat BM dan CP baru yang
dipasang dilokasi pekerjaan ditunjukan pada Error! Reference source not found.,
sedangkan lokasi penyebarannya dapat dilihat pada Tabel 3‐2Error! Reference source
not found..
Tabel 3‐2 : Koordinat (X,Y) dan Ketinggian (Z) Titik BM dan CP.
No
No X (m) Y (m) Z (m)
BM/CP
1 BMKD1 292746.000 9518402.000 360.000
2 BMKD2 292977.134 9517346.618 351.374
3 BMKD3 293578.572 9512002.032 231.006
4 BMKD4 291426.344 9516533.665 283.877
5 BMKD5 290149.000 9515591.000 228.657
6 CPKD1 292747.860 9518391.920 359.228
7 CPKD2 292754.923 9518445.973 361.296
8 CPKD3 292981.671 9517325.604 351.731
9 CPKD4 292990.535 9517351.823 351.260
10 CPKD5 293568.563 9511974.648 230.972
11 CPKD6 293592.341 9512000.218 230.590
12 CPKD7 291417.030 9516530.085 284.263
13 CPKD8 291436.205 9516541.769 283.445
14 CPKD9 290172.263 9515582.907 228.537
15 CPKD10 290142.714 9515602.071 228.946
3‐10
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Metode pengukuran menggunakan metode Cross yang dipadu dengan metode Radial,
Metode ini digunakan karena selain cepat, hasil yang diperoleh bisa mendekati kondisi
sebenarnya dilapangan. Alat yang digunakan Total Station Topcon JTS 105 N. Jarak
masing‐masing penampang melintang adalah 50 m atau meyesuaikan dengan bentuk.
Hasil‐hasil pekerjaan topografi disajikan dalam bentuk gambar topografi yang dapat
dilihat pada lampiran gambar dan pada album gambar desain yaitu pada dokumen
laporan survey topografi. Penggambaran peta lengkap dengan koordinat (X,Y,Z),
digambar pada kertas berukuran A1 (90/95 gram) sesuai dengan buku “Standar
Perencanaan Irigasi, Ditjen Pengairan 1986” dengan interval grid setiap 10 cm (200 m) .
Hasil pekerjaan survey dan pengukuran topografi ditunjukan pada Gambar 3.4.
3‐11
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
365.40
362.40
3 61.80
360 .75
359.95 360.85
360.31
366.30 363.9 6
364.97
365.22
364 .60
363 .50
362.6 4
361359.
.92 78
35 9.59
3 63.63
363 .87
CPKD2
364.2 0 363 .02
359.4 5 361 .10
359.35 364.52 360.61
3 60.38
359.52
359 .06 358.55
358 .46 358.84
358.5 4 363.32 359.31
362 .41
362.66
361.37
3 58.11
372.1 1 361.3 2
362.51
371.4358.0
6 8 361. 71
36360.53
0.84 361.53
357.8 1 35 9.16
358.05
361.42
358 .58
361.30
358.2 2
371.56
35
359.99
9.15 358.70
358. 12 360.8361.0
5 8
361.2 8
35 7.37
357.38
357.8 1
36 1.20 361. 80
3 57.06
35 7.18 361.08 361 .39
357.14 361.38
361.80
356.84
361.83
357. 38 360 .64
360.59
36 1.08
X = 0292754.923
35 7.30 357 .76 361 .85
363.1 3
358 .05 360 .00 3 62.57
356 .52 357.66
357 .75
359.3 9 36 3.02
35 9.98
3 60.00 3 63.07
359 .42
355 .43 356.5 9 360 .53
3 56.01 356 .17 360.60
360.16
354.42 360.00
360 .37
359.95
35 9.23
356.7 7
357.1 0
3 54.10
3 56.07
353.83 357.10
353.75 358.27
357.01
353.79 356 .87
353. 15
353.83
355 .64
355 .56 359. 20
352. 78 355.36
354.7 3
35 3.15 355.13
355.08
35 5.20
35 4.27 357.20 35 6.96
354.12353.
353.79
35 3.5950
Y = 9518445.973
3 52.52
52.54 353. 33
353.15
3 53.32
353.77 357.2 1
35356.5
6.01 8
351. 97 356 .34
350.9 2
355.97
351.34 3 56.48
356.35
361.63 351.25 356.64
350 .26
35 5.61
3 55.88
352. 17 350.9 7 356 .03
357.99
3 51.61350.96
351.63 350.8 5
355.78
352 .09
352.32
356.34 351.81
35 4.02
351.44
3351.8
51.84
3517.81
354 .32
350 .06
349.16 351 .54 354.85
350.15
3 50.75 3 52.05 354.7 1354 355.01
352.22 .91
351 .11 353.17
352.37
352.54 351 .10
Z = 361.296
353.39
354.26 3 54.76
360.75
354.63
35 9.89
354.1 6
3 49.69 353.65
348.75
358.32 349.99
348. 44
35 8.20
348.3 0
353.21
353
353.19
.18 351 .01
3 53.18
34 9.50 349.3 8 349.4 9 352.65
3 3.22
53.21 352 .61 352.18 352 .37
351.56
35 353
353.20
34 .19
8.40 352.20
348.
34735
.87
357.94
351 .53
357.60
351 .13
357.25 350 .94 351.3 6
348 .53 348.45
347.76 3 47.18
3 48.61
349.82
356.16 349.8 2 3 47.14
3 58.51357 3 55.48 346 .82
35 1.07 347 .68
.64 348.31
35 8.54 35 1.81352.09
356.8 3
35 1.83
357 .49
358.98 3 56.96 350 .01
351.12
358.8 5 35 6.77
348 .82
348.79
348.77
3 54.99
348.8 9
349.1 8
348.99 3 50.65
352.5 0 348.7 0 346.31 346.1 5
350.49 34 6.21
352. 87 346.22 346 .12
352. 77
352.76
352.24 34 8.39
348.14
352.72 3 51.95
352 .52
347 .81
352.5 2 345.03
350 .24 348.01
34350.
9.8748
344.66
350.74 351.98
352. 13
349.2 1 349.1 5
352.14 349
350.86
.05
351.90 345.85
345.85
3 52.13 350. 68
34 8.52 352.0 6
350.70
BMKD1 CPKD1
350 .01 351.82
3 52.10
361.56 34 7.24
344.93
351.78
35 2.06 350.89
351 .14
350 .11 35 1.23
1.22
342 .50 351.05
346.84
3 44.89 342 .10 348.22 347.80
349 .11 350. 66
360.91
360.92 351.70
360 .83
360.58 351. 83
348 .32 351 .76
344 .23 34 5.645
345.6 351 .59
345.5 4
343.73 340.11 347.25
3 40.21 34 7.33 354.19
354.14
34 7.54 354.07
354.03
346.92 345
345.26
.36
35 0.00 345.19
349 .02
348.2 2 356
356.2335 6.62
35 6.46 .67
344 .63
346.0 2 34 4.68
345.73
3 44.78
X = 0292746.000 X = 292747.860
34 9.89
348.82
34 2.87
348.12
343 .17
349.59
343 .46
34 8.52 343.44
343342.3
.15 3
341.
343.48
58
344.30
344 .50
344 .89
348.21
3 51.04
349.0 5
3 49.11 343.0 1
343.43
34 3.24
343.61
351.10 342.86
342. 81
352.42
y = 9518402.000 y = 9518391.920
342.01
341. 98
3 48.18 34 2.37
347.91
348.78
348. 84
341.7 2
34 1.78
342.17
348.65
348.62 341.48
341.36
343 .05
34 1.27
347.90 34 1.51
341 .11
347.87 340.80
z = 360.000 m z = 359.228 m
3 40.52
341.1 4
3 47.27
347 .30
347.5 2
347.1 6
3 .64
336 37.69
347.0 7 337.5
3349.53 9.70
33 9.65
338.82
346.0 5346.51 345.96
346 .00 346 .54 3 39.50
34 0.34
345 .79
345.76 339.13
338.90
33 8.62
338.91
338 .95
338. 89
339.47
338.02
337.58
338.07
337 .08
3 36.99
335.36
335.22
336.01
334 .97
338.74
341.3 5
33 5.49
3 34.05
334.50 334.0 1 342. 80
334.6 9 338.70
339.63
334 .50 334 .10 337 .26 337.79
334.74
3 34.06
334.21
333. 16
3 33.46
332 .96
340.05 333 .73
340 .65
340 .64 33 3.38
339. 81 3 40.59
3 39.65 340.63
339.45
339 .78
3 31.73
332.51
331.30
331.73
3 31.91
331.5 4
331.7 0
331 .63
330.93
331.25
33 0.45
330.9 1
330.73
328.13
329 .20
330. 26
330
329 .05
.79
337. 05 3 28.07
335.53 336.083 36.51 328.90
334.9 8 336.57
336.6 9 327.16
328.1 4 3 28.99 332.95
332.9 4
336.99 33 3.12
3 32.17
331 .72
327.27 331 .95
3 28.24
331.85
33 6.77
33 2.07
BMKD2
331.38
333 .33 330
33.82
0.61
331.09 331.10
333.70
3 33.71 330.1 2 36.42
334.0 2 33 1.79 335.833
333 .50 33 2.26 334. 33
333. 95
33.96
3 33.76
330.62 333 .88
333 .75
33 3.19
33 3.05
334.03
334. 51
332.63 337 .87
329.5
329.60
8
334.89
335.70
335.48
X = 0292977.134
358.60
347 .76 35 3.21
333 .15
334. 19 33 9.24 343.79 9
341.1 8 345 .75
337.4 9338.66 340.9 8
342.96 343.3 7 356 .09
332.02 335.17
335. 12 336.5
337.36
4 34 4.17 345.42 35 7.72
334.2 5 338.36 343.90
3 33.99 33340.97
9.30 343 .15
344 .97 351.85
333.19
335 .02 34 6.52 356 .31
3 31.46 3 35.73 337.01 34 4.52
33 1.15 336.40 338.61 347.0 2
33 6.48 336.4
335.
335 .25
5
31
2 355.55
338.68 346.4 8 352.2 5
336.22337.5
3 31.06 355.81
348 .74 356.85
352. 95 356.31 35 5.17
348.99
3 47.05
330.85
348.82 356.20
328.20 347 .40
33 0.63
0.62 35 6.84 355.7 8
33 35 3.50
3 50.12
332 .10 352.60 354.7 6
350.886
350.7
350. 351.82
35 0.94 357. 13
332.60 80 354 .64
35 1.36
Y = 9517346.618
32 6.48
354.24
334 .15
334.18 353.28
354 .10
333 .06
3 25.61
324.26
324.32 334.72
336. 31
324.12 35 2.67 352. 75
323.3 1 338.1 6
3 23.33
32 3.20
340. 66
322 .29 352.3 7
352 .06 352 .01
318.15
3 16.04 351.72
35 1.49
351.85
351.78
352.30
352.10
351 .45
351.1 2 351.41
351 .51 351.46
351.6 9 351.43
351.37
351.1 5 3 51.76
351.39 3 51.50
35 1.01
Z = 351.374 m
351 .49
322 .58 351. 08
321.95 351.15 350.93
321. 85 351.43
351.23
3 50.86
322.51 322. 31 350.78
35 0.69
350.59
350.5 6
3 21.68
322 .13
321.56 3 50.23
32 2.36
349.8 5
3 21.59
32 1.59
349.52
349. 62
320.27
320.38 349 .38
349 .24 348.93
34 9.41
3 47.71
347 .73
347.75
3 46.98
3346. 46
46.47
347.03
346.99
346.01
346.04
31 2.44 346.80
346. 40 346.22 345.88
346.42
346.3 8
346.73
313.30
346.7 0
313.75
31
3 2.91
12.83
314.3 2
31 4.72
313.97 34
34 3.96
4.12
314.21 31 3.76
313 .19
313 .84
313 .60
313 .54
343.80
343 .94
343.50
343.50 3 42.14
34 2.59
34 2.60 342.8 2
341.98
34 2.78 3 42.63 34 2.23
307.97
342.1 6
3 42.24
308. 46
308.8 8
CPKD4
341.97
3 42.13
3 09.48
310.02
308.77
308.82
342.33
342 .10
307 .90
340.38
342.07
340 .97
341.09
X = 0292990.535
3 40.98
303.85
305.40
305.56
305 .36
CPKD3 339 33 9.694
33.88339.5
9.78
Y = 9517351.823
304 .08
303 .10
3 04.04 303 .70
338.80
X = 0292981.671
303. 20 3 38.61
303.91 3 03.15
302.2
302.269 3 03.15 338.41 3 38.76
302.41
298.85 302.39
303 .36
302 .21
302.94 33 .27
7.27
302.22 337
337
337.26
.05
302.97
298 .53
Z = 351.260 m
300 .19
300.19
297.56
297.56
294.0 6 298.91
300.9 1
Y = 9517325.604
300.97
294.83
299 .11 3 01.00
2 94.26
295.38 2 95.52
295.36 298.76
BMKD4
295. 37
291 .76 29294.
4.2529
291.71 295.22
291.64
291.69 295.3 9
2 92.13 295.3 9
334.7 0
291 .05 2 92.02 294.38 3334.90
34.70
29 2.04
291.6 7
292.76
29 1.79
292.79
Z = 351.731 m
333.3 9
333.32
291.64
294.13 333.39
3 33.46 333.74
332.4 4
29 0.95
X = 0291426.344
290 .94
288.67
288 .58
332.6
332 .67
9
288.97
2 88.63
288.73
331. 30
287.0 4
286. 62
2 85.87 286.8 0
285.79
285 .26
330 .22
330.61
285.61
Y = 9516533.665
330.08
329
32 .69
9.73
28 1.90
283.8 0
284.0 7
283 .09
283.68
283.59
28 3.74
283.25 2 83.80
285.14
2 80.55
284.68
280.67
282. 06
28 2.49
Z = 283.877 m
282 .44
274.9 4
327.41 327. 21327.43
2 74.68
275.49
275 .62 4
275.4
275.6 4
276 .38
275.77
27 5.81276.
270.20 326.72
40
326.53
326.52
270 .66
2 76.58
2 77.52
270.5 9
270 .75
2269.7
69.815270 .66
270. 75
325.46
325.46
325 .48
269.2 1
270 .74
27 1.56
270 .27
270 .32
269.62
269.78
322.96
3 23.72
323.5 7
CPKD7
323.4 4
26 7.32 323.30
2 67.32
267 .06
267.1 3
267 .04
267. 18 322 .92
32 2.90
265 .07
260.1 3
260.93
260.88
262.5 4
2 62.14 26 2.59
26 2.53
263.01
CPKD8 X = 0291417.030
Y = 9516530.085
31 8.80 318.3 0
31 9.11 3 18.39
260.79 319.4 1
260 .82
31 8.24
257 .11
X = 0291436.205
318.29
318.39
CPKD10
31 8.00
256. 10
256.23
Z = 284.263 m
316
3 17.18
.91
317.20
316.89
253.3 5
Y = 9516541.769
253 .69
X = 0290142.714
253.77
253.6 5
254. 20
253.65
253.6 3
254 .18
25 3.60
253.8 9
253 .66
253.40
314 .90
314.38
315.51
314 .18 332 314 .72
14.62
14.39
251.88 314.3
314.6 7
2 51.70
251.85
31 4.56
2 50.60 250.6 5 31 4.70
Z = 283.445 m
2 51.40
251 .54
Z = 228.946 m
248.01
24 8.34
8.37
248 .29
247. 97
310 .46
3 10.27
245.41
245.21
245.1 1
245. 22
241 .36
2 41.31
2 41.01
2 40.61
24 1.02 30 7.06
30 6.89
2 39.57
239. 52
239.32
23 7.02
236.86
3 06.26
306
306.60306.11 305
.81 30.84
5.84
236.85 238. 85
306.12
30 5.28
232 .96
238 .23
233 .25
233.3 2
233.4 2
231.51
231.60
231.92
232.10
228 .45
228.71
227 .90 22 8.75
230.32
227.94 230 .04
22 .09
228 7.96
227.91 228.01 228.42 23 0.26 304. 19 304 .16
228227.94
.25 304.17
2 27.93 228 .49 2 30.39
228 .28 228.50228.4 6 304.06 304.19
2 28.26
227 .66 229.03
227.5 1 227. 94
303.39 303 .59
228.48 228 .20 303
304.04
.82
227.41
227.46 227 .48
227. 49 2
2 26.77
26.82
227. 26227 .16
227.20 2 28.05
227. 23 303.48
22 7.65 227.38 228. 61
227 .07 228.01
227 .01 227.19
303.52
226.85
226.79 227.2222 6.63 303.35
22 6.97
303. 27
226.6 7
30 3.53
303.54
301.32
301.60
3 02.40
303. 14
302.53802.30
302302.53
.55
302.26
3 02.21
302.43
302.51
301.66
301. 87
3 01.53
301 .82
3 00.36
300.41
300.68
300.3 9
30 0.16
2 99.68
299.8
2939.71 299.9 6
299. 86
X = 0290172.263
2 98.41
2 98.05
298.72 2908.12
298.2
BMKD5
Y = 9515582.907
296.02
X = 290149.000
296.12
296.7 2
296.32
Z = 228.537 m
29 4.59
294.1 6
294.01
294.08
2 93.82
29 3.80
293.98
294.03
Z = 228.657 m 29 .74
290
29 0.80
290.55
0.98
290.29
290 .08
290.15
2 88.73
288.6 5
288.36
288.28
287.8 3 288.27
287.45 287.288.1
66 287.77
2
287 .30
286 .27
286. 42
28 3.80
272
83.98
283.283.7
283.69 0
283.57
282.9 3
279 .66
27 9.89
279.54
279.83 9.87
280.04
280.0 4
279.87
27 9.90
2 78.48
2 78.48
274.10
2 74.34
2 72.92
272 .88
271.00
271.07
271 .11
2 71.23
27 0.03
270.19
269.98
270 .17
269.88
270.16
270.18
270 .13
27 0.00
267 .28
2 67.22
267.18
267.2 8
265.06
26 4.51
264.69
266.22
264.6 4 2
264.6 264.40
264.33
263.05
262 2.92
64.68
262.94
262.35
261.55
262.12
262 .21
262 .32
262.22
261 .26
261.01 26 1.15
26 0.94
262 .79
260.93
260.84
260.54
26 0.30
25 8.73
258
25 8.55
.70
254.28
257.58
254 .05
251.51
252.0 5
254.31
255 .57
254.12
254.13
253 .96
253 .93
258. 98
2 59.31
2528.11
58.20
258 .08
258 .08
257.96
258 .16
258.36
258.21
257.38
257. 56
2 56.22
256 .25
256 .40
256.21
256.46
255.04
25 6.35
25 0.18
250. 12
252.59
248.96
249.24
251.1 6
251.28
2 50.67
250. 76
25 0.15
248.6 3
246.54
247.24
24 7.29
247. 35
247.92
24 7.99 24 6.17
2 47.94
248.08
248.01
24 7.51
247.98
247.93
247.95
246.40
246.44
244.5 4 245.04
244.89
244.67
244.23 244.01
244.44
2 44.34
24 3.17
243.47
BMKD3
24 3.57
24 3.71
243 .58
243.4 8
242 .64
244. 12
X = 0293578.572
241 .46
241.73
241.65
241 .62
241.66
241.61
2 41.67
241.24
Y = 9512002.032
CPKD5 237 .67
237.85
237.66
237 .79
238.21
238.11 238 .10
238.06 238.01
Z = 231.006 m
2 37.26
X = 0293568.563
237.3 1
237.11
237 .04
236 .00
23 5.97
Y = 9511974.648 236.32
236. 52
236 .39
2 36.65
236. 47
2 36.26
236.5
236.36
6
236.37
236 .33
235.4 3
236.11
23
2 35.00
4.88
236.23
236.04
23 6.09
235.67
235
235.71
23 5.57
.80
Z = 230.972 m 233.81
233.7 3
2 33.56
CPKD6
233. 05232.94
233.19
233 .10
233 .13
2 33.10
233.09
232 .57
232.79 23 2.92 232 .15
232.81
232.5 0 8
232.70 232.232.4
232.64232.5 50
4
232.30
232.25
232.47 232 .86
232 .67
232.5 5
232.72
232.64
23232.
232 24
2.59 .21
X = 0293592.341
Y = 9512000.218
Z = 230.590 m
Gambar 3‐4 : Hasil Survey Topografi
3‐12
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bengkenang yang mempunyai luas sekitar 97 km2
terdapat 1 lokasi pos duga air (pos hidrometri) yang terletak di bendung Bengkenang.
Pos hidrometri ini dapat mewakili atau menggambarkan kondisi debit yang terjadi.
Berdasarkan data debit seperti ditunjukan pada Gambar 3‐5 (lihat juga Tabel 3‐3, Tabel
3‐4 dan Tabel 3‐5), selanjutnya dibuat analisis dengan pendekatan rerata debit bulanan
dan duration curve debit aliran harian selama 3 tahun dan untuk perhitungan duration
curve digunakan data debit harian selama 3 tahun tersebut.
16.000
14.000
12.000
10.000
Debit (liter/s) ‐‐>
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
1‐Jan‐12 31‐Dec‐12 31‐Dec‐13 31‐Dec‐14
Waktu
Debit Sungai
3‐13
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 3‐3 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2012)
Tanggal Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 7.15 8.14 4.05 4.96 5.13 4.45 2.48 3.35 2.58 3 5.28 5.84
2 7.41 8.01 4.78 4.83 6.05 4.65 3.02 3.32 2.38 3.06 4.06 7.36
3 7.9 7.63 13.54 3.86 4.72 5.64 3.04 2.92 2.43 3.12 4 5.75
4 8.06 7.48 12.74 4.87 4.01 4.82 2.77 2.9 2.22 3.18 3.48 5.56
5 5.95 7.34 4.02 4.32 4.09 5.53 2.76 2.9 2.14 3.37 4.23 5.68
6 8.12 7.2 11.15 4.83 4.45 4.69 3.16 2.9 2 3.3 3.49 4.32
7 8.69 7.06 3.98 4.89 3.94 4.03 3.45 2.63 1.81 3.63 3.46 5.39
8 10.86 6.8 4.43 7.1 3.89 3.48 4.23 2.75 1.72 3.69 3.73 4.44
9 10.64 6.17 13.56 9.19 3.74 3.06 4.39 2.63 1.64 3.58 3.47 4.52
10 10.64 5.76 4.35 7.69 3.84 2.64 5.63 2.49 1.57 * 3.4 4.86 5.28
11 10.39 * 5.37 5.82 4.77 * 3.7 3.16 4.82 2.61 1.62 3.72 4.67 6.27 *
12 9.4 5.1 * 4.3 4.63 3.39 2.24 4.91 2.62 1.68 3.66 4.41 5.35
13 8.76 4.58 5.84 6.08 3.36 1.9 4.79 2.61 * 1.75 3.3 3.5 * 4.56
14 8.04 4.82 6.53 5.4 3.2 3.26 4.79 * 2.41 1.82 3.75 3.46 4.4
15 6.22 5.33 6.19 5.35 3.17 3.19 4.66 2.33 1.97 3.82 3.46 5.75
16 5.88 5.12 6.06 8.73 3.01 2.91 4.78 1.81 2.12 4.12 * 3.46 5.57
17 5.73 4.86 5.02 7.12 2.98 2.9 * 4.66 0.76 2.45 4.01 3.86 5.56
18 5.47 4.48 5.91 8.53 3.22 2.77 4.53 0.64 2.38 4.13 3.87 5.56
19 5.2 4.34 5.09 * 7.3 3.07 2.76 4.4 3.58 2.57 5.38 4 5.44
20 5.17 4.09 4.18 6.27 3.04 * 2.63 4.27 3.09 2.5 4.19 3.48 5.19
21 4.89 12.28 4.21 6.93 2.91 2.75 4.26 3.4 2.42 4.13 5.36 5.42
22 5.36 3.79 4.25 8.22 2.9 3.03 4.14 3.34 2.61 4.01 4.19 5.31
23 4.86 3.29 4.54 6.85 2.9 1.47 4.13 3.26 2.53 5.38 3.49 5.43
24 5.2 3.3 4.6 6.05 2.77 2.84 4.13 3.19 2.72 5.43 3.46 4.94
25 5.79 13.44 4.38 6.12 3.03 2.9 3.88 3.11 2.65 5.31 3.73 4.92
26 7.46 3.73 4.54 7.28 2.91 1.93 4 3.04 2.71 5.31 5.61 5.17
27 8.66 3.51 4.71 5.65 2.9 2.46 4.13 2.96 2.76 5.79 5.56 4.93
28 8.92 3.87 4.63 5.91 2.9 2.61 4.01 2.75 2.96 5.21 4.82 4.92
29 8.8 4.64 4.79 5.55 2.77 2.62 4 2.67 2.89 5.9 4.91 4.92
30 8.89 4.71 5.51 2.49 2.49 4.13 2.6 2.94 5.21 3.52 5.29
31 8.19 4.74 2.48 4.01 2.52 4.55 5.55
Rata-rata 7.5065 5.9148 5.8594 6.1597 3.4503 3.1937 4.0761 2.7126 2.2847 4.1819 4.096 5.3094
Aliran/km2(l/det) 58.553 46.138 45.705 48.047 26.914 24.912 31.795 21.159 17.821 32.62 31.95 41.415
Tinggi Aliran(mm) 156.83 115.6 122.42 124.54 72.085 64.571 85.16 56.672 46.192 87.37 82.815 110.92
Meter Kubik(106) 20.105 14.82 15.694 15.966 9.2413 8.278 10.918 7.2654 5.9219 11.201 10.617 14.221
Tabel 3‐4 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2013)
Tanggal Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 13.55 5.01 4.23 3.27 4.70 9.59 9.59 5.16 10.13 8.90 8.49 8.63
2 12.26 4.70 4.23 2.94 4.85 10.40 8.49 5.01 10.27 9.32 8.49 8.63
3 2.26 3.76 4.23 2.94 5.61 9.04 8.49 5.16 9.86 9.32 8.21 8.35
4 10.94 3.76 4.23 3.43 6.79 8.76 8.21 5.01 10.00 8.90 11.07 7.36
5 2.26 3.76 4.23 3.76 5.61 8.35 11.07 4.85 9.59 8.21 10.40 7.22
6 3.27 3.76 4.23 4.54 4.85 7.36 10.40 4.70 10.13 7.79 9.59 7.22
7 13.55 4.07 4.54 4.70 4.70 7.79 9.59 4.54 10.13 7.64 10.13 7.07
8 2.60 4.07 4.39 6.05 6.20 8.21 10.13 4.54 10.27 7.79 11.47 6.93
9 4.85 4.23 4.54 5.16 5.91 8.63 11.47 7.36 10.27 7.64 11.07 6.79
10 4.70 5.31 6.20 4.07 5.91 8.63 11.07 5.76 10.54 7.50 10.67 6.49
11 4.54 5.16 5.91 4.07 5.91 8.35 10.67 6.20 10.40 7.64 14.06 6.05
12 4.54 5.16 5.91 4.39 5.76 7.36 14.06 6.20 10.54 7.79 11.33 6.05
13 4.39 5.01 5.91 4.23 5.46 10.67 11.33 7.22 10.67 8.63 10.40 6.79
14 4.39 5.16 5.76 4.39 5.76 10.40 10.40 6.20 10.80 5.46 10.27 7.36
15 4.39 5.01 5.46 5.76 5.61 9.86 10.27 5.76 6.79 5.31 9.45 9.32
16 4.07 4.85 5.76 4.39 5.76 9.18 9.45 6.20 6.05 6.20 9.18 9.45
17 4.23 4.70 5.61 4.39 5.31 8.90 10.13 6.79 6.35 5.31 8.90 8.76
18 4.39 4.54 5.76 6.64 5.31 7.93 10.94 6.20 5.31 5.31 7.93 8.90
19 2.94 4.54 5.31 4.70 5.46 7.64 10.94 5.61 5.31 5.16 7.64 9.32
20 3.43 4.39 5.31 4.39 5.31 8.07 10.67 6.35 5.31 5.16 7.50 9.32
21 3.76 3.76 6.20 4.23 5.31 7.79 10.67 8.63 6.05 5.16 7.22 8.90
22 4.54 4.07 5.91 3.92 5.31 7.36 10.27 9.86 5.61 5.16 6.93 8.21
23 4.70 4.07 5.91 3.60 5.61 7.22 9.45 8.63 5.31 5.16 6.79 7.79
24 4.70 4.23 5.91 3.60 3.92 6.79 9.32 8.21 6.49 5.16 7.22 7.64
25 4.39 3.76 5.76 3.43 4.39 6.93 9.45 6.49 6.64 5.16 7.64 5.61
26 4.54 5.76 5.46 3.92 4.07 5.76 8.76 5.31 6.79 5.16 7.93 5.61
27 4.70 4.39 5.76 3.43 3.92 6.05 8.90 5.31 6.35 5.01 6.93 5.76
28 4.54 3.76 5.61 3.76 3.43 6.79 9.32 5.16 7.79 4.85 5.76 5.31
29 4.70 - 5.76 4.54 3.27 7.79 9.32 4.85 8.21 4.70 6.05 5.31
30 4.54 - 5.31 4.85 2.94 9.59 8.90 4.39 5.16 10.94 6.79 6.20
31 4.54 - 5.31 4.54 - 8.21 4.23 - 10.67 - 5.91
Rata-rata 5.20 4.45 5.31 4.25 5.08 8.24 10.00 6.00 8.10 6.84 8.85 7.36
Aliran/km2(l/det) 11.18 9.58 11.42 9.14 10.92 17.72 21.50 12.89 17.43 14.71 19.03 15.83
Tinggi Aliran(mm) 29.95 23.17 30.59 23.69 29.26 45.92 57.58 34.54 45.17 39.40 49.33 42.41
Meter Kubik(106) 13.93 10.78 14.22 11.01 13.60 21.35 26.78 16.06 21.00 18.32 22.94 19.72
3‐14
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 3‐5 : Data debit harian sungai air Bengkenang (tahun 2014)
Tanggal Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 6.785 6.0546 10.266 7.7856 6.0546 5.0052 4.3885 3.7564 3.1053 7.7856 7.7856 11.862
2 6.0546 6.3485 10.266 7.6441 5.1573 3.7564 4.3885 4.544 3.1053 8.2076 9.5887 12.516
3 6.3485 5.3086 10.535 7.5021 5.3086 4.8523 4.232 4.6986 2.771 8.6259 11.069 12.906
4 5.3086 5.3086 10.401 7.6441 5.1573 4.6986 4.0746 6.0546 2.939 8.6259 11.467 12.906
5 5.3086 5.3086 10.535 7.7856 5.1573 4.3885 4.232 5.1573 2.771 10.131 10.535 11.069
6 5.3086 6.0546 10.669 8.6259 5.0052 4.3885 4.0746 5.3086 2.6013 11.467 9.0406 8.9027
7 6.0546 5.609 10.803 5.4592 5.1573 4.3885 3.7564 5.1573 2.771 11.069 7.0734 8.0674
8 5.609 5.3086 6.785 5.3086 5.0052 4.6986 4.0746 5.1573 2.771 10.669 9.0406 8.2076
9 5.3086 6.4946 6.0546 6.2018 4.8523 4.6986 4.0746 4.3885 11.069 14.063 8.7645 10.266
10 6.4946 4.232 6.3485 5.3086 4.6986 4.3885 2.771 4.0746 10.401 11.335 8.3474 10.266
11 4.232 4.544 5.3086 7.2168 4.232 4.544 3.4335 3.5956 9.5887 10.401 9.1782 10.401
12 4.232 4.3885 5.3086 6.2018 4.232 5.0052 2.2558 3.916 10.131 10.266 9.8606 8.9027
13 4.232 4.544 5.3086 5.7582 4.232 3.7564 2.0797 4.3885 11.467 8.9027 10.131 8.2076
14 4.544 6.2018 4.0746 6.2018 4.232 4.0746 1.9009 4.8523 11.069 14.19 10.266 7.7856
15 4.3885 5.9067 4.0746 6.785 4.544 4.0746 1.7192 5.4592 10.669 13.551 9.8606 12.516
16 4.544 5.9067 4.3885 6.2018 4.3885 4.232 4.0746 5.1573 14.063 11.202 9.9961 12.906
17 6.2018 5.9067 4.232 5.609 4.544 3.7564 3.7564 5.0052 11.335 9.8606 10.669 12.906
18 5.9067 5.7582 4.3885 6.3485 4.3885 5.7582 4.0746 3.7564 10.401 7.7856 14.063 11.069
19 5.1573 5.4592 5.7582 8.6259 4.232 4.3885 4.0746 4.8523 10.266 7.0734 11.335 8.9027
20 5.1573 5.7582 4.3885 5.3086 4.3885 7.2168 4.3885 4.6986 5.7582 10.401 10.401 8.0674
21 5.1573 5.609 4.3885 5.3086 4.6986 3.916 4.232 4.3885 7.7856 9.5887 10.266 8.2076
22 5.1573 5.7582 6.6401 5.4592 4.544 3.916 4.3885 8.0674 8.2076 10.131 9.0406 11.599
23 5.1573 5.3086 4.6986 5.3086 6.4946 5.609 5.7582 6.4946 8.6259 11.467 7.6441 13.807
24 5.1573 5.3086 4.3885 5.1573 6.9295 4.6986 4.232 5.7582 8.4868 11.069 8.0674 14.572
25 5.0052 6.2018 4.232 5.1573 6.785 4.6986 3.5956 5.9067 8.2076 10.669 8.3474 11.599
26 4.8523 5.9067 3.916 5.1573 6.2018 8.6259 3.916 7.2168 9.5887 14.063 8.0674 13.807
27 4.6986 5.9067 3.5956 5.1573 5.9067 6.6401 4.3885 5.3086 10.401 11.335 8.0674 14.572
28 4.544 5.9067 3.5956 5.0052 5.9067 8.3474 4.0746 5.9067 9.5887 10.401 8.0674 14.572
29 4.6986 - 3.4335 4.8523 6.9295 4.544 3.916 5.7582 8.2076 10.266 7.7856 11.731
30 4.544 - 3.916 5.0052 6.9295 6.4946 3.4335 5.4592 9.5887 8.2076 7.3597 11.467
31 4.544 - 3.4335 5.9067 - 3.2701 5.7582 - 9.5887 - 9.9961
Rata-rata 5.1836 5.5824 6.0043 6.1697 5.2322 4.9853 3.7752 5.1613 7.9247 10.4 9.3729 11.115
Aliran/km2(l/det) 11.148 12.005 12.912 13.268 11.252 10.721 8.1186 11.1 17.042 22.365 20.157 23.903
Tinggi Aliran(mm) 29.858 29.043 34.584 34.391 30.138 27.789 21.745 29.729 44.174 59.904 52.246 64.022
Meter Kubik(106) 13.884 13.505 16.082 15.992 14.014 12.922 10.111 13.824 20.541 27.855 24.294 29.77
3‐15
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
BAB 4
ANALISA HIDROLOGI
Setelah mengumpulkan data mengenai lokasi studi, maka selanjutnya dapat dilakukan
analisa batas Daerah Aliran Sungai (DAS). Peta dasar yang akan digunakan untuk kajian
topografi DAS adalah peta digital dari Peta Rupa Bumi yang dikeluarkan oleh
Bakosurtanal dengan Skala 1 : 50.000 (interval kontur 25 m). Jika peta Rupa Bumi digital
ini tidak berhasil didapat, maka akan digunakan Data RSTM yang dikonversi menjadi
peta kontur dengan interval kontur 5 meter. Interval kontur ini cukup memadai untuk
penentuan batas DAS di lokasi.
Dengan bantuan Software WMS (Water Modelling System) dari Aquaveo, selanjutnya
dapat diperoleh batas DAS Sungai Bengkenang yang ditampilkan pada Gambar 4‐1.
Penentuan titik outlet DAS didasarkan pada lokasi rencana pembangunan intake untuk
pengambilan air. Adapun karakteristik DAS tersebut berdasarkan program WMS
ditampilkan pada Tabel 4‐1.
Tabel 4‐1 : Karakteristik DAS
No. Karakteristik DAS Besarnya
1 Luas DAS 97.33 km2
2 Slope rata‐rata DAS 10.1 %
3 Panjang DAS 20.39 km
Sumber: Analisa (2015)
4‐1
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Bendung Air Bengkenang
Desa Segimin, Kec. Segimin
Gambar 4‐1 : Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengkenang
Metoda perhitungan yang umum dipakai dalam analisa debit banjir dari curah hujan
maksimum harian rencana dan selanjutnya dengan analisa frekuensi dapat dihitung
besarnya curah hujan harian maksimum rencana. Penentuan curah hujan maksimum
dengan kala ulang tertentu dihitung dengan menggunakan analisa frekuensi.
Data curah hujan yang diperlukan adalah data hujan harian maksimum pada tiap tahun,
sekurang‐kurangnya selama 10 tahun berturut‐turut. Curah hujan rencana tersebut
selanjutnya didistribusikan dalam selang waktu tertentu. Jika data karakteristik daerah
aliran sungai, seperti luas, panjang sungai dan nilai infiltrasi, besarnya debit banjir dapat
dihitung kemudian dengan berbagai model perhitungan debit banjir.
Data hujan diperoleh melalui Stasiun Seginim, Selali, Sulau dan Air Nipis yang merupakan
stasiun hujan terdekat dengan wilayah studi.
4‐2
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 4‐2 : Data Hujan Harian Maksimum Daerah Studi
Curah Hujan Harian Maksimum (mm/hari)
Tahun Pencatatan Maksimum
Sta. Sulau Sta. Selali Sta. Seginim
1991 ‐ 96 ‐ 96
1992 171 ‐ ‐ 171
1993 255 ‐ ‐ 255
1994 192 ‐ ‐ 192
1995 210 ‐ ‐ 210
1996 133 132 ‐ 133
1997 92 72 ‐ 82
1998 195 63 247 168
1999 145 ‐ 112 129
2000 189 ‐ ‐ 189
2001 111 ‐ 133 122
2002 225 ‐ 150 188
2003 73 ‐ 75 74
2004 141 ‐ 91 116
2005 179 ‐ 95 137
2006 131 ‐ ‐ 131
2007 99 ‐ ‐ 99
2008 175 ‐ 139 157
2009 215 100 130 148
2010 134 117 128 126
2011 114 173 101 129
2012 122 129 ‐ 126
Jumlah Data = 21 8 11 22
Nilai Rerata (Mean) = 157.190 110.250 127.364 144.424
Standar Deviasi = 48.535 35.479 45.872 43.755
Koefisien Skewness = 0.189 0.422 1.872 0.679
Koefisien Kurtosis = ‐0.745 0.083 4.778 0.536
Koefisien Variasi = 0.309 0.322 0.360 0.303
Nilai Tengah = 145 108.5 128 132
Sumber: BMKG Bengkulu
Analisa kala ulang curah hujan harian maksimum rencana di DAS Sungai Ulam dilakukan
dengan metoda statistik. Sebaran teoritis yang digunakan dalam analisa frekuensi dari
berbagai metoda, yaitu sebaran teoritis Normal, Log‐Normal 2 parameter, Log‐Pearson
tipe III, dan Gumbel tipe I. Menurut Chow, persamaan‐persamaan distribusi dalam
analisa frekuensi, secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
X t X K S dev
dimana
X t = hujan rencana dengan perioda ulang t
X = hujan rata‐rata
S dev = simpangan baku
K = faktor frekuensi (bergantung pada jenis metoda yang digunakan)
4‐3
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Perhitungan faktor frekuensi (K) dari beberapa metoda yang digunakan adalah sebagai
berikut :
A. Faktor frekuensi Normal:
K W
C 0 C1 * W C 2 * W 2
3
1 D1 * W D 2 * W D 3 * W
2
dimana :
CO = 2,515517 C1 = 0,802853 C2 = 0,010328
D1 = 1,432788 D2 = 0,189269 D3 = 0,001308
1
W L n * 0.5 P = peluang (probabilitas)
P2
B. Faktor frekuensi Pearson tipe III :
2 Cs
3
Cs
2
K2 1 K * 1
Cs 6 6
dimana :
K = faktor frekuensi Normal
CS = koefisien kemiringan (asimetri)
C. Faktor frekuensi Log‐Pearson tipe III :
2 Csl
3
Csl
2
K3 1 K * 1
Csl 6 6
dimana :
K = faktor frekuensi Normal
CSL = koefisien kemiringan (asimetri) dalam logaritmis
D. Faktor frekuensi Gumbel tipe I :
1
K 4 0.45 0.7797 Ln L n T
T
p = peluang (probalilitas)
Adapun hasil perhitungan curah hujan rencana untuk perioda ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan
100 tahun dapat dilihat pada Tabel 4‐3 dan Gambar 4‐2.
4‐4
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 4‐3 : Hasil Perhitungan Curah Hujan Maksimum Rencana (mm/jam)
250 Gumbel
Log Pearson III
Data Asli
200
Curah Hujan (mm/hari)
150
100
50
0
1 10 100
Periode Ulang (Tahun)
Gambar 4‐2 : Plotting position curah hujan maksimum rencana
Untuk mendapatkan pola distribusi yang paling sesuai, maka dilakukan uji kecocokan
distribusi frekwensi. Metode yang digunakan dalam menguji kecocokoan pola distribusi
data hujan yag ada di lakukan dengan metode sebagai berikut :
4‐5
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
k
EF OF 2
2hitung =
i 1 EF
keterangan :
hitung = Parameter chi‐kuadrat terhitung
OF = Frekuensi pengamatan (Observed Frequency)
EF = Frekuensi teoritis (Expected Frequency)
Hitung harga cr dengan menentukan taraf signifikan 5% dan dengan derajat
kebebasan yang dihitung dengan menggunakan persamaan :
Dk = K – (P + 1)
keterangan :
Dk = Derajat kebebasan
P = Parameter yang terikat dalam agihan frekuensi
K = Jumlah kelas distribusi =1 + (3.322 . log n)
Uji kecocokan Smirnov‐Kolmogorof, sering disebut juga uji kecocokan non parametrik,
karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu. Uji ini digunakan
untuk menguji simpangan/selisih terbesar antara peluang pengamatan (empiris) dengan
peluang teoritis, atau dalam bentuk persamaan dapat di tulis seperti berikut:
maks = Pe PT
Keterangan:
maks = Selisih terbesar antara peluang empiris dengan teoritis
Pe = Peluang empiris, dengan menggunakan persamaan dari Weibull:
m
P =
N1
m = nomor urut kejadian, atau peringkat kejadian
N = jumlah data pengamatan
PT = peluang teoritis dari hasil penggambaran data pada kertas distribusi
(persamaan distribusinya) secara grafis, atau menggunakan fasilitas
perhitungan peluang menurut wilayah luas dibawah kurva normal.
Nilai kritis dari uji ini ditentukan terhadap nilai 0.
4‐6
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Dari hasil Uji kecocokan Distribusi Frekwensi didapatkan bahwa data hujan di lokasi ini
lebih mengikuti distribusi Gumbel.
Tabel 4‐4 : Hasil Uji Kecocokan Chi Kuadrat
No. Metode Distribusi Nilai Chi Hitung Nilai Chi Kritis Keterangan
1 Normal 4.82 5.99 Dapat Diterima
2 Log Normal 1.18 5.99 Dapat Diterima
3 Gumbel 0.27 5.99 Dapat Diterima
4 Log Pearson III 0.73 3.84 Dapat Diterima
Sumber: Analisa 2015
Tabel 4‐5 : Hasil Uji Kecocokan Smirnov‐Kolmogorov
No. Metode Distribusi Nilai Δ Hitung Nilai Δ Kritis Keterangan
1 Normal 0.13 Dapat Diterima
2 Log Normal 0.08 Dapat Diterima
12.00
3 Gumbel 0.07 Dapat Diterima
4 Log Pearson III 0.09 Dapat Diterima
Sumber: Analisa 2015
2/3
R 24 t
Rt
T T
Dimana :
Rt = Curah hujan pada jam ke t (mm)
R24 = Curah hujan 24 jam (mm)
T = Lama total waktu hujan (jam).
t = Selang waktu (jam).
Untuk perhitungan banjir rencana, Hyetograph untuk stasiun perhitungan banjir
didistribusikan selama 6 jam Untuk mendapatkan curah hujan kritis selanjutnya sesuai
dengan PSA 007, distribusi distribusi hujan disusun dalam bentuk genta, dimana hujan
4‐7
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
tertinggi ditempatkan di tengah, tertinggi kedua di sebelah kiri, tertinggi ketiga di
sebelah kanan dan seterusnya.
Tabel 4‐6 : Hasil Perhitungan Distribusi Curah Hujan
140.00
121.23
120.00
100.00
Curah Hujan (mm/jam)
80.00
60.00
40.00
31.51
22.10
17.60
20.00 14.86 12.99
0.00
1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam ke‐)
Gambar 4‐3 : Contoh Hasil Perhitungan Distribusi Curah Hujan Tr=100 tahun
4‐8
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
4.2.3.1 Infiltrasi
Selama hujan turun, sebagian dari hujan akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi
akan mengalir ke permukaan dan sebagiannya akan mengalir di atas permukaan tanah
yang dinamakan dengan hujan efektif yang akan mengalir ke sungai menjadi banjir.
Besarnya kehilangan hujan yang meresap ke tanah sesuai didistribusikan sukar untuk
diperkirakan dengan teliti, sebagai pendekatan digunakan Metode SCS‐CN (Soil
Conservation Service Curve Number) yang dikembangkan oleh US Department of
Agriculture. Metode ini didasarkan pada keseimbangan air dan dua hipotesis dasar,
25400
254
dengan P adalah presipitasi (mm), Ia adalah initial abstraksi (mm), F adalah kumulatif
infiltrasi, Q adalah direct runoff (mm), S adalah potensial maksimum retensi setelah
dimulainya runoff (mm), λ adalah rasio abstraksi, dan CN adalah Curve Number yang
ditentukan oleh jenis tanah.
Tabel 4‐7 : Nilai CN Tiap Jenis Tanah
Nilai CN
No Kondisi Lahan Tanah Berpotensial Tanah Berpotensial
Runoff Baik Runoff Buruk
1 Padang Rumput Hijau 39 80
2 Rumput Jerami 30 78
3 Rumput Liar 30 73
4 Kombinasi Rerumputan dan Pepohonan 32 86
5 Hutan 30 83
6 Pertanian 59 86
Sumber: United States Department of Agriculture (1986)
Dengan memperhitungkan rasio abstraksi sebesar 0.2 dan mengambil angka CN sebesar
56 mengingat jenis tanah yang ada di sekitar lokasi DAS, maka diperoleh nilai S
4‐9
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
(Retension Potensial), sebesar 199.571 mm dan Ia (Initial Abstraction) sebesar 39.91
mm. Hasil perhitungan hujan efektif, ditampilkan pada
Curah hujan efektif adalah bagian dari curah hujan total yang menghasilkan limpasan
langsung dengan kata lain hujan total dikurangi kehilangan pada awal hujan akibat
adanya infiltrasi. Untuk mendapatkan curah hujan efektif, data curah hujan rancangan
yang telah ditentukan dikurangi dengan faktor kehilangan SCS untuk setiap jam pada
distribusi hujan. Dalam contoh kasus ini akan digunakan distribusi hujan 6 jam dengan
infiltrasi yang dihitung dengan cara SCS seperti ditunjukkan pada Tabel 4‐8.
Tabel 4‐8 : Distibusi Infiltrasi (SCS) dan Hujan Efektif DAS Sungai Air Bengkenang
CN (Composite) = 56.000 (30 CN )
S (Retension Potential) = 199.571 mm
Lamda = 0.200 Standard
Ia (Initial Abstraction) = 39.914 mm
4‐10
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
140
Hujan Effektif (mm)
120
Hujan Terserap Tanah (mm)
R (mm/jam) 100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4‐4 : Hasil Perhitungan Distribusi Hujan Jam‐jaman
Perhitungan debit banjir diperlukan untuk desain bangunan intake. Metoda perhitungan
yang umum dipakai dalam menghitung debit banjir adalah dari data curah hujan
maksimum harian, kemudian dihitung debit banjirnya. Metode perhitungan frekuensi
debit maksimum jarang diterapkan karena keterbatasan masa pengamatan.
Untuk menetukan debit banjir rencana dilakukan analisa debit puncak banjir dengan
beberapa metoda yang berbeda yaitu :
1. Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu,
2. Hidrograf Satuan Sintetik ITB‐1
3. Hidrograf Satuan Sintetik ITB‐2
4. Hidrograf Satuan Sintetik SCS (Menggunakan Program HEC‐HMS)
4‐11
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Metoda perhitungan yang umum dipakai dalam menghitung debit banjir dari data curah
hujan maksimum harian, kemudian dihitung debit banjirnya dengan Metoda Sintetik
Unit Hidrograf menurut cara ITB, cara Nakayasu dan Cara SCS.
Cara pertama yang digunakan dalam perhitungan debit banjir yang digunakan dalam
studi ini adalah perhitungan hidrograf satuan cara ITB. Prosedure perhitungan hidrograf
banjir untuk suatu DAS Tunggal dengan cara ITB dilakukan sbb :
a) Waktu Puncak (Tp) dan Waktu Dasar (Tb)
Rumusan Time lag yang digunakan unuk HSS ITB‐1 adalah
Sedang untuk HSS ITB‐2 Rumusan Time lag yang digunakan adalah
dimana :
Waktu puncak didefiniskan sbb
Tp = tp + 0.50 Tr (2)
Selanjutnya waktu Dasar Hidrograf Satuan (Tb) didefinisikan sbb
Tb = ∞ (4)
Namun pada prakteknya harga Tb dibatasi sampai lengkung turun mendekati nol.
Tb = 20*Tp (5)
b) Persamaan Bentuk Dasar Hidrograf Satuan
Dua bentuk dasar HS yang dapat digunakan antara lain adalah HSS ITB‐1 dan HSS ITB‐
2 sbb :
4‐12
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
1) HSS ITB‐1 memiliki persamaan bentuk dasar yang dinyatakan dengan satu
persamaan berikut
Cp
1
q ( t ) exp2 t (t > 0 s/d ∞) = 2.000 (5.a)
t
2) HSS ITB‐2 memiliki persamaan bentuk dasar yang dinyatakan dengan dua
persamaan yaitu persamaan lengkung naik dan lengkung turun sbb
Lengkung Turun : q ( t ) exp 1 t C p
(t > 1 s/d ∞) = 0.840 (5.c)
Pada persamaan (6) dan (7) diatas Cp adalah koeffisien untuk proses kalibrasi debit
puncak. Perlu dicatat bahwa selain persamaan bentuk dasar HSS yang digunakan
diatas, dapat pula digunakan persamaan bentuk dasar HSS yang lain.
Pada Gambar 4‐5, sumbu horizontal (sumbu‐x) yang menunjukan satuan waktu (jam)
yang telah dinormalkan t=(T/Tp) sedang sumbut vertical (sumbu‐y) menunjukan
debit yang telah dinormalkan q=(Q/Qp).
1.0
HSS ITB-1
HSS ITB-2
0.9
0.8
0.7
0.6
q=Q/Qp
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0
t=T/Tp
Gambar 4-5 : Bentuk Hidrograf HSS ITB-1 dan HSS ITB-2 (tak berdimensi)
4‐13
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
c) Debit Puncak
Dari definisi hidrograf satuan sintetis dan prinsip konservasi massa maka dapat
disimpulkan bahwa volume hujan efektif satu satuan yang jatuh merata diseluruh
DAS (VDAS) harus sama volume hidrograf satuan sintesis (VHS) dengan waktu puncak
Tp. Bentuk Dasar Hidrograf Satuan diketahui, dan harga waktu puncak dan waktu
dasar diketahui, maka debit puncak hidrograf satuan sintetis akibat tinggi hujan satu
satun h=1 mm yang jatuh selama durasi hujan satu satuan Tr=1 jam, dapat dihitung
sbb :
R A DAS
Qp = (8)
3.6 Tp A HSS
Dimana :
Qp = Debit puncak hidrograf satuan (m3/s)
R = Curah Hujan satuan (mm)
Tp = waktu mencapai puncak (jam)
ADAS = Luas DAS (km2)
AHSS = Luas kurva hidrograf satuan tak berdimensi (dimensionless unit hydrograph)
Cara ketiga yang digunakan dalam perhitungan debit banjir yang digunakan dalam studi
ini adalah perhitungan hidrograf satuan sintetik Nakayasu, dimana rumus dari hidrograf
satuan sintetik Nakayasu adalah sebagai berikut:
a) Debit Puncak untuk hujan efektif 1 mm pada daerah seluas A km2
Peak discharge untuk hujan efektif 1 mm pada daerah seluas A km2, dalam m2/det
C.A.R 0
Qp =
3.6(0.3.Tp + T0.3 )
dimana :
4‐14
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
T p = waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
A = Luas daerah pengaliran sampai outlet
C = Koofisien pengaliran
0,8 tr
QP
2
0,3 QP 0,3 QP
TP TO 3 1,5 TO 3
Gambar 4‐6 : Hidrograf Satuan Sintetis menurut Nakayasu
b) Menentukan Lag‐time
tg adalah time lag yaitu waktu antara hujan sampai debit puncak banjir (jam) dimana
tg dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
Sungai dengan panjang alur L > 15 km : tg = 0,4 + 0,058
Sungai dengan panjang alur L < 15 km : tg = 0,21 L0,7
Dimana :
Tr = Satuan waktu hujan (jam)
= Parameter hidrograf, untuk
= 3 Pada bagian naik hidrograf cepat, dan turun lambat
4‐15
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Pada waktu kurva naik : 0 < t < Tp
t 2, 4
Qp = ( )
Tp
dimana :
Q(t) = Limpasan sebelum mencari debit puncak (m3)
t = Waktu (jam)
Pada waktu kurva turun
Selang nilai : t (T p T0 , 3 )
( t Tp )
T0 , 3
Q ( t ) = Q p .0,3
Selang nilai : (T p T0 , 3 ) t (T p T0 , 3 1,5T0 , 3 )
( t Tp +0 , 5T0 , 3 )
1, 5T0.3
Q ( t ) = Q p .0,3
Selang nilai : t > (Tp+T0,3 + 1,5 T0,3)
( t Tp + 0 , 5 T0 , 3 )
2T0,3
Q ( t ) = Q p .0,3
Rumus tersebut di atas merupakan rumus empiris, maka penerapannya terhadap suatu
daerah aliran harus didahului dengan suatu pemilihan parameter‐parameter yang sesuai
yaitu Tp dan , dan pola distribusi hujan agar didapatkan suatu pola hidrograf yang
realistik.
Dalam pekerjaan ini dilakukan perhitungan analisa debit banjir digunakan program HEC‐
HMS (Hydrologic Engineering Center‐Hydrologic Modelling System). Dengan program
HEC‐HMS selanjutnya dapat dilakukan perhitungaan debit puncak banjir untuk berbagai
perioda ulang. Dari berbagai pilihan metoda hidrograf satuan yang tersedia dalama
program HEC‐HMS, yang digunakan adalah hasil perhitungan dengan SCS (CN=56,
Lamda=0.2). Output dan proses model ini ditampilkan dalam bentuk hidrograf pada
outlet setiap sub‐basin dan hidrograf debit pada lokasi‐lokasi yang diinginkan di
sepanjang sungai.
4‐16
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar hasil perhitungan hidrograph banjir rencana di DAS Air untuk Tr=2 tahun
ditunjukan pada Gambar 4‐8. Dari hasil tersebut terlihat bahwa debit banjir maksimum
terjadi di jam ke‐9, setelah terjadinya hujan. Hal ini disebabkan oleh besarnya luas DAS
yang menyebabkan waktu alir air sampai ke sungai, yang biasa dikenal dengan nama lag
time, terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Selanjutnya pada Gambar 4‐9 dan
Error! Reference source not found. ditunjukan perbandingan hidrograph banjir untuk
erioda ulang 2, dan 100 tahun hasil perhitungan dengan cara ITB‐1, ITB‐2, Nakayasu, dan
HEC‐HMS. Hasil ini menunjukan bahwa hasil ITB‐2 memberikan debit banjir terbesar.
Gambar 4‐7 : Model Skematisasi HEC‐HMS untuk DAS Sungai Bengkenang
4‐17
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 4‐8 : Hidrograf Banjir DAS Bengkenang (Kala Ulang 2 Tahun)
100.0 0.0
Hujan Eff (mm)
Infiltrasi (mm)
90.0 20.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
HEC-HMS (SCS)
80.0 40.0
ITB-1
ITB-2
70.0 60.0
60.0 80.0
Q (m3/s)
R (mm)
50.0 100.0
40.0 120.0
30.0 140.0
20.0 160.0
10.0 180.0
0.0 200.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 4‐9 : Hidrograf Banjir (Kala Ulang 2 Tahun)
4‐18
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
500.0 0.0
Hujan Eff (mm)
Infiltrasi (mm)
450.0 20.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
HEC-HMS (SCS)
400.0 40.0
ITB-1
ITB-2
350.0 60.0
300.0 80.0
Q (m3/s)
R (mm)
250.0 100.0
200.0 120.0
150.0 140.0
100.0 160.0
50.0 180.0
0.0 200.0
0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 36.0 42.0 48.0
T (Jam)
Gambar 4‐10 : Hidrograf Banjir (Kala Ulang 100 Tahun)
Pada Tabel 4‐9 dan Gambar 4‐11 ditunjukan resume hasil perhitungan banjir rencana
pada lokasi Bendung Air Nipis untuk perioda ulang Tr=2 tahun s/d Tr=100. Dari Gambar
4‐11 dapat terlihat bahwa . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa desain akan
didasarkan hasil cara ITB‐2 yang memberikan debit banjir terbesar.
Tabel 4‐9 : Resume Perhitungan Debit Banjir
Cara Hidrograph Satuan
Tr Nakayasu
HEC-HMS (SCS) ITB-1 ITB-2
(Alpha=2.0)
2 51.31 53.32 56.40 62.31
5 95.45 100.88 105.94 118.42
10 131.03 137.44 143.90 162.48
25 180.79 188.16 196.45 223.82
50 220.41 228.42 238.11 273.70
100 261.58 270.22 282.34 328.06
Sumber : Hasil analisa 2015
4‐19
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
350.0
Nakayasu (Alpha=2.0)
HEC‐HMS (SCS)
300.0 ITB‐1
ITB‐2
250.0
200.0
Qmax (m3/s)
150.0
100.0
50.0
0.0
1 10 100
Tr (Tahun)
Gambar 4‐11 : Resume Perhitungan Debit Banjir
Setelah data debit harian sungai Bengkenang di bendung Air Nipis untuk kurun waktu 3
tahun diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis frekuensi mengenai debit aliran rendah,
yaitu debit aliran (Q80%) dan (Q95%). Debit andalan dianalisis dengan menggunakan kurva
durasi aliran (flow duration curve) dengan Plotting position (sumbu X) ditentukan
menggunakan rumus Weibull sebagai berikut:
r
P
( N 1)
dimana:
P = peluang
r = urutan data dari besar ke kecil
N = jumlah data
4‐20
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tahap awal analisis adalah debit hasil simulasi diurutkan dari besar ke kecil dan
kemudian dihitung peluangnya berdasarkan rumus diatas. Perbandingan debit dan
lengkung lama aliran (Flow Duration Curve) hasil perhitungan dan pengamatan, dilokasi
bendung bengkenang dapat dilihat pada Tabel 4‐10 dan Gambar 4‐12.
Tabel 4‐10 : Resume Debit Andalah Sungai Bengkenang
4‐21
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
16.0
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
35 6.06 85 3.51
40 5.76 90 3.07
10.0 45 5.46 95 2.63
50 5.31 100 0.64
Sumber : Hasil Analisa 2015
8.0
Debit (liter/s)
6.0
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
4.0
2.0
Gambar 4‐12 Flow duratio curve sungai bangkenang di bendung Bengkenang
4‐22
BAB 5
PERENCANAAN SYSTEM
Secara Umum Kecamatan Kedurang Telah Dilayani PDAM Tirta Manna Unit Kedurang dari
anak sungai Air Kedurang yang terletak di Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang berada
pada ketinggian 242 m dpl kapasitas sebesar 5 lt/dt. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Batu
Ampar PDAM Tirta Manna Unit Kedurang berada pada ketinggian 237 m dpl dengan
kapasitas produksi 5 lt/dt dan tidak berfungsi dengan baik, dibangun pada tahun 1996
dengan jarak ± 3.800 m dari sumber air baku secara gravitasi.
Resevoar Batu Ampar berada pada ketinggian 237 m dpl kapasitas 50m3. Jarak antara
resevoar dengan Jembatan Muara Kedurang (rencana koneksi pipa dengan Desa Air Sulau
Kecamatan Kedurang Ilir dan Kecamatan Bunga Mas) adalah 18.270 m.
Jenis pipa transmisi dari intake ke instalasi adalah GIP dengan dia. 150 mm. Untuk pipa
distribusi dari Resevoar Batu Ampar ke daerah pelayanan Kecamatan Kedurang (Desa
Rantau Sialang adalah pipa PVC dengan dia 150 mm. Kondisi pipa transmisi dan distribusi
sudah tidak berfungsi dengan baik.
Berdasarkan kondisi eksisting yang ada dan Master Plan Air Minum Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2013 – 2027, sumber air baku yang digunakan tidak bisa digunakan lagi
secara teknis (kualitas dan kontinuitas). Untuk itu dibutuhkan sumber air dari Sungai Air
Kedurang.
Untuk mencukupi kebutuhaan air di Kecamatan Kedung Ilir, maka diperlukan optimalisasi
kapsitas produksi eksisting dan penambahan kapasitas produksi sebesar 20 lt/St
5‐1
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Secara umum Kecamatan Bunga Mas belum dilayani oleh PDAM Tirta Manna. Sedangkan
nantinya Kecamatan Bunga Mas akan dilayani oleh PDAM Tirta Manna Unit Air Nipis
Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Manna Unit Air Nipis adalah berasal
dari Sungai Air Bengkenang tepatnya berada di Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis yang
berada pada ketinggian 352 m dpl. Kapasitas produksi Sungai Air Bengkenang saat ini
adalah ± 30.000 lt/dt. Sungai Air Bengkenang merupakan pemasok air baku bagi instalasi
pengolahan Sukarami untuk wilayah pelayanan Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Seginim,
dan Kecamatan Manna. Dimana jalur perpipaan Kecamatan Bunga Mas direncanakan
akan dikoneksikan dengan Kecamatan Manna
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sukarami PDAM Tirta Manna Unit Air Nipis berada pada
ketinggian 231 m dpl dengan kapasitas produksi 30 lt/dt dan berfungsi dengan baik.
Dibangun pada tahun 2008 dengan jarak ± 4.100 m dari sumber air baku dengan sistem
secara gravitasi,
Resevoar distribusi di Desa Sukarami berada didekat IPA dan berjumlah 2 (dua) buah
dengan kapasitas masing‐masing 100 m³. Sedangkan reservoir penyangga berada di Desa
Jeranglah Kecamatan Manna dengan kapasitas 250 m³. Reservoar Jeranglah berada pada
ketinggian 82 m dpl dan jarak 26.684 m dari sumber air baku. Jarak antara reservoar
dengan Ibukota Kecamatan Manna (Kayu Kunyit / Simpang Tugu) adalah 3.180 m.
Jenis pipa transmisi dan distribusi yang digunakan cukup beragam yaitu pipa GIP 200 mm
dan PVC 200 mm dan 150 mm. Sedangkan jaringan pipa yang sudah terbangun di
Kecamatan Bunga Mas belum difungsikan semenjak dibangun pada tahun 2010 dan tahun
2011.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa permasalahan pokok yang ada pada
daerah perencanaan adalah topografi lahan yang relatif bergelombang sehingga
menyulitkan memperoleh jalur pipa yang selalu menurun. Untuk penanggulangan
masalah tersebut diatas, perlu direncanakan/dibangun jaringan pipa, bangunan
pengambilan, reservoir dan bangunan pelengkap lainnya, untuk memenuhi kebutuhan
air, agar diperoleh hasil yang optimal.
5‐2
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
a) Tinjauan elevasi : Lokasi bendung intake harus dipilih pada lokasi yang lebih tinggi
namun cukup dekat dengan daerah layanan. Elevasi mercu bendung harus ditetapkan
sehingga memiliki ketinggian yang cukup sehingga memungkikan penempatan dasar
intake yang memungkinkan pengambilan air sebanyak kebutuhan daerah layanan dan
mencukupi untuk mengatasi kehilangan tinggi tekan akibat gesekan sepanjang saluran
dan kehilangan akibat melewati bangunan air
b) Jarak ke daerah layanan : Agar biaya konstruksi tidak membesar, maka perlu lokasi
bendung inatke agar dibuat tidak terlalu jauh dari daerah layanan. Dalam hal ini jarak
kritis adalah jarak dari bendung intake sampai kelokasi Bangunan bagi pertama.
c) Morfologi Sungai : Lokasi bendung sebaiknya direncanakan pada bagian sungai yang
lurus, karena apabila banjir dimungkinkan mengangkut sedimen dasar dan batu‐batu
bongkah, sehingga apabila bangunan di tempatkan pada daerah yang lurus,
pengendaliannya akan lebih mudah. Secara hidrolis direncananakan pada kondisi
penampang yang ideal, sehingga distribusi tekanan air pada bangunan terdistribusi
merata.
d) Kondisi Topografi : Pemilihan lokasi bendung intake sangat mempengaruhi besar dan
lebar bendung. Untuk perlu dicari lokasi yang topografinya yang cukup efisien dengan
hasil yang maksimal. Secara umum topografi pada sungai Sangsang terdapat dua
lokasi yang dimungkinkan untuk dibangun bendung intake, loasdki pertama adalah
pada outlet Void Pit 4 Sangsang dan Kedua setelah pertemuan sungai Tarsil dan Sungai
Tagur (dari outletVoid Pit 4, Sangsang), dimana bantaran sungai yang ada cukup tinggi,
dan apabila terjadi pembendung air tidak sampai menggenangi lahan perkebunan
yang ada di atas bantaran sungai maupun perkampungan di sekitar sungai Sangsang
e) Kondisi Geologi : Secara umum daerah bendung harus berada pada lapisan batuan
yang keras, dengan struktur geologi yang bebas dari kekaran dan sesar. Kondisi
tersebut diinginkan agar pada saat terjadi gempa bendung tidak mengalami retakan
5‐3
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
ataupun patahan, dan juga air tidak merembes melewati celah sesar atraupun kekar
yang ada. Kondisi lapisan batuan dibawah bendung juga di usahakan tidak mempunyai
porositas yang tinggi, agar air yang lewat dibawah bendung (seepage) tidak terlalu
besar.
f) Aspek Pelaksanaan : Dalam perencaan lokasi as bendung intake, perlu secara teliti
menempatkan pada alur sungai yang ada. Penempatan rencana as bendung ini
berkaitan langsung dengan aksesibilitas pada saat pelaksanaan konstruksi nantinya.
Disamping besaran konstruksi bendung intake yang akan dibuat. Lokasi bendung
intake yang dekat dengan jalan yang sudah ada secara umum akan memudahkan
supply material bendung.
Saat ini di bendung Bengkenang terdapat intake irigasi yang mengairi daerah irigasi
Bengkenang seluas 780 Ha dan Intake air baku ke IPA Segimin dengan debit pengambilan
30 lt/s. Penentuan jalur pipa transmisi terutaa dibuat berdasarkan pada kondisi topografi
dan kemungkinan perluasan areal layanan yang akan dikembangkan dimasa datang.
Berdasarkan kondisi eksisting tersebut, untuk melayani kebutuhan iar baku Kecamatan
Kedurang Hilir dan Bunga Mas diusulkan dua kemungkinan pengembangan jaringan pipa
transmisi air baku sbb.
5.3.1 Alternatif-1
Pada alternatif ini, Bendung Bengkenan tidak dimanfaatkan sebagai bendung intake dan
Skema yang digunakan untuk menjelaskannya ditunjukan Gambar 5‐1. Dalam hal ini air
dimabil dari bendung lain yang terletak diantara bendung bengkenang dan Outlet rencana
PLTM. Air dialirkan melalui intake air baku yang dibangun di sisi sikri bendung baru
tersebut. Untuk melayani kecamatan Bunga Mas air dari intake kiri di bendung baru
(elevasi +347 m) dialirkan melalui pipa PVC berdiamter 400 mm sepanjang 4.1 km kelokasi
IPA Seginim. Sistem ini selain akan melayani kecamanan Bunga Mas, dimasa datang pipa
5‐4
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
transmisi ini direncanakan akan dihubungkan ke lokasi IPA Lain di dekat desa Pintu Langit
yang direncanakan akan melayani seluruh wilayah sekitar Kota Manna.
Pipa Ke Reservoar L=1.0 km Pipa Ke IPA Batu Ampar L=7.5 km
Intake PLTM
DAS Bengkenang Bendung
(97 Km2) Bendung Bengkenang
Intake Baru Sungai Bengkenang
D.I Bengkenang
(780 Ha)
Gambar 5‐1 : Skema Alternatif‐1
Untuk melayani kecamatan Kedurang Hilir air dari intake kiri di bendung Bengkenang
dialirkan melalui pipa PVC berdiamter 400 mm sepanjang 1.5 km kelokasi reservoir pada
elevasi dan kemudian dialirkan melalui pipa PVC berdiameter 200 mm ke IPA Batu Ampar.
Sistem ini selain akan melayani kecamanan Kedurang Hulu dan Kedurang Hilir, dimasa
datang pipa transmisi ini direncanakan akan dihubungkan dengan jaringan pipa yang
melayani kecamatan bunga mas, sehingga didaat suatu system yang tertutup.
5.3.2 Alternatif-2
Pada alternatif ini, bendung Bengkenang dimanfaatkan sebagai bendung intake dan
Skema yang digunakan untuk menjelaskannya ditunjukan Gambar 5‐2. Dalam hal ini air
dari bendung bengkenang dialirkan melalui intake air baku yang dibangun di sisi kiri
bendung berhadapan dengan intake irigasi. Untuk melayani kecamatan Bunga Mas air dari
intake kiri pada elevasi (+347 m) di bendung Bengkenang dialirkan melalui pipa PVC
berdiamter 400 mm sepanjang 4.1 km ke lokasi IPA Seginim. Sistem ini selain akan
melayani Kecamatan Bunga Mas, dimasa datang pipa transmisi ini direncanakan akan
dihubungkan ke lokasi IPA Lain di dekat desa Pintu Langit.
5‐5
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Intake PLTM Pipa Ke IPA Batu Ampar L=7.5 km
DAS Bengkenang
(97 Km2) Bendung
Bengkenang Sungai Bengkenang
D.I Bengkenang
(780 Ha)
Gambar 5‐2 : Skema Alternatif‐2
Untuk melayani kecamatan Kedurang Hilir air dari intake kiri di bendung Bengkenang
dialirkan melalui pipa PVC berdiamter 200 mm sepanjang 7.5 km kelokasi IPA Batu Ampar.
Sistem ini selain akan melayani kecamanan Kedurang Hulu dan Kedurang Hilir, dimasa
datang pipa transmisi ini direncanakan akan dihubungkan dengan jaringan pipa yang
melayani kecamatan bunga mas, sehingga didaat suatu system yang tertutup.
Dalam pekerjaan ani analisa distribusi jaringan air baku akan dilakukan menggunakan
program EPANET. EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi
hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan
itu sendiri terdiri dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau
reservoir. Dalam EPANET, komponen‐komponen sistem jaringan distribusi air baku seperti
titik simpul, pipa, tandon, mata air dan pompa tersebut dimodelkan sedemikian rupa
sehingga mendekati kinerja komponen tersebut di lapangan. Proses Simulasi Dengan
Program EPANET ditunjukan pada Gambar 5‐3
5‐6
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Gambar 5‐3 : Diagram Alir Proses Simulasi Dengan Program EPANET
Metode yang digunakan dalam EPANET untuk menyelesaikan persamaan kontinuitas dan
kehilangan tinggi tekan yang menyajikan kondisi hidrolik dalam jaringan pipa pada titik
yang diberikan tiap saat adalah pendekatan hybrid node‐loop. Todini dan Pilati (1987) dan
Salgado (1988) menyebutnya dengan Metode Gradient. Diasumsikan jaringan pipa
dengan N junction nodes dan NF node terikat (tank dan reservoir). Maka hubungan debit
dan headloss dalam pipa antara node i dan j adalah sebagai berikut :
5‐7
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
hij 2 h0 r Qij /
n
Persamaan tersebut harus memenuhi persamaan kontinuitas di seluruh node seperti
pada persamaan berikut.
Q
j
ij Di 0 untuk i = 1, … N
dimana :
Kehilangan tinggi tekan akibat aliran air dalam pipa akibat gesekan dalam dinding pipa
dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Hazen‐Williams berikut
dimana :
C = Koefisien kekasaran Hazen‐Williams (lihat
)
e = Koefisien kekasaran Darc‐Weisbach
f = faktor gesekan (tergantung pada e, d dan q)
n = koefisien kekasaran manning
d = diameter pipa
L = panjang pipa
q = debit air
5‐8
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Tabel 5‐1 : Koefisien Kekasaran Pipa berdasar Rumus Hazen‐Williams
Selain itu terjadi juga Minor losses atau kehilangan lokal yang disebabkan oleh terjadinya
turbulensi pada belokan dan fitting. Minor losses dapat dihitung dengan memasukkan
koefisien minor loss pada pipa. Minor losses adalah perkalian koefisien tersebut dengan
tinggi kecepatan pada pipa.
v2
h L K
2g
dimana :
5‐9
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
Flow
7.50
25.00
50.00 7.50 22.50
75.00
7.50 52.50
100.00
LPS
60.00
7.50 75.00
90.00
7.50
105.00
7.50
115.50
16.50
139.50
25.50
165.00 13.50
7.50
172.50
0.00
172.50
172.50
138.18 18.00 10.50
0.00 15.00
138.18
138.18
7.50
Gambar 5‐4 : Contoh Model EPANET jaringan pipa distribusi Air bersih
200.0
190.0
180.0
170.0
160.0
150.0
140.0
Flow (LPS)
130.0
120.0
110.0
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102 108 114 120 126 132 138 144
Time (hours)
Gambar 5‐5 : Contoh Hubungan Supply dan Demand Total
5‐10
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
49.0
48.0
47.0
Head (m)
46.0
45.0
44.0
43.0
42.0
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102 108 114 120 126 132 138 144
Time (hours)
Gambar 5‐6 : Contoh Fluktuasi tinggi tekan pada (Vol=1000 m3)
150.0
140.0
130.0
120.0
110.0
100.0
90.0
Head (m)
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102 108 114 120 126 132 138 144
Time (hours)
Gambar 5‐7 : Contoh Fluktuasi Tinggi Tekan/Head pada beberapa titik
5‐11
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAPORAN INTERIM
DED Air Baku Kedurang Ilir dan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan
200.0
180.0
160.0
140.0
120.0
Flow (LPS)
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102 108 114 120 126 132 138 144
Time (hours)
Gambar 5‐8 : Contoh Fluktuasi Debit pada beberapa ruas pipa.
5‐12
PT. SATRIA BUMISTRATA SERVICE
LAMPIRAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SATUAN KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII
K E G I A T A N P E R E N C A N A A N D A N P R O G R A M
Jl. Batanghari No. 25, Bengkulu, Telp./Fax (0736) 341405
Pada hari ini Senin, tanggal Tujuh bulan September tahun Dua ribu lima belas, bertempat di Aula
Teramang Muar Nasal Padang Guci Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Kota Bengkulu,
telah dilaksanakan Diskusi Laporan Pertengahan Jasa Konsultansi Kegiatan Perencanaan Dan
Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera VII tahun anggaran 2015 dengan hasil
sebagai berikut:
1. PT. PT. Indra Karya Wilayah I, Pekerjaan Studi Kelayakan Bendungan Air Nasal
Kabupaten Kaur
Tanya Jawab dan Saran
a) Bapak Bistok Sigalingging (Jafung Teknik Pengairan Utama)
o Fungsi utama pembangunan waduk (apakah air baku, listrik atau irigasi) perlu
dipertegas, dan harus memiliki fungsi tambahan.
o Perlu ditampilkan skema jaringan transmisi atau distribusi ke daerah layanan.
o Fungsi bendungan harus jelas, data teknis lengkap dan perlu ditampilkan potensi
ketersediaan air terhadap kebutuhan air.
o Jangan dibatasi hanya sampai 3 alternatif, harus lebih kreatif.
o Sediakan alternatif tipe bangunan lain yang lebih mudah dikerjakan atau lebih tahan
terhadap gempa.
o Studi identifikasi, buat check list parameter agar tampak benar kelayakannya, bila
benar tidak layak, harus ada solusi.
o Jika memang sedimentasi merupakan masalah utama, konsultan seharusnya dapat
memberikan jawaban atau dari permasalahan tersebut.
o Dari pemaparan yang diberikan sepertinya bisa lebih difokuskan di alternatif 2.
o Segera tampilkan alternatif-alternatif dengan parameter yang jelas sehingga diperoleh
alternatif yang layak secara teknis meski dengan catatan-catatan teknis tertentu.
Tanggapan Konsultan
o Rencana fungsi utama bendung adalah untuk PLTA. Tipe bendungan
mempertimbangkan kondisi geologi Bengkulu yg sering gempa, sehingga dipilih tipe
urugan batu. Selain itu, lokasi tidak memungkinkan untuk bendungan dengan tipe
beton.
b) Bapak Muhammad Fauzi (Wakil Dekan FT Universitas Bengkulu)
o Berikan solusi untuk masalah-masalah yang ditemui di lapangan sehingga dapat
digunakan sebagai masukan.
o Harapan agar ada hasil studi yang menyatakan bendungan layak dibangun aagar
dapat segera direalisasikan karena Bengkulu butuh pembangunan bendungan.
o Masalah laju sedimentasi yang sangat besar perlu dicermati lebih dalam dan
melaporkan sebaik mungkin kondisi di lapangan mengingat contoh kasus bendungan
wonogiri dimana laju sedimentasi saat ini jauh lebih besar berkali lipat dibandingkan
dengan nilai laju sedimentasi yang digunakan saat desain. Hal ini perlu dicermati
karena masalah sedimentasi akan sulit dalam operasi dan pemeliharaannya.
o Munculkan fungsi utama dari rencana pembangunan bendungan meskipun memang
multi purpose.
o Bengkulu merupakan daerah yanga sangat rawan terhadap gempa, perlu
diperhitungkan faktor gempa dalam perencanaan Bendungan terutama dalam
penentuan as Bendungan.
o Perlu disampaikan dalam laporan kondisi lapangan yang mungkin dapat digunakan
sebagai catatan dan informasi untuk kegiatan pelaksanaan pembangunan kelak.
Tanggapan Konsultan
o Laju sedimentasi di ketiga alternatif memang besar sehingga banyak sedimen yang
diperkirakan akan masuk ke tampungan waduk.
o Masalah sedimentasi memang permasalahan utama bendungan saat ini di Indonesia,
di lapangan sangat mugkin laju sedimentasi akan meningkat melebihi rencana akibat
alih fungsi lahan.
o Umur rencana bendungan pendek, hal ini disebabkan oleh sumbangan sedimen yang
sangat besar.
o Laju sedimen yang besar dikhawatirkan akan menyulitkan pelaksanaan OP.
Tanggapan Konsultan
Berdasarkan survey yang telah dilakukan konsultan ke perusahaan sawit yang ada,
diperoleh informasi bahwa perusahaan sawit mengambil air langsung dari sumber
yang ada dengan pipa. Mengenai ketersediaan air, berdasarkan simulasi yang telah
dilaksanakan potensi air (base flow) di nasal besar sehingga memenuhi fungsi utama
dan sampingan sebagai sumber air PLTA dan irigasi, bahkan cukup untuk memenuhi
kebutuhan air pada perusahaan sawit.
2. PT. Aditya Engineering, Pekerjaan Studi Kelayakan Bendungan Air Luas Kabupaten
Kaur
Tanya Jawab dan Saran
a) Bapak Bistok Sigalingging (Jafung Teknik Pengairan Utama)
o Fungsi utama pembangunan waduk (apakah air baku, listrik atau irigasi) perlu
dipertegas, dan harus memiliki fungsi tambahan.
o Perlu ditampilkan skema jaringan transmisi atau distribusi ke daerah layanan.
o Fungsi bendungan harus jelas, data teknis lengkap dan perlu ditampilkan potensi
ketersediaan air terhadap kebutuhan air.
o Jangan dibatasi hanya sampai 3 alternatif, harus lebih kreatif.
o Sediakan alternatif tipe bangunan lain yang lebih mudah dikerjakan atau lebih tahan
terhadap gempa.
o Studi identifikasi, buat check list parameter agar tampak benar kelayakannya, bila
benar tidak layak, harus ada solusi.
o Segera tampilkan alternatif-alternatif dengan parameter yang jelas sehingga
diperoleh alternatif yang layak secara teknis meski dengan catatan-catatan teknis
tertentu.
Tanggapan Konsultan
o Skema memang belum ditampilkan, akan ditampilkan di laporan pertengahan.
o Fungsi utama bendung ini adalah untuk menyediakan air baku, dan fungsi lainnya
adalah untuk pembangkit listrik.
o Konsultan hanya menyediakan 3 alternatif lokasi karena permintaan balai
bendungan yang mensyaratkan lokasi harus melalui survey hidrologi, topografi,
dan geologi.
b) Bapak Muhammad Fauzi (Wakil Dekan FT Universitas Bengkulu)
o Berikan solusi untuk masalah-masalah yang ditemui di lapangan sehingga dapat
digunakan sebagai masukan.
o Harapan agar ada hasil studi yang menyatakan bendungan layak dibangun aagar
dapat segera direalisasikan karena Bengkulu butuh pembangunan bendungan.
o Munculkan fungsi utama dari rencana pembangunan bendungan meskipun
memang multi purpose.
o Bengkulu merupakan daerah yanga sangat rawan terhadap gempa, perlu
diperhitungkan faktor gempa dalam perencanaan Bendungan terutama dalam
penentuan as Bendungan.
o Perlu disampaikan dalam laporan kondisi lapangan yang mungkin dapat digunakan
sebagai catatan dan informasi untuk kegiatan pelaksanaan pembangunan kelak.
Tanggapan Konsultan
Proses survey mekanika belum selesai dilaksanakan, sehingga belum cukup data
untuk mengetahui kelayakan rencana bendung dari segi ketahanan terhadap gempa.
Tanggapan Konsultan
o Konsultan belum mengetahui informasi mengenai pembangunan PLTMH.
o Konsultan akan memeriksa kembali apakah koordinat rencana pembangunan
bendungan berada di dalam kawasan hutan lindung.
Tanggapan Konsultan
Salah satu fungsi rencana bendungan ini dapat berfungsi sebagai pengendali banjir,
sehingga masyarakat justru lebih aman terhadap ancaman banjir bandang dengan
adanya bendungan.
3. PT. Multimera Harapan Utama, Pekerjaan Studi Kelayakan Bendungan Air Padang
Guci Kabupaten Kaur
Tanya Jawab dan Saran
a) Bapak Bistok Sigalingging (Jafung Teknik Pengairan Utama)
o Fungsi utama pembangunan waduk (apakah air baku, listrik atau irigasi) perlu
dipertegas, dan harus memiliki fungsi tambahan.
o Perlu ditampilkan skema jaringan transmisi atau distribusi ke daerah layanan.
o Fungsi bendungan harus jelas, data teknis lengkap dan perlu ditampilkan potensi
ketersediaan air terhadap kebutuhan air.
o Jangan dibatasi hanya sampai 3 alternatif, harus lebih kreatif.
o Sediakan alternatif tipe bangunan lain yang lebih mudah dikerjakan atau lebih tahan
terhadap gempa.
o Studi identifikasi, buat check list parameter agar tampak benar kelayakannya, bila
benar tidak layak, harus ada solusi.
o Segera tampilkan alternatif-alternatif dengan parameter yang jelas sehingga diperoleh
alternatif yang layak secara teknis meski dengan catatan-catatan teknis tertentu.
Tanggapan Konsultan
Konsultan menyatakan pernyataan sementara bahwa bendungan tidak layak karena
hasil pengolahan data sementara luas daerah irigasi yang dapat diairi bendung hanya
sekitar 600 ha, bila difungsikan untuk penyediaan air baku juga tidak signifikan
besarnya, selain itu alur melintang sungai dan elevasi kanan kiri sungai relatif landai
sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun abutmen sebagai tumpuan bendungan.
Konsultan akan menyebutkan kendala masing-masing alternatif sehingga tampak
analisis kelayakannya.
Tanggapan Konsultan
Konsultan telah memproyeksikan alokasi debit air untuk irigasi, air baku, dan PLTA.
Pengukuran dan investigasi geologi masih berjalan sehingga hasil yang disampaikan
merupakan hasil sementara dan belum final.
Tanggapan Konsultan
o Konsultan akan mengecek kembali update data RTRW.
o Konsultan akan berkoordinasi dengan pihak OP BWS SVII mengenai rekomendasi
teknis pemanfaatan PLTA.
o Masukan mengenai PKM akan dilaksanakan oleh konsultan.
Tanggapan Konsultan
Dasar pemilihan rencana lokasi bendungan dilakukan dengan pertimbangan teknis,
mengenai masalah genangan yang terkena kawasan hutan lindung akan
dipertimbangkan kemudian.
e) Bapak Heri Mulyana (Kasatker OP)
Di padang guci memang ada pengajuan pembangunan PLTMH perlu dicrossscheck
mana yang lebih penting.
4. PT. Transka Dharma Konsultan, Pekerjaan SID Bangunan Pengendali Sedimen Muara
Air Manna Kab. Bengkulu Selatan
Tanya Jawab dan Saran
a) Bapak Khalidin (Dinas Kehutanan Kab Bengkulu Selatan)
o Konsultan harus memastikan kembali arah angin dominan karena hal tersebut
berpengaruh pada langkah pengendalian sedimen yang akan diambil.
o Posisi rencana pembangunan jetty harus tepat sehingga sedimentasi muara benar-
benar dapat teratasi.
o Hulu sungai mana topografinya cukup terjal, check dam sebagai pengendali sedimen
dari hulu harus ditempatkan pada posisi yang paling rawan erosi, sehingga dapat
berfungsi secara optimal.
o Di muara bagian kanan terdapat pemukiman, jangan sampai dengan dibangunnya
jetty akan menyebabkan erosi dan abrasi di daerah tersebut dan membahayakan
masyarakat.
Tanggapan Konsultan
Gambaran citra satelit dari tahun 2012 – 2014 menunjukkan bahwa angin dominan
dari arah barat daya.
Galian golongan C harapannya dapat distop, dan konsultan mengusulkan untuk
memindahkan lokasi penambangan ke check dam setelah pembangunan check dam
selesai dan memiliki jalur akses.
Konsutan masil dalam proses pengambilan sampel air di muara dan di sungai untuk
mengetahui darimana sumbangan sedimen yang lebih dominan.
Tanggapan Konsultan
Konsultan akan mempertimbangkan kembali rencana pembangunan check dam
Konsultan akan melakukan survey karena selama ini analisis hanya didasarkan pada
data sekunder.
Tanggapan Konsultan
o Konsultan telah berkoordinasi dengan BLH Bengkulu Selatan terkait permohonan
UKL-UPL.
o Konsultan akan berkonsultasi dengan Pak Bistok terkait alternatif bangunan
pengendali sedimen di muara sungai.
5. PT. Sarana Bhuana Jaya, Pekerjaan DED Air Baku IKK Ulu Talo, IKK Talo Kecil, IKK
Talo dan IKK Ilir Talo Kab. Seluma
Tanya Jawab dan Saran
a) Bapak Bustanul Arifin (Dinas Kehutanan Kab. Seluma)
Diharapkan sebisa mungkin lokasi pekerjaan tidak berada di dalam kawasan hutan
lindung.
Tanggapan Konsultan
o Rencana penyedaan air baku akan menggunakan intake eksisting yaitu intake irigasi Air
Talo. Berdasarkan analisis debit andalan Q80 dan Q90, air cukup untuk memenuhi
kebutuhan irigasi dan air baku.
o Pekerjaan tidak berada di hutan lindung.
Tanggapan Konsultan
o Mengenai usulan air baku pintu langit mungkin dapat dilaksanakan pada paket
pekerjaan selanjutnya.
o Jaringan pipa akan dibangun mengitari bukit sehingga tidak perlu memangkas bukit.
Tanggapan Konsultan
o Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh konsultan kondisi topografi air kedurang
tidak memungkinkan untuk trase saluran distribusi air baku.
Demikian notulen rapat ini dibuat berdasarkan pelaksanaan Diskusi Laporan Pertengahan
Konsultan Tahun Anggaran 2015 untuk dapat ditindaklanjuti.
Notulen
DOKUMENTASI DISKUSI PERTENGAHAN