Tentang
Kelas II B
Disusun Oleh:
Nada Nisrina
161110057
Dosen pembimbing :
Mukhlis, MT
Limbah cair baik berasal dari industri maupun domestik harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan akuatik. Proses pengolahan limbah
memiliki banyak cara dan metode, dan secara umum pengolahan limbah terdiri dari
proses fisika, kimia, dan biologi. Namun dalam aplikasinya ketiga proses tersebut dapat
terintegrasi dalam satu unit pengolahan limbah.
Pengolahan limbah secara biologis adalah suatu cara pengolahan yang diarahkan
untuk menurunkan atau menyisihkan substrat tertentu yang terkandung dalam limbah
cair dengan memanfaatkan aktifitas mikroorganisme untuk melakukan perombakan
substrat tersebut. Proses pengolahan limbah secara biologis dapat dilakukan pada kondisi
aerobik, anaerobik, atau kombinasi aerobik-anaerobik. Proses aerobik biasanya
digunakan untuk pengolahan limbah dengan beban organik yang tidak terlalu besar,
sedangkan proses anaerobik digunakan umumnya untuk limbah dengan beban
organik yang sangat tinggi.
Fungsi Media Sarang Tawon dalam pengolahan limbah yaitu sebagai tempat
melekatnya bio film bakteri pengurai limbah, tempat pertumbuhan bakteri.
Honeycomb contact media dirancang khusus untuk pengolahan air limbah secara biologi.
Media ini familiar disebut sebagai biofilter sarang tawon. Penggunaan honeycomb contact
media pada bioreaktor sangat efektif untuk mengurangi polutan organik baik secara aerob
maupun secara anaerob.
Honeycomb contact media diproduksi menggunakan bahan rigid pvc yang
mempunyai ketahanan terhadap sinar ultraviolet, jamur, bakteri, asam dan basa yang biasa
terdapat pada air limbah.
Media sarang tawon kompleks sekali bila digunakan dalam sebuah industry luas
karena pada dasarnya ini memiliki sebuah cara kerja yang akan terjadi pada perkembangan
Mikroba yang sangat banyak dan terus menerus yang berfungsi sebagai Bakteri Pengurai
makin banyak mikroba makin bagus proses IPAL tersebut dan makin banyak membutuhkan
tempat tinggal ( Media ) untuik Mikroba dan Media Sarang Tawon mempunyai permukaan
yang luas untuk melekatnya Mikroba Pengurai. Media sarang tawon ini mempunyai
ketahanan terhadap sinar ultraviolet, jamur, bakteri, asam dan basa yang biasa terdapat pada
air limbah.
Pengolahan air limbah dilakukan dengan cara mengoperasikan reaktor biologis
yang terdiri dari bak penampung air limbah, biofilter anaerob dan bak aerasi dan bak
pengendapan akhir. Skema proses pengolahan serta ukuran rekator. Reaktor biofilter
yang digunakan terbuat dari bahan akrilik dengan ukuran lebar 15 cm, panjang
30 cm dan tinggi 150 cm dengan olume efektif 63 liter. Spesifikasi teknis reaktor
biofilter Air limbah di tampung ke dalam tangki penampung limbah,
selanjutnya dialirkan ke biofilter anaerob dengan aliran dari bawah ke atas. Biofilter
anaerob diisi dengan media plastik tipe sarang tawon. Air limpasan dari biofilter anaerob
selanjutnya masuk ke bak aerasi sambil dihembus dengan udara, selanjutnya dialirkan ke bak
pengendapan akhir. Air limpasan dari bak pengendapan akhir merupakan air olahan.
Pada saat baru dipasang, media biofilter sarang tawon belum ada
mikroorganisme yang menempel pada permukaan media. Oleh karena itu perlu dilakukan
proses pengembang-biakan (seeding) mikroorganisme agar tumbuh melekat pada
permukaan media. Proses seeding yang dilakukan adalah secara alami, yaitu dengan
cara mengalirkan limbah secara kontinyu ke dalam reaktor biofilter dengan debit limbah
untuk waktu tinggal hidrolik 6 hari, debit 0,007 liter per menit. Hal ini terus
berlangsung sampai didapatkan kondisi pertumbuhan mikroorganisme yang
optimum.
Dan bila kita menggunakan media sarang tawon maka akan memberikan sebuah
keuntungan dan efek atau dampak yang sangat terbaik sekali. Konfigurasi yang terjadi pada
media sarang tawon ini sangat terbaik sekali karena pada dasarnya bisa dapat meningkatkan
efektifitas kontak udara dan air. Anda tidak akan rugi sekali bila menggunakan Media sarang
tawon yang berkualitas terbaik dan harga yang sangat terjangkau.
Media sarang tawon sangat tepat sekali untuk anda karena bisa melekatnya bakteri
organisme yang berfungsi sebagai bakteri pengurai pada suatu sistem IPAL ( Instalasi
Pengolahan Air Limbah ) Domestic. Sistem IPAL yang menggunakan Bakteri pengurainya
sangat bagus sekali hasil olahannya dan sistem ini di support oleh media yang namanya
Sarang Tawon atau juga dikenal Honeycomb. Pada Sistem IPAL media sarang tawon bersifat
STATIS di dalam tanki dan akan di lewati oleh limbah yang masuk dari Limbah Rumah
Tangga.
Jadi oleh sebab itu kenapa Media Sarang tawon sangat berkualitas terbaik sekali untuk
anda agar limbah tidak menyebar di berbagai tempat dan bisa menimbulkan suatu penyakit.
Dengan penggunaan media sarang tawon maka mempunyai luas permukaan per volume dan
titik distribusi sangat tinggi sehingga performa proses pengolahan air limbah menjadi tinggi.
Setiap module dibentuk dari lembaran PVC bergelombang dengan kemiringan gelombang 60
derajat yang direkat secara bersilangan. Dalam rancangan media sarang tawon ini sengaja
dirancang secara khusus untuk pengolahan air limbah secara biologi. Penggunaan media
sarang tawon pada bioreaktor sangat efektif untuk mengurangi polutan organik baik secara
aerob maupun secara anaerob.
Media Biofilter tipe Sarang Tawon (honeycomb contact) merupakan media biofilter
terbaik untuk digunakan sebagai media pembiakan mikroba untuk menguraikan bahan-bahan
pencemar organik yang terdapat dalam air limbah. Media biofilter sarang tawon terbuat dari
bahan plastik yang ringan (PVC), tahan lama, mempunyai luas spesifik yang besar, ringan
serta volume rongga yang besar sehingga resiko kebuntuan media sangat kecil.
Dibandingkan dengan media biofilter lainnya (seperti batuan kerikil, Mesh Pads
(bantalan saringan serat), Briliio Pads, Bio Ball dan Random Packing), maka tipe media
media biofilter tipe Sarang Tawon (cross flow) secara teknis memiliki keunggulan istimewa
untuk digunakan sebagai media biofilter dalam pengolahan air limbah. Hasil kajian yang
dilakukan diketahui bahwa media biofilter tipe sarang tawon memiliki bobot nilai tertinggi
dibandingkan dengan media biofilter lainnya (Said, N.I, 2008).
Pada Sistem IPAL media sarang tawon bersifat STATIS di dalam tanki dan akan di
lewati oleh limbah yang masuk dari Limbah Rumah Tangga. Limbah yang melewati Media
Sarang Tawon tersebut akan terjadi penguraian oleh limbah organisme yang melekat pada
Media Sarang Tawon tersebut.
Di media sarang Tawon akan terjadi perkembangbiakan Mikroba yang sangat banyak
dan terus menerus yang berfungsi sebagai Bakteri Pengurai makin banyak mikroba makin
bagus proses IPAL tersebut dan makin banyak membutuhkan tempat tinggal ( Media ) untuik
Mikroba dan Media Sarang Tawon mempunyai permukaan yang luas untuk melekatnya
Mikroba Pengurai.
KEUNTUNGAN:
Honeycomb contact media mempunyai luas permukaan per volume dan titik distribusi
yang tinggi sehingga performa proses pengolahan air limbah menjadi tinggi.
Setiap module dibentuk dari lembaran pvc bergelombang dengan kemiringan
gelombang 60 derajat yang direkat secara bersilangan (cross flow). Konfigurasi
demikian mendistribusikan air dan udara secara merata sehingga meningkatkan
efektifitas kontak udara dan air.
APLIKASI:
Honey Comb
Honey Comb
Biofilter anaerob-aerob model sarang tawon dengan limbah karet, dengan bahan yang
mudah didapat juga teknologi ini dapat mengurangi volume sampah. Bahan dari karet mudah
terjadi rekatan filamen bakteri karena memiliki pori yang lebih besar, model sarang tawon
memiliki luas permukaan efektif yang lebih dibandingkan dengan model batu pecah sehingga
hasilnya lebih efektif dan mudah dibersihkan. Media filter model sarang tawon merupakan
media kontak mikroba dengan air limbah sehingga yang sangat berperan adalah waktu tinggal
dan waktu kontak.
Kompartemen kedua sebagai bak anaerob, yang didalamnya ada media sarang tawon
aliran air limbah up-flow diatur sedimikian mungkin agar kondisi aliran konstan
dan waktu kontak air limbah dengan biofilm sesuai dengan waktu tinggal yang dipilih
sebelum masuk ke kompatrmen ke tiga.
Kompartemen ketiga merupakan proses aerob, aerasi diberikan dengan air pump
dengan 30 Hz dengan kecepatan 10-30 l/menit, aerasi dengan sistem aerasi
menyeluruh agar kontak oksigen dengan air limbah lebih baik kelemahan cara ini
dapat menyebabkan lepasnya rekatan biofilm pada media, sehingga dalam percobaan
ini pada bagian bawah dibatasi dengan partisi berpori agar aliran udara tidak kontak
langsung dengan media. Pengolahan aerobik akan menghasilkan banyak lumpur
sehingga dalam sarana pengolahan dilengkapi dengan kompartemen keempat sebagai
bak pengendapan akhir. Waktu tinggal (T) dipilih 3 jam, 6 jam, dan 9 jam dengan
volume reaktor yang tetap maka debit pengaliran (flow rate) yang diatur