DosenPendidikan.Com
MENU
Sistem Saraf Otonom – Pengertian, Makalah, Peran Dan Cara Kerja – Pada sistem saraf otonom
mempunyai fungsi dengan ciri perbedaan dari jenis-jenis sistem saraf otonom. Sebelum mengulas fungsi
sistem saraf otonom, apa anda tahu apa itu sistem saraf tak sadar ( otonom ) ?? sistem saraf tak sadar
( otonom ) merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari secara otomati, dan tidak dibawah kehendak
saraf pusat.
sistem-saraf-otonom
Contoh gerakan sistem saraf tak sadar ( otonom ) ialah denyut jantung gerak alat pencernaan, perubahan
pupil mata, pengeluaran keringat dan lain-lain. Karakteristik sistem saraf tak sadar ( otonom ) ialah terdiri
atas 12 pasang saraf otak ( kranial ) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ).
Farmakologi atau ilmu khasiat obat adalah ilmu yang mempelajari kemampuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasipnya didalam
organisme hidup. Untuk menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh manusia khususnya, serta
penggunaan pada pengobatan penyakit, disebut farmakologi klinis. Ilmu khasiat obat ini mencakup
beberapa bagian yaitu farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetik dan farmakodinamika, toksikologi dan
farmakoterapi.
Toksikologi adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh dan sebetulnya termasuk pula
dalam kelompok farmakodinamika, karena efek teraupetis obat berhubungan erat dengan efek dosisnya.
Pada hakikatnya setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan merusak
organisme (“sola dosis facit venenum” yang artinya hanya dosis membuat racun.
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu mengenai cara membuat,
memformulasi, menyimpan dan menyediakan obat. Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan
untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan atau menimbulkan suatu kondisi tertentu.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak. Fungsi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Dua perangkat neuron dalam komponen otonom pada sistem
saraf perifer adalah neuron aferen atau sensorik dan neuron eferen atau motorik. Neuron aferen
mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat, dimana impuls itu diinterprestasikan. Neuron eferen menerima
impuls (informasi) dari otak dan meneruskan impuls ini melalui medulla spinalis ke sel-sel organ efektor.
Jalur eferen dalam sistem saraf otonom dibagi menjadi dua cabang yaitu saraf simpatis dan saraf
parasimpatis. Dimana kedua sistem saraf ini bekerja pada organ-organ yang sama tetapi menghasilkan
respon yang berlawanan agar tercapainya homeostatis (keseimbangan). Kerja obat-obat pada sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis dapat berupa respon yang merangsang atau menekan.
Dalam dunia farmasi, sistem saraf otonom ini sangat erat hubungannya dengan farmakologi dan toksikologi
karena kita dapat mengetahui mekanisme kerja obat yang akan mempengaruhi sistem saraf otonom itu
sendiri.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa
pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf
sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata,
organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua
bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah sistem saraf
pusat. Sistem saraf otonom merupakan gabungan saraf sensorik dan saraf motorik. Gangguan pada sistem
saraf otonom dapat mempengaruhi setiap bagian atau proses tubuh. Gangguan saraf otonom mungkin
reversibel atau progresif.
Setelah sistem saraf otonom menerima informasi tentang tubuh dan lingkungan eksternal, maka sistem
saraf otonom akan meresponnya dengan merangsang proses tubuh, biasanya melalui saraf simpatik, atau
menghambat proses tubuh, biasanya melalui saraf parasimpatis.
Jalur saraf otonom melibatkan dua saraf. Satu sel terletak dibatang otak atau sumsum tulang belakang yang
dihubungkan dengan serabut saraf ke sel lain, yang terletak di gugusan sel saraf (disebut ganglion otonom).
Serabut saraf dari ganglia ini terhubung dengan organ – organ internal. Sebagian besar ganglia untuk saraf
simpatik terletak di luar sumsum tulang belakang pada kedua sisinya. Ganglia untuk saraf simpatik terletak
didekat atau organ dimana terdapat saraf parasimpatitik tersebut.
Kerja sistem saraf otonom ini ternyata sedikit banyak dipengaruhi hipotalamus yang terdapat di otak.
Apabila hipotalamus dirangsang maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti mempercepat
denyut jantung, menghambat kerja saluran pencernaan dan melebarkan pupil mata. Sistem saraf otonom
terdiri atas gabungan saraf sensorik dan saraf motorik.
Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima
rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan
dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron
yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan
melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer,
memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh
saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis
yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di
persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat,
terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa mereka,
dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan
eksternal.
Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf
otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis
lain, membuat semua input dan output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis
bentuk neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan
perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial
(atau hanya glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap
dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf yaitu:
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang ber tindak sebagai reseptor
adalah organ indera.
Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson).
Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sel saraf sensori,
sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Sistem saraf otonom adalah bagian dari system yang memasok organ internal, termaksud pembuluh
darah,lambung,usus,hati,ginjal,kandung kemih,paru-paru,pupil,jantung,keringat,ludah dan kelenjar
pencernaan. Sistem saraf otonom adalah system saraf yang mengontrol gerakan tak sadar dan mengatur
fungsi tubuh seperti;
Tekanan darah
Denyut jantung dan pernapasan
Suhu tubuh
Pencernaan
Metabolisme (sehingga mempengaruhi berat badan)
Keseimbagan air dan electron (seperti sodium dan kalsium)
Produksi cairan tubuh (air liur,keringat,dan air mata)
Buang air kecil dan besar
Respon pupil,dan gairah seksual
Macam – Macam Sistem Saraf Otonom
Saraf parasimpatis: terbagi dalam dua bagian yang terdiri atas saraf otonom kranial dan saraf otonom
sakral. Sistem Parasimpatis berkaitan dengan pertahanan tubuh dan perbaikan sumber-sumber tubuh antara
lain penurunan denyut jantung, peningkatan aktivitas gastrointestinal dan absorbsi makanan.
Saraf simpatis: terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem Simpatis yang mempunyai aktivitas perangsangan,
responnya antara lain adalah peningkatan denyut jantung, peningkatan kekuatan jantung, gula darah dan
tekanan darah.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat denyut
jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf
parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih.
Seperti diungkapkan diatas bahwa sistem saraf tepi manusia terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal. Pada
sistem saraf tepi Manusia terdapat 12 pasang saraf kranial, berikut ini adalah daftar saraf kranial pada
manusia dan fungsinya.
Saraf-Kranial
Saraf-Kranial1
Baca Juga : “Karakteristik Hewan” Definsi Serta ( Contoh – Ciri-Ciri Secara Umum )
Sistem simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu
bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra, lantas berakhir dalam pelvis di
depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus. Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan
dari daerah-daerah :
Ganglion simpatis lainya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia ini, dan bersama serabut-
serabutnya membentuk pleksus-pleksus simpatis.
Pleksus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru paru
Pleksus seliaka terletak di sebelah belakang lambung, dan melayani organ-organ dalam rongga abdomen
Pleksus mesenterikus (pleksus hipogatilus) terletak di depan sakrum dan melayai organ organ dalam pelvis.
Adapun fungsi dari sistem simpatis :
Serabut-serabut otot motorik sekretorik mencapai kelenjar ludah melalui saraf ketujuh, fasial, serta saraf
kesembilan, glosofaringeus.
Saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh adalah serabut saraf otonom terbesar. Daerah layanannya luas,
serta serabut-serabutnya disebarkan ke sejumlah besar kelenjar dan organ. Penyebaran ini sejalan dengan
penyebaran serabut simpatis.
Saraf parasimpatis sakral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sakral. Saraf-saraf ini
membentuk urat-urat saraf pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk pleksus
yang melayani kolon, rektum, dan kandung kencing.
Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam
mukosa rongga hidung
Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
Menpersarafi kelenjar ludah
Mempersarafi parotis
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien, hepar dan
kelenjar suprarenalis
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin
Miksi dan defekasi
Sistem pengendalian ganda (simpatis dan parasimpatis) hanya sebagian kecil organ dari kelenjar yang
memiliki satu sumber pelayanan, yaitu simpatis dan parasimpatis. Sebagian besar organ dan kelenjar
pelayanan ganda, yaitu menerima beberapa serabut dari sistem simpatis di samping beberapa serabut dari
saraf otonom sakral atau kranial. Keaktifan organ dirangsang sekelompok urat saraf, sementara dilain pihak
dilambatkan atau di berhentikan sekelompok urat saraf lain, dengan kata lain masing masing kelompok
bekerja berlawanan. Dengan demikian, penyesuaian tepat antara aktivitas dan istirahat tetap di pertahankan,
sementara ritme kegiatan halus organ-organ dalam, kelenjar, pembuluh darah, serta otot tak sadar juga
dipertahankan.
Dengan demikian, jantung menerima serabut akselerator dari saraf simpatis, dan serabut inhibitor
(penghambat) dari vagus.
Saluran pencernaan memiliki urat saraf akselerator dan inhibitor, yang mempercepat dan memperlambat
gerakan peristaltik berturut turut.
Apabila sebuah organ memiliki otot sfingter, serabut saraf yang menyebabkan organnya berkontraksi akan
menghambat sfinkter, dan sebaliknya. Hal-hal seperti itu terjadi pada lambung dalam sfingter pilorik, usus
dalam spingfer ileokolik, dan kandung kencing dalam spingfer uretra interna. Sebagai contoh, pada
kegiatan mikturisi, sfingter uretra di kendurkan, sementara otot pada dinding kandung kencing
berkontraksi, sehingga memungkinkan kandung kencing di kosongkan.
Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks. Gerak refleks
merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui
alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh
neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf
motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya
berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di
sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.
Baca Juga : Fungsi Sitoplasma – Pengertian, Struktur, Membran, Bentuk Dan Gambarnya
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi
perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan
waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat
merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke
ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu
tertentu daripada impuls yang lemah.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke
post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada
membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat
berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi
kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika
tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin dan batuk.
Stimulus pada organ reseptor, sel saraf sensorik, sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang,
sel saraf motorik, respon pada organ efektor.
0
SHARES
FacebookTwitterPrintEmailWhatsAppYahoo MailGmailEvernoteLineSMSTelegramFacebook Messenger
Posting terkait:
Hutan-Suaka-Alam
Hutan Suaka Alam
Anemia-adalah
Anemia adalah
Hipertensi-Adalah
Hipertensi Adalah
Posting pada BiologiDitag anatomi sistem saraf simpatis, apa yang dimaksud saraf, apa yang dimaksud
sistem saraf otonom dan contohnya, apakah fungsi dari sistem saraf simpatik, apakah yang dimaksud
dengan potensial aksi, bagaimana cara kerja dari sistem saraf otonom, bagian bagian sistem saraf tepi dan
fungsinya, cara kerja sistem saraf otonom, farmakologi sistem saraf otonom pdf, fungsi indera dalam sistem
koordinasi adalah, fungsi saraf otonom, fungsi sistem saraf, fungsi sistem saraf otonom, gambar sistem
saraf, gangguan saraf otonom, gerak refleks berpusat di, jelaskan pembagian sistem saraf otonom, jurnal
sistem saraf manusia pdf, jurnal sistem saraf otonom pdf, kerja sistem saraf otonom simpatis, makalah
sistem saraf, makalah sistem saraf otonom, obat sistem saraf otonom, pengertian saraf otonom, pengertian
saraf simpatik, peran sistem saraf otonom, ppt sistem saraf otonom, saraf preganglion adalah, saraf
simpatik yaitu, saraf tak sadar, simpatis adalah, sistem saraf otonom pdf, sistem saraf otonom simpatis dan
parasimpatis, sistem saraf pdf, sistem saraf pusat adalah, sistem saraf sadar terdiri atas, sistem saraf
somatik, sistem saraf tak sadar, sistem saraf tak sadar (otonom), sistem saraf tepi, struktur saraf pusat
Pos-pos Terbaru
Hukum Permintaan Dan Penawaran
Media Gambar adalah
Teori Akuntansi adalah
Kebudayaan Suku Eskimo
Air Tanah dan Air Laut
Sistem Pengendalian Manajemen
Perjanjian Roem Royen
Manajemen Kualitas adalah
Pengertian Bela Negara
Supplier adalah
Materi Terpilih
Contoh Teks Editorial
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli
Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
Teks Negosiasi
Majas Repetisi
Contoh Diksi
Contoh Teks Eksplanasi
Contoh Teks Berita
Contoh Teks Negosiasi
Contoh Teks Ulasan
Contoh Teks Eksposisi
Contoh Teks Cerita Ulang
Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol
Contoh Karangan Eksposisi
Contoh Pamflet
Contoh Seni Rupa Murni
Contoh Paragraf Campuran
Contoh Seni Rupa Terapan
Teks Debat
Contoh Karangan Deskripsi
Contoh Paragraf Persuasi
Contoh Paragraf Eksposisi
Contoh Paragraf Narasi
Contoh Karangan Narasi
Teks Prosedur
Contoh Karangan Persuasi
Contoh Karangan Argumentasi
Teks Proklamasi