Anda di halaman 1dari 30

Rahimatul Uthia, S.Farm, M.

Si
NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord Somatic NS Autonomic NS

Forebrain Hindbrain
Efferent nerves
Midbrain
Afferent nerves Symphathetic
Reticular
Formation
(extend to
midbrain) Parasymphahetic

Cerebrum Limbic
system Medulla
Thalamus Cerebelum

Hypothalamus Pons
→Sistem organ yang
berfungsi mengatur
dan mengkoordinasi
kegiatan tubuh ,
berespons dan
mendeteksi terhadap
perubahan yang
terjadi didalam dan
luar tubuh
BADAN SEL
 Ukuran dan bentuk yang beragam
DENDRIT
 Badan sel disebut juga nuklei  Dendrit memiliki struktur yang
berada di SSP sama dengan akson hanya lebih
 Ganglia berada di SST kecuali pendek dan bercabang
basal ganglia(nuklei) yang berada
di serebrum  Fungsinya menerima dan membawa
impuls yang datang ke badan sel
AKSON
 Tiap sel saraf hanya memiliki satu
akson
 Fungsinya membawa impuls saraf
keluar sel tubuh
 Akson lebih panjang dari dendrit
bisa mencapai 100 cm
 Membran akson disebut juga
aksolema
Kelompok Sistem Saraf
 Sistem saraf pusat (SSP)/CNS : otak
dan medula spinalis
 Sistem saraf periper/tepi (SST)/PNS :
seluruh saraf diluar otak dan medula
spinalis
Otak
▪ Diperkirakan otak terdiri atas 100milyar neuron
▪ Otak dibagi menjadi 6 divisi utama:
1. Serebrum forebrain/prosensefalon
2. Diensefalon
3. Serebelum
4. Midbrain
5. Pons Brain stem (batang otak)
6. Medula oblongata
SEREBRUM
➢ Merupakan bagian terbesar otak ➢ Sulkus yang terdalam membentuk
➢ Fungsi : mengendalikan mental, tingkah fisura longitudinalis dan lateralis
laku, pikiran, kesadaran, kemauan, ➢ Fisura dan sulkus membagi otak
kecerdasan, kemampuan berbicara, menjadi beberapa lobus, yg letaknya
bahasa sesuai dengan tulang yang berada di
➢ Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan atasnya
➢ Mengandung substansi/jaringan kelabu
dan putih ❖ Substansi putih terletak lebih dalam
➢ Hemisfer dipisahkan suatu celah yang ❖ Korteks serebri juga terbagi bagian
dalam dan dihubungkan kembali oleh yang memiliki fungsi sensorik dan
corpus callosum sebagian fungsi sensorik
➢ Sebelah kiri mengendalikan bagian ❖ Korteks serebri (cerebral cortex), sering
sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya hanya disebut korteks, adalah lapisan
➢ Bagian luar substansi kelabu : korteks luar materi abu-abu (grey
➢ Korteks serebri bergulung2/berlipat matter), sekitar 2 mm tebalnya, yang
tidak teratur → luas permukaan >> menutupi seluruh permukaan belahan
otak.
➢ Lekukan diantaranya : sulkus
SEREBRUM

Serebrum Terbagi menjadi bagian (LOBUS):


1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
1. Lobus frontal
- pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti
kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik
bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat
penghidu,
dan emosi
- pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus
presentralis (area motorik primer)
- terdapat area asosiasi motorik (area premotor)
2. Lobus parietal
- pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis
(area
sensorik primer)
- terdapat area asosiasi sensorik
3. Lobus oksipital
- pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan:
menginterpretasi & memproses rangsang
penglihatan dari nervus optikus &
mengasosiasikan
rangsang ini dengan informasi saraf lain &
memori
- merupakan lobus terkecil
4. Lobus temporal
- berperan dlm pembentukan & perkembangan
emosi
- pusat pendengaran
Ganglia Basal
 Merupakan kumpulan dari badan-badan sel
saraf (nukleus).
 Berperan dalam mengontrol gerakan dgn
cara:
(1) menghambat tonus otot,
(2) memilih & mempertahankan aktivitas
motorik bertujuan,
(3) memantau & mengkoordinasikan
kontraksi
menetap yang lambat
 Penyakit Parkinson: gangguan pd Ganglia
Basal, terutama karena defisiensi
neurotransmiter dopamin → peningkatan
tonus (kekakuan), tremor istirahat, &
perlambatan inisiasi & pelaksanaan gerakan
yang berbeda
13
SEREBELUM
Serebelum membandingkan antara informasi yg diterima dari
pusat pengontrolan yg lebih tinggi ttg apa yg sebaiknya otot
lakukan & sistem saraf perifer ttg apa yg otot lakukan
→ memberi sinyal umpan balik untuk mengoreksi gerakan →
dikirim ke serebrum mll thalamus → gerakan yg lebih halus,
cepat, terkoordinasi, & terampil; mempertahankan posisi &
keseimbangan

14
SEREBELUM
(1) Menerima perintah gerakan terencana bds informasi dr
korteks motorik & ganglia basal mll nukleus di Pons
(2) Menerima gerakan nyata
- dari reseptor propriosepsi mll traktus spinoserebellar
anterior & posterior
- dari reseptor vestibular di telinga mll traktus
vestibulocerebellar
- dari mata
(3) Membandingkan sinyal umum (perintah untuk bergerak) dgn
informasi sensorik (gerakan nyata)
(4) Mengirimkan umpan balik berupa sinyal korektif ke nukleus di
batang otak & korteks motorik mll thalamus

15
MEDULA SPINALIS
 Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui medula spinalis → nervus
campuran yg berisi akson sensorik & motorik; berjalan di kolumna spinal
 Semua akson sensorik masuk ke medula spinalis mll ganglion akar dorsal.
- Traktus spinotalamikus lateral → menghantarkan impuls
modalitas nyeri & suhu
- Traktus spinotalamikus anterior → menghantarkan
impuls modalitas geli, gatal, sentuhan, & tekanan
- Traktus lemniscus medialis-kolumna posterior →
menghantarkan impuls yg membedakan 2 titik,
stereognosis, propriosepsi, membedakan berat, &
sensasi getaran

16
Saraf Spinal
 Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks,
toraks, lumbar, dll.)
 Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di
atasnya :
 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
SARAF TEPI
SISTEM SARAF SOMATIS
 Sistem saraf sadar atau yang biasa disebut dengan sistem saraf
somatik merupakan sistem saraf yang memiliki fungsi untuk
mengatur aktivitas-aktivitas yang anda sadari.
 Seperti kontraksi pada otot-otot kaki untuk berjalan. Sistem
saraf somatik (sadar) ini berhubungan dengan otot rangka
atau otot lurik.
 Sistem saraf sadar tersusun atas sistem saraf kranial dan
sistem saraf spinal.
SISTEM SARAF OTONOM
 Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
 Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
 Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
 Neuron preganglionik → muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
 Neuron pascaganglionik → menuju organ efektor (otot
jantung, otot polos, atau kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM
 Mengendalikan fungsi motorik viseral
 Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
 Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
→ berbeda anatomi maupun fungsinya
SISTEM SARAF OTONOM

 Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral


dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
 Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek
berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
 Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem
lain justru menstimulasinya
 Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja
jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel,
dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
SISTEM SARAF OTONOM

CNS → jalur efferen → SS otonom → pleksus otonom →


organ efektor
Berperan 2 neuron :
 Neuron preganglionik : pada CNS
 Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion
otonom)
Sistem saraf simpatis
 Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut saraf
 Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
 3 psg ganglion servikal
 11 psg ganglion torakal
 4 psg ganglion lumbal
 4 psg ganglion sakral
 1 psg ganglion koksigen
 Sering disebut sistem saraf torakolumbar
 Fungsi :
 Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot
tak sadar pada kulit
 Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
Sistem saraf parasimpatis
 Disebut sistem saraf kraniosakral
 Terbagi menjadi 2 bagian
 Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
 Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 → membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS
simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi
kolon, rektum dan kdg kemih
Neurotransmiter pada SS Otonom
• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin
(Ach) → menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik
pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian
besar neuron pascaganglionik parasimpatik → asetilkolin (ACh)

Anda mungkin juga menyukai