Anda di halaman 1dari 62

Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT.

UNIMINE INDON

4
EVALUASI SECARA HOLIS

TERHADAP DAMPAK LIN

4. 1 EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGK

Evaluasi secara holistik merupakan telaahan secara me


semua Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang timbul pada kompone
yang berasal dari rencana usaha dan/atau kegiatan pada ruang dan
Telaahan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keterka
seluruh (DPH) dalam penentuan karakteristik dampak (kepentinga
total terhadap lingkungan hidup. Pada umumnya dampak yang
terjadi dalam satu tahapan pelaksanaan kegiatan.
Metode yang digunakan dalam evaluasi holistik ini adalah
antara DPH dengan lokasi (ruang) dan waktu terjadinya dampak.
baik yang bersifat penting atau tidak penting dari hasil prakiraan dam
berdasarkan waktu dan lokasi terjadinya dampak. Identifikasi ini m
yang memiliki ruang dan waktu yang sama, pada kegiatan yang
kegiatan yang berbeda. Evaluasi holistik terhadap semua DPH
terjadi pada kegiatan pembangunan pabrik semen PT. Unimine
terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.

4.1.1 BENTUK HUBUNGAN KETERKAITAN DAN INTERAKSI


KARAKTERISTIKNYA
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

MASA PRA KONSTRUKSI


1. Interkasi DPH 01
Dampak keresahan masyarakat pada kegiatan survey dan inves
damapak yang memiliki ruang dan waktu yang sama yaitu te
persiapan pekerjaan pengukuran dilakukan (6 bulan sampai 1
dengan lokasi dampak berada pada Desa Sotang, Cokrowati,
Pulogede. Kegiatan survey dan investigasi bertujuan untuk menget
yang sesuai untuk pembangunan pabrik semen oleh PT. U
Sosialisasi ke masyarakat bertujuan untuk menghimpun saran
pendapat dari seluruh lapisan masyarakat, kegiatan sosiali
pemberian informasi langsung kepada masyarakat adanya kegia
pabrik semen serta kegiatan AMDAL sehingga pada kegiatan
penyusun dan penilai AMDAL serta masyarakat bertemu untuk s
informasi, saran, tanggapan serta pendapat. Sosialisasi masyaraka
dua kegiatan yaitu kegiatan langsung ke lapang dengan pemberi
pengumpulan perwakilan masyarakat dalam ruang dan waktu tertent

2. Interaksi DPH-02, DPH-03, DPH-04


Dampak yang terjadi pada 1 sampai 2 tahun awal kegiata
pembangunan pabrik semen oleh PT Unimine Indonesia adalah
daerah tangkapan air, keresahan masyarakat dan perubahan p
masyarakat yang disebabkan oleh kegiatan pengadaan tanah. PT.
berencana membebaskan lahan seluas 84,2 meliputi area pabrik
pabrik berada di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Ke
tanah ini dilakukan dengan sistem jual beli tanah, dengan beberap
seperti penetapan batas lahan, tawar menawar harga tanah, s
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

konflik sosial. Hasil analisis dan melihat kondisi pembebasan laha


lahan tersebut digunakan sebagai lahan sawah dan tegalan, da
Kabupaten Tuban Dalam Angka Tahun 2016 terkait pengurangan
akan mengalami penurunan hasil produksi dan menghilangkan
masyarakat sekitar. Dari data dapat diketahui bahwamasyaraka
produksi pertanian komoditas kacang hijau dari Kecamatan Tambak
ton/tahun, untuk komoditas kacang tanah sebesar 4852 ton/tahun
pertanian komoditas sawahdengan total produksi di Kecamatan Ta
10616 ton/tahun. Sedangkan untuk Produksi pertanian komoditas
total produksi sebesar 22844 ton/tahun. Diprakirakan proses pem
akan menyebabkan hilangnya mata pencaharian masyarakat se
menurunkan produktivitas komoditas tanaman pangan akibat alih
terjadi sebesar 25 %. Dampak – dampak tersebut terjadi pada ruan
ke4 desa lokasi rencana pembangunan pabrik semen yaitu De
Pulogede, Desa Gadon, Desa Cokrowati dengan jumlah penduduk 8
antara dampak di atas adalah saling menguatkan dimana terdapat
apabila dampak satu tidak tertangani dengan baik maka dampak
muncul. Pengelolaan terhadap pengurangan produksi pertaniansan
persepsi dan sikap masyarakat apabila pengelolaan tidak tepat atau
pengelolaan maka persepsi dan sikap masyarakat akan semakin k
kegiatan pembangunan pabrik semen.

MASA KONSTRUKSI
1. Interaksi DPH-05, DPH-06, DPH-07, DPH-08, DPH-09, DPH-10,
DPH-13, DPH-14, DPH-15, DPH-16
Dampak-dampak ini menjadi satu kategori karena lokasi d
terjadi bersamaan yaitu pada waktu konstruksi dengan jangka wak
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

Dampak peningkatan kadar debu dan kebisingan (DPH 6, DP


10, DPH 11, DPH 12) diakibatkan karena kegiatan mobilitas tenag
peralatan, persiapan lahan pada tapak proyek dan pembangunan fis
dan prasarana. Pada kegiatan mobilisasi tenaga kerja, bahan dan
berpotensi menimbulkan penurunan kualitas udara sebagai akiba
kendaraan dalam mobilitas material dan peralatan. Mobilisasi tenag
peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan m
jenisnya berdasarkan jadwal dan rencana kerja yang telah dibuat
material bahan bangunan seperti semen, besi, aspal dan bahan p
Pengadaan bahan dapat dilakukan dengan cara membeli langsung k
setempat atau mitra kontraktor di sekitar wilayah tapak proyek. S
urug (borrow quarry area) untuk tubuh Pabrik Semen dibutuhkan bat
pendukung lainnya yang diambil dari sekitar lokasi rencana pem
semen karena ketersediaannya cukup melimpah.Rencana Pembang
dan sarana prasarana antara lain meliputi pembangunan gedu
saluran drainase, unit produksi, unit pengolahan air, unit pengo
penyediaan listrik, unit penyediaan layanan sosial seperti tempat
maupun tempat membangun usaha masyarakat serta pembang
Rencana pembangunan pabrik termasuk dalam wilayah admin
Tambakboyo. Kadar debu dan kebisingan yang meningkat dap
adanya kegiatan pendirian pancang saat pembangunan konstruks
berdampak signifikan terhadap penurunan kualitas udara serta ke
berat dan operasional pembukaan akses jalan baru yang dapat m
udara.
Dampak penurunan kuantitas/kualitas air (DPH-13) diakibatk
pembangunan fisik, gedung, jalan serta sarana dan prasaran
Tambakboyo terdapat 2 Daerah Aliran Sungai yaitu Prumpu
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

Suspended Solid (TSS) maupun Total Dissolved Soild (TDS) pada


debit air yang ada.
Dampak peningkatan ekonomi lokal (DPH-15) menjadi salah satu d
dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adnaya kegiatan pe
gedung, jalan serta saran dan prasarana. Dengan jumlah tenaga ke
orang pada masa konstruksi maka diperlukan usaha-usaha e
kehidupan sehari-hari para pekerja.
Dampak – dampak tersebut merupakan dampak terhadap p
lingkungan akibat adanya pembangunan pabrik semen, tentu sa
berpengaruh terhadap tanggapan masyarakat, sifat dampak diat
menguatkan satu sama lain, dengan adanya rekruitmen tenaga
menguatkan pendapatan masyarakat dan kegiatan ekonomi lokal
timbul adanya pelemahan/penurunan kualitas udara, penurunan kua
Peningkatan maupun penurunan kondisi lingkungan dan social ak
tingkat keresahan masyarakat, pengelolaan terhadap dampak-da
menentukan tingginya tingkat keresahan masyarakat (DPH-08, DPH

MASA OPERASI

1. Interaksi DPH-18, DPH-19, DPH-20. DPH-21.DPH-22.DPH-23,


DPH-26, DPH-27, DPH-28.DPH-29, DPH-30, DPH-31, DPH-32, DPH
Kegiatan operasional industri semen adalah proses produksi
menggunakan sistem kering akan menyebabkan sebaran debu (DP
proses produksi hal ini dapat mempengaruhi dan operasi alat yang d
kadar debu diarea lokasi pembangunan pabrik semen PT Unimin
relative dibawah baku mutu, kadar debu yang diambil di area pemuk
pembangunan sebesar 40,1 µg/Nm3, dilokasi kedua di area pemuki
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

sehingga diharapkan dampak peningkatan kadar debu akibat op


semen dan pemakaian genset dapat dikurangi (DPH-28).
Selain peningkatan kadar debu, kegiatan operasional industry sem
meningkatkan kebisingan (DPH-20, DPH-25 dan DPH-29) akibat pe
mesin produksi semen serta pemakaian genset. Diperkirakan gens
sepanjang hari apabila supply listrik dari PLN tidak mencukupi kebut
operasi.
Penurunan kualitas air berasal dari kegiatan operasional indu
diperoleh dari pembuangan liquid residu dari kegiatan operasional
kualitas air bersih pada sumur masyarakat masih relative aman
minum namun perlu diwaspadi terhadap total padatan terlarut hamp
baku mutu yang diijinkan. Kualitas air permukaan atau air sungai p
lahan proyek dan setelah proyek masih dibawah standar baku m
kelas III, hanya satu parameter yang perlu diwaspadai yaitu jumlah
pada keseluruhan lokasi pengambilan sampel sudah melebihi
Dampak penurunan kualitas air akibat produksi semen bisa berupa
sedimentasi yang berpengaruh terhadap nilai BOD, DO dan COD.
Penurunan tingkat pengguran (DPH-22) pada kegiatan oeprasion
sangat diharapkan. Perekrutan tenaga kerja oleh adanya kegiatan o
semen adalah 200 orang, sehingga apabila keseluruhan dari pe
masyarakat Kabupaten tuban sendiri maka jumlah penganggura
sebesar 200 jiwa atau 2,1 % jumlah pencari tenaga kerja akan m
ekonomi akan meningkat pada kegiatan operasional industri sem
pabrik semen oleh PT Unimine Indonesia tergolong lokasi yan
pengembangan kegiatan lokal.
Penurunan kesehatan masyarakat (DPH-23) pada kegiatan ini san
banyaknya jumlah bahan pencemar yang dihasilkan sehingga
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

masyarakat (DPH-30) di sekitar lokasi pembangunan pabrik seme


keberhasilan kegiatan pengelolaan limbah padat, cair dan gas oleh p
Dampak keresahan masyarakat (DPH-18, DPH-24, DPH-27
perubahan persepsi dan sikap masyarakat (DPH-32, DPH-33) men
tergantung pada pengelolaan dampak-dampak sebelumnya, has
masyarakat merupakan cerminan pengelolaan oleh pemrakarsa. D
tersebut meruapak dampak terhadap perubahan kualitas lingkung
pembangunan pabrik semen, tentu saja hal ini sangat berp
tanggapan masyarakat, sifat dampak diatas adalah sangat meng
lain, dengan adanya rekruitmen tenaga kerja maka akan men
ekonomi lokal, namun juga ada interaksi yang melemahkan
peningkatan kegiatan ekonomi lokal maka timbul adanya pele
kualitas udara, kepadatan lalu lintas, kenyamanan lingkungan. Pe
penurunan kondisi lingkungan dan social akan mempengaruhi tingk
persepsi dan sikap masyarakat. Dampak-dampak diatas d
berlangsung selama kegiatan 15 tahun dalam masa operasiona
penambangan. area yang terkena dampak adalah Desa Sotang
Desa Pulogede, dan Desa Gadon.

MASA PASCA OPERASI


1. Interaksi DPH-34, DPH-35, DPH-36
Dampak keresahan masyarakat (DPH-34, DPH-36) pada ta
berasal dari kegiatan sosialisasi dan pelepasan tenaga kerja. B
tersebut menimbulkan keresahan masyarakat terutama kejelasan
pemanfaatan bangunan pabrik dan pemanfaatan lahan pasca t
mitigasi terhadap dampak tersebut.Keresahan masyarakat m
masyarakat terhadap adanya kegiatan baru diwilayahnya, apab
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDON

mempertahankan persepsi dan sikap masyarakat kearah pos


keresahan masyarakat dan perubahan persepsi dan sikap ma
dampak yang saling memperkuat dimana apabila dampak keresaha
dikelola dengan baik maka akan mempengaruhi persepsi dan sikap
35).
Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tabel 4.1. Hubungan Interaksi Antar Dampak

Tahapan / Kegiatan DPH Ruang Waktu Evaluasi


TAHAP PRA KOSNTRUKSI
1. Survei dan DPH-01 Keresahan Masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, Persiapan administrasi sampai H-1
Investigasi Desa Gadon, Desa Cokrowati, pekerjaan pengukuran dilakukan
Kecamatan Tambakboyo selama 6 bulan sampai 1 tahun
2. Pengadaan Tanah DPH-02 Keresahan Masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, Persiapan administrasi sampai H-2
Desa Gadon, Desa Cokrowati, pekerjaan pengukuran dilakukan
Kecamatan Tambakboyo selama 1sampai 2 tahun
DPH-03 Perubahan Persepsi dan Sikap Desa Sotang, Desa Pulogede, Persiapan administrasi sampai H-2
Masyarakat Desa Gadon, Desa Cokrowati, pekerjaan pengukuran dilakukan
Kecamatan Tambakboyo selama 1sampai 2 tahun
DPH-04 Pengurangan Produksi Desa Sotang, Desa Pulogede, Persiapan administrasi sampai H-2
Pertanian Desa Gadon, Desa Cokrowati, pekerjaan pengukuran dilakukan
Kecamatan Tambakboyo selama 1 sampai 2 tahun
TAHAP KONSTRUKSI
1. Rekrutmen tenaga DPH-05 Penurunan tingkat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
kerja pengangguran Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
2. Mobilitas tenaga DPH-06 Peningkatan Kadar Debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama masa konstruksi H-3
kerja, bahan dan Desa Gadon, Desa Cokrowati,
peralatan Kecamatan Tambakboyo
DPH-07 Peningkatan Kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama masa konstruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-08 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama masa konstruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
3. Persiapan lahan DPH-09 Peningkatan kadar Debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama masa konstruksi H-3
pada Tapak Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Proyek Kecamatan Tambakboyo

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-9


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tahapan / Kegiatan DPH Ruang Waktu Evaluasi


DPH-10 Peningkatan kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
4. Pembangunan DPH-11 Peningkatankadar debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
fisik, gedung, jalan Desa Gadon, Desa Cokrowati,
serta sarana dan Kecamatan Tambakboyo
prasarana DPH-12 Peningkatan kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-13 Penurunan Kuantitas/Kualitas Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
Air Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-14 Penurunan tingkat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
pengangguran Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-15 Kegiatan ekonomi lokal Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo Klutuk
DPH-16 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun selama proses kontruksi H-3
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
TAHAP OPERASI
1. Rekrutmen tenaga DPH-17 Kegiatan ekonomi Desa Sotang, Desa Pulogede, 1-2 bulan pada awal tahap operasi -
kerja Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-18 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama masa operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
2. Kegiatan DPH-19 Peningkatan Kadar Debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Operasional Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Industri semen Kecamatan Tambakboyo

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-10


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tahapan / Kegiatan DPH Ruang Waktu Evaluasi


DPH-20 Peningkatan Kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-21 Penurunan Kuantitas/Kualitas Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Air Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-22 Penurunan Tingkat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Penganngguran Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-23 Kesehatan Masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-24 Keresahan Masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
3.Pembangkitan DPH-25 Peningkatan Kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Genset Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-26 Peningkatan Kadar Debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-27 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
4.Kegiatan DPH-28 Peningkatan kadar debu Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
pengelolaan limbah Desa Gadon, Desa Cokrowati,
cair, padat dan gas Kecamatan Tambakboyo
DPH-29 Peningkatan Kebisingan Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-30 Kesehatan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-11


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tahapan / Kegiatan DPH Ruang Waktu Evaluasi


Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-31 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H-4
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-32 Perubahan persepsi dan sikap Desa Sotang, Desa Pulogede, 15 tahun selama tahap operasi H4
masyarakat Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
5. Kegiatan fasilitas DPH-33 Perubahan persepsi dan sikap Desa Sotang, Desa Cokrowati dan 15 tahun tahap operasi H-4
Umum masyarakat Desa Klutuk
TAHAP PASCA OPERASI
1. Sosialisasi DPH-34 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun pada tahap pasca operasi H-5
Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
DPH-35 Perubahan persepsi dan sikap Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun pada tahap pasca operasi H-5
masyarakat Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
2. Pelepasan tenaga DPH-36 Keresahan masyarakat Desa Sotang, Desa Pulogede, 2 tahun pada tahap pasca operasi H-5
kerja Desa Gadon, Desa Cokrowati,
Kecamatan Tambakboyo
Sumber : Hasil analisis, 2018

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-12


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tabel 4.2. DPH pada Ruang dan Waktu yang Sama


Holistik DPH Kegiatan
TAHAP PRA KONSTRUKSI
H-1 DPH-01 Keresahan masyarakat Survei dan Investigasi
DPH-02 Keresahan Masyarakat Pengadaan Tanah
DPH-03 Perubahan Persepsi dan Sikap
H-2 Pengadaan Tanah
Masyarakat
DPH-04 Pengurangan Produksi Pertanian Pengadaan Tanah
TAHAP KONSTRUKSI
DPH-05 Penurunan tingkat pengangguran Rekruitmen tenaga karja
DPH-06 Peningkatan kadar debu Mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
DPH-07 Peningkatan kebisingan Mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
DPH-08 Keresahan masyarakat Mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
DPH-09 Peningkatan kadar debu Persiapan lahan pada tapak proyek
DPH-10 Peningkatan kebisingan Persiapan lahan pada tapak proyek
DPH-11 Peningkatankadar debu Pembangunan fisik, gedung, jalan
H-3 serta sarana dan prasarana
DPH-12 Peningkatan kebisingan Pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
DPH-13 Penurunan kuantitas/kualitas air Pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
DPH-14 Penurunan tingkat pengangguran Pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
DPH-15 Kegiatan ekonomi lokal Pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
DPH-16 Keresahan masyarakat Pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
TAHAP OPERASI
DPH-17 Kegiatan ekonomi Rekrutmen tenaga kerja
DPH-18 Keresahan masyarakat Rekrutmen tenaga kerja
DPH-19 Peningkatan Kadar Debu Kegiatan operasional industry
semen
DPH-20 Peningkatan Kebisingan Kegiatan operasional industry
semen

H-4 DPH-21 Penurunan Kuantitas/Kualitas Air Kegiatan operasional industry


semen
DPH-22 Penurunan Tingkat Penganngguran Kegiatan operasional industry
semen
DPH-23 Kesehatan Masyarakat Kegiatan operasional industry
semen
DPH-24 Keresahan Masyarakat Kegiatan operasional industry
semen

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-13


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

DPH-25 Peningkatan Kebisingan Pembangkitan genset


DPH-26 Peningkatan Kadar Debu Pembangkitan genset
DPH-27 Keresahan masyarakat Pembangkitan genset
DPH-28 Peningkatan kadar debu Kegiatan pengelolaan limbah cair,
padat, dan gas
DPH-29 Peningkatan Kebisingan Kegiatan pengelolaan limbah cair,
padat, dan gas
DPH-30 Kesehatan masyarakat Kegiatan pengelolaan limbah cair,
padat, dan gas
DPH-31 Keresahan masyarakat Kegiatan pengelolaan limbah cair,
padat, dan gas
DPH-32 Perubahan persepsi dan sikap Kegiatan pengelolaan limbah cair,
masyarakat padat, dan gas
DPH-33 Perubahan persepsi dan sikap
Kegiatan fasilitas umum
masyarakat
DPH-34 Keresahan masyarakat Sosialisasi

H-5 DPH-35 Perubahan persepsi dan sikap


Sosialisasi
masyarakat
DPH-36 Keresahan masyarakat Pelepasan Tenaga Kerja
Sumber : Hasil Analisa, 2018

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-14


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

4.1.2 KOMPONEN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG PALING


MENIMBULKAN DAMPAK LINGKUNGAN

Evaluasi keterkaitan antar DPH dapat memberikan informasi mengenai


komponen kegiatan pembangunan industry semen PT UNIMINE INDONESIA baik
pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi, yang paling banyak
menimbulkan dampak lingkungan. Dengan mengacu pada Tabel 4.1, maka dapat hal
tsb dapat terlihat pada Tabel 4.3.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-15


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tabel 4.3. Komponen Kegiatan yang Banyak Menimbulkan Dampak


DPH pada Komponen Lingkungan

Keresahan Masyarakat
Kesehatan Masyarakat
Pengurangan Produksi

dan Sikap Masyarakat


Peningkatan Kegiatan
Kuantitas/Kualitas Air

Perubahan Persepsi
Peningkatan Kadar

Penurunan Tingkat
Jumlah
Dampak

Pengangguran

Ekonomi Lokal
Tahapan / Kegiatan

Peningkatan
Kebisingan

Penurunan

Pertanian
Debu
+ – + /–
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Survei dan Investigasi - 1
2. Pengadaan Tanah - - +/- 2 1
TAHAP KONSTRUKSI
1. Rekrutmen tenaga kerja + 1

2. Mobilitas tenaga kerja, bahan dan 3


- - -
peralatan
3. Persiapan lahan pada tapak proeyek - - 2

4. Pembangunan fisik, gedung, jalan serta 1 4


- - - + -
sarana dan prasarana
TAHAP OPERASI

1. Rekrutmen tenaga kerja + - 1 1

2. Kegiatan Operasional Industri Semen - - - + - - 1 5

3. Pembangkitan Listrik PLN dan Genset - - - 3

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-16


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

4. Kegiatan Pengelolaan Limbah Cair, 4


- - - - +/- 1
Padat dan Gas
5. Kegiatan fasilitas Umum +/- 1

TAHAP PASCA OPERASI

1. Sosialisasi - +/- 1 1

2. Pelepasan Tenaga Kerja - 1

Jumlah DPH untuk Setiap Sumber


6 6 1 1 2 3 2 10 4 4 27 4
Kegiatan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-17


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

4.1.3 AREA-AREA YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN PENTING (AREA


CONCERN)

Disamping komponen kegiatan yang paling menimbulkan dampak, evaluasi


holistic dampak penting hippotetik ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi area-area
yang perlu mendapatkan perhatian penting (area concern). Pertimbangan dalam
identifikasi area-area ini didasarkan pada jumlah terjadinya dampak penting hipotetik
(Tabel 4.1 dan 4.2). dengan mengacu pada Tabel 4.1, area-area yang menjadi
persebaran dampak dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-18


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tabel 4.4. Area yang Sering Menerima Dampak


Area Penerima Dampak

Lingkungan Tapak

Pulogede, Gadon,

Kabupaten Tuban
Desa Sotang,
Tahapan/kegiatan DPH

Tambakboyo
Ruas Jalan
PANTURA

Kecamatan
Cokrowati
Proyek
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Survei dan Investigasi Keresahan Masyarakat 
2. Pengadaan Tanah Keresahan Masyarakat  
Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat 
Pengurangan Produksi Pertanian   
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Rekrutmen tenaga kerja Penurunan tingkat pengangguran   
2. Mobilitas tenaga kerja, bahan dan Peningkatan Kadar Debu
  
peralatan
Peningkatan Kebisingan   
Keresahan masyarakat  
3. Persiapan lahan pada Tapak Peningkatan kadar Debu
  
Proyek 
Peningkatan kebisingan   
4. Pembangunan fisik, gedung, jalan Peningkatankadar debu
 
serta sarana dan prasarana
Peningkatan kebisingan  
Penurunan Kuantitas/Kualitas Air   
Penurunan tingkat pengangguran   

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-19


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Area Penerima Dampak

Lingkungan Tapak

Pulogede, Gadon,

Kabupaten Tuban
Desa Sotang,
Tahapan/kegiatan DPH

Tambakboyo
Ruas Jalan
PANTURA

Kecamatan
Cokrowati
Proyek
Kegiatan ekonomi lokal  
Keresahan Masyarakat  
C. TAHAP OPERASI
1. Rekrutmen tenaga kerja Kegiatan ekonomi   
Keresahan masyarakat  
2. Kegiatan Operasional Industri Peningkatan Kadar Debu
  
semen
Peningkatan Kebisingan   
Penurunan Kuantitas/Kualitas Air   
Penurunan Tingkat Penganngguran   
Kesehatan Masyarakat  
Keresahan Masyarakat  
3. Pembangkitan Genset Peningkatan Kebisingan  
Peningkatan Kadar Debu  
Keresahan masyarakat 
4. Kegiatan pengelolaan limbah cair, Peningkatan kadar debu
  
padat dan gas
Peningkatan Kebisingan   
Kesehatan masyarakat  
Keresahan masyarakat  

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-20


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Area Penerima Dampak

Lingkungan Tapak

Pulogede, Gadon,

Kabupaten Tuban
Desa Sotang,
Tahapan/kegiatan DPH

Tambakboyo
Ruas Jalan
PANTURA

Kecamatan
Cokrowati
Proyek
Perubahan persepsi dan sikap masyarakat  
5. Kegiatan fasilitas Umum Perubahan persepsi dan sikap masyarakat  
D. TAHAP PASCA OPERASI
1. Sosialisasi Keresahan Masyarakat   
Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat   
2. Pelepasan Tenaga Kerja Keresahan Masyarakat   
Jumlah 17 8 20 13 4
Sumber : Hasil Analisa

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-21


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat diidentifikasi area-area yang perlu mendapatkan
perhatian penting (area concern) adalah sebagai berikut :

A. Tahap Pra Konstruksi :


1. Area di Lingkungan Tapak Proyek, sebagai penerima dampak :
a. Keresahan masyarakat akibat kegiatan survey dan investigasi
b. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pengadaan tanah
2. Area di Lingkungan Desa Sotang, Desa Pulogede, Desa Gadon dan Desa
Cokrowati, sebagai penerima dampak :
a. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pengadaan tanah
b. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat kegiatan pengadaan tanah
c. Pengurangan produksi pertanian akibat kegiatan pengadaan tanah
3. Area di Lingkungan Kecamatan Tambakboyo, sebagai penerima dampak :
a. Pengurangan produksi pertanian akibat kegiatan pengadaan tanah
4. Area di Lingkungan Kabupaten Tuban, sebagai penerima dampak :
a. Pengurangan produksi pertanian akibat kegiatan pengadaan tanah
B. Tahap Konstruksi :
1. Area di Lingkungan Tapak Proyek, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
b. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
c. Keresahan masyarakat akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
d. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
e. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
f. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
g. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan kegiatan pembangunan fisik, gedung,
jalan serta sarana dan prasarana
h. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan kegiatan pembangunan fisik,
gedung, jalan serta sarana dan prasarana
2. Area di Lingkungan Ruas Jalan Pantura, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-22


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

b. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan


peralatan
c. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
d. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
3. Area di Lingkungan Desa Sotang, Desa Pulogede, Desa Gadon dan Desa
Cokrowati, sebagai penerima dampak :
a. Penurunan tingkan pengangguran sebagai akibat kegiatan rekrutmen tenaga
kerja
b. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
c. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
d. Keresahan masyarakat akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
e. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
f. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan persiapan lahan pada tapak proyek
g. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung, jalan
serta sarana dan prasarana
h. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung, jalan serta
sarana dan prasarana
i. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung,
jalan serta sarana dan prasarana
j. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung,
jalan serta sarana dan prasarana
k. Peningkatan kegiatan ekonomi lokal akibat kegiatan pembangunan fisik,
gedung, jalan serta sarana dan prasarana
l. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung, jalan serta
sarana dan prasarana
4. Area di Lingkungan Kecamatan Tambakboyo, sebagai penerima dampak :
a. Penurunan tingkan pengangguran sebagai akibat kegiatan rekrutmen tenaga
kerja
b. Keresahan masyarakat akibat kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
peralatan
c. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung,
jalan serta sarana dan prasarana

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-23


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

d. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung,


jalan serta sarana dan prasarana
e. Peningkatan kegiatan ekonomi lokal akibat kegiatan pembangunan fisik,
gedung, jalan serta sarana dan prasarana
f. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung, jalan serta
sarana dan prasarana
5. Area di Lingkungan Kabupaten Tuban, sebagai penerima dampak :
a. Penurunan tingkan pengangguran sebagai akibat kegiatan rekrutmen tenaga
kerja
b. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan pembangunan fisik, gedung,
jalan serta sarana dan prasarana
C. TAHAP OPERASI
1. Area di Lingkungan Tapak Proyek, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kegiatan ekonomi akibat kegiatan rekrutmen tenaga kerja
b. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan operasional industry semen
c. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan operasional industry semen
d. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan operasional industry semen
e. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pembangkitan genset
f. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pembangkitan genset
g. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
h. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan
gas
2. Area di Lingkungan Ruas Jalan Pantura, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan operasional industry semen
b. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan operasional industry semen
c. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
d. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan
gas
3. Area di Lingkungan Desa Sotang, Desa Pulogede, Desa Gadon dan Desa
Cokrowati, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kegiatan ekonomi akibat kegiatan rekrutmen tenaga kerja
b. Keresahan masyarakat akibat kegiatan rerutmen tenaga kerja
c. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan operasional industry semen
d. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan operasional industry semen
e. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan operasional industry semen

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-24


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

f. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan operasional industry semen


g. Penurunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan operasional industry semen
h. Keresahan masyarakat akibat kegiatan operasional industry semen
i. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pembangkitan genset
j. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pembangkitan genset
k. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
l. Peningkatan kadar debu akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan
gas
m. Kesehatan masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
n. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
o. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah
cair, padat dan gas
p. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat kegiatan fasilitas umum
4. Area di Lingkungan Kecamatan Tambakboyo, sebagai penerima dampak :
a. Peningkatan kegiatan ekonomi akibat kegiatan rekrutmen tenaga kerja
b. Keresahan masyarakat akibat kegiatan rerutmen tenaga kerja
c. Penurunan kualitas/kuantitas air akibat kegiatan operasional industry semen
d. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan operasional industry semen
e. Penurunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan operasional industry semen
f. Keresahan masyarakat akibat kegiatan operasional industry semen
g. Kesehatan masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
h. Keresahan masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah cair, padat dan gas
i. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat kegiatan pengelolaan limbah
cair, padat dan gas
j. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat kegiatan fasilitas umum
5. Area di Lingkungan Kabupaten Tuban, sebagai penerima dampak :
a. Penurunan tingkat pengangguran akibat kegiatan operasional industry semen
D. TAHAP PASCA OPERASI
1. Area di Lingkungan Desa Sotang, Desa Pulogede, Desa Gadon dan Desa
Cokrowati, sebagai penerima dampak :
a. Keresahan masyarakat akibat sosialisasi
b. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat sosialisasi
c. Keresahan masyarakat akibat pelepasan tenaga kerja
2. Area di Lingkungan Kecamatan Tambakboyo, sebagai penerima dampak :
a. Keresahan masyarakat akibat sosialisasi

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-25


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

b. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat sosialisasi


c. Keresahan masyarakat akibat pelepasan tenaga kerja
3. Area di Lingkungan Kabupaten Tuban, sebagai penerima dampak :
a. Keresahan masyarakat akibat sosialisasi
b. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat akibat sosialisasi
c. Keresahan masyarakat akibat pelepasan tenaga kerja

4.2 TELAAHAN TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN


4.2.1 ARAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Telaahan dampak penting hipotetik sebagai dasar pengelolaan ini merupakan
penyampaian arahan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan berdasarkan
hasil evaluasi dampak penting. Arahan pengelolaan lingkungan hidupnterhadap
dampak penting seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Arahan Pengelolaan Lingkungan
Dampak Penting Arahan Pengelolaan Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi
1. Keresahan Masyarakat  Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja.
 Perlakuan yang sama kepada semua pekerja
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
2. Perubahan persepsi  Sosialisasi dan konsultasi public dilakukan secara bertahap dan
dan sikap masyarakat berjenjang dari kecamatan sampai desa.
 Memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
menyampaikan informasi dan saran baik secara langsung
maupun tidak langsung (tertulis) terhadap kegiatan proyek baru
 Berkejasama dan selalu berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat serta unsure
muspika dalam setiap pelaksanaan sosialisasi.
3. Keresahan masyarakat  Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja.
 Perlakuan yang sama kepada semua pekerja
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-26


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pengelolaan Lingkungan


4. Perubahan persepsi  Sosialisasi dan konsultasi public dilakukan secara bertahap dan
dan sikap masyarakat berjenjang dari kecamatan sampai desa.
 Memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
menyampaikan informasi dan saran baik secara langsung
maupun tidak langsung (tertulis) terhadap kegiatan proyek baru
 Berkejasama dan selalu berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat serta unsure
muspika dalam setiap pelaksanaan sosialisasi.
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Tingkat  Memprioritaskan tenaga kerja lokal yang terserap sepanjang
Pengangguran memenuhi kualifikasi dan persyaratan teknis yang dibutuhkan.
 Mekanisme rekruitmen tenaga kerja secara transparan.
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat.
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampong dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
2. Kegiatan Ekonomi Lokal  Peningkatan pelayanan kepada pelanggan khususnya
penyediaan tempat bagi masyarakat yang akan membangun
usaha di sekitar pabrik semen.
 Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan
masyarakat di sekitar lokasi proyek.
 Koordinasi dan berkejasama dengan Bappeda Kabupaten
Tuban dalam pengembangan wilayah dan pengembangan
kegiatan ekonomi.
 Membangun kerjasama dengan beberapa usaha yang telah
berdiri di sekitar proyek sebaga penyedia kebutuhan aktivitas
pembangunan.
3. Keresahan Masyarakat  Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja.
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
4. Perubahan Persepsi  Sosialisasi dan konsultasi public dilakukan secara bertahap dan
dan Sikap Masyarakat berjenjang dari kecamatan sampai desa.
 Memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
menyampaikan informasi dan saran baik secara langsung
maupun tidak langsung (tertulis) terhadap kegiatan proyek baru
 Berkejasama dan selalu berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat serta unsure
muspika dalam setiap pelaksanaan sosialisasi.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-27


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pengelolaan Lingkungan


5. Keresahan masyarakat  Memperioritaskan tenaga kerja lokal dengan tetap
memperhatikan tingkat keahlian tenaga kerja pada kegiatan
pembangunan fisik gdeung, jalan dan sarana prasarana
 Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja.
 Perlakuan yang sama kepada semua pekerja
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
6. Peningkatan kadar  Memasang jala pada lokasi pembangunan untuk
debu meminimalisisr terjadinya ceceran material konstruksi
 Membangun pagar keliling proyek, disamping untuk melokalisir
kebisingan juga bertujuan untuk melokalisir dampak persebaran
debu.
 Melakukan penyiraman secara berkala pada lokasi proyek,
terutama pada jalan akses yang dilalui kendaraan proyek.
 Membuat kolam pencucian untuk setiap kendaraan pengangkut
material untuk menghindari potensi peningkatan sebaran debu
pada saat pembangunan berjalan.
 Penanaman pohon di sekitar pembangunan pabrik untuk
mengurangi pencemaran udara
 Mempersyaratkan penggunaan APD bagi pekerja konstruksi
sesuai SNI dan kaidah K3.
7. Peningkatan kebisingan
 Pengaturan operasional kendaraan dan alat mesin
 Penanaman pohon di sekitar lokasi pembangunan untuk
mengurangi tingkat kebisingan
Tahap Operasi
1. Penurunan Tingkat  Memprioritaskan tenaga kerja lokal yang terserap sepanjang
Pengangguran memenuhi kualifikasi dan persyaratan teknis yang dibutuhkan.
 Mekanisme rekruitmen tenaga kerja secara transparan.
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat.
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampong dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
2. Kegiatan ekonomi lokal  Peningkatan pelayanan kepada pelanggan khususnya
penyediaan tempat bagi masyarakat yang akan membangun
usaha di sekitar pabrik semen.
 Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan
masyarakat di sekitar lokasi proyek.
 Koordinasi dan berkejasama dengan Bappeda Kabupaten
Tuban dalam pengembangan wilayah dan pengembangan
kegiatan ekonomi.
 Membangun kerjasama dengan beberapa usaha yang telah
berdiri di sekitar proyek sebaga penyedia kebutuhan aktivitas
pembangunan.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-28


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pengelolaan Lingkungan


3. Keresahan Masyarakat  Memperioritaskan tenaga kerja lokal dengan tetap
memperhatikan tingkat keahlian tenaga kerja.
 Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja.
 Keterbukaan informasi terkait pengelolaan dampak lingkungan
dari setiap kegiatan operasional
 Perlakuan yang sama kepada semua pekerja
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
4. Perubahan Persepsi  Sosialisasi dan konsultasi public dilakukan secara bertahap dan
dan Sikap Masyarakat berjenjang dari kecamatan sampai desa.
 Memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
menyampaikan informasi dan saran baik secara langsung
maupun tidak langsung (tertulis) terhadap kegiatan proyek baru
 Berkejasama dan selalu berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat serta unsure
muspika dalam setiap pelaksanaan sosialisasi.
5. Peningkatan kadar debu  Memasang jala pada lokasi pembangunan untuk
meminimalisisr terjadinya ceceran material konstruksi
 Membangun pagar keliling proyek, disamping untuk melokalisir
kebisingan juga bertujuan untuk melokalisir dampak persebaran
debu.
 Melakukan penyiraman secara berkala pada lokasi proyek,
terutama pada jalan akses yang dilalui kendaraan proyek.
 Membuat kolam pencucian untuk setiap kendaraan pengangkut
material untuk menghindari potensi peningkatan sebaran debu
pada saat pembangunan berjalan.
 Penanaman pohon di sekitar pembangunan pabrik untuk
mengurangi pencemaran udara
 Mempersyaratkan penggunaan APD bagi pekerja konstruksi
sesuai SNI dan kaidah K3.
6. Peningkatan kebisingan
 Pengaturan operasional kendaraan dan alat mesin
 Penanaman pohon di sekitar lokasi pembangunan untuk
mengurangi tingkat kebisingan
 Pengaturan peletakan alat dan mesin seefisien mungkin
sehingga jauh dari pemukiman

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-29


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pengelolaan Lingkungan


7. Penurunan  Pemeliharaan unit bangunan air terutama pada saluran
kuantitas/kualitas air pembauangan air limbah sesuai dengan SOP dan ketentuan
teknis yang dipersyaratkan.
 Pengontrolan sedimentasi pada kolam pengendapan.
 Pembuatan kotak saran untuk menjaring pengaduan dari
masyarakat.
 Perlunya membuka akses data dan informasi serta menampung
pengaduan masyarakat.
 Memberikan himbauan pada masyarakat, khususnya
masyarakat yang ada di daerah hilir untuk menyampaikan
informasi jika terjadi pencemaran air sungai.
 Koordinasi dan bekerjasama dengan BLH daerah dan provinsi
dalam melaksanakan pengelolaan kualitas air.
 Pembuatan program CSR konervasi sumber mata air
 Pemenuhan penggunaan lahan sebagai RTH 30%
 Pemanfaatan ulang air yang dihasilkan dari pengolahan air
limbah
 Penerapan rain water harvesting untuk pemanfaatan air hujan
8. Kesehatan masyarakat
 Melaksanakan serangkaian upaya pengelolaan pada dampak
peningkatan kadar debu dengan pendekatan teknologi secara
tepat.
 Memberikan himbauan kepada masyarakat terdekat dengan
unit pengolahan (separator plant) dan lokasi pit (bukaan
tambang) untuk segera melaporkan kejadian gangguan
kesehatan yang berhubungan dengan saluran pernafasan.

Tahap Pasca Operasi


1. Keresahan Masyarakat  Pengumuman secara terbuka terhadap pemanfaatan
bangunan bekas produksi semen
 Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
 Bekerjasama dengan aparat setempat (tokoh adat, kepala
kampung dan kepala distrik) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
 Prioritas pemanfaatan bangunan untuk kegiatan masyarakat
2. Perubahan Persepsi dan  Sosialisasi dan konsultasi public dilakukan secara bertahap
Sikap Masyarakat dan berjenjang dari kecamatan sampai desa.
 Memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk
menyampaikan informasi dan saran baik secara langsung
maupun tidak langsung (tertulis) terhadap kegiatan proyek baru
 Berkejasama dan selalu berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat serta unsure
muspika dalam setiap pelaksanaan sosialisasi.
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-30


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

4.2.2 ARAHAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Sesuai dengan jenis dampak penting yang harus dilakukan pengelolaa sesuai
dengan hasil evaluasi dampak, maka perlu disusun arahan pemantauan lingkungan
terhadap pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan. Arahan pemantauan
lingkungan hidup terhadap dampak penting seperti pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Arahan Pemantauan Lingkungan
Dampak Penting Arahan Pemantauan Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi
1. Keresahan Masyarakat  Memantau isu negative yang berkembang, permasalahan dan
ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota masyarakat
selama berlangsungnya kegiatan survei dan investigasi di
beberapa desa terdekat dalam kegiatan pembangunan pabrik
semen pengadaan evaluasi setiap 6 bulan sekali selama
tahap pra konstruksi.
2. Perubahan persepsi  Memantau tingkat dukungan masyarakat, isu serta
dan sikap masyarakat permasalahan yang berkembang di wilayah Desa Sotang,
Pulogede, Gadon, Cokrowatidengan frekuensi pemantauan 1
(kali) saat kegiatan berlangsung dan evaluasi 1 (kali saat
kegiatan survei dan investigasi.
3. Keresahan masyarakat  Memantau isu negative yang berkembang, permasalahan dan
ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota masyarakat
selama berlangsungnya kegiatan survei dan investigasi di
beberapa desa terdekat dalam kegiatan pembangunan pabrik
semen pengadaan evaluasi setiap 6 bulan sekali selama
tahap pra konstruksi.
Tahap Konstruksi
1. Penurunan Tingkat  Memantau jumlah tenaga kerja lokal yang terserap dari
Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Desa
Sotang, Pulogede, Gadon, Cokrowati, selama kegiatan
rekruitmen tenaga kerja pada tahap konstruksi dan evaluasi
setiap 6 (enam) bulan sekali selama berlangsungnya tahap
konstruksi.
2. Kegiatan Ekonomi Lokal  Memantau perkembangan kegiatan ekonomi lokal (sektor
pertanian dan perdagangan dan jasa) yang ada di Desa
Sotang, Pulogede, Gadon, Cokrowatiyang dilaksanakan
selama tahap konstruksi, dengan frekuensi pemantauan tiap
6 (enam) bulan sekali.
3. Keresahan Masyarakat  Memantau isu negative yang berkembang, permasalahan
dan ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota
masyarakat selama berlangsungnya kegiatan rekruitmen
tenaga kerja di beberapa desa terdekat dalam kegiatan
pembangunan pabrik semen dan pengadaan evaluasi setiap
6 bulan sekali selama tahap konstruksi.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-31


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pemantauan Lingkungan


4. Perubahan Persepsi  Memantau tingkat dukungan masyarakat, isu serta
dan Sikap Masyarakat permasalahan yang berkembang di wilayah Desa Sotang,
Pulogede, Gadon, Cokrowatidengan frekuensi pemantauan 1
(kali) saat kegiatan berlangsung dan evaluasi 1 (kali saat
kegiatan rekruitmen tenaga kerja.
5. Keresahan masyarakat  Memantau isu negative yang berkembang, permasalahan
dan ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota
masyarakat selama berlangsungnya aktivitas base camp di
beberapa desa terdekat dalam kegiatan pembangunan
pabrik semen dan pengadaan evaluasi setiap 6 bulan sekali
selama tahap konstruksi.
6. Peningkatan Kadar  Memantau kadar debu yang diakibatkan selama kegiatan
Debu mobilisasi tenaga kerja, bahan dan peralatan dengan
frekuensi pemantauan tiap 6 bulan sekali.
 Memantau kualitas udara ambient dari kegiatan
pembangunan pabrik semen dengan frekuensi pemantauan
tiap 6 bulan sekali.
7. Peningkatan Kebisingan  Memantau tingkat kebisingan diakibatkan oleh kegiatan
persiapan lahan pada tapak proyek dengan frekuensi
pemantauan 6 bulan sekali.
Tahap Operasi
1. Penurunan Tingkat  Memantau jumlah tenaga kerja lokal yang terserap dari
Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Desa
Sotang, Pulogede, Gadon, Cokrowati selama rekruitmen
tenaga kerja pada tahap operasi dan evaluasi setiap 1 tahun
sekal selama berlangsungnya tahap operasi.
2. Kegiatan ekonomi lokal  Memantau perkembangan kegiatan ekonomi lokal (sektor
pertanian dan perdagangan dan jasa) yang ada di Desa
Sotang, Pulogede, Gadon, Cokrowatiyang dilaksanakan
selama tahap operasi dengan frekuensi pemantauan tiap 6
(enam) bulan sekali.
3. Keresahan Masyarakat  Memantau isu negative yang berkembang, permasalahan
dan ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota
masyarakat selama berlangsungnya kegiatan rekruitmen
tenaga kerja dan kegiatan operasional industry semen di
beberapa desa terdekat kegiatan pembangunan pabrik
semen dan pengadaan evaluasi setiap 6 bulan sekali
selama tahap operasi melalui pembagian kuisioner atau
diskusi dengan masyarakat setempat.
4. Perubahan Persepsi  Memantau tingkat dukungan masyarakat, isu serta
dan Sikap Masyarakat permasalahan yang berkembang di wilayah Desa Sotang,
Pulogede, Gadon, Cokrowatidengan frekuensi pemantauan 1
(kali) saat kegiatan berlangsung dan evaluasi 1 (kali) saat
kegiatan rekruitmen tenaga kerja.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-32


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Dampak Penting Arahan Pemantauan Lingkungan


5. Penurunan kadar debu  Memantau kadar debu yang diakibatkan selama kegiatan
operasional industry semen dengan frekuensi pemantauan
tiap 6 bulan sekali. Lokasi pemantauan kadar debu di skeitar
lokasi dan pemukiman terdekat dengan lokasi operasional
industry semen
 Memantau kualitas udara ambient dari kegiatan
pembangunan pabrik semen dengan frekuensi pemantauan
tiap 6 bulan sekali.
6. Peningkatan kebisingan  Memantau tingkat kebisingan diakibatkan oleh kegiatan
pembangunan fisik gedung, jalan serta sarana dan prasarana
dengan frekuensi pemantauan 6 bulan sekali.
 Lokasi pemantauan kebisingan dilakukan dititik sumber
kebisingan dan pemukiman terdekat dengan pabrik semen.
7. Penurunan  Memantau parameter Fisik, Kimia dan Biologi air sesuai baku
kuantitas/kualitas air mutu lingkungan yang dipersyaratkan (PP No 82 Tahun 2001
dan Peraturan pembuangan limbah cair untuk industry
semen) di Unit Bangunan Air serta di badan sungai selama
kegiatan pembangunan pabrik semen dan evaluasi dilakukan
setiap 3 bulan sekali selama tahap operasi.
 Memantau jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan di
laboratorium setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.
 Memantau debit air yang digunakan sebagai sumber
pemakaian air setiap 6 bulan sekali.
8. Kesehatan masyarakat
 Memantau pengaruh kegiatan pembangunan pabrik semen
terhadap penyakit saluran pernafasan yang diderita oleh
pekerja dan masyarakat terdekat, dengan frekuensi
pemantauan tiap 3 (tiga) bulan sekali.
Sumber : Hasil Analisis, 2018

4.3 PERNYATAAN KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Kelayakan lingkungan merupakan pernyataan secara jelas apakah suatu


proyek atau kegiatan layak secara lingkungan berdasarkan hasil evaluasi dampak dan
arahan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Dampak-dampak yang
ditimbulkan sebagai akibat dari proyek atau kegiatan baik dampak positif maupun
dampak negatif harus dikelola dimana dampak negative yang ditimbulkan
dimaksimalkan sebesar mungkin. Dalam pelaksanaanya semua dampak harus dikelola
agar dampaknya terhadap lingkungan dapat dipantau sehingga pelaksanaan
pembangunan tidak akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berdasarkan hasil analisis prakiraan dampak penting dan hasil prakiraan dan
evaluasi dampak, maka kegiatan Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Tuban
dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Rencana Tata Ruang Sesuai Dengan Peraturan Perundang-Undangan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-33


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Berdasarkan aspek kesesuaian tata ruang, lokasi kegatan pembangunan Pabrik


Semen yang dilakukan oleh pemrakarsa telah memiliki kesesuaian dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tuban Tahun 2012 – 2032
lokasi pembangunan industri semen diluar kawasan lindung. Pembangunan
industri semen berada di atas lahan yang direncanakan sebagai kawasan
budidaya yaitu sebagai lahan sawah dan kawasan pemukiman. Berdasarkan
aspek perizinan, PT. Unimine Indonesia selaku pemrakarsa kegiatan memiliki Izin
Lokasi yang sah sesuai dengan Keputusan Bupati Kabupaten Tuban
188.45/06/ILK/414.102/2016 tentang Pemberian izin Lokasi Untuk Pembangunan
Pabrik Semen.
2. Aspek Kebijakan Di Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Serta Sumber Daya Alam
Penyusunan Dokumen AMDAL Rencana Pembangunan Industri Semen PT.
Unimine Indonesia dilakukan sebagai pelaksanaan amanat yang tertuang dalam :
a. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
b. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
Dalam upaya pengelolaan dan pemantauan dampak, pemrakarsa telah mengacu
dan mengikuti peraturan perunang-undangan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang meliputi :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaan Udara
c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 48 Tahun 1996
Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Pembangunan Industri Semen Kegiatan pembangunan Pabrik Semen telah
mengikuti kebijakan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
serta sumberdaya alam, dalam bentuk pengadaan bangunan pengolah limbah cair
dan padat, saluran drainase, perbaikan akses jalan serta upaya pencegahan
penurunan kualitas udara (debu dan kebisingan) sebagai bentuk perlindungan
terhadap kawasan di sekitar proyek.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-34


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

3. Aspek Kepentingan Pertahanan dan Kemanan


Kegiatan pembangunan pabrik semen tidak mengganggu kepentingan pertahanan
dan keamanan secara wilayah, regional maupun pertahanan dan keamanan
nasional. Lokasi rencana kegiatan juga tidak berada pada lokais yang
mengganggu kegiatan pertahanan keamanan baik berupa kantor TNI, kantor
kepolisian, asrama militer, tempat latihan tempur, pangkalan militer, sarana
komunikasi militer, wilayah perbatasan yang ada pangkalan militer, dan lokasi
pembuangan amunisi.
4. Prakiraan Secara Cermat Mengenai Besaran Dan Sifat Penting Dampak Dari
Aspek Biogeofisik Kimia, Sosial, Ekonomi, Budaya, Tata Ruang Dan
Kesehatan Masyarakat Pada Tahap Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi Dan
Psaca Operasi Rencanan Kegiatan
Dalam peoses penetapan Dampak penting dari rencana kegiatan telah dilakukan
prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek
geo-fisik-kimia, biologi, sosial, ekonoki, budaya, tatruang dan kesehatan
masyarakat pada tahap prakosbtruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi.
Besaran dampak ditelaah dengan menentukan besaran dampak dengan adnya
proyek dan tanpa adanya proyek. Dengan demikian dapat diketahui nilai selisih
dampak suatu komponen lingkungan dengan dan tanpa proyek. Penentuan sifat
penting dampak berpedoman pada kriteris dampak penting seperti yang
diamanahkan dalam UU Np. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, berikut ini merupakan kriterianya ;
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
kegiatan
b. Luas wilayah persebaran dampak
c. Lama dan intensitas dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Berdasarkan prakiraan besaran dan sifat dampak penting terhadap aspek fisik-
kimia, biologi, social ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat, pemrakarsa
pembangunan pabrik semen telah merencanakan upaya pengelolaan dampak
sejak awal serta merencanakan upaya pengelolaan dampak dari hasil berbagai
dampak penting hipotetik berdasarkan hasil prakiraan besaran dan sifat penting

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-35


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

dampak, sehingga semua dampak yang diprakirakan timbul dapat dikelola dengan
baik.
5. Hasil Evaluasi Secara Holistik Terhadap Seluruh Dampak Penting Sebagai
Sebuah Kesatuan Yang Saling Terkait Dan Saling Mempengaruhi Sehingga
Diketahui Perimbangan Dampak Negatif Yang Bersifat Positif Dengan Yang
Bersifat Negatif
Telaah dilakukan evaluasi secara holistik terhadap semua tahapan kegiatan baik
tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi yaitu berupa :
a. Bnetuk hubungan keterkaitan dan interaksi DPH berserta karakteristiknya
b. Komponen rencana kegiatan yang paling banyak menimbulkan dampak
lingkungan
c. Area-area yang perlu mendapatkan perhatian penting (area concern)
Dari proses evaluasi akan diketahui perimbangan terhadap seluruh dampak positif
dan negatif yang timbul.
6. Kemampuan Pemrakarsa Dan/ Atau Pihak Terkait Yang Bertanggung Jawab
Dalam Menanggulangi Dampak Penting Negatif Yang Akan Ditimbulkan Dari
Rencana Kegiatan Yangdirencanakan Dengan Pendekatan Teknologi, Sosial
Dan Kelembagaan
Pemrakarsa berkomitmen untuk melaksanakan upaya pengelolaan dan
pemantauan terhadap berbagai dampak lingkungan yang diprakirakan terjadi
dengan serangkaian upaya pengelolaan baik dengan pendekatan teknologi,
pendekatan sosial ekonomi, maupun pendekatan institusi yang selanjutnya
dirumuskan secara sistematis dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL.
7. Rencana Kegiatan Tidak Mengganggu Nilai-Nilai Sosial Atau Pandangan
Masyarakat (Emic View)
Kegiatan pembangunan pabrik semen tidak mengganggu nilai-nilai social wilayah
setempat, yang ditunjukkan dengan adanya persepsi positif dan dukungan
masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan, serta partisipasi dan peran serta
masyarakat dalam kegiatan pembangunan pabrik semen.
8. Rencana kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/ atau entitas ekologis yang
merupakan :
a. Entitas dan / atau species kunci (key species)

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-36


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Rencana kegiatan tidak mempengaruhi entitas ekologis yang merupakan


spesies kunci karena di sekitar lokasi rencana kegiatan tidak terdapat spesies
endemik
b. Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance)
Kegiatan pembangunan pabrik semen tidak akan mempengaruhi entitas
ekosistem yang memiliki nilai penting secara ekologis, karena lokasi
pembangunan tidak berada di lokasi habitat flora dan fauna langka atau
dilindungi pemerintah.
c. Memiliki nilai penting secara ekonomi (ekonomi importance)
Rencana kegiatan tidak mempengaruhi entitas ekologis yang memiliki nilai
penting secara ekonomi, karena tidak ditemukan adanya spesies yang bernilai
ekonomi tinggi
d. Memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance)
Rencana kegiatan tidak mempengaruhi entitas ekologis yang memiliki nilai
penting secara ilmiah karean wilayah rencana kegiatan bukan merupakan
kawasanyang dilindungi dan bukan kawasan yang menjadi pusat penelitian
atau pengembangan ilmu pengetahuan.
9. Rencana Kegiatan Tidak Menimbulkan Gangguan Terhadap Rencana
Kegiatan Yang Telah Berada Di Sekitar Rencana Kegiatan
Kegiatan pembangunan pabrik semen tidak menimbulkan gangguan terhadap
usaha dan/atau kegiatan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berada disekitar
lokasi, karena nantinya akan dilakukan pengelolaan untuk meminimalisir dampak
negatif yang terjadi dan meningkatkan dampak positif yang timbul. Terdapat
beberapa aktivitas lain di sekitar lokasi rencana kegiatan yaitu seperti industri
semen holcim, pemukiman, tegalan, warung, sekolah, dan pertanian jagung.
10. Tidak Dilampauinya Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
Dari Lokasi Rencana Kegiatan
Kegiatan pembangunan pabrik semen tidak akan melebihi daya dukung dan daya
tampung lingkungan, berdasarkan aspek lahan pemukiman wilayah Kecamatan
Tambakboyo masih tergolong wilayah dengan kepadatan rendah. Kondisi lahan
produktif masih relative luas karena dominasi lahan masih tergolong peruntukan
sawah dan hutan produksi. Limbah cair yang dihasilkan dari industry semen akan
diolah seefektif mungkin untuk menghasilkan limbah cair sesuai dengan
persyaratan untuk dapat dibuang ke lingkungan serta mengupayakan adanya

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-37


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

pemanfaatan ulang air pengolahan limbah sebagai air pencuci alat dan mesin
produksi.
Berdasarkan 10 (sepuluh) pertimbangan yang telah diuraikan di atas, maka kegiatan
Pembangunan Pabrik Semen PT. Unimine Indonesia dinyatakan Layak Secara
Lingkungan. Hasil kajian berdasarkan dampak-dampak yang harus dikelola dan
dipantau, pemrakarsa dan pelaksana proyek harus betul-betul mengelola dan
memantau dampak negatif yang ditimbulkan mulai dari tahap pra konstruksi sampai
dengan tahap pasca konstruksi menjadi seminimal mungkin dampaknya terhadap
lingkungan serta meningkatkan dampak positif sehingga nantinya manfaat yang
ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dampak negatif.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-38


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

Tabel 4.7 Ringkasan Analisa Dampak Penting

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1 Keresahan Kegiatan survei dan investigasi dilakukan Besarnya Dampak : 1. Interaksi DPH-01
Masyarakat untuk menggambarkan kondisi sosial Dampak negatif kecil, dengan adanya Dampak keresahan masyarakat pada
masyarakat di desa terdampak akan sosialisasi pada tahap pra konstruksi kegiatan survey dan investigasi, merupakan
adanya rencana pembangunan pabrik diperkirakan dapat mengurangi damapak yang memiliki ruang dan waktu
semen. Kondisi sosial masyarakat di sekitar keresahan masyarakat, yang sama yaitu terjadi pada waktu
lokasi pembangunan pabrik semen dapat Pentingnya dampak : persiapan pekerjaan pengukuran dilakukan
dikatakan bagus, stabil, dan aman, damai Lebih Penting, karena dampak (6 bulan sampai 1 tahun pengerjaan)
dan kondusif, dimana masyarakat dengan keresahan masyarakat merupakan dengan lokasi dampak berada pada Desa
wajar dan berdampingan satu dengan dampak yang cepat berbalik Sotang, Cokrowati, Desa Gadon dan
lainnya dalam dinamika yang harmonis Pulogede. Kegiatan survey dan investigasi
tanpa adanya gejolak sosial yang berarti. bertujuan untuk mengetahui kondisi lokasi
Pola interaksi antar individu dan antar yang sesuai untuk pembangunan pabrik
kelompok masih menjunjung tinggi nilai dan semen oleh PT. Unimine Indonesia.
norma sosial yang berlaku. Pada saat Sosialisasi ke masyarakat bertujuan untuk
pelaksanaan kegiatan survei dan investigasi menghimpun saran, tanggapan dan
beberapa keinginan masyarakat akan pendapat dari seluruh lapisan masyarakat,
harapan yang cukup besar dengan kegiatan sosialisasi mencangkup pemberian
berdirinya pabrik semen untuk menunjang informasi langsung kepada masyarakat
kesejahteraan hidup sehari-hari.Dalam adanya kegiatan pembangunan pabrik
Tambakboyo dalam Angka Tahun 2016 semen serta kegiatan AMDAL sehingga
jumlah penduduk pada 4 Desa yaitu Gadon, pada kegiatan ini pemrakarsa, penyusun
Pulogede, Sotang dan Cokrowati di dan penilai AMDAL serta masyarakat
Kecamatan Tambakboyo yaitu 8767 jiwa bertemu untuk saling memberikan informasi,
dan kepadatan penduduknya adalah 798,45 saran, tanggapan serta pendapat.
2
jiwa/km . Kondisi sosial masyarakat yang Sosialisasi masyarakat dilakukan melalui
demikian ini dapat dinilai aman dua kegiatan yaitu kegiatan langsung ke
lapang dengan pemberian kuisioner serta
pengumpulan perwakilan masyarakat dalam
ruang dan waktu tertentu.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-39


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
2 Keresahan Kegiatan pengadaan tanah dilakukan untuk Besarnya Dampak : 2. Interaksi DPH-02, DPH-03, DPH-04
Masyarakat pengadaan tanah untuk rencana Dampak negatif kecil, dengan adanya Dampak yang terjadi pada 1 sampai 2 tahun
pembangunan pabrik semen yang awalnya sosialisasi pada tahap pra konstruksi awal kegiatan pra konstruksi pembangunan
berupa sawah dan tegalan. Kondisi sosial diperkirakan dapat mengurangi pabrik semen oleh PT Unimine Indonesia
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan keresahan masyarakat, adalah pengurangan luas daerah tangkapan
pabrik semen dapat dikatakan bagus, stabil, Pentingnya dampak : air, keresahan masyarakat dan perubahan
dan aman, damai dan kondusif, dimana Lebih Penting, karena dampak persepsi dan sikap masyarakat yang
masyarakat dengan wajar dan keresahan masyarakat merupakan disebabkan oleh kegiatan pengadaan tanah.
berdampingan satu dengan lainnya dalam dampak yang cepat berbalik PT. Unimine Indonesia berencana
dinamika yang harmonis tanpa adanya membebaskan lahan seluas 84,2 meliputi
gejolak sosial yang berarti. Pola interaksi area pabrik dan jalan menuju pabrik berada
antar individu dan antar kelompok masih di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten
menjunjung tinggi nilai dan norma sosial Tuban. Kegiatan pengadaan tanah ini
yang berlaku. Pada saat pelaksanaan dilakukan dengan sistem jual beli tanah,
kegiatan pembebasan lahan dilakukan dengan beberapa prosedur pokok seperti
secara adil dengan tidak merugikan kedua penetapan batas lahan, tawar menawar
belah pihak, yaitu warga dan pihak industri. harga tanah, serta pelaksanaan
Aturan pembebasan lahan juga telah diatur pembayaran.Lahan yang dibebaskan telah
pada SOP pembebasan lahan. Kondisi memiliki batas-batas yang jelas sesuai
keresahan masyarakat pada kegiatan dengan bukti kepemilikan lahan masing-
pembebasan lahan cenderung kecil, tanpa masing pemilik tanah.Sistem tawar menawar
konflik dan relatif tentram. Dalam harga tanah dilakukan seperti tawar
Tambakboyo dalam Angka Tahun 2016 menawar pada umumnya, hingga terjadi
jumlah penduduk pada 4 Desa yaitu Gadon, kesepakatan harga tanah antara kedua
Pulogede, Sotang dan Cokrowati di belah pihak. Proses tersebut pada umumnya
Kecamatan Tambakboyo yaitu 8767 jiwa terjadi perbedaan harga penaksiran nilai
dan kepadatan penduduknya adalah 798,45 tanah antara PT. Unimine Indonesia dengan
2
jiwa/km . masyarakat pemilik tanah. Setelah terjadi
3 Perubahan Sebagian besar penduduk sekitar proyek Besarnya Dampak : kesepakatan nilai jual tanah selanjutnya
Persepsi dan yaitu di empat desa kecamatan Dampak negatif kecil, dengan adanya dilakukan pembayaran dengan mekanisme
Sikap Masyarakat Tambakboyo sudah mengetahui rencana sosialisasi pada tahap pra konstruksi yang telah disepakati bersama. Proses
pembangunan pabrik semen. Rona awal diperkirakan dapat mengurangi tersebut akan dilakukan secara langsung
kondisi masyarakat tergolong aman dan keresahan masyarakat, antara PT. UNIMINE INDONESIA dengan
tidak ada gejolak di kehidupan Pentingnya dampak :

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-40


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
bermasyarakat. Dalam hal ini untuk Lebih Penting, karena dampak pemilik tanah, tanpa ada perantara, untuk
pembangunan semen akan dilakukan keresahan masyarakat merupakan menghindari terjadi gejolak sosial atau
pembebasan lahan seluas 84,2 ha. Lahan dampak yang cepat berbalik konflik sosial. Hasil analisis dan melihat
tersebut milik warga dan negara, sehingga kondisi pembebasan lahan yang umumnya
diduga akan berpotensi menimbulkan lahan tersebut digunakan sebagai lahan
gejolak. Jika kegiatan pembebasan sawah dan tegalan, dapat diketahui data
dilakukan dengan baik dan adil maka hal ini Kabupaten Tuban Dalam Angka Tahun 2016
dapat menghindari timbulnya keresahan terkait pengurangan produksi pertanian akan
dan persepsi serta sikap masyarakat akan mengalami penurunan hasil produksi dan
berjalan positif terhadap rencana proyek. menghilangkan mata pencaharian
Telah dibuat juga SOP mengenai masyarakat sekitar. Dari data dapat
pembebasan lahan agar pembebasan lahan diketahui bahwamasyarakat akan
dapat berjalan adil dan tidak merugikan kehilangan produksi pertanian komoditas
kedua belah pihak baik warga maupun kacang hijau dari Kecamatan Tambakboyo
pihak semen. Masyarakat sudah paham sebesar 1031 ton/tahun, untuk komoditas
mengenai dampak – dampak yang akan kacang tanah sebesar 4852 ton/tahun.
timbul dengan adanya proyek ini. Adapun produksi pertanian komoditas
Berdasarkan hasil kuisioner yang sawahdengan total produksi di Kecamatan
disebarkan ke masyarakat saat sosialisasi Tambakboyo sebesar 10616 ton/tahun.
dilakukan pada tahap prakonstruksi, Sedangkan untuk Produksi pertanian
diketahui bahwa sikap masyarakat terhadap komoditas ubi kayu dengan total produksi
rencana pembangunan pabrik semen PT. sebesar 22844 ton/tahun. Diprakirakan
Unimine Indonesia adalah 29,4% terserah proses pembebasan lahan ini akan
pemerintah, 27,9% netral, 25% setuju, menyebabkan hilangnya mata pencaharian
11,8% tidak setuju dan 5,9% tidak peduli / masyarakat sebagai petani dan menurunkan
tidak tahu. Alasan kesetujuan dengan produktivitas komoditas tanaman pangan
persentase tertinggi yaitu sebesar 33.8% akibat alih fungsi lahan yang terjadi sebesar
dengan alasan peningkatan kesejahteraan. 25 %. Dampak – dampak tersebut terjadi
Sedangkan alasan ketidaksetujuan dengan pada ruang yang sama yaitu ke4 desa lokasi
persentase tertinggi yaitu sebesar 23,5% rencana pembangunan pabrik semen yaitu
dengan alasan pabrik akan menimbulkan Desa Sotang, Desa Pulogede, Desa Gadon,
dampak lingkungan yang negatif. Desa Cokrowati dengan jumlah penduduk
4 Pengurangan Kondisi rona awal menggambarkan kondisi Besarnya Dampak : 8767 jiwa. Interaksi antara dampak di atas
Produksi produksi pertanian masyarakat di desa yang Dampak negatif kecil, Berdasarkan adalah saling menguatkan dimana terdapat

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-41


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Pertanian terkena dampak sebelum proyek. Kondisi skala kualitas lingkungan, kondisi hubungan dimana apabila dampak satu
pertanian masyarakat di sekitar lokasi produksi pertanian baik saat tidak tertangani dengan baik maka dampak
pembangunan pabrik semen dapat pembebasan lahan dilakukan selama yang lainnya akan muncul. Pengelolaan
dikatakan produktif dan berkualitas, dimana 1 dan 2 tahun, produksi pertanian terhadap pengurangan produksi
masyarakat mampu memproduksi hasil tergolong hanya mengalami pertaniansangat mempengaruhi persepsi
pertanian dan mendistribusikannya untuk penurunan yg kecilkarena lahan yang dan sikap masyarakat apabila pengelolaan
kebutuhan pasar lokal di daerah maupun berkurang juga kecil yaitu <5%. tidak tepat atau bahkan tidak ada
luar daerah. Dari data dapat diketahui Pentingnya dampak : pengelolaan maka persepsi dan sikap
bahwamasyarakat akan kehilangan Cukup Penting, karena dampak masyarakat akan semakin kuat untuk
produksi pertanian komoditas kacang hijau keresahan masyarakat merupakan menolak kegiatan pembangunan pabrik
dari Kecamatan Tambakboyo sebesar 1031 dampak yang cepat berbalik semen.
ton/tahun, untuk komoditas kacang tanah
sebesar 4852 ton/tahun. Adapun produksi
pertanian komoditas sawahdengan total
produksi di Kecamatan Tambakboyo
sebesar 10616 ton/tahun. Sedangkan untuk
Produksi pertanian komoditas ubi kayu
dengan total produksi sebesar 22844
ton/tahun.
TAHAP KONSTRUKSI
1 Penurunan Tingkat pengangguran di Kabupaten Tuban Besarnya Dampak : 1. Interaksi DPH-18, DPH-19, DPH-20.
Tingkat adalah 3,03% dengan komposisi angkatan Dampak positif kecil sekali DPH-21. DPH-22. DPH-23, DPH-24, DPH-
Pengangguran bekerja sebesar 584.743 dan jumlah dikarenakan penurunan jumlah 25, DPH-26, DPH-27, DPH-28. DPH-29,
pengangguran 18.296 jiwa. Dengan adanya pengangguran hanya 0,3%. DPH-30, DPH-31, DPH-32, DPH-33
rekrutmen 2000 orang maka jumlah Pentingnya dampak : Dampak-dampak ini menjadi satu kategori
pengangguran menjadi 2,7%. Dampak lebih penting, akibat dampak karena lokasi dan waktu dampak terjadi
penurunan pengangguran bersamaan yaitu pada waktu konstruksi
mengakibatkan tiga komponen dengan jangka waktu 2 tahun selama masa
lingkungan yaitu ekonomi lokal, konstruksi dan terjadi diarea sekitar
keresahan masyarakat, persepsi dan pembangunan pabrik yaitu Desa Sotang,
sikap masyarakat. Desa Pulogede, Desa Gadon, Desa
2 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak : Cokrowati. Dampak penurunan tingkat
Kadar Debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negatif kecil sekali pengangguran diperkirakan mencapai 2000
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, dikarenakan jumlah peningkatan orang, dengan perbandingan tenaga lapang

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-42


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm kadar debu tidak terlalu significant. dan jumlah tenaga kerja perencana sebesar
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran Pentingnya dampak : 10 : 1.Pada kegiatan rekruitmen tenaga
parameter kadar debu yang masih dibawah Dampak lebih penting, karena kerja dalam tahap konstruksi dapat
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai tergolong dampak yang sangat cepat menimbulkan dampak padapenurunan
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun berbalik selama masa konstruksi tingkat pengangguran (DPH 05, DPH 14)
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran berlangsung, sehingga perlu karena warga Kabupaten Tuban yang
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona pengelolaan secara intensif. pencari kerja pada tahun 2013 tercatat
Lingkungan). Sumber penyebab paparan sebesar 4970 jiwa (Kabupaten Tuban Dalam
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang Angka, 2015).
terbawa oleh angin, dimana rata-rata Dampak peningkatan kadar debu dan
kecepatan angin di wilayah studi pada kebisingan (DPH 6, DPH 7, DPH 9, DPH 10,
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam DPH 11, DPH 12) diakibatkan karena
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara kegiatan mobilitas tenaga kerja, bahan dan
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi peralatan, persiapan lahan pada tapak
rencana tapak kegiatan kondisinya masih proyek dan pembangunan fisik gedung,
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah sarana dan prasarana. Pada kegiatan
baku mutu yang dipersyaratkan. Maka mobilisasi tenaga kerja, bahan dan
menurut skala kualitas lingkungan masih peralatan dapat berpotensi menimbulkan
tergolong baik penurunan kualitas udara sebagai akibat
3 Peningkatan Rona awal tingkat kebisingan di wilayah Besaran Dampak : dari penggunaan kendaraan dalam mobilitas
Kebisingan tapak proyek dalam keadaan normal atau Dampak negatif besar, diperkirakan material dan peralatan. Mobilisasi tenaga
aman karena tapak proyek awalnya kondisi kebisingan saat konstruksi kerja, bahan dan peralatan yang digunakan
merupakan sawah dan tegalan dimana melampui baku mutu. akan disesuaikan dengan kebutuhan
tingkat kebisingannya masih di bawah 55 Pentingnya Dampak : material, jumlah dan jenisnya berdasarkan
dBA. Kondisi tingkat kebisingan di Dampak lebih penting, Dampak ini jadwal dan rencana kerja yang telah dibuat.
lingkungan sekitar akibat mobilisasi tenaga tergolong dampak yang akan cepat Untuk kebutuhan material bahan bangunan
kerja, bahan, alat dan peralatan akan berbalik dengan efek majemuk seperti semen, besi, aspal dan bahan
mengalami peningkatan. Sumber mengingat kebisingan akan berakhir pendukung lainnya. Pengadaan bahan
kebisingan ini yaitu suara bising dari alat seiring dengan berakhirnya tahap dapat dilakukan dengan cara membeli
transportasi yaitu dump truck maupun dari konstruksi, namun akan dapat langsung kepada pengusaha setempat atau
truk trailer yang mengangkut alat-alat berat menimbulkan efek lainnya seperti mitra kontraktor di sekitar wilayah tapak
yang dibutuhkan untuk kegiatan penyiapan kesehatan masyarakat proyek. Sedangkan material urug (borrow
lahan dan pembangunan seperti loader, quarry area) untuk tubuh Pabrik Semen
grader, vibro roller, concreate mixer dan dibutuhkan batu, pasir dan bahan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-43


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
lain-lain. Dump truck ini digunakan untuk pendukung lainnya yang diambil dari sekitar
mengangkut peralatan maupun material lokasi rencana pembangunan Pabrik semen
yang dibutuhkan pada saat konstruksi. karena ketersediaannya cukup melimpah.
Khusus untuk dump truck diprakirakan akan Rencana Pembangunan fisik gedung dan
lebih sering mengalami mobilisasi sarana prasarana antara lain meliputi
dikarenakan dump truck harus melakukan pembangunan gedung industry/pabrik,
pekerjaan penimbunan dan pengangkutan saluran drainase, unit produksi, unit
material untuk penimbunan 15 rit per hari, pengolahan air, unit pengolahan limbah, unit
dan untuk mobilitas material 2 rit per hari. penyediaan listrik, unit penyediaan layanan
Oleh karena itu, sumber kebisingan utama sosial seperti tempat ibadah, olahraga
yang sering terjadi pada saat mobilisasi maupun tempat membangun usaha
yaitu yang dihasilkan oleh aktivitas dump masyarakat serta pembangunan jalan baru.
truck ini. Sedangkan alat berat hanya akan Rencana pembangunan pabrik termasuk
melewati jalanan umum pada saat awal dan dalam wilayah administrasi Kecamatan
akhir pekerjaan konstruksi saja. Tambakboyo. Kadar debu dan kebisingan
Berdasarkan U.S Department of yang meningkat dapat terjadi dengan
Transportation Research and Innovative adanya kegiatan pendirian pancang saat
Technology Administration (2006), tingkat pembangunan konstruksi gedung sehingga
kebisingan dump truck yang dihasilkan berdampak signifikan terhadap penurunan
sebuah dump truck dengan jarak 50 feet kualitas udara serta kegiatan kendaraan
atau 15,24 meter yaitu sebesar 76 dBA. berat dan operasional pembukaan akses
4 Keresahan Keresahan masyarakat pada rona awal Besarnya Dampak : jalan baru yang dapat menimbulkan polusi
Masyarakat akan dimulainya tahap konstruksi relatif Dampak negative kecil, keresahan udara.Dampak penurunan kuantitas/kualitas
kecil tidak ada konflik dan relatif tentram. masyarakat akibat mobilisasi tenaga air (DPH-13) diakibatkan oleh aktivitas
Hal ini dikarenakan dalam tahap awal kerja dan peralatan tidak terlalu pembangunan fisik, gedung, jalan serta
pembangunan pabrik masyarakat telah mempengaruhi kemacetan sarana dan prasarana. Di Kecamatan
diinformasikan akan kegiatan yang akan dikarenakan lahan pabrik masih Tambakboyo terdapat 2 Daerah Aliran
dilakukan oleh pabrik termasuk pengelolaan didominasi lahan terbuka. Sungai yaitu Prumpung dengan debit
yang akan dilakukan pemrakarsa agar Pentingnya dampak : maksimum 46 m3/detik dan debit minimum
sumber-sumber keresahan masyarakat Dampak lebih penting, karena 0,05 m3/detik, sedangkan Nglajam dengan
tidak terjadi. Kekonsistenan pemrakarsa tergolong dampak yang sangat cepat debit maksimum 28,26 m3/detik dan debit
dalam melakukan pengelolaan yang dulu berbalik selama masa konstruksi minimum 0,030 m3/detik.Penurunan kualitas
disepakati oleh kedua pihak menentukan berlangsung, sehingga perlu air akibat kegiatan kegiatan pembangunan
tingkat keresahan yang akan terjadi pada pengelolaan secara intensif. fisik gedung, jalan dan sarana prasarana

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-44


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
masa yang akan datang. diprakirakan akibat masuknya material, atau
padatan ke dalam air sungai maupun air
5 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak : sumur akibat alih fungsi lahan seluas 84,2
Kadar Debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negative kecil, peningkatan ha, yang akibatnya menimbulkan erosi yang
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kadar debu saat masa konstruksi membawa padatan tersbut masuk kedalam
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm sudah ada rencana pengelolaan. badan air dan mengurangi peresapan air ke
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran Pentingnya dampak : dalam tanah. Hal ini akan ditandai dengan
parameter kadar debu yang masih dibawah Dampak lebih penting, karena peningkatan kandungan Total Suspended
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai tergolong dampak yang sangat cepat Solid (TSS) maupun Total Dissolved Soild
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun berbalik selama masa konstruksi (TDS) pada air dan penurunan debit air yang
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran berlangsung, sehingga perlu ada.
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona pengelolaan secara intensif. Dampak peningkatan ekonomi lokal (DPH-
Lingkungan). Sumber penyebab paparan 15) menjadi salah satu dampak positif yang
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan
terbawa oleh angin, dimana rata-rata adnaya kegiatan pembangunan disik
kecepatan angin di wilayah studi pada gedung, jalan serta saran dan prasarana.
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam Dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2000
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara orang pada masa konstruksi maka
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi diperlukan usaha-usaha ekonomi penyedia
rencana tapak kegiatan kondisinya masih kehidupan sehari-hari para pekerja.
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah Dampak – dampak tersebut merupakan
baku mutu yang dipersyaratkan. Maka dampak terhadap perubahan kualitas
menurut skala kualitas lingkungan masih lingkungan akibat adanya pembangunan
tergolong baik pabrik semen, tentu saja hal ini sangat
6 Peningkatan Rona awal tingkat kebisingan di wilayah Besaran Dampak : berpengaruh terhadap tanggapan
Kebisingan tapak proyek dalam keadaan normal atau Dampak negatif besar, diperkirakan masyarakat, sifat dampak diatas adalah
aman karena tapak proyek awalnya kondisi kebisingan saat konstruksi sangat menguatkan satu sama lain, dengan
merupakan sawah dan tegalan dimana melampui baku mutu. adanya rekruitmen tenaga kerja maka akan
tingkat kebisingannya masih di bawah 55 Pentingnya Dampak : menguatkan pendapatan masyarakat dan
dBA. Kegiatan penyiapan lahan dengan Dampak lebih penting, Dampak ini kegiatan ekonomi lokal, namun juga ada
menggunakan alat berat dan dump truck di tergolong dampak yang akan cepat timbul adanya pelemahan/penurunan
atas menghasilkan tingkat kebisingan yaitu berbalik dengan efek majemuk kualitas udara, penurunan kualitas/kuantitas
sebesar 99,22 dBA. Berdasarkan Peraturan mengingat kebisingan akan berakhir air. Peningkatan maupun penurunan kondisi
Menteri Kesehatan No. 70 Tahun 2016 seiring dengan berakhirnya tahap lingkungan dan social akan mempengaruhi

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-45


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Tentang Standar dan Persyarakat konstruksi, namun akan dapat tingkat keresahan masyarakat, pengelolaan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, nilai menimbulkan efek lainnya seperti terhadap dampak-dampak sebelumnya
kebisingan maksimum yang dapat diperoleh kesehatan masyarakat menentukan tingginya tingkat keresahan
oleh pekerja dengan waktu paparan 8 jam masyarakat (DPH-08, DPH-16).
yaitu sebesar 85 dBA. Sedangkan menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Kebisingan, baku tingkat
kebisingan untuk kawasan pemukiman yaitu
55 dBA. Tingkat kebisingan belum sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Sehingga
tingkat kebisingan pada kondisi dengan
proyek mengalami kenaikan sebesar 99,22
dBA.
7 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak :
Kadar Debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negative kecil, peningkatan
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kadar debu saat masa konstruksi
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm sudah ada rencana pengelolaan.
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran Pentingnya dampak :
parameter kadar debu yang masih dibawah Dampak lebih penting, karena
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai tergolong dampak yang sangat cepat
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun berbalik selama masa konstruksi
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran berlangsung, sehingga perlu
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona pengelolaan secara intensif.
Lingkungan). Sumber penyebab paparan
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang
terbawa oleh angin, dimana rata-rata
kecepatan angin di wilayah studi pada
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi
rencana tapak kegiatan kondisinya masih
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah
baku mutu yang dipersyaratkan. Maka

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-46


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
menurut skala kualitas lingkungan masih
tergolong baik
8 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak :
Kebisingan kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negative kecil, peningkatan
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kadar debu saat masa konstruksi
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm sudah ada rencana pengelolaan.
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran Pentingnya dampak :
parameter kadar debu yang masih dibawah Dampak lebih penting, karena
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai tergolong dampak yang sangat cepat
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun berbalik selama masa konstruksi
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran berlangsung, sehingga perlu
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona pengelolaan secara intensif.
Lingkungan). Sumber penyebab paparan
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang
terbawa oleh angin, dimana rata-rata
kecepatan angin di wilayah studi pada
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi
rencana tapak kegiatan kondisinya masih
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah
baku mutu yang dipersyaratkan. Kegiatan
penyiapan lahan dengan menggunakan alat
berat dan dump truck di atas menghasilkan
tingkat kebisingan yaitu sebesar 93,87 dBA.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
No. 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan
Persyarakat Kesehatan Lingkungan Kerja
Industri, nilai kebisingan maksimum yang
dapat diperoleh oleh pekerja dengan waktu
paparan 8 jam yaitu sebesar 85 dBA.
Sedangkan menurut Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. Kep-
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-47


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Kebisingan, baku tingkat kebisingan untuk
kawasan pemukiman yaitu 55 dBA. Tingkat
kebisingan belum sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Sehingga tingkat kebisingan
pada kondisi dengan proyek mengalami
kenaikan sebesar 93,87 dBA
9 Penurunan Hasil pengujian kualitas air pada air sungai Besarnya Dampak :
Kuantitas/Kualitas dan sumur di Kecamatan Tambakboyo Dampak negatif kecil, penurunan
Air menunjukkan hasil yang baik, dimana kualitas air tidak terlalu significant
sebagian besar parameter kualitas air baik karena penurunan kualitas air
fisika, kimia dan biologi memenuhi baku cenderung ke peningkatan kadar
mutu Permenkes RI. No. 32 tahun 2017 TDS.
tentang standar baku mutu untuk media air Pentingnya dampak :
keperluan higiene sanitasi (RA=1). Di Dampak lebih penting, Dampak ini
Kecamatan Tambakboyo terdapat 2 Daerah tergolong dampak berbalik,mengingat
Aliran Sungai yaitu Prumpung dengan debit penurunan kuantitas atau kualitas
maksimum 46 m3/detik dan debit minimum hanya disebabkan karena masuknya
0,05 m3/detik, sedangkan Nglajam dengan padatan akibat alih fungsi lahan
debit maksimum 28,26 m3/detik dan debit (erosi) bukan karena masuknya
minimum 0,030 m3/detik. unsur-unsur yang membahayakan
Penurunan kualitas air berasal dari kegiatan dan akan kembali seperti semula
operasional industry semen yaitu diperoleh seiring dengan pengenceran oleh
dari pembuangan liquid residu dari kegiatan debit sungai.
operasional. Kondisi kualitas air bersih pada
sumur masyarakat masih relative aman
untuk dijadikan air minum namun perlu
diwaspadi terhadap total padatan terlarut
hampir mendekati batas baku mutu yang
diijinkan. Kualitas air permukaan atau air
sungai pada aera sebelum, lahan proyek
dan setelah proyek masih dibawah standar
baku mutu peruntukan air kelas III, hanya
satu parameter yang perlu diwaspadai yaitu
jumlah total coliform yang pada keseluruhan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-48


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
lokasi pengambilan sampel sudah melebihi
batas baku mutu. Dampak penurunan
kualitas air akibat produksi semen bisa
berupa peningkatan kadar sedimentasi
yang berpengaruh terhadap nilai BOD, DO
dan COD
10 Penurunan Tingkat pengangguran di Kabupaten Tuban Besarnya Dampak :
Tingkat adalah 3,03% dengan komposisi angkatan Dampak positif kecil sekali
Pengangguran bekerja sebesar 584.743 dan jumlah dikarenakan penurunan jumlah
pengangguran 18.296 jiwa. Dengan adanya pengangguran hanya 0,3%.
rekrutmen 2000 orang maka jumlah Pentingnya dampak :
pengangguran menjadi 2,7%. Dampak lebih penting, akibat dampak
penurunan pengangguran
mengakibatkan tiga komponen
lingkungan yaitu ekonomi lokal,
keresahan masyarakat, persepsi dan
sikap masyarakat.
11 Penurunan Kegiatan perkonomian di wilayah studi Besarnya Dampak :
Ekonomi Lokal bertumpu pada sub sektor pertanian, Dampak positif kecil, sifat
peternakan, dan perikanan. Sektor peningkatan ekonomi hanya relative
pertanian tersebut menjadi sektor yang kecil karena waktu konstruksi relative
dominan bagi perekonomian wilayah. singkat.
Sektor perekonomian lainnya seperti Pentingnya dampak :
perdagangan, jasa, dan industri, masih Dampak penting, diikuti dua
belum berkembang. Pada umumnya sektor komponen lingkungan lain yaitu
sektor tersebut memberikan kontribusi yang keresahan masyarkat dan perubahan
cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi persepsi dan sikap masyarakat
dalam suatu wilayah. Fasilitas perdagangan
dan jasa yang ada, cakupan pelayanannya
masih relatif kecil, untuk melayani skala unit
lingkungan permukiman. Pertumbuhan
ekonomi di wilayah studi yang demikian
dapat diartikan kecil. Berdasarkan skala
kualitas lingkungan, pertumbuhan ekonomi

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-49


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
di wilayah studi dapat dinilai dengan skor 1,
artinya kondisi perekonomian masih belum
berkembang secara optimal dengan
pertumbuhan yang relatif kecil.
12 Keresahan Penggunaan lahan masyarakat di sekitar Besarnya Dampak :
Masyarakat lokasi rencana pembangunan pabrik semen Dampak negatif kecil, keresahan
didominasi oleh sawah dan tegalan yang masyarakat akibat kegiatan
merupakan lahan yang dimanfaatkan untuk operasional industry semen tidak
kegiatan pertanian masyarakat sehari-hari. terlalu menjadi perhatian oleh
Keresahan masyarakat timbul karena lahan masyarakat.
masyarakat terkadang digunakan sebagai Pentingnya dampak :
lahan pembangunan pabrik. Namun Dampak lebih penting, perlu
keadaan tersebut dapat dikatakan kecil, dilakukan pemantauan lebih intensif
tidak ada konflik dan relatif tentram dimana karena dampak dari keresahan
masyarakat dengan wajar dan masyarakat memerlukan pengelolaan
berdampingan satu dengan lainnya dalam secepatnya.
dinamika yang harmonis tanpa adanya
gejolak sosial yang berarti. Pola interaksi
antar individu dan antar kelompok masih
menjunjung tinggi nilai dan norma sosial
yang berlaku.
C. TAHAP OPERASI
1 Kegiatan Kondisi lokasi pabrik semen oleh PT Besarnya Dampak : 1. Interaksi DPH-18, DPH-19, DPH-20.
Ekonomi Unimine Indonesia tergolong lokasi yang Dampak positif kecil, dengan jumlah DPH-21. DPH-22. DPH-23, DPH-24, DPH-
belum terdapat pengembangan kegiatan tenaga kerja yang direkrut pada saat 25, DPH-26, DPH-27, DPH-28. DPH-29,
lokal. Mayoritas penduduknya bermata operasi adalah 220 orang maka DPH-30, DPH-31, DPH-32, DPH-33
pencaharian sebagai petani dan berladang. peningkatan kegiatan ekonomi lokal
Kondisi lokasi yang hanya berjumlah sedikit diperkirakan tidak akan significant. Kegiatan operasional industri semen adalah
dalam hal kegiatan ekonomi lokal Pentingnya dampak : proses produksi semen ini yang
mengakibatkan besar kemungkinan akan Dampak penting, lama dampak menggunakan sistem kering akan
terjadi peningkatan jumlah kegiatan relative panjang menyebabkan sebaran debu (DPH-19) di
ekonomi lokal sebagai mata pencaharian sepanjang proses produksi hal ini dapat
pengganti atau sampingan. Berdasarkan mempengaruhi dan operasi alat yang
kondisi lokasi proyek yang memiliki jumlah digunakan. Kualitas kadar debu diarea

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-50


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
kegiatan ekonomi lokal dalam jumlah lokasi pembangunan pabrik semen PT
relative kecil Unimine Indonesia masih relative dibawah
2 Keresahan Kondisi lingkungan para pencari kerja Besarnya Dampak : baku mutu, kadar debu yang diambil di area
Masyarakat khususnya di sekitar Kecamatan Dampak negatif kecil, masyarakat pemukiman sekitar lokasi pembangunan
3
Tambakboyo sebagai lokasi pembangunan sudah memahami bahwa penerimaan sebesar 40,1 µg/Nm , dilokasi kedua di area
pabrik semen terdiri empat jenis pencari tenaga kerja harus memenuhi pemukiman sekitar pabrik holcim sebesar
3
kerja (Kabupaten Tuban Dalam Angka kualifikasi yang berlaku. 165,3 µg/Nm . Kebutuhan listrik untuk
Tahun 2015) yang berasal dari lulusan Pentingnya dampak : operasional pabrik semen mencapai 33
SMP, SMU, sarjana muda dan S1. Jumlah Dampak penting, dikarenakan MVA dimana untuk memenuhi kebutuhan
para pencari kerja Kecamatan tambakboyo masyarakat berharap besar untuk tersebut akan dilakukan kerjasama dengan
pada tahun 2014 adalah sebesar 16 pencari bisa menjadi bagian karyawan pabrik pihak PLN. PLN rayon tuban mampu
kerja dari lulusan SMP, 24 pencari kerja dari semen. membangkitkan tenaga listrik sebesar
lulusan SMU, 32 pencari kerja dari tamatan 1.621.483.991 KWh tetapi yang tersalurkan
sarjana muda dan 96 dari tamatan S1. mencapai 1.499.192.673 KWh. Sehingga
Apabila ditotal maka prosentase jumlah terdapat selisih 122.291.318 KWh yang
pencari kerja Kecamatan Tambakboyo dapat disalurkan ke pabrik atau
adalah 2,16% dari keseluruhan jumpah dimanfaatkan masyarakat lainnya. Rencana
pencari kerja di Kabupaten Tuban yang pemakaian genset untuk meningktkan suplai
berjumlah 8720 pencari kerja. Angka 2% listrik dapat mengurangi kualitas udara (DPH
dari jumlah pencari kerja diharapkan dapat – 26) berupa kebisingan yang dikeluakan
tertampung oleh berdirinya pabrik semen dari genset yang dalam jangka panjang.
PT Unimine Indonesia. Keresahan Dampak peningkatan kadar debu dapat
masyarakat pada kegiatan rekruitmen direduksi dengan pengelolaan limbah gas
tenaga kerja diperkirakan kecil dan relative oleh PT UNIMINE INDONESIA, sehingga
aman diharapkan dampak peningkatan kadar debu
3 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak : akibat operasional industry semen dan
Kadar Debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negatif sedang, peningkatan pemakaian genset dapat dikurangi (DPH-
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kadar debu saat operasional 28).
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm berpotensi sangat tinggi namun Selain peningkatan kadar debu, kegiatan
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran sudah ada rencana pengelolaan operasional industry semen juga berpotensi
parameter kadar debu yang masih dibawah menggunakan dust collector dan meningkatkan kebisingan (DPH-20, DPH-25
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai electrostatic precipitator untuk dan DPH-29) akibat penggunaan alat dan
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun menangkap debu terbang atau fly ash mesin produksi semen serta pemakaian
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran yang kluarbaik dari cerobong ataupun genset. Diperkirakan genset akan digunakan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-51


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona dari proses operasi lainnya. Nantinya sepanjang hari apabila supply listrik dari
Lingkungan). Sumber penyebab paparan fly ash akan tertampung akan PLN tidak mencukupi kebutuhan listrik
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang dijadikan bahan bakar untuk selama operasi.
terbawa oleh angin, dimana rata-rata pembangkit tenaga listrik. Penurunan kualitas air berasal dari kegiatan
kecepatan angin di wilayah studi pada Pentingnya Dampak : operasional industry semen yaitu diperoleh
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam Dampak lebih penting, karakteristik dari pembuangan liquid residu dari kegiatan
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara dampak cepat berbalik dan efeknya operasional (DPH-21). Kondisi kualitas air
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi majemuk. bersih pada sumur masyarakat masih
rencana tapak kegiatan kondisinya masih relative aman untuk dijadikan air minum
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah namun perlu diwaspadi terhadap total
baku mutu yang dipersyaratkan. Maka padatan terlarut hampir mendekati batas
menurut skala kualitas lingkungan masih baku mutu yang diijinkan. Kualitas air
tergolong baik. permukaan atau air sungai pada aera
4 Peningkatan Rona awal tingkat kebisingan di wilayah Besaran Dampak : sebelum, lahan proyek dan setelah proyek
Kebisingan tapak proyek dalam keadaan normal atau Dampak negatif besar, diperkirakan masih dibawah standar baku mutu
aman karena tapak proyek awalnya kondisi kebisingan saat konstruksi peruntukan air kelas III, hanya satu
merupakan sawah dan tegalan dimana melampui baku mutu. parameter yang perlu diwaspadai yaitu
tingkat kebisingannya masih di bawah 55 Pentingnya Dampak : jumlah total coliform yang pada keseluruhan
dBA. Tingkat kebisingan pada lokasi pabrik Dampak lebih penting, Dampak ini lokasi pengambilan sampel sudah melebihi
semen akan mengalami kenaikan. Sumber tergolong dampak yang akan cepat batas baku mutu. Dampak penurunan
kebisingan ini yaitu mesin-mesin maupun berbalik dengan efek majemuk kualitas air akibat produksi semen bisa
proses produksi yang menghasilkan tingkat mengingat kebisingan akan berakhir berupa peningkatan kadar sedimentasi yang
kebisingan yang tinggi. Proses produksi seiring dengan berakhirnya tahap berpengaruh terhadap nilai BOD, DO dan
yang 24 jam non stop, membuat kebisingan konstruksi, namun akan dapat COD.
ini akan dirasakan baik pekerja maupun menimbulkan efek lainnya seperti Penurunan tingkat pengguran (DPH-22)
warga sekitar sehingga harus memperoleh kesehatan masyarakat pada kegiatan oeprasional industri semen
perhatian yang cukup untuk mengelolanya. sangat diharapkan. Perekrutan tenaga kerja
Berdasarkan literatur oleh Mkoma (2012), oleh adanya kegiatan operasional industri
suatu pabrik semen bisa menghasilkan semen adalah 200 orang, sehingga apabila
tingkat kebisingan mulai dari 50 dBA keseluruhan dari perekrutan diisi oleh
sampai 103 dBA. Sedangkan berdasarkan masyarakat Kabupaten tuban sendiri maka
Keputusan Menteri Negara Lingkungan jumlah pengangguran akan menurun
Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang sebesar 200 jiwa atau 2,1 % jumlah pencari
Baku Tingkat Kebisingan, baku tingkat tenaga kerja akan menurun. Kegiatan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-52


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
kebisingan untuk kawasan industri yaitu 70 ekonomi akan meningkat pada kegiatan
dBA dan untuk pemukiman yaitu 55 dBA. operasional industri semen, kondisi lokasi
5 Penurunan Hasil pengujian kualitas air pada air sungai Besarnya Dampak : pabrik semen oleh PT Unimine Indonesia
Kuantitas/Kualitas dan sumur di Kecamatan Tambakboyo Dampak negatif kecil, sudah ada tergolong lokasi yang belum terdapat
Air menunjukkan hasil yang baik, dimana rencana pengelolaan menggunakan pengembangan kegiatan lokal.
sebagian besar parameter kualitas air baik IPAL. Penurunan kesehatan masyarakat (DPH-23)
fisika, kimia dan biologi memenuhi baku Pentingnya Dampak : pada kegiatan ini sangat rentan karena
mutu Permenkes RI. No. 32 tahun 2017 Dampak lebih penting, karena banyaknya jumlah bahan pencemar yang
tentang standar baku mutu untuk media air dampak tersebut memperngaruhi tiga dihasilkan sehingga berpotensi besar
keperluan higiene sanitasi. DiKecamatan komponen lainnya yaitu kesehatan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Tambakboyo terdapat 2 Daerah Aliran masyarakat, keresahan masyarakat Berdasarkan data dari PUSKESMAS
Sungai yaitu Prumpung dengan debit dan persepsi sikap masyarakat. Kecamatan Tambakboyo jumlah penderita
maksimum 46 m3/detik dan debit minimum penyakit tertinggi adalah ISPA dengan
0,05 m3/detik, sedangkan Nglajam dengan jumlah penderita sebesar 1915 jiwa atau
debit maksimum 28,26 m3/detik dan debit 4,37% dan diare sebesar 920 jiwa atau
minimum 0,030 m3/detik. 2,12%. Total dalam Kabupaten Tuban
Penurunan kualitas air berasal dari kegiatan jumlah penderita ISPA adalah 2378 jiwa dan
operasional industry semen yaitu diperoleh diare sebesar 5,06%. Penderita ISPA dan
dari pembuangan liquid residu dari kegiatan diare pada wilayah 3 Kecamatan diakibatkan
operasional. Kondisi kualitas air bersih pada karena kondisi kualitas air minum yang
sumur masyarakat masih relative aman digunakan tidak memenuhi baku mutu
untuk dijadikan air minum namun perlu kemudian pencemaran udara oleh industry
diwaspadi terhadap total padatan terlarut yang sudah ada. Perubahan kesehatan
hampir mendekati batas baku mutu yang masyarakat (DPH-30) di sekitar lokasi
diijinkan. Kualitas air permukaan atau air pembangunan pabrik semen tergantung dari
sungai pada aera sebelum, lahan proyek keberhasilan kegiatan pengelolaan limbah
dan setelah proyek masih dibawah standar padat, cair dan gas oleh pemrakarsa.
baku mutu peruntukan air kelas III, hanya Dampak keresahan masyarakat
satu parameter yang perlu diwaspadai yaitu (DPH-18, DPH-24, DPH-27 dan DPH-31)
jumlah total coliform yang pada keseluruhan dan perubahan persepsi dan sikap
lokasi pengambilan sampel sudah melebihi masyarakat (DPH-32, DPH-33) menjadi
batas baku mutu. Dampak penurunan dampak yang tergantung pada pengelolaan
kualitas air akibat produksi semen bisa dampak-dampak sebelumnya, hasil dari
berupa peningkatan kadar sedimentasi tanggapan masyarakat merupakan cerminan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-53


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
yang berpengaruh terhadapnilai BOD, DO pengelolaan oleh pemrakarsa. Dampak –
dan COD. dampak tersebut meruapak dampak
6 Penurunan Tingkat pengangguran di Kabupaten Tuban Besarnya Dampak : terhadap perubahan kualitas lingkungan
Tingkat adalah 3,03% dengan komposisi angkatan Dampak positif kecil sekali, akibat adanya pembangunan pabrik semen,
Penganngguran bekerja sebesar 584.743 dan jumlah dikarenakan jumlah tenaga kerja tentu saja hal ini sangat berpengaruh
pengangguran 18.296 jiwa. Dengan adanya yang direkrut hanya 200 orang. terhadap tanggapan masyarakat, sifat
rekrutmen 2000 orang maka jumlah Pentingnya Dampak : dampak diatas adalah sangat menguatkan
pengangguran menjadi 2,7%. Dampak lebih penting, banyaknya satu sama lain, dengan adanya rekruitmen
komponen lingkungan yang terkena tenaga kerja maka akan menguatkan
dampak adalah tiga komponen kegiatan ekonomi lokal, namun juga ada
lingkungan yaitu kegiatan ekonomi interaksi yang melemahkan dengan adanya
lokal, keresahan masyarakat dan peningkatan kegiatan ekonomi lokal maka
perubahan persepsi dan sikap timbul adanya pelemahan/penurunan
masyarakat. dengan adanya tahap kualitas udara, kepadatan lalu lintas,
operasi kenyamanan lingkungan. Peningkatan
7 Kesehatan Berdasarkan data dari PUSKESMAS Besarnya Dampak : maupun penurunan kondisi lingkungan dan
Masyarakat Kecamatan Tambakboyo (Kecamatan Dampak kecil, rencana pengelolaan social akan mempengaruhi tingkat
Tambakboto Dalam Angka Tahun 2016), 3 terkait pencemaran udara dan air. keresahan serta persepsi dan sikap
jenis penyakit yang paling besar jumlah Pentingnya Dampak : masyarakat. Dampak-dampak diatas
penderitanya yaitu infeksi akut saluran Dampak lebih penting, karena diperkirakan akan berlangsung selama
nafas, penyakit otot dan jaringan serta termasuk dalam dampak yang sangat kegiatan 15 tahun dalam masa operasional
penyakit mata. Jumlah penderita ISPA yaitu berpengaruh terhadap kehidupan berupa kegiatan penambangan. area yang
1703 jiwa atau 19,00% dari total penderita, masyarakat. terkena dampak adalah Desa Sotang, Desa
jumlah penderita penyakit otot dan jaringan Cokrowati, Desa Pulogede, dan Desa
yaitu 1266 jiwa atau 14,13% dari total Gadon.
penederita dan jumlah penederita penyakit
mata yaitu 361 jiwa atau 4,03% dari total
penderita (8962 jiwa). Jumlah penderita
penyakit tertinggi yaitu ISPA ini erat
kaitannya dengan kualitas udara yang ada
di kecamatan Tambakboyo
8 Keresahan Kondisi masyarakat di sekitar pabrik relatif Besarnya Dampak :
Masyarakat aman dan terkendali karena kegiatan di Dampak negatif sedang, akumulasi
area tersebut tidak bervariasi dan rata-rata keseluruhan kegiatan pabrik semen

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-54


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
kepemilikan lahan adalah milik masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap
sendiri. Keresahan masyarakat yang tingkat keresahan masyarakat,
relative aman dan tanpa konflik sehingga perlu keterbukaan informasi
terkait kegiatan industry dan
pengelolaan lingkungan yang
dilakukan.
Pentingnya Dampak :
Dampak lebih penting, karena
dampak keresahan masyarakat dapat
cepat berbalik dan sulit diperkirakan
terjadinya.
9 Peningkatan Rona awal tingkat kebisingan di wilayah Besaran Dampak :
Kebisingan tapak proyek dalam keadaan normal atau Dampak negatif besar, diperkirakan
aman karena tapak proyek awalnya kondisi kebisingan saat konstruksi
merupakan sawah dan tegalan dimana melampui baku mutu.
tingkat kebisingannya masih di bawah 55 Pentingnya Dampak :
dBA. Kegiatan pembangkitan listrik PLN Dampak lebih penting, Dampak ini
dan genset memberikan dampak terhadap tergolong dampak yang akan cepat
penurunan kualitas udara yaitu terkait berbalik dengan efek majemuk
dengan kebisingan dari genset, diperkirakan mengingat kebisingan akan berakhir
genset akan digunakan sepanjang hari seiring dengan berakhirnya tahap
apabila supply listrik dari PLN tidak konstruksi, namun akan dapat
mencukupi kebutuhan listrik selama menimbulkan efek lainnya seperti
operasi.Kegiatan pembangkitan genset kesehatan masyarakat
merupakan penambahan supply listrik untuk
kegiatan operasional, dikhawatirkan dengan
adanya genset didalam pabrik
menyebabkan kebisingan di wilayah
masyarakat. Menurut U.S. Department of
Transportation Research and Innovative
Technology Administration, satu generator
dari jarak 50 feet atau 15,24 meter dapat
menghasilkan kebisingan sebesar 81 dBA
10 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak :

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-55


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Kadar Debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negatif kecil, Penurunan
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kualitas udara akan dipengaruhi
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm intensitas penggunaan genset
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran digunakan serta jumlah bahan bakar
parameter kadar debu yang masih dibawah genset yang digunakan juga
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai mempengaruhi kandungan emisi
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun yang terkandung termasuk kadar
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran debu. Tahap operasi yang cukup
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona lama yaitu selama 15 tahun membuat
Lingkungan). Sumber penyebab paparan pembangkitan oleh genset harus
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang diawasi dengan baik sehingga
terbawa oleh angin, dimana rata-rata dampak berupa emisi yang
kecepatan angin di wilayah studi pada mengandung kadar debu dapat
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam dikelola dengan baik
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara Pentingnya Dampak :
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi Dampak lebih penting, Banyaknya
rencana tapak kegiatan kondisinya masih komponen lingkungan yang terkena
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah dampak adalah tiga komponen
baku mutu yang dipersyaratkan. lingkungan yaitu kesehatan
masyarakat, keresahan masyarakat
dan perubahan persepsi dan sikap
masyarakat. saat terjadi peningkatan
kadar debu di suatu wilayah dalam
jangka waktu yang lama seperti pada
tahap operasi yaitu 15 tahun,
keresahan dan persepsi serta sikap
masyarakat
11 Keresahan Kondisi masyarakat di sekitar pabrik relatif Besarnya Dampak :
masyarakat aman dan terkendali karena kegiatan di Dampak negatif kecil, keresahan
area tersebut tidak bervariasi dan rata-rata masyarakat akibat pembangkitan
kepemilikan lahan adalah milik masyarakat genset.
sendiri. Pentingnya Dampak :
Dampak penurunan kualitas udara
atau peningkatan kadar debu

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-56


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
tergolong sebagai dampak berbalik
dengan agak sukar dikendalikan dan
efeknya majemuk
12 Peningkatan Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Besarnya Dampak :
kadar debu kualitas udara di lokasi kegiatan (tapak Dampak negatif kecil, penurunan
proyek) yaitu tepatnya di desa Cokrowati, kualitas udara akan dipengaruhi
3
kadar debu terukur sebesar 40,1 μg/Nm intensitas penggunaan genset
3
(baku mutu 230 μg/m ). Hasil pengukuran digunakan serta jumlah bahan bakar
parameter kadar debu yang masih dibawah genset yang digunakan juga
baku mutu yang dipersyaratkan sesuai mempengaruhi kandungan emisi
dengan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun yang terkandung termasuk kadar
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran debu.
Udara (Hasil Pemantauan pada Bab 2 Rona Pentingnya Dampak :
Lingkungan). Sumber penyebab paparan Dampak lebih penting, banyaknya
debu dihasilkan dari debu tanah kering yang komponen lingkungan yang terkena
terbawa oleh angin, dimana rata-rata dampak adalah tiga komponen
kecepatan angin di wilayah studi pada lingkungan yaitu kesehatan
tahun 2016 sebesar 4,2 km/jam masyarakat, keresahan masyarakat
berdasarkan BMKG di wilayah studi. Secara dan perubahan persepsi dan sikap
umum kondisi kadar debu (TSP) di lokasi masyarakat. saat terjadi peningkatan
rencana tapak kegiatan kondisinya masih kadar debu di suatu wilayah dalam
sangat bagus, dimana masih jauh di bawah jangka waktu yang lama seperti pada
baku mutu yang dipersyaratkan. tahap operasi yaitu 15 tahun,
keresahan dan persepsi serta sikap
masyarakat
13 Peningkatan Rona awal tingkat kebisingan di wilayah Besaran Dampak :
Kebisingan tapak proyek dalam keadaan normal atau Dampak negatif besar, diperkirakan
aman karena tapak proyek awalnya kondisi kebisingan saat konstruksi
merupakan sawah dan tegalan dimana melampui baku mutu.
tingkat kebisingannya masih di bawah 55 Pentingnya Dampak :
dBA. Adanya rencana pengelolaan limbah Dampak lebih penting, Dampak ini
cair, padat dan gas dari pemrakrsa maka tergolong dampak yang akan cepat
pencemaran lingkungan akibat kegiatan berbalik dengan efek majemuk
industri semen dapat diminimalisir. mengingat kebisingan akan berakhir

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-57


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
Komitmen pemrakarsa menjadi hal penting seiring dengan berakhirnya tahap
untuk berlangsung kegiatan operasional konstruksi, namun akan dapat
industri. Namun di sisi lain, kegiatan ini juga menimbulkan efek lainnya seperti
menghasilkan tingkat kebisingan dari kesehatan masyarakat
kegiatan electrostatic precipitator dan
transportasi sampah kegiatan pabrik baik
menuju TPS ataupun ketika menuju TPA.
Berdasarkan literatur, satu alat electrostatic
precipitator yang berfungsi menangkap
debu menghasilkan 85 dBA pada keadaan
normal pengoperasian. Sedangkan satu
dump truck untuk mengangkut sampah
menurut U.SDepartment of Transportation
Research and Innovative Technology
Administration (2006) menghasilkan 76 dBA
pada jarak 50 feet atau 15,24 m.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. Kep-
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan, baku tingkat kebisingan untuk
kawasan industri yaitu 70 dBA dan untuk
kawasan pemukiman yaitu 55 dBA.
14 Kesehatan Berdasarkan data dari PUSKESMAS Besarnya Dampak :
masyarakat Kecamatan Tambakboyo (Kecamatan Dampak positif kecil, adanya kegiatan
Tambakboto Dalam Angka Tahun 2016), 3 pengelolaan limbah padat, cair dan
jenis penyakit yang paling besar jumlah gas membuat limbah dapat dikelola
penderitanya yaitu infeksi akut saluran dengan baik dan tidak tersebar ke
nafas, penyakit otot dan jaringan serta lingkungan masyarakat yang dihuni
penyakit mata. Jumlah penderita ISPA yaitu oleh masyarakat. Peluang timbulnya
1703 jiwa atau 19,00% dari total penderita, penyakit akibat limbah yang dihasilan
jumlah penderita penyakit otot dan jaringan pabrik semen dapat ditekan, dan
yaitu 1266 jiwa atau 14,13% dari total kesehatan masyarakat tidak akan
penederita dan jumlah penederita penyakit meningkat secara tajam akibat
mata yaitu 361 jiwa atau 4,03% dari total pengaruh pabrik. Kekonsistenan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-58


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
penderita (8962 jiwa). Jumlah penderita pemrakarsa dalam melakukan
penyakit tertinggi yaitu ISPA ini erat kegiatan ini dan keefektifan alat yang
kaitannya dengan kualitas udara yang ada digunakan untuk mengelola limbah
di kecamatan Tambakboyo mempengaruhi tingkat kesehatan
masyarakat.
Pentingnya Dampak :
Dampak lebih penting, tergolong
dampak capat berbalik.

15 Keresahan Kondisi masyarakat di sekitar pabrik relatif Besarnya Dampak :


masyarakat aman dan terkendali karena kegiatan di Keresahan masyarakat yang terjadi
area tersebut tidak bervariasi dan rata-rata ini akibat sumber-sumberdampak
kepemilikan lahan adalah milik masyarakat seperti peningkatan kadar debu dan
sendiri. Keresahan masyarakat yang kebisingan akibat kegiatan
relative aman dan tanpa konflik pembangkitan genset. Jika tidak
dikeloladengan baik sumber
dampaknya maka
keresahanmasyarakat akan
meningkat dan akan ada potensi
konflik yang akan terjadi.
Pentingnya Dampak :
Dampak lebih penting, tergolong
cepat berbalik.
16 Perubahan Kondisi persepsi dan sikap masyarakat saat Besarnya Dampak :
persepsi dan ini adalah setuju dengan adanya kegiatan Dampak positif sedang, pengelolaan
sikap masyarakat industri di wilayahnya dengan harapan- limbah padat, cair dan gas yang
harapan masyarakat dapat direalisasikan. dilakukan oleh pabrik semen dapat
Berdasarkan sosialisasi yang pada tahap menimbulkan dampak persepsi dan
awal dilakukan, harapan-harapan sikap masyarakat yang positif.
masyarakat dapat dilihat dari alasan Persepsi dan sikap masyarakat
kesetujuan dan ketidaksetujuan masyarakat sangat tergantung dari komitmen
dengan adanya proyek. Alasan kesetujuan pemrakarsa dalam mengelola
masyarakat berbagai macam yaitu seperti dampak, diharapkan dengan
untuk peningkatam kesejahteraan, bentuk pengelolaan dampak yang baik maka

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-59


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
partisipasi pembangunan dan tidak persepsi dan sikap masyarakat yang
mengganggu kenyamana. Sedangkan positif dapat terjaga.
alasan ketidak setujuan juga berbagai Pentingnya Dampak :
macam yaitu seperti khawatir dengan Dampak lebih penting, dampak ini
adanya proyek akan menimbulkan dampak tergolong dampak yang akan cepat
lingkungan yang negatif, mengganggu berbalik mengingat sekecil apapun
kenyamanan tinggal, peningkatan tindak perubahan pada lingkungan
kejahatan dan kemacetan lalu lintas. masyarakat yang terjadi akan sangat
berpengaruh terhadap respon
masyarakat
Berdasarkan sosialisasi yang pada tahap Besarnya Dampak :
awal dilakukan, harapan-harapan Dampak positif sedang, dengan
masyarakat dapat dilihat dari alasan adanya pengelolaan dampak dapat
kesetujuan dan ketidaksetujuan masyarakat merubah persepsi dan sikap
dengan adanya proyek. Alasan kesetujuan masyarakat kearah positif.
masyarakat berbagai macam yaitu seperti Pentingnya Dampak :
Perubahan untuk peningkatam kesejahteraan, bentuk Dampak lebih penting, dampak ini
17 persepsi dan partisipasi pembangunan dan tidak tergolong dampak yang akan cepat
sikap masyarakat mengganggu kenyamana. Sedangkan berbalik mengingat sekecil apapun
alasan ketidak setujuan juga berbagai perubahan pada lingkungan
macam yaitu seperti khawatir dengan masyarakat yang terjadi akan sangat
adanya proyek akan menimbulkan dampak berpengaruh terhadap respon
lingkungan yang negatif, mengganggu masyarakat
kenyamanan tinggal, peningkatan tindak
kejahatan dan kemacetan lalu lintas.
D. TAHAP PASCA OPERASI
Keresahan masyarakat merupakan respon Besarnya Dampak : 1. Interaksi DPH-34, DPH-35, DPH-36
masyarakat terhadap adanya kegiatan baru Dampak positif kecil, kegiatan Dampak keresahan masyarakat (DPH-34,
diwilayahnya, apabila banyak terjadi sosialisasi berpotensi meredam DPH-36) pada tahap pasca operasi berasal
Keresahan keresahan masyarakat bahkan sampai keresahan masyarakat. dari kegiatan sosialisasi dan pelepasan
1
Masyarakat pada terjadinya konflik maka dapat Pentingnya Dampak : tenaga kerja. Beberapa kegiatan tersebut
diindikasikan bahwa kegiatan tersebut Dampak penting, dampak keresahan menimbulkan keresahan masyarakat
bermasalah atau tidak memenuhi apa yang masyarakat pada tahap sosialisasi ini terutama kejelasan rencana tentang
diinginkan masyarakat. Pada saat rona tergolong sebagai dampak dapat pemanfaatan bangunan pabrik dan

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-60


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
awal, kondisi sosial masyarakat sedang berbalik dengan agak sukar pemanfaatan lahan pasca tambang,
mengalami kekhawatiran karena pekerjaan dikendalikan perlunya mitigasi terhadap dampak
mereka yang sesaat lagi tidak ada, akibat tersebut.Keresahan masyarakat merupakan
pabrik semen yang akan mengakhiri masa respon masyarakat terhadap adanya
produksi mereka. Kondisi seperti ini kegiatan baru diwilayahnya, apabila banyak
membuat keresahan masyarakat meningkat terjadi keresahan masyarakat bahkan
menjadi sedang dan potensi konflik ada. sampai pada terjadinya konflik maka dapat
Kondisi persepsi dan sikap masyarakat Besarnya Dampak : diindikasikan bahwa kegiatan tersebut
saat ini adalah setuju dengan adanya Dampak positif kecil, dengan adanya bermasalah atau tidak memenuhi apa yang
kegiatan industri di wilayahnya dengan kegiatan sosialisasi menyebabkan diinginkan masyarakat atau dampak
harapan-harapan masyarakat dapat persepsi dan sikap masyarakat kea negative yang diakibatkan cenderung besar.
direalisasikan. Berdasarkan sosialisasi rah positif. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk yang
yang pada tahap awal dilakukan, harapan- Pentingnya Dampak : terkena dampak disekitar area
harapan masyarakat dapat dilihat dari Dampak penting, dampak perubahan pembangunan pabrik yaitu dengan jumlah
alasan kesetujuan dan ketidaksetujuan persepsi dan sikap masyarakat dari penduduk sebesar 8767 jiwa. Pengembalian
masyarakat dengan adanya proyek. Alasan kegiatan sosialisasi tergolong sebagai peruntukan lahan pasca operasional
Perubahan
kesetujuan masyarakat berbagai macam dampak berbalik dan agak sukar industry semen menjadi hal yang positif bagi
2 Persepsi dan
yaitu seperti untuk peningkatam dikendalikan masyarakat yaitu dengan kembalinya
Sikap Masyarakat
kesejahteraan, bentuk partisipasi kegiatan atau mata pencaharian
pembangunan dan tidak mengganggu masyarakat. Pengembalian peruntukan
kenyamana. Sedangkan alasan ketidak lahan akan dilakukan pada luas lahan
setujuan juga berbagai macam yaitu seperti sebesar 84,2 Ha. Kegiatan pengembalian
khawatir dengan adanya proyek akan peruntukan akan mengurangi keresahan
menimbulkan dampak lingkungan yang masyarakat dan mempertahankan persepsi
negatif, mengganggu kenyamanan tinggal, dan sikap masyarakat kearah positif. Sifat
peningkatan tindak kejahatan dan dampak keresahan masyarakat dan
kemacetan lalu lintas. perubahan persepsi dan sikap masyarakat
Kondisi masyarakat di sekitar lokasi pabrik Besarnya Dampak : menjadi dampak yang saling memperkuat
semen relative aman dan terkendali. Dampak negatif kecil, Kegiatan dimana apabila dampak keresahan
Sebelum dilakukan pelepasan tenaga kerja pelepasan tenaga kerja meresahkan masyarakat tidak dikelola dengan baik maka
Keresahan akan mempengaruhi persepsi dan sikap
3 pada saat tahap pasca operasi, keresahan masyarakat karena sudah tidak ada
masyarakat masyarakat (DPH-35).
masyarakat menjadi minimal. Meskipun pekerjaan setelah operasi selesai,
biasanya isu dari pelepasan masyarakat ini sehingga masyarakat yang awalnya
pasti telah didengar oleh pegawai pabrik bekerja di pabrik semen akan hilang

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-61


Amdal Rencana Pembangunan Industri Semen PT. UNIMINE INDONESIA

NO DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
semen. Disamping itu, durasi operasi mata pencahariannya. Namun hal ini
pabrik semen yang pasti telah diketahui dapat dikelola dengan pengumuman
oleh pegawai yaitu selama 15 tahun yang di awal (pada saat prakonstruksi dan
selanjutnya dilanjutkan tahap pasca pada saat penandatanganan kontrak)
operasi, dan pasti akan dilakukan berapa durasi pabrik semen ini
pelepasan tenaga kerja oleh pabrik beroperasi (15 tahun), sehingga
terhadap pegawai. masyarakat dapat bersiap-siap.
Disamping itu dampak keresahan
masyarakat diatasi atau dikurangi
dengan cara pengembalian
peruntukan lahan seluas 84,2 ha
yang sebagian besar memang milik
warga.
Pentingnya Dampak :
Dampak penting, dampak keresahan
masyarakat pada tahap sosialisasi ini
tergolong sebagai dampak dapat
berbalik dengan agak sukar
dikendalikan.

Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (ANDAL) 4-62

Anda mungkin juga menyukai