Somatosensory

System Part - 1
Presenter : dr. Nurvira Annisa Saragih
Moderator : dr. Kiki M. Iqbal, Sp.S(K)
Outline
Komponen Perifer Sistem Sensorik

Defisit Sensorik Lesi Perifer Sistem Sensorik

Sirkuit Regulasi Perifer

Sistem Somatosensori

Sistem somatosensori adalah bagian dari sistem

sensorik yang berkaitan dengan persepsi sadar akan
sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, posisi, gerakan, dan
getaran, yang timbul dari otot, persendian, kulit, dan
fasia.
 Prinsip Impuls Somatosensorik

Impuls dari Ganglion

Sistem saraf
sistem perifer spinalis atau
pusat (thalamus)
melalui saraf batang otak
afferent (neuron ke 3)
(neuron ke 2)

4
 Reseptor
Organ sensorik  merekam perubahan fisik dan kimiawi menjadi impuls elektrik

Sumber/ Eksteroseptor
Teleceptor Reseptor di kulit
Lokasi
Stimulus

Free nerve Encapsulated

Propioseptor ending end organ
“Protopathic” “Epicritic”

Nosiseptor Mekanoreseptor
Enteroseptor
Thermoresepto
(Visceroceptors) r
Reseptor
somatosensorik di
kulit :

a) Free nerve endings

b) Disk of Merkel
c) Peritrichial nerve endings
d) Corpuscle of Meissner
e) Corpuscle of Vater Pacini
f) Bulb of Krause
g) Corpuscle of Ruffini
Reseptor di otot,
tendon, dan fascia

a) Annulospiral ending of
muscle spindle (stretch)
b) Golgi tendon organ
(tension)
c) Golgi-Mazzoni
corpuscle (pressure)
Saraf Perifer
• Meneruskan potensial aksi
dari reseptor menuju ke
sentral

• Di saraf perifer : serabut saraf

aferen somatic dan visceral,
eferen somatic dan visceral
Pleksus Saraf

Pleksus Cervicalis

Pleksus Brachialis

Pleksus Lumbalis

Pleksus Sacralis
Radiks Posterior
Mengandung serabut saraf aferen
 Ganglion Radiks Dorsalis
Makroskopis 
pembengkakan di radiks
posterior

Neuron pseudounipolar

Tidak ada sinaps

 Inervasi Kutaneus oleh Radiks Saraf

Dermatom
Defisit Sensorik
• Tampak jelas bila lesi Berbeda dengan lesi radikuler,
melibatkan beberapa radiks lebih mudah terlihat
• Defisit nyeri dan suhu
Inervasi Kutaneus oleh Saraf Perifer
Sirkuit Regulasi Perifer
Refleks Intrinsik Monosinaptik

Lengkung reflex: Reseptor – serabut

aferen – neuron motorik kornu
anterior – saraf eferen – efektor (otot
yang sama)

Fungsi:
• Mengatur panjang dan tegangan
otot
• Stimulasi inhibisi berupa relaksasi
dari otot antagonis
Refleks Otot Intrinsik

Refleks otot
intrinsic yang
terpenting yakni
• Reflek Bisep
• Reflek Trisep
• Reflek Patella
• Reflek Achiles
Refleks Fleksor Polisinaptik Refleks protektif yang dimediasi
oleh banyak interneuron
(polisinaptik)

Contoh: jari menyentuh benda

panas

Perlu koordinasi kontraksi dan

relaksasi beberapa otot dengan
intensitas dan waktu yang tepat

17
15
 Refleks saat kaki menginjak batu
yang tajam

Komponen sistem saraf pusat yang

lebih tinggi juga teraktivasi
(keseimbangan)

18
16
Sirkuit Regulasi Panjang Otot

Serabut otot ekstrafusal

meregang/stretch berlebihan 
muscle spindle juga ikut
meregang  potensial aksi
annulospiral ending  serabut
saraf aferen Ia  kornu anterior
 serabut saraf eferen aI 
kontraksi otot ekstrafusal

19
17
20
18
Sirkuit Regulasi Tegangan Otot

Reseptor tegangan otot  organ

tendon golgi dan nuclear chain
fiber

21
19
Terima Kasih

22