Anda di halaman 1dari 10

Skip to content

DosenPendidikan.Com
MENU

Sistem Saraf Otonom


Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 02/10/2019

Sistem Saraf Otonom


Daftar Isi Artikel Ini :

Sistem Saraf Otonom – Pengertian, Makalah, Peran Dan Cara Kerja – Pada sistem saraf otonom
mempunyai fungsi dengan ciri perbedaan dari jenis-jenis sistem saraf otonom. Sebelum mengulas fungsi
sistem saraf otonom, apa anda tahu apa itu sistem saraf tak sadar ( otonom ) ?? sistem saraf tak sadar
( otonom ) merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari secara otomati, dan tidak dibawah kehendak
saraf pusat.

sistem-saraf-otonom

Contoh gerakan sistem saraf tak sadar ( otonom ) ialah denyut jantung gerak alat pencernaan, perubahan
pupil mata, pengeluaran keringat dan lain-lain. Karakteristik sistem saraf tak sadar ( otonom ) ialah terdiri
atas 12 pasang saraf otak ( kranial ) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ).

Farmakologi atau ilmu khasiat obat adalah ilmu yang mempelajari kemampuan obat dengan seluruh
aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasipnya didalam
organisme hidup. Untuk menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh manusia khususnya, serta
penggunaan pada pengobatan penyakit, disebut farmakologi klinis. Ilmu khasiat obat ini mencakup
beberapa bagian yaitu farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetik dan farmakodinamika, toksikologi dan
farmakoterapi.

Toksikologi adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh dan sebetulnya termasuk pula
dalam kelompok farmakodinamika, karena efek teraupetis obat berhubungan erat dengan efek dosisnya.
Pada hakikatnya setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan merusak
organisme (“sola dosis facit venenum” yang artinya hanya dosis membuat racun.

Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu mengenai cara membuat,
memformulasi, menyimpan dan menyediakan obat. Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan
untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan atau menimbulkan suatu kondisi tertentu.

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak. Fungsi sistem saraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Dua perangkat neuron dalam komponen otonom pada sistem
saraf perifer adalah neuron aferen atau sensorik dan neuron eferen atau motorik. Neuron aferen
mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat, dimana impuls itu diinterprestasikan. Neuron eferen menerima
impuls (informasi) dari otak dan meneruskan impuls ini melalui medulla spinalis ke sel-sel organ efektor.

Jalur eferen dalam sistem saraf otonom dibagi menjadi dua cabang yaitu saraf simpatis dan saraf
parasimpatis. Dimana kedua sistem saraf ini bekerja pada organ-organ yang sama tetapi menghasilkan
respon yang berlawanan agar tercapainya homeostatis (keseimbangan). Kerja obat-obat pada sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis dapat berupa respon yang merangsang atau menekan.
Dalam dunia farmasi, sistem saraf otonom ini sangat erat hubungannya dengan farmakologi dan toksikologi
karena kita dapat mengetahui mekanisme kerja obat yang akan mempengaruhi sistem saraf otonom itu
sendiri.

Pengertian Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bergantung pada sistem saraf pusat, dan antara keduanya
dihubungkan urat-urat saraf aferen dan eferen. Juga memiliki sifat seolah olah sebagai bagian sistem saraf
pusat, yang telah bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru,
dan usus. Karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam
secara tidak sadar, kadang-kadang disebut juga susunan saraf tidak sadar.

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa
pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf
sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.

Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata,
organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua
bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah sistem saraf
pusat. Sistem saraf otonom merupakan gabungan saraf sensorik dan saraf motorik. Gangguan pada sistem
saraf otonom dapat mempengaruhi setiap bagian atau proses tubuh. Gangguan saraf otonom mungkin
reversibel atau progresif.

Setelah sistem saraf otonom menerima informasi tentang tubuh dan lingkungan eksternal, maka sistem
saraf otonom akan meresponnya dengan merangsang proses tubuh, biasanya melalui saraf simpatik, atau
menghambat proses tubuh, biasanya melalui saraf parasimpatis.

Baca Juga : Bioteknologi Pangan

Jalur saraf otonom melibatkan dua saraf. Satu sel terletak dibatang otak atau sumsum tulang belakang yang
dihubungkan dengan serabut saraf ke sel lain, yang terletak di gugusan sel saraf (disebut ganglion otonom).
Serabut saraf dari ganglia ini terhubung dengan organ – organ internal. Sebagian besar ganglia untuk saraf
simpatik terletak di luar sumsum tulang belakang pada kedua sisinya. Ganglia untuk saraf simpatik terletak
didekat atau organ dimana terdapat saraf parasimpatitik tersebut.

Kerja sistem saraf otonom ini ternyata sedikit banyak dipengaruhi hipotalamus yang terdapat di otak.
Apabila hipotalamus dirangsang maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti mempercepat
denyut jantung, menghambat kerja saluran pencernaan dan melebarkan pupil mata. Sistem saraf otonom
terdiri atas gabungan saraf sensorik dan saraf motorik.

Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima
rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan
dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.

Cara Kerja Sistem Saraf


Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :

Reseptor:alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra


Efektor: alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
Sel Saraf Sensoris: serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
Sel saraf Motorik: serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
Sel Saraf Konektor: sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang, reseptor, sel saraf sensorik, otak, sel saraf motorik, efektor, tanggapan.

Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron
yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada
kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan
melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer,
memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh
saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.

Baca Juga : Mikrofilamen Adalah

Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis
yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di
persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat,
terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa mereka,
dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan
eksternal.

Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf
otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis
lain, membuat semua input dan output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis
bentuk neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan
perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial
(atau hanya glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap
dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf yaitu:

Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang ber tindak sebagai reseptor
adalah organ indera.
Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson).
Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sel saraf sensori,
sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

Sel saraf sensori


Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan
saraf asosiasi (intermediet).
Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.

Sel saraf intermediet


Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.

Baca Juga : “Ragi & Jamur” Definisi & ( Ciri – Perbedaan )

Peran dan Fungsi Sistem Saraf Otonom


Peran system saraf otonom adalah untuk terus menyempurnakan fungsi orgn dan system organ sesuai
dengan rangsangan baik internal maupun eksternal. System saraf otom membantu untuk mempertahankan
homeostasis (stabil internal dan keseimbangan) melalui koordinasi berbagai kegiatan seperti
hormon,sirklasi,respirasi,pencernaan dan eksresi. System saraf otonom selalu ’on’ dan berfungsi secara
tidak sadar, jadi kita tidak menyadari tugas pentingnya yang dilakukan setiap bangun (dan tidur) setiap
menit dan setiap hari.

Sistem saraf otonom adalah bagian dari system yang memasok organ internal, termaksud pembuluh
darah,lambung,usus,hati,ginjal,kandung kemih,paru-paru,pupil,jantung,keringat,ludah dan kelenjar
pencernaan. Sistem saraf otonom adalah system saraf yang mengontrol gerakan tak sadar dan mengatur
fungsi tubuh seperti;

Tekanan darah
Denyut jantung dan pernapasan
Suhu tubuh
Pencernaan
Metabolisme (sehingga mempengaruhi berat badan)
Keseimbagan air dan electron (seperti sodium dan kalsium)
Produksi cairan tubuh (air liur,keringat,dan air mata)
Buang air kecil dan besar
Respon pupil,dan gairah seksual
Macam – Macam Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua :

Saraf parasimpatis: terbagi dalam dua bagian yang terdiri atas saraf otonom kranial dan saraf otonom
sakral. Sistem Parasimpatis berkaitan dengan pertahanan tubuh dan perbaikan sumber-sumber tubuh antara
lain penurunan denyut jantung, peningkatan aktivitas gastrointestinal dan absorbsi makanan.
Saraf simpatis: terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem Simpatis yang mempunyai aktivitas perangsangan,
responnya antara lain adalah peningkatan denyut jantung, peningkatan kekuatan jantung, gula darah dan
tekanan darah.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat denyut
jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf
parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih.
Seperti diungkapkan diatas bahwa sistem saraf tepi manusia terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal. Pada
sistem saraf tepi Manusia terdapat 12 pasang saraf kranial, berikut ini adalah daftar saraf kranial pada
manusia dan fungsinya.

Saraf-Kranial

Saraf-Kranial1

Baca Juga : “Karakteristik Hewan” Definsi Serta ( Contoh – Ciri-Ciri Secara Umum )

Sistem simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu
bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra, lantas berakhir dalam pelvis di
depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus. Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan
dari daerah-daerah :

Daerah leher : tiga pasang ganglion servikal


Daerah dada : sebelas pasang ganglion torakal
Daerah pinggang : empat pasang ganglion lumbal
Daerah pelvis : empat pasang ganglion sakral
Di depan koksigis : ganglion koksigens
Ganglion-ganglion ini bersambung erat dengan sistem saraf pusat melalui sumsum tulang belakang, dengan
mempergunakan cabang cabang penghubung, yang bergerak keluar dari sumsum tulang belakang menuju
ganglion, dan dari ganglion masuk menuju sumsum tulang belakang.

Ganglion simpatis lainya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia ini, dan bersama serabut-
serabutnya membentuk pleksus-pleksus simpatis.

Pleksus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru paru
Pleksus seliaka terletak di sebelah belakang lambung, dan melayani organ-organ dalam rongga abdomen
Pleksus mesenterikus (pleksus hipogatilus) terletak di depan sakrum dan melayai organ organ dalam pelvis.
Adapun fungsi dari sistem simpatis :

Mensarafi otot jantung


Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
Mempertahankan tonus semua otot sadar
Sistem parasimpatis. Saraf kranial otonom adalah saraf kranial ketiga, ketujuh, kesembilan, kesepuluh.
Saraf saraf ini merupakan penghubung, tempat serabut-serabut parasimpatis lewat dalam perjalanannya
keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya. Serabut-serabut yang mencapai
serabut-serabut otot sirkular pada iris merangsang gerakan-gerakan yang menentukan ukuran pupil mata
menggunakan saraf kranial ketiga, yaitu saraf okulo-motorik.

Serabut-serabut otot motorik sekretorik mencapai kelenjar ludah melalui saraf ketujuh, fasial, serta saraf
kesembilan, glosofaringeus.

Saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh adalah serabut saraf otonom terbesar. Daerah layanannya luas,
serta serabut-serabutnya disebarkan ke sejumlah besar kelenjar dan organ. Penyebaran ini sejalan dengan
penyebaran serabut simpatis.

Saraf parasimpatis sakral keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah sakral. Saraf-saraf ini
membentuk urat-urat saraf pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis membentuk pleksus
yang melayani kolon, rektum, dan kandung kencing.

Baca Juga : “Deskripsikan Arti Biologi” Definisi Serta ( Subdisiplin Ilmu )


Adapun fungsi dari sistem parasimpatis :

Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam
mukosa rongga hidung
Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
Menpersarafi kelenjar ludah
Mempersarafi parotis
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas, lien, hepar dan
kelenjar suprarenalis
Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin
Miksi dan defekasi
Sistem pengendalian ganda (simpatis dan parasimpatis) hanya sebagian kecil organ dari kelenjar yang
memiliki satu sumber pelayanan, yaitu simpatis dan parasimpatis. Sebagian besar organ dan kelenjar
pelayanan ganda, yaitu menerima beberapa serabut dari sistem simpatis di samping beberapa serabut dari
saraf otonom sakral atau kranial. Keaktifan organ dirangsang sekelompok urat saraf, sementara dilain pihak
dilambatkan atau di berhentikan sekelompok urat saraf lain, dengan kata lain masing masing kelompok
bekerja berlawanan. Dengan demikian, penyesuaian tepat antara aktivitas dan istirahat tetap di pertahankan,
sementara ritme kegiatan halus organ-organ dalam, kelenjar, pembuluh darah, serta otot tak sadar juga
dipertahankan.

Dengan demikian, jantung menerima serabut akselerator dari saraf simpatis, dan serabut inhibitor
(penghambat) dari vagus.

Pembuluh darah mempunyai vaso-konstritor dan vaso-dilator.

Saluran pencernaan memiliki urat saraf akselerator dan inhibitor, yang mempercepat dan memperlambat
gerakan peristaltik berturut turut.

Apabila sebuah organ memiliki otot sfingter, serabut saraf yang menyebabkan organnya berkontraksi akan
menghambat sfinkter, dan sebaliknya. Hal-hal seperti itu terjadi pada lambung dalam sfingter pilorik, usus
dalam spingfer ileokolik, dan kandung kencing dalam spingfer uretra interna. Sebagai contoh, pada
kegiatan mikturisi, sfingter uretra di kendurkan, sementara otot pada dinding kandung kencing
berkontraksi, sehingga memungkinkan kandung kencing di kosongkan.

Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks. Gerak refleks
merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui
alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh
neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf
motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.

Ada dua macam gerak refleks yaitu :

Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya
berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di
sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.
Baca Juga : Fungsi Sitoplasma – Pengertian, Struktur, Membran, Bentuk Dan Gambarnya

Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf


Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat
terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel
saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutubnegatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat.
Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada
diameter akson dan ada atau tidaknyaselubung mielin.

Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi
perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan
waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.

Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat
merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke
ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu
tertentu daripada impuls yang lemah.

Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis


Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal
akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur
kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebutvesikula sinapsis. Neuron yang berakhir
pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang
membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak
dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitterberupa
asetilkolin.

Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke
post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak.
Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada
membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat
berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi
kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika
tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin dan batuk.

Stimulus pada organ reseptor, sel saraf sensorik, sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang,
sel saraf motorik, respon pada organ efektor.

Baca Juga : Mamalia Adalah

Penyakit Gangguan Sistem Saraf Otonom


Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga
otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh darah
(arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari
penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.
Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang, dan
keracunan/kekurangan vitamin B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita sering kesemutan.
Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri
gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau
dalam kurun waktu tertentu.
Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh atau tertembak.
Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa).
Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar
ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit
berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.
Epilepsi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor, atau lainnya terutama pada
jaringan-jaringan otak, sehingga terjadi letusan-letusan listrik (impuls) pada neuronneuron di otak.
Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan
medula spinalis oleh infeksivirus
Demikianlah pembahasan mengenai Sistem Saraf Otonom – Pengertian, Makalah, Peran Dan Cara Kerja
semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima
kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

0
SHARES
FacebookTwitterPrintEmailWhatsAppYahoo MailGmailEvernoteLineSMSTelegramFacebook Messenger
Posting terkait:
Hutan-Suaka-Alam
Hutan Suaka Alam

Anemia-adalah
Anemia adalah

Hipertensi-Adalah
Hipertensi Adalah

Posting pada BiologiDitag anatomi sistem saraf simpatis, apa yang dimaksud saraf, apa yang dimaksud
sistem saraf otonom dan contohnya, apakah fungsi dari sistem saraf simpatik, apakah yang dimaksud
dengan potensial aksi, bagaimana cara kerja dari sistem saraf otonom, bagian bagian sistem saraf tepi dan
fungsinya, cara kerja sistem saraf otonom, farmakologi sistem saraf otonom pdf, fungsi indera dalam sistem
koordinasi adalah, fungsi saraf otonom, fungsi sistem saraf, fungsi sistem saraf otonom, gambar sistem
saraf, gangguan saraf otonom, gerak refleks berpusat di, jelaskan pembagian sistem saraf otonom, jurnal
sistem saraf manusia pdf, jurnal sistem saraf otonom pdf, kerja sistem saraf otonom simpatis, makalah
sistem saraf, makalah sistem saraf otonom, obat sistem saraf otonom, pengertian saraf otonom, pengertian
saraf simpatik, peran sistem saraf otonom, ppt sistem saraf otonom, saraf preganglion adalah, saraf
simpatik yaitu, saraf tak sadar, simpatis adalah, sistem saraf otonom pdf, sistem saraf otonom simpatis dan
parasimpatis, sistem saraf pdf, sistem saraf pusat adalah, sistem saraf sadar terdiri atas, sistem saraf
somatik, sistem saraf tak sadar, sistem saraf tak sadar (otonom), sistem saraf tepi, struktur saraf pusat
Pos-pos Terbaru
Hukum Permintaan Dan Penawaran
Media Gambar adalah
Teori Akuntansi adalah
Kebudayaan Suku Eskimo
Air Tanah dan Air Laut
Sistem Pengendalian Manajemen
Perjanjian Roem Royen
Manajemen Kualitas adalah
Pengertian Bela Negara
Supplier adalah

Materi Terpilih
Contoh Teks Editorial
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli
Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
Teks Negosiasi
Majas Repetisi
Contoh Diksi
Contoh Teks Eksplanasi
Contoh Teks Berita
Contoh Teks Negosiasi
Contoh Teks Ulasan
Contoh Teks Eksposisi
Contoh Teks Cerita Ulang
Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol
Contoh Karangan Eksposisi
Contoh Pamflet
Contoh Seni Rupa Murni
Contoh Paragraf Campuran
Contoh Seni Rupa Terapan
Teks Debat
Contoh Karangan Deskripsi
Contoh Paragraf Persuasi
Contoh Paragraf Eksposisi
Contoh Paragraf Narasi
Contoh Karangan Narasi
Teks Prosedur
Contoh Karangan Persuasi
Contoh Karangan Argumentasi
Teks Proklamasi

Created By : DosenPendidikan.Com | 2014


Home
SMP
Matematika
Agama
Bahasa Indonesia
Pancasila
Biologi
Kewarganegaraan
IPS
IPA
Penjas
SMA
Matematika
Agama
Bahasa Indonesia
Pancasila
Biologi
Akuntansi
Matematika
Kewarganegaraan
IPA
Fisika
Biologi
Kimia
IPS
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Penjas
SMK
Penjas
S1
Agama
IMK
Pengantar Teknologi Informasi
Uji Kualitas Perangkat Lunak
Sistem Operasi
E-Bisnis
Database
Pancasila
Kewarganegaraan
Akuntansi
Bahasa Indonesia
S2
Umum
Pencarian
Tutup Menu
undefined

Anda mungkin juga menyukai