Tinjauan Pustaka
Medulla spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna putih keabu-
abuan, yang mulai diatas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan dari medulla oblongata.
Pada orang dewasa spinalis berakhir setinggi vertebra L2. Pada anak kecil, medulla spinalis lebih
panjang dan berakhir setinggi pinggir atas vertebra L3. Medulla spinalis terletak dalam kanalis
vertebralis.
Medulla spinalis mendapat suplai darah dari tiga arteri kecil yang berjalan
longitudinal, yaitu dua buah a.spinalis posterior dan sebuah a.spinalis anterior. a.spinalis
posterior yang dicabangkan langsung atau tidak langsung dari a.vertebralis, berjalan turun
sepanjang sisi medulla spinalis, dekat tempat perlengkatan radix posterior nervus spinalis.
A.spinalis anterior yang berasal dari a.vertebralis, bergabung membentuk satu arteri dan berjalan
ke bawah di dalam fissura mediana anterior.
Medula spinalis dikelilingi oleh struktur-struktur yang secara berurutan dari luar ke
dalam terdiri atas:
1. Dinding kanalis vertebralis yang terdiri atas tulang vertebrae dan ligamen
2. Lapisan jaringan lemak ekstradural yang mengandung anyaman pembuluh darah vena
3. Meninges, yang terdiri atas:
a. Duramater : Lapisan fibrosa yang padat dan kuat, yang membungkus medulla
spinalis dan cauda equina.
b. Arachnoid : Membrana ini dipisahkan dari duramater oleh spatium subdural,
arachnoid dipisahkan ari piamater oleh spatium subarachnoid yang berisi Liquor
Cerebrospinal (CSF).
c. Piamater : Membrana vascular yang menutup M.S dengan rapat.
Seperti halnya korpus vertebrae, medula spinalis juga terbagi ke dalam beberapa
segmen, yaitu: segmen Cervikal (C1-C8), segmen Thorakal (T1-T12), segemen Lumbal (L1-L5),
segmen Sakral (S1-S5) dan 1 segmen Os Coccygeal. Serabut saraf yang kembali ke medula
spinalis diberi nama sesuai lokasi masuk/keluarnya dari kanalis vertebralis pada korpus vertebrae
yang bersangkutan. Saraf dari C1-C7 berjalan di sebelah atas korpus vertebrae yang
bersangkutan, sedangkan dari saraf C8 ke bawah berjalan di sebelah bawah korpus vertebrae
yang bersangkutan.
Pada penampang transversal medula spinalis, dapat dijumpai bagian sentral yang
berwarna lebih gelap (abu-abu) yang dikenal dengan gray matter . Gray matter adalah suatu area
yang berbentuk seperti kupu-kupu atau huruf H. Area ini mengandung badan sel neuron beserta
percabangan dendritnya. Di area ini terdapat banyak serat-serat saraf yang tidak berselubung
myelin serta banyak mengandung kapiler-kapiler darah. Hal inilah yang mengakibatkan area ini
berwarna lebih gelap. Gray matter dapat dibagi ke dalam 10 lamina atau 4 bagian, yaitu:
1. Kornu anterior/ventralis, terdiri dari badan sel dan dendrit neuron-neuron motorik eferen
multipolar dari radiks ventralis dan saraf spinal, terdiri atas lamina VIII, IX dan bagian
dari lamina VII
2. Kornu posterior/dorsalis, mengandung badan sel dan dendrit serabut-serabut sensorik
yang akan menuju ke tingkat SSP lain sesudah bersinaps dengan serabut sensorik dari
saraf-saraf sensoris, terdiri atas lamina I-IV
3. Kornu intermedium, yang membawa serat-serat saraf asosiasi, terdiri atas lamina VII
4. Kornu lateral, merupakan bagian dari kornu intermedium yang terdapat pada segmen
torakal dan lumbal yang membawa serat saraf simpatis.
Substansia grissea juga mengandung neuron internunsial atau neuron asosiasi, serabut
aferen dan eferen sinstem saraf otonom dan akson-akson yang berasal dari berbagai
tingkatan SSP. Neuron internunsial menghantar impuls dari satu neuron ke neuron yang
lain dalam otak dan medulla spinalis
Di bagian perifer medula spinalis, tampak suatu area yang mengelilingi grey matter
yang tampak lebih cerah dan dikenal dengan white matter . White matter terdiri atas serat-serat
saraf yang berselubung myelin dan berjalan dengan arah longitudinal.
Lengkung Refleks
Lengkung reflex merupakan unit fungsional system saraf yang terdiri dari neuron
sensorik berasal dari reseptor sensorik dan satu neuron motorik yang menyampaikan impuls ke
otot atau kelenjar.
Berdasarkan arah aliran impulsnya, traktus dalam medula spinalis antara lain:
1. Traktus Ascendenss : Membawa informasi sensorik ke SSP dan dapat berjalan
ke bagian-bagian medulla spinalis dan otak.
2. Traktus Descendens : Impuls dari beberpa bagian otak yang menuju neuron-
neuron motorik batang otak dan medulla spinalis.
3. Traktus intersegmentalis : Mengantarkan impuls dalam dua arah.
Traktus Ascendens dan Descendens utama medulla spinalis
Traktus Fungsi
Ascendens
Kolumna dorsalis (posterior) Dapat menentukan likasi stimulus sentuhan
Fasikulus kuneatus (T6 dan lebih tinggi, tubuh ringan dengan sangat tepat, diskriminasi
bagian atas) tekanan dan intensitas secara halus
(Diskriminasi dua titik, persepsi berat)
Fasikulus grasilis (T7 dan lebih rendah, tubuh Proprioseptif sadar (kesan posisi)
bagian bawah) Vibrasi (sensasi fisik)
Transmisi cepat dari informasi sensorik
Spinotalamikus
Spinotalamikus lateralis Nyeri
Suhu, termasuk sensasi hangat dan dingin
DAFTAR PUSTAKA
1. Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed. 6.EGC, Jakarta 2006.
p.897-9.
2. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.
4.EGC,Jakarta 1995.p.929-36.