Anda di halaman 1dari 29

Sistem Saraf Tepi, Otonom,

Penghantaran impuls, Gerak


Reflek, Pengaruh obat-
obatan, dan narkotik
terhadap sistem saraf
Adinda Lifa (01)
Azka Putra P. (11)
Khoirunnisaa Z.P. (21)
M. Fauzan Marantama R. (25)
Sistem saraf tepi

Menurut asal atau hubungannya, sistem saraf tepi dibedakan
menjadi saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak
adalah saraf yang keluar dari otak menuju alat-alat indra, misalnya
mata, telinga, hidung, atau menuju otot-otot dan kelenjar tertentu.

Saraf otak terdiri atas 12 pasang. Saraf sumsum tulang belakang
adalah saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang menuju alat-
alat gerak tubuh, seperti lengan dan kaki, serta otot tubuh lain
seperti otot dada dan leher. Saraf tersebut terdiri atas 31 pasang.
Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik.

Selain kedua saraf tersebut, pada sistem saraf tepi juga terdapat
saraf tak sadar. Saraf tak sadar (Otonom) adalah saraf yang
berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh yang bekerja di luar
kesadaran. Saraf tak sadar sering disebut saraf otonom. Saraf tak
sadar terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Kedua sistem saraf tersebut bekerja saling
berlawanan.

Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf
Otonom)
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah
sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem
saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang
belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-
neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ
dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar
keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos
pembuluh darah.
Saraf Simpatetik dan
Parasimpattik
Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan
menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang
belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek
dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-
ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion
dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut
post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf
yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di
seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf
akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada
bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-
ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek.
Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang
sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga
keduanya bersifat antagonis.

Penghantaran Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di
antaranya melalui sel saraf dan sinapsis.
1. Penghantaran Impuls Melalui
Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan
ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat
terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan
kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat. Perubahan potensial
ini (depolarisasi)terjadi berurutan sepanjang serabut
saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan
potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per
detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau
tidaknyaselubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf
tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan
potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk
dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai
1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel
yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah
ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang
dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di
atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke
ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan
jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu
daripada impuls yang lemah.


2. Penghantaran Impuls Melalui
Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak
membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter;
yang disebutvesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari
sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila
impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan
melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitterberupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin
serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat
pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor
menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin
sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke
otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis
berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan
membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema
yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan
sinapsis saraf-saraf lainnya.

Gbr. Lokasi, anatomi, dan cara kerja
sinapsis
Gerak Reflek
Gerak Refleks adalah gerakan yang terjadi tanpa
diperintah oleh otak. Gerak reflek merupakan gerakan yang
tidak disengaja dan tidak disadari yang terjadi secara
otomatis karena adanya rangsangan dari syaraf tanpa
melalui kontrol dari otak

Gerak refleks merupakan mekanisme respon terpendek
ketika tubuh mengambil jalan pintas melalui sumsum tulang
belakang tanpa melalui otak lebih dulu. Berkedip, bersin,
batuk termasuk gerak refleks.

Gerak reflek sederhana adalah gerak refleks yang hanya
melibatkan satu atau beberapa bagian tubuh yang terkena
saja. Misalnya gerakan saat tangan digigit semut, hanya
tangan saja yang tiba-tiba tertarik dengan sendirinya.
Namun jika mulut ikut berteriak berarti gerak refleks
kompleks, karena melibatkan bagian tubuh lain yang tidak
terkena atau tidak digigit semut
Urutan Gerak Reflek
Rangsangan - reseptor - sarah sensorik - sumsum tulang
belakang - saraf motorik - efektor
Pengaruh Obat-Obatan dan Narkoba
Terhadap Sistem Saraf

Kadang-kadang tubuh kita merasakan sakit, termasuk
sakit pada sistem saraf. Sistem saraf dikatakan dalam
keadaan sakit, jika terjadi ketidakseimbangan dalam
merespon berbagai rangsangan, baik yang berasal dari
luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Rangsangan dari
luar dapat berupa mikroorganisme atau organisme yang
patogen, toksin dan narkoba.

Narkoba
adalah akronim dari narkotika dan obat berbahaya yang
berbentuk zat-zat kimia. Dalam pengobatan secara
medis dikenal adanya zat-zat kimia yang mampu
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit, namun tidak
memiliki efek penyembuhan. Zat-zat kimia inilah yang
sering disalahgunakan karena pemakaian dengan dosis
yang berlebihan akan berakibat buruk bagi kesehatan.
Zat-zat kimia tersebut dapat menimbulkan kerusakan
pada sistem saraf. Beberapa contoh zat kimia yang
berbahaya adalah sebagai berikut.
Alkohol
Alkohol sebagai obat luar memiliki efek sebagai
desinfektan (mampu membunuh kuman). Namun,
banyak orang beranggapan bahwa alkohol dapat
berfungsi seebagai stimulan, yaitu zat yang mampu
menimbulkan rasa senang dan menggairahkan. Pada
kenyataannya alkohol justru bersifat adiksi fisiologis,
yaitu menyebabkan kecanduan sehingga timbul depresi
yang ditandai dengan perasaan gelisah dan ketakutan.
Kecanduan adalah munculnya perasaan ingin meminum
minuman beralkohol secara terus- menerus dan setiap
kali jumlahnya selalu bertambah hingga yang
bersangkutan mengalami kehilangan kesadaran atau
mabuk. Tanda-tanda seseorang yang mabuk adalah
pandangan mata kabur, hilangnya kendali pada otot
gerak dan otot mulut, serta denyut jantung dan
frekuensi pernapasan menjadi lambat.
Obat-obatan terlarang

Obat-obatan terlarang sebenarnya merupakan zat kimia
yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan
ketenangan. Obat-obatan terlarang dapat menimbulkan
kecanduan, sehingga tidak boleh digunakan tanpa
sepengetahuan dokter. Obat-obatan terlarang dapat
dibedakan menjadi empat golongan sebagai berikut.
Golongan sedatif
adalah golongan zat-zat kimia yang berefek sebagai obat
penenang karena dapat menurunkan aktivitas otak.
Contohnya valium dan barbiturat.
Golongan Stimulan
Golongan stimulan adalah zat-zat kimia yang memiliki
efek meningkatkan kerja otak, sehingga dapat
menimbulkan perasaan tidak mengantuk dan tubuh
dalam kondisi prima. Zat-zat kimia yang termasuk
golongan stimulan sering disebut sebagai pil semangat,
contohnya adalah kokain. Selain itu, kokain juga
digunakan sebagai bahan pembius (anastesi) lokal
karena kokain dapat menekan rasa sakit pada kulit.
Golongan halusinogen
adalah zat-zat kimia yang dapat menimbulkan daya
khayal (halusinasi). Contohnya ganja atau mariyuana,
ekstasi, dan sabu-sabu.
Golongan penahan rasa nyeri

Golongan penahan rasa nyeri adalah zat-zat kimia yang
dapat menekan bagian otak yang mengatur pusat rasa
sakit. Contohnya opium atau candu, morfin, serta
kokain.

Efek penggunaan alkohol dan obat-
obatan terlarang secar terus
menerus
Pertama, hilangnya koordinasi tubuh yang disebabkan di
dalam tubuh pecandu kekurangan
dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang berfungsi
sebagai neurotransmiter di dalam otak, sehingga jika
kekurangan akan menyebabkan gangguan sinaps. Akibat
lebih lanjut, impuls saraf tidak dapat merambat ke
neuron berikutnya. Kedua, hilangnya kendali otot gerak
dan denyut jantung melemah. Ketiga, kerusakan pada
alat respirasi, terganggunya sistem peredaran darah,
timbul keram perut, dan tubuh gemetar. Keempat,
hilangnya nafsu makan, sehingga biasanya pecandu
narkoba menjadi kurus kering. Kelima, kerusakan dan
pengerasan sel-sel hati (serosis hepatis) terutama bagi
pecandu minuman alkohol.

Anda mungkin juga menyukai