PENDAHULUAN
berkembang seperti Indonesia. Salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dari genus Flavivirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
yang sudah terinfeksi virus dengue. Penyakit yang paling banyak ditemukan
adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama di daerah tropis dan subtropis.
Menurut World Health Organization (WHO) DBD menyerang lebih dari 100 juta
penduduk tiap tahunnya, termasuk 500.000 kasus DBD dan 30.000 kematian
terutama pada anak-anak dan menjadi endemik di 100 negara termasuk Asia. 1
sebanyak 1.229 kasus.2 Di Provinsi Riau sendiri pada tahun 2015 terdapat 3.261
dari menguras, menutup dan menerapkan 3R (reduce, reuse dan recycle) serta
ditambah menghindari gigitan nyamuk. Hal ini bertujuan untuk mengajak seluruh
aegypti di lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara membasmi setiap jentik
dan mencegah adanya genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan
1
2
sarang nyamuk (PSN). Keberhasilan dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan
meningkatnya angka bebas jentik (ABJ) yang diperoleh dari pemeriksaan jentik
secara berkala (PJB).4 Oleh karena itu, diperlukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
kepada masyarakat agar melakukan PSN dan 3M Plus. Jika pengendalian ini
berjalan dengan baik, hal itu akan menurunkan angka kejadian DBD di
Indonesia.5
lingkungan yang menjadi prioritas dan untuk mengatasi masalah tersebut telah
Putih Kecamatan Tampan telah terlaksana pada tanggal 25 Februari 2017 yang
ditetapkan oleh Puskesmas Simpang Baru melalui SK Lurah Air Putih dengan
penyuluhan oleh Dokter Muda sebelumnya mengenai Bahaya DBD dan peran
Jumantik dalam pemberantasan DBD kepada kader dan warga RW 08, namun
kegiatan ini belum memberikan dampak terhadap warga RW 08 dan kader dalam
Jumantik, pengisian kartu Jumantik dan cara rekapitulasi data oleh supervisor dan
ketua RW 08, supervisor dan kader Jumantik pada tanggal 20 Juni 2017
para kader menyatakan bahwa masyarakat belum mengerti peran Jumantik dalam
proyek 1 Rumah 1 Jumantik. Oleh karena itu, maka penulis akan mengadakan
Adapun tujuan dari kegiatan ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
Tampan.
Kota Pekanbaru.
Pekanbaru.
Kota Pekanbaru.
a. Warga
c. Dokter Muda
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
merupakan orang yang berasal dari masyarakat, yang diberikan pelatihan untuk
adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD atau orang yang ditunjuk oleh
7
8
c. Mencatat dan melaporkan hasil PJB Kepala desa atau Puskesmas secara
atau Puskesmas.
a. Tata kerja Jumantik mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
1. Koordinator Jumantik
9
sebulan sekali.
2. Supervisor Jumantik11
Jumantik.
Jentik (ABJ).
2. Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran besar seperti bak
mandi, tempayan, drum dan bak penampungan air lainnya, jika pandangan
3. Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran kecil seperti vas
bunga, pot tanaman dan botol yang airnya keruh, maka airnya perlu
4. Ketika memeriksa jentik di tempat yang agak gelap atau airnya keruh, maka
digunakan senter.
2.2.1 Definisi
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue sampai sekarang
kelompok Arthropod Borne Virus (Arbovirus). Keempat serotipe virus ini telah
menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan
a. Pencegahan dengan cara menguras, menutup, dan mendaur ulang atau dikenal
ditemui kasus
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.
yang lain.
dikuras.
h. Menggunakan kelambu.
1. Umur
Seseorang yang lebih tua akan mempunyai kedewasaan teknis, ulet, dan
2. Komitmen
posisi, menjadikan organisasi lebih penting bagi mereka. Hasil penelitian ini
3. Pendidikan
yang sebagian besar SMA dan tergolong dalam pendidikan yang cukup
pula akan berdampak baik juga pada kinerja sebagai juru pemantau jentik.
dan masyarakat.15
4. Perilaku
perilaku. Pengalaman pribadi dari kader Jumantik yang kurang baik yang
baik sehingga menimbulkan motivasi dan sikap negatif para kader dalam
pemberantasan DBD.
5. Pemberian penghargaan
informasi tentang Jumantik kepada warga. Pemberian dana rutin dari pihak
jalankan selama ini, penghargaan tersebut menjadi stimulus yang baik bagi
Kinerja kader Jumantik dalam penanggulangan DBD dapat diukur dari nilai
ABJ yang diharapkan memenuhi target nasional yaitu lebih dari 95%. Kinerja
15
kader Jumantik dapat ditingkatkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan
1. Rencana kerja
Menurut peneliti dana insentif atau imbalan jasa sebagai apresiasi terhadap
kader dapat berpengaruh terhadap kinerja. Semakin baik dana insentif yang
diperoleh maka kinerja akan semakin baik pula karena dana insentif merupakan
memperlihatkan kinerja yang baik. Dana insentif yang dimaksud dalam penelitian
ini bukan hanya imbalan jasa saja melainkan dana insentif seperti kemudahan
lain, menyatakan bahwa dana insentif erat kaitannya dengan prestasi kerja seorang
kerja dimana seseorang bergabung dalam organisasi tempat kerja dan situasi
Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan adalah Plan, Do, Check dan Action
(PDCA) cycle. PDCA cycle didasari atas masalah yang akan dihadapi ke arah
penyelesaian masalah.
3.1 Plan
17
18
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan mengubah
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan penulis. Total skor
dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah yaitu masalah
dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas masalah
untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah dibuat ke
dalam Tabel 3.2 penentuan prioritas masalah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah
Kriteria Masalah
No Masalah Kemampuan Total Rank
Urgensi Solusi Biaya
mengubah
1. Belum optimalnya
kinerja kader
dalam memberikan
informasi
pelaksanaan
Gerakan 1 Rumah 3 2 1 2 12 I
1 Jumantik dalam
pencegahan dan
penanggulangan
DBD di RW 08
Kelurahan Air
Putih Kecamatan
Tampan
20
Kriteria Masalah
No Masalah Kemampuan Total Rank
Urgensi Solusi Biaya
mengubah
2. Belum optimalnya
pelaksanaan
Gerakan 1 Rumah
1 Jumantik dalam
pencegahan dan
2 2 1 2 8 II
penanggulangan
DBD di RW 08
Kelurahan Air
Putih Kecamatan
Tampan
berbagai aspek yaitu man, method, money dan material yang diperoleh melalui
c. Material
Kurangnya media informasi Dari hasil observasi langsung dan
dan apresiasi terhadap kader wawancara terhadap supervisor dan
Jumantik seperti buku panduan kader pada tanggal 20 Juni 2017,
dan seragam untuk didapatkan belum adanya media
mensosialisasikan Gerakan 1 informasi berupa buku panduan untuk
Rumah 1 Jumantik dalam mensosialisasikan mengenai Gerakan
pencegahan dan 1 Rumah 1 Jumantik.
penanggulangan DBD di RW
08 Kelurahan Air Putih
Kecamatan Tampan.
a. Money
Tidak tersedia swadana yang Berdasarkan observasi langsung dan
bisa digunakan sebagai insentif wawancara terhadap supervisor dan
kader sehingga motivasi kader kader pada tanggal 20 Juni 2017,
untuk sosialisasi ke rumah didapatkan bahwa dalam
warga tentang Gerakan 1 mensosialisasikan Gerakan 1 Rumah
Rumah 1 Jumantik dalam 1 Jumantik ke rumah warga dilakukan
pencegahan dan secara sukarela sehingga kader tidak
penanggulangan DBD di RW merasa memiliki tanggung jawab
08 Kelurahan Air Putih penuh.
Kecamatan Tampan tidak
berjalan dengan baik.
3.1.3 Analisis Tulang Ikan (Fishbone Analysis Ishikawa)
Dibawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan menggunakan fish bone Ishikawa pada Gambar 3.1.
Tidak tersedia swadana yang bisa digunakan Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari
sebagai insentif kader sehingga motivasi kader supervisor dan koordinator untuk melakukan
untuk sosialisasi ke rumah warga tentang sosialisasiGerakan 1 Rumah 1 Jumantik ke rumah-
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dalam pencegahan rumah dalam pencegahan dan penanggulangan DBD
dan penanggulangan DBD di RW 08 Kelurahan di RW 08 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan.
Air Putih Kecamatan Tampan tidak berjalan
dengan baik.
Money Man
Belum optimalnya kinerja kader
dalam memberikan informasi
pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik dalam pencegahan dan
penanggulangan DBD di RW 08
Method Kelurahan Air Putih Kecamatan
Material
Tampan.
Kurangnya media informasi dan apresiasi terhadap kader Jumantik Kurang efektifnya cara penyampaian informasi
seperti buku panduan dan seragam untuk mensosialisasikan Gerakan
1 Rumah 1 Jumantik dalam pencegahan dan penanggulangan DBD di tentang cara pemeriksaan jentik dan pengisian
RW 08 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan. kartu Jumantik dalam pencegahan dan
Belum sempurnanya konten dari flip book yang digunakan kader penanggulangan DBD di RW 08 Kelurahan Air
untuk sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Putih Kecamatan Tampan.
Belum sempurnanya konten yang dinilai dalam kartu Jumantik.
22
3.1.5 Alternatif pemecahan masalah
Setelah melakukan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat
pada Tabel 3.4 alternatif pemecahan masalah dan plan of action berikut:
23
Tabel 3.4 Alternatif pemecahan masalah
24
Lanjutan Tabel 3.4 Alternatif pemecahan masalah
25
Lanjutan Tabel 3.4 Alternatif pemecahan masalah
26
N Masalah Penyebab masalah Alternatif Tujuan Sasaran Pelaksana Tanggal Kriteria
O pemecahan masalah Pelaksanaan keberhasilan
Air putih Kecamatan
Tampan kota
Pekanbaru.
27
Lanjutan Tabel 3.4 Alternatif pemecahan masalah
28
29
antara lain:
Jumantik di beberapa rumah oleh Dokter Muda. Setelah itu Dokter Muda
melakukan sosialisasi.
di RW 08.
30
3.2 Do
Seluruh alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai Plan of
N
Kegiatan Waktu Keterangan
o
2. Melakukan pendampingan 25-26 Juli 2017 Sudah sesuai dengan PoA
supervisor dan koordinator
Jumantik di RW 08
Kelurahan Air putih
Kecamatan Tampan kota
Pekanbaru
5. Melakukan revisi terhadap 25-26 Juli 2017 Sudah sesuai dengan PoA
media informasi berupa flip
book berupa penambahan
manfaat gerakan Jumantik,
cara pemeriksaan dan
gambar jentik Aedes dan
diserahkan kepada
supervisor dan koordinator
Jumantik di RW 08
Kelurahan Air putih
Kecamatan Tampan kota
Pekanbaru sebagai media
informasi saat melakukan
sosialisasi ke rumah warga.
32
N
Kegiatan Waktu Keterangan
o
6. Melakukan revisi terhadap 25-26 Juli 2017 Sudah sesuai dengan PoA
kartu Jumantik berupa
penambahan kolom
jumlah kontainer yang
diperiksa dan mencetak
sebanyak 100 lembar yang
akan dibagikan keseluruh
rumah di RW 08 Kelurahan
Air putih Kecamatan
Tampan kota Pekanbaru.
3.3 Check
5. Melakukan revisi terhadap Tidak adanya contoh Kader mempunyai flip book
media informasi berupa gambar jentik nyamuk yang dilengkapi dengan
flip book berupa Aedes sehingga kader gambar jentik Aedes
penambahan manfaat merasa kesulitan untuk sehingga mudah dalam
gerakan Jumantik, cara menjelaskan kepada menjelaskan ke warga
pemeriksaan dan gambar warga. bagaimana cara
jentik Aedes dan membedakan jentik Aedes
diserahkan kepada dan non Aedes.
supervisor dan koordinator
Jumantik di RW 08
Kelurahan Air putih
Kecamatan Tampan kota
Pekanbaru sebagai media
informasi saat melakukan
sosialisasi ke rumah
warga.
34
Yang pertama kali dilakukan adalah pelatihan kepada supervisor dan kader
pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017, pada pelatihan ini hadir 1 Supervisor
dilaksanakan, terlebih dahulu para supervisor dan koordinator diberikan pre test
tentang pengetahuan mengenai peran kader Jumantik kepada kader yang hadir dan
yang disampaikan dengan baik serta penuh perhatian, hal ini tampak dari peran
aktif dalam sesi tanya jawab. Setelah pelatihan dilaksanakan, kuesioner post test
pertanyaan yang banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor 1 dan 2
dilakukan pelatihan
Pengetahuan:
Pretest 60
Berdasarkan isi tabel 3.7 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretest
didapatkan hasil 60 sedangkan nilai rata-rata post test didapatkan nilai 100. Disini
diharapkan dapat mengubah perilaku, sikap dan tindakan kader menjadi lebih
Jumantik oleh Dokter Muda dibeberapa rumah, setelah itu Dokter Muda
pencontohan oleh Dokter Muda, 1 orang kader baru sudah mampu melakukan
sosialisasi dengan baik. Sedangkan 3 orang kader lainnya masih malu-malu dan
kurang percaya diri saat melakukan sosialisasi ke rumah warga. Hal ini
pemberantasan sarang nyamuk DBD oleh Jumantik dan flip book telah diterima
oleh kader. Saat pendampingan, kader telah menggunakan flip book sebagai media
informasi untuk memberikan edukasi kepada warga yang lebih mudah dipahami.
Kader juga telah membagikan kartu Jumantik baru yang telah direvisi ke warga.
Selain itu kader juga diberikan seragam Jumantik untuk digunakan selama
Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan surat rekomendasi kepada Ketua
3.4 Action
kader setelah dilakukan pelatihan dibuktikan dengan peningkatan hasil pre test
dan post test dari skor 60 menjadi 100. Alternatif pemecahan masalah berupa
pendampingan, pemberian flip book dan kartu Jumantik yang telah direvisi,
pemberian seragam dan buku panduan Jumantik sebagai bentuk apresiasi terhadap
belum dapat dijadikan standar dalam kegiatan ini, karena masih diperlukan
Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan kota Pekanbaru, dengan cara melakukan
Rumah 1 Jumantik belum dapat terlaksana dengan baik karena kader Jumantik
jentik, sosialisasi kepada warga serta cara rekapitulasi data secara langsung
dengan menggunakan contoh data yang diberikan oleh pemateri bagi supervisor
dan kader pada tanggal 25 Juli 2017 bertempat dirumah Supervisor Jumantik RW
38
39
warga RW 08, kemudian Dokter Muda menambahkan dan atau mengoreksi jika
pada penjelasan para kader Jumantik terdapat kekeliruan, dan disarankan kepada
kader untuk melakukan sosialisai secara rutin kepada semua warga RW 08 agar
secara mandiri. Menurut Pujiyanti A ,dkk, Pelatihan kepada supervisor dan kader
oleh kader secara mandiri dan pendampingan terhadap kader dalam melakukan
kader.18
salah satu cara pemecahan masalah untuk menghadapi kendala dalam melakukan
sosialisasi. Pada pelatihan ini kami juga memberikan kuesioner pretest dan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Warto J, terdapat peningkatan skor nilai
kepada warga mengenai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 08, hal ini juga
rumah warga seperti buku panduan untuk kader dan flip book yang berisi banyak
gambar agar warga mudah memahami apa yang dijelaskan kader, selain itu para
sehingga membuat para warga kurang mempercayai peran mereka sebagai kader.
pemantauan jentik untuk supervisor dan koordinator dan merevisi isi flip book
sosialisasi ini sesuai dengan saran kemenkes yaitu media informasi mengenai
berupa media poster, buku, dll.19 selain itu penulis juga merancang baju seragam
untuk para Supervisor dan kader Jumantik agar bisa digunakan saat melakukan
kegiatn Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dilakukan secara suka rela dan tidak adanya
dana insentif kader dalam melakukan pemeriksaan jentik kesetiap rumah warga
RW 08. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rosidi, dkk, adanya perbedaan
angka bebas jentik (ABJ) antara gerakan Jumantik yang memiliki dana dan sarana
dengan yang tidak memiliki dana dan sarana pendukung kegiatan.21 Oleh karena
insentif kepada Supervisor dan kader Jumantik yang dana nya berasal dari dana
swadaya masyarakat sendiri dengan cara melakukan iuran setiap bulannya. Hal
41
tersebut kami buat melalui surat rekomendasi untuk melakukan yang kami
Pada pemberian sosialisasi yang pertama, koordinator kurang lancar dan kurang
informatif. Namun, pada percobaan kedua dan ketiga terdapat perubahan, yaitu
kartu jumatik, selain itu kader juga menggunakan flip book untuk mempermudah
percontohan yang telah dilakukan oleh Dokter muda IKM-KK, menjadikan kader
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tampan.
Jumantik dan seragam, melakukan revisi flip book dan revisi kartu
Jumantik.
42
43
dan terlah diserahkan kepada kader Jumantik pada tanggal 25-26 Juli
2017.
5.2 Saran
mandiri.
1. Praditya IE. Perilaku 3 M plus Ibu rumah tangga dan kondisi lingkungan
terhadap kepadatan larva Aedes Aegypti diwilayah zona merah kelurahan
kebon kacang Jakarta Pusat.[Skripsi].Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah: 2014.
45
46
12. Pratamawati DA. Peran juru pantau jentik dalam sistem kewaspadaan dini
demam berdarah dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional. 2012. Juni; 6 (6) : 243-8.