Anda di halaman 1dari 33

Sistem Saraf

Fisiologi-1
(Week 11)
• Powerpoint ini hanya
digunakan utk perkuliahan
ini saja.
• Beberapa sumber gambar
mempunyai hak cipta yg
tidak bisa ditelusuri satu
persatu, utk itu mohon tidak
menyebarluaskan atau
mengunggah powerpoint ini
ke internet.
Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer

- terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke


(sel saraf sensorik) dan dari (sel saraf motorik)
sistem saraf pusat (SSP)

- terletak di luar otak dan sumsum tulang


belakang.

- mengirimkan informasi ke Sistem saraf pusat dari


organ-organ internal atau dari rangsangan
eksternal.

- membawa informasi dari SSP ke organ, otot, dan


kelenjar.
Saraf Tepi (Saraf Perifer) -
• Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
A. 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
• 3 pasang saraf sensori.
• 5 pasang saraf motori.
• 4 pasang saraf gabungan.

B. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf


spinal).
• 8 pasang → saraf leher (servikal).
• 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
• 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
• 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
• 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Sistem Syaraf Tepi / Perifer
• Sistem Syaraf Somatik/Sadar (SNS):
Mengirimkan rangsangan dari indra
ke CNS dan dari CNS ke otot
- Sadar
Contoh: merasakan kompor panas dan
menarik tangan menjauh

• Sistem Syaraf Otonom (ANS)


Mengatur kegiatan organ vital
-Tak sadar : biasanya tidak dapat
mengendalikan kerja sistem ini.
Kecuali : menahan napas,
mengontrol tekanan darah, berkedip,
bersin
Sistem Syaraf Otonom (ANS)

• dapat melakukan perintah atau berkerja tanpa kita sadari


dan bergerak secara otomatis yang tidah di kehendaki
saraf pusat
• di pengaruhi oleh hipotalamus yang ada di dalam otak
• mempengaruhi dalam gerakan otonom atau seperti dapat
mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata,
menghambat sistem pencernaan, dan lain-lain
Macam Dan Fungsi Saraf Otonom
1. Sistem Saraf Simpatik
Fungsi umumnya adalah untuk dapat memacu kerja
organ tubuh

2. Sistem Saraf Parasimpatik


Fungsi saraf ini berlawanan dengan saraf simpatik
saraf parasimpatik ini memperlambat kerja organ
tubuh.
Sistem Syaraf Otonom (ANS)
SEL SARAF
INTI SEL DENDRIT
NODUS
RANVIER

SELUBUNG AKSON/NEURIT
MYELIN

BADAN SEL
SARAF

SEL SCHWANN
Bagaimana Neuron bekerja ?

Merupakan proses elektrokimia


• Listrik di dalam neuron
• Kimia luar neuron (dalam sinapsis
dalam bentuk neurotransmitter).
Perjalanan Impuls Saraf
Impuls
• Perubahan muatan listrik
disepanjang akson
• Penyaluran proses
depolarisasi di sepanjang
serat saraf
• Arah penjalaran: berjalan di
kedua arah menjauhi
rangsang
Pergerakan impuls saraf pada gerak sadar

Pergerakan impuls saraf pada gerak sadar


dendrite muscle
Axon tissue

cell body
cell
body

TYPICAL MOTOR
NEURON
synapse
POTENSIAL MEMBRAN
• Potensial membran adalah
keadaan tanpa ransangan dimana
antara bagian luar dan dalam sel
saraf terdapat perbedaan muatan
• Harga potensial membran yang
diukur pada saat istirahat disebut
dengan resting membran
potensial (potensial istirahat)
• Nilai potensial istirahat pada sel
saraf dan otot selalu bernilai
negatif
POTENSIAL ISTIRAHAT
(RESTING MEMBRAN)
• Dalam keadaan istirahat membran
bermuatan positif dan didalam sel
saraf bermuatan negatif. Sel saraf
dalam situasi ini disebut polarisasi
• Polarisasi terjadi karena adanya
distribusi ion yg tidak sama
• Ion yg didistribusikan adalah Na, K, Cl,
• tercipta oleh potensial difusi (Na+ dan
Ka+ ), permeabilitas membran dan
sifat elektrogenik Pompa Na+ -Ka
Potensial Aksi
• Jika ada perubahan rangsangan
(baik fisik (gravitasi, tekanan,
suhu, cuaca), kimia ( komposisi
cairan tubuh, tekanan osmotic )
& listrik) maka akan terjadi
potensial aksi
• Serabut saraf mampu
mengubah stimulus mekanik
dan kimia menjadi listrik
Potensial aksi
• Aliran ionik positif dan
negatif yang bergerak di
membran sel.
• Langkah awal
pengolahan informasi
indra adalah
transformasi energi
stimulus menjadi
potensial reseptor, lalu
menjadi potensial aksi
pada serabut saraf.
Potensial Aksi
• Hanya sel saraf dan sel otot
dapat mengalami perubahan
besar dalam permiabilitas
membrane pada ion Na+ dan K+
• potensial aksi dapat berubah
dengan cepat
• Potensial aksi yaitu hasil dari
depolarisasi membrane, diikuti
oleh repolarisasi, kembali ke
potensial istirahat.
Potensial Aksi
• Tahap depolarisasi: membran
permeable terhadap ion Natrium -
mengalir ke interior akson - potensial
membran meningkat cepat ke arah
positif
• Tahap repolarisasi: saluran Natrium
tertutup-saluran Kalium terbuka lebih
besar dari biasanya-difusi cepat ion
Kalium ke eksterior-memulihkan
potensial membran istirahat negatif
yang normal
• Tahap istirahat: merupakan potensial
membran istirahat sebelum potensial
aksi selanjutnya
depolarisasi
Potensial aksi

+50

repolarisasi

-50 Potensial ambang

Potensial istirahat

1 ms
Aplikasi
Bagaimana antar neuron
terhubung ?
• Sinapsis !!
Sinapsis (Synaps)
• struktur khusus yang memungkinkan satu neuron untuk
berkomunikasi dengan neuron lain atau sel otot.
• NEUROTRANSMITER : bahan kimia yang mengirimkan sinyal dari
neuron ke sel target di sinaps
Karena antar neuron tidak berkontak
langsung, sinyal kimiawi atau
neurotransmitters akan berjalan melalui
sinapsis antara 2 neuron

Neurotransmitters : warna pink


Pesan
ditransfer
ketika
RECEPTORS
menerima
neurotrans-
mitters.
Synapse (gap)
Sinapsis : Komponen pembentuk

1. Pra-sinaps (pre-synaptic)
– Gelembung (vesikel sinaps)
neurotransmiter
2. Celah sinaps (synaptic
cleft/gap)
• Filamen-filamen halus
3. Post-sinaps (post-synaptic)
• Reseptor neurotransmiter
Sinapsis dan neurotransmitter
Presynaptic ending (ujung
prasinaptik) yang melepas
neurotransmitter.
Synaptic cleft (celah
sinaptik di antara ujung
pra dan post sinaptik)

Postsynaptic ending (ujung


post-sinaptik) yang
mengandung reseptor
penangkap neurotransmitter.

Sebagian besar informasi yang dikomunikasikan


melalui sinapsis adalah sinyal kimia neurotransmitter.
SINAPSIS
 Neurotransmitter
 Disintesa di ujung akson (axon terminal)

31
Mood dan pengaturan suhu tubuh,
perilaku agresif, dan siklus tidur.

Perangsang utama;
penyebaran informasi Glutamat Dopamin Fungsi motorik dan
sensoris dan belajar. reward (imbalan).

Neurotransmitter Kontraksi otot,


Asetilkolin perangsangan kortikal.

Norepinefrin
(noradrenalin)

Rangsang otak dan fungsi lain Pengurangan rasa nyeri,


seperti mood, lapar, dan tidur. peningkatan selera makan.
SINAPS

Anda mungkin juga menyukai