Pantai Parangtritis terdapat dua buah formasi, yaitu formasi oya dan formasi wonosari,
dimana masing-masing formasi mempunyai ciri batuan yang berbeda. Bahan tambang yang
mungkin dapat diambil dari daerah Parangtritis adalah batu gamping, kalsit, pasir besi, dan
andesit. Potensi endapan bahan galian yang cukup besar adalah pasir besi, batu gamping, dan
kalsit.
1. Peta dasar
Peta dasar yang dimaksud adalah peta topografi (peta rupa bumi) daerah penelitian
dengan skala 1:10000 sampai dengan 1:50000, dengan unsur-unsur alami dan unsur-unsur
buatan manusia yang dinyatakan dengan garis-garis tinggi (garis-garis kuntur) dengan
interval dan ternotasi. Dalam kegiatan ini, digunakna peta topogradi daerah Parangtritis
dan sekitarnya dengan skala 1:12500. Peta dasar dapat digunakan sebagai acuan dalam
melakukan observasi, mengetahui stasius/lokasi pengamatan yang nantinya akan dplotkan
ke dalam peta dasar tersebut, dan mengetahui lokasi basecamp.
2. Kompas Geologi
Kompas geologi adalah alat penentu arah mata angin serta menentukan lokasi dan
kedudukan suatu bidang atau garis. Penggunaan kompas geologi dalam kegiatan observasi
lapangan dapat digunakan untuk menunjukkan arah utara sebagai orientasi peta dasar yang
digunakan, mengukur posisi lanimeter (literal) suatu objek, mengukur besarnya kemiringan
(dalam derajat) suatu lereng, dan mengukur kedudukan struktur bidang diskontinu
(straight and dip perlapisan batuan sedimen ataupun kekar dalam batuan beku).
4. Palu geologi
Palu geologi adalah salah satu alat untuk menentukan indeksi kekuatan batuan di
lapangan. Cara kerja palu geologi yaitu memukulkan palu geologi tegak lurus terhdapat
bidang permukaan batuan yang akan ditentukan kekuatannya. Berdasarkan bentuk dan
kegunaannya, palu geologi dibagi menjadi dua, yaitu pick hammer yang salah satu
ujungnya berbentuk runcing dan digunakan untuk mengambil sampel batuan yang
berstuktur massif, misalnya bantuan beku dan metamor, serta chisel hammer yang salah
satu ujungnya berbentuk pipih dan digunakan unutk mengambil sampel batuan yang
berstuktur berlapisan, misalnya batuan sedimen.
5. Larutan HCL
Larutan HCL berfungsi untuk mengetahui macam batuan yang diselidiki seperti
kandungan unsur karbonat yang ada atau tidak. Larutan HCL yang digunakan umumnya
adalah larutan HCL encer 0,1M karena jika menggunakan konsentrasi tinggi maka semua
mineral dalam batuan akan memercik/membuih, sehingga sulit untuk melakukan deskripsi
terhadap batuan yang diteliti.
6. Kaca pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk mengetahui kandungan mineral, fosil,
ragmen batuan secara cepat di lapangan. Kaca pembesar terdiri dari beberapa macam
ukuran pembesar, seperti 8x dan 15x atau 10x dan 15x atau 8x dan 12x
7. Meteran
Meteran adalah alat ukur dimensi panjang. Pada penelitian lapangan diperlukan
meteran dengan panjang 25m, 5m, dan 1m. meteran berfungsi untuk mengukur pembatas
objek (window object) seperti pengukuran jarak, bentang pengukuran kekar, jarak antar
bidang kekar, lebar bukaan kekar, dan pengukuran panjang aliran dari lokasi aliran air.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmayanti, Eka., dkk. 2015. “Techno-Kompas” Teknologi Kompas Geologi Digital dan
Klinometer Serba bisa untuk Akuisisi Data Pengukuran Strikedip pada Bidang Geologi,
Geofisika, dan Arkeologi. Proceeding. 1-8.