Anda di halaman 1dari 62

BAB III

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Dampak penting yang akan diprakirakan pada bab III ini terdapat pada tahap prakonstruksi,
kontruksi dan operasi. Prakiraan masing-masing dampak akan dijabarkan secara rinci pada
sub bab berikut ini.

3.1 Tahap Pra-Konstruksi


Pada tahap pra-konstruksi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak yaitu tingkat
keresahan sosial dan kamtibmas.

3.1.1 Pembebasan Lahan


3.1.1.1 Keresahan Sosial dan Kamtibmas
Jika dilihat dari kepemilikan rumah, 59% penduduk di daerah studi memiliki
pekarangan/rumah/kebun. 25% memiliki pekarangan atau rumah, hanya 15% yang tidak
memiliki lahan/pekarangan. Pembangunan sarana dan prasarana Way Sabu Atas memerlukan
pembebasan lahan dari tanah masyarakat seluas 120 m2. Lahan yang diperlukan tersebut
digunakan untuk membangun reservoir di Desa Sukajaya Lempasing. Pemilihan lokasi harus
disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar agar tidak terjadi bentrokan, yang
menyebabkan timbulnya keresahan sosial di masyarakat. Proses jual beli dan ganti rugi lahan
yang dipergunakan untuk pembangunan reservoir tersebut harus sesuai dengan kesepakatan
masyarakat pemilik lahan dengan harga yang sesuai dengan harga saat ini.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembebasan lahan pada tahap
pra-konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap keresahan sosial dan gangguan kamtibmas yang
tinggal di lokasi kegiatan. Dampak yang timbul berupa Dampak Negatif Penting (DNP)
dengan pertimbangan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Keresahan Sosial dan Kamtibmas
Akibat Pembebasan Lahan pada Tahap Pra Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Jumlah penduduk pemilik lahan yang Penting
penduduk yang akan berdekatan dengan calon lokasi reservoir di
terkena dampak Desa Sukajaya Lempasing

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 1
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
2 Luas wilayah penyebaran Seluas 120 m2 untuk pembangunan reservoir di Penting
dampak Desa Sukajaya Lempasing
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap pra- Penting
dampak berlangsung konstruksi, akan berlanjut pada tahap konstruksi
jika tidak tercapai kesepakatan antara
masyarakat pemilik lahan dengan pemrakarsa.
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah peningkatan pendapatan
yang akan terkena masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi
dampak pembangunan sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2 Tahap Konstruksi


Pada tahap konstruksi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak yaitu penerimaan
tenaga kerja, operasional basecamp, mobilisasi peralatan dan material, pembuatan jalan
akses, pembangunan sarana dan prasarana Way Sabu Atas, serta penghijauan.

3.2.1 Penerimaan Tenaga Kerja


Pada tahap konstruksi rencana kegiatan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas ini
tenaga kerja diutamakan berasal dari penduduk sekitar. Adanya kebutuhan tenaga kerja ini
tentunya akan meningkatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi penduduk sekitar.

Dengan adanya penduduk yang bekerja dan berusaha tersebut, maka tentunya pendapatan
masyarakat juga akan meningkat. Tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung rencana
kegiatan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas berjumlah ± 70 orang, meliputi:
 Manajemen proyek dan staf kantor terdiri dari: manajer/pimpinan proyek, tenaga
administrasi, tenaga ahli teknik (engineer), supervisor, dan operator komputer.
 Tenaga mekanikal dan elektrikal terdiri dari: operator peralatan berat, sopir dump truck
dengan kernek, tenaga mekanikal (bengkel), dan tenaga elektrikal.
 Tenaga buruh/tukang, terdiri dari: tukang batu, besi, kayu, beton dan tukang las,
buruh/pekerja kasar, dan tenaga lainnya, seperti bagian keamanan dan office boy.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 2
Kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi sebanyak 70 orang diprakirakan
akan menimbulkan dampak terhadap komponen sosial ekonomi dan budaya dengan sub
komponen: kesempatan kerja, keresahan sosial dan kamtibmas, tingkat pendapatan
masyarakat, dan kesempatan berusaha yang akan dibahas pada sub bab berikut ini.

3.2.1.1 Kesempatan Kerja


Jumlah pekerja tahap konstruksi yang dibutuhkan untuk tahap konstruksi sebanyak 70 orang
dapat diisi oleh penduduk yang berada di Kecamatan Teluk Pandan. Masyarakat dengan
berkoordinasi dengan pemrakarsa dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas. Masyarakat yang tidak mempunyai keahlian khusus
dapat dilibatkan sebagai buruh harian lepas, bagian keamanan, atau pekerjaan lainnya yang
sesuai dengan keinginan.

Berdasarkan hasil survei sosial jenis pekerjaan pokok di lokasi kegiatan didominasi oleh
petani dan buruh tani/buruh nelayan, selebihnya adalah pedagang, PNS, TNI/Polri, pensiunan
dan nelayan. Disimpulkan bahwa di lokasi kegiatan banyak terdapat tenaga kerja informal
yang dapat dilibatkan dalam pekerjaan konstruksi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penerimaan tenaga kerja pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas menimbulkan
dampak positif terhadap kesempatan kerja masyarakat yang tinggal di lokasi kegiatan.
Dampak yang timbul berupa Dampak Positif Penting (DPP) dengan pertimbangan sebagai
berikut:

Tabel 3.2. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Kesempatan Kerja Akibat Kegiatan
Penerimaan Tenaga Kerja pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Sekitar 50-75% pekerja yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan lokasi kegiatan pembangunan intake, jaringan
terkena dampak pipa transmisi, dan reservoir
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kesempatan kerja bagi
yang akan terkena masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 3
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
dampak pembangunan sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak negatif apabila pengelolaan yang dilakukan
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.1.2 Keresahan Sosial dan Kamtibmas


Jika dilihat hasil survei sosial jenis mata pencaharian dominan di Kecamatan Teluk Pandan
yaitu sektor informal seperti petani, buruh tani atau buruh nelayan. Kondisi tersebut dapat
disimpulkan pula bahwa masyarakat setempat hanya sedikit yang mengerti tentang pekerjaan
yang berhubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas.

Masyarakat setempat tidak memiliki keterampilan khusus dalam proses pembangunan intake,
jaringan pipa transmisi, dan reservoir. Pemrakarsa dapat mengakomodir keinginan
masyarakat yang ingin terlibat dalam pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu
Atas jika sesuai dengan kebutuhan. Pemrakarsa memerlukan tenaga lokal atau tenaga harian
lepas terutama untuk mengangkut bahan material dari jalan raya Teluk Pandan ke lokasi
pembangunan intake atau reservoir. Pemrakarsa juga memerlukan buruh gali pada proses
pembangunan jaringan perpipaan transmisi air baku.

Rekruitmen tenaga kerja harus dibicarakan dengan pemuka agama atau pengurus
kewilayahan supaya tidak terjadi kecemburuan sosial diantara warga. Kecemburuan sosial ini
jika tidak diantisipasi akan merebak dan menimbulkan keresahan sosial dan gangguan
kamtibmas. Pemberian upah kepada tenaga lokal pemrakarsa harus menyesuaikan dengan
UMR Kabupaten Pesawaran sehingga tidak menimbulkan keresahan dikalangan pekerja.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penerimaan tenaga kerja pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap keresahan sosial dan gangguan kamtibmas yang
tinggal di lokasi kegiatan. Dampak yang timbul berupa Dampak Negatif Penting (DNP)
dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 4
Tabel 3.3. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Keresahan Sosial dan Kamtibmas
Akibat Penerimaan Tenaga Kerja pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Sekitar 50-75% pekerja yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan lokasi kegiatan pembangunan intake, jaringan
terkena dampak pipa transmisi, dan reservoir
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah peningkatan pendapatan
yang akan terkena masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi
dampak pembangunan sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.1.3 Tingkat Pendapatan Masyarakat


Jika dilihat hasil survei sosial jenis mata pencaharian dominan di Kecamatan Teluk Pandan
yaitu sektor informal seperti petani, buruh tani atau buruh nelayan, tingkat pendapatan
berkisar antara Rp 900.000 sampai dengan Rp. 1.500.000. Dengan adanya kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas bagi masyarakat yang dapat
terlibat akan menaikkan tingkat pendapatan masyarakat. Rekruitmen tenaga kerja lokal
dengan upah yang diberikan oleh pemrakarsa sesuai dengan UMR Kabupaten Pesawaran
akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat dalam pembangunan sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penerimaan tenaga kerja pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat yang terlibat dalam
pekerjaan. Dampak yang timbul berupa Dampak Positif Penting (DPP) dengan
pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 5
Tabel 3.4. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Tingkat Pendapatan Masyarakat Akibat
Penerimaan Tenaga Kerja pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Sekitar 70 orang pekerja yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan lokasi kegiatan pembangunan intake, jaringan
terkena dampak pipa transmisi, dan reservoir
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah tingkat pendapatan masyarakat
yang akan terkena dan keresahan sosial dan kamtibmas yang
dampak bertempat tinggal di lokasi pembangunan sarana
dan prasarana air baku Way Sabu Atas.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang positif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak negatif apabila pengelolaan yang dilakukan
tidak berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.1.4 Kesempatan Berusaha


Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu
Atas terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL Lempasing,
Dusun Seribu, dan Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dapat terlibat langsung berusaha di sektor informal. Kesempatan berusaha yang dapat
dilakukan yaitu sektor transportasi/penyewaan motor/mobil, ojeg, membuka warung,
penyedia makanan untuk pekerja, penyedia tempat pemondokan sementara untuk pekerja
yang berasal dari luar wilayah kegiatan dan kegiatan positif lainnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penerimaan tenaga kerja pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak positif terhadap kesempatan berusaha masyarakat. Dampak yang
timbul berupa Dampak Positif Penting (DPP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 6
Tabel 3.5. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Kesempatan Berusaha Akibat Kegiatan
Penerimaan Tenaga Kerja pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah tingkat pendapatan bagi
yang akan terkena masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi
dampak pembangunan sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang positif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak negatif apabila pengelolaan yang dilakukan
tidak berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.2 Operasional Base Camp


Untuk base camp/kantor proyek lokasinya akan dibangun dekat dengan rencana bendungan
yang akan dibangun atau bahkan sudah termasuk dalam areal tapak bendung. Luas
bangunannya disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan jumlah pekerja. Kegiatan yang akan
dilakukan di base camp dan kantor meliputi kegiatan sehari-hari tenaga kerja proyek dan staf
kantor, disamping itu juga digunakan untuk kegiatan perbengkelan kendaraan atau peralatan
alat-alat berat proyek. Kegiatan pembuatan dan operasional base camp/kantor proyek erat
kaitannya dengan kesehatan masyarakat, sanitasi lingkungan, nilai estetika lingkungan, dan
penurunan kualitas air permukaan.

Pada tahap konstruksi pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas terdiri
dari empat jenis bangunan yaitu: pembangunan intake, bendung, pipa transmisi, dan empat

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 7
buah reservoir. Pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil studi jumlah tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap konstruksi
sebanyak 70 orang yang terdiri dari tenaga ahli Teknik Sipil, Geodesi, Hidrologi, Manager
Proyek, mandor, tukang, dan buruh. Kebutuhan air bersih diperkirakan berdasarkan standar
kebutuhan air bersih untuk aktifitas pegawai. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air
bersih sebesar 12,10 m3/hari, dimana standar kebutuhan air bersih mengacu kepada Standar
Kebutuhan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Cipta karya Tahun 1998.

Timbulan air limbah di lokasi kegiatan dikelola dengan menggunakan tangki septik
sementara yang dibangun selama kegiatan pembangunan berlangsung. Jumlah timbulan air
limbah dihitung berdasarkan ketentuan bahwa 80% dari kebutuhan air bersih menjadi air
limbah sisanya sebanyak 20% terserap ke dalam tanah atau menguap ke udara. Berdasarkan
hasil perhitungan timbulan air limbah di lokasi kegiatan hanya berasal dari pekerja sebesar
1,68 m3/hari.

Sistem pengelolaan sampah pada tahap konstruksi kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dilakukan secara mandiri oleh pengelola kegiatan bekerja
sama dengan Dinas Kebersihan setempat. Jenis sampah yang dihasilkan terdiri dari sampah
hasil aktifitas sehari-hari pekerja sebanyak 70 orang dan sampah konstruksi/demolition debris
(bekas urugan, bongkaran, sisa-sisa adukan dll). Berdasarkan hasil perhitungan timbulan
sampah domestik sebesar 5.985 L/hari dimana sampah yang masih memiliki nilai ekonomis
akan dikelola oleh pihak ketiga berizin, sisanya akan bekerja sama dengan Dinas kebersihan
dalam pengelolaannya. Sedangkan pengelolaan sampah B3 akan dipisahkan dan dikumpulkan
dalam tempat khusus sebelum diangkut oleh pihak ketiga berizin. Jenis sampah B3 yang
dihasilkan berupa sisa oli bekas, bekas kemasan bahan pengeras beton, dll. SOP Pengolahan
Limbah B3 mengacu pada PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3. Limbah
B3 yang dihasilkan pada tahap konstruksi berupa sisa kemasan obat pengeras beton, sisa
kaleng perekat pipa, lampu bekas dan lain-lain.

Kegiatan pengoperasian base camp yang diisi oleh sekitar 70 tenaga kerja tahap konstruksi
diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan yaitu Kualitas Air
Permukaan, Estetika Lingkungan, Insidensi dan Prevalensi Penyakit, dan Sanitasi

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 8
Lingkungan. Prakiraan dampak terhadap masing-masing komponen akan dibahas secara rinci
pada sub bab berikut ini.

3.2.2.1 Kualitas Air Permukaan


Luas bangunan base camp disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan jumlah pekerja.
Kegiatan yang akan dilakukan di base camp dan kantor meliputi kegiatan sehari-hari tenaga
kerja proyek dan staf kantor, disamping itu juga digunakan untuk kegiatan perbengkelan
kendaraan atau peralatan alat-alat berat proyek.

Berdasarkan hasil studi jumlah tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap konstruksi
sebanyak 70 orang. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air bersih sebesar 12,10 m3/hari
dan timbulan air limbah sebanyak 1,68 m 3/hari. Air limbah yang dihasilkan jika tidak
dilakukan pengelolaan dengan baik akan menimbulkan penurunan kualitas air permukaan
terutana Way Sabu Atas. Pada kondisi eksisting kualitas air Way Sabu Atas diprediksi telah
tercemar mengingat konsentradi DO, BOD, dan COD yang tidak memenuhi baku mutu
berdasarkan Peraturan pemerintah No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air peruntukan Kelas I air baku air minum.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional base camp pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas air permukaan. Dampak yang timbul berupa
Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Tabel 3.6. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Kualitas Air Permukaan Akibat
Operasional Basecamp pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK. Terutama yang berdekatan
dengan Way Sabu Atas
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 9
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kesehatan masyarakat
yang akan terkena
dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila tidak Penting
dikelola dapat menimbulkan pencemaran
lainnya sehingga daya dukung dan daya
tampung Way Sabu Atas terlampaui
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan tidak
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DTP)

3.2.2.2 Estetika Lingkungan


Sistem pengelolaan sampah pada tahap kosntruksi kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dilakukan secara mandiri oleh pengelola kegiatan
bekerjasama dengan Dinas Kebersihan setempat. Jenis sampah yang dihasilkan terdiri dari
sampah hasil aktivitas sehari-hari pekerja sebanyak 70 orang dan sampah
konstruksi/demolition debris (bekas urugan, bongkaran, sisa-sisa adukan dll). Berdasarkan
hasil perhitungan timbulan sampah domestik sebesar 5.985 L/hari dimana sampah yang
masih memiliki nilai ekonomis akan di kelola oleh pihak ketiga berizin, sisanya akan
bekerjasama dengan Dinas kebersihan dalam pengelolaannya. Sedangkan pengelolaan
sampah B3 akan dipisahkan dan dikumpulkan dalam tempat khusus sebelum diangkut oleh
pihak ketiga berizin. Jenis sampah B3 yang dihasilkan berupa sisa oli bekas, bekas kemasan
bahan pengeras beton dll. SOP Pengolahan Limbah B3 mengacu pada PP No. 101 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah B3. Limbah B3 yang dihasilkan pada tahap konstruksi
berupa sisa kemasan obat pengeras beton, sisa kaleng perekat pipa, Lampu bekas dan lain-
lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional basecamp pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap estetika lingkungan. Dampak yang timbul berupa
Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 10
Tabel 3.7. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Estetika Lingkungan Akibat
Operasional Basecamp pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK. Terutama penduduk yang
tinggal berdekatan dengan Basecamp
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kualitas air permukaan di
yang akan terkena sekitar lokasi pembangunan Sarana dan
dampak Prasarana Air Baku Way Sabu Atas
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila tidak Penting
dikelola dapat menimbulkan pencemaran
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan tidak
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DTP)

3.2.2.3 Insidensi dan Prevalensi Penyakit


Operasional base camp dapat menghasilkan limbah cair dan padat baik yang bersifat B3 dan
non B3. Limbah padat dan cair tersebut dapat menimbulkan insidensi dan prevalensi penyakit
baik bawaan air (Water Borne Deasease) atau penyakit bawaan makanan (Food Borne
Deasease) jika tidak dikelola dengan baik. Limbah cair dan padat dapat dijadikan tempat
tinggal/habitat vektor penyakit seperti lalat, tikus, serangga dll yang dapat menyebabkan
tingkat insidensi/kejadian penyakit meningkat. Kondisi basecamp yang tidak sesuai standar
kesehatan dapat juga menyebabkan timbulknya penyakit.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional basecamp pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap insidensi dan prevalensi penyakit. Dampak yang
timbul berupa Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 11
Tabel 3.8. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Insidensi dan Prevalensi Penyakit
Akibat Operasional Basecamp pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK. Terutama penduduk yang
tinggal berdekatan dengan Basecamp
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah keresahan sosial dan kamtibmas
yang akan terkena sekitar lokasi pembangunan Sarana dan
dampak Prasarana Air Baku Way Sabu Atas
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila tidak Penting
dikelola dapat menimbulkan pencemaran
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan tidak
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DTP)

3.2.2.4 Sanitasi Lingkungan


Operasional basecamp dapat menghasilkan limbah cair dan padat baik yang bersifat B3 dan
non B3. Pengoperasian basecamp harus didukung dengan sistem sanitasi yang baik sehingga
limbah padat dan cair tersebut tidak menimbulkan dampak penyakit. Limbah cair dan padat
dapat dijadikan tempat tinggal/habitat vektor penyakit seperti lalat, tikus, serangga dll yang
dapat menyebabkan tingkat insidensi/kejadian penyakit meningkat. Kondisi basecamp yang
tidak sesuai standar kesehatan dapat juga menyebabkan timbulknya penyakit.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional basecamp pada
tahap konstruksi pembangunan sarana dan prasarana Air Baku Way Sabu Atas dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap sanitasi lingkungan. Dampak yang timbul berupa
Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 12
Tabel 3.9. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Sanitasi Lingkungan Akibat Operasional
Basecamp pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK. Terutama penduduk yang
tinggal berdekatan dengan Basecamp
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap Penting
dampak berlangsung konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah sanitasi lingkungan di sekitar
yang akan terkena lokasi pembangunan Sarana dan Prasarana Air
dampak Baku Way Sabu Atas
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila tidak Penting
dikelola dapat menimbulkan pencemaran
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan tidak
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DTP)

3.2.3 Mobilisasi Peralatan dan Material


Kegiatan ini terkait erat dengan dampak kerusakan jalan, kebisingan, dan debu karena
mobilisasi ini akan mengangkut jenis peralatan untuk konstruksi. Peralatan berat yang
diperlukan untuk rencana kegiatan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas dan
sarana/prasarana pendukungnya, disesuaikan dengan konstruksi dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan. Jenis peralatan berat yang diperlukan antara lain: aspalt mixing plant, buldozer,
back hoe, scrapers, excavator, vibrator, crawler crane, dump truck, truck molen, generator
set, dan yang lainnya.

Peralatan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk kegiatan seperti: stripping, galian tanah,
timbunan tanah, pembuatan struktur bangunan jalan inspeksi, dan lainnya. Sedangkan
kegiatan untuk perawatan dan perbaikan akan dilakukan di lokasi proyek yang akan
ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan. Untuk pengoperasian seluruh peralatan diperlukan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 13
sejumlah bahan seperti bahan bakar (solar, bensin), minyak pelumas, pelumas hidrolis,
grease, bahan pelengkap, ban/pipa, bahan mekanik, pelumas transisi, pelumas final drive dan
lainnya. Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan material bahan bangunan.

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada pembangunan sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap komponen kualitas udara,
peningkatan tingkat kebisingan, gangguan lalu lintas, dan kerusakan jalaan. Sub bab berikut
akan membahas prakiraan untuk masing-masing komponen akibat aktivitas mobilisasi
pelaratan dan material secara rinci.

3.2.3.1 Kualitas Udara


Kegiatan mobilisasi alat dan bahan material serta penggalian pipa sepanjang ±25 km pada
saat konstruksi pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan
mempengaruhi kualitas udara. Penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi diakibatkan
oleh aktifitas alat-alat berat yang memiliki potensi untuk mengemisikan zat pencemar udara
berupa debu (Total Suspended Particulate/TSP), SO2, NO2 dan CO. Kadar pencemar udara
yang diemisikan dari alat berat tergantung dari jenis dan banyaknya kendaraan berat yang
dipergunakan pada kegiatan konstruksi (total bahan bakar dikonsumsi).

Kondisi kualitas udara rona lingkungan awal di lokasi kegiatan masih memenuhi baku mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999
tentang pengendalian pencemaran udara. Parameter Debu (Total Suspended Particulate/TSP),
SO2, CO, NO2, HC, Pb semuanya berada jauh di bawah baku mutu yang disyaratkan. Dengan
adanya penambahan alat berat jenis aspalt mixing plant, buldozer, back hoe, scrapers,
excavator, vibrator, crawler crane, dump truck, truck molen, generator set, dan yang lainnya
diprakirakan tidak akan menyebabkan peningkatan konsentrasi parameter pencemar udara
yang signifikan.
Rona lingkungan awal parameter kualitas udara di Kecamatan Teluk Pandan tidak terdeteksi
konsentrasi parameter Hidrocarbon (HC) dan Timbal (Pb), sedangkan untuk parameter SO2,
CO, NO2, berada jauh di bawah baku maku mutu seperti disajikan pada Gambar 3.1 sampai
dengan Gambar 3.4 Hanya parameter debu yang tidak memenuhi baku mutu di lokasi
pemantauan Lempasing. Sumber debu berasal dari aktivitas transportasi dan erosi top soil.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 14
Nitrogen dioksida (NO2)
Konsentrasi (mikrogram/Nm3) 450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Desa Marga Dalam Desa Sukajaya Lempasing Desa Dusun Seribu
Gambar 3.1. Profil Konsentrasi NO2 di Lokasi Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Way Sabu Atas Kabupaten Pesawaran

Sulfur dioksida (SO2)


1000
900
Konsentrasi (mikrogram/Nm3

800
700
600
500
400
300
200
100
0
Desa Marga Dalam Desa Sukajaya Lempasing Desa Dusun Seribu

Gambar 3.2. Profil Konsentrasi SO2 di Lokasi Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Way Sabu Atas Kabupaten Pesawaran

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 15
Karbon monoksida (CO)
35000

30000
Konsentrasi (mikrogram/Nm3)

25000

20000

15000

10000

5000

0
Desa Marga Dalam Desa Sukajaya Lempasing Desa Dusun Seribu

Gambar 3.3. Profil Konsentrasi CO di Lokasi Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Way Sabu Atas Kabupaten Pesawaran

Debu/TSP
300

250
Konsentrasi (Mikrogram/Nm3)

200

150

100

50

0
Desa Marga Dalam Desa Sukajaya Lempasing Desa Dusun Seribu

Gambar 3.4. Profil Konsentrasi Debu di Lokasi Kegiatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas Kabupaten Pesawaran

Pada Gambar 3.4 konsentrasi debu di lokasi pemantauan Lempasing mencapai 279,81
µg/Nm3. Diprakirakan pada saat terjadi mobilisasi peralatan dan material konsentrasi debu
akan mengalami peningkatan sebanyak 5% menjadi 293,8005 µg/Nm3.

Saat sebelum ada pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas kualitas udara
di lokasi studi dalam keadaan baik ditandai dengan terpenuhinya semua parameter kualitas

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 16
udara sesuai PP 41 Tahun 1999 tentang kualitas udara kecuali debu di lokasi pengukuran
Lempasing. Pada tahap konstruksi kegiatan mobilisasi peralatan dan material akan
mempengaruhi kualitas udara. Berdasarkan hasil prediksi dampak kegiatan ini akan merubah
kondisi awal. Kesimpulan: kualitas udara dengan adanya kegiatan konstruksi sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas menimbulkan dampak. Berdasarkan penjelasan di atas
dampak penurunan kualitas udara terutama parameter debu pada tahap konstruksi
dikategorikan Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan seperti pada Tabel
3.10.

Tabel 3.10. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Kualitas Udara Akibat Kegiatan
Mobilisasi Peralatan dan Material pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah penduduk Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Penting
yang akan terkena dampak dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar yang
sangat dekat dengan lokasi kegiatan (yaitu Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL Lempasing,
Dusun Seribu dan Sukajaya Lempasing Kecamatan
Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak relatif kecil karena terjadi hanya Tidak Penting
dampak berlangsung pada saat konstruksi saja terutama pada saat
pembangunan reservoir dan penggalian pipa transmisi,
dan parameter gas SO2, NO2, CO dan debu selama
konstruksi masih memenuhi baku mutu. Lamanya
dampak berlangsung yaitu selama tahap konstruksi.
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain yang adalah penurunan kualitas udara terutama parameter
akan terkena dampak debu di sekitar lokasi kegiatan.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan limbah gas yang Penting
diakibatkan oleh kegiatan transportasi yang ada
sekarang dan melewati Jalan Raya Teluk Pandan dan
lokasi intake, Reservoir 1 sampai dengan Reservoir 4.
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah dilakukan penghijauan. Tidak Penting
berbaliknya dampak
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.3.2 Kebisingan
Dampak lain dari kegiatan mobilisasi pelaratan dan material pada tahap konstruksi adalah
terjadinya peningkatan intensitas kebisingan. Peningkatan intensitas kebisingan akan sangat
dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar yang berdekatan dengan lokasi kegiatan.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 17
Sebelum ada kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas, intensitas
kebisingan berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan
dan sekitar berkisar antara 48-67 dBA. Apabila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
sesuai Kep. MenLH Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan di lokasi
perdagangan dan jasa yaitu sebesar 70 dBA. Menurut Zeans (1976), tingkat kebisingan yang
dihasilkan oleh alat-alat berat seperti disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Tingkat Kebisingan yang Ditimbulkan dari Kendaraan Alat-Alat Berat
Tingkat Kebisingan pada Jarak (dBA)
No. Alat Berat
10 m 20 m 30 m 40 m 50 m
1. Generator Yanmar 5 KVA 68 62 58 50 45
2. Truck Isuzu 78 74 71 68 64
3. Buldozer 80 70 69 65 60
4. Loader 70 68 61 61 58
Sumber: Zeans, 1976.

Di lokasi kegiatan jenis alat berat yang menyebabkan emisi dan getaran yaitu lalu lintas
keluar masuk dump truck yang membawa material bahan bangunan. Peningkatan kebisingan
secara tidak langsung akan mempengaruhi kenyamanan penduduk sekitar walaupun
kebisingan hanya bersifat temporer yaitu pada saat dilakukan kegiatan mobilisasi pelaratan
dan material. Komponen lingkungan yang terkena dampak juga bersifat lokal yaitu jalan yang
dilewati oleh kendaraan dan penduduk sekitar.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan intensitas kebisingan yang mungkin dihasilkan selama konstruksi
baik mobilisasi peralatan dan material maka dampak peningkatan intensitas kebisingan
dikategorikan sebagai Dampak Negatif Penting (DNP) dengan rincian kriteria disajikan
pada Tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.12. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Intensitas kebisingan Akibat Kegiatan
Mobilisasi Peralatan dan Material pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Penting
penduduk yang akan dampak dan masyarakat sekitar yang berhubungan
terkena dampak langsung dengan lokasi (terutama penduduk dan
pekerja konstruksi) di Dusun Marga Dalam,
Reservoir 2 di markas TNI AL Lempasing, Reservoir
3 di Dusun Seribu dan Reservoir 4 yang terletak di
Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 18
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak relatif kecil karena sudah Tidak Penting
dampak berlangsung berkurang pada jarak 100-200 meter. Lamanya
dampak berlangsung yaitu selama tahap konstruksi.
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain adalah keresahan sosial dan kamtibmas di sekitar
yang akan terkena dampak lokasi kegiatan.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan kebisingan dari Penting
sumber yang lain (transportasi dan sebagainya).
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.3.3 Gangguan Lalu Lintas


Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material yang dilakukan pada tahap
konstruksi akan memberikan dampak terjadinya gangguan terhadap sistem transportasi.
Dampak terjadi karena pada kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material
menggunakan kendaraan berupa truk.

Mobilisasi material konstruksi sebagian besar didatangkan kontraktor dari arah Kota Bandar
Lampung yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan pekerjaan konstruksi.
Meskipun dalam proses pengangkutannya menggunakan moda pengangkutan yang sesuai
dengan daya dukung jalan utama, akan tetapi rutinitas pengangkutan yang cukup tinggi akan
berdampak besar terhadap kinerja Jalan Raya Teluk Pandan. Hambatan samping yang akan
timbul berupa terdapatnya parkir kendaraan bermotor, lalu lintas sepeda, gerobak dll akan
diantisipasi dengan menugaskan petugas keamanan atau satpam di lokasi Jalan Raya Teluk
Pandan, saat ini menunjukan performansi cukup baik.

Berdasarkan asumsi tersebut, jumlah bangkitan yang ditimbulkan adalah relatif kecil. Namun
karena kendaraan yang dipakai adalah kendaraan besar, maka gangguan keselamatan lalu
lintas perlu mendapat perhatian. Berdasarkan uraian di atas dampak bertambahnya volume
lalu-lintas pada tahap konstruksi tergolong Dampak Negatif Penting (DNP) dengan
pertimbangan sebagai berikut :

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 19
Tabel 3.13. Prakiraan Tingkat Kepentingan Dampak Gangguan Lalu Lintas Akibat Kegiatan
Mobilisasi Peralatan dan Material pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Penduduk pengguna Jalan Raya Teluk Pandan yang Penting
penduduk yang akan dilalui oleh kendaraan pengangkut material dan peralatan.
terkena dampak Penduduk yang berada di pinggir Jalan Raya Teluk
Pandan dari Arah Kota Bandar Lampung menuju ke jalan
masuk Intake di di Dusun Marga Dalam, Reservoir di
Dusun marga Dalam, Reservoir 2 di markas TNI AL
Lempasing, Reservoir 3 di Dusun Seribu dan Reservoir 4
yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan
Teluk Pandan
2 Luas wilayah penyebaran Penduduk pengguna Jalan Raya Teluk Pandan yang Penting
dampak dilalui oleh kendaraan pengangkut material dan peralatan.
Penduduk yang berada di pinggir Jalan Raya Teluk
Pandan dari Arah Kota Bandar Lampung menuju ke jalan
masuk Intake di di Dusun Marga Dalam, Reservoir ! di
Dusun marga Dalam, Reservoir 2 di markas TNI AL
Lempasing, Reservoir 3 di Dusun Seribu dan Reservoir 4
yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan
Teluk Pandan
3 Intensitas dan lamanya Mobilisasi material dan alat berat ini berpotensi Penting
dampak berlangsung mengakibatkan tundaan dan hambatan samping saat
kendaraan keluar dan masuk sehingga akan mengurangi
pelayanan ruas Jalan Raya Teluk Pandan.
4 Banyaknya komponen Bisa berdampak terhadap penurunan kualitas udara, Penting
lingkungan hidup lain peningkatan kebisingan, dan munculnya persepsi negatif
yang akan terkena dam masyarakat.
pak
5 Sifat kumulatif dampak Berdampak kumulatif berupa peningkatan debu dan Penting
kebisingan.
6 Berbalik atau tidak Dapat kembali kepada keadaan semula ketika tahap Tidak Penting
berbaliknya dampak konstruksi berakhir
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.3.4 Kerusakan Jalan


Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material yang dilakukan pada tahap
konstruksi akan memberikan dampak terjadinya kerusakan jalan dan jembatan yang dilalui
oleh alat berat pengangkut material. Dampak terjadi karena pada kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi peralatan dan material menggunakan kendaraan berupa truk.

Mobilisasi material konstruksi sebagian besar didatangkan kontraktor dari arah Kota Bandar
Lampung yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan pekerjaan konstruksi.
Meskipun dalam proses pengangkutannya menggunakan moda pengangkutan yang sesuai
dengan daya dukung jalan utama, akan tetapi rutinitas pengangkutan yang cukup tinggi akan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 20
berdampak besar terhadap kinerja Jalan Raya Teluk Pandan. Hambatan samping yang akan
timbul berupa terdapatnya parkir kendaraan bermotor, lalu lintas sepeda, gerobak dll akan
diantisipasi dengan menugaskan petugas keamanan atau satpam di lokasi Jalan Raya Teluk
Pandan, saat ini menunjukan performansi cukup baik.

Berdasarkan asumsi tersebut, jumlah bangkitan yang ditimbulkan adalah relatif kecil. Namun
karena kendaraan yang dipakai adalah kendaraan besar, maka gangguan keselamatan lalu
lintas perlu mendapat perhatian. Berdasarkan uraian di atas dampak bertambahnya volume
lalu-lintas pada tahap konstruksi tergolong Dampak Negatif Penting (DNP) dengan
pertimbangan sebagai berikut :

Tabel 3.14. Prakiraan Tingkat Kepentingan Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan
Material Terhadap Kerusakan Jalan Pada Tahap Konstruksi
No. Kriteria Dampak Penting Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Penduduk pengguna Jalan Raya Teluk Pandan yang Penting
penduduk yang akan dilalui oleh kendaraan pengangkut material dan peralatan.
terkena dampak Penduduk yang berada di pinggir Jalan Raya Teluk
Pandan dari Arah Kota Bandar Lampung menuju ke jalan
masuk Intake di di Dusun Marga Dalam, Reservoir ! di
Dusun marga Dalam, Reservoir 2 di markas TNI AL
Lempasing, Reservoir 3 di Dusun Seribu dan Reservoir 4
yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan
Teluk Pandan
2 Luas wilayah penyebaran Penduduk pengguna Jalan Raya Teluk Pandan yang Penting
dampak dilalui oleh kendaraan pengangkut material dan peralatan.
Penduduk yang berada di pinggir Jalan Raya Teluk
Pandan dari Arah Kota Bandar Lampung menuju ke jalan
masuk Intake di di Dusun Marga Dalam, Reservoir ! di
Dusun marga Dalam, Reservoir 2 di markas TNI AL
Lempasing, Reservoir 3 di Dusun Seribu dan Reservoir 4
yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan
Teluk Pandan
3 Intensitas dan lamanya Mobilisasi material dan alat berat ini berpotensi Penting
dampak berlangsung mengakibatkan tundaan dan hambatan samping saat
kendaraan keluar dan masuk sehingga akan mengurangi
pelayanan ruas Jalan Raya Teluk Pandan.
4 Banyaknya komponen Bisa berdampak terhadap munculnya persepsi negatif Penting
lingkungan hidup lain masyarakat.
yang akan terkena dam
pak
5 Sifat kumulatif dampak Berdampak kumulatif berupa peningkatan debu dan Penting
kebisingan.
6 Berbalik atau tidak Dapat kembali kepada keadaan semula ketika tahap Tidak Penting
berbaliknya dampak konstruksi berakhir
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 21
3.2.4 Pembuatan Jalan Akses
Pembuatan jalan aksesmenuju ke intake sepanjang 3.266 meter dengan lebar 4 meter atau
luas lahan total yang diperlukan seluas 12.904 m2 pada saat konstruksi pembangunan sarana
dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan mempengaruhi kualitas udara, tingkat
kebisingan, flora, dan fauna di lokasi kegiatan. Penjabaran prakiraan dampak untuk
komponen fisik-kimia dan biologi secara rinci tertuang dalam sub bab berikut ini.

3.2.4.1 Kualitas Udara


Kegiatan pembuatan jalan akses menuju ke intake sepanjang 3.266 meter dengan lebar 4
meter atau luas lahan total yang diperlukan seluas 12.904 m2 pada saat konstruksi
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan mempengaruhi kualitas
udara. Penurunan kualitas udara pada pembuatan jalan akses diakibatkan oleh kegiatan
pembersihan lahan, penggalian, perataan/pematangan tanah, serta persiapan dan pengaspalan
jalan akses. Pemuatan jalan akses memerlukan bantuan alat-alat berat yang memiliki potensi
untuk mengemisikan zat pencemar udara berupa debu (Total Suspended Particulate/TSP),
SO2, NO2 dan CO. Kadar pencemar udara yang diemisikan dari alat berat tergantung dari
jenis dan banyaknya kendaraan berat yang dipergunakan pada kegiatan konstruksi (total
bahan bakar dikonsumsi).

Kondisi kualitas udara rona lingkungan awal di lokasi kegiatan masih memenuhi baku mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999
tentang pengendalian pencemaran udara. Parameter Debu (Total Suspended Particulate/TSP),
SO2, CO, NO2, HC, Pb semuanya berada jauh di bawah baku mutu yang disyaratkan. Dengan
adanya penambahan alat berat jenis aspalt mixing plant, buldozer, back hoe, scrapers,
excavator, vibrator, crawler crane, dump truck, truck molen, generator set, dan yang lainnya
diprakirakan tidak akan menyebabkan peningkatan konsentrasi parameter pencemar udara
yang signifikan.

Rona lingkungan awal parameter kualitas udara di Kecamatan Teluk Pandan tidak terdeteksi
konsentrasi parameter Hidrocarbon (HC) dan Timbal (Pb), sedangkan untuk parameter SO2,
CO, NO2, berada jauh di bawah baku maku mutu. Hanya parameter debu yang tidak
memenuhi baku mutu di lokasi pemantauan Lempasing. Sumber debu berasal dari aktivitas

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 22
transportasi dan erosi top soil. konsentrasi debu di lokasi pemantauan Lempasing mencapai
279,81 µg/Nm3. Diprakirakan pada saat terjadi pembuatan akses jalan konsentrasi debu akan
mengalami peningkatan sebanyak 5% menjadi 293,8005 µg/Nm3.

Saat sebelum ada pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas kualitas udara
di lokasi studi dalam keadaan baik ditandai dengan terpenuhinya semua parameter kualitas
udara sesuai PP 41 Tahun 1999 tentang kualitas udara kecuali debu di lokasi pengukuran
Lempasing. Pada tahap konstruksi kegiatan pembuatan akses jalan akan mempengaruhi
kualitas udara. Berdasarkan hasil prediksi dampak kegiatan ini akan merubah kondisi awal.
Kesimpulan: kualitas udara dengan adanya kegiatan konstruksi sarana dan prasarana air baku
Way Sabu Atas menimbulkan dampak. Berdasarkan penjelasan di atas dampak penurunan
kualitas udara terutama parameter debu pada tahap konstruksi dikategorikan Dampak
Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan seperti pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Pembuatan Jalan Akses Terhadap
Penurunan Kualitas Udara pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah penduduk Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Penting
yang akan terkena dampak dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar yang
sangat dekat dengan lokasi kegiatan pembuatan jalan
akses (yaitu Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas
TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah mencapai
1.250 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi pada saat Tidak Penting
dampak berlangsung pembuatan akses jalan sepanjang 3.226 meter dengan
lebar 4 meter
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain yang adalah penurunan kualitas udara terutama parameter
akan terkena dampak debu di sekitar lokasi kegiatan.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan limbah gas yang Penting
diakibatkan oleh kegiatan transportasi yang ada
sekarang dan melewati Jalan Raya Teluk Pandan
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah dilakukan penghijauan. Tidak Penting
berbaliknya dampak
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.4.2 Kebisingan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 23
Dampak lain dari kegiatan pembangunan jalan masuk pada tahap konstruksi adalah terjadinya
peningkatan intensitas kebisingan. Peningkatan intensitas kebisingan akan sangat dirasakan
langsung oleh masyarakat sekitar yang berdekatan dengan lokasi kegiatan pembangunan jalan
masuk.

Sebelum ada kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas, intensitas
kebisingan berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan
dan sekitar berkisar antara 48-67 dBA. Apabila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
sesuai Kep. MenLH Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan di lokasi
perdagangan dan jasa yaitu sebesar 70 dBA. Menurut Zeans (1976), tingkat kebisingan yang
dihasilkan oleh alat-alat berat seperti disajikan pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16. Tingkat Kebisingan yang Ditimbulkan dari Kendaraan Alat-Alat Berat
Tingkat Kebisingan pada Jarak (dBA)
No. Alat Berat
10 m 20 m 30 m 40 m 50 m
1. Generator Yanmar 5 KVA 68 62 58 50 45
2. Truck Isuzu 78 74 71 68 64
3. Buldozer 80 70 69 65 60
4. Loader 70 68 61 61 58
Sumber: Zeans, 1976.

Di lokasi kegiatan jenis alat berat yang menyebabkan emisi dan getaran yaitu lalu lintas
keluar masuk dump truck yang membawa material bahan bangunan. Peningkatan kebisingan
secara tidak langsung akan mempengaruhi kenyamanan penduduk sekitar walaupun
kebisingan hanya bersifat temporer yaitu pada saat dilakukan kegiatan pembuatan jalan
akses. Komponen lingkungan yang terkena dampak yaitu jalan yang akan dibangun
sepanjang 3.266 meter.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan intensitas kebisingan yang mungkin dihasilkan selama pembuatan
jalan akses maka dampak peningkatan intensitas kebisingan dikategorikan sebagai Dampak
Negatif Penting (DNP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.17 sebagai berikut:

Tabel 3.17. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Intensitas Kebisingan Akibat Kegiatan
Pembangunan Jalan Akses pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 24
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
penduduk yang akan dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar
terkena dampak yang sangat dekat dengan lokasi kegiatan pembuatan
jalan akses (yaitu Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah mencapai
1.250 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak relatif kecil karena sudah Tidak Penting
dampak berlangsung berkurang pada jarak 100-200 meter. Lamanya
dampak berlangsung yaitu selama tahap konstruksi.
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain adalah peningkatan intensitas kebisingan di sekitar
yang akan terkena dampak lokasi kegiatan.
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan kebisingan dari Penting
sumber yang lain (transportasi dan sebagainya).
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.4.3 Kualitas Air Permukaan


Kegiatan pembuatan jalan akses menuju ke intake sepanjang 3.266 meter dengan lebar 4
meter atau luas lahan total yang diperlukan seluas 12.904 m 2 pada saat tahap konstruksi
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan mempengaruhi kualitas air
permukaan. Penurunan kualitas air permukaan pada pembuatan jalan akses diakibatkan oleh
kegiatan pembersihan lahan, penggalian, perataan/pematangan tanah, serta persiapan dan
pengaspalan jalan akses. Kegiatan pengupasan dan pematangan lahan memerlukan cut and
fill yang menghasilkan ceceran tanah yang akan mempengaruhi badan air terdekat.
Berdasarkan data rona lingkungan awal kualitas air Way Sabu Atas tidak memenuhi baku
mutu untuk parameter DO, BOD, dan COD. Jika tercemar oleh aktivitas pembangunan jalan
akses maka kualitas air Way Sabu Atas akan semakin menurun.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka penurunan kualitas air permukaan akibat pembuatan jalan akses
dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Penting (DNP) dengan rincian kriteria
disajikan pada Tabel 3.18 sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 25
Tabel 3.18. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Penurunan Kualitas Air Permukaan
Akibat Kegiatan Pembangunan Jalan Akses pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Penting
penduduk yang akan dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar
terkena dampak yang sangat dekat dengan lokasi kegiatan pembuatan
jalan akses (yaitu Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah mencapai
1.250 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena lahan yang disiapkan Penting
dampak berlangsung untuk jalan akses sepanjang 3.266 meter denga lebar
4 meter. Lamanya dampak berlangsung yaitu selama
tahap konstruksi.
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain adalah ganguan terhadap biota air
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan sumber pencemar Penting
lain di sekitar Way Sabu Atas
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.4.4 Flora
Kegiatan pembuatan jalan akses menuju ke intake sepanjang 3.266 meter dengan lebar 4
meter atau luas lahan total yang diperlukan seluas 12.904 m 2 pada saat tahap konstruksi
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan mempengaruhi flora di
sekitarnya. Keberadaan tumbuhan akan terganggu karena proses pembersihan lahan.
Berdasarkan hasil survei di lapangan pembangunan jalan akses akan melewati perkebunan
kopi milik masyarakat, tegalan, serta semak belukar. Pembuatan jalan akses tidak memasuki
daerah yang terdapat tanaman endemik dan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Berdasarkan kriteria dampak penting, maka kegiatan pembangunan jalan akses tidak
berpengaruh banyak terhadap keragaman dan jumlah flora di lokasi kegiatan. Komponen
Flora akibat pembuatan jalan akses dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Tidak
Penting (DNTP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.19 sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 26
Tabel 3.19. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Flora Akibat Kegiatan Pembangunan
Jalan Akses pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Tidak Penting
penduduk yang akan dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar
terkena dampak yang sangat dekat dengan lokasi kegiatan pembuatan
jalan akses (yaitu Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah mencapai
1.250 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak kecil karena lahan yang disiapkan Tidak Penting
dampak berlangsung untuk jalan akses sepanjang 3.266 meter denga lebar
4 meter merupakan jalan yang telah biasa
dipergunakan oleh masyarakat dan tidak terdapat
tumbuhan langka
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Tidak Penting
lingkungan hidup lain adalah gangguan terhadap tumbuhan/flora
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif Tidak Penting
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Tidak Penting (DNTP)

3.2.4.5 Fauna
Kegiatan pembuatan jalan akses menuju ke intake sepanjang 3.266 meter dengan lebar 4
meter atau luas lahan total yang diperlukan seluas 12.904 m 2 pada saat tahap konstruksi
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas akan mempengaruhi fauna di
sekitarnya. Keberadaan binatang akan terganggu karena proses pembersihan lahan.
Berdasarkan hasil survei di lapangan pembangunan jalan akses akan melewati perkebunan
kopi milik masyarakat, tegalan, serta semak belukar. Pembuatan jalan akses tidak memasuki
daerah yang terdapat tanaman endemik dan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Berdasarkan kriteria dampak penting, maka kegiatan pembangunan jalan akses tidak
berpengaruh banyak terhadap keragaman dan jumlah fauna di lokasi kegiatan. Komponen
fauna akibat pembuatan jalan akses dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Tidak
Penting (DNTP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.20 sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 27
Tabel 3.20. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Fauna Akibat Kegiatan Pembangunan
Jalan Akses pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Pekerja proyek yang terkena langsung dari sumber Tidak Penting
penduduk yang akan dampak, sekitar 70 orang, dan masyarakat sekitar
terkena dampak yang sangat dekat dengan lokasi kegiatan pembuatan
jalan akses (yaitu Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah mencapai
1.250 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak kecil karena lahan yang disiapkan Tidak Penting
dampak berlangsung untuk jalan akses sepanjang 3.266 meter denga lebar
4 meter merupakan jalan yang telah biasa
dipergunakan oleh masyarakat dan tidak terdapat
binatang langka
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Tidak Penting
lingkungan hidup lain adalah gangguan terhadap fauna
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif Tidak Penting
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Tidak Penting (DTNP)

3.2.5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku


Tahapan pelaksanaan kegiatan konstruksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Way
Sabu Atas terdiri dari: (a) Pekerjaan Persiapan; (b) Pekerjaan Pembangunan Bendung; (c)
Pekerjaan Pembangunan Pipa Transmisi; (d) Pekerjaan Pembangunan jembatan Persilangan;
(e) Pekerjaan Pembangunan Gorong-Gorong; (f) Pekerjaan Pembangunan Reservoir.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hal yang meliputi pekerjaan persiapan yaitu
Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan Mekanis. Persiapan yang harus di persiapkan antara lain:
tenaga kerja, peralatan, bahan dan material

Pekerjaan Pembangunan Bendung Way Sabu Atas terdiri dari: tahap Persiapan,
dewatering/pengalihan aliran, pekerjaan tubuh bendung dan intake, pekerjaan galian pondasi
dan konstruksi tubuh bendung.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 28
Tahapan dalam pembangunan pipa transmisi terdiri dari tahapan persiapan dan jalur pipa
transmisi dengan ada beberapa pembangunan jembatan persilangan seperti jembatan pipa
Way Menangga L = 18m, Dusun Margo Dalam L = 13m, Way Batu Menyan L = 15m, Way
Seribu 2 L = 12m , Way Seribu 1 L = 12m, Way Gebang 1 L 15m, Way Wates L = 15m,
Patok CP 22 L =24m, Way Hanura 2 L = 15m, Way Hanura 1 L = 12m, Way Harun L =
12m, Way Sukajaya L = 20m, dan Way Sukabumi L = 2m. Di bawah ini dijelaskan mengenai
tahapan pada pembangunan pipa transmisi antara lain:
 Galian Tanah
 Pasangan Batu Belah Adukan 1 : 4 (Retaining Wall)
 Urugan Pasir (Primary Backfill)
 Urugan Tanah (Secondary Backfill)
 Pasangan Batu Belah Adukan 1 : 4 (Lapisan Penutup)
 Plasteran Adukan 1 : 4
 Pemasangan Pipa PE
 Pemasangan Accessories Pipa PE
 Pemasangan Accessories Pipa (Air Ventil)
 Penutup Box Air Valve
 Pemasangan Flange CI (Wash Out)
 Pemasangan Pipa GIP (Wash Out)
 Pemasangan Accessories Pipa (Wash Out)

Pekerjaan Pembangunan Resesvoir Distribusi, dalam pembangunan ini ada 4 reservoir yang
akan dibangun, masing-masing reservoir ada di Dusun Marga Dalam, Pangkalan TNI AL,
Dusun Seribu dan Desa Sukaja Lempasing. Dengan tahapan pembangunan seperti berikut ini:
Pembersihan lahan, pembuatan lantai kerja, pekerjaan galian pondasi dan konstruksi
bangunan utama reservoir, pembesian, bekisting, beton bertulang k. 225, pasangan batu kali
adukan 1 : 4, dan plasteran adukan 1 : 4.

Kegiatan pembangunan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas
menimbulkan dampak kualitas udara, kebisingan, kualitas air permukaan, flora, fauna, dan
biota perairan. Penjabaran prakiraan dampak untuk komponen fisik-kimia dan biologi secara
rinci tertuang dalam sub bab berikut ini.

3.2.5.1 Kualitas Udara

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 29
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas dapat menurunkan
kualitas udara terutama parameter debu/TSP. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan
pembersihan lahan, pematangan lahan, kegiatan pembetonan, kegiatan penggalian jaringan
pipa transmiasi dll. Kegiatan pembangunan konstruksi reservoir serta pemasangan jaringan
pipa transmisi memerlukan bantuan alat-alat berat yang memiliki potensi untuk
mengemisikan zat pencemar udara berupa debu (Total Suspended Particulate/TSP), SO2,
NO2 dan CO. Kadar pencemar udara yang diemisikan dari alat berat tergantung dari jenis dan
banyaknya kendaraan berat yang dipergunakan pada kegiatan konstruksi (total bahan bakar
dikonsumsi).

Kondisi kualitas udara rona lingkungan awal di lokasi kegiatan masih memenuhi baku mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan peraturan pemerintah No 41 Tahun 1999
tentang pengendalian pencemaran udara. Parameter Debu (Total Suspended Particulate/TSP),
SO2, CO, NO2, HC, Pb semuanya berada jauh di bawah baku mutu yang disyaratkan. Dengan
adanya penambahan alat berat jenis aspalt mixing plant, buldozer, back hoe, scrapers,
excavator, vibrator, crawler crane, dump truck, truck molen, generator set, dan yang lainnya
diprakirakan tidak akan menyebabkan peningkatan konsentrasi parameter pencemar udara
yang signifikan.

Rona lingkungan awal parameter kualitas udara di Kecamatan Teluk Pandan tidak terdeteksi
konsentrasi parameter Hidrocarbon (HC) dan Timbal (Pb), sedangkan untuk parameter SO2,
CO, NO2, berada jauh di bawah baku maku mutu. Hanya parameter debu yang tidak
memenuhi baku mutu di lokasi pemantauan Lempasing. Sumber debu berasal dari aktivitas
transportasi dan erosi top soil. konsentrasi debu di lokasi pemantauan Lempasing mencapai
279,81 µg/Nm3. Diprakirakan pada saat dilakukan pembangunan sarana dan prasarana air
baku Way Sabu Atas konsentrasi debu akan mengalami peningkatan sebanyak 5% menjadi
293,8005 µg/Nm3.

Saat sebelum ada pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas kualitas udara
di lokasi studi dalam keadaan baik ditandai dengan terpenuhinya semua parameter kualitas
udara sesuai PP 41 Tahun 1999 tentang kualitas udara kecuali debu di lokasi pengukuran
Lempasing. Pada tahap konstruksi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way
Sabu Atas akan mempengaruhi kualitas udara. Berdasarkan hasil prediksi dampak kegiatan
ini akan merubah kondisi awal. Kesimpulan: kualitas udara dengan adanya kegiatan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 30
konstruksi sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas menimbulkan dampak. Berdasarkan
penjelasan di atas dampak penurunan kualitas udara terutama parameter debu pada tahap
konstruksi dikategorikan Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan seperti
pada Tabel 3.21.

Tabel 3.21. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Way Sabu Atas Terhadap Penurunan Kualitas Udara pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah penduduk Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
yang akan terkena dampak sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas terutama
masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas
TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi 4 lokasi yang Penting
dampak berlangsung berbeda dengan waktu terjadinya dampak selama tahap
konstruksi

4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting


lingkungan hidup lain yang adalah kesehatan masyarakat
akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan limbah gas yang Penting
diakibatkan oleh kegiatan transportasi yang ada
sekarang dan melewati Jalan Raya Teluk Pandan
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah dilakukan penghijauan. Tidak Penting
berbaliknya dampak
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.5.2 Kebisingan
Dampak dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas pada
tahap konstruksi adalah terjadinya peningkatan intensitas kebisingan. Peningkatan intensitas
kebisingan akan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar yang berdekatan dengan
lokasi kegiatan. Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan sarana dan prasarana air
baku Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau 5.078 KK.

Sebelum ada kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas, intensitas
kebisingan berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 31
dan sekitar berkisar antara 48-67 dBA. Apabila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
sesuai Kep. MenLH Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan di lokasi
perdagangan dan jasa yaitu sebesar 70 dBA. Menurut Zeans (1976), tingkat kebisingan yang
dihasilkan oleh alat-alat berat seperti disajikan pada Tabel 3.22.

Tabel 3.22. Tingkat Kebisingan yang Ditimbulkan dari Kendaraan Alat-Alat Berat
Tingkat Kebisingan pada Jarak (dBA)
No. Alat Berat
10 m 20 m 30 m 40 m 50 m
1. Generator Yanmar 5 KVA 68 62 58 50 45
2. Truck Isuzu 78 74 71 68 64
3. Buldozer 80 70 69 65 60
4. Loader 70 68 61 61 58
Sumber: Zeans, 1976.

Di lokasi kegiatan jenis alat berat yang menyebabkan emisi dan getaran yaitu lalu lintas
keluar masuk dump truck yang membawa material bahan bangunan. Peningkatan kebisingan
secara tidak langsung akan mempengaruhi kenyamanan penduduk sekitar walaupun
kebisingan hanya bersifat temporer yaitu pada saat dilakukan kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana air baku Way Sabu Atas. Komponen lingkungan yang terkena dampak juga
bersifat lokal yaitu lokasi pembangunan intake, 4 unit reservoir dan jaringan pipa transmisi
penduduk sekitar.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan intensitas kebisingan yang mungkin dihasilkan selama konstruksi
maka dampak peningkatan intensitas kebisingan dikategorikan sebagai Dampak Negatif
Penting (DNP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.23 sebagai berikut:

Tabel 3.23. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak Intensitas Kebisingan Akibat


Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas pada Tahap Konstruksi
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi 4 lokasi yang Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 32
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
dampak berlangsung berbeda dengan waktu terjadinya dampak selama
tahap konstruksi

4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting


lingkungan hidup lain adalah kenyamanan masyarakat
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan kebisingan dari Penting
sumber yang lain (transportasi dan sebagainya).
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.5.3 Kualitas Air Permukaan


Kegiatan pembuatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas pada
tahap konstruksi akan mempengaruhi kualitas air permukaan. Penurunan kualitas air
permukaan pada pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas berasal dari
kegiatan pengupasan dan pematangan lahan memerlukan cut and fill yang menghasilkan
ceceran tanah yang akan mempengaruhi badan air terdekat.

Berdasarkan data rona lingkungan awal kualitas air Way Sabu Atas tidak memenuhi baku
mutu untuk parameter DO, BOD, dan COD. Jika tercemar oleh aktivitas pembangunan
sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas maka kualitas air Way Sabu Atas akan
semakin menurun.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka penurunan kualitas air permukaan akibat pembangunan sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Penting
(DNP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.24 sebagai berikut:

Tabel 3.24. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Tahap Konstruksi Terhadap Penurunan Kualitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 33
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi 4 lokasi yang Penting
dampak berlangsung berbeda dengan waktu terjadinya dampak selama
tahap konstruksi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain adalah terlampauinya daya dukung dan daya tampubf
yang akan terkena dampak Way Sabu Ataspenurunan kualitas air permukaan
(Way Sabu Atas).
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan sumber pencemar Penting
lain di sekitar Way Sabu Atas baik sumber domestik
maupun non domestik
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.2.5.4 Flora
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas pada saat tahap
konstruksi akan mempengaruhi flora di sekitarnya. Keberadaan tumbuhan akan terganggu
karena proses pembersihan lahan. Berdasarkan hasil survei di lapangan pembangunan sarana
dan prasarana air baku Way Sabu Atas berada di Way Sabu Atas, dan laham kosong milik
penduduk. Pembuatan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas tidak memasuki daerah
yang terdapat tanaman endemik dan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Berdasarkan kriteria dampak penting, maka kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air
baku Way Sabu Atas tidak berpengaruh banyak terhadap keragaman dan jumlah flora di
lokasi kegiatan. Komponen Flora akibat pembuatan sarana dan prasarana air baku Way Sabu
Atas dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Tidak Penting (DNTP) dengan rincian
kriteria disajikan pada Tabel 3.25 sebagai berikut:

Tabel 3.25. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Tahap Konstruksi Terhadap Flora
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 34
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi 4 lokasi Penting
dampak berlangsung dengan tata guna lahan berupa tegalan dan lahan
kosong dengan waktu terjadinya dampak selama
tahap konstruksi

4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting


lingkungan hidup lain adalah gangguan terhadap tumbuhan/flora
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif Tidak Penting
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Tidak Penting (DNTP)

3.2.5.5 Fauna
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas pada tahap konstruksi
akan mempengaruhi fauna di sekitarnya. Keberadaan binatang akan terganggu karena proses
pembersihan lahan, perataan tanah, lalu lintas keluar masuk pekerja dan kendaraan proyek
dll. Berdasarkan hasil survei di lapangan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way
Sabu Atas akan melewati perkebunan kopi milik masyarakat, tegalan, serta semak belukar.
Pembuatan jalan akses tidak memasuki daerah yang terdapat hewan endemik dan Taman
Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Berdasarkan kriteria dampak penting, maka kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air
baku Way Sabu Atas tidak berpengaruh banyak terhadap keragaman dan jumlah fauna di
lokasi kegiatan. Komponen fauna akibat pembuatan sarana dan prasarana air baku Way Sabu
Atas dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Tidak Penting (DNTP) dengan rincian
kriteria disajikan pada Tabel 3.26 sebagai berikut:

Tabel 3.26. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Tahap Konstruksi Terhadap Fauna
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 35
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi 4 lokasi Tidak Penting
dampak berlangsung dengan tata guna lahan berupa tegalan dan lahan
kosong dengan waktu terjadinya dampak selama
tahap konstruksi

4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Tidak Penting
lingkungan hidup lain adalah gangguan terhadap fauna
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif Tidak Penting
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Tidak Penting (DTNP)

3.2.5.6 Biota Perairan


Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas pada tahap konstruksi
akan mempengaruhi biota perairan yang terdapat di Way Sabu Atas. Pekerjaan pembangunan
bendung way sabu atas terdiri dari: tahap persiapan, dewatering/pengalihan aliran, pekerjaan
tubuh bendung dan intake, pekerjaan galian pondasi dan konstruksi tubuh bendung
merupakan kegiatan yang berpotensi menganggu biota perairan di Way Sabu Atas.
Berdasarkan hasil survei lapangan di Way Sabu Atas tidak terdapat biota air yang dilindungi.

Berdasarkan kriteria dampak penting, maka kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air
baku Way Sabu Atas tidak berpengaruh banyak terhadap keragaman dan jumlah fauna di
lokasi kegiatan. Komponen biota air akibat pembangunan sarana dan prasarana air baku Way
Sabu Atas dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif Tidak Penting (DNTP) dengan
rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.27 sebagai berikut:

Tabel 3.27. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Baku Tahap Konstruksi Terhadap Biota Perairan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 36
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak kecil pad asaat pembuatan Tidak Penting
dampak berlangsung bendung
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Tidak Penting
lingkungan hidup lain adalah gangguan terhadap biota air
yang akan terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak tidak bersifat kumulatif Tidak Penting
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Tidak Penting (DTNP)

3.2.6 Kegiatan Penghijauan


Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif terhadap sistem Hidrologi dan tata
air serta pola iklim mikro di lokasi sekitar daerah penghijauan. Penjelasan dampak mengenai
penghijauan di lokasi kegiatan sarana dan prasaraan air baku Way Sabu Atas disajikan pada
sub bab berikut ini.

3.2.6.1 Kualitas Udara


Bertambahnya vegetasi akan memperbaiki kualitas udara di lokasi kegiatan. Tumbuhan dapat
menyerap gas-gas pencemaran udara serta menghasilkan oksigen yang dapat meningkatkan
kualitas udara di lokasi kegiatan.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka peningkatan kualitas udara akibat kegiatan penghijauan di Hutan Raya
Wan Abdul Rahman dan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.28 sebagai berikut:

Tabel 3.28. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Kualitas Udara
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 37
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas, dan perubahan iklim mikro menjadi lebih sejuk
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Penting
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.6.2 Pola Iklim Mikro


Bertambahnya vegetasi selain akan memperbaiki kualitas udara di lokasi kegiatan juga akan
merubah pola iklim mikro. Perubahan komponen iklim mikro yang berubah yaitu suhu yang
lebih sejuk sehingga timbul kenyamanan di lokasi kegiatan penghijauan.
Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka perubahan iklim mikro akibat kegiatan penghijauan di Hutan Raya
Wan Abdul Rahman dan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.29 sebagai berikut:

Tabel 3.29. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Pola Iklim Mikro
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 38
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Penting
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.6.3 Kualitas Air Permukaan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Peningkatan
debit andalam Way Sabu Atas akan menyebabkan pengenceran pencemaran terutama
parameter BOD dan COD dan akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut yang
terkandung di dalam air. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
enghijaun akan berdampak pada peningkatan kualitas air Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap peningkatan
kualitas air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak
Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.30 sebagai berikut:

Tabel 3.30. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Kualitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 39
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.6.4 Kuantitas Air Permukaan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Debit andalam
Way Sabu Atas yaitu debit air sungai yang tidak terpengaruh oleh musim. Semakin besar
debit andalan menunjukkan kualitas daerah tangkapan air yang baik. Terjaganya debit
andalan di Way Sabu Atas akan menjamin kesinambugan kegiatan operasional Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap peningkatan
kualtitas air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak
Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.31 sebagai berikut:

Tabel 3.31. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Kuantitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 40
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DPP)

3.2.6.5 Air Larian


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Debit andalam
Way Sabu Atas yaitu debit air sungai yang tidak terpengaruh oleh musim. Semakin besar
debit andalan menunjukkan kualitas daerah tangkapan air yang baik. Terjaganya debit
andalan di Way Sabu Atas akan menjamin kesinambugan kegiatan operasional Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas.

Air larian yang dapat dikurangi jumlahnya dapat mengurangi debit banjir di daerah hilir.
Selain itu air larian yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya wabah
penyakit bawaan air, mengingat air yang tergenang dapat dijadikan sarang oleh beberapa
vektor penyakit.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap penurunan air

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 41
larian. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting
(DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.32 sebagai berikut:

Tabel 3.32. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Air Larian
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DPP)

3.2.6.6 Flora
Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman. Kegiatan
penghijauan akan menambah keragaman flora yang terdapat di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rahman. Bertambahnya keragaman flora akan menyebabkan keanekaragaman hayati
menjadi semakin melimpah.

Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif
Penting terhadap keragaman flora yang terdapat di daerah tangkapan air. Komponen Flora

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 42
akibat kegiatan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.33 sebagai berikut:

Tabel 3.33. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Flora
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.6.7 Fauna
Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman. Kegiatan
penghijauan akan menambah keragaman flora yang terdapat di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rahman. Bertambahnya keragaman flora akan menyebabkan keanekaragaman hayati
menjadi semakin melimpah. Keragaman flora yang melimpah akan meyebabkan proses
perkembangi biakan fauna mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi karena sumber
makanan dan habitat bagi fauna yang terdapat di lokasi penghijauan terjaga. Semakin baik
kondisi habitat fauna maka jumlah dan keragaman fauna akan mengalami peningkatan pula.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 43
Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif
Penting terhadap keragaman fauna yang terdapat di daerah tangkapan air. Komponen Fauna
akibat kegiatan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.34 sebagai berikut:

Tabel 3.34. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Fauna
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.2.6.8 Biota Perairan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Peningkatan
debit andalan Way Sabu Atas akan menyebabkan pengenceran pencemaran terutama
parameter BOD dan COD dan akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut yang
terkandung di dalam air. Bertambah baiknya kualiytas air akan menyebabkan aquatic life
menjadi semakin melimpah. Biota perairan akan tumbuh subur yang ditandai dengan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 44
meningkatnya jumlah dan keragaman dari biota air tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan penghijaun akan berdampak pada peningkatan jumlah dan
keragaman dari biota air Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap jumlah dan
keragaman dari biota air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan
menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel
3.35 sebagai berikut:

Tabel 3.35. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Konstruksi
Terhadap Biota Perairan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 45
3.3 Tahap Operasi
Tahap operasi Sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas terdiri dari kegiatan operasional
dan pemeliharaan, kedua kegiatan tersebut akan dijabarkan pada sub bab berikut ini.

3.3.1 Operasional Sarana dan Prasarana Air Baku


Lingkup operasional sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas meliputi:
a. Operasional Bangunan Utama Bendung (Intake);
b. Operasional Pipa Transmisi;
c. Operasional Bangunan Penampungan (Reservoir).
Ketiga kegiatan tersebut dapat menimbulkan dampak penting terhadap komponen lingkungan
sosial ekonomi budaya yaitu tingkat pendapatan masyarakat dan keresahan sosial dan
kamtibmas. Selain itu kegiatan operasional juga dapat menimbulkan dampah=k terhadapp
komponen kesehatan masyarakay yaitu insidensi dan prevalensi penyakit bawaan air.
Prakiraan masing-masing komponen disajikan pada uraian berikut ini.

3.3.1.1 Tingkat Pendapatan Masyarakat


Jika dilihat hasil survei sosial jenis mata pencaharian dominan di Kecamatan Teluk Pandan
yaitu sektor informal seperti petani, buruh tani atau buruh nelayan. Tingkat pendapatan
berkisar antara Rp 900.000 sampai dengan Rp. 1.500.000. Dengan adanya kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas bagi masyarakat yang dapat
terlibat akan menaikan tingkat pendapatan masyarakat. Masyarakat dengan izin dari
pemrakarsa dapat membuka usaha pengirima air baku dari reservoir ke masyarakat. Proses
jual beli air dilakukan dengan cara dipikul, menggunakan roda, menggunakan motor
penganggkut atau mobil.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dapat menimbulkan dampak positif terhadap tingkat
pendapatan masyarakat. Dampak yang timbul berupa Dampak Positif Penting (DPP)
dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 46
Tabel 3.36. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Operasional Sarana dan Prasarana Air
Baku Tahap Operasi Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap operasi Penting
dampak berlangsung
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah keresahan sosial dan kamtibmas
yang akan terkena
dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang positif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak negatif apabila pengelolaan yang dilakukan
tidak berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.1.2 Keresahan Sosial dan Kamtibmas


Saat ini air telah mengalami perubahan fungsi dari barang sosaial yang bebas diperoleh
menjadi barang ekonomi. Barang ekonomi yaitu barang yang dapat diperoleh dengan
pengorbanan tertentu. Operasional Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas akan
memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Pelayanan air bersih ke masyarakat
pengguna dapat dilakukan dengan menggunakan sambungan langsung atau hidran umum.

Dalam sistem distribusi air bersih banyak faktor yang mempengaruhinya seperti sistem
pemompaan, jaringan perpipaan distribusi, dan tarif air. Semua komponen sistem distribusi
tersebut akan mempengaruhi kelancaran transfer air dari reservoir ke pelanggan. Kelancaran
sistem pelayanan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Jika pelayanan tidak terganggu
maka akan timbul keresahan sosial dan gangguan kamtibmas.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 47
Jika dilihat dari hasil survei sosial ekonomi dan budaya konsisi penduduk yang tinggal di
Kecamatan Teluk Pandan saat ini dalam keadaan kondusif dan tenang, Keresahan sosial dan
kamtibmas yng diprediksi akan timbul terkait operasional sarana dan prasarana air baku Way
Sabu Atas yaitu:
 Pembagian daerah pelayanan yang tidak sesuai dengan kesepakatan antara masyarakat
dengan pengelola air baku
 Tarif air yang tidak terjangkau oleh masyarakat pengguna
 Pelayanan air yang terganggu sehingga menimbulkan ketidakpuasan masyarakat
sebagai konsumen
 Rebutan air terutana di lokasi hidran umum
 Ketidakpuasan masyarakat akibat kompetisi air dengan penjual air baku

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keresahan
sosial dan kamtibmas. Dampak yang timbul berupa Dampak Negatif Penting (DNP)
dengan pertimbangan sebagai berikut:

Tabel 3.37. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Operasional Sarana dan Prasarana Air
Baku Tahap Operasi Terhadap Keresahan Sosial dan Kamtibmas
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap operasi Penting
dampak berlangsung
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kesempatan kerja, kesempatan
yang akan terkena berusaha, dan tingkat pendapatan masyarakat
dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 48
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.1.3 Insidensi dan Prevalensi Penyakit


Peranan air dalam penularan penyakit adalah: (a) air sebagai penyebar mikroba pathogen, (b)
air sebagai sarang insekta penyebaran penyakit, (c) air sebagai sarang hospes penular
penyakit, dan (d) air sebagai media bagi pencemaran bahan-bahan kimia

Penyakit menular yang disebarkan melalui air disebut penyakit bawaan air (water borne
diseases), penyakit-penyakit tersebut hanya dapat menyebar apabila mikroorganisme
penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Jenis mikroba yang dapat disebarkan melalui air, yaitu virus, bakteri,
protozoa dan metazoa. Jenis-jenis penyakit bawaan air yaitu: Diare, Hepatitis, Polio,
Cholera, Diare dysentri, Typus, Paratyphus dll.

Sistem penyediaan air bersih merupakan salah satu cara untuk memotong jalur pemaparan
wabah penyakit bawaan air. Air yang disalurkan dengan perpipaan dapat mencegah
terkontaminasinya ir oleh mikroorganisme atau bahan kimia berbahaya lainnya yang terdapat
di lingkungan. Operasional Sarana dan Prasarana Air Baku Way Sabu atas akan
meningkatkan sistem sanitasi di saerah pelayanan, sehingga akan menyebabkan masyarakat
mengalami kecukupan air sehingga insidensi dan prevalensi penyakit bawaan air akan
meningkat.

Satu hal yang harus diperhatikan bahwa peningkatan pelayanan air bersih harus diiringi
dengan pengelolaan air limbah domestik yang baik. Sistem pengelolaan air limbah yang
dapat diterapkan di Kecamatan Teluk Pandan yaitu sistem on-site seperti pembangunan
tangki septik dengan bidang resapan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan operasional sarana dan
prasarana air baku Way Sabu Atas dapat menimbulkan dampak terhadap penurunan tingkat
insidensi dan prevalensi penyakit bawaan air. Dampak yang ditimbulkan berupa Dampak
Positif Penting (DPP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 49
Tabel 3.38. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Operasional Sarana dan Prasarana Air
Baku Tahap Operasi Terhadap Insidensi dan Prevalensi Penyakit
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap operasi Penting
dampak berlangsung
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kualitas air permukaan dan air
yang akan terkena tanah
dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang positif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak negatif apabila pengelolaan yang dilakukan
tidak berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Baku


Lingkup pemeliharaan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas meliputi:
a. Pemeliharaan Bangunan Utama Bendung (Intake);
b. Pemeliharaan Pipa Transmisi;
c. Pemeliharaan Bangunan Penampungan (Reservoir).

Operasi dan Pemeliharaan air baku merupakan kegiatan yang saling terkait dan tidak akan
ada hentinya, dan kegiatan ini dilakukan terhadap semua sarana air baku yang ada. Operasi
dan Pemeliharaan air baku bertujuan guna mencapai hasil setinggi mungkin sesuai dengan
kemampuan sarana dan prasarana air baku agar tetap berfungsi sesuai dengan rencana.

Operasi dan pemeliharaan adalah dua kegiatan yang terkait dan tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri. Operasi tidak akan berjalan sempurna tanpa pemeliharaan yang memadai. Kesalahan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 50
dalam operasi akan berakibat fatal dan akhirnya biaya pemeliharaan lebih tinggi. Karenanya
diperlukan petunjuk Operasi dan Pemeliharaan dengan harapan para petugas di lapangan
dapat bekerja dengan baik berdasarkan pedoman guna mencapai tujuan Operasi dan
Pemeliharaan secara maksimal, berhasil guna dan berdaya guna.

3.3.2.1 Kualitas Air Permukaan


Dalam sistem distribusi air bersih kegiatan pemeliharaan merupakan hal rutin yang harus
dilakukan. Pemeliharaan yang harus secara rutin dilakukan yaitu:
 Pengurasan reservoir;
 Pengurasan intake;
 Pemeliharaan jaringan pipa transmisi atau distribusi.

Proses pembersihan dan pengurasan memerlukan air bersih sebanyak 10% dari debit air yang
masuk ke reservoir. Berdasarkan hasil perhitungan air limbah hasil pengurasan di empat
reservoir yang dibangun yaitu untuk R1 sebesar 172.000 L/hari, R2 sebesar 432.000 L/hari,
R3 sebesar 414.720 L/hari, dan R4 sebesar 1.728.000 L/hari. Jumlah air tersebut
dipergunakan untuk proses oembersihan dan pemeliharaan seluruh sarana dan prasarana.

Tabel 3.39. Kebutuhan Air untuk Pengurasan


Kebutuhan Air Untuk
Reservoir Debit L/hari
Menguras L/hari
R1. Desa Marga Dalam 1.720.000 172.000
R2. TNI AL Way Ratai 4.320.000 432.000
R3. Dusun Seribu 4.147.200 414.720
R4. Desa Sukajaya Lempasing 17.280.000 1.728.000
Sumber :Hasil Analisa Konsultan, 2015

Air bekas pembersihan dan pengurasan akan menjadi air limbah yang harus dilkelola supaya
tidak mencemari air permukaan. Air hasil pengurasan biasanya mengandung lumpur dan sisa
bahan kimia yang dipergunakan. Berdasarkan data rona lingkungan awal kualitas air Way
Sabu Atas tidak memenuhi baku mutu untuk parameter DO, BOD, dan COD. Jika tercemar
oleh aktivitas pemeliharaan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas maka kualitas air
Way Sabu Atas akan semakin menurun.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka penurunan kualitas air permukaan akibat kegiatan pemeliharaan sarana

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 51
dan prasarana air baku Way Sabu Atas dikatagorikan menimbulkan Dampak Negatif
Penting (DNP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.40 sebagai berikut:

Tabel 3.40. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Operasional Sarana dan Prasarana Air
Baku Tahap Operasi Terhadap Kualitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Selama tahap operasi terutama kegiatam Penting
dampak berlangsung pemeliharaan intake, reservoir, jaringan pipa
transmisi.

4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting


lingkungan hidup lain adalah terlampauinya daya dukung dan daya tampung
yang akan terkena dampak Way Sabu Ataspenurunan kualitas air permukaan
(Way Sabu Atas).
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif dengan sumber pencemar Penting
lain di sekitar Way Sabu Atas baik sumber domestik
maupun non domestik
6 Berbalik atau tidak Dampak berbalik setelah kegiatan konstruksi Tidak
berbaliknya dampak berakhir. Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DNP)

3.3.2.2 Keresahan Sosial dan Kamtibmas


Dalam sistem distribusi air bersih kegiatan pemeliharaan merupakan hal yang sangat
mempengaruhi kelancaran pelayanan. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan terkadang
dapat menyebabkan pelayanan air bersih menjadi terganggu. Gangguan pelayanan air ini
yang menjadi sumber dampak terhadap keresahan sosial dan kamtibmas. Pemeliharaan yang
menganggu kelancaran pelayanan air bersih diantaranya:
 Pengurasan intake dan pemeliharaan pompa yang akan menganggu aliran air di pipa
transmisi
 Pengurasan reservoir yang dapat menganggu pelayanan air bersih sementara waktu;
 Pemeliharaan atau perbaikan jaringan pipa transmisi atau distribusi yang akan
menggangu pelayanan air.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 52
Gangguan pelayaanan air jika terjadi sering, berulang dan berlangsung lama dapat
menyebabkan timbulnya keresahan dan gangguan kamtibmas. Masyarakat resah karena tidak
terdapat air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keresahan sosial dan kamtibmas. Dampak yang
timbul berupa Dampak Negatif Penting (DNP) dengan pertimbangan sebagai berikut:

Tabel 3.41. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Operasional Sarana dan Prasarana Air
Baku Tahap Operasi Terhadap Keresahan Sosial dan Kamtibmas
No. Kriteria Dampak Penting Uraian/Keterangan Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar Penting
penduduk yang akan pembangunan sarana dan prasarana air baku
terkena dampak Way Sabu Atas terutama masyarakat Dusun
Marga Dalam, Kawasan Markas TNI AL
Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa
atau 5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Penting
dampak Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran dengan luas wilayah
mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung selama tahap operasi Penting
dampak berlangsung pada saat dilakukan pemeliharaan intake,
jaringan pipa transmisi dan distribusi, serta
reservoir distribusi
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan hidup lain yang terkena Penting
lingkungan hidup lain dampak adalah kesehatan masyarakat
yang akan terkena
dampak
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif apabila Penting
ketidakpuasan/harapan masyarakat terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung tidak
terpenuhi.
6 Berbalik atau tidak Dampak yang negatif akan berbalik menjadi Penting
berbaliknya dampak positif apabila pengelolaan yang dilakukan
berjalan dengan baik.
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.3 Kegiatan Penghijauan


Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman.

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 53
Kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif terhadap sistem hidrologi dan tata
air serta pola iklim mikro di lokasi sekitar daerah penghijauan. Penjelasan dampak mengenai
penghijauan di lokasi kegiatan sarana dan prasaraan air baku Way Sabu Atas disajikan pada
sub bab berikut ini.

3.3.3.1 Kualitas Udara


Bertambahnya vegetasi akan memperbaiki kualitas udara di lokasi kegiatan. Tumbuhan dapat
menyerap gas-gas pencemaran udara serta menghasilkan oksigen yang dapat meningkatkan
kualitas udara di lokasi kegiatan.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka peningkatan kualitas udara akibat kegiatan penghijauan di Hutan Raya
Wan Abdul Rahman dan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.42 sebagai berikut:

Tabel 3.42. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Kualitas Udara
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas, dan perubahan iklim mikro menjadi lebih sejuk
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Penting
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 54
3.3.3.2 Pola Iklim Mikro
Bertambahnya vegetasi selain akan memperbaiki kualitas udara di lokasi kegiatan juga akan
merubah pola iklim mikro. Perubahan komponen iklim mikro yang berubah yaitu suhu yang
lebih sejuk sehingga timbul kenyamanan di lokasi kegiatan penghijauan.
Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka perubahan iklim mikro akibat kegiatan penghijauan di Hutan Raya
Wan Abdul Rahman dan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.43 sebagai berikut:

Tabel 3.43. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Pola Iklim Mikro
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Penting
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.3.3 Kualitas Air Permukaan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Peningkatan

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 55
debit andalam Way Sabu Atas akan menyebabkan pengenceran pencemaran terutama
parameter BOD dan COD dan akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut yang
terkandung di dalam air. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
enghijaun akan berdampak pada peningkatan kualitas air Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap peningkatan
kualitas air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak
Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.44 sebagai berikut:

Tabel 3.44. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Kualitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijuan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kuantitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.3.4 Kuantitas Air Permukaan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 56
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Debit andalam
Way Sabu Atas yaitu debit air sungai yang tidak terpengaruh oleh musim. Semakin besar
debit andalan menunjukkan kualitas daerah tangkapan air yang baik. Terjaganya debit
andalan di Way Sabu Atas akan menjamin kesinambugan kegiatan operasional Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap peningkatan
kualtitas air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak
Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.45 sebagai berikut:

Tabel 3.45. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Kuantitas Air Permukaan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DPP)

3.3.3.5 Air Larian


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 57
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Debit andalam
Way Sabu Atas yaitu debit air sungai yang tidak terpengaruh oleh musim. Semakin besar
debit andalan menunjukkan kualitas daerah tangkapan air yang baik. Terjaganya debit
andalan di Way Sabu Atas akan menjamin kesinambugan kegiatan operasional Sarana dan
Prasarana Air Baku Way Sabu Atas.

Air larian yang dapat dikurangi jumlahnya dapat mengurangi debit banjir di daerah hilir.
Selain itu air larian yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya wabah
penyakit bawaan air, mengingat air yang tergenang dapat dijadikan sarang oleh beberapa
vektor penyakit.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap penurunan air
larian. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting
(DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.46 sebagai berikut:
Tabel 3.46. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Air Larian
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Negatif Penting (DPP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 58
3.3.3.6 Flora
Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman. Kegiatan
penghijauan akan menambah keragaman flora yang terdapat di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rahman. Bertambahnya keragaman flora akan menyebabkan keanekaragaman hayati
menjadi semakin melimpah.

Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif
Penting terhadap keragaman flora yang terdapat di daerah tangkapan air. Komponen Flora
akibat kegiatan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.47 sebagai berikut:

Tabel 3.47. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Flora
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 59
3.3.3.7 Fauna
Penghijauan dilakukan terutama di Hutan Raya Wan Abdul Rahman yang merupakan daerah
tangkapan air untuk Way Sabu Atas. Jenis tanaman yang ditanam adalah tumbuhan yang
mampu menangkap air. Proses pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanaman akan
berkoordinasi dengan pengelola Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman. Kegiatan
penghijauan akan menambah keragaman flora yang terdapat di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rahman. Bertambahnya keragaman flora akan menyebabkan keanekaragaman hayati
menjadi semakin melimpah. Keragaman flora yang melimpah akan meyebabkan proses
perkembangi biakan fauna mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi karena sumber
makanan dan habitat bagi fauna yang terdapat di lokasi penghijauan terjaga. Semakin baik
kondisi habitat fauna maka jumlah dan keragaman fauna akan mengalami peningkatan pula.

Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan penghijauan akan menimbulkan dampak positif
Penting terhadap keragaman fauna yang terdapat di daerah tangkapan air. Komponen Fauna
akibat kegiatan penghijauan dikatagorikan menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP)
dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel 3.48 sebagai berikut:

Tabel 3.48. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Fauna
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 60
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

3.3.3.8 Biota Perairan


Kegiatan penghijauan terutama di daerah tangkapan air yaitu Taman Hutan Raya Wan Abdul
Rahman akan menyebabkan semakin tertutupnya tanah oleh vegetasi. Kejadian tersebut dapat
menyebabkan jumlah air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah menjadi lebih besar
dibandingkan dengan air hujan yang menjadi air larian. Hal tersebut dapat menambah debit
air tanah dan berdampak baik pada peningkatan debit andalan Way Sabu Atas. Peningkatan
debit andalan Way Sabu Atas akan menyebabkan pengenceran pencemaran terutama
parameter BOD dan COD dan akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut yang
terkandung di dalam air. Bertambah baiknya kualiytas air akan menyebabkan aquatic life
menjadi semakin melimpah. Biota perairan akan tumbuh subur yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah dan keragaman dari biota air tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan penghijaun akan berdampak pada peningkatan jumlah dan
keragaman dari biota air Way Sabu Atas.

Berdasarkan kriteria dampak penting, melihat jarak lokasi kegiatan yang berdekatan dengan
Way Sabu Atas maka kegiatan penghijauan akan berdampak positif terhadap jumlah dan
keragaman dari biota air Way Sabu Atas. Kesimpulan penghijauan dikatagorikan
menimbulkan Dampak Positif Penting (DPP) dengan rincian kriteria disajikan pada Tabel
3.49 sebagai berikut:

Tabel 3.49. Penentuan Sifat Dampak Penting Kegiatan Penghijauan Tahap Operasi Terhadap
Biota Perairan
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
1 Besarnya jumlah Masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Tidak Penting
penduduk yang akan sarana dan prasarana air baku Way Sabu Atas
terkena dampak terutama masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan
Markas TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan
Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran sebanyak 24.324 jiwa atau
5.078 KK.
2 Luas wilayah penyebaran Masyarakat Dusun Marga Dalam, Kawasan Markas Tidak Penting
dampak TNI AL Lempasing, Dusun Seribu dan Sukajaya
Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran dengan luas wilayah mencapai 6.657 km2
3 Intensitas dan lamanya Intensitas dampak besar karena terjadi di lokasi Penting
dampak berlangsung daerah tangkapan air Way Sabu Atas dengan waktu
terjadinya dampak selama tumbuhan berkembang dan
hidup di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 61
No Kriteria Dampak Penting Uraian Kesimpulan
4 Banyaknya komponen Komponen lingkungan lain yang terkena dampak Penting
lingkungan hidup lain positif dari kegiatan penghijauan yaitu peningkatan
yang akan terkena dampak kualitas udara, peningkatan kualitas air Way Sabu
Atas, perubahan iklim mikro
5 Sifat kumulatif dampak Dampak bersifat kumulatif positif dengan dampak Tidak Penting
lainnya
6 Berbalik atau tidak Dampak dapat menjadi negatif jika pengelolaan Tidak
berbaliknya dampak dilakukan secara tidak baik Penting
7 Kriteria lain berdasarkan Tidak ada Tidak Penting
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan Dampak Positif Penting (DPP)

Laporan Akhir Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Baku Way Sabu Atas III - 62

Anda mungkin juga menyukai