Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan

Proses Aerob dalam


Bioreaktor Pertumbuhan
Tersuspensi atau
Bioreaktor
Ibu Guru Adelia Pramono
Kelompok 5
Members of the
group :
ADINDAH HAEDRIAH (205100901111010)

NI LUH WAYAN YUGI LAKSMI DEWI (205100901111012)

JOSE ARMANDO (205100901111015)

MOHAMMAD ILHAM HAQIQI (205100901111025)

CHILYATUN NISA` (205100901111028)


Apa itu Bioreaktor ?

Bioreaktor merupakan tabung reaktor yang berfungsi untuk mengolah limbah organik
melalui proses fermentasi dengan menggunakan mikroorganisme. Dimana
pertumbuhan mikroorganisme terjadi pada laju konstan dan keadaan lingkungan yang
stabil. Dengan kata lain pertumbuhan mikroorganisme sangat rentan terhadap
perubahan suhu.
Perubahan suhu lingkungan dapat mempengaruhi kestabilan suhu yang ada pada
medium di bioreaktor. Maka diperlukan sistem pengendalian suhu pada medium
bioreaktor untuk menjaga stabilitasnya.
Sistem pengendalian suhu pada bioreaktor berupa elemen pemanas untuk menjaga
suhu medium di bioreaktor dari pengaruh lingkungan. Sebab jikasuhu dalam bioreaktor
terlalu rendah atau tinggi maka dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme di
dalamnya dan mengakibatkan proses dalam bioreaktor terhenti.
Dengan adanya elemen pemanas pada bioreaktor berfungsi untuk menjaga stabilitas
suhu. Pada dasarnya bioreaktor berbentuk silinder, berkisar dari beberapa liter
sampai meter kubik, dan dibuat dari bahan stainless steel
Fungsi Bioreaktor
Fungsi utama bioreaktor adalah dapat memberi
kondisi lingkungan optimal dan terkendali dengan
baik bagi biokatalis. Dalam kehidupan sehari - hari,
bioreaktor dapat difungsikan untuk mengolah
limbah organik melalui proses fermentasi dengan
menggunakan mikroorganisme. Dimana
pertumbuhan mikroorganisme terjadi pada laju
konstan dan keadaan lingkungan yang stabil.
Dengan kata lain pertumbuhan mikroorganisme
sangat rentan terhadap perubahan suhu.
Komponen - Komponen Bioreaktor
Komponen utama bioreaktor terdiri atas tangki, sparger, impeller, saringan halus atau
baffle dan sensor untuk mengontrol parameter.
Tanki berfungsi untuk menampung campuran substrat, sel mikroorganisme, serta
produk. Volume tanki skala laboratorium berkisar antara 1 – 30 L, sedangkan untuk
skala industri dapat mencapai lebih dari 1 000 L.
Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan untuk memompa udara,
dan mencegah pembentukan gelembung oksigen. I
mpeller berperan dalam agitasi dengan mengaduk campuran substrat dan sel.
Impeller digerakkan oleh rotor.
Baffle juga berperan untuk mencegah terjadinya efek pusaran air akibat agitasi yang
dapat mengganggu agitasi yang seharusnya.
Sensor berperan untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor. Kontrol fisika
meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan kecepatan aliran. Sedangkan, kontrol
kimia meliputi sensor pH, kadar oksigen, dan perubahan komposisi medium.
Gambar Bioreaktor
Proses Biologis Aerob

Pengolahan biologi aerobik adalah pengolahan air limbah yang


memerlukan oksigen untuk memetabolisme mikroorganisme. Dalam
proses pengolahan air limbah organik secara biologis aerobik, senyawa
komplek organik akan terurai oleh aktivitas mikroorganisme aerob.
Mikroorgnisme aerob tersebut didalam aktivitasnya memerlukan
oksigen atau udara untuk memecah senyawa organik yang komplek
menjadi CO2 (karbon dioksida), air serta ammonium, yang selanjutnya
amonium akan dirubah menjadi nitrat dan H2S akan dioksidasi
menjadi sulfat. Secara sederhana reaksi penguraian senyawa organik
secara aerobik dapat digambarkan sebagai berikut:

Reaksi Alamat Email


halo@situssangathebat
penguraian
senyawa organik Nomor Ponsel

secara aerobik 0814-1234-5678

Jam Konsultasi
13.00 WIB hingga 15.00 WIB
Ibu Guru Adelia Pramono
Cara pengoperasian Bioreaktor
Bioreaktor diisi air campuran mikroba hasil inkubasi sebanyak 250 mL.
Masukkan limbah organik ke dalam bioreaktor sebanyak 167 g berat
basah/haridengan kadar air bahan 70%.
Bioreaktor diaduk dan dialirkan udara (aerasi) dengan kecepatan 12 L/menit
dengan suhu kamar
Analisis pengambilan sampel dilakukan setiap hari dengan mempertahankan
volume seperti semula.
Sampel diambil sebanyak 25 mL, kemudian dicentrifuge pada 3000 rpm selama
10 menit serta difilter dengan membran Whatman
Suspensi sebanyak 2 mL diambil untuk analisis COD (Chemical Oxygen
Demand) dengan mengeringkan sampel sebanyak 25 mL ke dalam oven pada
suhu 105oC selama 24 jam.
Amonium dan fosfat dianalisis menggunakan ion chromatography. Konsentrasi
oksigen terlarut (DO) dan pH diukur menggunakan elektroda tercelup.
Bioreaktor Aerob

Pada proses pengolahan limbah dapat menggunakan bantuan


mikroorganisme dari air limbah, udara, tanah, atau kotoran
hewan yang hidup di pengolahan limbah. Dimana, faktor
lingkungan ini sangat mempengaruhi penguraian limbah
khususnya limbah makanan. Bioreaktor aerob merupakan
proses pengolahan limbah menggunakan bioreaktor dengan
bantuan mikroorganisme. Mikroba yang digunakan adalah
mikroba untuk proses komposting aerobik atau
mikroorganisme dari lumpur aktif yang telah dinkubasi.
Bioreaktor Aerob Tersuspensi
Bioreaktor aerobik tersuspensi ini dapat digunakan sekaligus dikembangkan untuk
menguraikan limbah khususunya limbah makanan dengan kecepatan yang tinggi.
Bioreaktor akan diopersikan seperti proses penguraian secara aerobik dengan bantuan
substrat dalam fasa padat.
Prosesnya yaitu air akan ditambahkan pada bioreaktor untuk membentuk fasa
suspensi kemudian bioreaktor akan melakukan proses pencampuran. Proses tersebut
ditingkatkan dengan bantuan pengaduk sehingga kecepatan transfer oksigen
meningkat pula. Dengan meningkatnya kecepatan tersebut, maka proses penguraian
limbah makanan pada bioreaktor akan semakin cepat.
Dengan adanya proses dalam Ibufasa
Guru suspensi ini diharapkan dapat memperbaiki
Adelia Pramono
keadaan lingkungan yang lebih baik bagi mikroorganisme aerobik jika dibandingkan
dengan proses dalam fasa padat.
Study case
Timbulan limbah makanan di kota besar semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah rumah. Hal ini dikarenakan kurang Limbah makanan
merupakan sampah organik yang mana 80% nya terkandung air, minyak ,
dan limbah organik.
Penelitian menggunakan bioreaktor aerobik yang mana memanfaatkan
oksigen dalam proses pengolahan limbah organik. Dengan demikian perlu
diketahui kecepatan penguraian limbah dan estimasi kebutuhan oksigen
dalam pengoperasian bioreaktor dalam skala besar.
Limbah makanan yang diuji adalah limbah makanan dari restaurant yaitu
sereal, buha-buahan, sayur-sayuran, dan ikan. mikroorganisme yang
digunakan adalah Green Phoskko Activator sebanyak 12,5 g dan sudah
diencerkan sebanyak 250 mL, diaerasi, dan diinkubasi selama 10 hari.
Study case
Metode yang menggunakan bioreaktor dilakukan dengan mengaduk dan
mengalirkan udara untuk proses aerasi dengan kecepatan 12 L/menit pada
suhu 30 derajat celcius. dikarenakan metode ini memanfaatkan oksigen
utnuk penguraian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroba dapat menguraikan limbah
padat organik. Namun penyisihan limbah padat organik pada penelitian ini
(79,6%) lebih kecil daripada penelitian lainnya yang juga melakukan
pengolahan limbah dengan menggunakan bioreaktor aerobik tersuspensi
yang diperoleh pengurangan padatan organik sebesar 91%.
Pada akhir periode operasi terjadi bau yang kurang sedap dan terjadi
kenaikan padatan tersuspensi di dalam bioreaktor.
Penyebab
Rendahnya penguraian limbah padat organik pada sistem
bioreaktor dalam penelitian ini disebabkan oleh rendahnya laju
alir udara yang diaerasikan ke dalam bioreaktor sehingga
oksigen tidak tercukupi untuk penguraian. Konsentrasi oksigen
yang terlarut lebih kurang 4,95 mg/L. Pada akhir periode
operasi terjadi bau yang kurang sedap karena terjadinya proses
anaerobik akibat rendahnya konsentrasi oksigen yang terlarut.
Hal ini juga disebabkan oleh tingginya nilai viskositas dan
jumlah padatan tersuspensi di dalam bioreaktor. Kenaikan
padatan tersuspensi di dalam bioreaktor disebabkan karena
terakumulasinya padatan organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme pada limbah makanan yang diumpankan.
Solusi
Pada permasalahan tersebut terjadi akibat mengalami kekurangan kadar
oksigen. Penguraian limbah dilakukan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme memerlukan oksigen untuk kepentingan metabolismenya
sehingga aktifitasnya dalam menguraikan limbah organik menjadi optimal.
Apabila tidak terpenuhi, maka dapat terjadi proses anaerob yang dapat
menyebabkan bau tak sedap. Dengan demikian, dalam pengolahan limbah
menggunakan bioreaktor aerobik tersuspensi, sangat perlu diperhatikan
udara yang masuk dalam proses pengadukan agar oksigen dapat tersebar
dengan merata sehingga penguraian limbah organik oleh mikroorganime
dapat berjalan dengan optimal.
Kesimpulan
Limbah organik perlu dilakukan pengolahan, salah satunya dengan
menggunakan bioreaktor aerobik tersuspensi. Bioreaktor aerobik
memanfaatkan mikrorganisme dan oksigen dalam penguraian limbah
organik. Penguraian dengan alat ini dilakukan secara berkala yaitu setiap
hari dimana pada penelitian dilakukan selama 90 hari. Rendahnya
penguraian limbah dengan metode ini dapat dihindari dengan melakukan
pengadukan dengan benar agar udara yang membawa oksigen dapat
masukkan dan oksigen dapat tersebar dengan merata. Peran oksigen
sangat penting karena mikroorganisme yang melakukan penguraian
membutuhkan oksigen untuk mempertahankan metabolismenya agar
aktifitas penguraian dapat optimal dan menghindar terjadinya proses
anaerob yang dapat menimbulkan bau tak sedap.
Sumber Referensi

Baskoro GD, Rifa'i M, dan Safitri HK. 2017. Pengontrol Suhu Dalam Proses Fermentasi
Medium Pada Bioreaktor. Jurnal Elektronika Otomasi Industri, 4(3): 26 - 33.
Indriatmoko RH, Ikbal, Nugroho R, dan Setiyono. 2018. Aplikasi IPAL Biofilter pada
Pengolahan Air Limbah Industri Makanan (Kapasitas 75 M3 /hari). Jurnal Air Indonesia
10(2): 79 – 89.
Sutanto A, dan Lubis D. 2018. Zerro Waste Management PT Great Giant Pineapple
(GGP) Lampung Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional ke-5, Asosiasi Program
Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM): 104 - 110.
Soeprijanto, S. 2019. Penguraian Limbah Makanan MEenggunakan Bioreaktor Aerobik
Dalam Fase Suspensi. Jurnal Purifikasi, 10(1): 1-8.
Thank You!!!

Anda mungkin juga menyukai