Pemicu 4
Lo 1. anatomi histologi ,fisiologi sistem sarap
pusat
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
OTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white
matter)
SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
Gray Matter - White Matter
• Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut
saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks
serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
• White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut
saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan
dalam serebrum
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
• Tengkorak dan tulang belakang
• Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan
penghubung, pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf &
pembuluh darah
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus
khoroid ke ventrikel2 di
otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan
goncangan
Tempat pertukaran nutrien
antara darah dan sistem
saraf
Digunakan untuk deteksi
penyakit meningitis
Section 35-3
Cerebrum
Thalamus
Pineal
gland
Hypothalamus
Cerebellum
Pituitary gland
Pons
Spinal cord
Medulla oblongata
SEREBRUM
Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan,
kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu dan
putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam
dan dihubungkan kembali oleh corpus
callosum
SEREBRUM
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh,
begitu sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks
Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur luas
permukaan >>
Lekukan diantaranya : sulkus
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan
lateralis
Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg
letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis
Substansi putih terletak lebih dalam
Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki
fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang
Terdiri dari 2 daerah :
• Medulla Oblongata – bag bawah batang otak,
menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg,
mengendalikan denyut jantung , kecepatan
bernafas dan aliran darah dalam pembuluh
• Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke
serebelum
Bagian lain dalam otak
• Thalamus
• menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan informasinya
ke bagian yang tepat di serebrum
• Hypothalamus
• mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll
• Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin
• Keduanya berada di otak bagian depan
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep,
trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak
bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih
cepat.
SUMSUM TULANG BELAKANG
• = Medula spinalis
• Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal
mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra
L1 dan L2
• Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer
(PNS)
• Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
• Mengandung 31 psg saraf spinal
A. cerebri anterior
A. cerebri media
A. cerebri posterior
A.BASILLARIS
Nervi Craniales
Nervus Asal Fungsi
I. Olfactory Serat saraf dari epitel olfaktori nasal & Sensori, menghantar impuls bau
membentuk sinaps dengan bulbus olfaktori
yang menghantar impuls ke lobus temporal
II. Optic Serat saraf dari retina mata membentuk Sensori, menghantar impuls visual
nervus optic, yang melewati os sphenoidal;
kedua n. optik membentuk optic chiasma dan
berakhir di occipital cortex
III. Oculomotor Serat saraf dari midbrain, keluar dari Mengandung serat motorik inferior oblique,
tengkorak & menuju mata superior, inferior, dan medial dari M. rectus
extraocular yang mngatur pergerakan bola
mata; otot polos iris & badan ciliaris; dan
proprioception ke kepala dari otot ekstraocular
IV. Trochlear Serat saraf dari midbrain posterior & menuju Proprioceeptor & serat motorik dari otot
ke mata superior oblique mata (otot ekstraocular
Nervus Asal Fungsi
V. Trigeminal Serat saraf dari pons & membentuk 3 Motor & sonsori pada wajah; mengkonduksi impuls
divisi dan menuju wajah & duramater sensori dari mulut, hidung, permukaan mata, dan
kranial duramater; juga mengandung serat motorik yang
menstimulasi otot mengunyah
VI. Abducens Serat saraf dari pons inferior & menuju Mengandung serat motorik untuk M. rectur lateralis
ke mata & serat proprioceptor dari muskulus tersebut ke otak
VII. Facial Serat saraf dari pons menuju os (1) Suplai serat motorik ke otot ekspresi wajah &
temporalis & ke wajah kelenjar lacrimal & saliva
(2) Membawa serat sensori dari taste bud lidah
anterior
VIII. Vestibulo- Serat saraf dari telinga dalam (reseptor Sensori, cabang vestibularis mentransmisikan impuls
cochlear pendengaran & keseimbangan di os equilibrium; cabang cochlear mentransmisikan
temporalis) & menuju midbrain impuls suara
(cochlear) / cerebellum & thalamus
(vestibuler)
Nervus Asal Fungsi
IX. Glossopharyngeal Serat saraf dari medula oblongata & (1) Serat motor untuk pharynx & kel saliva
menuju pharynx, kel saliva, dan lidah (2) Serat sensori untuk membawa impuls dari
pharynx, taste bud lidah posterior, dan
reseptor tekanan untuk a. carotis
X. Vagus Serat saraf dari medulla oblongata, Serat sensori & motor untuk pharynx; serat motor
menuju tengkorak dan turun ke regio parasimpatis untuk otot polos organ abdomen
leher menuju thorax & regio abdominal & menerima impuls dari visera
XI. Spinal accessory Serat saraf dari otak & medulla spinalis & Serat sensori & motor untuk M.
menuju otot leher & punggung sternocleidomastoid & M. trapezius & otot
palatum molle, pharynx & larynx
XII. Hypoglossal Serat saraf dari medulla oblongata, keluar Membawa serat motor untuk otot lidah & impuls
dari tengkorak & menuju ke lidah sensori dari lidah ke otak
HISTOLOGI SSP
• Komponen utama:
• Perikarion/ badan sel/
soma
• Sitoplasma
• Badan nissl
• nukleus
• Processus
• Axon
• dendrit
sitoplasma
• Dalam dendrit disebut
neuroplasma
• Dalam axon disebut axoplasma
• Di dalam sitoplasma terdapat:
1.Neurofibrillae
Berbentuk fibril,melanjutkan
ke processus sejajar satu
dengan lainnya, tampak pada
impregnasi perak
Nukleus
Bulat/oval,
Terletak ditengah(sentral),
kecuali pada ganglion
symphatis
Jumlah satu,kecuali pada
ganglion symphaticum (2)
Nukleoli
besar,satu atau dua,
Basopilik
Satelit nukleolar.
Membran nukleus
Tampak jelas
dindingnya terdiri dari
nukleoprotein
Dendrit
Axon
DENDRIT
• Pendek
• Bercabang keluar dari soma
• Menerima signal dan
membawanya ke soma
• Membran sel dendrit dan soma
sensitif terhadap stimulasi kimia,
mekanik dan elektrik
• Stimulasi akan merangsang
potensial aksi yang akan
diteruskan di sepanjang axon
AXON
NEUROGLIA
• Non neuronal
• Tidak menghantar impuls
• Berdasarkan morfologi dan fungsinya, ada 4 tipe :
• Astrosit (Astroglia)
• Oligodendrosit Makroglia
(Oligodendroglia)
• Mikroglia
• Sel sel Ependymal
Astrosit
• Hanya ada pada SSP
• Neuroglia terbesar
• Pada SSP, astrosit melekat pada dinding kapiler dan
neuron
• Ada 2 tipe :
• Astrosit protoplasmik
• Astrosit fibrosa
• Merupakan elemen pendukung paling penting pada
SSP
• Memiliki processus yang panjang dan banyak
OLIGODENDROSIT
• Terdapat pada
substansia grisea otak
dan medula spinalis
• Processusnya relatif
tebal
Astrosit fibrosa
DD :
• Seizure
• Migraine
• Syncope
• Peripheral nerve disease
Infark otak
• Infark otak – kematian neuron, glia, & vascular disebabkan oleh tiadanya
oksigen/nutrien & trganggunya metabolisme.
• Terdapat 3 infark (anoksia, iskemia, hipoglikemia) yg emmpunyai ciri khas, tetapi
yg sering dijumpai : infark iskemik penyebab hipoksia skunder, terganggu nya
nutrisi seluler, kematian sel otak.
• Infark iskemik disebabkan oleh :
1. Emboli
2. Aterotrombosis aortokranial
3. Hipotensi berat dalam waktu lama
4. Vasospasme oleh migrein
5. pecahnya aneurisma intrakranial, ensephalopathi hipertensi.
Patfis infark otak sebagai akibat obstruksi
vena
• Obstruksi vena dilatasi peningkatan tekanan kapiler & reduksi
aliran darah stagnasi darah diapedesis infark hemoragik.
• Stagnasi darah bisa juga menyebabkan edema intertisial
• Adesi trombosit gel fibrin jendalan darah
• Penyebab infark yg jarang terjadi :
1. Arteritis
2. Kompresi otak dg iskemik sekunder
3. Oklusi vena
4. Abnormalitas didalam darah
Patfis infark otak akibat obstruksi arteri
• Obstruksi arteri penurunan tekanan pulsasi & alira darah hilang
nya aliran pulsatif stagnasi darah iskemia 1.) emdotelium,
menyebabkan : edema interstitial, edema seluler, pelepasan
prostasiklin.
• Sedangkan iskemia 2.) otak edema astrositik mati & edema
neuronal akumulasi lipid, aktivitas lisosomal autofagik, inclusion
nuclear & sitoplasmik, vakuolasi, modifikasi dlm mikrotubuli, inhibisi
divisi mikotik.
Gambaran klinis & prognosis
• Dapat disebabkan karena Defisit neurologis yg progresif
Bisa berkembang menjadi TIA lalu dapat berkembang
menjadi defisit neurolik menetap
• Defisit neurologik pd infark otak biasa nya mencaapi
maksimum dlm 24 jam pertama
• Infark di daerah Arteri cerebri media edema masif dgn
herniasi otak dlm 72 jam pertama pasca infark
• Pulih nya fungsi neural dpt terjadi 2 minggu pasca infark & pd
akhir minggu ke 8 akan dicapai pemulihan maksimum
Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP. Clinical Neurology. 8th Ed. McGraw-Hill; 2012.
TRAUMA
Hematom epidural Hematom subdural
Perdarahan terjadi pd lap antra tlg tengkorak dgn duramater Perdarahan terjadi antara lap dura dgn arakhoid
Sumber perdarahan adlh robek arteri meningea media Hematom ini perlu tenaga > bsr dibndgkn hematom epi
Gejala: Gejala:
• Pean kesadaran singkat, diikuti dgn perbaikan kesadaran yg tdk • Kompresi korteks serebri/pergeseran midline
selalu mecapai level awal, slnjtnya pean kesadaran kembali bbrp
jam
• Defisit neurologis(hemiparesis kontralateral, dilatasi pupil
ipsilateral, distres pernapasan, kematian)
Evakuasi secepatnya pada pas dgn GCS <9 dgn pupil anisokor Evaluasi hematoma subdural secepatnya
Cerebellum Delayed Kecil, reakif Terganggu Gait ataxia Tdk pernah Tidak
terhadap ada
cahaya
83
Etiologi : Tanda & Gejala :
• Demensia disebabkan oleh Terjadi gangguan pada :
kerusakan sel-sel otak. • Ingatan
Kerusakan ini mengganggu • Komunikasi dan bahasa
kemampuan sel-sel otak
• Kemampuan untuk fokus dan
untuk berkomunikasi satu memperhatikan
sama lain.
• Penalaran dan penilaian
• Persepsi visual
• Orang dengan demensia mungkin
memiliki masalah dengan memori
jangka pendek, membayar tagihan,
perencanaan dan menyiapkan
makanan, mengingat janji atau
bepergian keluar dari lingkungan.
84
Demensia
Epid
Definisi • >65 tahun : ↑2 kali lipat setiap
• Adl suatu sindrom yg tdd gejala2 pertambahan 5 tahun
ggg daya kognitif global yg tdk • Secara keseluruhan prevalensi demensia
disertai ggg kesadaran, namun pada populasi berusia > 60 tahun adalah
ada perubahan tabiat yg dapat 5,6%
berkembang mendadak / • Penyebab tersering demensia di AS dan
bertahap
Eropa adalah penyakit Alzheimer,
• Dibagi dalam : reversible & sedangkan di Asia diperkirakan demensia
ireversible vaskular merupakan penyebab tersering
• Refleks : grasp, suck, snout, demensia.
glabela, palmomental, • Tipe demensia yang lebih jarang adalah
korneomandibular, kaki tonik
demensia tipe Lewy body, Demensia
Fronto-temporal dan demensia pada
penyakit Parkinson
Gambaran Klinis
• Perubahan kepribadian
• Halusinasi dan waham
• Mood kepribadian, depresi dan kecemasan
• Perubahan kognitif
• Reaksi katastrofik kesulitan untuk memahami suatu konsep dan
menjelaskan perbedaan konsep-konsep tersebut
• Sindrom Sundowner mengantuk, bingung, ataksia dan terjatuh secara
tiba-tiba.
Laboratorium
• AAN(American Academy of Neurology) merekomendasikan pemeriksaan
rutin dari :
• Fungsi thyroid
• Vit B12
• CT/MRI
• Neuroimaging akan mengidentifikasi :
• primary and secondary neoplasms
• locate areas of infarction
• diagnose subdural hematomas
• NPH or diffuse white matter disease.
Parkinson
• James parkinson 1817 gerakan
involuntary tremolous, kekuatan otot
berkurang, kecenderungan membungkuk,
berjalan cepat dan tidak berdampak pada
kecerdasan dan sense
Epid:
• Pria
• Usia 45-70 tahun (puncak decade ke 6)
Etiologi:
• Lingkungan
• gangguan MPTP dengan fungsi mitokondria
• Genetik
• hipotesis oksidasi
Parkinson
Patofosiologi 2. Gejala motorik sekunder
Malfungsi & kematian sel di substansia Tdk semua pasien mengalaminya
nigra ↓dopamine efektor motorik
lambat pasien tdk mampu memulai - Postur bungkuk dan cenderung ke depan
& mengontrol gerakan tubuh - distonia
Gejala - Fatique
1. Gejala motorik primer - Gangguan ketangkasan motorik halus dan
- Tremor istirahat koordinasi motorik micrographia
- Bradikinesia, wajah muka topeng - Ganggguan koordinasi motorik kasar
- Rigiditas - ↓swing arm
- Instablitas postural - Akatisia
- Masalah bicara
- Kesulitan menelan aspirasi & pneumonia
- Drooling
Penyakit Parkinson
Pemeriksaan penunjang : DD :
• Brain changes: Alpha-synuclein clumps • Depression
are likely to begin in an area deep in the
brain called the substantia nigra. These • Essential (benign familial) tremor
clumps are thought to cause of the nerve
cells that produce dopamine • Dystonia
• Diffuse lewy body disease
• Wilson disease
• Huntington disease
• Striatonigral degenation
• Progressive supranuclear palsy
• Corticobasal degeneration