Reseptor berkapsul
Corpusculum Meissner Papila dermis Mekanoresptor Raba cepat A beta
pada kulit
telapak tangan
dan kaki
Corpusculum Pacini Dermis, Mekanoresptor Getar cepat A beta
Ligamen,
capsula
articularis,
genetalia
externa,dll
Corpusculum Ruffini Mekanoresptor Regang Lambat A beta
Dermis kulit
berambut
Neuromuscular Spindles Otot rangka Mekanoresptor Regangan cepat A alfa
- panjang A beta
otot
Neurotendineus Spindles Tendon Mekanoresptor cepat A alfa
Kompresi -
tonus otot
Sumber : Neuroanatomi Klinik
(Snell,2007)
Neurotransmiter
Adaptasi reseptor
Semua reseptor sensoris beradaptasi
sebagian atau komplit terhadap
rangsangan setelah suatu periode
waktu yaitu bila suatu rangsang
sensoris kontinyu bekerja untuk
pertama kali, mula-mula reseptor
tersebut bereaksi pada suatu
kecepatan impuls yang sangat
tinggi, kemudian secara progresif
makin lambat sampai akhirnya
sama sekali tidak bereaksi lagi.
Reseptor tonik beradaptasi dengan
sangat perlahan terus mengirimkan
impuls ke otak selama bermenit-menit
atau berjam-jam misalnya reseptor
nyeri, baroreseptor, muscle spindle,
tendon golgi.
Reseptor fasik/reseptor gerakan yang
cepat beradaptasi untuk mengirim
suatu isyarat kontinyu karena reseptor
ini hanya terangsang untuk waktu
singkat setelah kekuatan rangsang
berubah.
Reseptor Otot, Tendon dan
Fascia
Tiap spindle terdiri 3-10
serabut otot intrafusal
halus yang meruncing
pada ujungnya dan
melekat ke sarung
serabut otot rangka
ekstrafusal.
Serabut intrafusal di
daerah sentralnya tidak
atau memiliki beberapa
filamen aktin dan
myosin sehingga
bagian sentral ini tidak
berkontraksi bila ujung-
ujungnya berkontraksi.
Serabut ini dirangsang
oleh motor neuron
gamma.
Penghantaran Isyarat Nyeri
ke dalam Sistem Saraf Pusat
Isyarat nyeri dihantarkan
oleh serabut saraf jenis A
delta (nyeri tertusuk) dan
serabut jenis C (nyeri
terbakar).
Serat saraf masuk medula
spinalis melalui radiks
dorsalis, naik atau turun
satu sampai dua segmen
berakhir di neuron di
dalam kornu dorsalis
substansia grisea medula
spinalis (serat tipe A di
dalam lamina I dan V
sedangkan serat tipe C di
dalam lamina II dan III,
suatu area yang
dinamakan substansia
gelatinosa).
Sistem Spinotalamikus
Anterolateralis
Nyeri
Sensasi suhu termasuk sensasi
hangat dan dingin.
Sensasi raba dan tekanan kasar
yang hanya mempunyai
kesanggupan melokalisasi secara
kasar pada permukaan tubuh dan
mempunyai kemampuan kecil
untuk diskriminasi intensitas.
Sensasi gatal dan geli.
Sensasi seksual
Serat spinotalamikus
anterolateralis
terutama dimulai di
dalam lamina I, IV,V
dan VI pada kornu
dorsalis, tempat
serat saraf sensorik
perifer kecil berakhir
setelah memasuki
medula spinalis.
Serat ini segera
menyilang di dalam
komisura anterior
medula spinalis
menuju ke kolumna
alba anterolateralis
sisi berlawanan dan
tempat mereka
membelok ke atas
menuju ke otak.
Terima Kasih