SARAF
Ismiyati,S.Si.,M.Sc.,Apt
1
Fungsi sistem saraf
Sistem saraf
merupakan sebuah • Menerima rangsang dari
sistem dengan bagian
dalam tubuh(dari
terkecil adalah neuron
hormon) dan dari
Dalam suatu neuron
lingkungan.
terdapat badan sel,
cabang dendrit(akson), • Mengubah,
inti sel, membran sel, menghantarkan,
plasma, mitokondria. memproses rangsang.
Vesikula(granula).
TETAPI TIDAK
• Koordinasi, mengatur
TERDAPAT SENTRIOLA fungsi tubuh.
2
Sel saraf = neuron
• Karena tidak terdapat sentriola,
maka sel saraf tidak dapat
membelah diri.
• Kemampuan sel saraf
ditentukan oleh mekanisme
BELAJAR.
• Stimulus/rangsang pada sel
saraf diteruskan ke sal saraf
berikutnya sampai mencapai
organ efektor.
• Tempat peralihan antara akson
dengan sel saraf berikutnya
disebut sinaps.
3
• Kumpulan sel-sel saraf yang terletak diluar
sistem saraf pusat disebut sebagai
ganglion. Antara sel saraf yang satu
GANGLION dengan sel saraf yang lain terdapat suatu
hubungan yang disebut sebagai sinaps.
Sinaps merupakan tempat peralihan
rangsang dari akson ke sel saraf.
4
Jika ditinjau secara anatomi-topografi Sistem saraf
pada manusia dibagi menjadi 2 kelomopok yaitu:
5
Jika ditinjau dari sifat kerjanya, Saraf
terdiri dari:
• sistem saraf • sistem saraf otonom
motorik yaitu saraf yg yaitu sistem saraf yg
bekerja sesuai dengan bekerja sendiri tanpa
kehendak kita. harus manusia.
• Misal : berjalan, lari, • misal: jantung
menggangguk, berdenyut, respirasi
bersalaman, paru, pembuluh darah,
menendang, dll kelenjar dll
6
Bagaimanakah saraf mampu bekerja &
berkoordinasi dalam menghantarkan rangsang?
• Bila ada stimulus/perangsangan pada sel
saraf, maka rangsang akan diteruskan ke
1 badan sel, ke akson, juga ke dendrit.
7
Apakah NEUROTRANSMITER itu?
Neurotransmiter adalah senyawa yang dihasilkan dari
dalam sel saraf, dan di bebaskan bila saraf mengalami
perangsangan.
9
Bagaimanakah (nasib) Neurotransmiter yang
dibebaskan :
1. Bertugas Meneruskan rangsang ke sel
berikutnya sehingga menimbulkan efek pada
organ efektor yg disarafi.
2. Bertugas Merangsang kembali selnya sendiri,
sehingga perangsangan terus-menerus.
3. Diuraikan oleh enzim pengurai:MAO,COMT
4. Diambil kembali oleh sel pembebasnya.
10
Neurotransmiter yang dibebaskan
merangsang saraf berikutnya :
2
3
1
4
11
Bagaimanakah proses perangsangan saraf ke sel
berikutnya sehingga menimbulkan efek pada organ ?
12
• Agar saraf tidak terangsang terus-menerus
maka neurotransmiter yang dihasilkan
harus dikurangi sehingga tidak terjadi
3 penumpukan(kumulasi) neurotransmiter
13
Untuk mengurangi jumlah neurotransmiter ini
ada mekanisme inaktivasi/deaktivasi. Yaitu:
14
2. SISTEM SARAF OTONOM
15
Saraf otonom
Disebut juga sistem saraf vegatif. Tersebar diseluruh
tubuh,fungsinya mengatur secara otomatis keadaan
fisiologi yang tetap(homeostasis);seperti suhu badan,
takanan darah, peredaran darah, pernapasan dll.
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi 2 cabang:
terdiri dari:
Sistem saraf simpatik = Sistem saraf adrenergik
Sistem saraf parasimpatik = Sistem saraf
kolinergik
16
Efek perangsangan Sistem saraf
otonom
Perangsangan Sistem saraf Perangsangan Sistem saraf
adrenergik=simpatik kolinergik = parasimpatik
Kedua Sistem saraf ini bila dalam kondisi sehat berada dalam
fungsi yang seimbang
17
3. OBAT-OBAT GOLONGAN
ADRENERGIKA
18
Rangsang Dari batang otak serabut saraf simpatik akan
berjalan ke pra ganglioner simpatik atau medula adrenal.
Rangsang ini akan menyebabkan pembebasan acetilkholin.
Kemudian acetilkholin berdifusi melalui celah cinap
kemudian di dalam ganglion noradrenalin akan meneruskan
rangsang tersebut ke neuron post ganglioner. dan akan
merangsang reseptor simpatik organ efektor, sehingga timbul
efek.
19
Perangsangan & pembebasan
neurotransmiter Pada saraf simpatik
20
Sistem saraf simpatik=adrenergik
dapat dipengaruhi oleh:
• Noradrenalin dan adrenalin:
sebenarnya merupakan
• adrenalin, senyawa endogen yaitu
senyawa yang secara alamiah
• noradrenalin
dihasilkan oleh tubuh untuk
• dopamin. proses fisiologis yang normal.
• Simpatomimetik
• Simpatolitika
21
Adrenalin
Adrenalin memiliki efek adrenergik dan dengan efek relatif lebih kuat.
Terutama digunakan sebagai analeptikum (penyegar) yang efektif pada keadaan
kolaps, shock, atau jantung berhenti. Karena cepat terurai maka durasi kerjanya
singkat, sehingga dalam penggunaannya dikombinasi dengan prokain.
22
Noradrenalin
• Noradrenalin menyebabkan
• Noradrenalin memberikan vasokontriksi secara
reaksi kuat pada reseptor umum(kecuali arteri
, dan 1 koronaria) berperan
• Noradrenalin bekerja menjaga tonus pembuluh
vasokontriksi dan digunakan darah,
pada: • Efek samping Noradrenalin
• lokal peredarahan difus, dan adrenalin pada
umumnya sama yaitu:
• tambahan anestetika lokal,
• Rasa takut, rasa lemah,
• pertolongan pada syok tremor, gangguan jantung
neurogen. aritmia dan angina pektoris.
23
Menurut Ahlquist(1948)dalam sistem saraf simpatik terdapat
reseptor yang dinamakan reseptor dan reseptor .penyelidikan
selanjutnya menunjukkan bahwa kedua jenis reseptor ini masih
dibagi lagi menjadi 2 sub tipe.yaitu:1, 2, dan 1, 2 . akibat dari
stimulasi reseptor tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
25
Menurut selektivitasnya
Adrenergika dibagi menjadi:
2. Adrenergika yang
langsung bekerja pada
reseptor ,
=adrenoseptor ,
26
1. Adrenergika yang langsung bekerja pada
reseptor , =adrenoseptor
fenilefrrin
adalah simpatomimetik yang digunakan lokal pada:
radang mukosa misalnya conjuntivitis non spesifik dan
conjuntivitis alergi juga sinusitis ,
nasovaringitis.
27
2. Adrenergika
Contonya: etilefrin.
pemakaiannya secara oral, bekerja
untuk waktu yang lama menaikkan
tekanan darah. Kenaikan tekanan
darah karena
1. efek adrenergik menyebabkan
vasokonstriksi. Ketidakselekfifan
2. efek adrenergik menyebabkan etilefrin
kerja inotrop kronotrop positif
pada jantung
28
3. Adrenergik yang bekerja pada reseptor
=adrenoseptor
29
Kontraindikasi : hypertensi, arterosklerosis jantung koroner
gangguan ritme takhikardi, hypertireosis, narkosis.
31
Contoh adrenolitika
Alkaloid secale meliputi kelompok senyawa ergotamin (
ergotamin, ergosin) kelompok senyawa
ergotoksin(ergokristin, ergokronin, ergokriptin)
mempunyai efek:
Stimulasi otot polos, terutama diperifer dan rahim. Dengan efek:
vasokontriksi dan kenaikan tekanan darah, oksitosik(kenaikan kontraksi
rahim)
32
• Ergometrin secara khusus digunakan untuk
menghentikan perdarahan berlebih pada haid dan
melahirkan.
• Ergotamin: Daya vasokonstriksinya digunakan pada
pengobatan migren tetapi dengan dosis yang lebih
kecil.
• Efek samping ergotamin pada penggunaan lama
adalah matinya jaringan perifer karena efek
vasokontriksi dan timbul ganggren pada jari-jari.
Efek samping lain adalah mual,muntah, sakit
perut, kejang pembuluh dan otot.
33
2.pemblok adenoreseptor = bloker
apabila reseptor diblok akan mengakibatkan:
menghentikan kerja inotropik & kronotropik positif jantung
menghentikan kerja relaksasi katekolamin pada otot polos
Bloker ada yang selektif dan ada yang non selektif terhadap
reseptor 1 dan 2
35
CONTOH OBAT-OBAT YANG TERMASUK BLOKER:
• Alprenolol • Propanolol
• Oksprenolol • Nadolol
• Penbutolol • Pindolol
• Bupranolol • Mepindolol
• Metoprolol • Karteolol
• Betaksolol • Karazolol
• ATenolol • Timolol
• Asebutolol • Satalol
• Metilpranolol
36
• penyakit jantung koroner
bloker digunakan • ganguan fungsi kardiovaskuler
pada: • gangguan ritme jantung
• hipertensi
Penyakit
Asma, • bronkhospasme terapi dengan 2 lebih mudah
dengan dilaksanakan kerena kerja 2 lebih selektif pada bronkhus.
adrenergika
37
Mengapa demikian
38
Kontra indikasi bloker
Pembahasan tentang
bloker akan sangat erat
kaitannya
dengan obat-obat anti
hipertensi.
39
Efek Samping bloker:
40
Obat-obat lain yang mempengaruhi simpatik;
41
Reserpin
Mekanisme Kerjanya:
menghilangan kemampuan granula menyimpan noradrenalin nurotransmiter.
Memblok transpor aktif neradrenalin dan dopaminke dalam granula
cadangan.
Akibatnya dalam waktu singkat granula tidak menerima neurotransmiter pra
zat noradrenalin= dengan kata lain dopamin tidak dapat masuk kedalam
granula. Noradrenalin yang masuk ke sitoplasma diuraikan oleh MAO(mono
amine oksidase)
Efek samping:
Dosis: Keluhan orthostatik, pusing,
0,05 – 0,1 mg bradikardia.
digunakan terutama pada penderita Kontra indikasi:
hipertensi, reserpin akan menurunkan tekanan Ulkus ventrikuli, ulkus duodeni,
darah cukup lama. asma bronkhus.
42
Seperti telah diketahui bahwa senyawa katekolamin (noradrenalin,
adrenalin, dopamin) merupakan neurotransmiter pada
penghantaran saraf. Agar perangsangan saraf tidak berlangsung
terus-menerus maka oleh tubuh terjadi suatu mekanisme
deaktivasi/inaktivasi neurotransmiter. Deaktivasi dapat berupa
pengambilan kembali neurotransmiter ke aksoplasma, metilasi
oleh enzim COMT, dan deaminasi oksidatif oleh enzim MAO.
43
Efek yang timbul adalah perangsangan sistem saraf simpatik
diantaranya berupa: meningkatnya frekuensi, dan kekuatan
kontraksi jantung(naiknya tensi), vasokontriksi otot polos,
pengaktivan sel kelenjar, bronkodilatasi, peningkatan metabolisme
glikogen, dan lemak, serta efek lain.
44
fenoterol
terbutalin
klonidin
salbutamol
AGONIS
isoprenalin
Fenilefrin, ppa
noradrenalin = norepinefrin
Adrenalin = epinefrin
Propanolol
ANTAGONIS
metoprolol
Atenolol, bisoprolol
46
Saraf parasimpatik berasal dari susunan saraf pusat menuju ganglion
parasimpatik. Rangsang kemudian diteruskan oleh neurotransmiter
asetilkholin(achetilkholin=Ach) ke post ganglioner. Achetilkholin
kemudian berdifusi melalui celah sinaptik, asetilkholin akan
merangsang reseptor parasimpatik dari organ reseptor. Akhirnya
timbul efek. Sel saraf yang memiliki reseptor yang peka terhadap
perangsangan asetilkholin disebut saraf kholinergik.
50
antiKOLiNERGIKA
51
antiKolinergika digunakan pada(indikasi):
52
hyoscine butylbromide
Adalah antikolinergik, antimuskarinik
• Butylscopolamine digunakan pd penanganan
nyeri & tidak nyaman akibat cram abdominal,
menstruasi, atau spasme pd sistem
pencernaan. It is also effective at preventing
bladder spasms.
• Bukan obat pereda nyeri. Karena
mekanismenya bukan pada reseptor nyeri
• Nama dagang: Buscopan
53
Papaverin:
Adalah spasmolitika yang merelaksasi semua otot polos;
yaitu:
otot pembuluh darah,
otot bronkus,
otot usus.
Papaverin digunakan pada gangguan akibat spasme
bronkus, saluran urin dan uterus, gangguan pasokan
darah perifer.
Route pemberian secara oral, rektal, ataupun parenteral.
54
Ipratropium bromida