Anda di halaman 1dari 60

NEUROANATOMI

MEDULLA SPINALIS
Pembimbing : dr.Budi Riyanto, Sp.S
Ananda Halim Aditya 2016 061 111
Bryan Horiando 2016 061 172
Callista Jesselyn 2016 061 059
Mellisa Noviyanti 2016 061 109
Melly Rianasari 2016 061 132
Marcia 2017 061 065
Ratnasari Kho 2017 061 109
Sistem Saraf Sensorik
Organ Reseptor

Reseptor menyampaikan perubahan fisik dan kimia


di lingkungan eksternal & internal

Transduksi menjadi impuls elektrik

Diproses di sistem saraf


Reseptor

Reseptor

Enteroceptors/
Exteroreceptors Telereceptors Proprioreceptors
visceroreceptors

Dalam tubuh
Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal Posisi dan gerakan (osmoreceptors,
yang jauh (mata,
yang dekat tubuh (labirin) chemoreceptors,
telinga)
baroreceptors)
Reseptor Kulit

▪ Sebagian besar adalah exteroreceptors


▪ Terdiri dari 2 kelas:
▪ Ujung saraf bebas (nyeri & suhu)
▪ Ujung organ berkapsul (sentuhan ringan, diskriminasi, getaran, tekanan)
Ujung Saraf Peritrikal
• sekitar folikel rambut
• diaktivasi dengan gerakan rambut

Korpuskel Taktil Meissner


• daerah tidak berambut (telapak tangan
dan kaki, bibir, ujung lidah, genital)
• sentuhan dan tekanan ringan

Organ reseptor Korpuskel Vater-Pacini berlapis


khusus • kulit bagian dalam (antara kutis-
subkutis)
• tekanan

Ujung Bulbus Krause


• Dingin

Korpuskel Ruffini
• Hangat
Ujung Saraf
Bebas
• Seluruh organ tubuh
• Informasi nyeri dan
suhu berhubungan
Ujung saraf bebas dengan kerusakan
sel
Diskus Taktil
Merkel
• Bantalan jari
• Sentuhan dan
tekanan ringan
Spindel Otot
• Dalam kapsul jaringan ikat
• Antara serat otot skelet (serat otot intrafusal)
• Serat aferen (annulospiral ending/primary
ending) di tengah  Ia fibers (serat konduksi
tercepat)

Organ Tendon Golgi


• Ujung saraf bebas
• Mengelilingi serat tendon kolagen
Reseptor pada regio • Dalam jaringan ikat antara tendon dan otot

yang lebih dalam

Reseptor Lain
• Korpuskel Vater-Pacini berlapis
• Korpuskel Golgi-Mazzoni
Saraf Perifer
Segmen saraf dan hubungannya
terhadap badan vertebra
Inervasi segmental kulit
Refleks Monosinaptik & Polisinaptik

▪ Refleks monosinaptik: mulai dan berakhir di otot yang sama


(intrinsik/proprioseptif)
▪ Refleks polisinaptik: protective and flight reflex
Komponen sentral sistem somatosensorik

Dorsal Root Kolateral


Serat
Entry Zone dengan
somatosensori
(DZRE) neuron lain
Traktus Spinoserebelar Posterior
Traktus Spinoserebelar Anterior
Kolumna Posterior
Lesi kolumna posterior

Hilangnya
sensasi Astereognosis Agrafestesia
kinestetik

Hilangnya
Hilangnya Romberg
diskriminasi
sensasi getar Positif
dua titik
Traktus spinotalamikus anterior
Lesi traktus spinotalamikus anterior

Vertebra lumbal/torakal Vertebra servikal

sedikit / tidak ada gangguan Hipestesia ringan pada ekstremitas


pada rasa raba bawah kontralateral
Traktus spinotalamikus lateral
Traktus Aferen Medula Spinalis Lain

▪ Dari kornu posterior medula spinalis berjalan melalui funikulus


anterolateralis

Traktus Traktus
Spinoretikularis Spinotektalis

Traktus Spino- Traktus


olivarius Spinovestibularis
Sistem Saraf Motorik
KOMPONEN UTAMA SISTEM MOTORIK
UNTUK GERAKAN VOLUNTEER

Korteks Motorik Primer / Korteks Pre-


Girus Pre-sentralis (Area motorik
4) (Area 6)

Traktus Traktus
Corticobulbar Corticospinais

Duus' Topical Diagnosis in Neurology. 5th ed


HOMUNCULUS MOTORIK

Snell RS. Clinical Neuroanatomy. 7th ed


Traktus descenden dibentuk 3 neuron

1. 1st order
neuron
2. 2nd neuron
3. 3rd neuron

Snell RS. Clinical Neuroanatomy. 7th ed


Traktus Motorik/Traktus Desendens Medulla Spinalis

1. Traktus Corticospinalis (Lateralis dan Anterior)


2. Traktus Rubrospinalis
3. Traktus Reticulospinalis
4. Traktus Tectospinalis
5. Traktus Vestibulospinalis
6. Descending autonomic system
7. Medial Longitudinal Fasciculus
Traktus Corticospinalis

Disebut juga traktus piramidalis

Ada 2 : lateral dan anterior

• Berawal dari korteks serebri 


brain stem (melalui medullary
pyramid)  menyilang pada
pyramidal decussation  berjalan
melalui lateral corticospinal tract
(lateral white matter)  ventral
gray matter)  target
• 10%  anterior corticospinal
tract
Fungsi berkaitan dengan gerakan
volunter tertentu (terlatih)
Lateral  untuk fungsi motorik
halus dan kontrol muskulus
ekstremitas distal
Anterior  untuk fungsi motorik
kasar dan kontrol muskulus
ekstremitas proksimal
Traktus Rubrospinal

Terletak di dalam
tegmentum mesencehalon
setinggi colliculus superior

Akson kemudian menyilang


setinggi nucleus rubra
mesencephalon, lalu
berjalan di columna alba
dan di akhir bersinaps di
columna grisea anterior

Berfungsi untuk
mengaktifkan otot fleksor
terutama pada lengan atas
dan untuk menginhibisi
otot extensor
Traktus Reticulospinal

Berasal dari formatio


reticularis pons dan
medulla  Ada 2 :
pontoreticulospinalis (di
columna alba anterior) &
reticulospinalis medullaris
(di columna alba lateralis)

Formatio reticularis =
kelompok sel saraf dan
serabut saraf yang tersebar
di mesencephalon, pons,
dan medulla oblongata

Fungsi : regulasi gerakan


volunter atau refleks
Traktus tectospinal
▪ Berawal  colicullus superior
dari midbrain
▪ Keluar dari tempat awal
menyilang dan turun di dalam
columna alba anterior 
menyediakan input sinaps ke
columna abu anterior
▪ Fungsi  gerakan refleks
postural sebagai respon terhadap
stimulus visual dan auditori
▪ Contoh  refleks menolehkan
kepala
Traktus Vestibulospinal
▪2 komponen mayor  traktus
vestibulospinal lateral dan medial berasal
dari nukleus vestibularis yang ada di
brainstem
▪ Traktus vestibulospinal Lateral berawal
dari lateral nucleus di brainstem  turun
kebawah dengan tidak menyilang di white
columna anterior
▪ Traktus vestibulospinal medial  berawal
dari lateral nucleus di brainstem  turun ke
cervical spinecord dengan komponen yang
menyilang dan tidak menyilang  berakhir
di setinggi servikal.
▪ Keduanya menyediakan input ke
interneuron di Rexed’s laminae VII dan VIII
 eksitatorik ke LMN untuk otot ekstensor
▪ Fungsi : keseimbangan / refleks postural
saat terjatuh.
6.Descending autonomic system

▪ Berawal dari hipotalamus dan ▪ Fungsi  sistem modulasi


brainstem  masuk ke neuron untuk fungsi autonomic
preganglionik simpatis di ( tekanan darah, denyut
torakolumbal ( columna jantung, dan berkeringat )
lateral ) dan ke neuron
preganglionic parasimpatis di
tingkat sacral.
7.Medial Longitudinal Fasciculus

▪ Berawal dari nukleus vestibular ▪ Fungsi  gerakan koordinasi


(brainstem)  menurun dan mata dan kepala
mengikuti jalur traktus
tectospinal, beberapa serabut
saraf turun ke servikal
spinalcord di interneuron gray
anterior.
Traktus Fungsi Asal Ending Lokasi pada medspin
Corticospinalis lateral motorik halus dan Kolumna lateralis
muskulus ekstremitas (menyilang di decussatio
distal pyramidalis
Anterior horn cell (interneuron & LMN)
Korteks motorik dan
Corticospinalis anterior motorik kasar dan pre-motorik Kolumna anterior (tidak
muskulus ekstremitas menyilang)
proksimal
Tectospinalis refleks postural Colliculus superior Ventral horn interneurons Kolumna anterior
sebagai respon midbrain
terhadap stimulus
visual dan auditori
Rubrospinalis Aktivasi otot fleksor; Nucleus rubra (red Ventral horn Kolumna lateralis
inhibisi otot extensor nucleus) Interneurons

Vestibulospinalis Keseimbangan / refleks Nucleus vestibularis Anterior horn interneurons & motor Kolumna anterior
postural  aktivasi neurons(for extensors)
otot extensor

Reticulospinalis Regulasi gerakan formatio reticularis Dorsal and ventral Kolumna anterior
pons dan medulla horn

Descending autonomic system Modulasi fungsi Hipotalamus dan Neuron preganglionic autonom Kolumna lateral
otonom brainstem
Medial Longitudinal Fasciculus gerakan koordinasi nukleus vestibular Cervical gray Columna anterior
mata dan kepala (brainstem
Lesi UMN VS LMN

Perbedaan UMN LMN


Jenis Paralisis Spastic Flaccid
Tonus Hipertonus Hipotonus
Atrofi - +
Fasikulasi dan - +
fibrilasi
Reflek Fisiologis Hipereflek Hiporeflek / Areflek
Reflek Babinski + -
Sistem Saraf Otonom
PENDAHULUAN

Sistem saraf otonom meregulasi kelenjar, otot halus, dan


otot jantung.

Hipotalamus merupakan tempat mengkontrol sistem


otonom

Untuk meregulasi fungsi vital yang penting untuk


homeostasis seperti respirasi, sirkulasi, metabolisme,
suhu tubuh, pencernaan, sekresi, dan fungsi reproduksi
Berdasarkan anatomi dibagi menjadi

• Simpatis (Thorakolumbar)
• Parasimpatis (Craniosakral)

Terdapat banyak penyakit neurologis yang berhubungan


dengan sistem saraf otonom (eg. Sinkope, disfungsi
sphincter, abnormalitas pupil, disfungsi ereksi, dll)
Somatik vs Otonom

Somatik Otonom
Neuron eferen Hanya 1 Terdapat 2
(pre&postganglion)

Outflow system Tidak difus Lebih difus


Simpatis vs. Parasimpatis
Simpatis Parasimpatis
Lokasi ganglion Berdekatan dan saling Lokasi berdekatan
berhubungan dengan struktur
yang diinervasi
Neurotransmiter Norepinefrin (Kec. Kel. Asetilkolin
postganglion Keringat)
Panjang akson Preganglion lebih pendek Preganglion lebih
dari postganglion panjang dari
postganglion
Cabang Lebih banyak cabang Tidak banyak cabang
Blocking agents Alpha adrenergic Atropine,
receptors scopolamine
Beta adrenergic receptor
SIMPATIS
Simpatis

Preganglion Sympathetic Efferent Fiber System


• Kebanyakan bermielin
• Membentuk white communicationg rami
• Eg. N. Splanic

Kelenjar Adrenal
• Mendapat sinaps langsung dari preganglion

Postganglionic Efferent Fiber System


• Kebanyakan tidak bermielin
• Membentuk gray communicating rami
• Diditribusikan ke vasomotor, pilomotor, dan kel. keringat
PARASIMPATIS
Parasimpatik

▪ Badan sel preganglionik saraf parasimpatik terletak pada batang


otak dan medulla spinalis segmen Sakral II – IV
Persarafan Kandung Kemih

Parasimpatik :
Menstimulasi kontraksi otot polos detrusor dinding kandung kemih dan
relaksasi simultan sfingter uretra interna dan vasodilatasi  Miksi

Simpatik :
Aktivasi muskulus sfingter internus dan vasokonstriksi
Persarafan Kandung Kemih

Gangguan yang terjadi :


- Instabilitas dan Hiperrefleksia detrusor
Keinginan berkemih yang sangat mendesak
(sclerosis multiple, gangguan serebrovaskular, Parkinson, trauma)

- Dissinergia detrusor-sfingter
keinginan berkemih sangat mendesak dan pengosongan kandung
kemih tidak total
(sclerosis multiple, mielopati servikal, tumor, trauma)
Persarafan Kandung Kemih

Gangguan yang terjadi :


- Arefleksia detrusor
Penurunan keinginan berkemih dan tidak mampu memulai miksi
dan inkontinensia overflow

Lesi di medulla spinalis sakralis atau saraf perifer yang keluar masuk
pada system tersebut
(Tumor konus medularis, tumor kauda equina, Poliradikulitis)
Persarafan Rektum

Parasimpatik :
Stimulasi peristaltik dan relaksasi sfingter interna

Simpatik :
Menghambat peristaltik
Persarafan Rektum

Gangguan yang terjadi :


- Retensi Alvi
Gangguan aferen refleks defekasi  menyebabkan tidak
mengetahui status pengisian rectum

- Inkontinensia Alvi
Lesi medulla spinalis sakralis S2-S4 menghilangkan reflex anal
dan menimbulkan inkontinensia
Persarafan Genital

Gangguan yang terjadi pada medulla spinalis level torakal 


impotensi, refleks priapismus dan ejakulasi kadang dapat terjadi

Lesi medulla spinalis S2-S4  impotensi, tidak ejakulasi


Hubungan antara Sistem Saraf Otonom dan Sistem
Saraf Pusat

Hipotalamus merupakan pusat


regulasi utama untuk seluruh
sistem otonom perifer
REFERENSI

1. Baehr M, Frotscher M. Duus' Topical Diagnosis in Neurology. 5th ed.


New York: Thieme;2012.
2. Snell RS. Clinical Neuroanatomy. 7th ed. Baltimore: Lippincott
Williams & Wilkins; 2010.
3. Budiman Gregory, Dharmawan Guntur. Basic Neuroanatomy
Pathway. 2nd ed. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2009.
4. Waxman SG. Clinical Neuroanatomy. 27th ed. New York: McGraw-
Hill Education; 2013.

Anda mungkin juga menyukai